A5. Protokol Routing
Jaringan Komputer I
Materi 5
Lapis Jaringan
Lapis Jaringan (Network Layer)
Node
Link
Terminal
Jaringan
Lingkup Kerja Lapis Jaringan
Fungsi lapis 3
Memilih jalan (routing)
Default: dipilih jalan yang terpendek (Shortest Path Algorithm) , saat ini terpendek
= terkecil costnya
RIP
Bellman-Ford
Prim-Dijkstra
Floyd-Warshall
Elemen Teknik Routing:
Performansi: Hop, jarak, kecepatan, delay,
cost
Decision Time : paket, sesi
Decision Place : terdistribusi, sentralisasi
Informasi sumber : tidak ada, lokal,
bertetangga, sepanjang rute, semua node
Strategi : tetap, adaptif, acak, flooding
Waktu update routing adaptif : kontinu,
periodik, perubahan topologi, perubahan
beban utama
Bellman-Ford
Mencari jalur terpendek antara 1 source
node ke titik-titik lainnya didalam jaringan
Jarak dapat positif atau negatif
Diasumsikan tidak ada cycle dengan jarak
negatif
di,j = ∞, jika (i,j) bukan arc dari graph
Didalam algoritma B-F, yang dicari mulamula adalah
1. Jarak terpendek dengan maksimum 1 arc
2. Jarak terpendek dengan maksimum 2 arc, dst
3. Jarak terpendek dengan maksimum h arc
SHORTEST (≤ h) path
Bellman-Ford
Di(h) adalah jalur terpendek (≤h) dari node
1 (source node) ke node I
= 0, untuk semua h
Start : Di(0) = ∞, untuk semua I ≠ 1.
Untuk setiap successive h ≥ 0,
Di(h+1) = minj[Dj(h) + dji], untuk semua I ≠ 1
jumlah step maks = |N| - 1
dij = jarak dari source i ke destination j
dij = 0 i=j
dij = ~ i ≠ j
dij = 0 i=j
Contoh Soal Bellman-Ford:
Mencari jalur terpendek dari Node(1)
Source ke node-node lainnya di dalam
graph
3
Complexity (jumlah iterasi) algoritma B-F = Φ(N )
Algoritma Dijkstra
Complexity algoritma Dijkstra = Φ(N2)
Semua jarak d/p arc harus positif
Terdapat 1 set node P
Mencari jalur terpendek dari node 1 (source
node) ke setiap node lainnya didalam graph
Estimasi jalur terpendek di update setiap
kali, dan jika estimasi sudah mencapai
actual distance, masukkan node dalam set
P
Kondisi mula:
P = {1}, D1 = 0, Dj = dij, j ≠ 1
jalur terpendek dari node 1
Jika tidak ada hubungan, maka Dj = ∞
Step 1: Untuk setiap i* € P,
dimana: Di* = min Dj ; j € P
Set P = P U{i*}; jika P = N stop, else
Step 2: Update Dj untuk j € P
Dj = min[Dj, Di* + di*j]
Kembali ke step 1
Contoh soal:
Inisialisasi:
P = {1}
D1=0,D2=1,D3=4,D4=D5=∞
Iterasi 1:
Step1:
i* = 2, P={1,2}
Step2:
D3 = min(D3,D2+d23)
= min(4,1+1) = 2
D4 = min(∞,1+8)= 9
D5 = ∞ = min(D5,D2+d25)
= min(∞, ∞)
Pilih min D D3=2, untuk iterasi selanjutnya
Iterasi 2:
Step 1:
i* = 3, P = {1,2,3}
D3 = 2, D2 = 1, D4 = 9, D5 = ∞
Step 2:
D4 = min (D4,D3+d34)
= min (9,2+∞) = 9
D5 = min (D5,D3+d35)
= min (∞,2+2)
=4
Pilih D5 untuk iterasi selanjutnya
Iterasi 3:
Step 1:
i* = 5, P = {1,2,3,5}, D5 = 4
Step 2:
Update
D4 = min (9,D5+d54)
= min (9,4+4) = 8
Iterasi berakhir, karena jumlah node hanya 5.
Hasil akhir :
D1 = 0
D2 = 1
D3 = 2
D4 = 8
D5 = 4
Algoritma Floyd-Warshall
Mencari jalur terpendek diantara semua pasangan
node secara bersama-sama
Jarak arc dapat positif atau negatif, tetapi tidak ada
cycle dengan jarak negatif
Algoritma F-W melakukan iterasi pada set node, yang
diperbolehkan sebagai intermediate nodes (titik-titik
antara) didalam graph
Start dengan arc tunggal (tanpa intermediate nodes)
Selanjutnya jarak terpendek dihitung dengan batasan
hanya node 1 (asumsi sebagai souce node) yang
dapat digunakan sebagai intermediate node,
diteruskan dengan batasan bahwa hanya node 1 dan
node 2 yang dapat digunakan sebagai intermediate
node, dst
Definisi : Dij(n) = jalur terpendek antara node i dan
node j dengan batasan (ketentuan) bahwa hanya node
1,2,…..,n yang dapat digunakan sebagai intermediate
nodes
Step (1): Start Dij(0) = dij, untuk semua i,j; i≠j
Step (2): Untuk n=0,1,…,N-1
Dij(n+1) = min [Dij(n),Di(n+1)(n) + D(n+1)j(n)] untuk semua i≠j
dst.
Algoritma stop setelah n = N – 1, dimana N = jumlah
node dalam jaringan
Kompleksitas algoritma F-W adalah Φ(N3) karena N
step dalam algoritma F-W harus dieksekusi untuk
setiap node. = jika algoritma Dijkstra diulang untuk
setiap pilihan yang mungkin untuk source node.
Distance Vector Algorithm
DX(Y,Z) = jarak dari X ke Y, melalui Z
sebagai hop selanjutnya
= c(X,Z) + minwZ{D (Y,w)}
Algoritma Distance Vector
Pada semua node,X:
1.
Inisialisasi
2.
Untuk semua node bersebelahan v
3.
DX(*,v) = ∞ {* berarti untuk semua baris}
4.
DX(v,v) = c(X,v)
5.
Untuk semua tujuan, y
6.
Kirim minwXD (y,w) kesetiap tetangga
7.
loop
8.
tunggu (sampai ada perubahan cost link ke tetangga V
atau diterima update dari tetangga V)
9.
If (c(X,V) berubah dengan d)
10.
then untuk semua tujuan y: DX(y,V) = DX(y,V) + d
11.
Else if (diterima update dari V dengan tujuan Y)
12.
then untuk tujuan tunggal y:
c(X,V) + nilai baru
13.
IF ada nilai baru minwDX(Y,w) untuk semua tujuan Y
14.
then kirim nilai baru minwDX(Y,w) ke semua tetangga
15. terus menerus
DX(Y,V) =
Segmentation And
Reassembly
Tidak setiap data (pdu) dari suatu lapis bisa
dibawa utuh oleh lapis berikutnya
Perlu ada layanan untuk membagi data
tersebut kedalam ukuran yang bisa
diterima oleh lapis berikutnya disisi
pengirim
Dan perlu ada layanan untuk menyatukan
kembali data tersebut menjadi data utuh
pada sisi penerima
Proses ini dinamakan : fragmentation (atau
segmentation) & reassembly
Fragmentasi
dan
Reassembly
Header IP
harus
memuat field
berikut:
Penanda
unit data
(ID)
Panjang
data
Offset
More
22
Jaringan Komputer I
=1480
=1480
IP
Internet Protocol
Protokol paling populer dijagatraya
Kelebihan:
Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada
alamat yang sama, unik) = 4 G = 2^32
Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP,
HTTP, SMNP, dll)
De facto standar protokol lapis 3 (mulai
digunakan tanpa protokol aplikasi standar: XoIP )
Format paket IP
1
2
3
Version
4
5
6
7
8
Header length
9
10
11
12
13
14
Priority (0-7)
low
high
high
“1”
Precedence
D
T
R
unused
Total length
Identification
D
M
Fragment offset
Time to live (seconds)
Protocol
Header checksum
Source IP address (4 Byte)
Destination IP address (4 Byte)
Option (0 word atau lebih)
Data
64 kBData
15
16
Fungsi-fungsi Header IP
Version
Header length
Precedence
D T
R
X X
Total length
Identification
Version (4 bit) menyatakan versi IP yang digunakan : 0100 (4) =
IPv4, memungkinkan evolusi protokol
Header length (4 bit) menyatakan panjang header IP dalam dword :
0101 (5) = 20 byte
Precedence (3 bit) =service type
Delay : D=1 low delay ; segera dikirim
Throughput : T=1 high throughput ;
Reliability : R=1 high reliability ; paket tidak boleh di drop
X = future used ; default = 0
Total length = panjang total datagram dalam ukuran byte
(datagram=paket IP)
Identification
D
M
Fragment offset
Identification = identifikasi nomor paket IP secara unik
(berurut, dimulai random oleh protokol IP)
Flag (3bit) yang dipakai hanya 2 bit, yaitu:
1. Don’t Fragment : D = 1 tidak boleh dilakukan
framentasi untuk paket ini
2. More Fragment : M = 1 masih ada paket
berikutnya,
M = 0 potongan paket terakhir
Fragment Offset : berisi nomor byte awal dari
potongan paket ini, contoh : FO= 20 berarti paket ini
dimulai dari byte ke 20 paket asal (paket sebelum
difragmentasi/disegmentasi)
Time to live (seconds)
Protocol
Time to live : Membatasi lamanya paket berada
dijaringan, dalam detik atau hop, contoh : TTL=128
paket hanya boleh ada dijaringan selama maksimum
128 detik atau hop
Protokol : indikasi protokol lapis 4 yang akan menerima
isi data dari paket IP,
contoh :
TCP : 06
UDP : 17
Alamat IP
Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4
(sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x)
IPv4 : 32 bit ≈ 4G alamat
202.134.21.3 = CA.22.15.03
IPv6 : 128 bit ≈ 256 exa2
FF:01:07::::::::::CA:22:15:03
2^32 bit = 1m 2^128 bit = lebar galaxy
bimasakti
Alamat IP
31
Jaringan Komputer I
IPv4
Punya 32 bit alamat = 4G alamat
Format DDD.DDD.DDD.DDD
Dibagi menjadi kelas-kelas (kelompok):
A anggota : 2G ciri
0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
0.0.0.0 sd 127.255.255.255
B anggota : 1G ciri
10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
128.0.0.0 sd 191.255.255.255
C anggota : 0.5 G ciri
110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
192.0.0.0 sd 223.255.255.255
Grouping IP
Grup A anggota 2G terbagi menjadi:
Mask :
11111111.000000000.00000000.00000000
128 subnetwork dengan 16M host
Grup B anggota 1G terbagi menjadi:
mask : 11111111.11111111.00000000.00000000
16k subnetwork dengan 64k host
Grup C anggota 512M terbagi menjadi:
Mask : 11111111.11111111.11111111.00000000
2M subnetwork dengan 256 host
IP reserved
#
10.0.0.0 - 10.255.255.255
- reserved for intranet local networks
# 127.0.0.0 - 127.255.255.255
- reserved for local loop on each computer
# 172.16.0.0 - 172.31.255.255
- reserved for intranet local networks
# 192.168.0.0 - 192.168.255.255
- reserved for intranet local networks
# 224.0.0.0 - 239.255.255.255
- used for multicast routing
Alokasi Alamat Kelas C
Alamat kelas C
Alokasi
194.0.0.0 s/d
195.255.255.255
Eropa
198.0.0.0 s/d
199.255.255.255
Amerika Utara
200.0.0.0 s/d
201.255.255.255
Amerika Tengah dan
Selatan
202.0.0.0 s/d
203.255.255.255
Asia Pasifik
PR 30-4-7 dibahas 2-5-7
Suatu jaringan dengan IP 10.14.15.xxx
mask 255.255.255.240
Pertanyaan:
Berapa subnet di jaringan tersebut?
Jika ingin mengirim semua anggota subnet
ke 4, berapakah alamat IP yang harus dituju?
Subnet
Teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian network
sehingga memperbanyak jumlah network dan mengurangi jumlah host
Alasan :
Mengurangi trafik jaringan
Meyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan
mengisolasi masalah dalam jaringan, kemudahan pengelolaan dan
pengaturan routing
Meningkatkan performansi jaringan akibat berkurangnya trafik
10.14.64.255 mask 255.255.255.128
00001010.00001110.01000000.11111111
11111111.11111111.11111111.10000000 mask
Hasil operasi and 10.14.64.128
Hasil operasi xor (dgn bit 0 di mask) 127
10.14.64.255/25 : subnet 10.14.64.128 dengan host 127
10.14.64.64 mask 255.255.255.128
00001010.00001110.01000000.01000000
11111111.11111111.11111111.10000000 mask
Hasil operasi and 10.14.64.0
Hasil operasi xor (dgn bit 0 di mask) 64
10.14.64.64/25 : subnet 10.14.64.0 dengan host 64
Subnet
10.14.64.xxx/25 akan membagi menjadi 2
kelompok:
10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast
10.14.64.127)
10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast
10.14.64.255)
10.14.64.xxx/26 akan membagi menjadi 4
kelompok:
10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast
10.14.64.63)
10.14.64.64 (lokal 10.14.64.64, broadcast
10.14.64.127)
10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast
10.14.64.191)
10.14.64.192 (lokal 10.14.64.192, broadcast
10.14.64.255)
IP
Subnet mask
Network number
Host
Broadcast
10.14.201.3
255.255.255.0
10.14.201.0
3
10.14.201.255
10.14.201.3
255.255.240.0
10.14.192.0
9.3
10.14.207.255
10.14.201.3
255.255.128.0
10.14.128.0.0
0.0.73.3
10.14.255.255
10.14.201.3
255.255.224.0
10.14.192.0
9.3
10.14.223.255
10.14.201.3
Ada 3
10.14.192.0
9.3
Ada 3
10.14.201.3
Ada 3
10.14.200.0
1.3
Ada 3
10.14.201.3
255.255.0.0
10.14.0.0
201.3
10.14.255.255
IP Routing Protocol
RIP (Routing Information Protocol)
Berbasis algoritma distant vector (vektor
jarak ke tujuan)
Dibatasi maksimum 15 hop
Bertukar jarak vektor setiap 30 detik
melalui Response Message yang biasa juga
disebut dengan istilah advertisement
Setiap advertisement bisa membawa
informasi routing sampai 25 tujuan
Contoh : Isi Tabel Router A
S
Network
Tujuan
Router
Selanjutnya
Jumlah Hop ke
tujuan
W
-
1
S
D
2
Y
D
3
Z
D
>3
Latihan : Isi tabel router dibawah
ini
Protokol Routing Lainnya
RIP2
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Border Gateway Protocol (BGP)
BGP4
Protocol Independent Multicast (PIM)
Intermediate System – Intermediate
System (IS-IS)
Next Hop Routing Protocol (NHRP)
Materi 5
Lapis Jaringan
Lapis Jaringan (Network Layer)
Node
Link
Terminal
Jaringan
Lingkup Kerja Lapis Jaringan
Fungsi lapis 3
Memilih jalan (routing)
Default: dipilih jalan yang terpendek (Shortest Path Algorithm) , saat ini terpendek
= terkecil costnya
RIP
Bellman-Ford
Prim-Dijkstra
Floyd-Warshall
Elemen Teknik Routing:
Performansi: Hop, jarak, kecepatan, delay,
cost
Decision Time : paket, sesi
Decision Place : terdistribusi, sentralisasi
Informasi sumber : tidak ada, lokal,
bertetangga, sepanjang rute, semua node
Strategi : tetap, adaptif, acak, flooding
Waktu update routing adaptif : kontinu,
periodik, perubahan topologi, perubahan
beban utama
Bellman-Ford
Mencari jalur terpendek antara 1 source
node ke titik-titik lainnya didalam jaringan
Jarak dapat positif atau negatif
Diasumsikan tidak ada cycle dengan jarak
negatif
di,j = ∞, jika (i,j) bukan arc dari graph
Didalam algoritma B-F, yang dicari mulamula adalah
1. Jarak terpendek dengan maksimum 1 arc
2. Jarak terpendek dengan maksimum 2 arc, dst
3. Jarak terpendek dengan maksimum h arc
SHORTEST (≤ h) path
Bellman-Ford
Di(h) adalah jalur terpendek (≤h) dari node
1 (source node) ke node I
= 0, untuk semua h
Start : Di(0) = ∞, untuk semua I ≠ 1.
Untuk setiap successive h ≥ 0,
Di(h+1) = minj[Dj(h) + dji], untuk semua I ≠ 1
jumlah step maks = |N| - 1
dij = jarak dari source i ke destination j
dij = 0 i=j
dij = ~ i ≠ j
dij = 0 i=j
Contoh Soal Bellman-Ford:
Mencari jalur terpendek dari Node(1)
Source ke node-node lainnya di dalam
graph
3
Complexity (jumlah iterasi) algoritma B-F = Φ(N )
Algoritma Dijkstra
Complexity algoritma Dijkstra = Φ(N2)
Semua jarak d/p arc harus positif
Terdapat 1 set node P
Mencari jalur terpendek dari node 1 (source
node) ke setiap node lainnya didalam graph
Estimasi jalur terpendek di update setiap
kali, dan jika estimasi sudah mencapai
actual distance, masukkan node dalam set
P
Kondisi mula:
P = {1}, D1 = 0, Dj = dij, j ≠ 1
jalur terpendek dari node 1
Jika tidak ada hubungan, maka Dj = ∞
Step 1: Untuk setiap i* € P,
dimana: Di* = min Dj ; j € P
Set P = P U{i*}; jika P = N stop, else
Step 2: Update Dj untuk j € P
Dj = min[Dj, Di* + di*j]
Kembali ke step 1
Contoh soal:
Inisialisasi:
P = {1}
D1=0,D2=1,D3=4,D4=D5=∞
Iterasi 1:
Step1:
i* = 2, P={1,2}
Step2:
D3 = min(D3,D2+d23)
= min(4,1+1) = 2
D4 = min(∞,1+8)= 9
D5 = ∞ = min(D5,D2+d25)
= min(∞, ∞)
Pilih min D D3=2, untuk iterasi selanjutnya
Iterasi 2:
Step 1:
i* = 3, P = {1,2,3}
D3 = 2, D2 = 1, D4 = 9, D5 = ∞
Step 2:
D4 = min (D4,D3+d34)
= min (9,2+∞) = 9
D5 = min (D5,D3+d35)
= min (∞,2+2)
=4
Pilih D5 untuk iterasi selanjutnya
Iterasi 3:
Step 1:
i* = 5, P = {1,2,3,5}, D5 = 4
Step 2:
Update
D4 = min (9,D5+d54)
= min (9,4+4) = 8
Iterasi berakhir, karena jumlah node hanya 5.
Hasil akhir :
D1 = 0
D2 = 1
D3 = 2
D4 = 8
D5 = 4
Algoritma Floyd-Warshall
Mencari jalur terpendek diantara semua pasangan
node secara bersama-sama
Jarak arc dapat positif atau negatif, tetapi tidak ada
cycle dengan jarak negatif
Algoritma F-W melakukan iterasi pada set node, yang
diperbolehkan sebagai intermediate nodes (titik-titik
antara) didalam graph
Start dengan arc tunggal (tanpa intermediate nodes)
Selanjutnya jarak terpendek dihitung dengan batasan
hanya node 1 (asumsi sebagai souce node) yang
dapat digunakan sebagai intermediate node,
diteruskan dengan batasan bahwa hanya node 1 dan
node 2 yang dapat digunakan sebagai intermediate
node, dst
Definisi : Dij(n) = jalur terpendek antara node i dan
node j dengan batasan (ketentuan) bahwa hanya node
1,2,…..,n yang dapat digunakan sebagai intermediate
nodes
Step (1): Start Dij(0) = dij, untuk semua i,j; i≠j
Step (2): Untuk n=0,1,…,N-1
Dij(n+1) = min [Dij(n),Di(n+1)(n) + D(n+1)j(n)] untuk semua i≠j
dst.
Algoritma stop setelah n = N – 1, dimana N = jumlah
node dalam jaringan
Kompleksitas algoritma F-W adalah Φ(N3) karena N
step dalam algoritma F-W harus dieksekusi untuk
setiap node. = jika algoritma Dijkstra diulang untuk
setiap pilihan yang mungkin untuk source node.
Distance Vector Algorithm
DX(Y,Z) = jarak dari X ke Y, melalui Z
sebagai hop selanjutnya
= c(X,Z) + minwZ{D (Y,w)}
Algoritma Distance Vector
Pada semua node,X:
1.
Inisialisasi
2.
Untuk semua node bersebelahan v
3.
DX(*,v) = ∞ {* berarti untuk semua baris}
4.
DX(v,v) = c(X,v)
5.
Untuk semua tujuan, y
6.
Kirim minwXD (y,w) kesetiap tetangga
7.
loop
8.
tunggu (sampai ada perubahan cost link ke tetangga V
atau diterima update dari tetangga V)
9.
If (c(X,V) berubah dengan d)
10.
then untuk semua tujuan y: DX(y,V) = DX(y,V) + d
11.
Else if (diterima update dari V dengan tujuan Y)
12.
then untuk tujuan tunggal y:
c(X,V) + nilai baru
13.
IF ada nilai baru minwDX(Y,w) untuk semua tujuan Y
14.
then kirim nilai baru minwDX(Y,w) ke semua tetangga
15. terus menerus
DX(Y,V) =
Segmentation And
Reassembly
Tidak setiap data (pdu) dari suatu lapis bisa
dibawa utuh oleh lapis berikutnya
Perlu ada layanan untuk membagi data
tersebut kedalam ukuran yang bisa
diterima oleh lapis berikutnya disisi
pengirim
Dan perlu ada layanan untuk menyatukan
kembali data tersebut menjadi data utuh
pada sisi penerima
Proses ini dinamakan : fragmentation (atau
segmentation) & reassembly
Fragmentasi
dan
Reassembly
Header IP
harus
memuat field
berikut:
Penanda
unit data
(ID)
Panjang
data
Offset
More
22
Jaringan Komputer I
=1480
=1480
IP
Internet Protocol
Protokol paling populer dijagatraya
Kelebihan:
Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada
alamat yang sama, unik) = 4 G = 2^32
Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP,
HTTP, SMNP, dll)
De facto standar protokol lapis 3 (mulai
digunakan tanpa protokol aplikasi standar: XoIP )
Format paket IP
1
2
3
Version
4
5
6
7
8
Header length
9
10
11
12
13
14
Priority (0-7)
low
high
high
“1”
Precedence
D
T
R
unused
Total length
Identification
D
M
Fragment offset
Time to live (seconds)
Protocol
Header checksum
Source IP address (4 Byte)
Destination IP address (4 Byte)
Option (0 word atau lebih)
Data
64 kBData
15
16
Fungsi-fungsi Header IP
Version
Header length
Precedence
D T
R
X X
Total length
Identification
Version (4 bit) menyatakan versi IP yang digunakan : 0100 (4) =
IPv4, memungkinkan evolusi protokol
Header length (4 bit) menyatakan panjang header IP dalam dword :
0101 (5) = 20 byte
Precedence (3 bit) =service type
Delay : D=1 low delay ; segera dikirim
Throughput : T=1 high throughput ;
Reliability : R=1 high reliability ; paket tidak boleh di drop
X = future used ; default = 0
Total length = panjang total datagram dalam ukuran byte
(datagram=paket IP)
Identification
D
M
Fragment offset
Identification = identifikasi nomor paket IP secara unik
(berurut, dimulai random oleh protokol IP)
Flag (3bit) yang dipakai hanya 2 bit, yaitu:
1. Don’t Fragment : D = 1 tidak boleh dilakukan
framentasi untuk paket ini
2. More Fragment : M = 1 masih ada paket
berikutnya,
M = 0 potongan paket terakhir
Fragment Offset : berisi nomor byte awal dari
potongan paket ini, contoh : FO= 20 berarti paket ini
dimulai dari byte ke 20 paket asal (paket sebelum
difragmentasi/disegmentasi)
Time to live (seconds)
Protocol
Time to live : Membatasi lamanya paket berada
dijaringan, dalam detik atau hop, contoh : TTL=128
paket hanya boleh ada dijaringan selama maksimum
128 detik atau hop
Protokol : indikasi protokol lapis 4 yang akan menerima
isi data dari paket IP,
contoh :
TCP : 06
UDP : 17
Alamat IP
Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4
(sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x)
IPv4 : 32 bit ≈ 4G alamat
202.134.21.3 = CA.22.15.03
IPv6 : 128 bit ≈ 256 exa2
FF:01:07::::::::::CA:22:15:03
2^32 bit = 1m 2^128 bit = lebar galaxy
bimasakti
Alamat IP
31
Jaringan Komputer I
IPv4
Punya 32 bit alamat = 4G alamat
Format DDD.DDD.DDD.DDD
Dibagi menjadi kelas-kelas (kelompok):
A anggota : 2G ciri
0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
0.0.0.0 sd 127.255.255.255
B anggota : 1G ciri
10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
128.0.0.0 sd 191.255.255.255
C anggota : 0.5 G ciri
110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
192.0.0.0 sd 223.255.255.255
Grouping IP
Grup A anggota 2G terbagi menjadi:
Mask :
11111111.000000000.00000000.00000000
128 subnetwork dengan 16M host
Grup B anggota 1G terbagi menjadi:
mask : 11111111.11111111.00000000.00000000
16k subnetwork dengan 64k host
Grup C anggota 512M terbagi menjadi:
Mask : 11111111.11111111.11111111.00000000
2M subnetwork dengan 256 host
IP reserved
#
10.0.0.0 - 10.255.255.255
- reserved for intranet local networks
# 127.0.0.0 - 127.255.255.255
- reserved for local loop on each computer
# 172.16.0.0 - 172.31.255.255
- reserved for intranet local networks
# 192.168.0.0 - 192.168.255.255
- reserved for intranet local networks
# 224.0.0.0 - 239.255.255.255
- used for multicast routing
Alokasi Alamat Kelas C
Alamat kelas C
Alokasi
194.0.0.0 s/d
195.255.255.255
Eropa
198.0.0.0 s/d
199.255.255.255
Amerika Utara
200.0.0.0 s/d
201.255.255.255
Amerika Tengah dan
Selatan
202.0.0.0 s/d
203.255.255.255
Asia Pasifik
PR 30-4-7 dibahas 2-5-7
Suatu jaringan dengan IP 10.14.15.xxx
mask 255.255.255.240
Pertanyaan:
Berapa subnet di jaringan tersebut?
Jika ingin mengirim semua anggota subnet
ke 4, berapakah alamat IP yang harus dituju?
Subnet
Teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian network
sehingga memperbanyak jumlah network dan mengurangi jumlah host
Alasan :
Mengurangi trafik jaringan
Meyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan
mengisolasi masalah dalam jaringan, kemudahan pengelolaan dan
pengaturan routing
Meningkatkan performansi jaringan akibat berkurangnya trafik
10.14.64.255 mask 255.255.255.128
00001010.00001110.01000000.11111111
11111111.11111111.11111111.10000000 mask
Hasil operasi and 10.14.64.128
Hasil operasi xor (dgn bit 0 di mask) 127
10.14.64.255/25 : subnet 10.14.64.128 dengan host 127
10.14.64.64 mask 255.255.255.128
00001010.00001110.01000000.01000000
11111111.11111111.11111111.10000000 mask
Hasil operasi and 10.14.64.0
Hasil operasi xor (dgn bit 0 di mask) 64
10.14.64.64/25 : subnet 10.14.64.0 dengan host 64
Subnet
10.14.64.xxx/25 akan membagi menjadi 2
kelompok:
10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast
10.14.64.127)
10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast
10.14.64.255)
10.14.64.xxx/26 akan membagi menjadi 4
kelompok:
10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast
10.14.64.63)
10.14.64.64 (lokal 10.14.64.64, broadcast
10.14.64.127)
10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast
10.14.64.191)
10.14.64.192 (lokal 10.14.64.192, broadcast
10.14.64.255)
IP
Subnet mask
Network number
Host
Broadcast
10.14.201.3
255.255.255.0
10.14.201.0
3
10.14.201.255
10.14.201.3
255.255.240.0
10.14.192.0
9.3
10.14.207.255
10.14.201.3
255.255.128.0
10.14.128.0.0
0.0.73.3
10.14.255.255
10.14.201.3
255.255.224.0
10.14.192.0
9.3
10.14.223.255
10.14.201.3
Ada 3
10.14.192.0
9.3
Ada 3
10.14.201.3
Ada 3
10.14.200.0
1.3
Ada 3
10.14.201.3
255.255.0.0
10.14.0.0
201.3
10.14.255.255
IP Routing Protocol
RIP (Routing Information Protocol)
Berbasis algoritma distant vector (vektor
jarak ke tujuan)
Dibatasi maksimum 15 hop
Bertukar jarak vektor setiap 30 detik
melalui Response Message yang biasa juga
disebut dengan istilah advertisement
Setiap advertisement bisa membawa
informasi routing sampai 25 tujuan
Contoh : Isi Tabel Router A
S
Network
Tujuan
Router
Selanjutnya
Jumlah Hop ke
tujuan
W
-
1
S
D
2
Y
D
3
Z
D
>3
Latihan : Isi tabel router dibawah
ini
Protokol Routing Lainnya
RIP2
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Border Gateway Protocol (BGP)
BGP4
Protocol Independent Multicast (PIM)
Intermediate System – Intermediate
System (IS-IS)
Next Hop Routing Protocol (NHRP)