Analisis Fungsi Tato Dalam Proses Intera
ANALISIS FUNGSI TATO DALAM PROSES INTERAKSI SOSIAL
DI KALANGAN MUSISI METAL DI KOTA MALANG
Amalia Purnasari Rahman
0710023113
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya,
Malang, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang fenomena tato pada musisi beraliran metal. Banyak
musisi metal yang menggunakan tato pada tubuh mereka, baik musisi luar negeri maupun dalam
negeri. Padahal tato di Indonesia sendiri masih dianggap sebagai sesuatu hal yang tabu serta
menimbulkan pro-kontra. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti serta menganalisis
fungsi tato dalam proses interaksi sosial pada kalangan musisi metal Kota Malang.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Data
dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Lokasi penelitian
diadakan di Kota Malang. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive
sampling. Informan terdiri dari lima orang informan utama dan tiga orang informan pendukung.
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Riyanto, 2007). Keabsahan data diperiksa dengan
cara triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tato dalam proses interaksi sosial pada kalangan
musisi metal Kota Malang digunakan sebagai bentuk adaptasi diri, upaya mendapatkan
popularitas, bentuk solidaritas pada sesama anggota grup band, lalu bentuk penyampaian jati diri
sebagai salah satu anggota grup band beraliran metal.
Kata-kata Kunci: Tato, Musisi Metal, Kota Malang
ABSTRACT
This study discussed the phenomenon of tattoos among metal musicians. There so many
metal musicians who use tattoos on their bodies, both overseas and domestic musicians. Though
tattoos in Indonesia still regarded as something taboo and raises the pro and contra. This has
prompted researchers to examine and analyze the function of tattoos in the process of social
interaction among metal musicians in Malang.
The approach used in this research is descriptive qualitative method. Data were collected
by indepth interview, observation and documentation. The location of research conducted in
Malang. Informants in this study determined by purposive sampling. Informants consisted of five
primary informants and three informants as a espousal informant. Data analysis used qualitative
1
2
data analysis techniques such as data reduction, data presentation, conclusion/verification
(Riyanto, 2007). Data validity is examinated by resources triangulation.
These results indicate that tattoo in the process of social interaction among metal
musicians in Malang used as a form of self-adaptation, efforts to gain popularity, as solidarity
with his fellow band members, then the form of self presentation to be one of metal group band
member.
Keywords: Tattoo, Metal Musicians, Malang City
1. Pendahuluan
Tato merupakan bagian dari body
berbeda di tiap daerah penyebarannya
kegiatan menggambar pada kulit tubuh
dianggap sebagai ritual yang sakral. Suku
painting yang merupakan suatu produk dari
dengan menggunakan alat sejenis jarum
ataupun benda-benda yang dipertajam lalu
dihias
dengan
(Olong, 2006).
pigmen
warna-warni ,
Tato dianggap sebagai kegiatan seni
karena
di
dalamnya
terdapat
kegiatan
menggambar pola atau desain tato dengan
berbagai
bentuk
yang
diinginkan
pemakainya serta pewarnaan yang sesuai
dengan
pola-pola
gambar
yang
sudah
digambar di tubuh. Tato dapat dikategorikan
sebagai entitas seni karena selain merupakan
(Olong, 2006). Di Suku Mentawai, tato
Dayak memaknai tato disana menganggap
bahwa tato merupakan sebuah simbol yang
menunjukkan keahlian khusus. Di Cina,
pada masa zaman Dinasti Ming (kurang
lebih 350 tahun yang lalu), wanita dari Suku
Drung membuat tato di wajah dan pantatnya
sebagai tanda bagi keturunan yang baik. Di
Indian, tato digunakan untuk mempercantik
(tujuan estetika) dan menunjukkan status
sosial(http://www.facekom.info/2012/06/sej
arah-tattoo.html).
Jika
awalnya
orang
melakukan
wujud kasat mata berupa artefak yang dapat
eksploitasi tubuh, dengan menambah atau
nilai estetis, sederhana, bahagia, emosional,
khusus (misalkan untuk identitas pada suatu
dilihat, dirasakan
juga menyangkut nilai-
hingga individual dan subjektif (Sumardjo,
2000).
Pada awalnya tato hadir sebagai suatu
nilai, kepercayaan, simbol, ritual, dan
mengurangi sesuatu untuk tujuan yang lebih
budaya tertentu), maka yang terjadi saat ini
eksploitasi tubuh seperti tato, piercing, dan
body painting berkembang karena mode dan
gaya hidup (Gumilar, 2008). Saat ini tato
3
mulai banyak digemari berbagai kalangan,
menggunakan tato di sekujur tubuh mereka,
mulai dari artis, atlit olahraga, musisi dan
suatu image bahwa musisi beraliran metal
seperti yang bisa kita lihat di realita saat ini,
public
figure
lainnya
beberapa
menggunakan seni rajah tersebut di bagian
tubuhnya. Salah satu realita saat ini adalah
tato yang digunakan oleh musisi metal.
Musik metal/ heavy metal merupakan salah
satu aliran musik yang muncul sekitar akhir
abad 60-an,
berkembang pesat di Inggris
dan Amerika dan banyak dipengaruhi oleh
musik
Blues
dan
(http://audials.com/en/genres/heavy_
Rock
Hal yang menarik dari musisi beraliran
metal, adalah atribut yang mereka gunakan
yaitu nuansa warna hitam dan aksesoris
pendukung seperti pakaian bernuasa hitam,
piercing (tindik) dan tato (Munzir, 2009).
Beberapa band musik beraliran metal, salah
satu personel band atau lebih, memiliki tato
di bagian tubuhnya yang terlihat bahkan di
tempat tertutup dan sengaja diperlihatkan
pada penontonnya.
Tato menghiasi tubuh para musisi metal
tentu terdapat makna dan sesuatu yang
kepada
orang
lain
yang
melihatnya, tergantung motivasi perorangan
yang memiliki tato tersebut.
identik dengan tato.
Tato merupakan jenis atribut yang
menempel pada tubuh dan memiliki sebuah
simbol yang menciptakan suatu makna yang
terkandung di dalamnya. Tato dimaknai
berbeda-beda bagi penggunanya, tergantung
pengalaman
lingkungannya
dan
interaksi
masing-masing.
dengan
Peneliti
tertarik untuk meneliti tato yang digunakan
oleh para musisi beraliran metal karena tato
metal.html).
disampaikan
secara tidak langsung bisa menciptakan
Menjadi
berbeda bila yang melihat orang lain.
Banyaknya musisi beraliran metal yang
termasuk dalam fenomena sosial yang
menarik untuk dianalisis dan dipahami, apa
fungsi tato dalam interaksi sosial yang
mereka (para musisi metal) lakukan di
dalam lingkungan mereka.
2. Tinjauan Pustaka
Kajian Tato
Anne Nicholas (dalam Marianto dan
Barry, 2000) menulis bahwa tato berasal
dari bahasa Tahiti yaitu Tatau. Lebih lanjut
menurut
Marianto,
tato
adalah
pengindonesiaan dari kata tattoo yang
artinya
goresan,
desain
gambar,
atau
lambang yang dibuat pada kulit secara
permanen. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (dalam Olong, 2006), tato berarti
gambar (lukisan) pada bagian (personel)
4
tubuh. Dalam bahasa Jawa, tato mempunyai
Kajian Musik Metal
yakni dari kata catu yang juga memiliki
salah satu aliran musik yang muncul sekitar
yang menjadi sebuah tanda tertentu dengan
Inggris
makna yang nyaris sama meskipun berbeda,
kesejajaran makna luka atau bekas luka ,
kulit lainnya baik di tubuhnya sendiri
maupun perbedaan tanda dengan tubuh
milik orang lain.
Ketika
manusia
menambah
dan
mengurangi bagian tubuhnya (penampilan
fisiknya) dengan aksesoris apapun, atau
dalam hal ini tato, pasti ada sebuah tujuan
atau keinginan menyampaikan sesuatu di
dalamnya. Tato merupakan suatu simbol.
Menurut Geertz, simbol adalah sebagai
ajang/tempat/wahana yang memuat sesuatu
nilai bermakna (meaning). Dari berbagai
simbol
tersebut,
kebudayaan
dapat
mempengaruhi cara-cara berpikir individu
ataupun komunal dalam perilakunya (Olong,
2006).
Tato dibuat dengan maksud/motivasi
Musik metal (heavy metal) merupakan
akhir abad 60-an,
dan
berkembang pesat di
Amerika
dan
banyak
dipengaruhi oleh musik Blues dan Rock.
Lalu pada tahun 70-an, metal memperoleh
popularitas dari kemunculan New Wave
British Heavy Metal (NWBHM). Musik
metal di awal era 2000-an sampai saat ini,
memiliki perbedaan yang cukup besar,
dalam artian bahwa metal berkembang
menjadi
berbagai
macam
aliran.
Sebagaimana diketahui para pelopor musik
metal, penikmat musik metal disuguhi
berbagai macam jenis metal dengan tempo
yang harmonis dan dinamis. Beberapa aliran
itu adalah Nu Metal, Metalcore, thrash
metal, melodic death metal, and hardcore
punk, , dan sebagainya (http://audials.com
/en/genres/heavy_metal.html).
Terdapat beberapa atribut yang sering
dan tujuan tertentu, hal ini menyebabkan
ditemui pada hampir semua musisi beraliran
makna yang ingin ditunjukan tergantung
mendominasi (seperti baju, jaket, celana,
tato dapat mengkomunikasikan beragam
oleh si pemakainya. Sehingga tato tidak
metal yaitu nuansa warna hitam yang
dan lain-lain), piercing atau tindik yang
hanya sekedar gambar tanpa makna yang
menempel di beberapa bagian tubuh dan tato
desain saja, sudah menunjukkan apa yang
beraliran metal tersebut.
melekat di tubuh. Dilihat dari segi gambar
coba disampaikan oleh penggunanya kepada
orang lain.
yang menghiasi bagian tubuh para musisi
While the idea of heavy metal and
fashion may seem a bit of a contradiction in
5
terms, the metal subculture has defined itself
musik menjadi salah satu media untuk
accessories to show either allegiance to
oleh para penggunanya, dalam hal ini musisi
by various uses of clothing and other
metal in general or to a particular subgenre
of metal
For black and death metal fans,
less and understated were better, and simply
anything black, a band T-shirt, or black T-
menyampaikan apa yang ingin disampaikan
beraliran metal.
Coordinated
Manajemen makna terkoordinasi atau
CMM
nineties, and as bandanas became less and
dengan
less popular (except for balding lead
singers). Ketika ide mengenai heavy metal
dan fashion sedikit kontradiktif, subkultur
metal telah mendefinisikan dirinya dengan
penggunaan berbagai macam baju dan
aksesoris untuk menunjukkan kesetiaan
kepada metal secara umum atau untuk
beberapa subgenre metal
Pada black dan
Meaning
(Manajemen Makna Terkoordinasi)
shirt was acceptable. Tattoos and piercings
also became more popular during the
Manage
(Coordinated
Management
of
Meaning) berfokus pada diri dan hubungan
orang
lain,
serta
mengkaji
pesan.
Terdapat
bagaimana seorang individu memberikan
makna
pada
sebuah
beberapa asumsi dalam CMM, antara lain:
manusia hidup dalam komunikasi, manusia
saling menciptakan realitas sosial, transaksi
informasi tergantung kepada makna pribadi
dan interpersonal. (West dan Turner, 2008).
Teori ini diterapkan sebagai penunjang
death metal, sedikit dan lebih sederhana
oleh peneliti untuk melihat bagaimana
hitam, kaos berlogo band atau kaos hitam
dipahami dari kedua belah pihak dalam
lebih baik, dan segala sesuatu bernuansa
sangat diterima. Tato dan tindik juga
menjadi sangat populer pada tahun 90-an,
dan
bandana
menjadi
kurang
populer
(kecuali untuk penyanyi utama yang gundul)
(Phillips and Cogan, 2009).
Tidak heran begitu banyak musisi
aliran
metal
yang
menghiasi
bagian
tubuhnya dengan tato, sangat menarik
bahwa tato pun bisa menambah kesan pada
penampilan mereka. Sehingga tato dan
makna pesan (melalui tato) nantinya bisa
proses interaksi sosial. Sehingga peneliti
bisa menemukan fungsi tato yang digunakan
oleh
musisi
metal,
dengan
melihat
bagaimana makna tato yang timbul dari hasil
interaksi musisi metal tersebut dengan
lingkungannya.
Teori Motivasi
Menurut Maslow (dalam Gitosudarmo
dan Sudita, 1997) kebutuhan manusia
tersusun dalam suatu hirarkhi, mulai dari
6
yang mendasar sampai kebutuhan yang
menentukan kriteria di awal (Kriyantono,
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat
Informan penelitian terpilih 5 orang
kompleks atau paling tinggi tingkatannya.
2007).
mempengaruhi perilaku seseorang, dimana
sebagai informan utama dengan kriteria
yang dapat menggerakkan perilaku. Maslow
anggota grup band metal di Kota Malang,
hanya kebutuhan yang belum terpuaskan
menyebutkan dalam hierarchy of needs
(hirarki kebutuhan) dikatakan bahwa, setiap
manusia memiliki hirarki kebutuhan dari
yang paling rendah sampai yang paling
tinggi. Jika kebutuhan yang paling rendah
telah
terpenuhi,
maka
akan
muncul
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan
di tingkat yang lebih tinggi.
Tato merupakan suatu kegiatan yang
secara sengaja dilakukan oleh manusia
dalam pembuatannya, tentu saja ada makna
yang ingin disampaikan melalui gambargambar yang dipahat permanen pada tubuh
mereka. Berbicara mengenai fungsi tato,
untuk apa tato digunakan, muncul pula
pertanyaan apa
pengguna
membuatnya.
tato
yang mendorong para
memutuskan
untuk
masih tergabung sebagai musisi metal/
berdomisili Kota Malang, memiliki tato dan
memahami fungsi tato yang mereka miliki.
Selain itu peneliti menambahkan 3 informan
lagi sebagai informan pendukung, dengan
kriteria,
antara
lain:
informan
masih
memiliki kaitan dengan topik penelitian
berdasarkan profesi dan minat mereka,
domisili Kota Malang.
Analisis data, peneliti menggunakan
teknik analisis data kualitatif (Riyanto,
2007),
berikut:
dimana
tahap-tahapnya
1. Reduksi data
Reduksi
data
diawali
sebagai
dengan
menerangkan, memilih hal-hal yang
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting terhadap isi dari data yang
didapatkan dari lapangan, sehingga data
yang telah direduksi dapat memberikan
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
gambaran lebih tajam.
penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif.
2. Penyajian Data
wawancara, observasi dan dokumentasi.
sederhana
teknik
grafik dengan maksud agar peneliti
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
Proses
Informan dalam penelitian ini dipilih dengan
kata/kalimat naratif, tabel, matrik, atau
purposive
sampling
dengan
menampilkan
dalam
data
bentuk
secara
kata-
7
dapat menarik kesimpulan dari data yang
tato). Benda apa saja yang dihasilkan
3. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi
(Mulyana, 2005). Lanjut menurut Wood,
dikumpulkan di lapangan.
Pada tahap akhir, kesimpulan harus
diverifikasi atau dilakukan pengecekan
kembali dengan catatan yang dibuat oleh
peneliti
Tato yang dimiliki setiap orang akan
berbeda fungsi penggunaannya, tergantung
tujuan, motivasi dan pesan yang coba
disampaikan melalui desain gambar dan
letak tato tersebut. Pesan yang tercipta
gambar
tato
dipengaruhi
intepretasi
lingkungan
ia
tentunya
akan
masing-masing
orang. Intepretasi setiap orang terbentuk dari
berada,
manusia
disebut
artefak
artefak adalah objek-objek personal yang
kita
gunakan
identitas
untuk
dan
memberitahukan
untuk
menyesuaikan
lingkungan kita (Wood, 2008). Manusia
secara langsung maupun tidak langsung
4. Hasil dan Pembahasan
melalui
kecerdasan
masa
lalu,
pemahamannya terhadap dunia luar, dan lain
sebagainya. Begitu pula pada musisi metal
akan
menyesuaikan
diri
dengan
lingkungannya untuk bertahan dan menjadi
satu dengan lingkungannya. Menurut AS (25
tahun) menyatakan bahwa terdapat tato yang
dia
miliki
untuk
dapat
membantunya
membaur dengan mudah dengan temanteman seprofesinya, tato dapat membuat
dirinya
nyaman,
dan
mudah
dalam
membangun sebuah komunikasi dengan
teman-teman satu profesinya sebagai musisi.
Menurut
Kota Malang, dengan kesan yang melekat
cenderung
mencoba
cara
Mulyana
(2005),
mempersepsi
manusia
dan
antara tato dan musisi metal, peneliti
memperlakukan orang yang sama dengan
menganalisis beberapa fungsi tato pada
menggunakan busana yang berbeda. Begitu
Berikut beberapa fungsi tato yang berhasil
menganggap tato sebagai batu loncatan
untuk
menjabarkan
dan
yang
berbeda
bila
mereka
beberapa informan yang telah terpilih.
pula yang dirasakan ID (23 tahun), yang
dihimpun oleh peneliti di lapangan:
untuk dapat bergabung dalam grup band
a. Tato sebagai Bentuk Adaptasi Diri di
Kalangan Musisi Metal Kota Malang
Tato merupakan sebuah seni rajah tubuh
yang dibuat oleh seorang tato artis (seniman
beraliran metal.
8
makna personal berdasarkan pengalaman
mereka masing-masing berkaitan dengan
tato tersebut.
Menurut West dan Turner (2008), saat
kita menciptakan dunia sosial kita, kita
menggunakan
berbagai
aturan
untuk
mengonstruksi dan mengkoordinasi makna.
Begitulah yang terjadi kepada beberapa
informan bahwa ketika menciptkan dunia
sosial mereka di kalangan tersebut, maka
Sumber: Dok. Peneliti (dicantumkan dengan ijin)
Gambar 1. Tato Milik Informan ID sebagai
Bentuk Penyesuaian Diri dengan
Lingkungannya
FR (30 tahun) merasakan dengan memiliki
tato
ia
memiliki
sesuatu
yang
dapat
membuatnya nyaman berada di lingkup
band dan kalangan musisi metal lainnya.
Menurut Anderson, penampilan fisik
seseorang akan menimbulkan reaksi dan
mereka akan menggunakan aturan-aturan
yang
berlaku
untuk
membangun
dan
mengatur makna, salah satunya penggunaan
tato, yang mereka yakini memberikan
kemudahan untuk berinteraksi di kalangan
mereka berada saat ini.
b. Tato
sebagai
Upaya
Meraih
Popularitas di Kalangan Musisi Metal
Kota Malang
Tato yang dimiliki secara langsung
mewarnai persepsi orang lain (Faturakhman,
maupun memberikan pengaruh, kepada
mereka gunakan sebagai bentuk adaptasi di
Beberapa orang mungkin sudah memiliki
disegani di dalam lingkungannya tersebut.
mereka dapatkan melalui tato tersebut,
tersendiri yang tercipta dengan sendirinya,
bahkan di luar perkiraan orang yang
metal, dimana penggunaan serta pemaknaan
AS (25 tahun), ketika dia berada di
2000). Tato pada informan AS, ID dan FR
orang
kalangan musisi metal agar dapat diterima,
gambaran bagaimana nanti dampak yang
Setiap
namun
lingkungan
memiliki
aturan
yang
menggunakan
terkadang
respon
yang
tersebut.
timbul
hal itu juga berlaku dengan kalangan musisi
menggunakan tato.
tato yang awalnya berangkat dari intepretasi
lingkup komunitas atau grup bandnya, ia
9
menjadi
sorotan
dimilikinya.
karena
Dan
ID
mengungkapkan
bahwa
tato
(23
yang
tahun)
tatonya
membuatnya mudah diingat oleh rekanrekan sesama musisi metal, menjadi pusat
perhatian dari sesama musisi bahkan para
penggemar mereka, tato memberikan nilai
lebih
kepada
musisi
tersebut,
seperti
popularitas dan semakin dikenal di kalangan
musisi metal.
Ditambahkan pula oleh
NP (26
tahun), bahwa beberapa grup band memang
menjadikan seorang vokalis sebagai seorang
frontman dan biasanya untuk memperkuat
posisi
mereka,
tato
dijadikan
sebagai
pendukung penampilannya di grup band
yang mereka naungi
Menurut Olong (2006), tubuh menjadi
sebuah proyek besar bagi pemiliknya karena
ia
(tubuh)
terus-menerus
dibongkar-
c. Tato sebagai Bentuk Solidaritas pada
Sesama Anggota Grup Band
Lingkungan
bernaung
yang
seseorang,
menjadi
secara
tempat
langsung
maupun tidak langsung akan menciptakan
suatu keterikatan antara individu-individu di
dalamnya. Rasa nyaman yang tercipta akibat
interaksi individu dengan lingkungannya,
membuat
individu
tersebut
akan
memberikan sesuatu untuk mempertahankan
keadaan tersebut tetap solid. Interaksi yang
lebih erat tentu membutuhkan sebuah
keterikatan antar individunya. Terkadang
keterikatan tersebut diwakilkan oleh sebuah
simbol, dan salah satu simbol tersebut bisa
berupa tato. Menurut Mulyana (2005)
disebutkan bahwa simbol atau lambang
adalah
sesuatu
yang
digunakan
untuk
menunjuk sesuatu yang lain, berdasarkan
kesepakatan sekelompok orang.
bongkar, didialektikan, dikonstruksi dan
didekonstruksi, dieksplorasi secara besarbesaran, didandani, disakiti, ditambahi,
dikurangi atau didisplinkan untuk mencapai
gaya
tertentu
pada
tubuh
dan
menciptakan
rasa
individualitas tertentu. Tato yang diletakan
masing-masing
informan
memiliki tujuan serta pencapaian gaya
tertentu
seperti
untuk
mendapatkan
popularitas di lingkungan dimana mereka
berada.
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan dengan
Ijin)
Gambar 2. Tato Gambar Tengkorak sebagai
Bentuk Keterikatan dengan
Teman-temannya di Grup Band
Miliknya
10
Kesan dark dan menyeramkan menjadi
sebuah ciri khas musik metal, gambar
tengkorak milik AS (25 tahun) tersebut
sangat
mewakilinya
untuk
menunjukan
loyalitas pada bandnya. Tato dipilih menjadi
suatu sarana untuk menunjukan loyalitas
karena sifatnya yang permanen di tubuh,
Simbol sederhana seperti angka dan bintang
pun memiliki arti bagi FR (30 tahun),
berdasarkan
perjalanan
dan
perjuangan
karirnya di band, mendorongnya untuk
membuat tato yang melambangkan bentuk
solidaritasnya
pada
temannya.
band
dan
teman-
Menurut Cusman dan Whiting (dalam
tidak dapat di hapus kecuali dengan
West dan Turner, 2008), ketika dua orang
menyebabkan tato menjadi wujud yang tepat
mereka dikatakan telah mencapai makna
teknologi canggih seperti laser, sehingga
untuk
sesuatu.
menunjukan
loyalitas
terhadap
Tato merupakan karya seni yang
bermuatan simbol. Pemaknaan terhadap
simbol merupakan bagian integral dan
sepakat mengenai intepretasi satu sama lain,
interpersonal. Dan makna interpersonal
harus
sering
dinegosiasikan
sehingga
aturan-aturan makna tersebut bergeser dari
penggunaan
lingkup
penggunaan
standar .
pribadi
Seperti
menjadi
pada
interaksi dari berbagai pola pikiran dan
penggunaan tato sebagai bentuk solidaritas
menjadikan kesepakatan (Gumilar, 2008).
berangkat
tindakan
komunikasi
yang
kemudian
di
dalam
grup
dari
memaknainya
band,
satu
seperti
yang
orang
awalnya
yang
itu,
kemudian
bentuk
solidaritas
dimaknai bersama dengan rekan-rekan satu
grup
band
bersama.
Menurut
sebagai
Gitosudarmo
dan
Sudita
(1997), setiap manusia memiliki kebutuhan
sosial seperti persahabatan, afiliasi, dan
interaksi yang lebih erat. Begitu pula dengan
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan dengan Ijin)
Gambar 3. Simbol Angka Enam, Bilangan
Romawi Delapan, dan Bintang
Milik FR sebagai Bentuk
Loyalitasnya pada Grup Bandnya
para musisi metal, sebagai manusi biasa
yang membutuhkan interaksi yang lebih
erat, menjadikan tao sebagai bentuk bentuk
solidaritas pada sesama anggota grup band,
11
untuk menumbuhkan rasa kebersamaan satu
sama lain dan mempertahankan eksistensi
grup band.
d.
Tato sebagai Penyampaian Jati Diri
sebagai Salah Satu Anggota Grup
Band Beraliran Metal
Tato milik FR (30 tahun) bergambar
panglima perang tersebut dibuat untuk
menunjukan ketangguhan yang dimiliki oleh
FR, dengan diletakan tato tersebut di bagian
depan
seluruh
tubuhnya
semakin
Segala sesuatu yang ada di tubuh kita,
menguatkan kesan maskulin dari dirinya.
kita di hadapan orang lain. Banyak langkah
kita, sekaligus penyedia ruang-ruang tak
menunjukan
bentuk identitas diri, keinginan jiwa, hingga
pasti akan mevisualisasikan bagaimana diri
Tubuh adalah bagian yang melekat pada diri
ditempuh
terbatas untuk memamerkan segala jenis
manusia
bahwa
untuk
dirinya
sekedar
memiliki
keunikan dan lain daripada yang lain, salah
idealisme pemikiran (Olong, 2006).
tubunya. Gambar tato yang dimiliki setiap
identitas diri akan menjadi hak pribadi
apa yang menjadi perwujudan diri mereka,
menggunakannya. Menurut FR (30 tahun)
FR (30 tahun).
ketangguhan adalah bagian penting dari
satunya
dengan
menggunakan
tato
di
Penggunaan
orang pasti memiliki filosofi yang mewakili
masing-masing
seperti berbentuk figur yang dimiliki oleh
mengenai
menjadi
tato
orang
tatonya
seorang
sebagai
tersebut,
musisi
metal,
bentuk
yang
bahwa
sesuai
dengan ciri musik metal yang identik
dengan sesuatu yang keras.
Di dalam kajian komunikasi nonverbal,
DeVito (2007) mengutip Burgoon, Buller
dan Woodall, bahwa terdapat beberapa
fungsi spesifik yang ada pada komunikasi
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan dengan
Ijin)
Gambar
4.
Tato FR dengan Gambar
Panglima Perang dari Daratan
Cina, Kwan Tong
nonverbal salah satunya yaitu expressing
(mengekspresikan). Tato yang merupakan
salah satu bentuk komunikasi nonverbal,
mengekspresikan
apa
yang
coba
disampaikan kepada orang lain yang melihat
tatonya.
12
Profesi seseorang sedikit banyak akan
mempengaruhi mindset seseorang dalam
berperilaku dan bagaimana ia membawa
yang berkaitan dengan dunia bawah tanah
(underground).
dirinya di lingkungan sekitarnya. Tentu saja
pembawaan dirinya di lingkungannya akan
menimbulkan sebuah respon balik dari
orang-orang
yang
ada
di
sekitarnya.
Menurut KY (21 tahun), menyatakan bahwa
tato sudah menjadi hal yang lumrah di
kalangan musisi metal Tato menjadi hal
yang lumrah di kalangan musisi metal tidak
serta merta terjadi begitu saja, melainkan
hasil interaksi yang terjadi di kalangan
musisi metal tersebut.
Ketika seseorang berinteraksi di dalam
lingkungan tertentu setiap individu yang
terlibat pasti memiliki intepretasi personal
yang bisa jadi berbeda dengan individu
lainnya. Interaksi sosial memungkinkan
terjadinya
pertukaran
intepretasi
para
individu yang terlibat didalamnya. Menurut
West dan Turner (2008) ketika bertemu
dengan orang lain, seseorang harus berusaha
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan
dengan Ijin)
Gambar 5. Tato Gambar Setan Milik
Informan AS
Olong menyatakan bahwa penempatan
dan pemilihan desain tato pada tubuh
mengungkapkan ketertarikan, nilai yang
dianut, hingga tingkah laku (Olong, 2006).
Desain tato menjadi salah satu unsur penting
di dalam tujuan pembuatan tato. Pemilihan
desain tertentu akan mengungkapkan apa
yang ingin ditunjukan individu bertato
tersebut.
Ketika seorang mengungkapkan jati
menangani tidak hanya pesan-pesan yang
dirinya melalui tato yang dimiliki tentu akan
pesan yang mereka kirimkan kepada orang
sekitarnya. Seperti yang diungkapkan Olong
dikirim kepadanya melainkan juga pesanlain tersebut.
AS (25 tahun) mengungkapkan bahwa
tato yang dimiliki para musisi metal
memiliki karakteristik yang khas seperti
desain gambar tengkorak, setan atau hal-hal
menimbulkan respon-respon di lingkungan
(2006), bahwa dengan berbagai makna dan
atribut yang disandang tubuh (tato), akan
terjadi
respon-respon
sosial.
Dengan
demikian, tubuh juga akan mempengaruhi
dan mewarnai berbagai kesempatan dalam
13
hidup kita dan yang terjadi kemudian tubuh
disegani di kalangan mereka. Kemudian tato
tetapi penentu diri yang utama.
mendapatkan
popularitas
mengidentifikasikan diri mereka dengan
penyampaian
jati
tertentu (dalam West dan Turner, 2008).
musisi metal. Disamping itu tato juga
kelompok tertentu, dan berinteraksi dengan
menumbuhkan
interaksi terjadi akan ada pertukaran makna
mereka di kalangan musisi metal Kota
untuk mencapai makna interpersonal, yaitu
Daftar Pustaka
tidak hanya menjadi simbol utama diri,
Menurut Cronen dan Pearce, manusia
kelompok
Ketika
tertentu
mereka
dalam
masuk
ke
mereka gunakan pula sebagai langkah
diri
mereka
dalam
kebudayaan
menunjukan diri mereka sebagai seorang
lingkungan/
menjadi
sarana
mempertahankan
di dalam lingkungan/ kelompok tersebut
Malang.
kesepakatan mengenai interpretasi satu sama
lain. Begitu pula yang terjadi pada tato,
dimana interaksi yang terjadi diantara para
metal
kalangan
mereka, fungsi ini juga berkaitan dengan
membawa makna pribadinya, ketika proses
musisi
di
menciptakan
sebuah
kesepakatan bersama bahwa tato berfungsi
sebagai pengungkapan jati diri sebagai
bagian dari anggota grup band musik metal
agar terlihat unik, berbeda dengan orang lain
serta menunjukan totalitas sebagai seorang
musisi metal Kota Malang.
5. Simpulan
Penggunaan tato di kalangan musisi
metal Kota Malang memiliki fungsi-fungsi
di dalam proses interaksi sosial yang mereka
lakukan di lingkungannya tersebut. Tato
menjadi sarana untuk proses adaptasi diri
mereka agar bisa diterima dengan baik dan
bagi
rasa
mereka
solidaritas
eksitensi
grup
dalam
untuk
band
DeVito, Joseph. 2007. The Interpersonal
Communication Book 6th Edition.
USA: Pearson Education.
Faturakhman, Mokh Ronny. 2000. Pola
Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Anak Jalanan di Alun-alun Kota
Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas
Ilmu
Komunkasi
Universitas
Padjadjaran.
Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita.
1997.
Perilaku
Keorganisasian.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Gumilar, Gumgum. 2008. Mediator. Makna
Komunikasi Simbolik di Kalangan
Pengguna Tato di Bandung. Vol.1No.1. Juni 2008.
Kriyantono, Rahmat. 2007. Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
Marianto, M. Dwi dan Barry, S.2000. Tato.
Yogyakarta : Lembaga Penelitian ISI.
14
Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi,
Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Munzir, Muhammad Fiqri. 2009. Metal
(Studi Deskriptif Band-band Metal di
Kota Medan). Skripsi. Medan:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Komunikasi. Universitas Sumatera
Utara.
Olong, Hatib Abdul Kadir. 2006. Tato.
Yogyakarta : LKiS Pelangi Aksara.
Philips, William and Cogan, Brian. 2009.
Encyclopedia of Heavy Metal Music.
Westport: Greenwood.
Riyanto, Yatim. Metodologi Pendidikan
Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Sumardjo, Jakob. 2000.
Bandung: ITB.
Filsafat Seni.
West, Richard and Lynn H. Turner. 2008.
Introducing Communication Theory:
Analysis and Application. Jakarta:
Salemba Humanika.
Wood, Julia T.
2008. Communication
Mosaics: A Introduction To The Field
of
Communication.
California:
Thomson Wadsworth.
Website
http://audials.com/en/genres/heavy_
metal.html diakses pada tanggal 24 Juni
2013, pukul 10.26 WIB
http://www.facekom.info/2012/06/sejarahtattoo.html diakses pada tanggal 24 Juni
2013, pukul 11.05 WIB.
DI KALANGAN MUSISI METAL DI KOTA MALANG
Amalia Purnasari Rahman
0710023113
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya,
Malang, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang fenomena tato pada musisi beraliran metal. Banyak
musisi metal yang menggunakan tato pada tubuh mereka, baik musisi luar negeri maupun dalam
negeri. Padahal tato di Indonesia sendiri masih dianggap sebagai sesuatu hal yang tabu serta
menimbulkan pro-kontra. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti serta menganalisis
fungsi tato dalam proses interaksi sosial pada kalangan musisi metal Kota Malang.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Data
dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Lokasi penelitian
diadakan di Kota Malang. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive
sampling. Informan terdiri dari lima orang informan utama dan tiga orang informan pendukung.
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Riyanto, 2007). Keabsahan data diperiksa dengan
cara triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tato dalam proses interaksi sosial pada kalangan
musisi metal Kota Malang digunakan sebagai bentuk adaptasi diri, upaya mendapatkan
popularitas, bentuk solidaritas pada sesama anggota grup band, lalu bentuk penyampaian jati diri
sebagai salah satu anggota grup band beraliran metal.
Kata-kata Kunci: Tato, Musisi Metal, Kota Malang
ABSTRACT
This study discussed the phenomenon of tattoos among metal musicians. There so many
metal musicians who use tattoos on their bodies, both overseas and domestic musicians. Though
tattoos in Indonesia still regarded as something taboo and raises the pro and contra. This has
prompted researchers to examine and analyze the function of tattoos in the process of social
interaction among metal musicians in Malang.
The approach used in this research is descriptive qualitative method. Data were collected
by indepth interview, observation and documentation. The location of research conducted in
Malang. Informants in this study determined by purposive sampling. Informants consisted of five
primary informants and three informants as a espousal informant. Data analysis used qualitative
1
2
data analysis techniques such as data reduction, data presentation, conclusion/verification
(Riyanto, 2007). Data validity is examinated by resources triangulation.
These results indicate that tattoo in the process of social interaction among metal
musicians in Malang used as a form of self-adaptation, efforts to gain popularity, as solidarity
with his fellow band members, then the form of self presentation to be one of metal group band
member.
Keywords: Tattoo, Metal Musicians, Malang City
1. Pendahuluan
Tato merupakan bagian dari body
berbeda di tiap daerah penyebarannya
kegiatan menggambar pada kulit tubuh
dianggap sebagai ritual yang sakral. Suku
painting yang merupakan suatu produk dari
dengan menggunakan alat sejenis jarum
ataupun benda-benda yang dipertajam lalu
dihias
dengan
(Olong, 2006).
pigmen
warna-warni ,
Tato dianggap sebagai kegiatan seni
karena
di
dalamnya
terdapat
kegiatan
menggambar pola atau desain tato dengan
berbagai
bentuk
yang
diinginkan
pemakainya serta pewarnaan yang sesuai
dengan
pola-pola
gambar
yang
sudah
digambar di tubuh. Tato dapat dikategorikan
sebagai entitas seni karena selain merupakan
(Olong, 2006). Di Suku Mentawai, tato
Dayak memaknai tato disana menganggap
bahwa tato merupakan sebuah simbol yang
menunjukkan keahlian khusus. Di Cina,
pada masa zaman Dinasti Ming (kurang
lebih 350 tahun yang lalu), wanita dari Suku
Drung membuat tato di wajah dan pantatnya
sebagai tanda bagi keturunan yang baik. Di
Indian, tato digunakan untuk mempercantik
(tujuan estetika) dan menunjukkan status
sosial(http://www.facekom.info/2012/06/sej
arah-tattoo.html).
Jika
awalnya
orang
melakukan
wujud kasat mata berupa artefak yang dapat
eksploitasi tubuh, dengan menambah atau
nilai estetis, sederhana, bahagia, emosional,
khusus (misalkan untuk identitas pada suatu
dilihat, dirasakan
juga menyangkut nilai-
hingga individual dan subjektif (Sumardjo,
2000).
Pada awalnya tato hadir sebagai suatu
nilai, kepercayaan, simbol, ritual, dan
mengurangi sesuatu untuk tujuan yang lebih
budaya tertentu), maka yang terjadi saat ini
eksploitasi tubuh seperti tato, piercing, dan
body painting berkembang karena mode dan
gaya hidup (Gumilar, 2008). Saat ini tato
3
mulai banyak digemari berbagai kalangan,
menggunakan tato di sekujur tubuh mereka,
mulai dari artis, atlit olahraga, musisi dan
suatu image bahwa musisi beraliran metal
seperti yang bisa kita lihat di realita saat ini,
public
figure
lainnya
beberapa
menggunakan seni rajah tersebut di bagian
tubuhnya. Salah satu realita saat ini adalah
tato yang digunakan oleh musisi metal.
Musik metal/ heavy metal merupakan salah
satu aliran musik yang muncul sekitar akhir
abad 60-an,
berkembang pesat di Inggris
dan Amerika dan banyak dipengaruhi oleh
musik
Blues
dan
(http://audials.com/en/genres/heavy_
Rock
Hal yang menarik dari musisi beraliran
metal, adalah atribut yang mereka gunakan
yaitu nuansa warna hitam dan aksesoris
pendukung seperti pakaian bernuasa hitam,
piercing (tindik) dan tato (Munzir, 2009).
Beberapa band musik beraliran metal, salah
satu personel band atau lebih, memiliki tato
di bagian tubuhnya yang terlihat bahkan di
tempat tertutup dan sengaja diperlihatkan
pada penontonnya.
Tato menghiasi tubuh para musisi metal
tentu terdapat makna dan sesuatu yang
kepada
orang
lain
yang
melihatnya, tergantung motivasi perorangan
yang memiliki tato tersebut.
identik dengan tato.
Tato merupakan jenis atribut yang
menempel pada tubuh dan memiliki sebuah
simbol yang menciptakan suatu makna yang
terkandung di dalamnya. Tato dimaknai
berbeda-beda bagi penggunanya, tergantung
pengalaman
lingkungannya
dan
interaksi
masing-masing.
dengan
Peneliti
tertarik untuk meneliti tato yang digunakan
oleh para musisi beraliran metal karena tato
metal.html).
disampaikan
secara tidak langsung bisa menciptakan
Menjadi
berbeda bila yang melihat orang lain.
Banyaknya musisi beraliran metal yang
termasuk dalam fenomena sosial yang
menarik untuk dianalisis dan dipahami, apa
fungsi tato dalam interaksi sosial yang
mereka (para musisi metal) lakukan di
dalam lingkungan mereka.
2. Tinjauan Pustaka
Kajian Tato
Anne Nicholas (dalam Marianto dan
Barry, 2000) menulis bahwa tato berasal
dari bahasa Tahiti yaitu Tatau. Lebih lanjut
menurut
Marianto,
tato
adalah
pengindonesiaan dari kata tattoo yang
artinya
goresan,
desain
gambar,
atau
lambang yang dibuat pada kulit secara
permanen. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (dalam Olong, 2006), tato berarti
gambar (lukisan) pada bagian (personel)
4
tubuh. Dalam bahasa Jawa, tato mempunyai
Kajian Musik Metal
yakni dari kata catu yang juga memiliki
salah satu aliran musik yang muncul sekitar
yang menjadi sebuah tanda tertentu dengan
Inggris
makna yang nyaris sama meskipun berbeda,
kesejajaran makna luka atau bekas luka ,
kulit lainnya baik di tubuhnya sendiri
maupun perbedaan tanda dengan tubuh
milik orang lain.
Ketika
manusia
menambah
dan
mengurangi bagian tubuhnya (penampilan
fisiknya) dengan aksesoris apapun, atau
dalam hal ini tato, pasti ada sebuah tujuan
atau keinginan menyampaikan sesuatu di
dalamnya. Tato merupakan suatu simbol.
Menurut Geertz, simbol adalah sebagai
ajang/tempat/wahana yang memuat sesuatu
nilai bermakna (meaning). Dari berbagai
simbol
tersebut,
kebudayaan
dapat
mempengaruhi cara-cara berpikir individu
ataupun komunal dalam perilakunya (Olong,
2006).
Tato dibuat dengan maksud/motivasi
Musik metal (heavy metal) merupakan
akhir abad 60-an,
dan
berkembang pesat di
Amerika
dan
banyak
dipengaruhi oleh musik Blues dan Rock.
Lalu pada tahun 70-an, metal memperoleh
popularitas dari kemunculan New Wave
British Heavy Metal (NWBHM). Musik
metal di awal era 2000-an sampai saat ini,
memiliki perbedaan yang cukup besar,
dalam artian bahwa metal berkembang
menjadi
berbagai
macam
aliran.
Sebagaimana diketahui para pelopor musik
metal, penikmat musik metal disuguhi
berbagai macam jenis metal dengan tempo
yang harmonis dan dinamis. Beberapa aliran
itu adalah Nu Metal, Metalcore, thrash
metal, melodic death metal, and hardcore
punk, , dan sebagainya (http://audials.com
/en/genres/heavy_metal.html).
Terdapat beberapa atribut yang sering
dan tujuan tertentu, hal ini menyebabkan
ditemui pada hampir semua musisi beraliran
makna yang ingin ditunjukan tergantung
mendominasi (seperti baju, jaket, celana,
tato dapat mengkomunikasikan beragam
oleh si pemakainya. Sehingga tato tidak
metal yaitu nuansa warna hitam yang
dan lain-lain), piercing atau tindik yang
hanya sekedar gambar tanpa makna yang
menempel di beberapa bagian tubuh dan tato
desain saja, sudah menunjukkan apa yang
beraliran metal tersebut.
melekat di tubuh. Dilihat dari segi gambar
coba disampaikan oleh penggunanya kepada
orang lain.
yang menghiasi bagian tubuh para musisi
While the idea of heavy metal and
fashion may seem a bit of a contradiction in
5
terms, the metal subculture has defined itself
musik menjadi salah satu media untuk
accessories to show either allegiance to
oleh para penggunanya, dalam hal ini musisi
by various uses of clothing and other
metal in general or to a particular subgenre
of metal
For black and death metal fans,
less and understated were better, and simply
anything black, a band T-shirt, or black T-
menyampaikan apa yang ingin disampaikan
beraliran metal.
Coordinated
Manajemen makna terkoordinasi atau
CMM
nineties, and as bandanas became less and
dengan
less popular (except for balding lead
singers). Ketika ide mengenai heavy metal
dan fashion sedikit kontradiktif, subkultur
metal telah mendefinisikan dirinya dengan
penggunaan berbagai macam baju dan
aksesoris untuk menunjukkan kesetiaan
kepada metal secara umum atau untuk
beberapa subgenre metal
Pada black dan
Meaning
(Manajemen Makna Terkoordinasi)
shirt was acceptable. Tattoos and piercings
also became more popular during the
Manage
(Coordinated
Management
of
Meaning) berfokus pada diri dan hubungan
orang
lain,
serta
mengkaji
pesan.
Terdapat
bagaimana seorang individu memberikan
makna
pada
sebuah
beberapa asumsi dalam CMM, antara lain:
manusia hidup dalam komunikasi, manusia
saling menciptakan realitas sosial, transaksi
informasi tergantung kepada makna pribadi
dan interpersonal. (West dan Turner, 2008).
Teori ini diterapkan sebagai penunjang
death metal, sedikit dan lebih sederhana
oleh peneliti untuk melihat bagaimana
hitam, kaos berlogo band atau kaos hitam
dipahami dari kedua belah pihak dalam
lebih baik, dan segala sesuatu bernuansa
sangat diterima. Tato dan tindik juga
menjadi sangat populer pada tahun 90-an,
dan
bandana
menjadi
kurang
populer
(kecuali untuk penyanyi utama yang gundul)
(Phillips and Cogan, 2009).
Tidak heran begitu banyak musisi
aliran
metal
yang
menghiasi
bagian
tubuhnya dengan tato, sangat menarik
bahwa tato pun bisa menambah kesan pada
penampilan mereka. Sehingga tato dan
makna pesan (melalui tato) nantinya bisa
proses interaksi sosial. Sehingga peneliti
bisa menemukan fungsi tato yang digunakan
oleh
musisi
metal,
dengan
melihat
bagaimana makna tato yang timbul dari hasil
interaksi musisi metal tersebut dengan
lingkungannya.
Teori Motivasi
Menurut Maslow (dalam Gitosudarmo
dan Sudita, 1997) kebutuhan manusia
tersusun dalam suatu hirarkhi, mulai dari
6
yang mendasar sampai kebutuhan yang
menentukan kriteria di awal (Kriyantono,
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat
Informan penelitian terpilih 5 orang
kompleks atau paling tinggi tingkatannya.
2007).
mempengaruhi perilaku seseorang, dimana
sebagai informan utama dengan kriteria
yang dapat menggerakkan perilaku. Maslow
anggota grup band metal di Kota Malang,
hanya kebutuhan yang belum terpuaskan
menyebutkan dalam hierarchy of needs
(hirarki kebutuhan) dikatakan bahwa, setiap
manusia memiliki hirarki kebutuhan dari
yang paling rendah sampai yang paling
tinggi. Jika kebutuhan yang paling rendah
telah
terpenuhi,
maka
akan
muncul
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan
di tingkat yang lebih tinggi.
Tato merupakan suatu kegiatan yang
secara sengaja dilakukan oleh manusia
dalam pembuatannya, tentu saja ada makna
yang ingin disampaikan melalui gambargambar yang dipahat permanen pada tubuh
mereka. Berbicara mengenai fungsi tato,
untuk apa tato digunakan, muncul pula
pertanyaan apa
pengguna
membuatnya.
tato
yang mendorong para
memutuskan
untuk
masih tergabung sebagai musisi metal/
berdomisili Kota Malang, memiliki tato dan
memahami fungsi tato yang mereka miliki.
Selain itu peneliti menambahkan 3 informan
lagi sebagai informan pendukung, dengan
kriteria,
antara
lain:
informan
masih
memiliki kaitan dengan topik penelitian
berdasarkan profesi dan minat mereka,
domisili Kota Malang.
Analisis data, peneliti menggunakan
teknik analisis data kualitatif (Riyanto,
2007),
berikut:
dimana
tahap-tahapnya
1. Reduksi data
Reduksi
data
diawali
sebagai
dengan
menerangkan, memilih hal-hal yang
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting terhadap isi dari data yang
didapatkan dari lapangan, sehingga data
yang telah direduksi dapat memberikan
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
gambaran lebih tajam.
penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif.
2. Penyajian Data
wawancara, observasi dan dokumentasi.
sederhana
teknik
grafik dengan maksud agar peneliti
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
Proses
Informan dalam penelitian ini dipilih dengan
kata/kalimat naratif, tabel, matrik, atau
purposive
sampling
dengan
menampilkan
dalam
data
bentuk
secara
kata-
7
dapat menarik kesimpulan dari data yang
tato). Benda apa saja yang dihasilkan
3. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi
(Mulyana, 2005). Lanjut menurut Wood,
dikumpulkan di lapangan.
Pada tahap akhir, kesimpulan harus
diverifikasi atau dilakukan pengecekan
kembali dengan catatan yang dibuat oleh
peneliti
Tato yang dimiliki setiap orang akan
berbeda fungsi penggunaannya, tergantung
tujuan, motivasi dan pesan yang coba
disampaikan melalui desain gambar dan
letak tato tersebut. Pesan yang tercipta
gambar
tato
dipengaruhi
intepretasi
lingkungan
ia
tentunya
akan
masing-masing
orang. Intepretasi setiap orang terbentuk dari
berada,
manusia
disebut
artefak
artefak adalah objek-objek personal yang
kita
gunakan
identitas
untuk
dan
memberitahukan
untuk
menyesuaikan
lingkungan kita (Wood, 2008). Manusia
secara langsung maupun tidak langsung
4. Hasil dan Pembahasan
melalui
kecerdasan
masa
lalu,
pemahamannya terhadap dunia luar, dan lain
sebagainya. Begitu pula pada musisi metal
akan
menyesuaikan
diri
dengan
lingkungannya untuk bertahan dan menjadi
satu dengan lingkungannya. Menurut AS (25
tahun) menyatakan bahwa terdapat tato yang
dia
miliki
untuk
dapat
membantunya
membaur dengan mudah dengan temanteman seprofesinya, tato dapat membuat
dirinya
nyaman,
dan
mudah
dalam
membangun sebuah komunikasi dengan
teman-teman satu profesinya sebagai musisi.
Menurut
Kota Malang, dengan kesan yang melekat
cenderung
mencoba
cara
Mulyana
(2005),
mempersepsi
manusia
dan
antara tato dan musisi metal, peneliti
memperlakukan orang yang sama dengan
menganalisis beberapa fungsi tato pada
menggunakan busana yang berbeda. Begitu
Berikut beberapa fungsi tato yang berhasil
menganggap tato sebagai batu loncatan
untuk
menjabarkan
dan
yang
berbeda
bila
mereka
beberapa informan yang telah terpilih.
pula yang dirasakan ID (23 tahun), yang
dihimpun oleh peneliti di lapangan:
untuk dapat bergabung dalam grup band
a. Tato sebagai Bentuk Adaptasi Diri di
Kalangan Musisi Metal Kota Malang
Tato merupakan sebuah seni rajah tubuh
yang dibuat oleh seorang tato artis (seniman
beraliran metal.
8
makna personal berdasarkan pengalaman
mereka masing-masing berkaitan dengan
tato tersebut.
Menurut West dan Turner (2008), saat
kita menciptakan dunia sosial kita, kita
menggunakan
berbagai
aturan
untuk
mengonstruksi dan mengkoordinasi makna.
Begitulah yang terjadi kepada beberapa
informan bahwa ketika menciptkan dunia
sosial mereka di kalangan tersebut, maka
Sumber: Dok. Peneliti (dicantumkan dengan ijin)
Gambar 1. Tato Milik Informan ID sebagai
Bentuk Penyesuaian Diri dengan
Lingkungannya
FR (30 tahun) merasakan dengan memiliki
tato
ia
memiliki
sesuatu
yang
dapat
membuatnya nyaman berada di lingkup
band dan kalangan musisi metal lainnya.
Menurut Anderson, penampilan fisik
seseorang akan menimbulkan reaksi dan
mereka akan menggunakan aturan-aturan
yang
berlaku
untuk
membangun
dan
mengatur makna, salah satunya penggunaan
tato, yang mereka yakini memberikan
kemudahan untuk berinteraksi di kalangan
mereka berada saat ini.
b. Tato
sebagai
Upaya
Meraih
Popularitas di Kalangan Musisi Metal
Kota Malang
Tato yang dimiliki secara langsung
mewarnai persepsi orang lain (Faturakhman,
maupun memberikan pengaruh, kepada
mereka gunakan sebagai bentuk adaptasi di
Beberapa orang mungkin sudah memiliki
disegani di dalam lingkungannya tersebut.
mereka dapatkan melalui tato tersebut,
tersendiri yang tercipta dengan sendirinya,
bahkan di luar perkiraan orang yang
metal, dimana penggunaan serta pemaknaan
AS (25 tahun), ketika dia berada di
2000). Tato pada informan AS, ID dan FR
orang
kalangan musisi metal agar dapat diterima,
gambaran bagaimana nanti dampak yang
Setiap
namun
lingkungan
memiliki
aturan
yang
menggunakan
terkadang
respon
yang
tersebut.
timbul
hal itu juga berlaku dengan kalangan musisi
menggunakan tato.
tato yang awalnya berangkat dari intepretasi
lingkup komunitas atau grup bandnya, ia
9
menjadi
sorotan
dimilikinya.
karena
Dan
ID
mengungkapkan
bahwa
tato
(23
yang
tahun)
tatonya
membuatnya mudah diingat oleh rekanrekan sesama musisi metal, menjadi pusat
perhatian dari sesama musisi bahkan para
penggemar mereka, tato memberikan nilai
lebih
kepada
musisi
tersebut,
seperti
popularitas dan semakin dikenal di kalangan
musisi metal.
Ditambahkan pula oleh
NP (26
tahun), bahwa beberapa grup band memang
menjadikan seorang vokalis sebagai seorang
frontman dan biasanya untuk memperkuat
posisi
mereka,
tato
dijadikan
sebagai
pendukung penampilannya di grup band
yang mereka naungi
Menurut Olong (2006), tubuh menjadi
sebuah proyek besar bagi pemiliknya karena
ia
(tubuh)
terus-menerus
dibongkar-
c. Tato sebagai Bentuk Solidaritas pada
Sesama Anggota Grup Band
Lingkungan
bernaung
yang
seseorang,
menjadi
secara
tempat
langsung
maupun tidak langsung akan menciptakan
suatu keterikatan antara individu-individu di
dalamnya. Rasa nyaman yang tercipta akibat
interaksi individu dengan lingkungannya,
membuat
individu
tersebut
akan
memberikan sesuatu untuk mempertahankan
keadaan tersebut tetap solid. Interaksi yang
lebih erat tentu membutuhkan sebuah
keterikatan antar individunya. Terkadang
keterikatan tersebut diwakilkan oleh sebuah
simbol, dan salah satu simbol tersebut bisa
berupa tato. Menurut Mulyana (2005)
disebutkan bahwa simbol atau lambang
adalah
sesuatu
yang
digunakan
untuk
menunjuk sesuatu yang lain, berdasarkan
kesepakatan sekelompok orang.
bongkar, didialektikan, dikonstruksi dan
didekonstruksi, dieksplorasi secara besarbesaran, didandani, disakiti, ditambahi,
dikurangi atau didisplinkan untuk mencapai
gaya
tertentu
pada
tubuh
dan
menciptakan
rasa
individualitas tertentu. Tato yang diletakan
masing-masing
informan
memiliki tujuan serta pencapaian gaya
tertentu
seperti
untuk
mendapatkan
popularitas di lingkungan dimana mereka
berada.
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan dengan
Ijin)
Gambar 2. Tato Gambar Tengkorak sebagai
Bentuk Keterikatan dengan
Teman-temannya di Grup Band
Miliknya
10
Kesan dark dan menyeramkan menjadi
sebuah ciri khas musik metal, gambar
tengkorak milik AS (25 tahun) tersebut
sangat
mewakilinya
untuk
menunjukan
loyalitas pada bandnya. Tato dipilih menjadi
suatu sarana untuk menunjukan loyalitas
karena sifatnya yang permanen di tubuh,
Simbol sederhana seperti angka dan bintang
pun memiliki arti bagi FR (30 tahun),
berdasarkan
perjalanan
dan
perjuangan
karirnya di band, mendorongnya untuk
membuat tato yang melambangkan bentuk
solidaritasnya
pada
temannya.
band
dan
teman-
Menurut Cusman dan Whiting (dalam
tidak dapat di hapus kecuali dengan
West dan Turner, 2008), ketika dua orang
menyebabkan tato menjadi wujud yang tepat
mereka dikatakan telah mencapai makna
teknologi canggih seperti laser, sehingga
untuk
sesuatu.
menunjukan
loyalitas
terhadap
Tato merupakan karya seni yang
bermuatan simbol. Pemaknaan terhadap
simbol merupakan bagian integral dan
sepakat mengenai intepretasi satu sama lain,
interpersonal. Dan makna interpersonal
harus
sering
dinegosiasikan
sehingga
aturan-aturan makna tersebut bergeser dari
penggunaan
lingkup
penggunaan
standar .
pribadi
Seperti
menjadi
pada
interaksi dari berbagai pola pikiran dan
penggunaan tato sebagai bentuk solidaritas
menjadikan kesepakatan (Gumilar, 2008).
berangkat
tindakan
komunikasi
yang
kemudian
di
dalam
grup
dari
memaknainya
band,
satu
seperti
yang
orang
awalnya
yang
itu,
kemudian
bentuk
solidaritas
dimaknai bersama dengan rekan-rekan satu
grup
band
bersama.
Menurut
sebagai
Gitosudarmo
dan
Sudita
(1997), setiap manusia memiliki kebutuhan
sosial seperti persahabatan, afiliasi, dan
interaksi yang lebih erat. Begitu pula dengan
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan dengan Ijin)
Gambar 3. Simbol Angka Enam, Bilangan
Romawi Delapan, dan Bintang
Milik FR sebagai Bentuk
Loyalitasnya pada Grup Bandnya
para musisi metal, sebagai manusi biasa
yang membutuhkan interaksi yang lebih
erat, menjadikan tao sebagai bentuk bentuk
solidaritas pada sesama anggota grup band,
11
untuk menumbuhkan rasa kebersamaan satu
sama lain dan mempertahankan eksistensi
grup band.
d.
Tato sebagai Penyampaian Jati Diri
sebagai Salah Satu Anggota Grup
Band Beraliran Metal
Tato milik FR (30 tahun) bergambar
panglima perang tersebut dibuat untuk
menunjukan ketangguhan yang dimiliki oleh
FR, dengan diletakan tato tersebut di bagian
depan
seluruh
tubuhnya
semakin
Segala sesuatu yang ada di tubuh kita,
menguatkan kesan maskulin dari dirinya.
kita di hadapan orang lain. Banyak langkah
kita, sekaligus penyedia ruang-ruang tak
menunjukan
bentuk identitas diri, keinginan jiwa, hingga
pasti akan mevisualisasikan bagaimana diri
Tubuh adalah bagian yang melekat pada diri
ditempuh
terbatas untuk memamerkan segala jenis
manusia
bahwa
untuk
dirinya
sekedar
memiliki
keunikan dan lain daripada yang lain, salah
idealisme pemikiran (Olong, 2006).
tubunya. Gambar tato yang dimiliki setiap
identitas diri akan menjadi hak pribadi
apa yang menjadi perwujudan diri mereka,
menggunakannya. Menurut FR (30 tahun)
FR (30 tahun).
ketangguhan adalah bagian penting dari
satunya
dengan
menggunakan
tato
di
Penggunaan
orang pasti memiliki filosofi yang mewakili
masing-masing
seperti berbentuk figur yang dimiliki oleh
mengenai
menjadi
tato
orang
tatonya
seorang
sebagai
tersebut,
musisi
metal,
bentuk
yang
bahwa
sesuai
dengan ciri musik metal yang identik
dengan sesuatu yang keras.
Di dalam kajian komunikasi nonverbal,
DeVito (2007) mengutip Burgoon, Buller
dan Woodall, bahwa terdapat beberapa
fungsi spesifik yang ada pada komunikasi
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan dengan
Ijin)
Gambar
4.
Tato FR dengan Gambar
Panglima Perang dari Daratan
Cina, Kwan Tong
nonverbal salah satunya yaitu expressing
(mengekspresikan). Tato yang merupakan
salah satu bentuk komunikasi nonverbal,
mengekspresikan
apa
yang
coba
disampaikan kepada orang lain yang melihat
tatonya.
12
Profesi seseorang sedikit banyak akan
mempengaruhi mindset seseorang dalam
berperilaku dan bagaimana ia membawa
yang berkaitan dengan dunia bawah tanah
(underground).
dirinya di lingkungan sekitarnya. Tentu saja
pembawaan dirinya di lingkungannya akan
menimbulkan sebuah respon balik dari
orang-orang
yang
ada
di
sekitarnya.
Menurut KY (21 tahun), menyatakan bahwa
tato sudah menjadi hal yang lumrah di
kalangan musisi metal Tato menjadi hal
yang lumrah di kalangan musisi metal tidak
serta merta terjadi begitu saja, melainkan
hasil interaksi yang terjadi di kalangan
musisi metal tersebut.
Ketika seseorang berinteraksi di dalam
lingkungan tertentu setiap individu yang
terlibat pasti memiliki intepretasi personal
yang bisa jadi berbeda dengan individu
lainnya. Interaksi sosial memungkinkan
terjadinya
pertukaran
intepretasi
para
individu yang terlibat didalamnya. Menurut
West dan Turner (2008) ketika bertemu
dengan orang lain, seseorang harus berusaha
Sumber : Dok. Peneliti (Dicantumkan
dengan Ijin)
Gambar 5. Tato Gambar Setan Milik
Informan AS
Olong menyatakan bahwa penempatan
dan pemilihan desain tato pada tubuh
mengungkapkan ketertarikan, nilai yang
dianut, hingga tingkah laku (Olong, 2006).
Desain tato menjadi salah satu unsur penting
di dalam tujuan pembuatan tato. Pemilihan
desain tertentu akan mengungkapkan apa
yang ingin ditunjukan individu bertato
tersebut.
Ketika seorang mengungkapkan jati
menangani tidak hanya pesan-pesan yang
dirinya melalui tato yang dimiliki tentu akan
pesan yang mereka kirimkan kepada orang
sekitarnya. Seperti yang diungkapkan Olong
dikirim kepadanya melainkan juga pesanlain tersebut.
AS (25 tahun) mengungkapkan bahwa
tato yang dimiliki para musisi metal
memiliki karakteristik yang khas seperti
desain gambar tengkorak, setan atau hal-hal
menimbulkan respon-respon di lingkungan
(2006), bahwa dengan berbagai makna dan
atribut yang disandang tubuh (tato), akan
terjadi
respon-respon
sosial.
Dengan
demikian, tubuh juga akan mempengaruhi
dan mewarnai berbagai kesempatan dalam
13
hidup kita dan yang terjadi kemudian tubuh
disegani di kalangan mereka. Kemudian tato
tetapi penentu diri yang utama.
mendapatkan
popularitas
mengidentifikasikan diri mereka dengan
penyampaian
jati
tertentu (dalam West dan Turner, 2008).
musisi metal. Disamping itu tato juga
kelompok tertentu, dan berinteraksi dengan
menumbuhkan
interaksi terjadi akan ada pertukaran makna
mereka di kalangan musisi metal Kota
untuk mencapai makna interpersonal, yaitu
Daftar Pustaka
tidak hanya menjadi simbol utama diri,
Menurut Cronen dan Pearce, manusia
kelompok
Ketika
tertentu
mereka
dalam
masuk
ke
mereka gunakan pula sebagai langkah
diri
mereka
dalam
kebudayaan
menunjukan diri mereka sebagai seorang
lingkungan/
menjadi
sarana
mempertahankan
di dalam lingkungan/ kelompok tersebut
Malang.
kesepakatan mengenai interpretasi satu sama
lain. Begitu pula yang terjadi pada tato,
dimana interaksi yang terjadi diantara para
metal
kalangan
mereka, fungsi ini juga berkaitan dengan
membawa makna pribadinya, ketika proses
musisi
di
menciptakan
sebuah
kesepakatan bersama bahwa tato berfungsi
sebagai pengungkapan jati diri sebagai
bagian dari anggota grup band musik metal
agar terlihat unik, berbeda dengan orang lain
serta menunjukan totalitas sebagai seorang
musisi metal Kota Malang.
5. Simpulan
Penggunaan tato di kalangan musisi
metal Kota Malang memiliki fungsi-fungsi
di dalam proses interaksi sosial yang mereka
lakukan di lingkungannya tersebut. Tato
menjadi sarana untuk proses adaptasi diri
mereka agar bisa diterima dengan baik dan
bagi
rasa
mereka
solidaritas
eksitensi
grup
dalam
untuk
band
DeVito, Joseph. 2007. The Interpersonal
Communication Book 6th Edition.
USA: Pearson Education.
Faturakhman, Mokh Ronny. 2000. Pola
Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Anak Jalanan di Alun-alun Kota
Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas
Ilmu
Komunkasi
Universitas
Padjadjaran.
Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita.
1997.
Perilaku
Keorganisasian.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Gumilar, Gumgum. 2008. Mediator. Makna
Komunikasi Simbolik di Kalangan
Pengguna Tato di Bandung. Vol.1No.1. Juni 2008.
Kriyantono, Rahmat. 2007. Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
Marianto, M. Dwi dan Barry, S.2000. Tato.
Yogyakarta : Lembaga Penelitian ISI.
14
Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi,
Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Munzir, Muhammad Fiqri. 2009. Metal
(Studi Deskriptif Band-band Metal di
Kota Medan). Skripsi. Medan:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Komunikasi. Universitas Sumatera
Utara.
Olong, Hatib Abdul Kadir. 2006. Tato.
Yogyakarta : LKiS Pelangi Aksara.
Philips, William and Cogan, Brian. 2009.
Encyclopedia of Heavy Metal Music.
Westport: Greenwood.
Riyanto, Yatim. Metodologi Pendidikan
Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Sumardjo, Jakob. 2000.
Bandung: ITB.
Filsafat Seni.
West, Richard and Lynn H. Turner. 2008.
Introducing Communication Theory:
Analysis and Application. Jakarta:
Salemba Humanika.
Wood, Julia T.
2008. Communication
Mosaics: A Introduction To The Field
of
Communication.
California:
Thomson Wadsworth.
Website
http://audials.com/en/genres/heavy_
metal.html diakses pada tanggal 24 Juni
2013, pukul 10.26 WIB
http://www.facekom.info/2012/06/sejarahtattoo.html diakses pada tanggal 24 Juni
2013, pukul 11.05 WIB.