BAB III METODE PENELITIAN A. Sifat Dan Jenis Penelitian - Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indek Tahun

BAB III METODE PENELITIAN A. Sifat Dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian maka penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang sering disebut metode tradisional. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan

  1

  fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif . Objektivitas dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.

  Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dimana pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

  2

  hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian kuantitatif data dapat diolah dengan statistik, dimana pengolahan data lebih objektif sehingga kesimpulan yang

  3

  diambil lebih objektif. Penelitian kuantitatif menggunakan logika induktif,

  4 penarikan kesimpulan dan sampel untuk populasi.

  Pada penelitian ini memiliki sifat asosiatif, yaitu penelitian yang memiliki

  5

  sifat hubungan antar dua variabel atau lebih. Hubungan antara satu variabel

  1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. Ke 8, h. 53. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung; Alfabeta ,2011), h. 8. 3 Djam’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alvabeta, 2014), h. 41 dengan variabel lain, yaitu simetris kausal dan interaktif

  6

  . Asosiatif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu ada tidaknya pengaruh antara pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman auditor terhadap kualitas audit.

  Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal

  7 .

  Menurut Lincoln dan Guba, ciri-ciri khusus dalam sampel purposive adalah

  8

  : 1. Emergent sampling design yang bersifat sementara, sebagai pedoman awal terjun ke lapangan, setelah sampai dilapangan bisa terjadi perubahan sesuai dengan keadaan.

  2. Serial selection of sample units, ciri ini menggelinding seperti bola salju

  (snow ball) sesuai dengan petunjuk yang didapatkan dari informen-informen yang telah diwawancarai.

  3. Continous adjustment or fokusing of the sample, siapa yang akan dikejar

  sebagai informan baru disesuaikan dengan petunjuk informan sebelumnya dan sesuai dengan kebutuhan penelitian, unit sampel yang dipilih makin lama makin terarah sejalan dengan terarahnya fokus penelitian.

  4. Selection to the point of redundancy; pengembangan informen dilakukan terus sampai informasi mengarah ke titik jenuh/sama.

  6 I Made Wirartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2006), h. 166 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana data diambil dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2014 = 75 2.

  8

  Sumber data yang diambil dari data sekunder. Data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen dan arsip,dimana peneliti harus menerima data

  49 Sumber : Data Sekunder JII Diolah B. Sumber Data

  75

  7 TOTAL

  7

  7 2014

  6

  7 2013

  Perusahaan yang tidak delisting di JII tahun 2008-2014 = 68 3.

  Perusahaan yang listing di JII tahun 2008-2014 dengan Laporan Keuangan telah di audit dan dinyatakan wajar tanpa pengecualian = 7 Total perusahaan yang digunakan sebagai sampel = 7 Total sampel penelitian = 7 tahun x 7 perusahaan = 49

  4

  7 2011

  9

  7 2010

  20

  7 2009

  21

  2008

  Tabel 1 Populasi Dan Sampel Perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2008 - 2014 Tahun Jumlah Populasi (Perusahaan) Jumlah Sampel (Perusahaan)

  7 2012

  9

  apa adanya . Data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari : 1.

  Database = OSIRIS : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008 – 2014.

  2. Laporan keuangan pada Pusat Riset Pasar Modal (PRPM) BEI tahun 2008 – 2014.

  3. Data yang diambil di IDX tahun 2008 – 2014.

  4. Data diambil dari situs masing-masing perusahaan tahun 2008 -2014.

  5. Data Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) diambil dari database PPAJP - Departemen Keuangan dan Laporan Auditor Independen Perusahaan pada Pusat Riset Pasar Modal (PRPM).

C. Teknik Pengumpulan Data

  Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi dari asal

  10

  kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis . Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, website, data diserver atau di flashdisk, dokumen pemerintah dan swasta. laporan keuangan perusahaan, laporan audit, dan lain sebagainya. Data jenis ini mempunyai sifat utama tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa diupakai

  11 untuk menggali informsi yang terjadi di masa silam.

  Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

  12

  gambar maupun elektronik . Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Studi dokumenter tidak sekedar 9 Made Wirartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2006),

  h. 245 10 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, Rineka Cipta: 2010), h. 158 11 Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami, mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen. Yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut, bukan dokumen-dokumen mentah yang dilaporkan tanpa dianalisis. Untuk bagian tertentu yang dianggap penting disajikan dalam bentuk kutipan utuh, tetapi yang lainnya disajikan pokok- pokoknya dalam rangkaian uraian hasil analisis kritis dari peneliti.

  Untuk mempermudah pengumpulan data, digunakan metode dokumen

  13

  dapat dilaksanakan dengan cara : 1.

  Pedoman dokumentasi, yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.

  2. Check list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini, peneliti tingga memberikan tanda setiap pemunculan gejala yang dimaksud.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

  Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelit

  14

  untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Pemahaman mengenai konsep variabel sangat diperlukan, mengingat masalah sosial yang unik serta keterkaitan antara berbagai faktor determinatif yang menentukan dampak tertentu.

  Untuk mempermudah penjelasan sebagai variabel pengaruh (bebas) diberi simbol X dan variabel terpengaruh (terikat) diberi simbol Y.

  1. Variabel Bebas (Independent Variabel) 13 I Made Wirartha, Op.cit., h. 230

  Variabel independen sering disebut variabel stimulus, prediktor, atau variabel bebas. Variabel independen adalah variabel yang dianggap berpengaruh terhadap variabel yang lain atau yang menjadi sebab

  15

  perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) . Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari variabel masa penugasan auditor, pendidikan auditor dan pengalaman Kantor Akuntan Publik (KAP).

  2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.

  Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

  

16

  akibat karena adanya variabel bebas . Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit (Y).

  3. Definisi kualitas audit dan hal-hal yang mempengaruhi kualitas audit.

  Tabel 2 Indikator dan Sub-Indikator Variabel No. Variabel Indikator Sumber Skala Pendidikan Jumlah CPA di Kasim (2009) Rasio 1. Auditor (X ) Kantor Akuntan Rahmah dan (Orang) 1 Publik (KAP) Setiawan dan Fitriany (2011)

  Sulaimah (2011) Nawal dan Zuraida (2013) Helal (2013) Dyah dkk (2014) Othman (2014)

  2. Masa Lamanya masa Fitriany dkk (2011) Rasio Penugasan penugasan auditor Titi dkk (2014) (Tahun) (X ) Lamanya masa 2 penugasan Kantor

  Akuntan Publik Pengalaman Lama berdirinya Rasio

  3. Hussain G. Rammal. Lee (X ) Kantor Akuntan 3 D. Parker (2010) (Tahun) Publik Nawal , Sanusi, Tatik, Sigit (2013) Othman (2014) Abdul Halim (2014)

  4. Kualitas Audit Jumlah rekanan Zaki Baridwan dkk Rasio (Y) Kantor Akuntan (2014) (Orang) Publik (KAP) Elvira (2014)

1. Pengaruh masa penugasan audit terhadap kualitas audit.

  Pengujian data tenure dilakukan uji sensitivitas yang bertujuan melihat pengaruh masa penugasan audit terhadap kualitas audit, baik oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa terdapat dua argumen yang berlawanan satu sama lain tentang pengaruh masa penugasan auditor terhadap kualitas audit, yaitu dapat bersifat positif maupun negatif. Bila dilihat dalam kurun waktu yang cukup panjang, bisa saja kedua argumen tersebut benar. Kualitas audit akan meningkat sejalan dengan bertambahnya masa penugasan audit, karena diawal masa penugasan, dengan berlalunya waktu, auditor akan memperoleh peningkatan pengetahuan tentang usaha klien, sekaligus dapat menjaga independensinya terhadap klien. Dalam kurun waktu ini, kualitas audit akan meningkat sejalan dengan meningkatnya masa penugasan audit. Namun dengan semakin dekatnya hubungan auditor dengan klien, maka independensi auditor akan semakin menurun, demikian pula kualitas audit. Dengan demikian, dalam jangka panjang, kualitas audit akan menurun setelah suatu titik optimal masa penugasan audit tercapai. Berdasarkan argumen tersebut, maka dapat diajukan suatu proposisi bahwa fungsi kualitas audit terhadap masa penugasan audit adalah berbentuk kuadratik.

  Pergantian auditor dalam penelitian ini adalah pergantian riil, di mana meskipun nama atau akuntan publiknya berganti tetapi jika afiliasi internasionalnya tidak berganti, maka pergantian nama atau akuntan publik

  17 tersebut tidak dikategorikan sebagai pergantian auditor.

2. Pengaruh pendidikan auditor dan pengalaman auditor terhadap kualitas audit.

  a.

  Pengaruh pendidikan auditor terhadap kualitas audit Auditor yang memiliki pendidikan auditor lebih berkualita dibanding auditor yang tidak berpendidikan akuntan publik Hal ini mengindikasikan bahwa pada audit yang berpendidikan auditor lebih memahami standar akuntansi yang berlaku.

  b.

  Pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit.

  Kredibilitas Kantor Akuntan Publik (KAP) baik, maka kualitas audit semakin baik. Hal ini dapat diindikasikan dari pengalaman audit yang yang banyak maka Kantor Akuntan Publik akan melakukan pengauditan berdasarkan kasus yang telah ditangani sebelumnya.

  c.

  Kualitas audit (Y).

  Kualitas audit merupakan seberapa sesuai audit dengan standar pengauditan. Salah satu cara untuk mengukur kualitas hasil pekerjaan auditor adalah dengan melihat rekanan atau jumlah sumber daya manusia di Kantor Akuntan Publik (KAP) .

17 Fitriany & Ahmad,

  “Opini Going Concern, Tingkat Ketergantungan Auditor Pada

Klien Dan Pergantian Auditor. Studi Empiris pada Perusahaan Kesulitan Keuangan di Bursa Efek Berikut kerangka konsep variabel terikat (Y) dipengaruhi variabel bebas (X) :

  Masa PenugasanAudit (X ) 1 Uji t Kualitas Audit (Y) Pendidikan Auditor (X 2 )

  Uji F

  Pengalaman Auditor (X 3 )

  Uji F E.

   Populasi dan Sampling 1.

  Populasi Penelitian yang bersifat penelitian populasi memiliki arti seluruh subjek di

  18

  dalam wilayah penelitian dijadikan subjek penelitian . Populasi adalah kelompok di mana seseorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang disamaratakan (digeneralisasikan). Pengertian populasi yang lain adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu obyek yang akan diteliti.

  Tabel 3 Populasi di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2014 No. KODE NAMA EMITEN

  1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.

  3 ADRO Adaro Energy Tbk.

  4 AKRA AKR Corporindo Tbk.

  5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk

  6 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk

  7 ASII Astra International Tbk

  8 ASRI Alam Sutera Realty Tbk

  9 BISI Bisi International Tbk

  10 BKSL Sentul City Tbk

  11 BMTR Global Mediacom Tbk

  12 BNBR Bakrie & Brothers Tbk

  13 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk

  14 BRPT Barito Pacific Tbk

  15 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

  16 BTEL Bakrie Telecom Tbk

  17 BUMI Bumi Recources Tbk

  18 BWPT BW Plantation Tbk

  19 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

  20 CPIN Charoen Pokhand indonesia Tbk

  21 CTRA Ciputra Development Tbk

  22 CTRP Ciputra Property Tbk

  23 DEWA Darma Henwa Tbk

  No KODE NAMA EMITEN

  36 INDY Indika Energy Tbk

  47 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk

  46 LSIP PP London Sumatera Tbk

  45 LPKR Lippo Karawaci Tbk

  43 KLBF Kalbe Farma Tbk 44 KRAS Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

  42 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

  40 JRPT Jaya Real Property Tbk 41 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.

  38 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 39 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

  37 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

  34 INCO International NickellndonesiaTbk 35 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

  24 ELSA Elnusa Tbk

  33 IIKP Inti Kapuas Arowana Tbk

  32 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

  30 HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk 31 HRUM Harum Energy Tbk.

  29 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk

  28 FREN Mobile-S Telecom Tbk

  27 EXCL XL Axiata Tbk.

  26 ENRG Energi Mega Persada Tbk

  25 ELTY Bakrieland Development Tbk

  48 MIRA Mitra Rajasa Tbk

  No KODE EMITEN

  64 TINS Timah Tbk

  74 UNVR Unilever Indonesia Tbk

  73 UNTR United Tractors Tbk

  72 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk

  71 TURI Tunas Ridean Tbk

  70 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk

  69 TRUB Truba Alam Manunggal Engineering Tbk

  68 TRAM Trada Maritiem Tbk

  67 TOTL Total Bangun Persada Tbk

  66 TNTP Indocement Tunggal Prakasa

  65 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

  63 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk

  50 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 51 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

  62 SMRA Summarecon Agung Tbk

  61 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk

  60 SMCB Hokim Indonesia Tbk

  59 SMAR SMARTTbk

  58 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.

  56 SGRO Sampoerna Agro Tbk 57 SILO Siloam International Hospitals Tbk.

  55 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk

  54 PWON Pt Pakuwon Jati Tbk

  53 PUN Plaza Indonesia Realty Tbk

  52 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

  75 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk Sumber : Data IDX JII tahun 2008 - 2014

2. Sample

  Penelitian yang bersifat penelitian sampel hanya memilih sebagian dari subjek penelitian dan mengganggapnya mewakili keseluruhan. Pertimbangan yang diambil untuk tidak meneliti seluruh subjek mungkin karena keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu atau mungkin memang tidak perlu melakukan hal demikian, karena dengan mengambil sebagian dari populasi

  19 sudah dapat mencerminkan sifat dari populasinya .

  Sampling adalah proses pemilihan sejumlah individu untuk suatu penelitian sedimikian rupa sehingga individu-individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar. Tujuan sampling adalah menggunakan sebagian individu-individu yang diselidiki tersebut untuk memperoleh informasi tentang populasi.

  Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu sampel harus representatif (mewakili) dan besarnya (ukuran ) sampel harus memadai. Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Berapa besar ukuran sampel yang memadai tergantung pada sifat populasi dan tujuan penelitian. Semakin besar ukuran sampel, semakin kecil kemungkinann salah menarik kesimpulan populasinya.

  Besarnya sampel yang diambil tergantung dari banyaknya jumlah populasi. Jika jumlah populasi kurang dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga disebut penelitian populasi. Namun, jika populasi lebih besar dan banyak maka dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih, hal ini tergantung dari

  20

  : a. Kemampuan dari segi waktu, tenaga, dan dana.

  b.

  Sempit atau luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena menyangkut banyak sedikitnya data.

  c.

  Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar jika sampelnya besar maka hasilnya akan lebih baik.

  Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik

  

purposive sampling . Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel

  dengan pertimbangan tertentu

  21

  . Sampel yang diambil pada penelitian adalah perusahaan yang tergabung di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2008 sampai tahun 2014 secara terus menerus.

  Tabel 4 Perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) yang Listing Tahun 2008 – 2014 No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1.

  AALI Astra Agro Lestari Tbk 2.

  INTP Indocemen Tunggal Prakarsa Tbk 3. KLBF Kalbefarma Tbk 4. PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk 5. SMGR Semen Indonesia (Persero) 6. TLKM Telekomunikasi Indonesia Persero 7. UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : Data IDX JII Tahun 2008

  • – 2014

F. Uji Asumsi Klasik 1.

  Uji Normalitas Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji normalitas atausampel Kolmogorov- Smirnov. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya.

  Menurut Singgih Santoso

  22

  , dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut : a.

  Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.

  b.

  Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal.

  Cara lain untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Menurut Singgih Santoso

  23

  metode yang digunakan adalah pengujian secara visual dengan metode gambar normal

  Probability Plots

  dalam program SPSS yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan: 1)

  Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2)

  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Homogenitas

  Perlunya dilakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yaitu seragam atau tidaknya variansi sampel-sampel yang

  24

  diambil dari populasi yang sama . Pengujian homogenitas menjadi penting bila peneliti bermaksud mencari generelisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi.

  Pengujian homogenitas data adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi- variansi dua buah distribusi atau lebih. Untuk menguji homogenitas varians variabel dilakukan dengan menggunakan Uji-F. Dengan ketentuan jika F < F , maka hitung tabel varians dari kelompok tersebut homogen. Dalam aplikasinya peneliti menggunakan program SPSS dengan kriteria uji apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat yang ditentukan, maka skor-skor pada variabel tersebut menyebar secara

   homogen. 25 Uji homogenitas yang akan dibahas dalam adalah Uji Homogenitas

  Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Langkah-langkah menghitung uji homogenitas :

  a. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :

  b. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus : Keterangan : Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih banyak) Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih sedikit)

  Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan penyebut.

  c.

  Membandingkan F hitung denganda tabel distribusi F, dengan: 1). Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1.

  2). Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1.

  3). Jika F hitungrarti homogen. 4). Jika F hitungrarti tidak homogen 3. Uji Multikolinieritas

  Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus yaitu sebagai berikut:

  VIF =

  Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan

  variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas

  nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila nilai VIF dibawah nilai 10 atau tolerance value diatas 0,10

  26 .

4. Uji Autokorelasi

  Masalah autokorelasi sama seperti maslah multikolinieritas, heterokedastisitas. Autokorelasi merupakan salah satu asumsi dalam model regresii linier. Uji autokorelasi untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi terdapat kondisi serial atau tidaknya antara variabel pengganggu.

  Untuk mengetahui apakah persamaan regresi ada atau tidak autokorelasi akan digunakan pendekatan Durbin Watson (DW) test

  27 .

  Kaidah yang digunakan untuk mengetahui model tersebut terjadi atau tidaknya korelasi serial antara error term adalah nilai Dw lebih besar daripada Du atau lebih kecil dari 4-Du. Maka kriteria uji Durbin watson adalah :

  Du < Dw < 4

  • – Du B C D A

  E Keterangan :

  A = Ada Autokorelasi B = Ragu- ragu C = Tidak ada autokorelasi D = Ragu

  • – ragu E = Ada Autokorelasi 5.

  Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi yang penting dalam analisis atau model regresi linier adalah faktor penggangu u

  1 atau error term atau disturbance term. Uji ini untuk digunakan

  untuk mengetahui variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika mempunyai varians yang sama, berarti tidak terdapat heteroskedastisitas, sedangkan jika mempunyai varians yang tidak sama

  28 maka terdapat heterokesdastisitas .

  Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Heteroskedastisitas berarti suatu situasi di mana varians dari variabel dependen bervariasi di seluruh data. Heteroskedastisitas mempersulit analisis karena banyak metode dalam analisis regresi didasarkan pada asumsi varians sama. Masalah heteroskedastisitas lebih sering muncul pada data cross- sectional daripada time series walupun bukan berarti data time series bebas masalah heterokedastisitas. Untuk mendeteksi gejala heterokedastisitas dapat ditempuh lewat metode formal dan informal. Metode informal biasanya dilakukan dengan metode grafik dimana sumbu vertikal (x) menjelaskan nilai prediksi disturbance term error dan sumbu horisontal (y) merupakan nilai prediksi variabel regresor. Variabel dinyatakan bebas heteroskedastisitas jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y.

  Metode formal dapat dilakukan dengan uji Park, uji Glejser, uji Korelasi Spe arman’s, dan uji Goldfeld-Quant, yang dijelaskan sebagai berikut : a.Uji Park

  Metode ini merupakan formalisasi dari metode grafik dimana varians merupakan fungsi dari variabel regressor: σ2i = σ2Xβeε ln σ2i = ln σ2 + β ln X + v ln ε2i = α + β lnX + v

  Metode ini dilakukan dengan meregresikan variabel regressan dengan variabel regressor untuk mendapatkan nilai disturbance term error .

  Kemudian nilai kuadrat prediksi disturbance term error dengan variabel regressan. Indikasi akan terjadinya masalah heteroskedastisitas pada metode ini dapat dilihat pada signifikansi koefisien β. Jika koefisien β signifikan (t hitung> t tabel dan atau p < 0,05) maka dapat dipastikan bahwa variabel bebas yang diuji tersebut terkena masalah heteroskedastisitas.

  a.

  Uji Glejser │ln ε2i│ = α + β lnX + v b. Uji Korelasi Spearman’s

  Langkah yang harus ditempuh lewat metode ini adalah: 1). Regresikan variabel regressan dengan variabel regressor

  Ambil nilai mutlak disturbance term error dan lakukan ranking terhadap nilai disturbance term error dan ranking nilai variabel regressan atau variabel regressor untuk menghitung koefisien korelasi Spearman (ρ). Nilai d dari koefisien korelasi Spearman dihitung berdasar selisih ranking variabel regressan atau variabel regressor.

  Rumus koefisien korelasi Spearman’s (rumus pertama dipakai jika tidak terjadi urutan ranking yang sama, n tier): dan

  Uji koefisien korelasi Spearman dengan distribusi t pada nilai df=n-2, jika signifikan, berarti ada masalah heterokedastisitas.

G. Uji Hipotesis 1.

  Uji Regresi Linier Sederhana

  Uji regresi linier sederhana (Simple Linier Regression) untuk menguji pengaruh satu variabel independen terhadap satu variabel dependen. Regresi linier sederhana sebagai sebuah alat statistik baru yang digunakan untuk menentukan hubungan antara 29 satu prediktor (independen) variabel dan satu respon (dependen) variabel . Analisis regresi linier sederhana menghasilkan sebuah persamaan regresi yang dapat digunakan dalam prediksi. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

  Y = α + ßX + e

  Dimana : Y merupakan variabel dependen X merupakan variabel independen α merupakan intercept ß merupakan slope e merupakan error term

  Ada 1 regresi linier sederhana dalam penelitian ini yaitu regresi linier sederhana antara masa penugasan auditor (X 1 ) terhadap kualitas audit (Y). Y = a +b

  X + e

  1

  1 Keterangan :

  Y = Variabel kualitas audit a = Bilangan konstan

  X

  1 = Variabel masa penugasan audit

  e = error 2.

  Uji Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda (Multi Regression Linier Analysis) digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel dependent (variabel yang dipengaruhi), sekaligus digunakan untuk melihat pengaruh terhadap kualitas audit. Wooldridge menyatakan bahwa analisis regresi berganda mempunyai kemampuan untuk analisis cateris paribus karena secara eksplisit mengontrol

  30 banyak faktor secara simultan yang berpengaruh terhadap variabel dependen .

  Dalam analisis regresi sederhana (dengan satu variebel bebas) dan analisis regresi berganda (dengan lebih dari satu variabel bebas) ada tiga unsur yang

  31

  harus dicari, yaitu : a.

  Garis regresi, yaitu garis yang menyatakan hubungan antara variabel- variabel itu.

  b. y , X

  1 , X 2 ), yaitu harga yang mengukur

  Standar error of estimate (S pemencaran tiap-tiap titik (data) terhadap garis regresinya. Atau merupakan 30 Hengky Latan, Aplikasi Analisis Data Statistik Untuk Ilmu Sosial Sains dengan IBM penyimpangan standar dari harga-harga dependent (Y) terhadap garis regresinya.

  c.

  Koefisien korelasi (r), yaitu angka yang menyatakan e ratnya hubungan antara variabel-variabel itu.

  Ada 2 regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda

antara pendidikan auditor (X ) dan pengalaman auditor (X ) terhadap kualitas audit

2 3

(Y) dan regresi linier berganda antara masa penugasan auditor (X ), pendidikan

1 auditor (X 2 ), dan pengalaman auditor (X 3 ) terhadap kualitas audit (Y).

  Analisa regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu

  

dependent variable (variabel terikat) dengan dua atau lebih independent

  32 variable (variabel bebas) , dengan rumus sebagai berikut : a.

  Y = a + b Analisis regresi linier berganda pengaruh pengaruh pendidikan auditor

  2 X 2 + b

  3 X 3 +....e

  (X

  2 ), dan pengaruh pengalaman Kantor Akuntan Publik (X 3 ) terhadap kualitas audit (Y) pada perusahaan yang listing di Jakarta Islami Index (JII).

  b.

  Y = a +b Analisis regresi linier berganda pengaruh masa penugasan audit (X1), pengaruh pendidikan auditor (X2), dan pengaruh pengalaman Kantor

  1 X 1 + b

  2 X 2 + b

  3 X 3 +....e

  Akuntan Publik (X3) terhadap kualitas audit (Y) pada perusahaan yang listing di Jakarta Islami Index (JII).

  Keterangan :

  Y = Variabel kualitas audit a = Bilangan konstan X = Variabel masa penugasan audit

1 X = variabel pendidikan auditor

  2 X 3 = Variabel pengalaman auditor

  e = error

  2

  3. ) Uji Koefisien Determinan (R

  Analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi yang sering disebut dengan koefisien penentu . Bila semua variabel

  diregresikan secara bersama-sama terhadapvariabel terikat dengan maksud menjelaskan varians di dalamnya, korelasi individual jatuh ke dalam apa yang disebut 2 multipel r, R-square atau sering disebut R , adalah jumlah varians yang dijelaskan

33

dalam variabel terikat oleh prediktor . Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel pendidikan auditor, masa penugasan audit dan pengalaman auditor secara bersama-sama terhadap kualitas audit dengan

  menggunakan rumus sebagai berikut:

2 KD = (r )x 100%

  2 2 R dinyatakan dalam persentase yang nilainya berkisaran antara 0< R <1.

  Uji

  Kriteria pengujiannya yaitu sebagai berikut : 2 a. Jika nilai R mendekati 0 menunjukkan pengaruh yang semakin kecil. 2 b. R mendekati 1 menunjukkan pengaruh yang semakin kuat.

  Jika nilai

4. Uji Simultan (Uji F)

  Uji F digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel secara bersama-sama terhadap variabel yang lain dengan taraf signifikan 5%. Analisis varians (ANOVA) membantu menguji perbedaan rata-rata yang signifikan di antara lebih dari dua kelompok pada variabel terikat yang berskala interval atau

  34

  rasio . Hasil ANOVA menunjukkan apakah rata-rata dari berbagai kelompok secara signifikan berbeda satu sama lain, seperti yang ditunjukkan oleh statistik F. Statistik F menunjukkan apakah dua varians sampel berbeda satu sama lain atau dari populasi yang sama.

  Distribusi F adalah distribusi probabilitas dari varians sampel dan keluarga distribusi berubah dengan perubahan ukuran sampel. Unsur-unsur pengujiannya adalah :

  a. hitung > F tabel dengan dk pembilang dan dk penyebut n-k- 1 dan α = Jika F 0,05 maka H ditolak dan sebaliknya H diterima.

  b. ditolak dan sebaliknya H diterima.

  Jika sig < 0,05 maka H 5. Uji Parsial (Uji t)

  Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap variabel dependen. Dalam uji t memasukan rata-rata dan standar deviasi dari dua kelompok pada variabel dan menguji apakah perbedaan numerikal dalam rata- rata berbeda secara signifikan dari 0 (nol) sebagaimana didalilkan dalam

  35 hipotesa nol .

  Pada saat membandingkan perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang berbeda pada satu variabel, kita melakukan uji t pada dua sampel bebas. Uji t juga dapat dilakukan untuk menguji perbedaan dalam kelompok yang sama sebelum dan setelah suatu perlakuan. Rumus uji t disesuaikan untuk menghitung korelasi antar dua skor, jika ada. Dengan kata lain, uji t yang disesuaikan (adjusted t-test) untuk sampel yang sesuai atau jenis sampel terikat lainnya mencerminkan perbedaan rata-rata yang sebenarnya.

  Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t), yaitu dengan

  36

  membandingkan t hitung dan t tabel , yang dirumuskan sebagai berikut :

  

r n

2 -

  t =

  2

1 r -

  Di mana: t (t ) = statistik t dengan derajat kebebasan n-2

  hitung

  r = korelasi parsial yang ditentukan n = jumlah observasi atau pengamatan Masing-masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan t

  tabel

  yang diperoleh dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Persamaan regresi akan dinyatakan berarti/signifikan jika nilai t signifikan lebih kecil sama 35 Uma Sekaran, Research Methods For Business : Metodologi Penelitian untuk Bisnis, dengan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan adalah sebagai berikut: a.

  Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji pihak kiri, dengan kriteria: Ho diterima bila t hitung  -t tabel atau nilai sig > 0,05 Ho ditolak bila t hitung < -t tabel atau nilai sig < 0,05 b. Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji pihak kanan, dengan kriteria:

  Ho diterima bila t atau nilai sig > 0,05

  hitung  t tabel

  Ho ditolak bila t hitung > t tabel atau nilai sig < 0,05 Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan suatu pengaruh adalah tidak signifikan sedangkan bila Ho ditolak artinya suatu pengaruh adalah signifikan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 30

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian - PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2013-2015) - Raden Intan Repos

0 0 8

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian - PENGARUH NILAI PASAR DAN LABA PER LEMBAR SAHAM TERHADAP LAMA PERIODE MENAHAN SAHAM DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

0 0 14

Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indek Tahun 2008 s.d. 2014) - Raden Intan Repository

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indek Tahun 2008 s.d. 2

0 1 34

BAB II LANDASAN TEORI A. Audit Syari’ah 1. Pengertian Audit Syari’ah - Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islami

0 2 50