PENGARUH METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS DI SMA NEGERI 4 SINGKAWANG

  

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR

SMASH BULUTANGKIS DI SMA NEGERI 4 SINGKAWANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH SYAHRUL KAMALI NIM F1101131008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2018

  

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH

BULUTANGKIS DI SMA NEGERI 4 SINGKAWANG

Syahrul Kamali, Andika Triansyah, Fitriana Puspa Hidasari

Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak

  

Email: syahrulgtart@gmail.com

Abstract

  The problem which take of this research is there the influences of drill method foward learning result of badminton smash to the students grade x SMAN 4 Singkawang ?. the dim of this research is to know the influences of drill method foward learning result smash forehand of badminton. The method which is used in this research is experiment method with from pre-exsperimental design. The population in this research is class x counted 5 class amount 143 students. The submition of sample using purposive sampling technique, that’s is amount 25 students as experiment class. The method which used in this research is pre-experimental design. The data analysis implement with computer anal t-test. The result of t-test for experiment class is p value 0,000<0,05 so Ho rejected (Ha accepted) it mean there is the influences of drill methode forward learning result of smash forehand of badminton for class x SMAN 4 Singkawang, with the difference average result 9,24 or percentage 50,2%. Keywords: Drill, Learning Result, Smash Forehand

  PENDAHULUAN Upaya untuk mengembangkan kemampuan anak yang berkaitan dengan kualitas gerak dalam olahraga khususnya di lingkungan sekolah dilakukan dengan proses pembelajaran melalui pendidikan jasmani. Kurikulum pendidikan termuat berbagai macam materi pendidikan di antaranya adalah pendidikan jasmani. Menurut Annarino, Cowell, dan Hazelton (Sukintaka, 2004: 16) Pendidikan jasmani merupakan pendidikan lewat aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani yang telah dirumuskan dalam ranah fisik, psikomotorik, afektif dan kognitif dalam kerangka pendidikan nasional. Guna mewujudkan tujuan pendidikan jasmani tersebut, salah satu upaya yang hendaknya dilakukan adalah dengan mengembangkan kemampuan gerak dengan olahraga permainan.

  Pembinaan secara terpadu dan berkelanjutan akan menumbuhkan dan meningkatkan minat peserta didik terhadap peningkatan hasil belajar pendidikan jasmani serta dapat melahirkan peserta didik yang berkualitas di masa mendatang. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga terdapat berbagai materi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik, diantaranya adalah bulutangkis.

  Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat. Pada permainan bulutangkis, peserta didik di SMAN 4 Singkawang diajarkan beberapa teknik dasar misalnya pukulan forehand dan backhand. Pukulan tersebut merupakan teknik dasar yang sangat sering digunakan oleh peserta didik. Sehingga sangat penting untuk ditekankan dalam proses pembelajaran. Walaupun terlihat mudah, dalam melakukan pukulan tersebut tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan tanpa memperhatikan gerak dasar yang tepat agar hasil pukulan tidak terlalu tinggi atau menyangkut di net. Pukulan tersebut juga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan teknik servis, lob¸dan smash.

  Untuk teknik smash merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan serangan, yaitu berupa pukulan keras yang diarahkan ke bidang lapangan lawan. Pukulan tersebut sangat penting dalam bulutangkis karena merupakan teknik serangan yang sering menghasilkan poin. Dalam pembahasan di atas penulis berfokus pada teknik dasar pukulan smash forehand yang sangat penting dalam pembelajaran bulutangkis. Pukulan tersebut dapat dikatakan teknik dasar yang cukup sulit, dimana saat melakukan teknik dasar ini peserta didik membutuhkan ketepatan dan kemampuan untuk mengontrol kekuatan sehingga bola cenderung mudah dikontrol. Pukulan ini dapat berfungsi untuk melakukan serangan kepada lawan untuk menghasilkan poin.

  Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 4 Singkawang terdapat beberapa materi yang telah disampaikan oleh guru pendidikan jasmani mengenai permainan bulutangkis yakni teknik dasar smash forehand dengan cara mengarahkan bola pada kotak sasaran. Dalam pembelajaran tersebut peserta didik tidak dituntut untuk ahli atau terampil layaknya seorang atlet pofesional. Tetapi peserta didik hanya ditutut untuk mengetahui dan dapat melakukan gerakan yang sesuai dengan tehnik dasar smash forehand.

  Akan tetapi pada kenyataannya peserta didik saat melakukan pukulan smash forehand kakinya masih sejajar sehingga tubuh tidak seimbang dan tangan bagian siku ditekuk yang mengakibatkan perkenaan raket dan bola tidak tepat saat memukul. Permasalahan yang paling utama adalah pada saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak peserta didik tidak mengenai bola saat memukul dan bola menyangkut di net. Hal tersebut membuat bola tidak melewati net dan mengarah ke kotak sasaran, sehingga hasil belajar tidak dapat tercapai dengan maksimal.

  Untuk meningkatkan hasil belajar smash forehand agar mencapai hasil maksimal, dibutuhkan suatu metode yang dapat mengembangkan kemampuan peserta didik. Metode merupakan cara-cara yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dalam pembelajaran diperlukan metode yang tepat sehingga dapat menarik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan agar mencapai tujuan yang diharapkan.

  Mengacu pada masalah yang dialami dalam mengoptimalkan kemampuan peserta didik tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki peserta didik dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill. Menurut Nurul Ramadhani Makarao (2009: 165) drill merupakan metode mengajar dengan memberikan latihan-latihan kepada peserta didik untuk memperoleh suatu keterampilan.

  Metode drill yang digunakan dalam penelitian ini yaitu smash forehand dengan melambungkan bola sendiri. Smash yang dilakukan peserta didik dengan melambungkan bola sendiri dan memukul bola melewati net dengan tujuan agar peserta didik terbiasa memukul bola dengan perkenaan bola yang tepat, Smash forehand secara berpasangan. Smash yang dilakukan oleh peserta didik dengan memukul bola yang di umpan oleh teman melewati net dengan tujuan untuk melatih peserta didik agar terbiasa memukul bola melewati net, Smash forehand secara estafet. Smash yang dilakukan oleh peserta didik dengan memukul bola yang di umpan oleh teman melewati net dengan bergantian secara berkelompok. Smash tersebut bertujuan melatih peserta didik untuk menyesuaikan kemampuan saat memukul bola.

  Penerapan pembelajaran menggunakan metode tersebut agar dalam melakukan pukulan smash forehand peserta didik akan terbiasa dalam pelaksanaannya. Tujuan merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran. Tujuan pengajaran pada dasarnya merupakan harapan yakni apa yang diharapkan peserta didik sebagai hasil. Metode merupakan cara mengajar yang dilakukan oleh guru dengan jalan melatih ketangkasan atau keterampilan para murid terhadap bahan yang telah diberikan. Maka tujuan metode Drill dalam penelitian ini adalah: a). Agar peserta didik terbiasa melakukan smash forehand dengan perkenaan bola yang tepat; b). Agar peserta didik terbiasa melakukan smash forehand dengan memukul bola melewati net;

  c). Agar peserta didik dapat melakukan smash forehand dengan pukulan tepat sasaran. Dari berbagai permasalahan itu, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian pada peserta didik SMA Negeri 4 Singkawang. Dengan judul “Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Smash Bulutangkis Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang”.

  METODE PENELITIAN Prosedur penelitian berdasarkan pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian eksperimen. Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan dan menjelaskan tahapan dalam penelitian eksperimen.

  Sugiyono (2010: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Ada empat bentuk penelitian yang dapat digunakan berdasarkan metode eksperimen, yaitu: (1) pre-experimental design (nondesign) ; (2) True experimental design ; (3) Factorial design ; (4) Quasi experimental design. Berdasarkan empat bentuk penelitian di atas, bentuk penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Pre-experimental design adalah desain penelitian dimana masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono,2012: 109).

  Untuk desain penelitian eksperimen yang lebih spesifik, penulis menggunakan model penelitian one-group pretest-posttest design Sugiyono (2012: 111). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 4 Singkawang yang berjumlah 5 kelas dengan jumlah 143 peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 124). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas

  X SMA Negeri 4 Singkawang tahun ajaran 20117/2018 yang nilainya tidak memenuhi kreteria ketuntasan minimal (KKM) dengan berjumlah 25 orang.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes evaluasi hasil belajar. Menurut Rini Indriastuti (2012: 8) tes diartikan sebagai prosedur yang sistematis untuk mengamati prilaku dan mendeskripsikan satu atau lebih karakteristik seseorang menggunakan skala numerik atau kategori tertentu. Sedangkan Frederick G. Brown (dalam Saifuddin Azwar 2010: 3) tes adalah prosedur yang sistematik guna mengukur sampel prilaku seseorang. Dalam mengumpulkan data diperlukan suatu test yaitu pretest maupun postest.Menurut Adang Suherman (2001: 82) pre-pos tes adalah pengumpulan data sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan.

  Adapun rincian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pretest atau tes awal diberikan pada pesrta didik bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum diberikan perlakukan, hal ini mengambarkan kemampuan dasar peserta didik berkaitan kemampuan belajar yang dimiliki; (2) Perlakuan yang diberikan adalah proses pembelajaran smash forehand bulutangkis menggunakan metode drill. Smash forehand mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dalam pembelajaran, maka disesuaikan dengan tujuan dari pembelajaran tersebut. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 105), “suatu proses belajar mengajar tentang bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khusus (TIK)-nya dapat tercapai”. Maka dari itu, penulis menghentikan penelitian apabila sudah ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan peserta didik dalam melakukan smash forehand bulutangkis; (3) Posttest atau tes akhir dilakukan untuk mengukur sejauh mana keterampilan hasil belajar smash forehand bulutangkis pada peserta didik kelas X di SMA Negeri 4 Singkawang, setelah diberikan pembelajaran metode drill yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan melakukan pre-test yaitu tes smash forehand pada peserta didik kelas X di SMA Negeri 4 Singkawang. Hasil pre-test dan post-test dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: pemberian skor sesuai dengan pedoman penskoran, uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov, uji homogenitas menggunakan uji one-way anova dan dilanjutkan dengan uji t. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: (1) Tahap persiapan, (2) Tahap pelaksanaan penelitian, (3) Tahap penyusunan laporan akhir (skripsi). Tahap Persiapan

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapanantara lain: (1) Mencari referensi studi pustaka berupa buku atau jurnal mengenai penelitian yang akan dilakukan; (2) Melakukan pra riset ke SMA Negeri 4 Singkawang, yaitu melakukan observasi ke sekolah; (3) Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Menentukan jadwal penelitian yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran Penjasorkes di sekolah. Tahap Pelaksanaan

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain:(1) Memberikan pre-test; (2) Menganalisis data hasil pre-test; (3)Memberikan perlakuan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Metode drill berupa Smash forehand dengan melambungkan bola sendiri. Smash yang dilakukan peserta didik dengan melambungkan bola sendiri dan memukul bola melewati net dengan tujuan agar peserta didik terbiasa memukul bola dengan perkenaan bola yang tepat, Smash forehand secara berpasangan. Smash yang dilakukan oleh peserta didik dengan memukul bola yang di umpan oleh teman melewati net dengan tujuan untuk melatih peserta didik agar terbiasa memukul bola melewati net. dan Smash forehand secara estafet. Smash yang dilakukan oleh peserta didik dengan memukul bola yang di umpan oleh teman melewati net dengan bergantian secara berkelompok. Smash tersebut bertujuan melatih peserta didik untuk menyesuaikan kemampuan saat memukul bola; (5) Memberikan post-test; (6) Menganalisis data hasilpost-test menggunakan uji t.

  Tahap Akhir Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir antara lain: (1) Menganalisis data yang diperoleh dari hasil post-test; (2) Mendeskripsikan hasil analisis data dan memberikan kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah; (3) Menyusun laporan penelitian.

  Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima bentuknya dapat berupa, angka, kata- kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan lainnya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memperoleh data, diantaranya data yang diperoleh secara langsung (primer), dan data yang diperoleh tidak langsung (sekunder). Koleksi data adalah merupakan tahapan yang paling penting dalam pelaksanaan penelitian, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung dengan baik.

  Penelitian ini diawali dengan pengambilan data awal atau pretest dan apabila eksperimen telah berhasil dilakukan maka diakhiri dengan posttest, yang kemudian dilanjutkan dengan tabulasi. Untuk menjawab penelitian yaitu, apakah terdapat pengaruh metode drill terhadap hasil belajar smash forehand bulutangkis pada peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Singkawang, maka akan dilakukan penganalisis data dengan menggunakan komposisi dan penghitungan dengan SPSS versi 22.

  Adapun tahapan yang akan digunakan yaitu sebagai berikut : (1). Uji normalitas, uji normalitas ini akan menggunakan komputerisasi, yaitu SPPS versi 20. Dalam uji normalitas penghitungan digunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada Kolmogrov-Smirnov. Normal atau tidak normalnya distribusi data suatu kelompok dapat dilihat dari nilai sig ( pada kolom Kolomogrov-Smirnov). Data yang telah dihitung akan memperlihatkan hasil dengan signifikan tertentu. Untuk mengertahui apakah data berdistribusi normal atau tidak terdapat ketentuan nilai signifikan. Menurut Priyanto (2010: 71), menyatakan bahwa data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 jadi, dapat disimpulkan data yang berdistribusi normal dan homogeny, jika nilai signifikansi > 0,05. Sebaliknya data yang tidak berdistribusi normal, jika nilai signifikan < 0,05. (2). Uji homogenitas Menurut Usman & Setiady (2009: 133) menyatakan bahwa uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Pengujian homogenitasi akan menggunakan sistem komputerisasi, yaitu SPSS versi 22. Perhitungan uji homogenitas digunakan uji One way Anova. Homogen atau tidak homogennya distribusi data suatu kelompok dapat dilihat dari nilai sig. Data yang telah dihitung akan memperlihatkan hasil dengan signifikansi tertentu. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi homogen atau tidak terdapat ketentuan signifikansi. Menurut Priyanto (2010: 71) menyatakan bahwa data dinyatakan berdistribusi homogen jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan data yang berdistribusi homogen, jika nilai signifikasi > 0,05. Sebaliknya data yang tidak berdistribusi homogen, jika nilai signifikansi < 0,05. (3). Menurut Usman & Setiady (2009: 133) menyatakan bahwa uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Pengujian homogenitasi akan menggunakan sistem komputerisasi, yaitu SPSS versi 22. Perhitungan uji homogenitas digunakan uji

  One way Anova. Homogen atau tidak homogennya distribusi data suatu kelompok dapat dilihat dari nilai sig. Data yang telah dihitung akan memperlihatkan hasil dengan signifikansi tertentu. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi homogen atau tidak terdapat ketentuan signifikansi. Menurut Priyanto (2010: 71) menyatakan bahwa data dinyatakan berdistribusi homogen jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan data yang berdistribusi homogen, jika nilai signifikasi > 0,05. Sebaliknya data yang tidak berdistribusi homogen, jika nilai signifikansi < 0,05. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

  Sampel pada penelitian ini terdiri dari 25 peserta didik . Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes evaluasi hasil belajar . Instrumen penelitian berupa pukulan smash forehand yaitu pukulan dengan mengayunkan tangan kedepan melintasi tubuh dan mengarahkan bola dengan keras menukik tajam pada kotak sasaran. Penilaian dihitung sesuai jatuhnya bola pada kotak yang terdapat skor, peserta diberikan 10 kali kesempatan melakukan pukulan smash forehand dan skor keseluruhannya akan dijumlahkan sebagai hasil penilaian.. Hasil deskripsi datapre-test dan post-test peserta didik secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 berikut:

  Tabel 1. Deskripsi Data Pre-Test

  Rata-rata Skor Terendah Skor Tertinggi Simpangan Baku 18,40 14 26 2,82

  Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 1 menunjukkan hasil belajar peserta didik yang terdiri dari 25 sampel maka diperoleh hasil untuk rata-rata 18,40 skor terendah 14, skor tertinggi 26, dengan simpangan baku 2,82.

  Tabel 2. Deskripsi Data Pre-Test

  Rata-rata Skor Terendah Skor Tertinggi Simpangan Baku 18,40 14 26 2,82

  5

  Grafik 1. Nilai Rata-rata Pre-test dan Post-test Berdasarkan Grafik 1 menunjukkan terjadinya peningkatan nilai rata- rata smash forehand bulutangkis peserta didik dapat dilihat dari rata-rata hasil post-test menunjukan bahwa hasil post-test lebih tinggi dibandingkan dengan pre-test.

  Pretest dan Posttest Signifikansi Keterangan

Kelas Eksperimen 0,81>0,05 Homogen

  Tabel 4. Uji Homogenitas

  Berdasarkan pada tabel tersebut , dapat dijelaskan bahwa hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smimov yaitu nilai pre-test Sig. 0,193 > 0,05 dan post-test dengan nilai Sig. 0,196> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen dan kontrol tersebut berdistibusi normal.

  Indikator Signifikansi Keterangan

Pretest 0,193 >0.05 Normal

Postest 0,196>0.05 Normal

  Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

  Selanjutnya untuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji pra-syarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas kemudian dilanjutkan dengan uji pengaruh yaitu uji t yaitu sebagai berikut:

  Adapun grafik histrogram hasil rata-rata pretest dan posttest dapat digambarkan sebagai berikut :

  10

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif data pretest dan posttest pada tabel 1 dan 2 maka didapat hasil rata-rata belajar smash forehand bulutangkis peserta didik pada pretest adalah 18,40, sedangkan pada posttest adalah 27,64.

  Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan table 2 menunjukkan hasil belajar peserta didik yang terdiri dari 25 sampel maka diperoleh hasil rata-rata 27,64, skor terendah 25, skor tertinggi 31, dengan simpangan baku 1,70.

  30 pretest posttest Pretest posttest

  25

  20

  15

  27,64 18,40 Berdasarkan pada tabel 4 tersebut , dapat dijelaskan bahwa hasil uji Homogenitas dengan menggunakan uji One-Way ANOVA yaitu pre-test dan post-test dengan hasil Sig.

  0,176 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut mempunyai varian yang sama.

  Tabel 5. Analisis Uji-T

  Kelas Uraian Mean Selisih Nilai Mean Db p value Ket Eksperimen Pretest 18,40

  9,24 24 0,000 Sig Posttest 27,64

  Berdasarkan data pada tabel 5 maka terlihat bahwa terjadi perubahan nilai sesudah. Pada kelas eksperimen terlihat bahwa terjadi perubahan dengan selisih nilai mean pada pretest dan posttest sebesar 9,24 dengan presentase penigkatan sebesar 50,2%, nilai p value 0,000 <0,05 maka Ho ditolak (Ha diterima) artinya ada peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar smash forehand bulutangkis pada peserta didik kelas

  X SMA Negeri 4 Singkawang. Pembahasan Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment untuk meningkatkan hasil belajar yang dimiliki siswa yaitu materi smash forehand dalam pembelajaran bulutangkis dengan menggunakan proses pembelajaran metode drill yang dilakukan pada peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Singkawang. Menurut Menurut Djamarah dan Zain (Elli Kusumawati 2016: 51) metode drill merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu Suherman, dkk (Lalu Saparwadi 2016: 41) menyebutkan bahwa metode pembelajaran drill atau latihan adalah metode pembelajaran yang mengarahkan siswa pada sederetan latihan yang didesain untuk meningkatkan kefasihan dalam suatu skill baru. Kebiasaan-kebiasaan yang dimaksud adalah terbiasa melatih anak dalam berbagai bidang pembelajaran smash forehand dengan latihan terus menerus dan berulang-ulang untuk mendapatkan keterampilan sebagai bekal kehidupannya di masa mendatang agar tidak bergantung pada orang lain. Hal tersebut sesuai dengan pendapat para ahli yang telah dijelaskan di atas.

  Metode drill yang dimaksud adalah dimana peserta didik sebelum melakukan pembelajaran inti, peserta didik akan terbiasa melakukan smash forehand dengan baik, melalui metode drill ini peserta didik dapat serius dalam melaksanakan pembelajaran yang diberikan oleh guru, dengan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap materi smash forehand karena dengan metode drill, peserta didik merasakan senang dalam mengikuti pembelajaran dan akan terbiasa melakukan smash forehand.

  Adapun manfaat metode drill sebagai berikut : 1) Dengan metode ini dalam waktu yang relatif singkat peserta didik segera memperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan, 2) Peserta didik memiliki sejumlah besar pengetahuan siap, 3) Peserta didik terlatih belajar secara rutin dan disiplin.

  Pada penelitian ini, proses penelitian dilakukan dengan melihat kemampuan dasar peserta didik melalui tes awal (pretest) selanjutnya diberikan proses pembelajaran pada materi smash forehand dengan menggunakan metode drill. Proses pembelajaran atau treatment dilakukan dengan pembelajaran di sore hari, dan disesuaikan dengan jam pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan terjadi peningkatan dengan presentase peningkatan 50,2%. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006: 105) “suatu proses belajar mengajar tentang bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khusus (TIK)-nya dapat tercapai. Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Smash Forehand Bulutangkis Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang yang signifikan. Hasil belajar smash forehand bulutangkis pada rata-rata pretest 18,40, sedangkan pada rata-rata posttest 27,64 terdapat selisih rata-rata 9,24 dengan persentase peningkatan pembelajaran smash forehand bulutangkis sebesar 50,2%. Peningkatan tersebut merupakan pengaruh dari proses pembelajaran smash forehand bulutangkis yang dilakukan.

  Hasil perhitungan uji t-tes dengan menggunakan SPSS untuk pembelajaran smash forehand bulutangkis memiliki nilai p value = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak ( Ha diterima), artinya terdapat peningkatan yang signifikan dari kegiatan pretest dan posttest karena pengaruh metode drill terhadap hasil belajar smash forehand bulutangkis pada peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Singkawang.

  Hasil peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disebabkan oleh proses pembelajaran yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dilapangan yaitu ranah afektif peserta didik semakin bertambah pengetahuan dalam menyimpulkan pemahaman isi pembelajaran yang diberikan berkaitan dengan teknik dasar bulutangkis yaitu smash forehand. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan internalisasi. Serta ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar berupa keterampilan dan kemampuan memperaktikkan smash forehand bulutangkis dengan baik.

  Selanjutnya aktivitas lain yang tampak pada proses pelaksanaan penelitian berdasarkan hasil catatan observasi peneliti pada saat perlakuan pembelajaran diberikan adalah peserta didik sudah mampu diajak bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran, hal ini dapat diamati karena adanya perubahan sikap yaitu adanya sikap tanggung jawab yang ditunjukkan oleh peserta didik baik secara individu maupun kelompok. Sudah banyak peserta didik yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan tidak ada yang mendominasi kegiatan belajar, peserta didik sangat antusias mengikuti pembelajaran yang diberikan hal ini dapat terlihat dari semangat peserta didik saat bersaing untuk memperoleh poin yang tinggi dalam proses pelaksanaan smash forehand dilapangan.

  PENUTUP Simpulan

  Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan baik test awal maupun test akhir sebagai hasil dari penelitian sebagai berikut: (1) Hasil rata-rata tes awal smash forehand bulutangkis yaitu 18,40; (2) Hasil rata-rata tes akhir smash forehand bulutangkis yaitu 27,64; (3) Selisih tes awal dan tes akhir 9,24 dengan presentase peningkatan 50,02%. Dengan demikian penelitian metode drill berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar smash forehand bulutangkis pada peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Singkawang.

  . Saran

  Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 4 Singkawang, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Sebuah pembelajaran akan dianggap berhasil apabila tercapainya sebuah tujuan pembelajaran.

  Dengan berbagai metode belajar, diharapkan sebuah tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan mudah dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Upaya peningkatan hasil belajar siswa diharapkan membuat rancangan dalam menyusun strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar yang dimiliki oleh peserta didik salah satunya adalah metode drill; (2) Untuk meningkatkan hasil belajar secara maksimal, selain dengan metode pembelajaran yang dirancangkan proses pemberian motivasi pada peserta didik juga memiliki peran penting, maka upaya ini juga harus diupayakan agar kemampuan tersebut baik dalam aspek afektif, kognitif, maupun psikomotor; (3) Pencapaian baik siswa merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang guru sehingga peran guru sangat menentukan hasil belajar peserta didik baik kerjasama maupun rasa tanggung jawab peserta didik. Oleh karena itu diharapkan kepada guru, agar dapat memberikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik dan dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran. Dan semoga dengan adanya penelitian ini membuat pembaca dan seluruh guru khususnya dibidang pendidikan jasmani bisa menjadi guru yang lebih kreatif dan termotivasi lagi untuk membina insan-insan penerus masa depan bangsa dengan baik sesuai azas-azas serta kurikulum yang berlaku sesuai dengan perkembangan zaman.

  DAFTAR RUJUKAN Azwar, Saifuddin. (2010). Tes Prestasi.

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djamarah, Syaiful, Bahari dan Zain, Aswan.

  (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Indriastuti, Rini (2012). Penyajian Data Statistik. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

  Kusumawati, Elli (2016). Penerapan Metode Pembelajaran Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMP. Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat.

  Makarao, Nurul, Ramadhani. (2009). Metode Mengajar Dalam Bidang Kesehatan.

  Bandung: Alfabeta. Saparwadi, Lalu. (2016). Efektivitas Metode

  Pembelajaran Drill Dengan Pendekatan Peer Teaching Ditinjau Dari Minat Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa.

  Skripsi. STKIP Hamzanwadi Selong. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

  Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

  Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

  Bandung: Alfabeta. Suherman, Adang. (2001). Asesmen Belajar dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta:

  Direktorat Jendral Olahraga. Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Nuansa.

  Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo, Setiady.

  (2010).

  Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.