Laporan Praktikum Analisis Kualitatif An

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang
melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion
yang ada didalam sampel.
II. Tinjauan Pustaka
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik.
Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis
kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan
terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk
endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas (G. Svehla : 1985).
Reaksi identifikasi yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi spesifik
untuk golongan tertentu. Reaksi golongan untuk anion golongan III adalah
AgNO3 yang hasilnya adalah endapan coklat merah bata (Ismail Besari : 1982).
Pada anion, istilah yang perlu dipakai adalah gugus lain yang terikat pada
ion logam, yang dikelompokkan sebagai berikut :
1. Anion sederhana seperti O2, F2, CN2. Anion okso diskret seperti NO3- dan SO423. Anion polimer okso seperti silikat atau fosfat kondensi
Anion kompleks halida seperti anion kompleks berbasa banyak seperti
oksalat misalnya (CO(C2O4)3)3- dan anion oksa dari oksigen (Ismail Besari :1982).

Klorat, Bromat dan iodat merupakan ion yang bipiramidal yang terutama
dijumpai pada garam lokal alkali. Anion okso logam transisi jarang digunakan,
yang paling dikenal adalah kalium permanganat (KMnO4) dan kromat (CrO4) atau
dikenal sebagai pengoksida (Ismail Besari : 1982).
Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel.
Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat
tertentu yang ada dalam sampel (A.L. Underwood : 1993).

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |1

Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2, 3 atau 4 atom
oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom deskret. Namun
demikian, mungkin hanya terdiri dari 2 atom oksigen dan menghasilkan ion
dengan jembatan oksigen seperti ion bikarbonat yang terbentuk dari CrO4 yang
diasamkan (Ismail Besari : 1982).
Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode
untuk mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema
yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang

umum ke dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi
anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam
golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium,
garam barium, dan garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi
indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion
bukanlah skema yang kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub
golongan (G. Svehla : 1985).
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk
senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah
larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air,
sehingga apabila zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau
memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda,
kemudian dipisahkan dari endapan yang mengganggu tersebut (Anonim : 2011).
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan
jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu
elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal
sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk
dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu
elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh
lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini

disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion
relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada
dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat:
SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion
ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida :
Cl-, Br-, I, S2Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |2

Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat :
NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji
analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya
gas, dan kelarutannya.


III. Cara Kerja
3.1. Sampel D

3.2. Sampel B

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |3

3.3. Sampel C

3.4. Sampel D
Tabung reaksi
D1a

Tabung reaksi
D1b

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |4

IV. Hasil Percobaan dan Pembahasan
4.1. Data Pengamatan

- Identifikasi anion, sampel + reagen sama-sama 5 tetes.
Kation

Sampel + Reagent

Hasil Reaksi Kimia

Keterangan

Sampel A
Sampel

NaCl + AgNO3

NaCl + AgNO3 →

Terdapat endapan

NaNO3(aq) + AgCl(s) ↓


putih AgCl(s), warna
larutannya putih.

Sampel

NaCl + KMnO4

NaCl + KMnO4 →

Tidak terdapat

NaMnO4(aq) + KCl(aq)

endapan, warna
larutan ungu gelap.

Sampel B
Sampel

KI + AgNO3


KI + AgNO3 → KNO3(aq) +

Terdapat endapan

AgI(s) ↓

putih AgI(s), warna
larutannya putih susu.

Sampel

KI + CuSO4

4KI(aq) + 2CuSO4(aq) →
2CuI(s) ↓+ I2(s) + 2K2SO4(aq)

Terdapat banyak
endapan putih CuI(s),
warna larutannya

orange kecokelatan.

Sampel C
Sampel

Na2SO4 + KI

Na2S2O4 + 2KI → 2NaI(aq)

Tidak terdapat

+ K2S2O4(aq)

endapan, warna
larutannya bening.

Sampel

Na2SO4 + BaCl2


Na2S2O4 + BaCl2 →

Tidak Terdapat

2NaCl(aq) + BaS2O4(s)

endapan, warna
larutannya bening.

Sampel

Na2SO4 + AgNO3

Na2S2O4 + 2AgNO3 →

Terdapat endapan

2NaNO3 (aq) + Ag2S2O4(s) ↓

hitam Ag2S2O4(s),

warna larutannya
abu-abu

Sampel

Na2SO4 + CuSO4

Na2S2O4 + 2CuSO4→

Tidak terdapat

2NaSO4(aq) + Cu2S2O4(s) ↓

endapan, warna
larutannya bening
kekuningan.

Sampel

Na2S2O4 + H2SO4


Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) →
Na2SO4(aq) + SO2(g) + S(s) +
H2O(l)

Tidak terdapat
endapan, warna
larutannya putih susu.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |5

Sampel D
Sampel

CH3COOH + H2SO4

CH3COOH + H2SO4 →

Tidak terdapat

CH3COO(aq) + H3SO4(s) ↓

endapan, warna
larutannya bening.

Sampel

NaCl + FeCl3

NaCl + FeCl3 → NaCl3 +

Tidak terdapat

FeCl

endapan warna
larutannya kuning.

- Identifikasi anion berlebih.
Anion

Sampel + Reagent

Hasil Reaksi Kimia

Keterangan

Sampel A
Sampel

Sampel

NaCl + AgNO3

NaCl + AgNO3 →

Terdapat endapan

+ Berlebih

NaNO3(aq) + AgCl(s) ↓ +

putih AgCl(s), warna

AgNO3(aq)

larutannya bening.

NaCl + KMnO4

NaCl + KMnO4 →

Tidak terdapat

+ Berlebih

NaMnO4(aq) + KCl(aq) +

endapan, warna

KMnO4(aq)

larutan ungu pekat.

KI + AgNO3

KI + AgNO3 → KNO3(aq) +

Terdapat endapan

+ Berlebih

AgI(s) ↓ + AgNO3(aq)

putih kekuningan

Sampel B
Sampel

AgI(s), warna
larutannya bening
agak keruh.
Sampel

KI + CuSO4
+ Berlebih

4KI(aq) + 2CuSO4(aq) →
2CuI(s) ↓+ I2(s) + 2K2SO4(aq)
+ CuSO4(aq)

Terdapat banyak
endapan putih CuI(s),
warna larutannya
kuning kecokelatan.

Sampel C
Sampel

Na2S2O4 + KI

Na2S2O4 + 2KI → 2NaI(aq)

Tidak terdapat

+ Berlebih

+ K2S2O4(s) ↓ + KI(aq)

endapan, warna
larutannya bening.

Sampel

Na2S2O4 + BaCl2

Na2S2O4 + BaCl2 →

Tidak Terdapat

+ Berlebih

2NaCl(aq) + BaS2O4(s) +

endapan, warna
larutannya bening.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |6

BaCl2(aq)

Sampel

Na2S2O4 + AgNO3

Na2S2O4 + 2AgNO3 →

Terdapat endapan

+ Berlebih

2NaNO3 (aq) + Ag2S2O4(s) ↓

hitam Ag2S2O4(s),

+ AgNO3(aq)

warna larutannya
abu-abu

Sampel

Na2S2O4 + CuSO4

Na2S2O4 + 2CuSO4→

Tidak terdapat

+ Berlebih

2NaSO4(aq) + Cu2S2O4(s) ↓

endapan, warna

+ CuSO4(aq)

larutannya bening
kehijauan.

Sampel

Na2S2O4 + H2SO4
+ Berlebih

Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) →
Na2SO4(aq) + SO2(g) + S(s) ↓
+ H2O(l) + H2SO4(aq)

Terdapat sedikit
endapan putih S(s),
warna larutannya
putih

Sampel D
Sampel

Sampel

CH3COOH + H2SO4

CH3COOH + H2SO4 →

Tidak terdapat

+ Berlebih

CH3COO(aq) + H3SO4(s) ↓ +

endapan, warna

H2SO4

larutannya bening.

NaCl + FeCl3

NaCl + FeCl3 → NaCl3 +

Tidak terdapat

+ Berlebih

FeCl + FeCl3(aq)

endapan warna
larutannya kuning.

- Identifikasi Anion setelah dilakukan pemanasan.
Anion

Sampel + Reagent

Hasil Reaksi Kimia

Keterangan

Sampel A
Sampel

NaCl + AgNO3

NaCl + AgNO3 →

Terdapat endapan

+ Berlebih

NaNO3(aq) + AgCl(s) ↓

putih kemerah mudaan

Pemanasan

AgCl(s), warna
larutannya bening.

Sampel

NaCl + KMnO4

NaCl + KMnO4 →

Tidak terdapat

+ Berlebih

NaMnO4(aq) + KCl(aq)

endapan, warna
larutan ungu pekat.

Pemanasan
Sampel B
Sampel

KI + AgNO3

KI + AgNO3 → KNO3(aq) +

Terdapat endapan

+ Berlebih

AgI(s) ↓

putih kekuningan

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |7

Pemanasan

AgI(s), warna
larutannya bening
agak keruh.

Sampel

KI + CuSO4
+ Berlebih

4KI(aq) + 2CuSO4(aq) →
2CuI(s) ↓+ I2(s) + 2K2SO4(aq)

Terdapat banyak
endapan putih CuI(s),
warna larutannya

Pemanasan

kuning.
Sampel C
Sampel

Na2S2O4 + KI

Na2S2O4 + 2KI → 2NaI(aq)

Tidak terdapat

+ Berlebih

+ K2S2O4(s) ↓

endapan, warna

Pemanasan

larutannya bening
keruh.

Sampel

Na2S2O4 + BaCl2

Na2S2O4 + BaCl2 →

Terdapat sedikit

+ Berlebih

2NaCl(aq) + BaS2O4(s) ↓

endapan putih
BaS2O4(s) ↓, warna

Pemanasan

larutannya bening.
Sampel

Na2S2O4 + AgNO3

Na2S2O4 + 2AgNO3 →

Terdapat endapan

+ Berlebih

2NaNO3 (aq) + Ag2S2O4(s) ↓

hitam Ag2S2O4(s),
warna larutannya

Pemanasan

abu-abu
Sampel

Na2S2O4 + CuSO4

Na2S2O4 + 2CuSO4→

Terdapat endapan

+ Berlebih

2NaSO4(s) ↓ + Cu2S2O4(aq)

hitam NaSO4(s) ↓ ,
warna larutannya

Pemanasan

abu-abu.
Sampel

Na2S2O4 + H2SO4
+ Berlebih

Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) →
Na2SO4(aq) + SO2(g) + S(s) ↓
+ H2O(l)

Terdapat sedikit
endapan putih S(s),
warna larutannya

Pemanasan

putih
Sampel D
Sampel

CH3COOH + H2SO4

CH3COOH + H2SO4 →

Tidak terdapat

+ Berlebih

CH3COO(aq) + H3SO4(s)

endapan, warna
larutannya bening.

Pemanasan
Sampel

NaCl + FeCl3

NaCl + FeCl3 → NaCl3 +

Tidak terdapat

+ Berlebih

FeCl

endapan warna

Pemanasan

larutannya jingga.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |8

4.3. Pembahasan
Pada praktikum analisis anion ini, sampel yang akan di uji termasuk
anion golongan apa adalah, NaCl, KI, Na2S2O4, dan CH3COOH. Pengujian
dilakukan dengan cara meneliti atau mengamati sampel yang telah
ditambahkan reagen akan mengalami pengendapan atau tidak. Selanjutnya
kita akan akan mengamati perbedaan penambahan reagen yang berlebih dan
dilakukan pemanasan pada pengujian reagen yang berlebih. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kecocokan secara teoritis pada
saat pengujian atau praktikum. Adapun reagen yang kami gunakan pada saat
praktikum kemarin adalah AgNO3, KMnO4, CuSO4, KI, BaCl2, H2SO4, FeCl3.
Pada percobaan pertama yaitu sampel pertama NaCl ditambahkan
dengan AgNO3, reaksinya yaitu NaCl + AgNO3 → NaNO3(aq) + AgCl(s) ↓
yang menghasilkan endapan putih AgCl(s)dan warna larutannya putih susu,
tapi pada saat berlebih dan pemanasan perbedaan warna larutan terjadi disini
dari yang tadinya berwarna putih berubah menjadi bening. Anion ini
termasuk golongan halida karena ada ion Cl- yang mengendap akibat
direaksikan dengan Ag+. Reaksi penguraiannya yaitu :
AgCl → Ag+ + ClPada percobaan kedua masih menggunakan sample yang sama tetapi
reagennya berbeda, yaitu NaCl ditambahkan dengan KMnO4. Reaksinya
yaitu NaCl + KMnO4 → NaMnO4(aq) + KCl(aq). Tidak terjadi endapan dan
warna larutannya berwarna ungu pekat, pada saat berlebih maupun
pemanasan juga tidak muncul endapan, sehingga dapat disimpulkan reaksi
antara NaCl dan KMnO4 tidak menghasilkan anion.
Pada percobaan ketiga yaitu KI ditambahkan dengan AgNO3 reaksinya
yaitu KI + AgNO3 → KNO3(aq) + AgI(s) ↓ yang menghasilkan endapan
putih AgI dan warna larutannya juga berwarna putih susu, pada saat keadaan
berlebih dan pemanasan terjadi perubahan warna endapan menjadi putih
kekuningan dan warnanya bening. Apabila hasil reaksi itu diuraikan maka
akan menghasilkan reaksi penguraian seperti berikut: AgI → Ag + + I-. Jika
dilihat dari reaksi penguraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ini
termasuk anion golongan halida dimana terdapat unsur I- yang megendap.
Pada Percobaan keempat yaitu KI ditambahkan dengan CuSO4 adapun
reaksinya yaitu 4KI +. 2CuSO4 → 2K2SO4(aq) + 2CuI(s) ↓
Yang menghasilkan endapan putih dan larutannya berwarnaorange
kecokelatan, pada saat berlebih endapannya tidak terjadi perubahan tetapi
warna larutannya berubah menjadi kuning kecokelatan, pada saat
pemanasan endapan berwarna putih dan warna larutannya berwarna kuning.
Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |9

Apabila hasil reaksinya di uraikan maka akan menghasilkan I-. Maka dapat
di identifikasi reaksi ini mengandung I- maka reaksi ini masuk ke golongan
halida.
Pada percobaan kelima yaitu Na2SO4 ditambahkan dengan KI reaksinya
yaitu Na2SO4 + 2KI → 2NaI(aq) + K2SO4(aq). Tidak terdapat endapan dan
larutannya bewarna bening, pada keadaan berlebihdan pemanasan pun sama
tidak ada yang berubah, maka dapat dikatakan bahwa reaksi ini tidak
mengandung anion atau bukan anion.
Pada percobaan keenam yaitu Na2SO4 ditambahkan dengan BaCl2 reaksinya
yaitu:
Na2SO4 + BaCl2 → 2NaCl(aq) + BaSO4(s)
Tidak terbentuk endapan, begitupun pada saat keadaan berlebih, namun
pada saat dipanaskan muncul endapan hitam. Jika hasil reaksi itu diuraikan
maka akan menghasilkan BaSO4 → Ba2+ + SO42-. Dari identifikasi
membuktikan reaksi ini merukan anion golongan sulfat karena mengandung
SO42- yang diendapkan dengan Ba2+.
Pada percobaan ketujuh yaitu Na2S2O4 ditambahkan dengan AgNO3
yang akan menghasilkan endapan hitam Ag2S2O4(s) adapun reaksinya yaitu
Na2SO4 + 2AgNO3 → 2NaNO3 (aq) + Ag2SO4(s) ↓. Pada saat keadaan berlebih
dan pemanasan tidak terjadi perubahan, ini termasuk anion golongan sulfat
karena mengandung ion SO42- dalam endapannya.
Pada percobaan kedelapan yaitu dengan mereaksikan Na2SO4 dengan
CuSO4 reaksinya yaitu Na2SO4 + 2CuSO4→ 2NaSO4(aq)

+ Cu2SO4(s) ↓.

Tidak menghasilkan endapan warna larutannya bening, pada saat berlebih
tidak ada yang berubah, namun pada saat pemanasan muncul endapan hitam,
dan warnanya abu-abu. Dan ini termasuk anion golongan sulfat karena
mengandung ion SO42- dalam endapannya.
Pada percobaan ke sembilan kami mereaksikan Na2SO4 dengan H2SO4,
reaksinya yaitu:
Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + SO2(g) + S(s) ↓ + H2O(l)
Tidak terdapat endapan, pada saat keadaan berlebih juga tidak terdapat
endapan, pada saat pemanasan muncul endapan putih sedikit dan warna
larutannya putih. Dan ini termasuk anion golongan halida karena terdapat
ion S2- dalam endapannya.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |10

Pada percobaan kesepuluh kami mereaksikan CH3COOH dengan
H2SO4, reaksinya yaitu CH3COOH + H2SO4 → CH3COO(aq) + H3SO4(s) ↓
Tidak terjadi endapan warna larutannya bening, pada keadaan berlebih dan
pemanasanpun tak ada perubahan. Dapat disimpulkan ini bukan termasuk
anion karena tidak terjadi pengendapan.
Pada percobaan kesebelas kami mereaksikan NaCl dengan FeCl3. Tidak
terdapat endapan warna larutannya kuning. Pada keadaan berlebih dan
pemanasan tidak muncul endapan tetapi warna larutannya berubah, ini
bukan termasuk anion karena tidak adanya endapan.
Pada praktikum kemarin ada kesalahan yang kami lakukan yaitu kami
melakukan 10 tetes semua larutan-larutan yang direaksikan baik itu sampel
ataupun reagennya, karena kami salah membaca prosedur kerja. Mungkin
hal ini yang mempengaruhi sedikitnya pengendapan atau malah tidak ada
pengendapan sama sekali.

V. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan :
 Golongan sulfat:
SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion
ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
Dan dari hasil praktikum yang termasuk golongan ini adalah pada
percobaan ke 6 dan 8, atau tabung reaksi C1b dan C1d.
 Golongan halida :
Cl-, Br-, I, S2Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
Dan dari hasil praktium dapat diketaui yang termasuk golongan ini adalah
pada percobaan pertama, ketiga, keempat dan kesembilan, atau tabung
reaksi A1a, B1a, B1b, C1d.
 Golongan nitrat :
NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |11

VI. Daftar Pustaka
Anonim.(2010). Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Universitas
Muslim Indonesia. Makassar.
Besari, Ismail, dkk. (1982), Kimia Organik untuk Universitas, Edisi I, Armico
Bandung, Bandung.
L. Underwood, A., (1993), Analisis Kimia Kualitatif, Edisi IV. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Svehla, G. (1985). VOGEL: Buku Teks Anlisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semi Mikro, Bagian I, Edisi V, PT. Kalma Media Pustaka, Jakarta.
http://adrywoper.blogspot.com/p/laporan-praktikum-kation-anion.html diakses 28
Desember 2014

Cirebon, 23 Desember 2014
Asisten Praktikan

Praktikan

Tania Avianda Gusman M,Sc.

Nurazizah Fitriyani Nahri

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |12

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63