POTENSI CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL UNTUK KESEHATAN: KAJIAN PUSTAKA Healthy Potential of Black Grass Jelly (Mesona palustris Bl.) As Functional Foods: A Review

  

POTENSI CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL

UNTUK KESEHATAN: KAJIAN PUSTAKA

Healthy Potential of Black Grass Jelly (Mesona palustris Bl.) As Functional Foods: A

Review

  1

  

1

  1 Heri Wahyono , Lailatul Fitriani *, Tri Dewanti Widyaningsih

  1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Malang Jl. Veteran, Malang 65145

  • Penulis Korespondensi, email: ellafitriani54@gmail.com

  

ABSTRAK

  Tanaman cincau hitam (Mesona palustris Bl.) atau janggelan adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang digunakan sebagai obat herbal dan sebagai minuman sejak zaman dahulu. Cincau hitam memiliki kandungan senyawa bioaktif yang terkandung didalamnya seperti antioksidan, flavonoid, alkaloid, fenol, dan lain-lain. Kandungan senyawa bioaktif dari cincau hitam tersebut menjadikan cincau hitam sebagai salah satu dari makanan fungsional yang mampu berperan sebagai imunomodulator, hepatoprotektor, antihipertensi, antihiperkolesterol, dan lain-lain. Kata kunci: Cincau Hitam, Fungsional, Kesehatan

  

ABSTRACT

Black grass jelly (Mesona palustris Bl.) or janggelan is one of traditional Indonesian

foods that has been used as herbal medicine and as beverage for many centuries. Black

grass jelly have many bioactive compounds such as antioxidant, flavonoid, alkaloid, phenol,

etc. Bioactive compounds from those black grass jelly bring black grass jelly into being a one

of functional foods wich play role as an immune modulator, pancreatic protector,

antihypertension, antihypercholesterolemic, etc.

  Keywords: Black Grasss Jelly, Functional, Healthy

PENDAHULUAN

  Perubahan gaya hidup yang terjadi di kota-kota besar, berpengaruh pada pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang baik, yaitu makanan tinggi kalori, lemak, dan kolesterol menjadi makanan yang banyak digemari masyarakat. Kurang olahraga, seringnya konsumsi minuman alkohol serta merokok juga menjadi kebiasaan yang kurang sehat bagi sebagian masyarakat [1]. Selain itu, penggunaan obat

  • –obat kimia yang beredar luas memiliki tingkat keberhasilan rendah dan menimbulkan efek samping [2].

  Cincau hitam atau Mesona palustris Bl. dipercaya mampu menjadi solusi perawatan, penurunan, penyembuhan, bahkan sebagai proteksi organ dalam tubuh. Karena ketersediaannya yang tinggi, maka tanaman cincau hitam menjadi alternatif makanan fungsional untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit salah satunya dari berbagai penyakit degeneratif.

1. Cincau Hitam

  Tanaman cincau hitam merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 30-60 cm dan tumbuh pada ketinggian 150-1800 m diatas permukaan laut [3]. Batangnya beruas, berbulu halus dengan bentuk menyerupai segiempat, kebanyakan cabang pada bagian dasarnya, dan berwarna agak kemerahan. Daunnya berwarna hijau, lonjong, tipis lemas, ujungnya runcing, pangkal tepi daun bergerigi, dan memiliki bulu halus dengan panjang sekitar 10 cm dan tangkai sekitar 2 cm [4]. Aktivitas antioksidan dari cincau hitam pada konsentrasi 50 mg/ml (98.9%) lebih kuat dibandingkan 50 mg/ml

  α-tocopherol (78%). Aktivitas antioksidan

  dari cincau hitam ini akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi gum. Terdapat beberapa turunan fenol yang ada pada cincau hitam seperti caffeic acid, protocatechuic

  

acid, α-tocopherol, ρ-hydrobenzolic acid, vanilic acid, dan syringic acid. Cincau hitam dapat

  mengobati tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit gangguan hati. [5]. Komponen pangan yang lain pada cincau hitam adalah serat pangan larut air. Serat-serat yang bersifat larut air secara nyata dapat menghambat serta menurunkan kolesterol plasma [6]. Serat larut air dalam cincau hitam sebesar 6,23g/100g [7]. Secara umum, kandungan gizi daun cincau hitam tiap 100g bahan dapat dilihat pada tabel 1:

  Tabel 1. Komposisi Kimia Daun Cincau Hitam

  Komponen Kimia Jumlah dalam tiap 100 gram

  Kalori 122 kal Protein 6 gram Lemak 1 gram Karbohidrat 26 gram Kalsium 0.1 gram Fosfor 0.1 gram Besi 0.0033 gram Vitamin A

  10.75 SI Vitamin B1 0.08 gram Vitamin c 0.017 gram Air 66.0 gram Bahan yang dapat dicerna (b.d.d) (%)

  40 Sumber: [8]

  2. Pangan fungsional

  Pangan fungsional menjadi sangat popular setelah hasil-hasil penelitian yang menunjukkan adanya peranan dari senyawa-senyawa kelompok non-gizi dalam bahan pangan yag mempunyai fungsi tertentu untuk kesehatan [9]. Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan adalah sebagai pencegah dari timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritme tubuh, memperlambat proses penuaan dan penyehatan kembali [10]. Pangan fungsional adalah golongan makanan atau minuman yang mengandung bahan-bahan yang diperkirakan dapat meningkatkan status kesehatan dan mencegah penyakit tertentu. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah [11] :  Harus produk pangan 9bukan bentuk kapsul, tablet, atau puyer) yang berasal dari bahan alami  Dapat serta layak dikonsumsi sebagai diet atau menu sehari-hari  Mempunyai fungsi tertentu saat dicerna, serta dapat memberikan peran dalam proses tubuh tertentu, membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit tertentu, menjaga kondisi dan mental, serta memperlambat penuaan  Kandungan fisik dan kimianya jelas serta mutu dan jumlahnya, aman untuk dikonsumsi, dan  Kandungannya tidak boleh menurunkan nilai gizinya.

  3. Potensi Cincau Hitam Untuk Kolesterol

  Berbagai olahan produk berbasis cincau hitam misalnya effervescent, liang teh, teh instan, suplemen, gel atau janggelan atau cao telah terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit seperti kolesterol, diabetes, hipertensi, dan antiinflamasi, imunomodulator serta hepatoprotektor.

  Untuk kolesterol, pada produk effervescent cincau hitam dengan penambahan daun pandan dan jahe merah, liang teh dan teh instan berbasis cincau hitam dengan penambahan daun pandan wangi, dan kayu manis, gel cincau hitam komersial mampu memberikan pengaruh yang nyata terhadap efek pencegahan terhadap kenaikan kadar kolesterol darah, trigliserida, LDL, dan menaikkan kadar HDL [12, 13, 14]. Hal ini dikarenakan cincau hitam mempunyai kadar antioksidan, fenol, flavonoid, dan serat larut yang mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, LDL dan meningkatkan HDL dalam darah [14]. Selain itu karena adanya penambahan daun pandan wangi, kayu manis, dan daun bungur juga memberikan pengaruh pada profil lipid darah. Hal ini dikarenakan daun pandan wangi mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, polifenol dan zat warna. kandungan tersebut mampu menghambat aktivitas kerja enzim HMG-KoA reduktase dan menghambat penyerapan kolesterol didalam pencernaan [15].

  Kayu manis juga mengandung komponen aktif yang berpotensi sebagai antioksidan. Komponen tersebut adalah eugenol, safrol, sinamaldehid, tannin, kasium oksalah, dan kamfer. Kayu manis juga bermanfaat dalam mencegah penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukkan endapan lemak [15]. Jahe merah mengandung komponen fenolik total yang terkandung didalamnya, dimana jahe memiliki kadar fenol total yang tinggi dibandingkan kadar fenol yang terdapat dalam tomat dan mengkudu. Gingerol dan shogaol sebagai antioksidan fenolik pada jahe [16]. Selain itu, jahe merah juga mempunyai antosianin dan tanin pada kulit rimpangnya [17]. Serat larut pada cincau hitam juga mampu mengatasi peningktan kolesterol dalam darah. Hal ini dikarenakan serat larut mampu meningkatkan kadar HDL, sehingga mengurangi resiko aterosklerosis. Kadar HDL yang mampu mengangkut kolesterol dari hati menuju jaringan. Dengan mengkonsumsi serat pangan dalam jumlah banyak mampu memberikan pertahanan tubuh terhadap timbulnya penyakit seperti kanker usus besar, penyakit kardiovaskular, dan kegemukan [18].

  4. Potensi Cincau Hitam Untuk Hipertensi

  Pada minuman instan berbasis cincau hitam (liang teh dan teh instan), dapat menurunkan tekanan darah tinggi [19]. Hal itu dikarenakan adanya senyawa-senyawa antioksidan dalam cincau hitam, daun pandan wangi, dan kayu manis. Selain itu, pada minuman instan juga terdapat adanya dekstrin yang berpengaruh terhadap enkapsulasi atau perlindungan senyawa volatil yang terdapat di dalam produk [15]. Dengan demikian dekstrin dapat menekan kehilangan komponen volatil selama proses pengolahan. Pada liang teh, dilakukan penambahan kalium sorbat dengan tujuan menurunkan laju tekanan darah [20]. Absorbsi kalium dari asupan makanan maupun minuman secara pasif dan tidak memerlukan mekanisme spesifik serta absorbsi tersebut berlangsung di usus kecil. Hal tersebut akan meningkatkan kadar kalium yang dapat mengikat mineral penyerap air dalam darah untuk dikeluarkan melalui saluran pembuangan.

  Selain itu mekanisme penurunan tekanan dari minuman ini sama halnya dengan minuman instan berbasis cincau hitam, yaitu dengan fenol akan mendonorkan salah satu atomya untuk dapat mengikat senyawa reaktif yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Oleh karena itu, selain senyawa fenol kalium diduga juga bisa dimasukkan dalam total antioksidan dalam penurunan tekanan darah [5]. Pada kedua minuman tersebut, senyawa turunan fenol yaitu asam kafeat yang berperan sebagai penghambat reseptor α dan β serta membantu dalam proses diuretik. Asam kafeat bekerja menuju pusat jaringan yaitu sebagai α1 blocker merupakan reseptor untuk pembuluh darah. Pada mekanisme hipertensi, angeostensin II menempel pada reseptor α1 yaitu reseptor yang mengatur kerja pembuluh darah sehingga akan menyebabkan vasokonstriksi [21]. Asam kafeat akan menempel pada reseptor tersebut, sehingga angeostensin II tidak bisa menempel kembali yang mengakibatkan renggangnya kembali pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga darah akan mudah mengalir ke jantung.

  5. Cincau Hitam Sebagai Imunomodulator

  Ekstrak air dari cincau hitam bersifat imunomodulator dengan meningkatnya kadar

  IFN- ɣ dan komponen immune surveillance (sel NK, sel T sitoksik (CD8+), dan makrofag) pada mencit yang diinduksi benzo(a)pirena. Ekstrak air cincau hitam mempunyai potensi dapat mencegah terjadinya karsinogenesis pada mencit yang diinduksi benzo(a)pirena. Hal ini juga ditunjang dengan terjadinya apoptosis pada mencit yang mengalami karsinogenesis. [22]. Teh instan berbasis cincau hitam dapat meningkatkan IFN- ɣ dan imunoglobulin G dari tikus yang diinfeksi Salmonella thyphimurium [23]. Hal ini dikarenakan murni dari properti imunomodulator cincau hitam [24]. Beberapa komponen bioaktif dari cincau hitam seperti fenol, flavonoid, β-sitoserol, stigmasterol, dan asam kafeat diduga menjadi tambahan efek mitogenik dengan meningkatkan sekresi dari imunoglobulin G [25].

  6. Cincau Hitam Sebagai Hepatoprotektor

  Ekstrak etanol dan ektrak air dari cincau hitam mempunyai efek hepatoprotektor dari serangan induksi hepatotoksik parasetamol pada tikus dengan ditunjukkannya penurunan yang signifikan pada kadar SGOT, SGPT dan ALP. yang diduga dikarenakan properti dari antioksidan. Ekstrak etanol dan air dari cincau hitam menurunkan radikal bebas reaktif yang berpotensi merusak membran dan meningkatkan aktivitas dari enzim antioksidan hepatik [26]. Selain itu, diduga adanya komponen hidrokoloid atau gum yang terkandung didalamnya (komponen pembentuk gel) [27, 24].

  

SIMPULAN

  Tanaman cincau hitam bermanfaat bagi kesehatan tubuh dalam mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit degeneratif meskipun diolah menjadi berbagai macam produk misalnya teh instan, liang teh, gel cincau hitam, dan serbuk effervescent. Berbagai olahan cincau hitam ditambahakan daun pandan wangi misalnya pada teh instan dan liang teh, lalu jahe merah dan daun pandan wangi ditambahkan pada serbuk effervescent, dan pada suplemen cincau hitam ditambahkan dengan daun bungur. Dengan adanya penambahan bahan-bahan tersebut makin menambah manfaat dari olahan tanaman cincau hitam dalam menangkal berbagai penyakit seperti hiperkolesterol, hipertensi, sebagai imunomodulator, dan sebagai hepatoprotektor.

  

DAFTAR PUSTAKA

1) Polychronopoulos, Evangelos, Panagiotakos, Demosthenes B dan Polystipioti, Anna.

  Diet, Lifestyle Factors & Hypercholesterolemia In Eldery Men & Women From Cyprus. 2005. Journal of Lipids Health Disease 4;17.

  

2) Kamaluddin, MT. 1992. Farmakologi Obat Anti Hiperlipidemia. http://www.cermindunia

  kedokteran.com. Tanggal akses: 19 Desember 2013 3) Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid ke-3. Yayasan Sarana Wana,

  Jakarta 4) Pitojo, S., Zumiati. 2005. Cincau Cara Pembuatan dan Variasi Olahannya. Agromedia

  Pustaka Bogor. Bogor 5) Hung, C. Y., & Yen, C. C. 2002. Antioxidant Activity of Phenolic Compound Isolated from

  Mesona rocumbens Hemsl. Department Food Science, National Chung Hsing University,

  China 6) Astawan, M. 1998. Penggunaan Serat Makanan untuk Pencegahan Berbagai Penyakit.

  Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan 3:2, 41-51 7) Story, J.A., D. Kritchevsky, & M.A. Eestwood. 1979. Dietary Fiber Bile Acid Interaction.

  Academic Press. New York 8) Supriharso, H. 1991. Identifikasi Mineral Abu Qi yang Berperan Dalam Pembentukan Gel

  Cincau Hitam dari Tanaman Cincau Hitam (Mesona palustris Bl.). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor 9) Ferdiana A. 2004. Evaluasi Mutu Minuman Teh Kayu Manis Selama Penyimpanan.

  Skripsi. IPB. Bogor 10) Muchtadi D. 1989. Aspek Biokimia dan Gizi dalam Keamanan Pangan. Dalam Ferdiana A. 2004. Evaluasi Mutu Minuman Teh Kayu Manis Selama Penyimpanan. Skripsi. IPB.

  Bogor 11) Widyaningsih T.D. 2006. Pangan Fungsional: Makanan Untuk Kesehatan. Universitas

  Brawijaya. Malang

  12) Dhesti, Adin P. 2014. Pengaruh Pemberian Liang Teh Berbasis Cincau Hitam (Mesona Palustris Bl.) Terhadap Kadar Kolesterol Tikus Wistar. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang

  13) Amelia, Rizki. 2014. Efek Hipokolesterolemik Teh Instan Berbasis Cincau Hitam (Mesona palustris Bl) Yang Diuji Secara In Vivo. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian.

  Universitas Brawijaya. Malang. 14) Etikasari, Mey. 2014. Efek Preventif Serbuk Effervescent Berbasis Cincau Hitam

  Terhadap Kadar Kolesterol. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. 15) Rahmani. 2013. Pengaruh Penambahan Pandan Wangi dan Kayu Manis Sebagai

  Flavouring Agent Pada Formulasi Teh Instan Berbasis Cincau Hitam Terhadap Aktivitas Sistem Imun Pada Mencit (Balb/C) Yang Diifeksi Salmonella typhimurium. Thesis.

  Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang 16) Lee, K. G. and Shibatomo T. 2002. Determination of Antioxidant Potential of Volatile Extracts Isolated from Various Herb and Spices. J. Agric Food Chem. 50(17):4947-4952.

  17) Li W.G., Zhang X.Y., and Wu J.Y. 2001. Anty-Inflammatory Effect and Mechanism of Proanthocyanidins Krom Grape Seeds. Tian X. Acta Pharmacolognica Sinica. 22-1117-

  20 18) Mayes, P.A. 1997.

  ‘Lipid Transport & Storage’. Dalam : Murry R.K., D.K. Granner., P.A, Mayes., dan V.W. Rodwel. 2003. Harper Biochemistry 24th ed. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC

  19) Septian, B., A. 2014. Efek Minuman Berbasis Cincau Hitam (Mesona palustris Bl.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Secara In Vivo. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

  20) Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 21) Anonim. 2009. Regulasi Suhu Tubuh.Tanggal akses: 08/09/2014 22) Widyaningsih, T D, Sukardiman, P. Agus Djoko, Darmanto, Win. 2012. Efek

  Imunomodulator Ektrak Air Cincau Hitam (Mesona palustris Bl) Terhadap Karsinogenesis Mencit. J. Teknologi dan Industri Pangan. Vol. XXIII No. 1 tahun 2012. 23) Widyaningsih, T D, dkk. 2013. Immunomodulatory Effect of Instant Tea Powder from

  Black Cincau (Mesona palustris Bl) in the Treatment of Salmonella typhimurium-Induced Infection in Balb Mice. Food and Public Health 2013, 3(3): 142-146. 24) Widyaningsih, T.D. 2009. Potential Black Cincau (Mesona palustris Bl) as a Functional

  Food which are Immunomodulators. Proceedings of the seminar Development of Technology-Based Local Raw Materials. LIPI. 25) Chao W.W, Lin B.F. 2010. Isolation And Identification Of Bioactive Compounds In Andrographis Paniculata (Chuanxinlian). Chin M ed. 5: 17. 26) Widyaningsih, T D and Adilaras, Pujangga. 2013. Hepatoprotective Effect of Extract of Black Cincau (Mesona palustris Bl) on Paracetamol-Induced Liver Toxicity in Rats.

  Advance Journal of Food Science and Technology 5(10): 1390-1394, 2013

  27) Haryadi, D.P. and P.N. Bangun, 2002. Purification og gel forming component extracted from janggelan (Mesona palustris BL) and characterization of the resulted gel.

  Proceeding of the Seminar PATPI, Malang, pp: 30-31.