ANALISIS TINGKAT KETERAMPILAN GEOMETRI BERDASARKAN TAHAP BERPIKIR VAN HIELE DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

ANALISIS TINGKAT KETERAMPILAN GEOMETRI

BERDASARKAN TAHAP BERPIKIR VAN HIELE

DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL

SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4

BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Dalam Ilmu Matematika

  

Oleh

Puji Hayati

NPM : 1311050054

Jurusan: Pendidikan Matematika

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

  

ANALISIS TINGKAT KETERAMPILAN GEOMETRI

BERDASARKAN TAHAP BERPIKIR VAN HIELE

DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL

SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4

BANDAR LAMPUNG

  (Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri 4 Bandar Lampung TP. 2016/2017)

  

Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh :

  

Puji Hayati

NPM: 1311050054

Jurusan : Pendidikan Matematika

Pembimbing I : Mujib, M.Pd.

  Pembimbing II : Rany Widyastuti, M.Pd.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KETERAMPILAN GEOMETRI

BERDASARKAN TAHAP BERPIKIR VAN HIELE

DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL

SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4

BANDAR LAMPUNG

Oleh

Puji Hayati

  Berdasarkan hasil pra-survey diketahui bahwa di SMP Negeri 4 Bandar Lampung, geometri menempati peringkat terendah dalam Ujian Nasional SMP/MTs tahun 2016. Fakta lain ditemukan bahwa siswa masih kebingungan dalam memahami bangun geometri. Salah satu faktor penyebabnya adalah kemampuan dan kecerdasan keruangan siswa yang berbeda-beda. Dalam membantu terciptanya pemahaman konsep geometri diperlukan keterampilan geometri yang menurut Hoffer ada 5, yaitu: visual, verbal, menggambar, logika, dan terapan. Menurut Van Hiele seseorang akan melalui 5 tahap berpikir dalam belajar geometri, yaitu tingkat 0: visualisasi, tingkat 1: analisis, tingkat 2: abstraksi, tingkat 3: deduksi formal, dan tingkat 4: rigor.

  Kecerdasan spasial yaitu kemampuan memahami bangun dalam tiga dimensi secara tepat dan akurat walaupun dari sudut pandang berbeda.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat keterampilan geometri berdasarkan tahap berpikir Van Hiele ditinjau dari kecerdasan spasial siswa kelas IX SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Subjek penelitian diambil dengan purposive sampling yaitu 6 siswa kelas IX I yang terdiri dari masing-masing 2 siswa dengan kecerdasan spasial tinggi, sedang, dan rendah. Subjek dipilih dengan dasar telah mendapat materi tentang bangun ruang sisi datar dan telah mengikuti tes kecerdasan spasial. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes kecerdasan spasial, tes tertulis geometri, dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Subjek dengan kecerdasan spasial tinggi memiliki tingkat keterampilan geometri sebagai berikut: visual tingkat 2, verbal tingkat 2, menggambar tingkat 2, logika tingkat 2, dan terapan tingkat 1. (2) Subjek dengan kecerdasan spasial sedang memiliki tingkat keterampilan geometri sebagai berikut: visual tingkat 1, verbal tingkat 1, menggambar tingkat 2, logika tingkat 1, dan terapan tingkat 1. (3) Subjek dengan kecerdasan spasial rendah memiliki tingkat keterampilan geometri sebagai berikut: visual tingkat 1, verbal

  

MOTTO

َﻻ َ ﱠ ٱ ﱠنِإ ِ ﱠ ٱ ِﺮْﻣَأ ْﻦِﻣ ۥُﮫَﻧﻮُﻈَﻔْﺤَﯾ ۦِﮫِﻔْﻠَﺧ ْﻦِﻣَو ِﮫْﯾَﺪَﯾ ِﻦْﯿَﺑ ۢﻦﱢﻣ ٌﺖَٰﺒﱢﻘَﻌُﻣ ۥُﮫَﻟ َﻼَﻓ اًءٓﻮُﺳ ٍمْﻮَﻘِﺑ ُ ﱠ ٱ َداَرَأ ٓاَذِإَو ْﻢِﮭِﺴُﻔﻧَﺄِﺑ ﺎَﻣ ۟اوُﺮﱢﯿَﻐُﯾ ٰﻰﱠﺘَﺣ ٍمْﻮ َﻘِﺑ ﺎَﻣ ُﺮﱢﯿَﻐُﯾ

  ۝ٍلاَو ﻦِﻣ ۦِﮫِﻧوُد ﻦﱢﻣ ﻢُﮭَﻟ ﺎَﻣَو ۥُﮫَﻟ ﱠدَﺮَﻣ

  “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar-Ra’d:11)

  

PERSEMBAHAN

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada semua mahluk ciptaannya. Shalawat teriring salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Alhamdulillahirobbil’alamin, ribuan rasa syukur penulis sujudkan kepada Sang pemilik semesta alam atas tugas akhir skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dengan segala kerendahan hati, ketulusan jiwa, dan keagungan kuasa Illahi penulis persembahkan karya ini kepada:

  1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Awi dan Ibu Nursyamsiah yang telah membesarkanku, mendidikku dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang baik untuk bekal kesuksesanku. Terimakasih pak, mak, aku sayang bapak mamak.

  2. Adik-adikku (Dewi Intan Nur’aini, Rifqi Ahmad Sholeh, dan Ahmad Ardian Akbar), yang selalu menjadi adik dan sahabat terkasih bagiku yang tak pernah letih memberi dukungan dan motivasi kepadaku serta mampu mengembalikan asaku. Aku sayang kalian.

  3. Almamater UIN Raden Intan Lampung.

RIWAYAT HIDUP

  Puji Hayati, dilahirkan tanggal 24 September 1995 di desa Gajah Timur 3, kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah. Anak pertama dari empat bersaudara putri dari pasangan Bapak Awi dan Ibu Nur Syamsiah. Jenjang pendidikan formal penulis dimulai pada tahun 2001 di SD Negeri 2 Rejo Asri dan lulus pada tahun 2007, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kotagajah dan lulus pada tahun 2010, pada saat SMP penulis mengikuti.

  Setelah lulus Sekolah Menengah Pertama penulis melanjutkan di SMA Negeri 1 Kotagajah dan lulus pada tahun 2013. Selama masa SMA penulis aktif di ekstrakulikuler Karya Ilmiyah Remaja (KIR) dan English Club (EC). Pada tahun 2013, penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung di Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika. Penulis tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMATIKA) periode 2013-2015.

  Pada bulan Agustus 2015 peneliti mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Pada bulan Oktober 2016 peneliti melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 4

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah SWT sang Maha Pemilik, Maha Mengetahui, dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Keterampilan Geometri Berdasarkan Tahap Berpikir Van Hiele ditinjau dari Kecerdasan Spasial Siswa Kelas

  IX SMP Negeri 4 Bandar Lampung”. Sholawat teriring salam semoga tetap tecurah kepada uswatun hasanah Nabi Agung Muhammad SAW, Nabi yang telah membawa cahaya Islam kepada seluruh alam. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Dr. Nanang Supriadi, M.Sc. selaku Ketua Prodi Matematika UIN Raden Intan

  3. Bapak Mujib, M.Pd. selaku pembimbing I dan Ibu Rany Widyastuti, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah dengan sabar dan ikhlas memberikan bimbingan dan pengarahannya selama ini.

  4. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya Jurusan Pendidikan Matematika yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan yang teramat berharga kepada penulis selama menempuh pendidikan.

  5. Bapak Sartijan, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 4 Bandar Lampun yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  6. Ibu Meri Yudiarti, S.Pd selaku guru matematika di kelas IX SMP Negeri 4 Bandar Lampung yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama penulis melakukan penelitian.

  7. Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 4 Bandar Lampung yang telah banyak mendukung dan membantu penulis selama melakukan penelitian.

  8. Sahabat-sahabatku tersayang (Ahmad Sobari, Omy, Cahya, Naimah, Nita, Laili, dan Olif), yang telah banyak membantu dan memotivasi, semoga uhkuwah selalu terjaga selamanya. Tanpa dukungan kalian semua tak mungkin penulis dapat mencapai titik ini. Terimakasih atas segala waktu, tenaga, dan pikiran yang telah tercurahkan. Terimakasih untuk segala suka, duka, tawa, dan air mata yang telah menggoreskan kenangan indah yang selalu tersimpan di ruang istimewa hati ini.

  9. Rekan mahasiswa, khususnya rekan-rekan pendidikan matematika kelas A angkatan 2013 yang selalu memberikan semangat, dukungan, bantuan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi.

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendoakan dalam penyelesaian skripsi ini.

  Semoga Allah SWT membalas amal baik semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Bandar Lampung, Juni 2017

   PUJI HAYATI _ NPM. 1311050054

  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii PERSETUJUAN ........................................................................................... iii PENGESAHAN.............................................................................................. iv MOTTO .......................................................................................................... v PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

  

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. ..................................................................................................... La

  tar Belakang Masalah ................................................................... 1

  B. ..................................................................................................... Id entifikasi Masalah ......................................................................... 12 C. ..................................................................................................... Pe mbatasan Masalah ........................................................................ 13 D. ..................................................................................................... R umusan Masalah ........................................................................... 13 E. ..................................................................................................... T

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 15

A. ..................................................................................................... K

  ajian Teori .................................................................................... 15 1. ................................................................................................ A nalisis Tingkat Keterampilan Geometri ................................... 15 2. ................................................................................................ Ta hap Berpikir Van Hiele ........................................................... 19 3. ................................................................................................ In dikator Keterampilan Geometri Berdasarkan Tingkat

  Berpikir Van Hiele .................................................................. 32 4. ................................................................................................ K ecerdasan Spasial .................................................................... 39

  B. ..................................................................................................... K erangka Konseptual ...................................................................... 47 C. ..................................................................................................... Pe nelitian Yang Relevan ................................................................... 50

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 54

A. ..................................................................................................... Te

  mpat dan Waktu Penelitian ........................................................... 54

  B. ..................................................................................................... Je nis Penelitian ................................................................................ 56 C. ..................................................................................................... Su bjek Penelitian .............................................................................. 56 D. ..................................................................................................... Su mber Data ..................................................................................... 59 E. ..................................................................................................... Te

  F....................................................................................................... V aliditas Data .................................................................................. 70 G. ..................................................................................................... Te knik Analisis Data ........................................................................ 71

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 73

A. ............................................................................................................. H

  asil Penelitian ........................................................................................ 73 1. ........................................................................................................ Pe ngumpulan Data Penelitian .............................................................. 73 2. ........................................................................................................ H asil Pengembangan Instrumen.......................................................... 76 3. ........................................................................................................ D eskripsi Hasil Tugas Berbasis Wawancara ....................................... 80 4. ........................................................................................................ V aliditas Data ..................................................................................... 161 5. ........................................................................................................ A nalisis Data ...................................................................................... 175

  B. ............................................................................................................. Pe mbahasan ............................................................................................. 201

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 209

A. ............................................................................................................. K

  esimpulan .............................................................................................. 209

  B. ............................................................................................................. Sa ran ........................................................................................................ 210

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Presentase Penguasaan Materi Soal Matematika UN SMP/ MTs

  Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 4 Bandar Lampung ............... 4

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Geometri ...................................................... 32Tabel 2.2 Indikator Tahap Berpikir Van Hiele ................................................... 34Tabel 2.3 Indikator Keterampilan Geometri dalam Memecahkan Masalah

  Geometri berdasarkan Tingkat Berpikir Van Hiele ............................ 35

Tabel 2.4 Indikator Keterampilan Geometri Berdasarkan Tahap Berpikir

  Van Hiele ................................................................................................. 37

Tabel 2.5 Indikator Kecerdasan Spasial ............................................................. 47Tabel 3.1 Jadwal Rancangan Penelitian ............................................................. 55Tabel 3.2 Penentuan Kategori Kecerdasam Spasial Siswa ................................. 58Tabel 3.3 Sumber Tes Pengukuran Kecerdasan Spasial ..................................... 61Tabel 4.1 Pengelompokkan Kecerdasan Spasial ................................................ 74Tabel 4.2 Daftar Nama Kode Subjek Penelitian ................................................ 75Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Tes Tertulis Geometri ................................................ 78Tabel 4.4 Validitas Data Tugas Berbasis Wawancara ST .................................. 161Tabel 4.5 Validitas Data Tugas Berbasis Wawancara SS ................................... 166Tabel 4.6 Validitas Data Tugas Berbasis Wawancara SR .................................. 171Tabel 4.7 Kesimpulan Tingkat Keterampilan Geometri Subjek ......................... 200Tabel 4.8 Nilai Hasil Latihan Ujian Nasional .................................................... 201

  DAFTAR BAGAN Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual .................................................................... 50

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Lampiran 1: Kisi-kisi Uji Coba Tes Tertulis Geometri ................................. 212 Lampiran 2: Kisi-kisi Indikator Uji Coba Tes Tertulis Geometri ................. 213 Lampiran 3: Pedoman Penskoran Uji Coba Tes Tertulis Geometri ............... 215 Lampiran 4: Soal Uji Coba Tes Tertulis Geometri ........................................ 217 Lampiran 5: Kunci Jawaban Uji Coba Tes Tertulis Geometri ....................... 219 Lampiran 6: Soal Tes Tertulis Geometri Tipe A ........................................... 226 Lampiran 7: Soal Tes Tertulis Geometri Tipe B ........................................... 227 Lampiran 8: Lembar Validasi Tes Tertulis Geometri .................................... 228 Lampiran 9: Instrumen Pedoman Wawancara .............................................. 230 Lampiran 10: Lembar Validasi Instrumen Pedoman Wawancara ................... 233 Lampiran 11: Indikator Kecerdasan Spasial ................................................... 235 Lampiran 12: Kisi-kisi Indikator Kecerdasan Spasial ..................................... 236 Lampiran 13: Pedoman Penskoran Tes Kecerdasan Spasial ............................ 237 Lampiran 14: Petunjuk Pelaksanaan Tes Kecerdasan Spasial ......................... 238 Lampiran 15: Tes Kecerdasan Spasial ............................................................ 240 Lampiran 16: Kunci Jawaban Instrumen Tes Kecerdasan Spasial ................... 248 Lampiran 17: Daftar Nama Peserta Didik ....................................................... 252 Lampiran 18: Hasil Uji Coba Tes Tertulis Geometri ...................................... 253 Lampiran 19: Perhitungan Manual Uji Validitas Tes Tertulis Geometri.......... 254 Lampiran 20: Perhitungan Manual Uji Reliabilitas Tes Tertulis Geometri ...... 257 Lampiran 21: Hasil Tes Kecerdasan Spasial ................................................... 261 Lampiran 22: Ketentuan Kelompok Siswa ..................................................... 262 Lampiran 23: Perhitungan Manual Hasil Tes Kecerdasan Spasial ................... 263

  Lampiran 26: Surat Balasan Penelitian ........................................................... 290 Lampiran 27: Kartu Konsultasi ...................................................................... 291

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Matematika

  merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan

  1 sejak TK.

  Mengingat pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan, Al-Quran telah memberikan contoh aspek matematika diantaranya seperti dalam QS. Al. Isra ayat 12.

                      

       Artinya: “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami

  hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui

  bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.” (QS Al-Isra17:12)

  Matematika adalah ilmu dasar tentang berhitung. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu akan menjumpai berbagai persoalan yang berkaitan dengan perhitungan.

  Mulai dari waktu, pekerjaan, dan uang, semuanya memerlukan perhitungan. Ayat tersebut menunjukan bahwa pentingnya ilmu matematika untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari–hari yang berguna sebagai alat bantu menyelesaikan persoalan yang memerlukan perhitungan.

  Keterampilan berhitung memerlukan kemampuan berpikir. Berhitung adalah kegiatan yang memerlukan konsentrasi pikiran, dalam hal ini seseorang memiliki kemampuan berpikir yang tidak sama. Misalkan dalam sebuah pembelajaran di kelas, seorang guru menyampaikan materi kemudian memberikan permasalahan matematika yang menuntut siswa untuk terampil berhitung. Pada kenyataannya, tidak mungkin siswa akan selesai menjawab permasalahan pada waktu yang sama. Ada siswa yang cepat, ada pula yang lambat karena mereka memiliki tingkat berpikir yang berbeda. Dari hasil survey TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) untuk siswa menengah atau SMP, yang dilaksanakan setiap 4 tahun sekali, Indonesia menempati peringkat yang kurang memuaskan. Pada partisipasi Indonesia pertama kali yaitu tahun 1999, nilai prestasi matematika Indonesia menempati 34 dari 38 negara. Tahun 2003 Indonesia berada pada posisi 35 dari 48 negara, tahun 2007 menempati posisi dalam TIMSS ada dua yaitu : domain isi dan domain kognitif, domain isi matematika terdiri dari : Bilangan, Aljabar, Geometri dan Peluang. Sedangkan domain kognitif

  2 yang diukur dari TIMSS adalah Pengetahuan, Penerapan dan Penalaran.

  SMP Negeri 4 Bandar Lampung adalah salah satu lembaga pendidikan menengah pertama yang ada di Bandar Lampung. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMP Negeri 4 Bandar Lampung, tahap berpikir siswa yang benar dalam matematika sering diremehkan siswa itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari pengerjaan tugas yang diberikan guru kepada siswa. Terkadang dalam menyelesaikan masalah matematika, tidak sedikit siswa yang hanya berorientasi pada jawaban akhir tanpa disertai proses pengerjaan yang benar. Padahal proses untuk menuju ke jawaban akhir itu yang lebih dipentingkan dalam pembelajaran matematika. Tahap berpikir siswa terbentuk dari tahapan-tahapan siswa dalam belajar, dimana setiap belajar matematika dimulai dari berpikir sederhana lalu berkembang ke taraf berpikir kompleks. Seorang guru hendaknya lebih memahami tahap pola pikir siswanya sehingga penyampaian materi dapat berjalan lebih efektif.

  Geometri merupakan materi yang paling dekat dalam kehidupan sehari-hari. Bangun geometri selalu dapat dikaitkan dalam benda sehari-hari. Geometri merupakan salah satu materi matematika yang memperoleh porsi cukup besar untuk dipelajari siswa di sekolah. Materi geometri di SMP yang harus dikuasai siswa sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar meliputi hubungan antar garis, sudut, segitiga, segiempat, teorema Pythagoras, lingkaran, bangun ruang sisi datar, kesebangunan dan kekongruenan, dan bangun ruang sisi lengkung.

  Pada kenyataan di lapangan, geometri menjadi materi pokok yang belum memuaskan penguasaannya. Menurut Puspendik siswa Indonesia menguasai soal-soal yang bersifat rutin, komputasi sederhana, serta mengukur pengetahuan akan fakta yang berkonteks keseharian. Siswa Indonesia perlu penguatan kemampuan mengintegrasikan informasi, menarik kesimpulan, serta menggeneralisir pengetahuan yang dimiliki ke hal-hal yang lain. Kesalahan konsep sering menjadi penyebab lemahnya penguasaan geometri. Di SMP Negeri 4 Bandar Lampung, geometri menempati peringkat terendah dalam Ujian Nasional SMP/MTs tahun 2016. Hal ini

  3 berdasarkan dari hasil perhitungan Pusat Pendidikan.

Tabel 1.1 Persentase Penguasaan Materi Soal Matematika Ujian Nasional SMP/MTs

  

Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 4 Bandar Lampung

  No. Kemampuan Yang Diuji Nilai Rata- Urut Rata

  1 Geometri dan Pengukuran 75,50

  2 Aljabar 80,43

  3 Bilangan 81,58

  4 Statistika dan Peluang 85,61

  Sumber Data: Laporan Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016

  3 Ujian nasional SMP/MTs tahun pelajaran 2015/2016 di provinsi Lampung diikuti oleh 134.442 siswa, dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional di kota Bandar Lampung sebanyak 16.642 siswa, dan di SMP Negeri 4 Bandar Lampung sendiri, diikuti oleh 301 siswa. Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa persentase penguasaan materi soal matematika ujian nasional SMP/MTs tahun pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Untuk nilai rata-rata pokok bahasan Geometri dan Pengukuran memperoleh nilai sebesar 75,50, untuk nilai rata-rata pokok bahasan Aljabar memperoleh nilai sebesar 80,43, kemudian untuk nilai rata- rata pokok bahasan Bilangan memperoleh nilai sebesar 81,58, sedangkan untuk nilai rata-rata pokok bahasan Statistika dan Peluang memperoleh nilai sebesar 85,61. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata daya serap terendah untuk ujian nasional SMP/MTs tahun 2016, di SMP Negeri 4 Bandar Lampung, adalah pada pokok bahasan Geometri.

  Dari Tabel 1.1 dapat dilihat pembelajaran geometri paling rendah penguasaannya. Hal ini karena tingkat kesukaran geometri lebih tinggi dari pada materi yang lain. Geometri bersifat lebih tinggi kesukarannya karena adanya pemahaman konsep yang lebih kompleks, seperti kemampuan daya khayal, kemampuan menelaah maksud soal, baru kemudian mengkonfirmasikannya kepada soal. Soal geometri bukan soal yang dapat secara langsung ditentukan penyelesaiannya karena diperlukan pemikiran mendasar untuk memahami maksud dapat memahami maksud dari soal yang diberikan. Hal inilah yang secara tidak langsung membuat siswa harus berpikir lebih tinggi dalam menyelesaikan permasalahan geometri. Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah geometri perlu dibenahi. Pembenahan ini dimulai dari guru sebagai penyalur ilmu, hingga ke siswa itu sendiri. Orang tua siswa hanya mengerti bahwa anak mereka belajar di sekolah. Hal lain seperti tingkat berpikir siswa, hanya guru yang lebih mengerti. Maka dari itu diperlukan pembenahan dalam transfer ilmu seperti yang selama ini dilakukan. Pembenahan tersebut dapat dimulai dari mengetahui tingkat berpikir siswa sehingga transfer ilmu yang dilakukan guru dapat lebih efektif diterima siswa.

  Menurut Ruseffendi (dalam Nur’aini dkk), objek yang terkait langsung dengan aktifitas belajar matematika meliputi fakta, keterampilan, konsep, dan aturan/prinsip.

  Keempat objek langsung ini dapat dibedakan antara satu dengan lainnya secara jelas

  4

  karena masing-masing objek langsung tersebut dapat didefinisi secara jelas. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa di dalam belajar matematika tidak hanya konsep dan prinsip yang dibutuhkan, tetapi juga skill (keterampilan). Pada permasalahan geometri, keterampilan geometri siswa dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan belajar siswa. Keterampilan geometri yang dimaksud adalah keterampilan siswa dalam belajar geometri yang menurut Hoffer (dalam Nur’aini dkk) terdiri dari 5 keterampilan, yaitu: (1) keterampilan visual (visual skill), (2) keterampilan verbal (descriptive skill), (3) keterampilan menggambar (drawing skill),

  5 (4) keterampilan logika (logical skill), dan (5) keterampilan terapan (applied skill).

  Dalam menyelesaikan permasalahan siswa dituntut untuk memiliki keterampilan- keterampilan geometri tersebut. Tetapi kenyataannya dengan melihat bukti-bukti yang ada, keterampilan geometri siswa masih belum optimal dalam menyelesaikan permasalahan geometri.

  Dalam mempelajari geometri, siswa memerlukan konsep yang matang sehingga siswa mampu menerapkan keterampilan geometri yang dimiliki. Selain itu, dalam memecahkan masalah geometri siswa membutuhkan pola berpikir dalam menerapkan konsep dan keterampilan memecahkan masalah tersebut. Secara umum siswa belum memiliki kemampuan yang baik mengenai sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap jenis bangun ruang dan bangun datar sehingga belum bisa mengklasifikasikan suatu objek.

  Siswa memang telah diajarkan sifat-sifat setiap objek pada awal memasuki materi bangun ruang dan bangun datar. Tetapi tidak semua siswa dapat memahami secara keseluruhan konsep sifat-sifat tersebut, apalagi jika dihadapkan pada masalah geometri yang agak rumit. Walaupun sebenarnya contoh soal yang hampir sama proses penyelesaiannya telah diberikan oleh guru. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor dari pengajaran guru, maupun faktor dari tingkat berpikir siswa. Berdasarkan hal itu diperlukan perhatian tentang keterampilan geometri siswa dalam menyelesaikan masalah geometri.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Van Hiele seseorang akan melalui lima tahap perkembangan berpikir dalam belajar geometri. Kelima tahap perkembangan berpikir Van Hiele yaitu:

  1. Tingkat 0: Tingkat Visualisasi (Recognition)

  2. Tingkat 1: Tingkat Analisis (Analysis)

  3. Tingkat 2: Tingkat Abstraksi (Order)

  4. Tingkat 3: Tingkat Deduksi Formal (Deduction)

  6

  5. Tingkat 4: Tingkat Rigor Van Hiele adalah seorang pengajar matematika Belanda yang telah mengadakan penelitian di lapangan, melalui observasi dan tanya jawab, kemudian hasil penelitiannya ditulis dalam disertasinya pada tahun 1954. Penelitian yang dilakukan Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan

  

7

  kognitif anak dalam memahami geometri. Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam mempelajari geometri. Di mana siswa tidak dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi tanpa melewati tingkat yang lebih rendah. Kecepatan perpindahan dari suatu tingkat ke tinggal selanjutnya lebih bergantung pada isi dan metode pembelajaran dari pada umur ataupun kematangan. Dengan demikian, guru harus menyediakan pengalaman belajar yang cocok dengan tahap berpikir siswa, sehingga kegiatan belajar peserta didik harus disesuaikan dengan tahap berpikirnya.

  Beberapa penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa siswa pada sekolah menengah awal baru sampai pada level 0 sampai 2 pada teori Van Hiele. Penelitian yang dilakukan Burger dan Shaughnessy (dalam Aisia dan Mega) menyatakan bahwa level berpikir siswa SMP pada belajar geometri tertinggi pada level 2 (deduksi Informal) dan sebagian besar pada level 0 (visualisasi). Pernyataan ini juga didukung oleh pendapat Van De Walle (dalam Aisia dan Mega) yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa SMP/MTs berada di antara level 0 (visualisasi) sampai level 2 (deduksi informal). Aisia U. Sofyana dan Mega T. Budiarto juga mengatakan bahwa untuk memberikan model dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa mengenai profil keterampilan geometri siswa SMP dalam memecahkan masalah geometri

  8 berdasarkan perkembangan berpikir Van Hiele pada level 0, level 1, dan level 2.

  Hal serupa diungkapkan oleh Nur’aini bahwa siswa SMP baru sampai pada tingkat 0-2 pada teori Van Hiele. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa dalam tiap tingkat berpikir Van Hiele mempunyai karakteristik keterampilan geometri yang berbeda-beda. Siswa membutuhkan keterampilan-keterampilan geometri yang digunakan

  9 untuk memecahkan masalah geometri.

  8 Setiap anak di dunia ini memiliki berbagai kecerdasan dalam tingkat dan indikator yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa semua anak, pada hakikatnya, adalah cerdas. Perbedaan terletak pada tingkatan dan indikator kecerdasannya. Hal tersebut harus menjadi perhatian oleh lingkungan sekitar anak. Orang tua maupun guru akan lebih bijak dalam memberikan keputusan dan pengarahan jika telah mengetahui tingkatan kecerdasan masing-masing anak. Dengan demikian anak akan merasa nyaman dan lebih mudah dalam menyerap pengetahuan yang diberikan. Geometri ruang merupakan studi tentang benda-benda ruang, relasi-relasi dan transformasi-transformasi yang telah dibentuk (dijadikan matematika) dan sistem- sistem oksioma matematika yang telah dikonstruksi untuk menjadikannya. Menurut Budiarto (dalam Suparyan) menyatakan bahwa dalam mempelajari geometri ruang ada empat dimensi geometri yaitu : (1) visualisasi, menggambar dan konstruksi gambar, (2) studi tentang aspek-aspek ruang dari dunia fisik, (3) menggunakan sebagai alat untuk menyajikan konsep-konsep matematika, dan (4) penyajiannya sebagai sistem matematika formal. Sedangkan tujuan pembelajaran geometri di sekolah adalah: (1) mengembangkan kemampuan berpikir logis, (2) mengembangkan instuisi keruangan tentang dunia nyata, (3) menanamkan pengetahuan yang diperlukan untuk menunjang mata pelajaran lain, dan (4) mengajar membaca dan menginterpretasikan argumen-argumen matematika. Selain itu Soemadi (dalam Suparyan) juga menambahkan bahwa agar dapat belajar geometri dengan baik dan

dalam pembuktian, keterampilan membuat lukisan dasar geometri dan mempunyai

  10 pandang ruang yang memadai.

  Kemampuan keruangan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam profesionalisme pekerjaan seseorang. Selain itu, tahap berpikir siswa dalam pembelajaran geometri dapat dipengaruhi oleh kecerdasan majemuk (multiple

  

intelegence), salah satunya adalah kecerdasan spasial. Kecerdasan spasial berguna

  untuk menggambarkan dan mencerna informasi dalam suatu permasalahan sehingga dapat menentukan jawaban akhir atau penyelesaian masalah.

  Berdasarkan keterangan dari bapak Sahala Sitompul selaku guru mata pelajaran matematika SMP N 4 Bandar Lampung, menyatakan bahwa siswa masih kebingungan dalam memahami bangun geometri. Saat siswa dihadapkan pada soal penggabungan beberapa bangun datar misalnya, siswa cenderung sulit mengidentifikasi jenis bangun datar yang ada. Contoh lain dalam soal aplikasi geometri dalam kehidupan, siswa juga masih kesulitan. Daya khayal siswa dan kemampuan menuangkannya dalam bentuk gambar sangat diperlukan agar tercapai penyelesaian yang akurat. Padahal siswa telah dibekali materi bangun datar sebelumnya. Salah satu faktor penyebabnya adalah kemampuan dan kecerdasan keruangan siswa yang berbeda-beda.

  Guna mencapai penguasaan konsep dan keterampilan penerapan konsep matematika diperlukan informasi tentang kecerdasan siswa. Kecerdasan spasial dibutuhkan siswa untuk membentuk pemahaman keruangan. Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan-hubungan yang ada di antara unsur-unsur itu. Geometri merupakan materi yang berhubungan dengan garis, sudut, serta berbagai bentuk bangun datar ataupun ruang. Kecerdasan spasial yang dimiliki tiap siswa berbeda-beda, begitu pula kemampuan dalam menyelesaikan setiap permasalahan geometri.

  Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas muncul pemikiran penulis untuk mengetahui tahap-tahap berpikir siswa SMP dalam mengerjakan soal matematika khususnya di pokok bahasan geometri dengan melakukan penelitian berjudul “Analisis Tingkat Keterampilan Geometri Berdasarkan Tahap Berpikir Van Hiele Ditinjau dari Kecerdasan Spasial Siswa Kelas IX SMP Negeri 4 Bandar Lampung”

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Hasil survey TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) untuk Indonesia menempati peringkat yang belum memuaskan.

  2. Nilai terendah ujian nasional SMP/MTs tahun 2016 di SMP Negeri 4 Bandar

  4. Banyak guru yang tidak memahami tahap pola pikir siswanya sehingga penyampaian materi berjalan kurang efektif.

  C. Pembatasan Masalah

  Mengingat keterbatasan penulis, baik dari segi kemampuan, waktu, tenaga, serta biaya yang ada maka masalah di atas dibatasi dengan materi soal dan tahap berpikir yang digunakan dalam menganalisis tingkat keterampilan geometri siswa. Soal yang digunakan yaitu mengenai materi Bangun Ruang Sisi Datar dan hasil jawaban siswa kemudian digolongkan pada tingkat keterampilan geometri berdasarkan tahap berpikir Van Hiele pada level 0, level 1, dan level 2 ditinjau dari kecerdasan Spasial.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah tingkat keterampilan geometri siswa berdasarkan tahap berpikir Van Hiele ditinjau dari kecerdasan spasial siswa kelas IX SMP Negeri 4 Bandar Lampung?

  E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mendeskripsikan tingkat keterampilan geometri berdasarkan tahap

  2. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu hasil temuan baru terkait dengan teori keterampilan geometri dan menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian terkait keterampilan geometri pada subjek yang memiliki karkteristik yang berbeda.

  b. Manfaat Praktis 1) Bagi peserta didik

  Memberikan informasi kepada siswa mengenai karakteristik kemampuan yang dimilikinya, sehingga mampu memberikan arahan diri dalam meningkatkan pemahaman materi dalam pembelajaran. 2) Bagi guru

  Memberikan informasi kepada guru mengenai kemampuan yang dimiliki siswanya sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran yang lebih efektif. 3) Bagi sekolah

  Memberikan informasi kepada pihak sekolah mengenai kemampuan para siswanya sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas dan prestasi sekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Analisis Tingkat Keterampilan Geometri

  a. Definisi Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui

  1 keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).

  Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah, analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/tataan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti

  2 duduk perkaranya.

  Nasution (dalam Sugiyono) mengungkapkan bahwa: “Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang

  3

  berbeda.” 1 2 KBBI, “Analisis”(On-line), tersedia di: http://kbbi.wed.id (24 September 2016)

  Spradly (dalam Sugiyono) menyatakan bahwa: “Analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berpikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk

  4

  mencari pola.” Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, disimpulkan bahwa analisis adalah suatu usaha penyelidikan, dan penguraian suatu peristiwa atau masalah dengan cara berpikir secara kreatif dan intelektual yang tinggi. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis. Susunan/tataan yang dibuat dengan jelas, sehingga dimengerti duduk perkaranya.

  b. Macam-macam Keterampilan Geometri Menurut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) (dalam Nur’aini dkk) menyatakan bahwa secara umum kemampuan geometri yang harus dimiliki siswa adalah: 1) Mampu menganalisis karakter dan sifat dari bentuk geometri baik

  2D dan 3D; dan mampu membangun argumen-argumen matematika mengenai hubungan geometri dengan yang lainnya; 2) Mampu menentukan kedudukan suatu titik dengan lebih spesifik dan gambaran hubungan spasial dengan sistem yang lain; 3) Aplikasi transformasi dan menggunakannya secara simetris untuk menganalisis situasi matematika; 4) Menggunakan visualisasi, penalaran spasial, dan model geometri untuk memecahkan permasalahan. Untuk itu tujuan pembelajaran geometri secara umum adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan

  (keterampilan) matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat

  5 berkomunikasi secara matematis, dan dapat bernalar secara matematis.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN VISUAL SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERSTANDAR PISA BERDASARKAN KRITERIA VAN HIELE DITINJAU DARI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GENTENG

4 10 146

ANALISIS SOAL GEOMETRI PADA BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

0 11 17

ANALISIS TINGKAT PERTANYAAN DALAM MATERI GEOMETRI PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP KELAS VIII BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

4 97 49

HUBUNGAN ANTARA GAYA KOGNITIF DAN TINGKAT PERKEMBANGAN KONSEP GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PANJI TAHUN AJARAN 2008/2009

0 20 59

KARAKTERISTIK BERPIKIR GEOMETRI SISWA BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA TINGKAT ANALISIS KELAS VII DAN VIII SMP NEGERI 1 BONDOWOSO TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 16

KARAKTERISTIK BERPIKIR GEOMETRI SISWA BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA TINGKAT ANALISIS KELAS VII DAN VIII SMP NEGERI 1 BONDOWOSO TAHUN AJARAN 2011/2012

0 17 16

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI SEGIEMPAT BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

8 90 470

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA MATERI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT

0 0 8

PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) MATEMATIKA BERBASIS TEORI BERPIKIR VAN HIELE DI SMP N 22 KELAS VIII BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) MATEMATIKA BERBASIS TEORI BERPIKIR VAN HIELE DI SMP N 22 KELAS VIII BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 93