3. BIOLOGI laporan praktikum sel tumbuha
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR JARINGAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN
Oleh :
1. Alifah Trixie
(02)
2. Nabiila Naura (09)
3. Ratri Nur
(10)
A. Tujuan Pengamatan
Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui secara spesifk
bagaimana bentuk, perbedaan, dan mendalami sel-sel tumbuhan dan
hewan yang akan diamati.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk sel tumbuhan dan sel hewan?
2. Bagaimana perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
3. Bagaimana perbedaan struktur jaringan tumbuhan monokotil dan
dikotil?
C. Alat dan Bahan
Alat
Mikroskop
Kaca Preparat
Penutup preparat
Pipet tetes
Gelas ukur
Silet
Tusuk gigi
Kamera handphone
Bahan
Aquades
Etilen Biru
Epitel hewan
Daun
Rhoeo
discolor
(nanas kerang)
Daun Ficus elastica (karet
kebo)
Daun Zea mays (jagung)
Batang
Zea
mays
(jagung)
Akar Zea mays (jagung)
Batang Vernonia cinerea
(sawi langit)
Akar Vernonia cinerea
(sawi langit)
D.Langkah Kerja
Sel Epitel Hewan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyiapkan alat dan bahan
Mengatur cahaya dan perbesaran mikroskop
Membersihkan kaca preparat
Mengambil epitel hewan dengan tusuk gigi pada dinding mulut
Menaruh epitel pada kaca preparat
Memberi 2 tetes etilen biru pada kaca preparat
Menutup kaca preparat dengan penutupnya
Menaruh preparat dan memposisikan preparat agar mendapatkan
pengamatan terbaik
9. Menjepit preparat dengan penjepit preparat
10. Mengamati preparat melalui mikroskop
11.
12.
13.
14.
Mencatat hasil pengamatan
Membuka penjepit preparat
Membersihkan kaca preparat
Melanjutkan pengamatan pada sel tumbuhan
Sel Tumbuhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyiapkan alat dan bahan
Mengatur cahaya dan perbesaran mikroskop
Membersihkan kaca preparat
Mengiris tumbuhan yang akan diamati dengan silet
Menaruh irisan tumbuhan pada kaca preparat
Memberi 1-2 tetes aquades pada kaca preparat
Menutup kaca preparat dengan penutupnya
Menaruh preparat dan memposisikan preparat agar mendapatkan
pengamatan terbaik
9. Menjepit preparat dengan penjepit preparat
10. Mengamati preparat melalui mikroskop
11. Mencatat hasil pengamatan
12. Membuka penjepit preparat
13. Membersihkan kaca preparat
14. Melanjutkan pengamatan dengan bahan lain
E. Hasil Pengamatan
No
Perbesaran
1.
Preparat
Epitel hewan
Daun Rhoeo discolor
(nanas kerang)
Daun Ficus elastica (karet
kebo)
2.
3.
4.
Daun Zea mays (jagung)
10x
5.
Batang Zea mays (jagung)
6.
Akar Zea mays (jagung)
7.
8.
Batang Vernonia cinerea
(sawi langit)
Akar Vernonia cinerea
(sawi langit)
1. Sel Epitel Hewan
Perbesaran 10x
2. Sel Daun Rhoeo discolor (Nanas Kerang)
Perbesaran 10x
3. Sel Daun Ficus elastica (Karet Kebo)
Perbesaran 10x
4. Sel Daun Zea mays (Jagung)
Perbesaran 10x
5. Sel Batang Zea mays (Jagung)
Perbesaran 10x
6. Sel
(Jagung)
Perbesaran 10x
7. Sel Batang Vernonia cinerea (Sawi Langit)
Akar Zea mays
Perbesaran 10x
8. Sel Akar Vernonia cinerea (Sawi Langit)
Perbesaran 10x
F. Analisis Hasil
1. Preparat Epitel Hewan
adalah
melapisi
tubuh,
dalam
Jaringan
tiga
yaitu epit
lum,
dan meso
Jaringan
adalah
yang
Jaringan epitel
jaringan
yang
permukan
baik
permukaan
maupun
luar.
epitel
dibagi
ellum, endothel
thellum.
epitellum
jaringan epitel
melapisi
permukaan luar
tubuh.
Endothellum
adalah jaringan yang membatasi organ dalam. Sedangkan Mesotellum
adalah jaringan epitellum yang membatasi rongga.
Jaringan epitel bersifat unisellur dan multiseluler yang tersusun
kompak serta tidak memiliki ruang antarsel. Ada banyak fungsi dari
jaringan epitel, namun fungsi utama jaringan epiteladalah sebagai
lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya. Letak
jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang
membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari
proses pencernaan. sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk
sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar
keringat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu
menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat
dibagian mata, hidung dan lidah adalah untuk meningkatkan
sensivitas.
2. Preparat Daun Rhoeo discolor (Nanas Kerang)
Rhoeo discolor atau biasa disebut nanas kerang merupakan
tumbuhan monokotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki
struktur daun monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran
10x dapat terlihat struktur anatomi daun nanas kerang
yaitu :
1) Epidermis dan kutikula, terletak pada Lapisan permukaan atasdan
bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan dan mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
2) Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara.
3) Mesofl, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi
Membuat zat makanan melalui fotosintesis.
4) Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai
transportasi zat.
Dengan demikian struktur anatomi daun dari Rhoeo discolor atau
nanas kerang adalah monokotil.
3. Preparat Daun Ficus elastica (Karet Kebo)
Ficus elastica atau biasa disebut karet kebo merupakan tumbuhan
dikotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki struktur daun dikotil.
Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat
struktur anatomi daun karet kebo yaitu :
1) Jaringan epidermis, terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman fcus
(karet), letaknya menyusun lapisan permukaan atas dan bawah
daun. Lapisan epidermis tumbuhan dikotil berfungsi melindungi
lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk
daun agar tetap.
2) Jaringan kutikula, merupakan penebalan dari zat kutin, letaknya
melapisi permukaan atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula
berfungsi mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
3) Stomata, melapisi permukaan atas dan bawah daun, berfungsi
sebagai jalan masuk dan keluarnya udara serta sebagai sel
penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata
4) Rambut dan kelenjar, yang berfungsi sebagai alat pengeluaran
5) Mesofl, terletak diantara lapisan epidermis atas dan bawah,
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
6) Urat daun, terletak pada helai daun, berfungsi sebgai transportasi
zat.
Dengan demikian struktur anatomi daun dari Ficus elastica atau karet
kebo adalah dikotil.
4. Preparat Daun Zea mays (Jagung)
Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan
monokotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki struktur daun
monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat
terlihat struktur anatomi daun jagung yaitu :
1) Epidermis dan kutikula, terletak pada Lapisan permukaan atasdan
bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan dan mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
2) Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara.
3) Mesofl, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi
Membuat zat makanan melalui fotosintesis.
4) Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai
transportasi zat.
Dengan demikian struktur anatomi daun dari Zea mays atau jagung
adalah monokotil.
5. Preprat Batang Zea mays (Jagung)
Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan
monokotil. Maka struktur anatomi batangnya memiliki struktur batang
monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat
terlihat struktur anatomi batang jagung yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Ikatan pembuluh tersebar
Floem dan xilem bersebelahan
Tidak terdapat kambium di antara foem dan xilem
Tidak mengalami pertumbuhan sekunder
Jaringan dasar tidak dibedakan menjadi korteks dan empulur
Terdapat sel-sel seludang pembuluh
Dengan demikian struktur anatomi batang dari Zea mays atau jagung
adalah monokotil.
6. Preparat Akar Zea mays (Jagung)
Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan
monokotil. Maka struktur anatomi akarnya memiliki struktur akar
monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat
terlihat struktur anatomi akar jagung yaitu :
1) Endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding
sekunder yang tebal
2) Xilem dan foem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan
monokotil, hal ini disebabkan karena antara xilem dan foem tidak
terdapat kambium seperti pada akar tumbuhan dikotil.
3) Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini
menyebabkan jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang, tetapi
membentuk satu ikatan dengan lainnya
Dengan demikian struktur anatomi akar dari Zea mays atau jagung
adalah monokotil.
7. Preparat Batang Vernonia cinere (Sawi Langit)
Sawi langit atau biasa disebut salentrong maupun buyung
merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi batangnya
memiliki struktur batang dikotil. Pada praktikum tersebut, dengan
perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi batang sawi langit
yaitu :
1)
2)
3)
4)
Ikatan pembuluh tersusun dalam 1 lingkaran
Floem terletak disebelah luar xilem
Terdapat kambium di antara foem dan xilem
Mengalami pertumbuhan sekunder (Pertambahan diameter batang
akibat perkembangan kambium)
5) Jaringan dasar dapat dibedakan menjadi korteks dan empulur
6) Tidak terdapat sel-sel seludang pembuluh (sel-sel khusus yang
membungkus xilem dan foem seperti yang terdapat pada daun)
Dengan demikian struktur anatomi batang dari Vernonia cinerea
atau sawi langit adalah dikotil.
8. Preparat Akar Vernonia cinerea (Sawi Langit)
Sawi langit atau biasa disebut salentrong maupun buyung
merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi akarnya memiliki
struktur akar dikotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x
dapat terlihat struktur anatomi akar sawi langit yaitu :
1) Epidermis. Bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding
tipis dan berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang
membentuk rambut akar dengan cara mengadakan perpanjangan
dari dinding luarnya ke arah lateral.
2) Korteks. Korteks merupakan bagian antara epidermis dan
endodermis. Bagian ini menempati porsi paling besar pada akar
(terlihat pada Gambar 1). Korteks terdiri dari beberapa lapis sel
dan didalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang
sepanjang akar.
3) Endodermis. Setelah korteks terdapat bagian endodermis akar. sel
endodermis berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa adanya
ruang antar sel.
4) Silinder pusat (stele). Bagian ini terdapat di bagian dalam dan
berdampingan dengan endodermis serta tersusun dari lingkaran
tepi dan jaringan pembuluh. Akar lateral tumbuh pada bagian ini.
Jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan foem yang tersusun
selang-seling dan keduanya dipisahkan oleh sederetan sel
parenkim yang biasa disebut kambium.
Dengan demikian struktur anatomi akar dari Vernonia cinerea atau
sawi langit adalah dikotil.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No
Bagian dan Organel
Sel
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
1.
Ukuran sel
Lebih kecil
Lebih besar
2.
Dinding sel
Tidak ada
Ada, bersifat kaku
3.
Membran sel
Tidak ada
Ada
4.
Vakuola
Berukuran kecil
Berukuran besar
5.
Plastida
Tidak ada
Ada (leukoplas,
kromoplas, dan
kloroplas)
6.
Sentriol di dalam
sentrosom
Ada
Tidak ada
7.
Lisosom
Ada
Tidak ada
8.
Sitokenesis
Tidak ada
Ada
9.
Batasan pertumbuhan
Ada
Tidak ada
Perbedaan Monokotil dan Dikotil
No
Perbedaan
Monokotil
Dikotil
1.
Biji
Berkeping 1
Berkeping 2
2.
Tulang daun
3.
Bunga
Sejajar atau
melengkung
Jumlah mahkota,
kelopak, dan benang
Menjari atau menyirip
Jumlah mahkota,
kelopak, dan benang
sari bunga kelipatan 3
4.
Akar
5.
Pertumbuhan
sekunder
6.
Berkas pengangkut
7.
Serbuk sari
8.
Pembuluh kayu
Serabut Ujung akar
lembaga dilindungi
koleoriza. Terbentuk
dari batang (akar
adventif)
Tidak ada
pertumbuhan
sekunder. Hanya
pertumbuhan
memanjang
Tersebar di seluruh
batang tanpa susunan
khusus. Tidak
memiliki korteks
Alur tunggal di tiap
butir serbuk sari
Tidak memiliki
pembuluh kayu.
Termasuk jenis
rumput-rumputan
sari bunga kelipatan 4
atau 5 (dapat
berbuah)
Tunggang. Terbentuk
dari percabangan
akar utama (radikula)
Biasanya terdapat
pertumbuhan
sekunder sehingga
dapat tumbuh
membesar
Membentuk cincin
(melingkar). Tersusun
atas korteks dan stele
(xilem dan foem)
3 alur
Memiliki kambium di
akar dan batang.
Dapat termasuk jenis
tumbuhan berkayu
maupun rumputrumputan
Perbedaan Struktur Penampang Melintang antara Monokotil
dan Dikotil
Akar
Monokotil:
Susunan jaringan dari luar ke dalam:
Inti besar dan berkembang dengan baik (empulur)
Xilem dan foem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat
banyak
Perisikel terdiri atas beberapa sel dan membentuk akar lateral
Tidak terdapat kambium
Batas ujung akar dan kaliptra jelas
Dikotil:
Tidak terdapat empulur
Xilem terletak di bagian tengah akar, sedangkan foem di bagian
luar xylem (dibatasi oleh kambium)
Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya sedikit, namun
parenkim banyak
Perisikel terdiri dari selapis sel
Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
Batang
Monokotil
Tidak terdapat rambut pada epidermis
Hipodermis (lapisan di bawah epidermis) umumnya berupa
sklerenkim
Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda
Terdapat rongga protoxilem
Berkas pengangkut dilindungi selubung berkas pengangkut
Tidak terdapat parenkim foem
Umumnya tidak terdapat pertumbuhan sekunder
Dikotil:
Jaringan epidermisnya lapis tunggal dengan kutikula yang tebal.
Terdapat rambut pada epidermisnya (multicellular hairs)
Hipodermis umumnya berupa kolenkim
Ukuran berkas pengangkut seragam
Tidak terdapat rongga pada berkas pengangkut
Tidak terdapat selubung berkas pengangkut
Pembuluh xilem kecil, serat banyak, namun parenkim sedikit
Pertumbuhan xilem membentuk ‘lingkaran tahunan’ yang
biasanya digunakan untuk mengetahui umur tumbuhan dikotil
Terdapat parenkim foem
Pertumbuhan sekunder terjadi karena terbentuknya meristem
lateral
Daun
Monokotil
Isobilateral
Pembuluh xilem terdiri dari 2 protoxilem dan 2 metaxilem
Stomata terdapat di epidermis atas dan bawah (amphistomatic)
Terdapat sel kipas (motor/bulliform cells) di epidermis atas yang
berfungsi untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung)
Selubung berkas pengangkut terbuat dari sklerenkim
Dikotil:
Dorsiventral
Pembuluh xilem terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem
Stomata hanya terdapat di epidermis bawah (hypostomatic)
Jaringan mesofl dibedakan menjadi jaringan palisade dan
parenkim spons
Selubung berkas pengangkut terbuat dari kolenkim
G.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, terdapat
perbedaan yang spesifk diantara sel hewan dan sel tumbuhan. Letak
perbedaan yang spesifk itu terletak pada dinding selnya. Sel
tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel hewan tidak memiliki
dinding sel. Hal itu dikarenakan bentuk sel pada hewan itu tidak tetap
atau selalu berubah. Bentuk sel tubuh hewan multiseluler bergantung
pada fungsi jaringan tubuhnya. Dan juga perbedaan yang spesifk pada
tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu terletak pada struktur akar,
batang, daun, bunga, dan berkas pengangkutnya.
STRUKTUR JARINGAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN
Oleh :
1. Alifah Trixie
(02)
2. Nabiila Naura (09)
3. Ratri Nur
(10)
A. Tujuan Pengamatan
Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui secara spesifk
bagaimana bentuk, perbedaan, dan mendalami sel-sel tumbuhan dan
hewan yang akan diamati.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk sel tumbuhan dan sel hewan?
2. Bagaimana perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
3. Bagaimana perbedaan struktur jaringan tumbuhan monokotil dan
dikotil?
C. Alat dan Bahan
Alat
Mikroskop
Kaca Preparat
Penutup preparat
Pipet tetes
Gelas ukur
Silet
Tusuk gigi
Kamera handphone
Bahan
Aquades
Etilen Biru
Epitel hewan
Daun
Rhoeo
discolor
(nanas kerang)
Daun Ficus elastica (karet
kebo)
Daun Zea mays (jagung)
Batang
Zea
mays
(jagung)
Akar Zea mays (jagung)
Batang Vernonia cinerea
(sawi langit)
Akar Vernonia cinerea
(sawi langit)
D.Langkah Kerja
Sel Epitel Hewan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyiapkan alat dan bahan
Mengatur cahaya dan perbesaran mikroskop
Membersihkan kaca preparat
Mengambil epitel hewan dengan tusuk gigi pada dinding mulut
Menaruh epitel pada kaca preparat
Memberi 2 tetes etilen biru pada kaca preparat
Menutup kaca preparat dengan penutupnya
Menaruh preparat dan memposisikan preparat agar mendapatkan
pengamatan terbaik
9. Menjepit preparat dengan penjepit preparat
10. Mengamati preparat melalui mikroskop
11.
12.
13.
14.
Mencatat hasil pengamatan
Membuka penjepit preparat
Membersihkan kaca preparat
Melanjutkan pengamatan pada sel tumbuhan
Sel Tumbuhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyiapkan alat dan bahan
Mengatur cahaya dan perbesaran mikroskop
Membersihkan kaca preparat
Mengiris tumbuhan yang akan diamati dengan silet
Menaruh irisan tumbuhan pada kaca preparat
Memberi 1-2 tetes aquades pada kaca preparat
Menutup kaca preparat dengan penutupnya
Menaruh preparat dan memposisikan preparat agar mendapatkan
pengamatan terbaik
9. Menjepit preparat dengan penjepit preparat
10. Mengamati preparat melalui mikroskop
11. Mencatat hasil pengamatan
12. Membuka penjepit preparat
13. Membersihkan kaca preparat
14. Melanjutkan pengamatan dengan bahan lain
E. Hasil Pengamatan
No
Perbesaran
1.
Preparat
Epitel hewan
Daun Rhoeo discolor
(nanas kerang)
Daun Ficus elastica (karet
kebo)
2.
3.
4.
Daun Zea mays (jagung)
10x
5.
Batang Zea mays (jagung)
6.
Akar Zea mays (jagung)
7.
8.
Batang Vernonia cinerea
(sawi langit)
Akar Vernonia cinerea
(sawi langit)
1. Sel Epitel Hewan
Perbesaran 10x
2. Sel Daun Rhoeo discolor (Nanas Kerang)
Perbesaran 10x
3. Sel Daun Ficus elastica (Karet Kebo)
Perbesaran 10x
4. Sel Daun Zea mays (Jagung)
Perbesaran 10x
5. Sel Batang Zea mays (Jagung)
Perbesaran 10x
6. Sel
(Jagung)
Perbesaran 10x
7. Sel Batang Vernonia cinerea (Sawi Langit)
Akar Zea mays
Perbesaran 10x
8. Sel Akar Vernonia cinerea (Sawi Langit)
Perbesaran 10x
F. Analisis Hasil
1. Preparat Epitel Hewan
adalah
melapisi
tubuh,
dalam
Jaringan
tiga
yaitu epit
lum,
dan meso
Jaringan
adalah
yang
Jaringan epitel
jaringan
yang
permukan
baik
permukaan
maupun
luar.
epitel
dibagi
ellum, endothel
thellum.
epitellum
jaringan epitel
melapisi
permukaan luar
tubuh.
Endothellum
adalah jaringan yang membatasi organ dalam. Sedangkan Mesotellum
adalah jaringan epitellum yang membatasi rongga.
Jaringan epitel bersifat unisellur dan multiseluler yang tersusun
kompak serta tidak memiliki ruang antarsel. Ada banyak fungsi dari
jaringan epitel, namun fungsi utama jaringan epiteladalah sebagai
lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya. Letak
jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang
membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari
proses pencernaan. sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk
sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar
keringat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu
menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat
dibagian mata, hidung dan lidah adalah untuk meningkatkan
sensivitas.
2. Preparat Daun Rhoeo discolor (Nanas Kerang)
Rhoeo discolor atau biasa disebut nanas kerang merupakan
tumbuhan monokotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki
struktur daun monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran
10x dapat terlihat struktur anatomi daun nanas kerang
yaitu :
1) Epidermis dan kutikula, terletak pada Lapisan permukaan atasdan
bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan dan mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
2) Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara.
3) Mesofl, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi
Membuat zat makanan melalui fotosintesis.
4) Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai
transportasi zat.
Dengan demikian struktur anatomi daun dari Rhoeo discolor atau
nanas kerang adalah monokotil.
3. Preparat Daun Ficus elastica (Karet Kebo)
Ficus elastica atau biasa disebut karet kebo merupakan tumbuhan
dikotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki struktur daun dikotil.
Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat
struktur anatomi daun karet kebo yaitu :
1) Jaringan epidermis, terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman fcus
(karet), letaknya menyusun lapisan permukaan atas dan bawah
daun. Lapisan epidermis tumbuhan dikotil berfungsi melindungi
lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk
daun agar tetap.
2) Jaringan kutikula, merupakan penebalan dari zat kutin, letaknya
melapisi permukaan atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula
berfungsi mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
3) Stomata, melapisi permukaan atas dan bawah daun, berfungsi
sebagai jalan masuk dan keluarnya udara serta sebagai sel
penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata
4) Rambut dan kelenjar, yang berfungsi sebagai alat pengeluaran
5) Mesofl, terletak diantara lapisan epidermis atas dan bawah,
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
6) Urat daun, terletak pada helai daun, berfungsi sebgai transportasi
zat.
Dengan demikian struktur anatomi daun dari Ficus elastica atau karet
kebo adalah dikotil.
4. Preparat Daun Zea mays (Jagung)
Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan
monokotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki struktur daun
monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat
terlihat struktur anatomi daun jagung yaitu :
1) Epidermis dan kutikula, terletak pada Lapisan permukaan atasdan
bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan dan mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
2) Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara.
3) Mesofl, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi
Membuat zat makanan melalui fotosintesis.
4) Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai
transportasi zat.
Dengan demikian struktur anatomi daun dari Zea mays atau jagung
adalah monokotil.
5. Preprat Batang Zea mays (Jagung)
Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan
monokotil. Maka struktur anatomi batangnya memiliki struktur batang
monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat
terlihat struktur anatomi batang jagung yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Ikatan pembuluh tersebar
Floem dan xilem bersebelahan
Tidak terdapat kambium di antara foem dan xilem
Tidak mengalami pertumbuhan sekunder
Jaringan dasar tidak dibedakan menjadi korteks dan empulur
Terdapat sel-sel seludang pembuluh
Dengan demikian struktur anatomi batang dari Zea mays atau jagung
adalah monokotil.
6. Preparat Akar Zea mays (Jagung)
Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan
monokotil. Maka struktur anatomi akarnya memiliki struktur akar
monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat
terlihat struktur anatomi akar jagung yaitu :
1) Endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding
sekunder yang tebal
2) Xilem dan foem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan
monokotil, hal ini disebabkan karena antara xilem dan foem tidak
terdapat kambium seperti pada akar tumbuhan dikotil.
3) Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini
menyebabkan jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang, tetapi
membentuk satu ikatan dengan lainnya
Dengan demikian struktur anatomi akar dari Zea mays atau jagung
adalah monokotil.
7. Preparat Batang Vernonia cinere (Sawi Langit)
Sawi langit atau biasa disebut salentrong maupun buyung
merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi batangnya
memiliki struktur batang dikotil. Pada praktikum tersebut, dengan
perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi batang sawi langit
yaitu :
1)
2)
3)
4)
Ikatan pembuluh tersusun dalam 1 lingkaran
Floem terletak disebelah luar xilem
Terdapat kambium di antara foem dan xilem
Mengalami pertumbuhan sekunder (Pertambahan diameter batang
akibat perkembangan kambium)
5) Jaringan dasar dapat dibedakan menjadi korteks dan empulur
6) Tidak terdapat sel-sel seludang pembuluh (sel-sel khusus yang
membungkus xilem dan foem seperti yang terdapat pada daun)
Dengan demikian struktur anatomi batang dari Vernonia cinerea
atau sawi langit adalah dikotil.
8. Preparat Akar Vernonia cinerea (Sawi Langit)
Sawi langit atau biasa disebut salentrong maupun buyung
merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi akarnya memiliki
struktur akar dikotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x
dapat terlihat struktur anatomi akar sawi langit yaitu :
1) Epidermis. Bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding
tipis dan berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang
membentuk rambut akar dengan cara mengadakan perpanjangan
dari dinding luarnya ke arah lateral.
2) Korteks. Korteks merupakan bagian antara epidermis dan
endodermis. Bagian ini menempati porsi paling besar pada akar
(terlihat pada Gambar 1). Korteks terdiri dari beberapa lapis sel
dan didalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang
sepanjang akar.
3) Endodermis. Setelah korteks terdapat bagian endodermis akar. sel
endodermis berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa adanya
ruang antar sel.
4) Silinder pusat (stele). Bagian ini terdapat di bagian dalam dan
berdampingan dengan endodermis serta tersusun dari lingkaran
tepi dan jaringan pembuluh. Akar lateral tumbuh pada bagian ini.
Jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan foem yang tersusun
selang-seling dan keduanya dipisahkan oleh sederetan sel
parenkim yang biasa disebut kambium.
Dengan demikian struktur anatomi akar dari Vernonia cinerea atau
sawi langit adalah dikotil.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No
Bagian dan Organel
Sel
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
1.
Ukuran sel
Lebih kecil
Lebih besar
2.
Dinding sel
Tidak ada
Ada, bersifat kaku
3.
Membran sel
Tidak ada
Ada
4.
Vakuola
Berukuran kecil
Berukuran besar
5.
Plastida
Tidak ada
Ada (leukoplas,
kromoplas, dan
kloroplas)
6.
Sentriol di dalam
sentrosom
Ada
Tidak ada
7.
Lisosom
Ada
Tidak ada
8.
Sitokenesis
Tidak ada
Ada
9.
Batasan pertumbuhan
Ada
Tidak ada
Perbedaan Monokotil dan Dikotil
No
Perbedaan
Monokotil
Dikotil
1.
Biji
Berkeping 1
Berkeping 2
2.
Tulang daun
3.
Bunga
Sejajar atau
melengkung
Jumlah mahkota,
kelopak, dan benang
Menjari atau menyirip
Jumlah mahkota,
kelopak, dan benang
sari bunga kelipatan 3
4.
Akar
5.
Pertumbuhan
sekunder
6.
Berkas pengangkut
7.
Serbuk sari
8.
Pembuluh kayu
Serabut Ujung akar
lembaga dilindungi
koleoriza. Terbentuk
dari batang (akar
adventif)
Tidak ada
pertumbuhan
sekunder. Hanya
pertumbuhan
memanjang
Tersebar di seluruh
batang tanpa susunan
khusus. Tidak
memiliki korteks
Alur tunggal di tiap
butir serbuk sari
Tidak memiliki
pembuluh kayu.
Termasuk jenis
rumput-rumputan
sari bunga kelipatan 4
atau 5 (dapat
berbuah)
Tunggang. Terbentuk
dari percabangan
akar utama (radikula)
Biasanya terdapat
pertumbuhan
sekunder sehingga
dapat tumbuh
membesar
Membentuk cincin
(melingkar). Tersusun
atas korteks dan stele
(xilem dan foem)
3 alur
Memiliki kambium di
akar dan batang.
Dapat termasuk jenis
tumbuhan berkayu
maupun rumputrumputan
Perbedaan Struktur Penampang Melintang antara Monokotil
dan Dikotil
Akar
Monokotil:
Susunan jaringan dari luar ke dalam:
Inti besar dan berkembang dengan baik (empulur)
Xilem dan foem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat
banyak
Perisikel terdiri atas beberapa sel dan membentuk akar lateral
Tidak terdapat kambium
Batas ujung akar dan kaliptra jelas
Dikotil:
Tidak terdapat empulur
Xilem terletak di bagian tengah akar, sedangkan foem di bagian
luar xylem (dibatasi oleh kambium)
Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya sedikit, namun
parenkim banyak
Perisikel terdiri dari selapis sel
Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
Batang
Monokotil
Tidak terdapat rambut pada epidermis
Hipodermis (lapisan di bawah epidermis) umumnya berupa
sklerenkim
Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda
Terdapat rongga protoxilem
Berkas pengangkut dilindungi selubung berkas pengangkut
Tidak terdapat parenkim foem
Umumnya tidak terdapat pertumbuhan sekunder
Dikotil:
Jaringan epidermisnya lapis tunggal dengan kutikula yang tebal.
Terdapat rambut pada epidermisnya (multicellular hairs)
Hipodermis umumnya berupa kolenkim
Ukuran berkas pengangkut seragam
Tidak terdapat rongga pada berkas pengangkut
Tidak terdapat selubung berkas pengangkut
Pembuluh xilem kecil, serat banyak, namun parenkim sedikit
Pertumbuhan xilem membentuk ‘lingkaran tahunan’ yang
biasanya digunakan untuk mengetahui umur tumbuhan dikotil
Terdapat parenkim foem
Pertumbuhan sekunder terjadi karena terbentuknya meristem
lateral
Daun
Monokotil
Isobilateral
Pembuluh xilem terdiri dari 2 protoxilem dan 2 metaxilem
Stomata terdapat di epidermis atas dan bawah (amphistomatic)
Terdapat sel kipas (motor/bulliform cells) di epidermis atas yang
berfungsi untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung)
Selubung berkas pengangkut terbuat dari sklerenkim
Dikotil:
Dorsiventral
Pembuluh xilem terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem
Stomata hanya terdapat di epidermis bawah (hypostomatic)
Jaringan mesofl dibedakan menjadi jaringan palisade dan
parenkim spons
Selubung berkas pengangkut terbuat dari kolenkim
G.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, terdapat
perbedaan yang spesifk diantara sel hewan dan sel tumbuhan. Letak
perbedaan yang spesifk itu terletak pada dinding selnya. Sel
tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel hewan tidak memiliki
dinding sel. Hal itu dikarenakan bentuk sel pada hewan itu tidak tetap
atau selalu berubah. Bentuk sel tubuh hewan multiseluler bergantung
pada fungsi jaringan tubuhnya. Dan juga perbedaan yang spesifk pada
tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu terletak pada struktur akar,
batang, daun, bunga, dan berkas pengangkutnya.