094511 AKJ 2010 10 06 Yogyakarta Sebagai Indonesia Mini

Yogyakarta sebagai Indonesia mini
Yogyakarta sebuah kota yang kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota perjuangan,
kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata. Yogyakarta berarti Yogya yang kerta, Yogya yang makmur, sedangkan
Ngayogyakarta Hadiningrat berarti Yogya yang makmur dan yang paling utama.
Yogyakarta pernah menjadi pusat kerajaan di masa klasik, sampai masa Kerajaan Mataram (Islam). Kesultanan Yogyakarta sampai
sekarang masih eksis keberadaannya. Sebutan kota kebudayaan untuk kota ini, berkaitan erat dengan banyaknya peninggalanpeninggalan budaya yang bernilai tinggi dan sampai sekarang masih tetap lestari. Sebutan ini juga berkaitan dengan banyaknya
pusat-pusat seni dan budaya.
Spesifikasi obyek ini masih didukung oleh kombinasi obyek fisik dan obyek non fisik dalam paduan yang serasi. Kesemua faktor
tersebut memperkuat daya saing DIY sebagai propinsi tujuan utama (primary destination) tidak saja bagi wisatawan nusantara
maupun wisatawan mancanegara.
Sebutan Prawirotaman dan Sosrowijayan sebagai 'kampung internasional' membuktikan kedekatan atmosfir Yogyakarta dengan
'selera eksotisme' wisatawan mancanegara.
Yogyakarta tidak berlebihan bila disebut sebagai miniatur Indonesia. Disamping predikat-predikat di atas, sejarah dan status
Yogyakarta merupakan hal menarik untuk disimak. Nama daerahnya memakai sebutan DIY sekaligus statusnya sebagai Daerah
Istimewa. Status Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa berkenaan dengan runutan sejarah Yogyakarta,
----statement---Hery zudianto
Walikota yogyakarta
baik sebelum maupun sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagai kota yang sarat predikat Kota Yogyakarta meraih predikat sebagai kota ternyaman. Pengakuan ini menambah deretan
panjang predikat yang melekat pada kota gudeg sepanjang tahun. Mengawali lembaran tahun lalu Yogyakarta dianugerahi sebagai
kota terbersih. Hingga berturut-turut berbagai predikat sebagai kota layak anak, kota langit biru, kota sehat, kota tujuan wisata terbaik,

kota terbaik bagi penanaman modal, kota berprestasi kinerja keuangan, hingga kota termudah dalam mendirikan usaha.
Deretan prestasi tersebut akan mampu menjadi pijakan yang kuat untuk menjawab segala tantangan dan melangkah optimis di tahun
tahun kedepan. Tahun ini wajah Kota Yogyakarta akan dibawa sebagai kota yang nyaman huni. Dengan tematik pembangunan yang
diusung Pemkot Yogyakarta untuk “Mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Yang Sehat Dan Nyaman Huni Dengan Pengelolaan
Fasilitas Pelayanan Publik Yang Memadai”. Tampaknya tema besar tersebut bukan hal yang naif untuk dilaksanakan dan dinyatakan.
Hal ini menunjukkan bahwa / warga Kota Yogyakarta sebagian besar merasa nyaman tinggal di kotanya. Warga kota merupakan pihak
yang paling tahu dan dapat merasakan secara langsung kondisi kotanya // Secara fisik kenyamanan warga terpenuhi oleh adanya
infrastruktur lingkungan dan pemukiman yang memadai. Kebutuhan dasar warga Kota Yogyakarta terpenuhi dengan pencapaian
pembangunan yang telah dilakukan pemerintah bersama warganya. Begitu pula fasilitas publik bagi masyarakat perkotaan menjadi
prioritas utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
Yogyakarta mempunyai citra sebagai kota yang aman, nyaman, dan enak ditinggali. Budaya masyarakat Kota Yogyakarta yang
lembut, sopan, ramah, penurut dan tidak banyak menuntut ternyata menjadi salah satu faktor alasan persepsi kenyamanan tersebut.
Yogyakarta terbukti mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan hidup bagi penghuninya.
Optimisme untuk mewujudkan kota yang aman dan nyaman juga dibuktikan dengan komitmen yang telah disepakati bersama baik
lembaga pemerintah / swasta / maupun masyarakat // Sinergitas untuk saling bergandengan tangan dalam mewujudkan cita-cita luhur
tersebut./ menghasilkan Kolaborasi yang apik sehingga dapat membawa Kota Yogyakarta menjadi kota yang makin aman dan
nyaman huni. ///
Tim melaporkan untuk akj rbtv ///

Pertanyaan :

1. Yogyakarta sebuah kota yang kaya predikat, seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota
pariwisata // menurut pak hery gimana ?
2. Sebagai kota yang sarat predikat Kota Yogyakarta meraih predikat sebagai kota ternyaman. // perlukah pengakuan ini ?
landasannya apa ?
3. barometer kota nyaman dan layak huni apa saja ?
4. himbauan dan harapan dari pak hery untuk menpertahankan predikat tersebut?
5. testimony pak heri tentang ciptakan yogyakarta nyaman dan layak huni

News reader : Yogyakarta sebagai Indonesia mini
Yogyakarta sebuah kota yang kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada,/ seperti sebagai kota
perjuangan,/ kota kebudayaan,/ kota pelajar,/ dan kota pariwisata. // Yogyakarta tidak berlebihan bila disebut sebagai miniatur
Indonesia.// Disamping predikat-predikat di atas, sejarah dan status Yogyakarta merupakan hal menarik untuk disimak.// Budaya
masyarakat Kota Yogyakarta yang lembut, sopan, ramah, penurut dan tidak banyak menuntut ternyata menjadi salah satu faktor
alasan persepsi kenyamanan tersebut. Yogyakarta terbukti mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan hidup bagi
penghuninya. ///

Yogyakarta Sebagai Kota Pendidikan

Pendidikan sebagai investasi sumber daya manusia, bagaimanapun, selalu bersentuhan dengan kebutuhan siswa / mahasiswa
sebagai manusia maupun sebagai peserta didik. Oleh karenanya, gambaran tentang peran nyata pendidikan pada pertumbuhan

ekonomi daerah lebih tampak pada munculnya berbagai jenis usaha penunjang pendidikan.Usaha lain di bidang pendidikan yang amat
menyolok adalah pada usaha jasa pendidikan itu sendiri. Berbagai kursus, les privat, dan lembaga pendidikan memperkukuh basis
pendidikan kota ini.
Hal menarik dari pertumbuhan lembaga pendidikan ini adalah semakin banyaknya jenis jasa pendidikan yang ditawarkan.
Keberlimpahan ini semestinya menjadi faktor pendukung tersendiri dalam upaya meningkatkan ketrampilan siswa didik. Sebab
pendidikan formal, bagaimanapun, tidak akan sepenuhnya mampu memikul fungsi-fungsi utama pendidikan nasional.
Seiring dengan era komputerisasi, usaha penyewaan komputer menjamur di hampir setiap sisi kehidupan mahasiswa. Usaha yang
umumnya dikelola oleh mahasiswa ini biasanya menawarkan jasa penyewaan, pengetikan, pencetakan, olah data, serta yang terakhir
ini juga marak adalah 'warnet' atau warung internet dengan sewa perjamnya yang bervariasi dan memberikan pelayanan yang cukup
memuaskan bagi pelanggannya.
Berkaitan dengan kebutuhan bacaan, alat-alat tulis dan peraga pendidikan, terdapat cukup banyak toko-toko buku dan alat tulis.
Disamping itu, terdapat pula usaha informal kegiatan pendidikan, misalnya produksi rak-rak / almari buku, meja-kursi belajar. Produkproduk yang berbahan baku kayu ini dikemas secara sederhana, dan terpampang dipinggiran jalan di sekitar lokasi sekolah, seperti di
sekitar jalan Samirono, disekitar ringroad, dan lain-lain.

Yogyakarta Sebagai Kota Kerajinan
Disamping itu, terdapat tidak kurang dari 70.000 industri kerajinan tangan, dan sarana lain yang amat kondusif seperti fasilitas
akomodasi dan transportasi yang amat beragam, aneka jasa boga, biro perjalanan umum, serta dukungan pramuwisata yang
memadai, tim pengamanan wisata yang disebut sebagai Bhayangkara Wisata.

Yogyakarta sebagai Kota Perdagangan dan Industri

Kegiatan perdagangan selalu berkaitan dengan kegiatan sektor lainnya. Gambaran yang laing jelas dari keterkaitan ini adalah
beberapa kesetaraan antara struktur industri dan struktur perdagangan di DIY. Pertama, adalah dalam hal skala usaha industri, kondisi
perdagangan di DIY juga didominasi oleh pedagang kecil, pedagang informal, dan pedagang tradisional. Kedua, berkaitan dengan
jenis lapangan usaha strategis. Beberapa komoditas ekspor yang menjadi andalan dalam perdagangan luar negeri merupakan
industri-industri strategis dalam struktur industri di DIY.
Dua keterkaitan tersebut memiliki implikasi yang lebih jauh dalam penyerapan tenaga kerja dan arus investasi di kedua sektor. Dalam
kaitan ini, asas kemitraan antara pengusaha besar maupun menengah dengan pedagang kecil menjadi sebuah prasyarat bagi
terciptanya sruktur industri dan perdagangan yang sehat dan seimbang. Lembaga keuangan, semacam bank, koperasi ataupun BPR
memiliki peranan yang amat strategis, terutama berkenaan dengan upaya pemberdayaan usaha ekonomi berskala kecil.