View of Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Sulastiningsih
Program Studi Akuntansi, STIE Widya Wiwaha Yogyakarta email: sulastiningsih@stieww.ac.id
Rizka Imanita Sholihati
Alumnus Program Studi Akuntansi, STIE Widya Wiwaha Yogyakarta email: rizkaimanita@yahoo.com
A bstract
This study aims to determine whether the financial performance measured by using CAR, ROA, LDR, BOPO, and CSR can affect the value of banking companies as measured by using PBV. This study uses secondary data taken from the annual report of banking companies during the year 2012-2016 listed on the Indonesia Stock Exchange. The number of samples of this study as many as
25 banking companies with a total of 125 data. This research method is quantitative research. The results of this study indicate the effect of CAR, ROA, LDR, BOPO, and CSR variables on firm value measured by using PBV in a banking company
listed on the Indonesia Stock Exchange. Keywords: CAR, ROA, LDR, BOPO, CSR, PBV
PENDAHULUAN
Dunia perbankan di Indonesia memasuki mengenai kinerja keuangan perusahaan masa persaingan yang sangat kompetitif, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan hal ini disebabkan banyaknya bank yang yang baik guna melakukan investasi beroperasi di Indonesia baik yang beroperasi ataupun mendaftarkan diri menjadi nasabah secara lokal maupun yang beroperasi di bank tersebut. Dibutuhkan informasi yang berskala internasional, baik yang bersifat lengkap, akurat, serta tepat waktu yang akan konvensional maupun yang bersifat syari’ah. mendukung investor untuk mengambil Perkembangan dunia perbankan yang keputusan secara rasional sehingga hasil sangat pesat, serta tingkat kompleksitas yang diperoleh sesuai dengan yang usaha perbankan yang tinggi dapat diharapkan. Informasi-informasi yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan diungkapkan oleh perusahaan adalah suatu bank. Dalam usahanya agar tetap kinerja keuangan perusahaan dan Corpo- bisa bersaing dengan kompetitor didunia rate Social Responsibility (CSR) (Parathon, perbankan, diperlukan adanya transparansi 2013:2)
-JU 95
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Kinerja keuangan menggambarkan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kondisi keuangan suatu perusahaan dalam kualitas kehidupan dan lingkungan yang suatu periode tertentu. Dalam mengukur bermanfaat bagi komunitas setempat dan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan masyarakat pada umumnya maupun umumnya terfokus pada laporan keuangan Perseroan itu sendiri dalam rangka yang ada, disamping menggunakan data terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, non keuangan lain yang sifatnya hanya seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, sebagai penunjang. Pengukuran kinerja nilai, norma, dan budaya masyarakat adalah penentuan secara periodik tampilan setempat. (Gantino, 2016:19) perusahaan yang berupa kegiatan
Penelitian ini dimaksudkan untuk operasional, struktur organisasi dan mengetahui apakah nilai suatu perusahaan
karyawan berdasarkan sasaran, standar perbankan yang sudah go public dapat dan kriteria yang telah ditetapkan dipengaruhi oleh kinerja keuaangan yang sebelumnya (Mulyadi, 2001: 178). Kinerja diukur dengan menggunakan pengukuran keuangan mencerminkan kondisi keuangan rasio keuangan perbankan yaitu rasio dan hasil operasi perusahaan yang disajikan rentabilitas (earning ratios), rasio likuiditas dalam bentuk laporan keuangan. Brigham (liquidity ratios), dan rasio solvabilitas (capital dan Houstan (2006:44) menjelaskan bahwa ratios ), dan pengungkapan Corporate Social laporan keuangan yaitu beberapa lembar Responsibility (CSR ). Dari tiap-tiap rasio kertas dengan angka-angka yang tertulis di keuangan tersebut, diambil beberapa atasnya, tetapi penting juga untuk pengukuran untuk dijadikan tolak ukur memikirkan aset-aset nyata yang mendasari dalam penelitian ini, untuk rasio rentabilitas angka-angka tersebut.
yang digunakan adalah rasio Return on Assets (ROA) dan Rasio Beban Operasional
Sedangkan Corporate Social Respon- terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), sibility (CSR) adalah konsep bahwa untuk rasio likuiditasyang digunakan adalah perusahaan harus melayani masyarakat Loan to Deposit Ratio ( LDR), dan untuk sosial sebaik memberikan keuntungan
rasio solvabilitas menggunakan rasio CAR
financial kepada pemegang saham dan (Capital Adequacy Ratio). Sedangkan untuk harus berkelanjutan secara terus menerus mengukur nilai perusahaan perbankan yang yang pada akhirnya para manajer akan menjadi objek dalam penelitian ini menyadari bahwa keputusan untuk menggunakan Price to Book Value (PBV),
menerapkan Corporate Social Responsibility yaitu perhitungan atau perbandingan antara adalah keputusan yang sangat penting market value dengan book value suatu dalam perencanaan strategis (Kiroyan, saham. Berdasarkan uraian diatas, maka 2006:54).
tujuan dari penelitian ini adalah untuk Corporate Social Responsibility (CSR) mengetahui tingkat signifikansi dan juga merupakan salah satu informasi yang memperoleh bukti empiris mengenai harus tercantum di dalam laporan tahunan pengaruh kinerja keuangan dan Corporate perusahaan seperti yang diatur dalam PP Social Responsibility (CSR) terhadap nilai No. 47 Tahun 2012 tanggal 4 April perusahaan perbankan yang terdaftar di 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Bursa Efek Indonesia. Lingkungan Perseroan Terbatas, dalam
Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai Corporate Social Responsibility (CSR)
tanggungjawab social dan lingkungan yang Konsep CSR pertama kali dikemukakan bertujuan mewujudkan pembangunan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953.
96 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
-JU 97
Awalnya CSR dilandasi oleh kegiatan yang bersifat ‘filantropi’ yakni dorongan kemanusiaan yang bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan perataan sosial. Saat ini CSR telah dijadikan sebagai salah satu strategi oleh perusahaan untuk meningkat- kan citra perusahaan, yang akan mem- pengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Perubahan orientasi CSR ini telah banyak memunculkan konsep baru yang sekarang dikenal dengan corporate citizenship (Elvinaro, dkk , 2011:39).
Terdapat 2 indikator yang dipakai perusaha-an dalam melaporkan kegiatan CSR. Pertama yaitu indikator yang diterapkan oleh GRI (Global Reporting Ini- tiative). GRI menyatakan pengungkapannya dalam 79 item pengukapan yang terdiri dari indikator ekonomi (9 item), lingkungan (30 item), dan sosial yang mencakup tenaga kerja (14 item) hak asasi manusia (9 item) sosial (8 item) dan produk (9 item). Kedua yaitu indikator yang dilakukan oleh Sembiring yang terdiri dari 78 item pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Hal ini disesuaikan dengan peraturan BAPEPAM no.VIII G.2 Berdasarkan tentang laporan tahunan dan kesesuaian item untuk diaplikasikan di Indonesia. Dimana dalam pengungkapannya terdiri dari indikator lingkungan (13 item), energi (7 item), kesehatan dan keselamatan kerja (8 item), lain-lain tenaga kerja (29 item), produk (10 item), keterlibatan masyarakat (9 item), dan umum (2 item).
Agar perusahaan secara terus menerus melaksanakan CSR, maka pemerintah menetapkan Undang-Undang No .40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang memuat kewajiban melaksanakan tanggungjawab sosial dalam bab V pasal
74 ayat (1), (2), (3), dan (4) dan Undang- Undang no.25 tahun 2007 tentang
penanaman modal dalam pasal 15 (b) dan pasal 34. Selanjutnya diterbitkan pula PP No. 47 Tahun 2012 tanggal 4 April 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Dengan adanya undang-undang dan PP tersebut, perusahaan mau tidak mau menyeleng- garakan tanggung jawab sosial agar tidak dikenai sanksi oleh pemerintah sesuai seperti yang tertera dalam undang-undang diatas.
Kinerja Keuangan
Menurut Munawir (2001) bahwa Perbankan merupakan bisnis jasa yang bergabung dalam industri “kepercayaan” dan mempunyai rasio-rasio keuangan yang khas. Berikut merupakan rasio perbankan yang terdiri dari tiga kelompok rasio yaitu rasio likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio profitabilitas.
Untuk penilaian kinerja keuangan dalam penelitian ini tidak menggunakan semua rasio yang ada, hanya rasio-rasio tertentu yang banyak digunakan oleh calon investor maupun investor dalam menilai perusahaan perbankan, serta rasio yang sudah pernah diuji oleh peneliti sebelumnya dan ditambah dengan rasio yang belum pernah diujikan secara bersamaan. Rasio pengukuran kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
a. CAR (Capital Adequacy Ratio)
Value, Priceto Book Value, Earnings Per Menurut Kuncoro (2011:519) CAR adalah Share dan Price Earning Ratio.
kecukupan modal yang menunjukkan Dalam penelitian ini indikator nilai bank dalam mempertahankan modal perusahaan adalah Price Book Value (PBV) yang mencukupi dan kemampuan karena price book value banyak digunakan
manajemen bank dalam mengidentifikasi, dalam pengambilan keputusan investasi. mengukur, mengawasi, dan mengontrol Selain itu, Ada beberapa keunggulan PBV resiko-resiko yang timbul yang dapat yaitu nilai buku merupakan ukuran yang stabil berpengaruh terhadap besarnya modal dan sederhana yang dapat dibandingkan bank.
dengan harga pasar. Keunggulan kedua
b. ROA (Return On Assets)
adalah PBV dapat dibandingkan antar Menurut Hanafi dan Halim (2007:172) perusahaan sejenis untuk menunjukkan ROA adalah rasio yang digunakan untuk tanda mahal/murahnya suatu saham. Rasio mengukur kemampuan perusahaan ini dapat memberikan gambaran potensi untuk menghasilkan laba dengan pergerakan harga suatu saham sehingga menggunakan total aset yang dipunyai dari gambaran tersebut, secara tidak perusahaan setelah disesuaikan langsung rasio PBV ini juga memberikan dengan biaya-biaya untuk mendanai pengaruh terhadap harga saham. aset tersebut.
c. LDR (Loan to Deposit Ratio)
Hipotesis
Menurut Kasmir (2014:225) LDR (Loan Berdasarkan kerangka pemikiran yang to Deposit Ratio ) adalah rasio yang telah disebutkan di atas, hipotesis dari digunakan untuk mengukur komposisi penelitian ini antara lain:
jumlah kredit yang diberikan dibandingkan H 1 : CAR (Capital Adequacy Ratio)
dengan jumlah dana masyarakat dan berpengaruh positif signifikan terhadap modal sendiri yang digunakan.
nilai perusahaan perbankan di Bursa
d. BOPO (Biaya Operasional terhadap
Efek Indonesia.
Pendapatan Operasional)
H 2 : ROA (Return On Assets) berpengaruh Menurut Halimah dan Komariah
positif signifikan terhadap nilai (2017:16)rasio biaya operasional
perusahaan perbankan di Bursa Efek digunakan untuk mengukur tingkat
Indonesia.
efisiensi dan kemampuan bank dalam H 3 : LDR (Loan to Deposit Ratio)
melakukan kegiatan operasinya. berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan perbankan di Bursa
Nilai Perusahaan
Efek Indonesia.
Banyak cara yang dapat digunakan
H 4 : BOPO (Belanja Operasional terhadap untuk menilai suatu perusahaan, antara lain: Pendapatan Operasional) berpengaruh Price Earnings Ratio (PER), Price to Book negatif signifikan terhadap nilai Value (PBV), Market to Book Value (MBV), perusahaan perbankan di Bursa Efek Free Cash Flow (FCF), Price to Cash Flow
Indonesia.
Ratio (PCF), dan Tobin’s Q. Secara funda- mental, menurut Tryfino (2009: 9), metode H 5 : CSR (Corporate Social Responsibility) analisis fundamental yang cukup efektif
berpengaruh positif signifikan terhadap digunakan sehingga nantinya akan
nilai perusahaan perbankan di Bursa mempengaruhi harga saham, yaitu: Book
Efek Indonesia.
98 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
H 6 : Rasio CAR, ROA, LDR, BOPO, dan
1. Perusahaan termasuk dalam bidang CSR memiliki pengaruh positif dan
perbankan.
signifikan pada nilai perusahaan
2. Perusahaan sudah go public dan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
H 7 : ROA berpengaruh positif dan signifikan periode 2012-2016. terhadap nilai perusahaan perbaankan
3. Perusahaan mencantumkan data di Bursa Efek Indonesia, dibandingkan
laporan keuangan secara lengkap variabel lainnya.
selama masa periode penelitian.
4. Perusahaan melakukan program CSR
METODA PENELITIAN
dan mencantumkan program tersebut
Populasi dan Sampel Penelitian
dalam laporan keuangan secara Populasi penelitian ini adalah seluruh
lengkap dalam periode penelitian. perusahaan perbankan go public dan
5. Perusahaan tidak dinyatakan pailit oleh terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
Pengadilan Negara pada periode selama periode 2012-2016. Populasi
penelitian berlangsung. penelitian ini berjumlah 43 perusahaan,
Hasil analisis sampel dengan meng- diambil dari data Indonesia stock change
gunakan purposive sampling dapat dilihat (idx). Dari 43 perusahaan tersebut yang
dalam tabel 1.
digunakan sebagai sampel awal penelitian ada 42 perusahaan.
Tabel 1 Pengambilan Sampel
Perusahaan Perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa
Keterangan
42 Efek Indonesia periode 2012-2016
Perusahaan yang mencantumkan data keuangan secara (11) lengkap selama periode 2012-2016
Perusahaan yang melakukan program CSR dan mencantumkan data program CSR tersebut secara
(6) lengkap selama periode 2012-2016 Perusahaan yang tidak dinyatakan pailit oleh Pengadilan
- Negara selama periode 2012-2016
Perusahaan yang memenuhi kriteria sampling
25 Tahun Pengamatan
*5 Total sampel selama periode penelitian
Dalam pengambilan sampel untuk Teknik Pengumpulan Data
penelitian ini, menggunakan teknik purpo- Teknik pengumpulan data yang digunakan sive sampling , yaitu sampel yang diambil adalah teknik archival research. Teknik
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan archival research merupakan teknik dimana oleh penulis. Untuk penelitian kali ini penulis peneliti tidak terlibat secara langsung dan menetapkan kriteria sebagai berikut:
hanya sebagai pengamat independen dengan mencari data sekunder dan seluruh
-JU 99
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
informasi melalui jurnal-jurnal, buku-buku, dan likuiditasnya. Giro tentunya memiliki media informasi lainnya yang dapat digunakan
likuiditas yang lebih tinggi karena sifat untuk menyelesaikan masalah yang ada
sumber dana ini sangat labil karena dalam penelitian ini yang bersumber dari pihak
dapat ditarik kapan saja sehingga bank eksternal. Data yang dikumpulkan adalah data
harus dapat memproyeksi kebutuhan laporan keuangan dan annual report yang
likuiditasnya untuk memenuhi nasabah dipublikasikan di situs web resmi masing-
giro. Sementara Deposito Berjangka masing perusahaan sektor perbankan yang
resikonya relatif lebih rendah karena go public periode 2012-2016.
bank dapat memproyeksikan kapan likuiditas dibutuhkan untuk memenuhi
Definisi Operasional Variabel
penarikan Deposito Berjangka yang telah
1. CAR (Capital Adequacy Ratio)
jatuh tempo. Kata lain Loan to Deposit Merupakan rasio yang dipakai sebagai
Rasio adalah rasio kinerja bank untuk indikator terhadap kemampuan bank
mengukur likuiditas bank dalam menutupi penurunan aktiva akibat
memenuhi kebutuhan dana yang ditarik terjadinya berbagai kerugian atas aktiva
oleh masyarakat dalam bentuk bank dengan memakai modalnya
tabungan, giro dan deposito. Rasio ini sendiri. CAR merupakan perbandingan
menunjukan salah satu penilaian antara modal sendiri dengan Aktiva
likuiditas bank dan dapat dirumuskan Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).
sebagai berikut:
CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:
4. BOPO (Belanja Operasional terhadap
2. ROA ( Return On Assets)
Pendapatan Operasional) Merupakan rasio keuangan yang
BOPO (Belanja Operasional terhadap berhubungan dengan kemampuan
Pendapatan Operasional) merupakan perusahaan untuk menghasilkan
rasio yang menggambarkan efisiensi keuntungan atau laba pada tingkat
perbankan dalam melakukan kegiatannya. pendapatan, aset dan modal saham
Belanja operasional adalah biaya bunga tertentu. Rasio ini sangat penting,
yang diberikan pada nasabah sedangkan karena keuntungan yang memadai
pendapatan operasional adalah bunga diperlukan untuk mempertahankan
yang didapatkan dari nasabah. Semakin sumber-sumber modal bank. Secara
kecil nilai BOPO artinya semakin efisien matematis ROA dapat dirumuskan
perbankan dalam beroperasi. BOPO sebagai berikut:
dihitung dengan rumus sebagai berikut: ࡸࢇ࢈ࢇ ࢋ࢙࢘ࢎ
5. Corporate Social Responsibility 3. LDR (Loan to Deposit Ratio) (CSR)
Loan to deposit ratio adalah rasio Pengungkapan sosial yang dilakukan adanya kemungkinan deposan atau
oleh perusahaan dalam laporan tahunan debitur menarik dananya dari bank.
dapat diukur dengan cara menghitung Resiko penarikan dana tersebut
indeks pengungkapan sosial. Daftar berbeda antara masing-masing
pengungkapan sosial yang digunakan
100 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
adalah daftar item yang mengacu pada Model Penelitian
peneliti sebelumnya dengan empat Penelitian ini menerapkan model tema yaitu kemasyarakatan, produk dan hubungan fungsional antara variabel
konsumen, ketenagakerjaan serta independen dengan variabel dependen menggunakan tema lingkungan. Diukur yang diestimasikan menggunakan model dengan menggunakan variabel dummy regresi linier berganda sebagai berikut: yaitu:
Y =a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +e
Score 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada Keterangan: daftar pertanyaan.
Y = Price to Book Value (variabel Score 1 : Jika perusahaan mengung-
dependen) kapkan item pada daftar X 1 = Capital Adequancy Ratio (variabel pertanyaan.
independen) Indeks pengungkapan sosial X 2 = Return On Asset (variabel
perusahaan tersebut kemudian dihitung
independen) melalui jumlah item yang sesungguhnya X 3 = Loan to Deposit Ratio (variabel
diungkapkan perusahaan dengan
independen) jumlah semua item yang mungkin X 4 = Biaya Operasional Pendapatan
diungkapkan. Indeks pengungkapan Operasional(variabel independen) sosial perusahaan dapat dirumuskan X 5 = Corporate Social Responsibility
sebagai berikut (Sembiring, 2005) : (variabel independen)
e = Error
a = Konstanta/ nilai Y, apabila X 1 dan X 2 ૠૢ ࡵ࢚ࢋ࢙
b 1 = Besarnya kenaikan/penurunan Y, jika
6. Nilai Perusahaan (Price to Book Value)
X 1 naik/turun sebesar satu satuan Nilai perusahaan merupakan harga
2 = Besarnya kenaikan/penurunan Y, jika
yang bersedia dibayar oleh calon
X 2 naik/turun sebesar satu satuan pembeli apabila perusahaan tersebut
+ / - = Mencerminkan hubungan antara Y dijual, semakin tinggi nilai perusahaan
dengan X
1 dan Y dengan X 2
semakin besar pula kemakmuran yang
akan diterima oleh pemilik perusahaan Pengujian Asumsi Klasik
(Husnan dan Pudjiastuti, 2002:7).
1. Uji Normalitas
PBV yang tinggi akan membuat Uji normalitas bertujuan untuk menguji pasar percaya atas prospek perusahaan apakah dalam model regresi, variabel
kedepan. Hal itu juga yang menjadi pengganggu atau residual memiliki distribusi keinginan para pemilik perusahaan, normal (Ghozali, 2005:110). Penelitian ini sebab nilai perusahaan yang tinggi menggunakan uji normalitas Kolmogorov- mengindikasikan kemakmuran pemegang Smirnov untuk mengetahui signifikansi data saham juga tinggi. PBV dapat dirumuskan yang terdistribusi normal dan disertai sebagai berikut:
dengan normal probability plot serta grafik ࡴࢇ࢘ࢍࢇ ࢋ࢘ ࡸࢋ࢈ࢇ࢘ ࡿࢇࢎࢇ
histogram sebagai pendukung dalam ࡼࢂ =
pengambilan kesimpulan hasil pengujian. ࡺࢇ ࢛࢛ ࢋ࢘ ࡸࢋ࢈ࢇ࢘ ࡿࢇࢎࢇ Dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov , suatu data dikatakan normal jika
-JU 101
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
mempunyai nilai asymptotyc significant
a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar lebih dari 0,05.
dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi,
2. Uji Multikolinearitas sehingga model tidak memenuhi Menurut Ghozali (2005:91), uji multiko-
prasyarat.
linearitas bertujuan untuk menguji apakah
b. Jika d terletak di antara dU dan (4-dU), variabel bebas (independen) dalam model
maka hipotesis nol diterima, yang berarti regresi berkorelasi atau tidak. Model regresi
tidak ada autokorelasi, sehingga model yang baik seharusnya bebas multikolinearitas
memenuhi prasyarat. atau tidak terjadi korelasi diantara variabel
c. Jika d terletak pada dL dan dU atau independen.
diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak Uji Multikolinearitas dapat dilihat dengan
menghasilkan kesimpulan yang pasti. cara melihat nilai VIF masing-masing
Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari variabel independen, jika nilai VIF < 10 dan
Tabel Statistik Durbin Watson yang VIF > 1, maka dapat disimpulkan data bebas
bergantung banyaknya observasi dan dari gejala multikolinieritas.
banyaknya variabel yang menjelaskan.
3. Uji Heterokedastisitas
Pengujian Hipotesis
1. Uji t (Uji Pengaruh Parsial) apakah dalam model regresi terjadi
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji
Uji t digunakan untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu seberapa jauh signifikansi masing-masing
pengamatan ke pengamatan yang lain.Uji variabel CAR, ROA, LDR, BOPO dan CSR statistik yang dipilih adalah uji Glejser, dasar terhadap Nilai Perusahaan (PBV) secara pengambilan keputusan uji heteroskedas- terpisah dengan diuji pada tingkat signifikan tisitas melalui uji Glejser adalah:
sebesar 5%.Adapun kriteria keputusan
a. Apabila sig. 2-tailed < = 0,05, maka hasil uji t sebagai berikut: telah terjadi heteroskedastisitas.
a. Apabila nilai signifikansi (probability
b. Apabila sig. 2-tailed > = 0,05, maka value ) < 0.05 maka Ha diterima, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
variabel independen secara individu berpengaruh atau mampu menjelaskan
4. Uji Autokorelasi secara signifikan terhadap nilai Uji autokorelasi bertujuan menguji
perusahaan.
apakah dalam model regresi linier ada
b. Apabila nilai signifikansi (probability korelasi antara kesalahan pengganggu pada
value ) > 0.05 maka Ha ditolak, berarti periode t dengan kesalahan pengganggu
variabel independen secara individu pada periode t -1 (sebelumnya). Jika terjadi
tidak berpengaruh atau tidak mampu korelasi, maka dinamakan ada problem
menjelaskan secara signifikan terhadap autokorelasi (Imam Ghozali, 2011: 110).
nilai perusahaan.
Pada penelitian ini untuk menguji ada
2. Uji F (Uji Pengaruh Simultan) tidaknya gejala autokorelasi menggunakan
uji Durbin-Watson (DW test). Metode Uji F digunakan untuk mengetahui pengujian yang sering digunakan adalah seberapa jauh signifikansi masing-masing
dengan Uji Durbin-Watson (uji DW) dengan variabel CAR, ROA, LDR, BOPO dan CSR ketentuan sebagai berikut :
terhadap Nilai Perusahaan (PBV) secara
102 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
bersama. Besarnya tingkat signifikansi kontribusi pengaruh variabel X terhadap koefisien secara regresi simultan dapat variabel Y. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, diketahui dengan nilai signifikan yang jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti dilakukan dengan uji F. Tingkat signifikan kemampuan variabel-variabel independen yang digunakan 5%, dan diolah meng- dalam menjelaskan variasi variabel amat gunakan bantuan program Statistical Prod- terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 uct and Service Solution (SPSS) versi 21. berarti variabel-variabel independen Adapun kriteria keputusan hasil Uji F memberikan hampir semua informasi yang sebagai berikut:
dibutuhkan untuk memprediksi variasi
a. Apabila nilai signifikansi (probability variabel dependen. value ) < 0.05 maka Ha diterima, berarti
semua variabel independen secara HASIL PENELITIAN DAN simultan berpengaruh atau mampu PEMBAHASAN menjelaskan secara signifikan terhadap Deskripsi Data Penelitian
nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
b. Apabila nilai signifikansi (probability tingkat signifikansi dan memperoleh bukti value ) > 0.05 maka Ha ditolak, berarti empiris mengenai pengaruh kinerja semua variabel independen secara keuangan dan Corporate Social Responsi- simultan tidak berpengaruh atau tidak bility (CSR) terhadap nilai perusahaan mampu menjelaskan secara signifikan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek In- terhadap nilai perusahaan.
donesia.
Objek penelitian yang digunakan adalah
3. Uji Ketepatan Perkiraan/Koefisien seluruh perusahaan perbankan yang
Determinasi(Adjusted R-square) terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebanyak
43 perusahaan perbankan terdaftar di Bursa mencari hubungan antara dua variabel Efek Indonesia. Dari 43 perusahaan
Analisis korelasi ganda digunakan untuk
bebas atau lebih yang secara bersama- tersebut, yang dijadikan sampel sebanyak sama dihubungkan dengan variabel
42 perusahaan. Lalu dari 42 perusahaan terikatnya. Sehingga dapat diketahui tersebut ditentukan sampel penelitian
besarnya sumbangan seluruh variabel dengan menggunakan teknik purposive bebas yang menjadi objek penelitian sampling . Hasilnya terdapat 25 perusahaan terhadap variabel terikatnya. Koefisien perbankan yang memenuhi kriteria determinasi digunakan untuk mengetahui penelitian ini. Periode penelitian ini adalah seberapa besar hubungan dari beberapa
5 tahun, sehingga jumlah akhir sampel variabel dalam pengertian yang lebih jelas. penelitian ini adalah 25 perusahaan
Koefisien determinasi akan menjelaskan perbankan dikalikan 5 tahun, hasilnya seberapa besar perubahan atau variasi adalah 125 sampel. suatu variabel bisa dijelaskan oleh
perubahan atau variasi pada variabel yang Uji Asumsi Klasik
lain (Santosa & Ashari, 2005:125).
1. Uji Normalitas
Syarat hasil uji F dalam analisis regresi Uji normalitas bertujuan untuk menguji bernilai signifikan. Sebaliknya, jika hasil apakah dalam model regresi, variabel
dalam uji F tidak signifikan maka nilai pengganggu atau residual memiliki distribusi koefisien determinasi (AdjustedR Square) normal (Ghozali, 2005:110). Penelitian ini ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi menggunakan uji normalitas Kolmogorov-
-JU 103
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Smirnov untuk mengetahui signifikansi data VIF > 1 dan < 10. Hasil uji Multikolinearitas yang terdistribusi normal dan disertai disajikan pada tabel 3. dengan normal probability plot. Dengan
Dari tabel 3 di atas dapat diketahui menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, bahwa semua variabel yaitu, CAR, ROA,
suatu data dikatakan normal jika mempunyai LDR, BOPO, dan CSR bebas dari nilai asymptotyc significant > 0,05. Hasil uji multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dari VIF normalitas One-Sample Kolmogorov- masing-masing variabel tersebut yang Smirnov Test disajikan pada tabel 2.
nilainya > 1 dan < 10.
Tabel 2 Tabel Normalitas
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
3. Uji Heterokedasitas
bahwa dengan menggunakan uji Kolmogorov- Unstandardized
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji Smirnov N data penelitian ini memiliki asymptotyc 125 apakah dalam model regresi terjadi significant sebesar 0,445, lebih besar dari a,b Mean .0000000
Residual
syarat data yang dikatakan normal yaitu 0,05. Std. Deviation 1.16438762 ketidaksamaan variance dari residual satu
Normal Parameters
pengamatan ke pengamatan yang lain.Uji Dapat disimpulkan bahwa data yang
Absolute
statistik yang dipilih adalah uji Glejser, dasar digunakan dalam penelitian ini berdistribusi Negative -.077 pengambilan keputusan uji heteros- normal, dan uji normalitas terpenuhi. Kolmogorov-Smirnov Z
Most Extreme Differences Positive
kedastisitas melalui uji Glejser adalah:
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 3 Tabel Multikolinearitas
Coefficients a
Model Unstandardized
Standardized
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients
Coefficients
Tolerance VIF (Constant)
B Std. Error
a. Dependent Variable: PBV
2. Uji Multikolinearitas
a. Apabila sig. 2-tailed < = 0,05, maka Uji multikolinearitas bertujuan untuk
telah terjadi heteroskedastisitas. menguji apakah variabel bebas (independen)
b. Apabila sig. 2-tailed > = 0,05, maka dalam model regresi berkorelasi atau tidak.
tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya bebas
Hasil Uji Heterokedasitas disajikan pada multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi tabel 4.
diantara variabel independen. Uji Multikolinearitas dapat dilihat dengan cara melihat nilai VIF
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sari variabel CAR,
masing-masing variabel independen, jika nilai
104 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
Tabel 4 Tabel Heterokedasitas
Coefficients a
t Sig.
Coefficients
Coefficients
B Std. Error
a. Dependent Variable: abs_res ROA, LDR, BOPO, dan CSR nilainya lebih
c. Jika d terletak pada dL dan dU atau besar dari 0,05. Artinya bahwa data dalam
diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak penelitian ini bebas dari heteroskedastisitas.
menghasilkan kesimpulan yang pasti.
4. Uji Autokorelasi Hasil Uji Autokorelasi disajikan pada tabel 5.
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
Berdasarkan tabel 5 Model Summary korelasi antara kesalahan pengganggu pada di atas dapat dilihat bahwa nilai Durbin-
periode t dengan kesalahan pengganggu Watson adalah 1,821. Sedangkan dari tabel pada periode t -1 (sebelumnya).
Durbin-Watson dengan signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 125, dan jumlah
Pada penelitian ini untuk menguji ada variabel independennya ada 5, menghasil- tidaknya gejala autokorelasi menggunakan kan nilai dU = 1,7919. Maka letak nilai DW uji Durbin-Watson (DW test). Metode jika dimasukkan dalam rumus dU < DW < pengujian yang sering digunakan adalah 4-dU adalah 1,7919 < 1,821 < 2,2081. Dapat dengan Uji Durbin-Watson (uji DW) dengan disimpulkan bahwa data penelitian ini ketentuan sebagai berikut :
memenuhi syarat, dan tidak terjadi
a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar autokorelasi. dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak,
yang berarti terdapat autokorelasi, Hasil Pengujian Hipotesis
sehingga model tidak memenuhi Uji Regresi Linier Berganda prasyarat.
1. Uji t
b. Jika d terletak di antara dU dan (4-dU), Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah maka hipotesis nol diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan atau tidak tidak ada autokorelasi, sehingga model antar variabel independen terhadap variabel memenuhi syarat.
dependen secara parsial. Dengan uji ini
-JU 105
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Tabel 5 Tabel Autokorelasi
Model Summary b
Model R
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
a. Predictors: (Constant), CSR, CAR, ROA, BOPO, LDR
b. Dependent Variable: PBV dapat diketahui hubungan antara CAR,
Hasil uji hipotesis secara partial (Uji t) ROA, LDR, BOPO, dan CSR secara parsial disajikan pada tabel 6. terhadap nilai perusahaan yang diukur
Dari tabel 6 di atas, maka persamaan dengan menggunakan PBV. Pengujian ini regresinya yaitu:
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: Y = -0,799 + 1,268CAR + 0,451ROA +
a. Nilai signifikansi (probability value) < 1,437LDR – 1,677BOPO + 0,759CSR + e
0.05 maka Ha diterima, berarti variabel independen secara individu berpengaruh
Lalu dengan hasil dari tabel di atas dapat atau mampu menjelaskan secara diketahui juga hasil dari uji t. Uji t digunakan signifikan terhadap nilai perusahaan.
untuk menguji hubungan antara masing- masing variabel yang diuji dalam penelitian
b. Apabila nilai signifikansi (probability ini yaitu CAR (X1), ROA (X2), LDR (X3), value ) > 0.05 maka Ha ditolak, berarti BOPO (X4), dan CSR (X5) terhadap nilai variabel independen secara individu perusahaan yang diukur dengan PBV (Y). tidak berpengaruh atau tidak mampu Uji t dilakukan dengan melihat hasil dari menjelaskan secara signifikan terhadap t hitung dengan syarat nilai signifikansinya sig nilai perusahaan.
Tabel 6 Hasil Uji t a
t Sig.
Coefficients
Coefficients
B Std. Error
2.703 .008 a. Dependent Variable: PBV
106 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
pengaruh signifikan variabel BOPO (X4) Pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan terhadap PBV (Y). melihat data dari tabel di atas, yaitu nilai
a. Pengaruh CAR terhadap PBV
e. Pengaruh CSR terhadap PBV
koefisien untuk variabel CAR sebesar 1,268, dan hasil dari t hitung diketahui sebesar 3,606
Berdasarkan tabel di atas dapat dengan nilai signifikansi sebesar 0,00. Nilai diketahui bahwa nilai koefisien variabel CSR
signifikansi yang disyaratkan adalah sig < sebesar 0,759, dan dari hasil Uji t diketahui 0,05, dan pada tabel nilai signifikansi untuk sebesar 2,703. Nilai signifikansi yang variabel CAR < 0,05, artinya diterima dan disyaratkan dalam penelitian ini adalah sig ditolak. Artinya terdapat pengaruh variabel < 0,05, dan dari tabel di atas diketahui CAR (X1) terhadap PBV (Y).
bahwa signifikansi variabel CSR adalah 0,008. Karena signifikansi variabel CSR
b. Pengaruh ROA terhadap PBV
0,008 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa Untuk menguji hipotesis 2 dilakukan diterima dan ditolak. Artinya terdapat
dengan melihat data dari tabel di atas. Dari pengaruh signifikan variabel CSR (X5) tabel di atas, diketahui nilai koefisien variabel terhadap PBV (Y). ROA sebesar 0,451. Dari hasil uji t, diketahui
2. Hasil Uji F
sebesar 2,202 dengan nilai signifikansi sebesar 0,030. Nilai signifikansi yang
Uji F dilakukan untuk mengetahui disyaratkan adalah sig < 0,05, dan hasil apakah ada pengaruh yang signifikan atau
nilai signifikansi ROA 0,030 < 0,05, artinya antara variabel dependen dengan variabel diterima dan ditolak. Artinya terdapat independen secara simultan. Uji F ini pengaruh signifikan variabel ROA (X2) digunakan untuk melihat adanya hubungan terhadap PBV (Y).
antara CAR, ROA, LDR, BOPO, dan CSR terhadap nilai saham yang diukur dengan
menggunakan PBV. Pengujian ini dilakukan Berdasarkan tabel di atas dapat dengan ketentuan sebagai berikut: diketahui nilai koefisien variabel LDR
c. Pengaruh LDR terhadap PBV
a. Apabila nilai signifikansi (probability sebesar 1,437. Dari hasil uji t diketahui
value ) < 0.05 maka Ha diterima, berarti 2,239, dan nilai signifikansi variabel LDR
semua variabel independen secara adalah 0,027. Nilai signifikansi yang
simultan berpengaruh atau mampu disyaratkan sig < 0,05. Karena signifikansi
menjelaskan secara signifikan terhadap variabel LDR 0,027 < 0,05, maka diterima
nilai perusahaan.
dan ditolak. Artinya terdapat pengaruh
b. Apabila nilai signifikansi (probability signifikan variabel LDR (X3) terhadap PBV (Y).
value ) > 0.05 maka Ha ditolak, berarti semua variabel independen secara
d. Pengaruh BOPO terhadap PBV
simultan tidak berpengaruh atau tidak Berdasarkan tabel di atas, nilai koefisien
mampu menjelaskan secara signifikan variabel BOPO sebesar -1,677, dan dari
terhadap nilai perusahaan. hasil uji t di atas, diketahui nya sebesar -
Hasil uji variabel secara bersama-sama 2,929. Tingkat signifikansi yang disyaratkan (Uji F) disajikan pada tabel 7.
adalah sig < 0,05, hasil signifikansi variabel BOPO adalah 0,004. Karena
Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi variabel BOPO 0,004 < 0,05, seberapa jauh signifikansi semua variabel maka diterima dan ditolak. Artinya ada independen yang digunakan dalam dalam
-JU 107
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
penelitian ini berpengaruh secara simultan Hasil pengujian koefisien determinasi terhadap variabel dependen.
dapat dilihat pada kolom Adjusted R-square Dari hasil persamaan regresi di atas, tabel Model Summary, analisis ini
dapat dilihat bahwa nilai yaitu sebesar didapatkan dengan menggunakan software 18,742 dengan nilai probabilitas sebesar SPSS versi 21 for Windows. Hasil 0,000 < 0,05. Dengan hasil tersebut dapat pengujiannya dapat dilihat pada tabel 8. disimpulkan bahwa variabel CAR, ROA,
Dari tampilan output SPSS, besarnya LDR, BOPO, dan CSR secara bersama- AdjustedR-square adalah 0,417, hal ini sama (simultan) berpengaruh terhadap nilai menunjukkan bahwa secara statistik perusahaan yang diukur dengan variabel CAR, ROA, LDR, BOPO, dan CSR menggunakan PBV.
mempengaruhi nilai perusahaan yang Dengan demikian dapat disimpulkan diukur dengan menggunakan PBV pada
Tabel 7 Hasil Uji F
ANOVA a
Model
Sum of
Df Mean
F Sig.
Squares
Square
Regression b 132.390 5 26.478 18.742 .000 1 Residual
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), CSR, CAR, ROA, BOPO, LDR bahwa model regresi ini dapat digunakan
untuk memprediksi nilai perusahaan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indo- perbankan, atau dapat dikatakan bahwa nesia sebesar 41,7%, dan sisanya sebesar CAR, ROA, LDR, BOPO, dan CSR secara 58,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. simultan berpengaruh terhadap PBV.
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen
c. Hasil Uji Ketepatan Perkiraan/Koefisien
dalam menjelaskan variabel dependen
Determinasi (Adjusted R-square)
dalam penelitian ini, sebesar 41,7%. Uji koefisien determinasi digunakan untuk Variabel-variabel independen penelitian ini
mengukur besarnya hubungan antara dapat memberikan informasi yang cukup, semua variabel independen (X) secara yang dibutuhkan untuk memprediksi naik bersama-sama terhadap variabel dependen turunnya nilai perusahaan perbankan yang (Y). Dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan diukur dengan menggunakan PBV. untuk mengetahui besarnya variasi atau
Pembahasan
determinasi dari 5 variabel independen yang mampu mempengaruhi besarnya nilai
Berdasarkan pengujian yang telah perusahaan yang diukur dengan meng- dilakukan, hasil dari penelitian menunjukkan: gunakan PBV (Y).
a. Secara parsial, variabel CAR, ROA,
108 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
LDR, dan CSR berpengaruh positif diukur dengan menggunakan BOPO signifikan terhadap nilai perusahaan
berpengaruh secara negatif signifikan perbankan yang diukur dengan
terhadap nilai perusahaan yang diukur menggunakan PBV. Sedangkan untuk
dengan menggunakan PBV. variabel BOPO, berpengaruh secara
5. Pengungkapan CSR berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
positif signifikan terhadap nilai perusahaan perbankanyang diukur
perusahaan perbankan yang diukur dengan menggunakan PBV. Diantara
dengan menggunakan PBV. semua variabel, yang menunjukkan
6. Secara bersama-sama (simultan) CAR, pengaruh paling besar adalah variabel
ROA, LDR, BOPO, dan CSR memiliki CAR yang memiliki nilai signifikansi 0,000.
pengaruh yang signifikan terhadap nilai
b. Secara simultan, semua variabel perusahaan perbankan yang diukur penelitian yaitu CAR, ROA, LDR, BOPO,
dengan menggunakan PBV. dan CSR berpengaruh pada nilai
7. Diantara variabel CAR, ROA, LDR, perusahaan perbankanyang diukur
BOPO, dan CSR, yang paling dengan PBV.
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
c. Koefisien determinasi yang diperoleh perbankan yang diukur dengan dalam penelitian ini sebesar 0,417,
menggunakan PBV adalah variabel artinya 41,7%nilai perusahaan perbankan
CAR.
yang diukur dengan menggunakan PBV
dapat dijelaskan oleh variabel CAR, ROA, Rekomendasi
LDR, BOPO dan CSR. Sedangkan Rekomendasi dalam penelitian ini sisanya 58,3% dijelaskan oleh variabel lain. ditujukan kepada:
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Peneliti selanjutnya, agar melakukan perluasan penelitian dengan mengguna-
Simpulan
kan ukuran kinerja perusahaan yang lain Berdasarkan hasil pembahasan di atas,
seperti Return on Equity (ROE), LAR, dapat disimpulkan sebagai berikut:
NPM, Debt to Asset Ratio maupun Debt
1. Kinerja perusahaan perbankan yang to Equity Ratio. Dan dapat meng- diukur dengan menggunakan CAR
gunakan penilaian perusahaan dengan berpengaruh secara positif signifikan
metode yang lain yaitu Earning per terhadap nilai perusahaan yang diukur
Share maupun Price Earning Ratio. dengan menggunakan PBV.
Serta melaakukan perluasan penelitian,
2. Kinerja perusahaan perbankan yang yaitu mengambil objek penelitian selain diukur dengan menggunakan ROA
perusahaan perbankan. berpengaruh secara positif signifikan
2. Untuk manajemen perusahaan terhadap nilai perusahaan yang diukur
perbankan agar menjaga dan meningkat- dengan menggunakan PBV.
kan kinerja perusahaan dengan melihat
3. Kinerja perusahaan perbankan yang besarnya rasio CAR, ROA, LDR, BOPO, diukur dengan menggunakan LDR
serta CSR agar semakin meningkatkan berpengaruh secara positif signifikan
nilai perusahaan, dan menarik minat terhadap nilai perusahaan yang diukur
masyarakat untuk menginvestasikan dengan menggunakan PBV.
dananya di perusahaan tersebut.
4. Kinerja perusahaan perbankan yang
-JU 109
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawansyah, Doni dan Siti Mutmainah Akbar, Adam (2012), Pengertian Corporate
(2013), Analisis Hubungan Financial Social Responsibility (CSR). https://
Performance dan Corporate Social gwadamakbar.wordpress.com/2012/
Responsibility , Diponegoro Journal of 01/24/pengertian-corporate-social-re-
Accounting. Semarang : Universitas sponsibility-csr/. Diakses Oktober
Diponegoro.
2017. Muhammady, Faddly Akbar El. (2012), Daud, Rulfah M, dan Abrar Amri (2008),
Pengaruh Kinerja Keuangan dan Cor- Pengaruh Intelectual Capital dan Cor-
porate Social Responsibility terhadap porate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Kinerja Perusahaan (Studi Empiris
Manufaktur yang Terdaftar di BEI , pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Jurnal Universitas Gunadarma Depok. Efek Indonesia) , Jurnal Telaah dan Parathon, Audri Ayuwardani, Dzulkirom, dan
Riset Akuntansi, Volume 1 No.2. Uni- Devi Farah (2013), Analisis Rasio versitas Syiah Kuala.
Perbankan sebagai Alat Ukur Kinerja Gantino, Rilla (2016), Pengaruh Corporate
Keuangan Bank (Studi Kasus Bank Social Responsibility terhadap Kinerja
Pembangunan Daerah Jawa Timur, Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
Tbk Surabaya periode 2009-2012), di BEI periode 2008-2014 , Jurnal
Universitas Brawijawa Malang. Dinamika Akuntansi dan Bisnis, Vol. Permanasari, Wien Ika (2010), Pengaruh
3(2), (2016), pp 18-31, Universitas Esa Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Unggul Jakarta.
Institusional, dan Corporate Social Halimah, Sundus Nur dan Euis Komariah.
Responsibility terhadap Nilai (2017), Pengaruh ROA, CAR, NPL,
Perusahaan, Universitas Diponegoro. LDR, BOPO, terhadap Nilai Prasanjaya, A.A Yogi dan I Wayan
Perusahaan Bank Umum, Jurnal Ramantha (2013), Analisis Pengaruh Akuntansi, Ekonomi, dan Manajemen
Rasio CAR, BOPO, LDR, dan Ukuran Bisnis, Volume 5 No.1. Akademi
Perusahaan terhadap Profitabilitas Akuntansi Bina Insani.
Bank yang Terdaftar di BEI Periode Handayani, Bestari Dwi (2012), Corporate
2008-2011, E-Jurnal Akuntansi Univer- Social Responsibility dan Kinerja
sitas Udayana 4.1: 230-245. Universi- Perbankan di Indonesia , Jurnal
tas Udayana Bali. Keuangan dan Perbankan, Volume 16. Qudratullah, Mohammad Farhan (2013),
Universitas Negeri Semarang. Analisis Regresi Terapan, Teori, https://finance.yahoo.com/
Contoh Kasus, dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
https://www.idx.co.id/ Rahayu, Sri Ribut dan Ari Dewi Cahyati. Kartikasari, Meidita dan Aniek Wahyuati.
(2014), Faktor-faktor yang mem- (2014), Penilaian Kinerja Keuangan pengaruhi Pengungkapan Corporate Menggunakan Analisis Rasio pada
Social Responsibility (CSR) pada Bank Mandiri di BEI Periode 2008-
Perbankan Syariah, JRAK, Vol. 5. 2012, Jurnal Ilmu & Riset Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Islam 45. Vol. 3 No. 11, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia Surabaya.
110 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018
SULASTININGSIH & RISKA IMANITA SHOLIHATI
Santoso, Sri Rahmad (2016), Pengaruh Taswan (2013), Penentu Kinerja Keuangan, Kinerja Keuangan dan Corporate Social
Nilai Bank, dan Peran Moderasi Responsibility terhadap Nilai
Konsentrasi Kepemilikan Bank, Uni- Perusahaan Manufacturing yang
versitas Stikubank Semarang. Terdaftar di BEI , Proposal Penelitian Utami, Anindyati Sarwindah (2011), Skripsi, Bekasi : Universitas Islam 45.
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Saputri, Sofyan Febby Henny dan Hening
Nilai Perusahaan dengan Pengung- Widi (2016), Pengaruh CAR, BOPO,
kapan Corporate Social Responsi- NPL, dan FDR terhadap ROE pada
bility dan Good Corporate Gover- Bank Devisa , Jurnal Ilmu dan Riset
nance sebagai Variabel Pemoderasi. Manajemen : Volume 5, Nomor 5, Mei
Universitas Jember. 2016. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi In- Wiyono, Gendro (2011), Merancang donesia Surabaya.
Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi
SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. Wondabio. (2007). Pengaruh CSR
Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Disclosure terhadap Earning Re- sponse Coefficient (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) , Simposium Nasional Akuntansi X. Universitas Indonesia.
Susianti, Maria Ni Luh dan Gerianta Wirawan Yasa (2013), Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pemoderasi Good Corporate Governance dan Cor- porate Social Responsibility, E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1. Bali.
-JU 111
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 1, JANUARI 2018