191 semburan gas barito tak berbahaya

Semburan Gas Barito Tak Berbahaya
Oleh
Kamis, 07 Desember 2006 21:44 - Update Terakhir Kamis, 07 Desember 2006 21:45

Berdasarkan hasil analisa Tim Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) semburan lumpur dan gas di desa Kolam Kanan, Barito Kuala, Kalimantan Selatan
tidak membahayakan lingkungan. Namun demikian masyarakat diminta tetap waspada dan
tidak melakukan pemboran air tanah di kawasan itu...

Lumpur yang keluar bersuhu normal yaitu 26 derajat Celsius, ujar keplaa Badan Geologi
Departemen ESDM Bambang Dwiyanto saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis
(7/12). Selain itu kandungan kimia pada lumpur pada level yang tidak membahayakan.

Kepala Badan Geologi Departemen ESDM Bambang Dwiyanto mengungkapkan berdasarkan
hasil analisa gas yang keluar bersama lumpur itu mengandung 22,2 hingga 26 persen gas
methana (CH4), 0,45 hingga 0,75 persen CO2 dan 80 persen berupa nitrogen..

"Gas metana dan karbondioksida tersebut kemungkinan berasal dari sumber jebakan
hidrokarbon di bawah permukaan tanah," kata Bambang. Berdasarakan temuan tersebut,
lanjut Bambang, Departemen ESDM meminta masyarakat untuk tidak panik, karena gas
tersebut memang tidak berbahaya.


Namun, menurut Kepala Badan Geologi Departemen ESDM masyarakat diharapkan tidak
beraktifitas di sekitar semburan gas sampai semburan tersebut dapat dihentikan atau berhenti
dengan sendirinya. Ditambahkan pengeboran dilakukan di areal lahan milik penduduk setempat
atau bukan areal wilayah kerja Migas.

Diungkapkan oleh Kepala Badan Geologi Bambang Dwiyanto tempat semburan merupakan
lokasi pemboran air tanah yang dibuat secara manual yang dilakukan pada tanggal 4-22
November lalu. Pada saat pengeboran mencapai kedalaman 138 meter, yaitu saat sampai
lapisan aquifer, ternyata muncul semburan gas bersama lumpur tersebut.

1/1