TATA CARA KEAMANAN BENDUNGAN (1)

TATA CARA
KEAMANAN BENDUNGAN
SNI 03-1731-1989

RUANG LINGKUP :
Tata cara ini berlaku untuk bendungan dengan tinggi 15 m atau lebih diukur dari dasar
lembah terdalam dengan tampungan sekurang-kurangnya 100.000 m3. atau bendungan
3
setinggi kurang dari 15 m yang volume air waduknya sekurang-kurangnya 500.000 m
atau bangunan penahan air lainnya.

RINGKASAN :
Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam kegiatan desain,
konstruksi, eksploitasi, pemeliharaan dan penghapusan bendungan serta pengawasan
kegiatan, untuk menjamin keamanan bendungan.
Desain mencakup antara lain, mengenai desain hidrologi dan hidraulik, desain struktur,
pemantauan, perencanaan dan desain waduk, petunjuk inspeksi keamanan, rencana
darurat dan tata cara, aspek keamanan desain yang berkaitan dengan sungai perbatasan
dan pengesahan desain.
Pelaksanaan konstruksi meliputi aspek pelaksanaan terhadap desain, penampang
sungai dan pengisian waduk, tindakan pencegahan dalam keadaan darurat, dan resiko

lingkungan serta perbaikan bendungan dan waduk yang ada. Eksploitasi dan
pemeliharaan meliputi pengendalian debit banjir, kemampuan dalam operasional,
pemantauan dan inspeksi serta klasifikasi kerawanan tentang peristiwa dan musibah.
Penghapusan bendungan berisikan persetujuan menghentikan kegiatan, pemugaran
keadaan alamiah dan pengawasan terhadap bendungan yang dihapus.

Desain hidrologi dan hidraulik mencakup metode dan patokan desain, debit banjir desain,
kondisi air hilir, penggenangan di hilir. Desain struktur mencakup tentang metode,
patokan, rancangan desain, beban dan faktor keamanan, stabilitas pondasi, rembesan,
deformasi bangunan, kemerosotan mutu dan kegempaan.
Pemantauan meliputi sistem pengamatan hidrologi, pemantauan struktur dan pemantuan
seismik. Perencanaan dan desain waduk membahas tentang pengamanan banjir,
kemantapan tebing waduk, pengendapan di waduk dan keamanan lingkungan. Petunjuk
inspeksi keamanan memuat tentang jadwal inspeksi, metode dan tata cara pengawasan.
Aspek pelaksanaan konstruksi terhadap desain meliputi perubahan konstruksi terhadap
desain, metode konstruksi dan peralatan, supervisi dan inspeksi konstruksi. Eksploitasi
dan pemeliharaan kekokohan struktural dan keamanan operasional meliputi
pembebanan dan deformasi bangunan, pemeriksaan visual bendungan, penyelidikan di
bawah air, rembesan dan drainase, pondasi dan tebing tumpuan.