Konsep Diri Pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre

  Lampiran 1

  

INFORMED CONSENT

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

  Nama Peneliti : Khairiyatul Munawwarah NIM : 111101007 Judul Penelitian : Konsep Diri Pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal

  Sibolangit Centre Peneliti adalah mahasiswa program studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas

  Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi tentang Konsep Diri Pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre. Bapak telah diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi ini sepenuhnya bersifat sukarela. Bapak boleh memutuskan untuk berpartisipasi atau mengajukan keberatan atas penelitian ini tanpa ada konsekuensi dan dampak tertentu. Sebelum Bapak memutuskan, saya akan menjelaskan beberapa hal sebagai bahan pertimbangan untuk ikut serta dalam penelitian, sebagai berikut:

  1. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Manfaat penelitian untuk dapat memberikan informasi yang berguna tentang konsep diri pengguna NAPZA dan diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam memajukan pendidikan keperawatan sebagai suatu solusi pendidikan di masa depan.

  2. Jika Bapak bersedia ikut dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara pada waktu dan tempat sesuai kesepakatan. Jika Bapak mengizinkan, peneliti akan menggunakan alat perekam suara untuk merekam yang Bapak katakan. Wawancara akan dilakukan minimal satu kali selama lebih kurang 60 menit.

  3. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko. Apabila Bapak merasa tidak aman saat wawancara, Bapak boleh tidak menjawab atau mengundurkan diri dari penelitian ini.

  4. Semua catatan yang berhubungan dengan penelitian akan dijamin kerahasiannya. Peneliti akan memberikan hasil penelitian ini kepada Bapak jika Bapak menginginkannya. Hasil penelitian akan diberikan kepada institusi tempat peneliti belajar dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas.

  5. Jika ada yang belum jelas, silahkan Bapak tanyakan kepada peneliti.

  6. Jika Bapak sudah memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini, silahkan Bapak menandatangani lembar persetujuan yang akan dilampirkan. Terimakasih atas partisipasi Bapak dalam penelitian ini.

  Peneliti, Khairiyatul Munawwarah

  Lampiran 2

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama (Inisial) : ……………………………………………………………..

Umur : …………………………………………………………….

  Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan dari peneliti, maka saya memahami tujuan penelitian ini nantinya akan bermanfaat bagi mahasiswa profesi ners yang lain juga. Saya memahami bahwa penelitian ini menjunjung tinggi hak- hak saya sebagai partisipan.

  Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi partisipan pada penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi pemahaman terkait dengan Konsep Diri Pengguna NAPZA. Dengan menandatangani lembar persetujuan ini, berarti saya menyatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan dari siapapun.

  Medan, 2015 Partisipan, Peneliti,

  (Khairiyatul Munawwarah) (…………….)

  Lampiran 3

Konsep Diri Pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit

Centre

  Hari/ Tanggal: Data Demografi Partisipan

  1. Nama Responden (inisial) :

  2. Usia : tahun

  3. Jenis Kelamin :

  4. Alamat :

  5. Suku :

  6. Status Perkawinan :

  7. Agama :

  8. Pendidikan Terakhir :

  9. Pekerjaan :

  10. Lama Perawatan :

  Lampiran 4 PANDUAN WAWANCARA

“Konsep Diri Pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit

Centre”

  1. Bolehkah Bapak cerita, bagaimana kehidupan yang Bapak jalani setelah mengalami ketergantungan NAPZA?

  2. Pak saya ingin mengetahui, bagaimana tanggapan Bapak terhadap penampilan Bapak saat ini?

  3. Apakah harapan atau cita-cita Bapak sudah tercapai sampai saat ini? Bolehkah Bapak ceritakan kepada saya?

  4. Pak, saya ingin mengetahui, bagaimana tanggapan keluarga, teman dan masyarakat setelah Bapak berada di Pusat Rehabilitasi ini?

  5. Bagaimana tugas Bapak sebagai seorang anak, orang tua, sebagai karyawan setelah menggunakan NAPZA?

  6. Bagaimana tanggapan Bapak terhadap diri dan kondisi Bapak saat ini?

  Lampiran 7

  1. SKRIPSI

  a. Print perbanyak skripsi Rp. 150.000

  b. Biaya internet Rp. 50.000

  c. Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp. 50.000

  d. Print skripsi selama konsultasi Rp. 50.000

  2. PENGUMPULAN DATA

  a. Transportasi Rp. 200.000

  b. Fotocopy lembar persetujuan penelitian dan KDD Rp. 15.000

  3. ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN

  a. CD Rp. 10.000

  b. Penjilidan Rp. 150.000

  c. Fotocopy laporan penelitian Rp. 50.000

  4. BIAYA TAK TERDUGA Rp. 250.000 ____________

  Total Rp. 975.000

  Lampiran 9

Transkrip Wawancara Partisipan A

Rabu/08042015

  Peneliti: Perkenalkan bang, saya Khairiyatul Munawwarah, dipanggil Muna. Mahasiswa keperawatan s1 di USU. Jadi saya melakukan penelitian ini untuk melengkapi skripsi, penyelesaian skripsi terkait dengan konsep diri pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit Centre ini. Bisa ngga abang cerita gitu gimana

kehidupan yang abang jalani setelah menggunakan napza?

Partisipan: kalau kehidupan ya pastinya ngga terarah lagi lah kita bilang kan kak.

  Sibuk sama diri sendiri.Ya memang kalo di tahun 2000 itu saya pake ganja memang pas-pas masa ribut tempat kita sana. Jadi bebas memang itu kan. Dipinggir-pinggir jalan kadang-kadang kita duduk-duduk sama kawan..

  Peneliti: Orang ngga tau bang..

  Partisipan: Tau.. Polisi lewat-lewat cuman memang ngga-ngga peduli sama itu kan. Kan waktu itu masa-masa ribut kan tempat kita. Jadi itulah ngga ada peduli-peduli bahkan bko-bko itu yah sama-sama orang itu lah hisap kan. Orang itu ada yang nyabu, ada yang minum. Cuma saya waktu itu cuma yang pake sabu itu belum, cuma ganja sama apa namanya sama minuman keras, alkohol . Gitu-gitu lah. Saya pake terus menerus. Saya pake ganja ini gimana ya, udah sampe kadang-kadang ada suara mobil berhenti saya ketakutan sendiri. Sampe kadang-kadang senyum sendiri saya gitu.

  Peneliti: Efeknya bang ya?

  Partisipan: Iya, efek ganja udah lama tadi. Itulah, kadang-kadang saya nonton tv dirumah. Sama ama istri. Padahal ceritanya ngga lucu tapi saya bisa ketawa sendiri. Jadi istri saya bingung kan. Kenapa abang gini gini gini gini kan. Saya bilang, ngga ada, lucu, masa ngga lucu saya bilang kan. Nampaknya memang ngga lucu tapi itulah karena kita pake ini kan, jadi itulah makin ngga betul. Jadi saya pun suka main judi, jadi orang kampung situ namanya bukan , terpandang sikit orang tua kita kan, jadi asal main judi itu asik dilintingi sama orang itu ganja itu. Namanya kita udah kena ganja kan fly kita udah lalai kita, mana tau kan. Kalah, kalah gitu-gitu lah. Abis uang gitu-gitu aja lah.

  Peneliti: Terus istri abang tau abang pake itu? Partisipan: Istri tau. Peneliti: Sejak kapan bang? Partisipan: Istri tau dari pacaran udah tau. Peneliti: Bang, setelah abang masuk kesini gimana yang abang rasakan, kehidupan abang ?

  Partisipan: Jauh kali lah berbeda. Yang dulunya kita gimana ya, ngga teratur dalam segala hal, suka-suka kita, apalagi setelah pake napza itu kan, apa dibilang semua ngga dengar. Marah aja bawaannya. Sekarang udah lebih stabil selama ngga make lagi dan menjalani perawatan disini. Terus kalo diliat dari fisik aja lah dulu. Dulu cuman 70 kilo saya. 73 kilo. Disini sekarang udah 87 kan. 86. Dari fisik selama tujuh bulan disini udah nampak kan. Terus daya ingat kita, daya pikir kita gitu, dari kita menghapal, kita disini kan ada terapi rantai. Jadi terapi rantai itu lah selama 2 bulan 10 hari itu baru dibuka sebelah. Ada rantai kita kiri kanan dipasang. Rantai apa itu. Jadi itu harus ada hapalan. Di aula itu ada hapalan. Ada filosofi ada 14 falsafah.. filosofi bahasa inggris, ada jargon terus kita hafal semua. Itu baru boleh buka. Nanti 3 bulan 10 harinya baru buka sebelah lagi, tu ada hapalan lagi gitu. Terus kita setiap.. setiap apa, maghrib, subuh, pokoknya 5 waktu, kita selalu hapal ada hapalan apa juz 30 gitu. Jadi itu lah dari-dari itulah kan .

  Peneliti: Jadi ada hapal quran juga disini? Partisipan: Religinya yang kuat disini. Peneliti: Oo.. Mantap juga bang disini ya.

  Partisipan: Religinya lah memang. Memang kalo untuk menyadarkan itu memang dari religi. Kita sama tuhan langsung kan.

  Peneliti: Macam pesantren sini bang ya.. Lingkungannya pun kayak pesantren.

  Partisipan: Iya, macam pesantren lah.

  Peneliti

: Trus kan tadi abang bilang dari 70, waktu ‘pake’ napza 70 ya?

  Partisipan: Gimana?

  Peneliti: Waktu abang pake napza itu 70 kg berat badannya? Partisipan: Iya, 73 kilo. Peneliti: Itu abang kayak mana perasaan abang terhadap perubahan itu ?

  Partisipan: Orang tua. Itulah kan dibilang, saya memang pernah mau coba program diet. Sampe Pernah saya minum obat laxing cuman efek sampingnya badan lemas gitu ngga ada, ni ngga betul ni ya. Terakhir gitu tadi kan, olahraga-olahraga. Jadi dengan pake napza, dengan pake sabu-sabu itu memang ada niat untuk menguruskan badan juga pake sabu-sabu pada awalnya kan. Omak aku pinginlah kurus badannya kayak orang normal kan. Rupanya bukan makin kurus kan, sebagian orang kan tergantung bawaan badan kan. Ada yang udah siap hisap itu ngga mau makan, cuman kalo saya siap itu sama aja macam normal gitu, mau makan, segala macam bahkan snack, kuat makan snack.

  Peneliti: Jadi gimana pendapat abang dengan penurunan berat badan itu?

  Partisipan: Ya ngga ada masalah bagi kita.Senang malah kan. Payah juga kita badan besar gini kan, Susah gerak gitu.

  Peneliti: Terus, jadi sekarang abang udah kayak gini ya, sekarang berapa berat badannya bang? Partisipan: 86 ntah 8.. 86 lah. Peneliti: 86 ya.. Jadi kayak mana tanggapan abang sekarang?

  Partisipan: Tanggapannya yaa.. ya alhamdulillah kan kalo memang dari postur badan saya ngga ada terlalu ambil apa, saya menerima aja gimana badan saya, ngga terlalu memusingkan itu. cuman yang saya apa cara berpikir saya lah. Cara berpikir saya udah.. udah kita bilang gimana ya, udah hampir matang lah ibaratnya. Setiap disini kan kita rame. Jadi kadang-kadang ada kejadian-kejadian didalam rumah ini kan sama- sama residen-residen semua kan. Nanti bisa kita tengahi. Disini kan ada program yang namanya enkonter gitu kan. Disitu kita luapkan rasa emosi kita, disitu memang nampak diri kita lah. Nampak lah kita yang dirumah kita malas, disini kan ibaratnya ada ibaratnya kalo pagi itu ada macam buat kelayakan, buat gotong royong gitu. Jadi tiap pagi kita terus-terus kita diajarkan gitu kan. Sejak kita bangun subuh, tiap pagi. Biasanya dirumah mana pernah. Jam 10 baru bangun ya kan. Disini mana da, jam 4 udah bangun. Jam 4 jam 6 ngga ada lagi tidur-tidur. Senam, refleksi, makan, ikut program lagi gitu.

  Peneliti: Oo.. tiap pagi gitu, tiap hari? Partisipan: Tiap hari gitu, tiap pagi. Peneliti: Oo.. mantap berarti bang disini.

  Partisipan: Macam pesantren lah.

  Peneliti: Terus bang, tanggapan keluarga abang sebelum abang masuk kesini gimana bang? Waktu abang masih pake-pake kayak gitu.

  Partisipan: Ngga percaya.

  Peneliti: Ngga percaya abang pake gitu?

  Partisipan: Ngga, ngga. Tanggapan keluarga saya sama saya itu ngga pernah, ngga ada kepercayaan lagi sama saya gitu. Udah hilang. Karena memang suka ngolah ya, suka ngolah orang tua gitu, ntah apa-apa nanti, ni perlu uang ada kerjaan, kan ada perlu uang ada kerjaan, padahal sih ngga ada gitu. Yang udah ada habis gitu kan. Sampe kereta pernah saya jual gitu kan, emas-emas istri yang udah saya beli saya jual lagi gitu kan. Untuk apa? Kata orang tua. Ada kerjaan ditoko . Padahal mana da kan. Karena dah ketahuan saya pake sabu, udah apa saya pake narkoba, Itulah ngga ada lagi kepercayaan.

  Peneliti: Sekarang gimana bang? Setelah abang dipusat rehab ini?

  Partisipan: Kalo selama di pusat rehab ini yaa orang tua pun, kalo dulu macam gimana ya, orang tua marah kali lah dulu. Semenjak saya direhab ini, keluarga nampaknya udah lebih baik pandangannya terhadap saya kak. maksudnya waktu saya kemaren bulan 8 kemaren saya masuk kemari itu hubungan rumah tangga saya pun hampir pecah karena istri kan hampir pisah gitu, dia udah pulang tempat orang tuanya gitu. Dengan adanya saya disini, dia pun udah bagus gitu kan, orang tua pun bagus gitu, pokoknya berubahlah jangan lagi kayak yang udah-udah. Kita udah salah kan.

  Peneliti: Terus kalo kawan-kawan abang gimana waktu sebelum disini?

  Partisipan: Kawan-kawan disana? Peneliti: Iya, sebelum direhab.

  Partisipan: Makin parah lah. Ada satu orang tu, kami dulu pernah tetanggaan rumah kami kan. Dia bangkrut, dia punya usaha jual-jualan grosir bangkrut, bangkrut gara-gara itu. Jadi awalnya saya pun kalo masalah narkoba ni sabu-sabu nya dikenali sama Saipul, cuman sekali sama dia selanjutnya sama si Irwansyah ini. Dia lah yang ngasih-ngasih kan. Ngasih tiap hari, karena sebelah-sebelahan ruko kami kan. Kadang- kadang kalo udah malam duduk kami kan diatas kan, Ni kau hisap ini, kau ambil aja ngga usah kau bayar-bayar, hisap aja.

  Peneliti: Ni dari kawan juga ya bang.

  Partisipan: Dari kawan.

  Peneliti: Terus kawan-kawan abang yang lain tanggapan ke abang setelah abang pake napza itu gimana, misalnya ada yang negjauhin mungkin atau gimana..

  Partisipan: Bukan jauhin lah, makin dekat. Apalagi yang sesama pemake kan. Tau lah kak gimana Lingkungan paya tenggar

  Peneliti: Oh karena lingkungan abang kayak gitu memang ya..

  Partisipan: Lingkungan paya tenggar itu memang gitu semua. Paya tenggar itu, dekat jagung bakar itu, tahu kan? Lubuk punti tu. Memang gitu semua orang itu.

  Peneliti: Jadi makin welcome lah ya karena abang udah pake. Udah jadi salah satu dari orang ini.

  Partisipan: Oh makin dekat, makin rame lah kan. Makin rame kita, pas kita lagi ada ya rame, apalagi ngga ada mana tau orang kan, sistem orang ni gitu memang kan.

  Peneliti: Terus, abang kan udah di sini, kayak mana kawan abang yang disana itu tanggapannya, kan abang udah disini.

  Partisipan: mereka ngga tau saya disini kan. Jadi ya ngga ada lah tanggapannya.

  Sengaja memang ngga dikasih tahu sama istri. Takut diajak lagi saya kalo pulang nanti. Kemaren kan ada datang kunjungan ada datang juga istri jadi dibilang kawan saya si Irwansyah itu udah parah dia, udah parah sampe dia udah apa udah bobol kedai orang, nyuri kereta orang, sekarang jadi buronan polisi. Dan ada juga yang kawan saya yang pertama kali saya dikasih ganja itu si Musnaini dia udah ditangkap polisi, si Saipullah ini udah masuk pesantren, kawan saya pertama kali pake sabu kan. Udah masuk pesantren. Pokoknya dah hancur-hancuran lah. Istri saya bilang jadi apalah kira-kira kok kamu keluar dari sini apalah yang kamu apain. Saya bilang saya ngga mau lagi duduk disitu saya bilang. Saya pindah tempat aja saya bilang. Ada nanya-nanya sama istri gitu, tanya abang mana dek, abang mana dek dibilang. Istri jawab aja ngga pulang-pulang lagi abang, padahal mana da udah masuk kemari. Ngga tau orang itu.

  Peneliti: Masyarakat gimana bang?

  Partisipan: Masyarakat itulah masyarakat tau orang itu terakhir saya kan di ambil sama polisi, jadi saya ditangkap. Dikira orang ni saya di LP gitu. Ngga tau mereka saya disini.

  Peneliti: Ada negatif sama abang? Waktu masih disana dulu?

  Partisipan: Banyak lah. Dulunya ya sempat negatif juga sama saya. Ya namanya pemake, pasti dipandang sebelah mata gitu kan. Maksudnya kayak mana ya, orang.. pikiran orang ke saya itu gimana ya sering kali lah yang kadang-kadang misalnya gini, saya masuk direhab ini 2 kali udah.

  Peneliti: 2 kali?

  Partisipan: Ya. Jadi pertama saya masuk bulan 1 2013, saya lari dari sini. 2014 saya lari. 5 bulan saya disini saya lari. Jadi sebelum bulan puasa kemaren saya lari. Itulah 2 bulan saya diluar, jadi kita disini kan udah tau kita hapalan-hapalan juz 30 kan jadi sholat pun udah rutin kita kan jadi kan asal shalat jamaah terus, jadi saya kalo udah pulang kerumah kan ngga pas rasanya shalat sendiri dirumah kan, jadi saya pergi kemesjid, jadi dari situ lah saya diapain sama warga disitu kan, ada disitu namanya bang Amri datuk, apalah bekas datuk dia, lurah, jadi dia bilang lihat tu, itu mantan pecandu udah jadi imam dia disitu. Padahal saya ngga menawarkan diri untuk jadi imam cuman orang-orang disekitar itu cuman itulah yang tau orang ni kan waktu pertama kali saya masuk kemari saya pernah ikut apa khutbah jumat saya dapat juara 2, itulah orang tua saya mengumbarkan disana kan. Apa, si Fakhruzzaman disana sudah hapal, udah tau dia agama, udah ngaji. Jadi waktu saya pulang itulah. Jadi dengan kayak gitu saya pun jadi goyang lagi, pake lagi, balik lagi kemari diantar orang tua .

  Peneliti: Tapi orang tua pun udah.. udah bangga juga ya sama abang sekarang.

  Partisipan: Iya, sesaat kemaren itu kan udah bangga sesaat kan. Cuman saya kecewain lagi kan.

  Peneliti: Oh abang udah pake lagi habis tu?

  Partisipan: Sempat lah. Itulah 2 bulan itu diluar keluar, pake lagi, balik lagi diantar kemari lagi.

  Peneliti: tadi kan abang udah ceritain gimana tanggapan teman, keluarga, dan orang disekitar abang tentang abang sebagai pengguna dan setelah abang disini. Kalo boleh tau bang, apa tanggapan abang sendiri dengan penilaian orang-orang tentang abang? Pengaruhnya jika pandangan yang abang terima baik itu positif atau negatif itu gimana?

  Partisipan: Sebelum direhab, waktu masih pake narkoba, ya saya ngga peduli dengan penilaian orang. Mau dinilai jelek atau gimana pun ya ngga peduli aja gitu kan. Tapi setelah direhab, baru terasa. Dengan penilaian positif dari orang terdekat kayak keluarga, yang dulunya kurang memberi kepercayaan pada saya, sekarang terlihat sangat mendukung, itu jadi suatu motivasi juga buat saya kak. Motivasi untuk segera pulih, dan supaya jangan make lagi gitu kan.

  Peneliti: Mm, kalau boleh tau Apa cita-cita abang..

  Partisipan: Kalo cita-cita saya dari dulu apa sebenarnya kan, jadi polisi. Cuman dulu ngga berhasil kan. Kita kan boleh aja bercita-cita. Akhirnya kan balik ke Tuhan, dikasih rejeki lulus atau ngga. Tahun 2006 saya coba tes ngga ngga lewat, habis tes polisi ngga lewat saya merid, dan sekarang ini ya kedepannya kalo bisa usaha lah kan , lanjutin usaha yang udah orang tua rintis kan. Oran tua pun udah lanjut usianya kan, udah sakit-sakit.

  Peneliti: Jadi harapan abang setelah ini, setelah direhab ini?

  Partisipan: harapan saya ya jangan make narkoba lagi lah kan. Sia-sia aja kita disini kan kalo ujungnya make lagi. Kalo.. itulah kalo orang tua nawari kerja sama mereka kan, cuman saya karena ada abang saya yang satu di banda aceh di DPRA dia di bilang kalo memang kau ngga mau pulang kesana ke apa ke paya tenggar ke tempat abang aja bantu-bantu. Mungkin bisa jadi untuk sementara setelah saya pulang ini mungkin saya kesana dulu. Ntah berapa tahun, ntah dua tahun ntah setahun saya disana nanti kan balik-balik lah.

  Peneliti: Masih nanti itu ya..

  Partisipan: Iya nanti itulah tu. Masih mikirin pemulihan disini dulu lah kan

  Peneliti: Terus mm.. tugas abang itu sebagai seorang anak gitu gimana setelah menggunakan napza? Terpenuhi atau ngga? Maksudnya sempurna ngga?

  Partisipan: Tugas saya sebagai anak, tanggung jawab saya sebagai seorang anak ngga terpenuhi lah. Saya mengecewakan orang tua kan.

  Peneliti: Terus sekarang gimana bang? Udah ada merasa perubahan?

  Partisipan: Udah lah, udah ada merasa perubahan sedikit. Biarpun apalah, kita bisa .tunjukkan sama orang tua kita kan bahwa sanya ibaratnaya kalo dulu kita diluar cuman tahu kita surat qul a’udzubirabbinnaas, alikhlas, disini ya alhamdulillah udah ada kalo juz 30 itu kan ada 30 lebih surat, kita udah bisa hampir 28 surat, juz 29 ada juga, juz 28 ada juga, juz 27 ada juga walaupun cuma 1 surat, jadi itulah dengan adanya seperti itu, orang tua.. Habis itupun disini saya senin kamis saya insya allah ngga pernah saya bolong. Puasa senin kamis disini. Insya allah saya ngga belum pernah saya bolong disini, dari mulai saya masuk, itulah keluar dari isolasi saya pikir ah ini apalagi kan kalo ngga mendekatkan diri sama tuhan siapa lagi yang apain kita kan. Jadi itulah yang saya tanamkan terus sampe saya sekarang alhamdulillah itulah orang tua kemaren bilang kira-kira bisa ngga kau bawa ini keluar kan. Insya allah saya bilang bisa.

  Peneliti: Udah punya anak bang? Partisipan: Udah satu. Peneliti: Gimana bang tanggung jawab abang kira-kira sebagai seorang ayah dan sebagai seorang suami?

  Partisipan: Gagal lah. Kemaren itu gagal lah ya. Tapi ngga tau nanti keluar ini kan. Gagalnya dalam arti kata gini kadang kita terlalu memikirkan diri kita sendiri gitu. Kadang anak pun kadang-kadang kepingin hiburan kadang-kadang kita pun ngga memikirkan kan. Kayak pigi jalan-jalan, besok besok besok tahu-tahu ngga tebawa kan. Udah kita sendiri aja lah. Istri pun gitu saya kecewain.

  Peneliti: Oo.. iya wiraswasta. Itu gimana bang tanggung jawabnya setelah pake napza itu.

  Partisipan: Ngga ada lah tanggung jawabnya sama pekerjaan. Kadang-kadang dapat hasil 1 juta, habisnya 2 juta. Ngga sesuai dengan pemasukan.

  Udah banyak pengeluaran daripada pemasukannya. Gitu-gitu lah. Jadi usaha ya usaha ada cuman ya itu tadi ngolah-ngolah aja kan, ngolah orang tua. Istri pun ada saya buka kan apa. Saya parah-parahnya waktu kena sabu-sabu ini makin ngga terkontrol lagi. Waktu ganja-ganja itu ibaratnya maaf cakapnya tempat kita sana kan 5 ribu kita beli udah satu gumpal dikasihnya kan jadi ngga begitu parah, kenal sabu-sabu ini lah makin parah, hancur-hancuran. judi saya pun makin kuat.

  Peneliti: Terus, gimana bang, abang puas ngga dengan diri abang yang sekarang?

  Partisipan: Untuk tingkat pemulihan saya belum merasa puas. Saya rasa saya masih terkadang masih tersugesti sugesti gitu. Masih terbayang-bayang gitu untuk apa, narkoba sabu-sabu gitu kan. Terbayang saya maen judi, nyabu, kadang-kadang ni maaf cakap saya main perempuan, saya nyabu kan, jadi masih terbayang-bayang gitu kan. Masih untuk pemulihan saya sendiri saya belum belum merasa puas gitu, saya masih mau tambah terus gitu kan. Mau lebih tau lagi gitu kan.

  Peneliti: Bang, kalau boleh saya tahu, apa mungkin faktor laki-laki ada menjadi penyebab menggunakan napza gitu? Mungkin orang kadang-kadang ngga puas karena dia laki-laki misalnya atau ngga puas karena dia perempuan jadi dia pake napza gitu. Itu ada bang?

  Partisipan: Kok itu ngga ada sih. Saya sudah cukup puas dengan diri saya sekarang sebagai laki-laki. Dan itu juga bukan faktor saya make. Kan tadi seperti yang saya bilang, saya terpengaruh lingkungan.

  Peneliti: Jadi abang udah cukup puas dengan diri abang sebagai laki-laki sekarang ya? Partisipan: Iya, Puas. Peneliti: Abang ni setelah pulang, setelah keluar nanti ni apa yang akan abang buat?

  Partisipan: Ya itu tadi, pulang nanti kita mungkin ke banda aceh kan, bantu-bantu abang disanalah kerjaan-kerjaan dia itu kan, orang tua pun nawarin balik ke kilang, saya bilang jangan dulu lah saya bilang, karena rumah saya sama rumah orang tua saya jarak 500 meter, jadi dibilang orang tua nanti pagi kau pigi ke kilang, sore kau pulang ke rumah. Sama aja ya masih lingkungan-lingkungan itu juga yang kita jumpai. Kadang- kadang terlihat kawan-kawan tu tersugesti sendiri, nanti salah-salah make lagi kan.

  Peneliti: Makanya perlu kuat disini dulu ya bang.

  Partisipan: iya, kuatkan disini dulu, abis tu kalo memang saya mau pulang, habis program pun disini kalo bisa jangan balik ke situ dulu lah saya bilang gitu kan. Jadi macam mana, ke tempat abang dulu lah, karena abang pun ada nawarin kan, kita buka usaha di banda aceh aja dibilangnya gitu. Yah kayak mana bagusnya lah saya bilang gitu kan. Mungkin saya bisa apalah kan, ngga jatuh lagi ke lubang yang sama kan, anak pun udah 5 tahun, apalagi kan.

  Peneliti: ada ngga penyesalan udah pake itu?

  Partisipan: Nyesal kali. Disini baru terasa menyesal. Kalo seandainya lah ngga terpakai itu, mungkin ntah apa-apalah bisa kita beli kita kan. Ini mana da terbeli, yang ada terjual kan. Disini lah baru sadar kan, kalo diluar mana bisa sadar, terus-terusan kita didorong untuk masuk karena diri kita itu udah ketergantungan tadi itu kan, rasanya terus-terusan mau make, mau make terus-terus gitu kan.

  Peneliti: bang selama disini, sama sesama itu ada ngga saling minder atau saling apa gitu bang.

  Partisipan: Selama disini? Kok minder-minder gitu pasti ada lah minder kadang kan, kita kayak saya sekarang kan udah jadi diperbantukan staf disini sekarang kan, ada 6 orang kami semua disini kan, semua kita residen disini 54 orang cuma yang diperbantukan staf 6 orang.kadang-kadang untuk ngomong-ngomong bahas-bahas pemulihan itu kadang-kadang ada rasa-rasa minder juga kan sama staf-staf mau nanya kadang takut salah lah, apalah kan. Padahal mereka ngga, apa yang salah mereka koreksi kan. Perasaan kita sendiri aja, karena ini masih itu tadi kan, belum sempurna kali kita kan

  Peneliti: Ini kan bang misalnya ada kurang data, boleh nanya-nanya lagi? Partisipan: Boleh, boleh. Peneliti: Ok bang, kayaknya cukup lah bang ya, makasih banyak ya bang atas kerjasama nya.

  Nama : Khairiyatul Munawwarah Tempat dan Tanggal Lahir : Langsa, 12 Januari 1994 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Setia Budi, Pasar 1, Tanjung Sari, Medan.

  Lampiran 10

  No. Hp : 0853 7187 4604 Riwayat Pendidikan

  1. (1998

  • – 1999) TK Raudhatul Athfal Kota Langsa 2. (1999 - 2005) MIN Paya Bujok Tunong Kota Langsa 3. (2005
  • – 2008) MTS Ulumul Quran Kota Langsa 4. (2008
  • – 2011) MA Ulumul Quran Kota Langsa 5. (
  • – sekarang) S1 Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi Dengan Kelelahan kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara I Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015

1 0 17

Karakteristik Penderita Gangguan Jiwa Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara tahun 2014

0 1 33

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Bidan terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas di Kabupaten Aceh Barat

0 1 10

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Dividen - Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Auditor Switching - Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

0 0 17

Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

0 1 13