fordas sumut asahan 0

GUBERNUR SUMATERA UTARA
KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA
NOMOR 614/ 468 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN FORUM PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI ASAHAN – TOBA
GUBERNUR SUMATERA UTARA,
Menimbang

a. bahwa daerah aliran sungai (DAS) sebagai suatu daerah tertentu
yang bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa, merupakan
kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya
berfungsi untuk menampung air dari curah hujan dan dari sumber air
Iainnya yang perlu dijaga kelestariannya;
b. bahwa DAS Asahan – Toba sebagaimana tersebut pada huruf a
dengan wilayah cakupan meliputi lintas kabupaten yaitu Kabupaten
Tanah Karo, Dairi, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara,
Toba Samosir, Asahan, Simalungun dan Kota Tanjung Balai,
merupakan DAS Prioritas I (Pertama) sehingga perlu pengelolaan
secara terpadu dan terkoordinasi;
c. bahwa untuk mencapai maksud tersebut di atas, maka perlu dibentuk
Forum Pengelolaan Daerah Akan Sungai Asahan – Toba yang

ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara.

Mengingat

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang KOnservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990
Nomor 49);
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 66);
3. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 167) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 29);
4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 50);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
104);
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108);
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126)

8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahur 2005 – 2025
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33);
9. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata
Pengaturan Air (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990
Nomor 25);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai
(Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 44);


13.Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara
Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 104);
14.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 59);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang
Pengendalian
Kerusakan
dan
atau
Pencemaran
Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan
atau Lahan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 10);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
45);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi

(Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 46);
18.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 ntang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2006 Nomor 97);
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,
Serta remanfaatan Hutan (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 22);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82);
21.Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan
Sungai dan Pemeliharaan Kelestarian Daerah Aliran Sungai;
22.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 52/Kpts-I1/2001 tentang
Pedoman Penyelenggaraan DAS Terpadu;
23.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.26/Menhut-I1/2006
tentang Pedoman Penyusunan Pengelolaan DAS Terpadu.

Memperhatikan

Surat Menteri Kehutanan Nomor S.652/Menhut-V/2006 tanggal 11
Oktober 2006 perihal Pembentukan Wadah Koordinasi Pengelolaan
DAS.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERTAMA

KEDUA

: Membentuk Forum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Asahan-Toba, dengan Struktur Organisasi sebaoaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
: Forum Pengelolaan DAS tersebut Diktum PERTAMA adalah wadah
para pihak terkait dalam pengelolaan DAS untuk komunikasi,

konsultasi dan koordinasi dalam rangka memberikan rekomendasi
atau masukan kepada pembuat keputusan tentang kebijakan,
implementasi kegiatan dan pengendalian pengelolaan sumber daya
alam secara terpadu di Daerah Aliran Sungai, dengan tugas,
wewenang dan fungsinya sebagai berikut
A. Tugas :
1. melakukar,
pengkajian
tentang kebijakan
rencana,
pelaksanaan kegiatan dan dampak kegiatan pengelolaan DAS;
2. mengadakan rapat secara berkala
maupun setiap saat
diperlukan baik rapat pleno, terbatas maupun gabungan;
3. bertanggungjawab dan wajib melaporkan hasil pelaksanaan
tugasnya kepada Gubernur Sumatera Utara.
B. Wewenang
1. menyelenggarakan rapat rutin dan insidentil dalam rangka
menyelesaikan konflik antar kepentingan institusional,
golongan masyarakat dan antar daerah;

2. merekomendasikan prioritas penggunaan dan pemanfaatan
wilayah DAS untuk keamanan in-situ dan ex-situ serta
kesejahteraan masyarakat;
3. merekomendasikan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(RHL), pembangunan bangunan pengaman aliran sungai
untuk perlindungan DAS dan investasi vital yang ada dan
untuk upaya antisipasi bahaya banjir, erosi, sedimentasi dan
kekeringan;
4. memberikan
saran
pertimbangan
terhadap
kegiatan
pertambangan bahan galian terutama yang dapat mengubah
permukaan tanah pada wilayah DAS maupun reklamasinya;
5. merOerikan saran dan masukan kepada Gubernur Sumatera
Utara tentang potensi masalah yang mungkin timbul sebagai
akibat penggunaan dan pemanfaatan wilayah DAS;
6. merekomendasikan atau memberi saran pertimbangan kepada
Gubernur Sumatera Utara dalam penentuan Kebijakan

Pengelolaan DAS;
7. menyampaikan laporan perkembangan penyelenggaraan
Kebijakan Pengelolaan DAS kepada Gubernur Sumatera
Utara.
Memperhatikan...........

C. Fungsi :
1. pengkajian kebijakan, rencana dan program yang sedang dan
akan dilaksanakan di dalam DAS;
2. pengkajian permasalahan-permasalahan yang timbul akibat
kegiatan-kegiatan Pengelolaan DAS dan bencana alam;
3. memberikan pertimbangan dan saran pemecahan masalah
kepada Gubernur Sumatera Utara, mengenai :
a. penggunaan dan pemanfaatan wilayah DAS sesuai
dengn daya dukungnya;
b. pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air;
c. penambangan bahan galian di dalam DAS;
d. pengendalian bencana alam, tanah Iongsor dan daya
rusak air/banjir dan kekeringan;
e. rehabilitasi dan konservasi DAS.

4. fasilitasi atau penyelenggaraan rapat-rapat Forum
Pengelolaan DAS antar wilayah administrasi dalam rangka
komunikasi, konsultasi, sosialisasi dan koordinasi Pengelolaan
DAS.
KETIGA

KEEMPAT

Segala biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Departemen Kehutanan
Republik Indonesia, Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Sumatera Utara dan sumber dana lainnya yang sah.
Keputusan ini mulai berlaku terhitung pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :Medan
Pada tanggal: 23 Januari 2008

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :
1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta

2. Menteri Kehutanan RI di Jakarta
3. Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara di Medan
4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara di Medan
5. Kepala BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara di Medan
6. Kepala Biro Keuangan SETDA Provinsi Sumatera Utara di Medan
7. Bupati/Walikota wilayah DAS Asahan – Toba