Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta slide evaluasi bk

DESKRIPSI DAN
SILABUS MATA KULIAH
Evaluasi Bimbingan dan Konseling

Oleh
Fathur Rahman

MATA KULIAH

Evaluasi Bimbingan dan Konseling

KODE
JUMLAH SKS
DESKRIPSI

2

Mata kuliah ini merupakan bagian integral dari
usaha pembentukan kompetensi konselor yang
selain mampu memberikan layanan konseling
dalam cakupan yang luas, juga dapat menerapkan

teori dan aplikasi evaluasi program Bimbingan dan
Konseling. Mata kuliah ini menyajikan kerangka
teoretis tentang hakikat evaluasi program dan
layanan dalam konseling, sasaran evaluasi,
pendekatan dan metode evaluasi BK, supervisi
BK, serta Perbaikan dan Pengembangan Program
BK

TUJUAN MATA
KULIAH

1. Memberikan pemahaman tentang hakikat
evaluasi dalam Bimbingan dan Konseling
2. Memberikan pemahaman tentang
pendekatan dan metode evaluasi BK
3. Memberikan pemahaman tentang
supervisi BK
4. Memberikan pemahaman tentang
perbaikan dan pengembangan program
BK

5. Memberikan keterampilan praktis dalam
mengevaluasi program BK

INDIKATOR
KOMPETENSI

Indikator-indikator pencapaian kompetensi pada mata
kuliah Evaluasi BK adalah:

a. Mahasiswa mampu mengkaji program BK
berdasarkan standar penyelenggaraan program
b. Mahasiswa mampu menggunakan pendekatan
dan metode evaluasi BK
c. Mahasiswa mampu mengkoordinasikan kegiatan
evaluasi BK
d. Mahasiswa mampu membuat rekomendasi yang
tepat dalam perbaikan dan pengembangan
program BK
e. Mahasiswa mampu melaporkan temuan hasil
evaluasi kepada pihak-pihak yang terkait

f. Mahasiswa mampu mengkontrol dan mensupervisi
program BK
g. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip
keberlanjutan program

NO

TUJUAN
INSTRUKSI
ONAL

POKOK DAN SUB BAHASAN

METODE

WAKTU

1

Orientasi dan Kontrak Belajar

A. Tujuan dan Kompetensi Mata
Kuliah
B. Ruang Lingkup Materi
C. Proses Pembelajaran
D. Evaluasi Perkuliahan

Penjelasan
dan
Diskusi

100 menit

2

Perspektif Teoretis Evaluasi
Bimbingan dan Konseling
A. Definisi Evaluasi Program
dan Layanan BK
B. Perbedaan Evaluasi dan
Monitoring Program

C. Kedudukan Evaluasi dalam
Alur Manajemen Program
D. Urgensi Evaluasi dalam
Bimbingan dan Konseling
E. Tujuan Evaluasi Program BK
(Program-Related Goals dan
Service-Related Goals)

Brainstormin
g dan
Penjelasa
n

300 menit

3

Model dan Pendekatan dalam
Evaluasi BK
A. Model Teori Sistem dalam Evaluasi

B. Perbandingan Model Evaluasi
Konvensional dan Evaluasi
Responsif
C. Karakteristik Agency-Based
Evaluation dalam Bimbingan dan
Konseling

Diskusi
Kelompok dan
Penjelasan

300 menit

4

Metode Pengumpulan Data dan
Instrumen Evaluasi BK
A.Observasi
B.Wawancara
C.Survey Method

D.Focus Group
E.Dokumentasi

Penjelasan dan
Simulasi

200 menit

5

Supervisi Program Bimbingan dan
Konseling
A.Consulting Process; The Emerging
Role of Counselor
B.Fungsi Pengawasan dalam BK

Brainstorming
dan Penjelasan

100 menit


5

Supervisi Program Bimbingan
dan Konseling
A. Consulting Process; The
Emerging Role of Counselor
B. Fungsi Pengawasan dalam
BK

Brainstormin
g dan
Penjelasan

100 menit

6

Perbaikan dan Pengembangan
Program

A. Prinsip-prinsip Keberlanjutan
Program
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi
C. Perbaikan Program
D. Pengembangan Program

Penjelasan

200 menit

REFERENSI


Schmidt, J. J. (1999). Counseling in Schools; Essential Services and
Comprehensive Programs, Boston: Allyn and Bacon



Muro, J. J., & Kottman, T. (1995). Guidance and Counseling in the
Elementary and Middle Schools; A Practical Approach, Madison:

Brown & Benchmark Publishers



Winkel, W. S., (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana



Martin, L. L., & Kettner, P. M. (1996). Measuring the Performance of
Human Service Programs, London: Sage Publications



Manela, R. W. & Moxley, D. P. (1999). The New Pillars of Agency-Based
Evaluation, Applied Behavioral Science Review, Vol. 7/1, p. 41-57



James, S. H. & Greenwalt, B. C. (2001). Documenting Success and

Achievement: Presentation and Working Portfolios for Counselors,
Journal of Counseling and Development, Vol. 79, p. 161-165

Hakikat dan Tujuan Evaluasi
 Menilai sisi baik dan kebernilaian/kebermanfaatan (assessment of merit

and worth). Model ini lazim dikenal sebagai summative evaluation
(Scriven, 1967). Sifat; deskriptif
 Perbaikan program; menyediakan umpan balik tertentu dalam rangka

memodifikasi dan meningkatkan implementasi program (formative
evaluation)
 Pengembangan pengetahuan (knowledge development); usaha

mengembangkan dan menguji teori-teori general tentang proses dan
mekanisme sosiopsikologis yang muncul dalam konteks kebijakan dan
program
 Mengidentifikasi tuntutan akuntabilitas lembaga/program/agency,

seperti results-oriented evaluation dan performance measurement
(Madison, 1996)

Laporan Kegiatan/Evaluasi Program
Program yang dilaksanakan
Program yang tidak terlaksana
Hambatan yang dihadapi
Rencana tindak lanjut

Planning

Organizing

Actuating

Controlling

Evaluating

Interactive Model
Planning

Evaluating

Controlling

Organizing

Actuating

Fokus Evaluasi dalam Konseling
Process
Evaluation
Berorientasi
Sistem Support

Outcome
Evaluation

Berorientasi
Layanan
Who are their clients, What
are their demographic
characteristic, What are their
social or presenting problem,
What are services are they
receiving, What is the level of
service quality, What results
are being achieved

Deskripsi dan analisis
penyelenggaraan program;
personalia yang tersedia, sumber
daya material, biaya, mekanisme
kegiatan. Efisiensi, dan kualitas

Process
Evaluation
Outcome
Evaluation

Deskripsi dan analisis dampak dan
hasil dari program, manfaat,
efektivitas, dan kualitas

Karakteristik Agency-Based Evaluation
(Evaluasi Kelembagaan/Evaluasi Diri)
 COMPETENCE; kemampuan agency/lembaga membangun kapabilitas
internal untuk mengarahkan evaluasi yang berkualitas tinggi Contoh:
staff dibekali dg. training skills ttg.
metodologi evaluasi
 CENTRALITY; evaluasi berbasis lembaga bersifat sentral, sebagai
elemen strategis lembaga, dan praktik evaluasi adalah kebutuhan
yang bersifat ongoing
 SCOPE; context, input, process, implementation, dan products
(output & outcome)
 COMPREHENSIVENESS; implementasi evaluasi, diseminasi hasil
evaluasi, rekomendasi, dan strategic planning utk. lembaga

Measuring the Performance of Human Service
Program
 Pengukuran kinerja; pengumpulan dan
pelaporan informasi tentang efisiensi, kualitas,
dan efektivitas (Urban Institute, 1980)
 Informasi yang dimaksud, yaitu jenis
layanan/program tersedia, kualitas layanan,
hasil/dampak program, dan unit cost (biaya &
personalia)
 Pengukuran kinerja menggunakan tiga
perspektif akuntabilitas, yakni:Perspektif
Efisiensi, Perspektif kualitas, Perspektif
Efektivitas

Perbandingan Evaluasi Konvensional
dan Responsif
Type of Evaluation

Comparison Item

Conventional

Responsive

Orientation

Formal

Informal

Value Perspective

Singular; consensual

Pluralistic; possibility of conflict

Basis for evaluation
design (organizer)

Program intents, objective, goal,
hypotheses, evaluator preconceptions,
measurable outcomes, the instrumental
value of education

Audience concerns and issues, program
activities, motivations, or problem of presons in
and aroun evaluand

Design completed when? At beginning evaluation

Never-continuously evolving

Evaluator role

Stimulator of subjects with a view to testing
critical performance

Stimulated by subject and activities

Methods

Objective, taking readings, for examples,
testing

Subjective, for example, observations and
interviews; negotiations and interactions

Communication

Formal, reports; typically one stage

Informal; often two stage

Feedback

At discrete interval; often only once, at end

Informal; continuosly evolving as needed by
audience

Form of feedback

Written report, identifying variables,
symbolic interpretation

Narrative-type, holistic communication,
modeling what the program is like

Paradigm

Experimental psychology

Anthropology, journalism

Model Pengukuran Kinerja Berdasarkan
Teori Sistem
Effectiveness
Perspective

Efficiency
Perspective

INPUTS

HUMAN
SERVICE
PROGRAM

Quality
Perspective

OUTPUTS

QUALITY
OUTPUTS

OUTCOMES

Langkah-Langkah Dalam Evaluasi

Langkah Perencanaan
 Langkah Pengumpulan Data
 Langkah Verifikasi Data
 Langkah Pengolahan Data
 Langkah Penafsiran Data


Contoh Rancangan Evaluasi (Bimbingan
Kelompok)
NO

ASPEK
YANG
DIEVALUASI

TUJUAN EVALUASI

SUBASPEK

1

INPUT

Mengukur/mendeskripsika
n ketersediaan sumber
daya dan fasilitas yang
dibutuhkan

a.
b.
c.
d.
e.

2

PROCESS

Mendeskripsikan pola
implementasi/pelaksanaan
program yang sedang
berlangsung

a.
b.
c.

3

PRODUCT
(OUTCOME)

Mendeskripsikan hasil dan
dampak dari pelaksanaan
program

a.

b.

SUBJEK/SASA
RAN
EVALUASI

METODE

Fasilitas
a.
Media
b.
pendukung
Alat dan
Bahan
Guru BK
terlibat
Siswa terlibat

Guru BK
Siswa yang
menerima
layanan

a.
b.

Angket
Daftar
Check List

Partisipasi
Siswa
Antusiasme
Siswa
Kompetensi/
Kinerja Guru
BK

a.
b.

Guru BK
Siswa
yang
mendapatk
an layanan

Observasi
langsung

Pemahaman
Siswa
tentang
materi yang
diberikan
Perubahan
sikap siswa

Siswa yang
menerima
layanan

Skala
Sikap/Angket

NO

ASPEK
YANG
DIEVALUASI

1

INPUT

2

PROCESS

3

PRODUCT

TUJUAN EVALUASI

SUBASPEK

SUBJEK/SASA
RAN
EVALUASI

METODE

Metode Evaluasi







Wawancara
Observasi/Survey Method
Kuisioner (Angket)
Focus Group
Check List
Studi Dokumenter

Metode Wawancara
 Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan tatap muka,
pertanyaan diberikan secara lisan dan
jawabannyapun secara lisan pula.
Wawancara Langsung, pertanyaan diberikan
kepada responden, dan meminta informasi
tentang dirinya.
Wawancara Tidak Langsung, pertanyaan
diberikan kepada responden dan meminta
informasi tentang orang lain yang mempunyai
ikatan dengan dia

Metode Observasi
Observasi merupakan suatu alat pengumpul
data yang digunakan untuk mengukur tingkah
laku individu atau proses terjadinya suatu
kegiatan yang diamati dalam situasi
sebenarnya.
 OBSERVASI LANGSUNG

Pengamatan dilakukan terhadap proses
yang terjadi dalam situasi yg sebenarnya
dan langsung diamati oleh pengamat

Metode Kuesioner
Kuesioner adalah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden).
Dengan alat ini orang dapat diketahui
tentang keadaan/data diri,
pengalaman, pengetahuan, sikap
atau pendapat dll.

MACAM-MACAM KUESIONER
 Kuesioner Langsung
Kuisioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung
oleh orang yang akan diminta jawaban tentang
dirinya
 Kuesioner Tidak Langsung
Kuisioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan
orang yang akan dimintai keterangannya

 Kuisioner Tertutup (berstruktur)
Disusun dengan menggunakan pilihan
jawaban sehingga responden tinggal
memberi tanda pada jawaban yang dipilih
 Kuisioner Terbuka
Disusun sedemikian rupa shg responden
bebas mengemukakan pendapatnya

Metode Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh
informasi yang bersifat dokumen, dari dokumendokumen yang ada.
Di sekolah umumnya telah ada sejumlah
dokumen tentang siswa, seperti dokumen
tentang hasil atau prestasi belajar, keadaan dan
latar belakang keluarga, keadaan dan
perkembangan pribadi siswa, aktivitas di
sekolah maupun di luar sekolah serta dokumen
nilai pelajaran.

Focus Group (Foccused Group
Discussion)
Suatu alat pengumpul data dengan
menggunakan teknik dinamika
kelompok. Hasil data ini digunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan
konseling kelompok atau bimbingan
kelompok dalam bimbingan dan
konseling di sekolah.

FOCUS GROUPS
 Tahun 1930-an, ilmuwan sosial mulai
memperbaiki metode penggalian informasi
 Mereka ragu terhadap akurasi pengumpulan
informasi tradisional yang memberi otoritas
yang besar pada interviewer dan pertanyaan
yang tertutup (closed-ended questions)
 Focused Group mulanya berkembang dalam
market research

Karakteristik Focus Group
 Melibatkan individu-individu
 Memiliki karakteristik tertentu; homogen dan
tidak familiar
 Terkait dengan prosedur pengumpulan data
 Bersifat kualitatif
 Dalam diskusi yang terfokus/terarah

Validitas Focus Group
 Sebagai metode research, isu validitas
merupakan salah satu komponen vital
dalam penelitian
 Sama dengan metode lainnya, validitas
focus group tergantung pada prosedur
(sistematis, prosedural) dan konteks (isu
dan masalah yang dieksplorasi terarah,
terfokus, dan kemungkinan bias rendah)

Delphi Technique

Aspek-Aspek Penilaian (Klien/Target
Group)
Aspek Yang
Dinilai

Aspek Masalah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1.

Hasil belajar
Kebiasaan
Perilaku
Kepribadian
Interaksi Sosial
Bakat/Minat
Status Mental
Keadaan
Ekonomi
9. dsb

2.
3.

4.

Layanan

Faktor penyebab 1.
munculnya
masalah
2.
Jenis-jenis
Masalah
Intensitas dan
Besaran
Masalah
Dampak atau
pengaruh
Problem

Jenis-jenis
layanan
Efektivitas dan
kualitas
layanan

Kompetensi Capaian dalam Layanan BK
Standar Kompetensi
Pribadi-Sosial

Standar Kompetensi
Akademik/Belajar

1. Meningkatkan
pemahaman diri
siswa tentang
kelebihan dan
kekurangan yang
dimiliki
2. Meningkatkan
kemampuan
berinteraksi secara
sosial dengan teman
sebaya
3. Mampu memberi
respek terhadap
orang lain
4. Memiliki kepribadian
yang sehat dan
dinamis

1. Meningkatkan minat
belajar siswa
2. Siswa mampu
mengembangkan
teknik dan gaya
belajar masingmasing
3. Motivasi tinggi
4. Mampu mengelola
waktu belajar

Standar Kompetensi
Karir

Laporan Kegiatan/Kemajuan
Program/Evaluasi Program