MOTIVASI.pekerti.kopertis

TEORI BELAJAR
DAN MOTIVASI
MATERI PROGRAM PEKERTI
DOSEN KOPERTIS WILAYAH III
Dr. Asep Supena, M.Psi
RABU, 5 AGUSTUS 2015
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

TOPIK
1.
2.
3.
4.
5.

MOTIVASI
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR KOGNITIF
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
IMLIKASI DALAM PEMBELAJARAN


Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

• Sebutkan 3 hal yang
membuat anda merasa
bersemangat atau
termotivasi dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran!
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

• Sebutkan 3 hal (yang
menurut anda) dapat
membuat mahasiswa
bersemangat atau
termotivasi dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar
yang anda selengarakan!

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

MOTIVATION
A force that energizes,
sustains, and directs
behavior toward a goal
Pintrich & Schunk, 2002
(Eggen & Kauchak, 2004)
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

MOTIVATION
An internal state that
arouses, direct and
maintains behavior
(Woolfolk, 2007)
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ


MOTIVATION
EXTRINSIC
MOTIVATION

INTRINSIC
MOTIVATION

?

Keterlibatan seseorang dalam suatu aktivitas
merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
Seseorang belajar keras karena ingin
mendapat nilai tinggi atau penghargaan dari guru.

Seseorang terlibat dalam suatu aktivitas,
demi aktivitas itu sendiri. Seseorang belajar
karena ingin memahami materi dan atau
karena dia menyenangi aktivitas itu.

…………… IKHLAS

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

Hasil-hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada
korelasi yang positif dan
tinggi antara motivasi
dengan prestasi
McDermott, Mordell, & Stoltzfus, 2001; Wang,
Haertel, & Walberg, 1993; R. Weinstein, 1998
(Eggen & Kauchak, 2004)

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

+
P
R
E
S

T
A
S
I

MOTIVASI
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

+

• Dimungkinkan bahwa seseorang belajar
karena semata-mata ingin mendapat nilai
tinggi. Tetapi juga ada orang yang belajar
karena tertarik dengan materi yang
dipelajarinya, dan sekaligus juga ingin
mendapat nilai yang bagus.
• mahamahasiswa dengan motivasi intrinsik
cenderung lebih berprestasi daripada yang
motivasi ekstrinsik.

• Motivasi ekstrinsik dan intrinsik bersifat
kontektual dan dinamis
(berubah)
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

TEORI MOTIVASI
BEHAVIORAL
THEORIES
HUMANISTIC
THEORIES
COGNITIF
THEORIES
SOCIO
CULTURAL

Motivasi timbul sebagai hasil dari penguatan (reinforcement) yang
yang berasal dari lingkungan. Hadiah, skor test, pujian, komentar
positif dll.
motivasi timbul sebagai dorongan atau upaya manusia untuk

memenuhi pengembangan potensi dan kebutuhan-kebutuhan.
Iklim kelas dan hubungan guru-mahamahasiswa yang positif
merupakan hal penting dalam membangkitkan motivasi. Menerima
dan menghargai mahamahasiswa tanpa syarat juga merupakan
hal penting (Carl Rogers)
Menekankan pentingnya keyakinan (self efficacy) dan harapan
(expectation for sucsess) sebagai faktor penting dalam
pengembangan motivasi.

?
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

TEORI BEHAVIORAL
• Motivasi timbul sebagai akibat dari penguatan
yang berasal dari lingkungan (reward &
reinforcers).
• Reward di kelas-kelas elementry: pujian, hadiah
berupa benda (permen), hiburan yang
menyenangkan (permainan komputer, pesta),

keberhasilan dalam kompetisi.
• Reward di kelas menengah DAN tinggi: skor yang
tinggi, nilai yang baik, komentar guru pada
lembar tugas, pujian atau ucapan selamat secara
individual, kesempatan berbicara/tampil di depan
kelas.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

PERSPEKTIF BEHAVIORISTIK
(Behavioral Theories)

BELAJAR
Perubahan pada
tingkah laku nyata
(observable behavior)
TINGKAH
LAKU

Menekankan pada peran

stimulus eksternal
sebagai penyebab
perubahan TL

REINFORCEMENT
CONSEQUENCE

PUNISHMENT

DAMPAK
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

Tingkah laku
diulang, dihilangkan,
diperkuat atau
diperlemah.

Pengumuman mahamahasiswa terbaik,
karyawan terbaik, piala, sertifikat,

Angka, huruf, jempol,
wajah berseri, dll.

Pengakuan
(Recognition)

Simbol (symbols)

REINFORCEMENT

Game, pesta, rekreasi,
Main musik, olah raga dll.

Kegiatan
(activities)

Materi
(material incentives)
Reward/hadiah berupa materi.
Asep Supena/psikologi

pendidikan/UNJ

TEORI HUMANISTIK
• Dua faktor penting yang harus ada
untuk menumbuhkan motivasi:

1.Strong student-teacher
relationship
2.Positive classroom climate
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

Saran Praktis
1. Perlakukan mhs, pertama-tama sebagai manusia,
kemudian yang kedua sebagai mahamahasiswa.
2. Hargai, hormati mahamahasiswa tanpa syarat
(unconditioned positive regard)
3. Ciptakan suatu keadaan kelas yang aman dan
nyaman.
4. Pertimbangkan untuk menyelenggarakan proses
pembelajaran dari perspektif mahamahasiswa.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

COGNITIVE THEORIES

• Motivasi terkait dengan
cara berpikir, keyakinan,
harapan, kebutuhan,
kemungkinankemungkinan dan
pemahaman.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

COGNITIVE THEORIES
• Lima teori cognitive tentang
motivasi:
1. Expectancy x value theory
2. Self-efficacy theory
3. Goal theory
4. Atribution theory
5. Self-determination theory
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

Expectancy x Value
theory
seseorang termotivasi untuk
melakukan suatu aktivitas apabila
dia memiliki harapan untuk sukses
dalam kegiatan tersebut, serta
kegiatan tersebut memiliki nilai
bagi dirinya

M=E xV

Expectancy for success: apakah saya bisa suks
Task value:
kenapa saya melakukan itu
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

Expectancy x Value theory

Expectancy
for success

Perception of
task difficulty

Apakah saya menganggap
pekerjaan tersebut sulit,
sangat sulit atau mudah.

Self-schema

Organized network of
information about ourselves.
Meliputi konsep diri dan
keyakinan-keyakinan tentang
dirinya.

Intrinsic interest
importance

Task value

Utility value

The characteristic of a topict
or activity that induce a
person’s willing involvement
in it.
Apakah penting ?

cost

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

Nilai kegunaan. Apakah
berguna ?

Self-efficacy theory
Self-efficacy (SE):
• keyakinan tentang kemampuan diri
untuk mengerjakan sesuatu.
• A belief about one’s own capability to
organize and complete a course of
action required to accomplish a
specific type of task (bandura, 1986,
Schunk, 1994)
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

• Self-concept more general than SE

Faktor Yang
Mempengaruhi SE
Past
performance
Modeling

Kesuksesan masa lalu

Melihat kesuksesan orang lain

Verbal bisa.pernyataan secara verbal. Anda
persuation
Pschological state
suasana psikologis.
Kelelahan, kepenatan,lapar,
cemas, stres
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

GOAL THEORY
GOAL & GOAL ORIENTATION

Learning
goal
Performance
goal

Mastery of task,
improvement,
increased
understanding.
Mendapat skor
tinggi, meraih
prestasi tertinggi
atau lebih tinggi dari
yang lain.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

TASK-INVOLVED

EGO-INVOLVED

Research indicate that student who adopt
learning goal have high efficacy, they
persist in the face of difficulty, attribute
success to internal, controllable causes,
accept academic challenges, and use
effective strategies such as elaborative
questioning and summarizing (Alexander
et al., 1998; Brunig et all., 1999).
Many student adopt both learning and
performance goal. They want to both
understand the topic and score near the
Supena/psikologi
top their classesAsep(Harackiewicz,
Barron,
pendidikan/UNJ

Student who want to demonstrate
competence (performance-approach
orientation), tend to be confident and
have high self-efficacy (Midlleton &
Midgley, 1997).
Student with a performance-avoidance
orientation tend to lack selfconfidence and have low self-efficacy
(Skaalvik, 1997).
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

Goal setting has been widely used to
increase motivation and performance
in the business world (Locke &
Latham, 1990), and the importance
of goals is being increasingly
recognized in education.
Many learner --including university
student– study without clear goals in
mind (Alexander et all., 1998,
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

ATTRIBUTION THEORY
• ATTRIBUTION: suatu hal atau
keadaan yang dikaitkan dengan
(dijadikan alasan terhadap)
kesuksesan atau kegagalan dalam
suatu aktivitas.
• Misalnya: guru yang tidak enak
mengajar, kesehatan yang tidak
optimal, pelajaran tidak menarik,
ketidak beruntungan, kurang usaha,
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

• ATTRIBUTION THEORY: a cognitive
theory of motivation that attemps to
systematically describe learner’s
explanation for their successes and
failures.
• teori kognitif tentang motivasi yang
berusaha menggambarkan secara
sistematik penjelasan-penjelasan
mahamahasiswa perihal kenapa dia
berhasil atau gagal dalam suatu
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

3 dimensi atribusi
• LOCUS (location of the cause). Within or
outside the learner. Apakah atribusi
berasal dari dalam atau di luar diri
mahamahasiswa?
• STABILY (whether or not the cause can
change). Apakah atribusi dapat dirubah
atau tidak dapat dirubah?
• CONTROL. Apakah atribusi dapat
Asep mahamahasiswa
Supena/psikologi
dikendalikan oleh
atau
pendidikan/UNJ

SELF-DETERMINATION THEORY
• SELF-DETERMINATION: is a process of
deciding how to act on one’s
environmental (Deci, 1980; Deci & Ryan,
1985, 1991; Ryan & Deci, 2000)
• Self-determination theory assumes that
people have three innate psychological
needs:
1. Competence
2. Control (autonomy)
Supena/psikologi
3. relatedness Aseppendidikan/UNJ

KIAT-KIAT PRAKTIS
UNTUK MEMBANGKITKAN
MOTIVASI DALAM KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ

KIAT MENINGKATKAN MOTIVASI
DALAM BELAJAR
(Sullivan & Wircenski, 1994)



Kenalilah nama mahamahamahasiswa dan sebutlah
(panggilah) sesering mungkin baik di dalam kelas
maupun di luar. Sebab dengan demikian mareka merasa
mendapat perhatian dan dihargai.



Buatlah rencana atau persiapan untuk setiap kali proses
belajar mengajar. Jangan abaikan masalah penting ini,
karena akan sangat menentukan kelancaran dan
keberhasilan proses.



Kenali dan perhatikanlah kelemahan dan kelebihan yang
ada pada setiap mahamahamahasiswa, Hargailah
kelebihan yang ada pada mereka dan perkuatlah aspek
yang lemah.



Susunlah tempat duduk
mahamahasiswa dalam formasi
Asep Supena/psikologi
(bentuk) “U”, supaya memungkinkan
atau mendorong
pendidikan/UNJ



Berilah pesan-pesan positif melalui poster,
papan buletin atau gambar-gambar.



Pastikan bahwa situasi atau suasana kelas anda
cukup menyenangkan. Periksalah sirkulasi
udara, suhu udara, penerangan dan
kelembaban di dalam kelas.



Gunakan strategi pembelajaran yang bervariasi,
lakukanlah ilustrasi-ilustrasi , demonstrasi,
diskusi, komputer, tutorial,latihan dan lain-lain.

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Tuliskan tujuan pembelajaran. Pastikan
bahwa mahamahasiswa mengetahui
bagaimana program-program yang ada
akan dilaksanakan.



Bukalah kegiatan belajar mengajar
dengan suatu pengantar, sebagai sarana
untuk menarik perhatian (minat)
mahamahasiswa.



Bergeraklah mengelilingi ruangan kelas
sewaktu anda mengajar. Berjalanlah atau
bergeraklah secara
enerjik dan
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ
bertujuan.



Tunjukanlah ekspresi wajah yang
menyenangkan (tersenyum).



Berbicaralah secara hangat dan/atau ramah.
Volume dan intonasi suara juga harus
bervariasi.



Lakukanlah gerakan-gerakan yang demonstratif
pada kepala, jari atau tangan pada saat
menjelaskan . Dan jangan memasukan tangan
ke dalam saku.



Gunakanlah (pilih) kata-kata yang mampu
memberi penjelasan mengenai sesuatu yang
sedang dibahas .Asep
Berilah
contoh-contoh.
Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Terimalah (tanggapi secara positif) gagasan atau
komentar mahamahasiswa, walaupun gagasannya salah
atau kurang tepat. Perbaikilah hal salah dengan cara
yang positif.



Tataplah mahamahasiswa atau bergeraklah ke arah
mahamahasiswa, pada saat anda berintrksi dengannya.
Mengangguklah kepada mereka untuk menunjukkan
bahwa anda mendengar/menyimak terhadap apa yang
sedang dikatakannya.



Berilah anak umpan balik (respon) yang positif, ketika
mereka memberi jawaban yang baik, mengajukkan
gagasan, mengerjakan tugas secara benar, datang ke
kelas tepat waktu atau karena membawa perlengkapan
belajar ke kelas.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Gunakanlah humor-humor yang sesuai (wajar)
pada waktu mengajar atau test, untuk
menghilangkan kecemasan pada
mahamahasiswa.



Gunakanlah gambar-gambar yang relevan
(karton), pada tayangan overhed atau hand out
anda.



Berilah kesempatan anak untuk berbicara di
dalam kelas.



Sediakanlah waktu bagi anak yang ingin
bertemu dengan anda, baik belum jam belajar,
pada waktu istirahat
maupun setelah jam
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ
sekolah.



Kembalikanlah hasil-hasil tugas atau tes
kepada mahamahasiswa, Pastikan
bahwa anda memberi komentar dan
saran positif.



Mengajarlah dengan banyak
mengajukkan pertanyaan pada waktu
memberi pengantar, penyajian materi,
demonstrasi atau kerja laboratorium.



Berilah mahamahasiswa kesempatan
untuk terlibat dalam pengorganisasian
dan pengaturan
kelas.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Kenalilah atau cermatilah anak-anak yang
membutuhkan bantuan dan pastikan bahwa
mereka telah mendapatkannya.



Gunakan waktu secara efesien dan maksimal,
sehingga para mahamahasiswa tetap sibuk
dengan kegiatan-kegiatan yang produktif dan
tepat.



Tunjukkan contoh (teladan) yang baik kepada
anak dalam hal berpakaian, bicara, semangat
kerja, disiplin, profesionalisme dan lain-lain.



Bertindaklah konsisiten dalam memperlakukan
anak.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Pastikan bahwa soal-soal tes (ujian) yang anda berikan
adalah instrumen yang terbaru, valid dan reliabel. Soalsoal tes harus didasarkan kepada tujuan atau materi
yang ada dalam kurikulum.



Undanglah orang tua, pejabat sekolah, atau pihak-pihak
lain yang relevan dalam suatu kegiatan atau program
sekolah yang khusus , misalnya acara lomba,
pertunjukkan, kegiatan sosial dan lain-lain.



Pikirkan dan rencanakan suatu kegiatan karya wisata.



Bawa (libatkan) tenaga ahli yang ada di masyarakat ke
dalam proses belajar mengajar di kelas anda, pada topiktopik yang relevan.

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Cermati prilaku-prilaku mahamahasiswa yang positif
(baik, tepat). Dan beri penghargaan khusus secara
konsisten dan proporsional.



Berilah penghargaan khusus (surprise) pada kelas anda ,
bila mereka menunjukkan suatu prilaku atau prestasi
yang baik, Misalnya berupa pemutaran film, istirahat
khusus ,pesta dll.



Berilah (lakukanlah) permainan-permainan dan/atau
simulasi untuk atau sebagi program tambahan.



Hargailah (puji) anak di depan kelas, dan tegurlah
mereka secara pribadi.

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Jelaskan kepada mahamahasiswa kenapa suatu peraturan
diberlakukan, kenapa suatu kegiatan penting dilakukan,
atau kenapa suatu permintaan harus ditolak.



Libatkan semua anak secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.



Berilah petunjuk yang jelas, pada waktu memberlakukan
suatu tugas atau kegiatan tertentu.



Setelah 15 atau 30 menit proses pembelajaran,
lakukanlah suatu variasi (siklus) kegiatan , untuk
menghindari kejenuhan pada mahamahasiswa yang tidak
dapat mempertahankan perhatiannya dalam kurun waktu
yang relatif lama.

Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ



Beri kesempatan mahamahasiswa untuk
membaca secara mandiri dan/atau
dalam kelompok.



Lakukanlah kunjungan rumah (home
visit) terhadap anak yang baru
bergabung dengan program anda.



Kirimlah pesan kepada (lakukan
komunikasi dengan) orang tua secara
Asep Supena/psikologi
periodik.
pendidikan/UNJ



Pakailah lembar kerja, untuk
membantu mengingatkan
mahamahasiswa tentang langkahlangkah untuk menguasai suatu
keterampilan atau untuk
mengerjakan suatu tugas.



Tunjukkanlah prilaku yang
semangat, antusias dalam
mengajar dan bekerja.
Asep Supena/psikologi
pendidikan/UNJ