226 libatkan ukm idealnya butuh waktu sekitar lima tahun 98

Libatkan UKM, Idealnya Butuh Waktu Sekitar Lima Tahun
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 12:08 - Last Updated Thursday, 10 June 2010 10:15

Pembangunan pertanian Indonesia memasuki era baru. Struktur tanah yang sudah sakit oleh
pemakaian pupuk kimia (anorganik) akan disehatkan kembali melalui pemakaian pupuk
organik. Untuk kepentingan itu, BUMN PT Pertani (Persero) mengambil peran sebagai
produsen pupuk organik dengan produksi sekitar 100 ribu ton pada tahun ini.
DIREKTUR Pemasaran PT Pertani Ir Wahyu MM menjelaskan, untuk mendapatkan hasil
produksi sebanyak itu. pihaknya melibatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
memangmemilik; kapabilitas untuk memproduksi pupuk organik.
"Kami memang mengambil peran untuk memproduksi pupuk organik. Tujuannya, selain untuk
mengembalikan pertanian kita agar bisa tetap diandalkan sebagai sumber pendapatan, juga
untuk menggairahkan produksi pupuk organik di sektor UKM. Walaupun PT Pertani sendiri
sudah memproduksinya sejak 1998," ungkap Wahyu kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Wahyu menjelaskan, dengan memasyarakatkan kembali pupuk organik, secara perlahan bisa
mengembalikan kondisi fisik dan biokimia tanah. Walaupun idealnya butuh waktu sekitar 5
tahun, namun ke depannya dunia pertanian bisa kembali dalam kondisi baik.
Menurut Wahyu, berdasarkan pengalamannya, penggunaan pupuk organik sudah cukup
berhasil seperti di Ngawi, Jawa Timur dengan tanaman padi jenis hibrida. "Ini bukti bahwa
pemakaian pupuk organik bisa diandalkan," katanya.

Sayangnya, masih banyak petani yang belum menganggap pupuk organik sebagai pupuk.
Pasalnya, ada kesan bahwa petani hams menggu-nakan pupuk organik sebanyak 4 ton untuk
setiap satu hektamya. "Untuk menjawab tantangan ini, perlu diproduksi pupuk organik yang
efisien.yakni dalam bentuk granol yang diperkaya mikrobia, sehingga untuk 1 hektar hanya
dibutuhkan 750 kg ditambah 200 kg NPK," ungkapnya.
Dengan begitu, penggunaan pupuk organik equivaien dengan pupuk kirnia yang setiap
hektarnya dibutuhkan sekitar 600 kg urea dan 200 kg NPK. Artinya, dengan membiasakan
pemakaian pupuk organik, hasilnya akan jauh lebih baik. Pasalnya, selain berfungsi sebagai
pupuk untuk tanaman, juga berfungsi sebagai pemberian tanah.
Jatuhnya pilihan bermitra dengan UKM, menurut Wahyu, didasari oleh pertimbangan bahwa
balun baku organik relatif menyebar, misalnya kotoran hewan, sampah, kompos jerami
(terutama bekas pengembangan jamur),maupun blontong gula. "Sebagian besarnya sudah
dikuasai oleh petani dan UKM," katanya.
Selain menguasai bahan baku, para UKM pun sudah memiliki alat-alat produksi pupuk
kompos,organik padal.dan granul. Walaupun konvensional, mereka sudahmemiliki pengalaman
dalam berproduksi. "Jadi bicara produksi organik padat, sudah turun-temurun diproduksi petani,
UKM, maupun kelompok tani," jelas Wahyu.
Sementara itu, untuk pengembangan kapasitas produksinya, PT Pertani mengkaji sistem
kerjasama dengan seluruh mitra produksi. Menurut Wahyu, ada dua pilihan yang bisa


1/2

Libatkan UKM, Idealnya Butuh Waktu Sekitar Lima Tahun
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 12:08 - Last Updated Thursday, 10 June 2010 10:15

dilakukan, yakni investasi membangun pabrik sendiri dengan kapasitas besar atau melakukan
kerjasama dengan mitra kerja?
"Kami melihat, kerjasama dengan UKM ternyata lebih baik, kini tinggal bagaimana kita
membangun sistem kerjasamanya. Nah itulah yang kami bangun, dimana kualitas produk kita
standarisasi, mulai dari bahan baku sampai produk akhir." ungkapnya.
Untuk bahan baku, distandarkan jumlah kadar air. C-Organik. dan CN rationya. Semua itu.
secara teknis ditetapkan oleh PT Pertani. Lalu, bahan baku itu dikomposisikan. sehingga
kualitasnya merata, (bersambung)
Sumber : Indo Pos

2/2