PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELASVIII SMP NEGERI 3 SUNGGUMINASA

  PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELASVIII SMP NEGERI 3 SUNGGUMINASA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan pada Prodi Pendidikan Biologi

  Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

  Oleh : SRI WAHYUNI NIM:20500113102 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sri Wahyuni Nim : 20500113102 Tempat/Tgl. Lahir : Ara/ 11November 1995 Jurusan : Pendidikan Biologi Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Alamat : Perum. Baruga Samata Blok D No.2 Judul :

  Pengaruh Penggunaan Model Cooperatif Learning Dengan

  Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri

  3 Sungguminasa” menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata, November 2017 Penyusun,

  Sri Wahyuni Nim. 20500113102

KATA PENGANTAR

  Alhamdulill ahirabbil’alamin segala puji hanya milik Allah swt. Skripsi ini

  dapat terselesaikan walaupun dalam bentuk yang sederhana. Pernyataan rasa syukur kepada sang khalik atas hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita umat manusia Muhammad Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang merupakan sumber inspirasi dan motivasi dalam berbagai aspek kehidupan setiap insan termasuk penulis. Judul penelitian yang penulis jadikan skripsi adalah

  

”Pengaruh Penggunaan Model Cooperatif Learning Dengan Keterampilan

Proses Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 3

Sungguminasa”. Dalam dunia akademik khususnya program Strata 1 (S1), skripsi

  menjadi syarat mutlak mahasiswa selesai tidaknya mahasiswa dari dunia kampus yang dijalani selama kurang lebih empat tahun.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, tulisan ini tidak dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada mereka yang memberikan andilnya sampai skripsi ini dapat diselesaikan. Melalui tulisan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Abd. Rasyid dan Ibunda Nawalia yang vi mengiringi langkah-langkah penulis dalam menapaki hidup menuju masa depan yang cerah. Kepada kakak Syahrul Efendi, Ahmad Albar, Jushaeri dan Erfiani, S.Pd yang selama ini memeberikan dukungan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Selama menempuh studi maupun dalam merampungkan dan menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si., selaku rektor UIN Alauddin Makassar, Prof, Dr. Mardan, M.Ag. (Wakil Rektor I), Prof, Dr. H. Lomba Sultan, M.A.

  (Wakil Rektor II), Prof. Siti Aisyah, M.A., Ph.D. (Wakil Rektor III), dan Prof. Hamdan Juhannis, M.A., P.hD. (Wakil Rektor IV) atas segala bantuan dan pelayanan yang diberikan kepada penulis, berupa fasilitas pembelajaran selama penulis menempuh pendidikan.

  2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Muljono Damopolii, M.Ag. (Wakil Dekan I), Dr. Misykat Malik Ibrahim, M.Si. (Wakil Dekan II), dan Prof. Dr. H. Syaharuddin, M.Pd.

  (Wakil Dekan III) atas segala bantuan dan pelayanan yang diberikan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

  3. Jamilah, S.Si., M.Si. dan Dr. H. Muh. Rapi, S.Ag., M.Pd., Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan izin, dukungan dan pelayanan kepada penulis selama dalam proses penelitian dan penyelesaian studi.

  4. Dr. Salahuddin, M.Ag. dan Eka Damayanti, S.Psi., M.A., selaku pembimbing I dan II yang telah memberi arahan, pengetahuan baru dan koreksi dalam vii

  5. Dr. Hj. St. Syamsudduha, M.Pd. dan Asrijal, S.Pd., M.Pd. selaku validator instrumen penelitian yang telah memberikan koreksi maupun masukan.

  6. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan, memberikan ilmu pengetahuan, dan pelayanan yang layak selama penulis melakukan studi

  7. Kepala sekolah SMP Negeri 3 Sungguminasa serta Ibu Nurhayati, S.Pd. selaku guru bidang studi IPA kelas VIII, terima kasih telah memberikan izin kepada penulis serta bantuan dan bimbingannya kepada penulis selama proses penelitian, serta adik-adik siswa kelas VIII D dan VIII E atas kesediaan dan perhatiannya pada saat penelitian berlangsung.

  8. Dr. H. Abd. Rasyid Masri, M.Pd., M.Si., M.M dan Hj. Nurmiati Andi Patongai, S.E., MM., yang selalu memberikan dukungan dan semangat dari awal hingga penyelesaian studi.

  9. Rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Biologi Angkatan 2013 terkhusus pada kelas Biologi 5.6, yang telah bersama

  • –sama menjalani perkuliahan selama empat tahun dengan suka dan duka, terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini.

  10. Semua teman-teman KKN Reguler Desa Mappilawing terkhusus Fatimah, Wati, Santi, Mail, Egit, Lutfi, Ikshan dan Irvan yang selalu memberikan support dan motivasi.

  11. Teman-teman terdekat yang selalu memberikan support dalam segala hal terkhusus buat Rizal Gustiawann. viii

  12. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga penulisan skripsi ini. Segala bantuan yang telah disumbangkan tidak dapat penulis balas. Hanya

  Allah SWT jualah yang dapat membalas sesuai dengan amal bakti Bapak, Ibu, Saudara (i) dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin

  Samata, November 2017 Penulis,

  Sri Wahyuni NIM: 20500113102

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

PENGESAHAN SKRIPSI ...............................................................................ii

PERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................................iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................iv

KATA PENGANTAR.......................................................................................v

DAFTAR ISI......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xii

ABSTRAK .........................................................................................................xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...............................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................7 C. Hipotesis.......................................................................................7 D. Definisi Operasional Variabel ......................................................8 E. Penelitian Terdahulu ...................................................................9 F. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................10 BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses ...............................12 B. Jenis-Jenis Keterampilan dalam Keterampilan Proses.................16 C. Langkah-langkah Pendekatan Keterampilan Proses ...................22 C. Hasil Belajar .................................................................................23

  1. Pengertian Hasil Belajar .........................................................23

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...................26

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................28

  A. Jenis dan Variabel Penelitian

  B. Lokasi Penelitian...........................................................................28

  C. Desain Penelitian ..........................................................................28

  D. Populasi dan Sampel.....................................................................30

  E. Instrumen Penelitian ....................................................................31

  1. Tes...........................................................................................32

  a. Validitas ..........................................................................33

  b. Uji Kesukaran Soal .........................................................33

  2. Lembar Observasi ...................................................................33

  3. Dokumentasi ...........................................................................34

  F. Prosedur Penelitian .......................................................................34

  G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.........................................35

  x

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................41

  1. Hasil Belajar Pretest Peserta Didik Kelas Eksperimen (VIII E).............................................................................................41

  2. Hasil Belajar Peserta Didik Posttest Kelas Eksperimen (VIII E) ...................................................................................45

  3. Pengaruh Hasil Belajar Peserta Didik Kelas eksperimen (VIII E) dan Kelas kontrol (VIII D .........................................50

  a. Posttest kelas kontrol .........................................................50

  b. Hasil Uji Asumsi Prasyarat Analisis ..................................54

  c. Uji Hipotesis .....................................................................55

  B. Pembahasan .................................................................................56

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................65 B. Implikasi Penelitian......................................................................66 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................67

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................70-212

RIWAYAT HIDUP PENULIS ...................................................................... 213

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian .....................................................................................29Tabel 3.2 Jumlah Populasi .................................................................................... 30Tabel 3.3 Jumlah Sampel .........................................................................................31Tabel 3.4 Kriteria tingkat penguasaan materi ..........................................................37Tabel 4.1 Distribusi frekuensi hasil belajar pretest peserta didik kelas eksperimen (VIII E) .................................................................................43Tabel 4.2 Kategorisasi hasil belajar pretest peserta didik kelas eksperimen

  (VIII E).................................................................................................... 44 Tabel 4. 3 Deskripsi hasil belajar post-test peserta didik menggunakan model konvensional ................................................................................ 47

Tabel 4.4 Kategorisasi hasil belajar post-test peserta didik didik kelas eksperimen (VIII E) ................................................................................ 48Tabel 4.5 Nilai statistik deskriptif hasil pretest dan posttest didik kelas eksperimen (VIII E) ................................................................................ 49Tabel 4.6 Distribusi frekuensi hasil belajar post-test peserta didik kelas kontrol (VIII D) ............................................................................. 51Tabel 4.7 Kategorisasi hasil belajar post-test peserta didik kelas kontrol (VIII D) ............................................................................. 52Tabel 4.8 Nilai statistik deskriptif hasil posttest dan posttest

  Kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) .......................... 58

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A Analisis Statistik Deskriptif dan Inferensial ............................. 70 Lampiran B Data Hasil Belajar Peserta Didik ............................................. 74 Lampiran C Instrumen Penelitian ................................................................. 78 Lampiran D Dokumentasi ............................................................................. 164 Lampiran E Persuratan ................................................................................. 167

  

ABSTRAK

Nama : Sri Wahyuni Nim : 20500113102 Jurusan : Pendidikan Biologi Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

  

Judul : Pengaruh Penggunaan Model Cooperatif Learning Dengan

Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa

  Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri peserta didik. Langkah- langkah pelaksanaan keterampilan proses meliputi, mengamati, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi, dan menyimpulkan.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar peserta didik menggunakan model cooperatif learning dengan pendekatan keterampilan proses, untuk mengetahui gambaran hasil belajar peserta didik tanpa menggunkan model

  

cooperatif learning dengan pendekatan keterampilan proses dan untuk mengetahui

  pengaruh penggunaan model cooperatif learning dengan pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik di kelas VIII SMPN 3 Sungguminasa.

  Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII E yang berjumlah 34 siswa dan kelas VIII D berjumlah 34 siswa dengan menggunakan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 nomor. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan uji Indepedent Sampel t-test.

  Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, diperoleh rata-rata dari kedua kelompok tersebut yaitu kelas eksperimen sebesar 80,44 dan pada kelas kontrol sebesar 74,88. Berdasarkan hasil analisis inferensial menggunakan uji Indepedent

  

Sampel t-test diperoleh nilai p sebesar 0,020 yang lebih kecil dari pada sebesar 0,05

  (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H ditolak. Jadi terdapat pengaruh penggunaan model cooperatif learning dengan pendekatan keterampilan proses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional di Indonesia sekarang ini harusnya senantiasa

  dikembangkan terus menerus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal maupun nasional. Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan reformasi sistem pendidikan. Komponen terpenting dalam sistem pendidikan adalah kurikulum. Perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 membawa dampak positif karena guru dituntut kreatif dalam proses belajar mengajar. Menurut Laras Bilkis, pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan tidak akan terlepas dari peran pendidik. Pendidik adalah ujung tombak proses pendidikan. Maka dari itu, proses belajar mengajar akan terjadi dengan adanya kehadiran seorang pendidk. Pendidik sangat berperan dalam menghasilkan didik yang berkualitas, baik secara akademik, keahlian (skill), kematangan emosional dan moral 1 serta spiritual. Menghadapi persaingan global yang sangat pesat saat ini, diperlukan adanya sumber daya manusia yang bermutu. Sumber daya manusia dihasilkan melalui pendidikan, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu harus melalui suatu proses dan hasil pendidikan yang baik. Ida Bagus Ngurah Manuaba, dkk, salah satu cara membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pendidikan IPA. IPA berasal dari bahasa Inggris “Science” perkataan singkat dari

  

Natural Science . Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau

  bersangkutan paut dengan alam. Science secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu 2 tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

  Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia diantaranya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, dalam pasal 31 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu pendidikan nasional yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdasarkan kehidupan bangsa. Hal ini senada dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang berbunyi:

  Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan 3 menjadi warga negara yang demoktratis dan bertanggung jawab.

2 Ida Bagus Ngurah Manuaba, dkk, “Pengaruh Metode Talking Stike Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri I Karangasem Tahun Pelajaran 2013/2014” , Vol 2, No.1 (2015), h. 2.

  3 Pendidikan adalah salah satu gerbang utama menuju ilmu pengetahuan.

  Dalam agama Islam telah dijelaskan bahwa Allah SWT mengangkat derajat orang- orang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan, sebagaimana firman-Nya dalam QS Al-Mujaadalah/58: 11.

  Terjemahnya: Wahai orang-orang beriman! Apabila dikatakan kepadamu: "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan 4 Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

  Kemajuan sebuah bangsa dan negara ditentukan oleh kemampuan para pendidik untuk mengubah karakter generasi penerus bangsa kedepannya. Hingga saat ini pencapaian suatu bangsa dan negara tidak terlepas dari peran seorang pendidik. Salah satu komponen penting dalam pendidkan adalah guru. Mulyasa, guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan indentifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, 5 yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

  Seorang guru dapat dikatakan berkualitas apabila guru tersebut mampu membawa peserta didik untuk mampu dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran 4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an, Tajwid dan Terjemahnya, ( Cet. V; Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2013), h. 543. sehingga dapat meningkatkan kualitas kelulusan baik dari segi pengetahuan dan moral dari peserta didik tersebut. Menurut Mulyasa, kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi, dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Di samping itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku sebagian besar peserta didik ke arah penguasaan kompotensi 6 dasar yang lebih baik.

  Masalah penting yang sering dihadapi oleh pendidik dalam suatu proses belajar mengajar adalah hasil belajar peserta didik yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga tidak sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mulyono Abdurrahman mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan 7 perilaku yang relatif menetap.

  Proses pembelajaran dapat terjadi apabila terdapat interaksi antara pendidik dan peserta didik. Prosess pembelajaran yang baik yaitu apabila dalam proses belajar mengajar terdapat interaksi timbak balik antara keduanya. Pendidik dan peserta didik memiliki kerterkaitan yang sangat erat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono, salah satu faktor yang 6 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Cet. I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 14. langsung mempengaruhi efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar yaitu model pembelajaran yang digunakan oleh guru, disamping dengan penguasaan materi pengajaran. Oleh karena itu, guru adalah subjek pembelajaran siswa dan memiliki peranan penting dalam acara pembelajaran salah satunya yaitu melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan ajar, dan kondisi sekolah setempat. Penyesuaian tersebut 8 dilakukan untuk peningkatan mutu belajar.

  Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, keterampilan- keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan terintegrasi (intergrated skills). Dalam pembelajaran biologi, sangat diperlukan strategi pembelajaran yang yang tepat yang melibatkan siswa seoptimal mungkin baik itu secara intelektual maupun emosional. Dan untuk menciptakan kondisi yang optimal dalam proses pembelajaran biologi maka ditekankanlah pada 9 keterampilan proses pada siswa.

  Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Ira Astrina menyatakan bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 1 Sikara begitu pula Lisna Selfi dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa hasil belajar siswa meningkatkan yang dibuktikan oleh daya serap klasikal pada siklus I adalah 71,07% dibandingkan 54,57% sebelum pembelajaran dan meningkat lagi menjadi 84,12% pada siklus II sama halnya dengan hasil 8 Dimiyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Cet. II; Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2002), h. 37. 9 Dimiyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Cet. II; Jakarta: PT. Asdi Mahasatya,

  penelitian dari Hikmawati menyatakan bahwa siswa sudah dapat memahami materi dengan baik sehingga hasil belajar siswa meninggat. Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu Nurhayati, S.Pd (salah seorang guru bidang studi IPA kelas VIII di SMP Negeri 3 Sungguminasa pada tanggal 17 Juli 2017) diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut disesbabkan karena penggunaan atau pemilihan model, metode ataupun pendekatan pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga berdampak pada kurangnya minat, ketelitian, semangat disiplin perilaku, motivasi dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Hal tesebut berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik kelas VIII. Rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa adalah 50,30 sehingga presentase kelulusan jumlah peserta didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 7,5. Maka dari itu pembelajaran IPA Biologi di SMP Negeri 3 Sunggumnasa membutuhkan suatu model, metode ataupun pendekatan pembelajaran yang menarik dan dapata meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga hasil 10 belajarnya dapat meningkat.

  Terkait dengan masalah rendahnya hasil belajar peserta didik, hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dimana pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan keterampilan (skill) yang dimiliki oleh peserta didik, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Perngaruh Penggunaan Model Cooperatif

  

Learning Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar

Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana gambaran hasil belajar peserta didik menggunakan model

  cooperatif Learning dengan pendekatan keterampilan proses pada kelas VIII

  SMP Negeri 3 Sungguminasa?

  2. Bagaimana gambaran hasil belajar peserta didik tanpa menggunakan model

  cooperatif Learning dengan pendekatan keterampilan proses pada kelas VIII

  SMP Negeri 3 Sungguminasa?

  3. Apakah terdapat penggunaan pengaruh model cooperatif learning dengan pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik di kelas

  VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa?

  C. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik 11 dengan data.

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara adalah Hipotesis Kerja atau Hipotesis Alternatif (Ha) yaitu terdapat pengaruh penggunaan model cooperatif learning dengan pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa.

D. Definisi Operasional Variabel

  Untuk menggambarkan variabel yang diteliti dalam penelitian ini, secara operasional dinyatakan sebagai berikut:

  1. Pendekatan Keterampilan Proses (Variabel X)

  Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik menunjukkan keterlibatannya dalam proses pembelajaran seperti kemampuan mengamati, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi dan menyimpulkan.

  2. Hasil Belajar Peserta Didik (Variabel Y)

  Hasil belajar Biologi adalah skor yang dicapai peserta didik setelah diberi evaluasi dari hasil belajar sebagai tingkat penguasaan bahan pelajaran setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.

E. Penelitian Terdahulu

  Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang telah mengangkat variabel pendekatan keterampilan proses dan variabel hasil belajar, yakni:

  1. Ira Astrina menyatakan hasil observasi siklus I dan II menunjukkan bahwa siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran serta penilaian efektif siswa yang terus meningkat ke kategori sangat baik. Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I siswa yang tuntas 8 dari 14 siswa, tuntas klasikal 57,14%, pada siklus II siswa yang tuntas 11 dari 14 siswa, tuntas klasikal 81,80%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas IV SDN No. 1 Sikara

  2. Lisna Selfi dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibuktikan oleh daya serap klasikal pada siklus I adalah 71,07% dibandingkan 54,57% sebelum pembelajaran dan meningkat lagi menjadi 84,12% pada siklus II. Selain itu ketuntasan belajar klasikal pada siklus I adalah 51,9% dibandingkan 11,1% sebelum pembelajaran dan meningkat menjadi 92,6% pada siklus II. Rata-rata aktivitas guru yang dicapai pada siklus I adalah 90% dan meningkat menjadi 96,25% pada siklus II. Demikian halnya dengan aktivitas siswa yaitu persentase rata-rata yang dicapai pada siklusi I adalah 76,25% dan meningkat menjadi 93,75% pada siklus II

  Dari penelitian terdahulu di atas menunjukkan bahwa penelitian yang peneliti lakukan sudah ada namun berbeda pada jenjang pendidikan, subjek, populasi dan

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan

  Pada dasarnya tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Secara rinci tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Mengetahui hasil belajar peserta didik menggunakan model cooperatif Learning dengan pendekatan keterampilan proses pada kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa.

  b. Mengetahui hasil belajar peserta didik tanpa menggunakan model cooperatif

  Learning pendekatan keterampilan proses pada kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa.

  c. Mengetahui pengaruh penggunaan model cooperatif learning dengan pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa

  2. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu :

  a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan kemampuan siswa untuk teliti melalui model pembelajaran yang lebih menarik, inovatif dan aktif.

  2) Meningkatkan partisipasi siswa karena model pembelajarannya yang menarik dan menyenangkan. 3) Mampu meningkatkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran IPA biologi. b. Bagi Guru 1) Sebagai inovasi untuk meningkatkan keterampilan memilih model pembelajaran yang sesuai dan bervariasi serta menyenangkan bagi peserta didiknya. 2) Memberikan tambahan pengetahuan tentang model pembelajaran yang dapat digunkan untuk meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. 3) Guru dapat semakin semangat dalam proses belajar mengajar.

  c. Bagi Sekolah 1) Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dengan adanya informasi yang diperoleh sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah. 2) Memberikan nilai lebih bagi sekolah di mata masyarakat berkat adanya peningkatan kinerja (kreativitas) guru sehingga menambah kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap sekolah.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efesien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreativitas. Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan

  ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai seseorang bila 1 melakukan penelitian.

  Keterampilan proses ialah pendekatan yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa. Pendekatan keterampilan proses adalah proses pembelajaran yang dirancang sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuwan, pendekatan keterampilan proses bermaksud menjadikan setiap siswa menjadi ilmuwan. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan 2 olah pikir (psikis) atau kemampuan oleh perbuatan (fisik).

  Pengertian keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Keterampilan proses adalah keterampilan yang dikelola dari latihan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagi penggerak kemampuan- 3 kemampuan yang lebih tinggi.

  Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas, dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian tersebut, termasuk diantaranya keterlibatan fisik, mental, dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai 4 suatu tujuan.

  Indikator-indikator pendekatan keterampilan proses antara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan 2 Ira Astrina,”Penerapan Keterampilan Proses Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPA kelas IV SDN No.1 Sikara” , vol. 6, No.9 (2015), h.2. 3 Imroatul Inasyah, “Peningkatan keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Dengan Penerapan

Model Pembelajaran Terbimbing Inkuiri Terbimbing Di Sekolah Dasar ” Vol. 01, No. 02 (2013), h. 4.

  mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya. Kemampuan-kemampuan yang menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat melalui partisipasi dalam kegiatan pembelajaran berikut.

  1. Kemampuan bertanya.

  2. Kemampuan melakukan pengamatan.

  3. Kemampuan mengidentifikasi dan klasifikasi.

  4. Kemampuan menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalaman secara langsung.

  5. Kemampuan merencanakan suatu kegiatan penelitian.

  6. Kemampuan menggunakan dan menerapkan konsep yang telah dikuasai dalam suatu situasi baru.

  7. Kemampuan menyajikan suatu hasil pengamatan dan atau hasil penelitan. 5 Trianto memaparkan mengenai langkah-langkah pelaksanaan keterampilan proses, sebagai berikut: a. Mengamati, keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan dengan indera.

  b. Menggolongkan (mengklasifikasikan), yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, niai atau kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan perlu ditinjau persamaan atau perbedaan antara benda kenyataan atau konsep sebagai dasar penggolongan.

  c. Menafsirkan (mengintrerprestasikan), yaitu keterampilan menafsirkan sesuatu berupa benda, kenyataan, peristiwa konsep dan informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan, perhitungan atau eksperimen.

  d. Meramalkan, yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan berdasarkan pendekatan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi.

  e. Menerapkan, yaitu menggunakan hasil belajar berupa, informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori dan keterampilan. Melalui penerapan, hasil belajar dapat dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan atau dihayati.

  f. Merencanakan penelitian, yaitu keterampilan yang amat penting karena 6 menentukan berhasil-tidaknya penelitian.

  Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses adalah keterampilan yang dapat mengembangkan sejumlah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki peserta didik sehingga dapat meningkat keaktifan, kreativitas dan rasa ingin tahu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan.

B. Jenis-jenis Keterampilan Dalam Keterampilan Proses

  Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, keterampilan- keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar (Basic Skill) dan keterampilan-keterampilan teringtegrasi (Integrated Skills ). Keterampilan- keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifiksi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. sedangkan keterampilan-keterampilan teringterasi terdiri dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafis, menggambarkan hubungan antar-variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mengidentifikasi variabel secara 7 operasinal, merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen.

  1. Keterampilan-Keterampilan Dasar (Basic Skill)

  a. Mengamati Melalui kegiatan mengamati, kita belajar tentang dunia sekitar kita yang fantastis. Manusia mengamati objek-objek dan fenomena alam dengan panca indra: penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa atau pengecap. Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dalam memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses lain. b. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilah berbagai aspek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya, sehingga didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari objek peristiwa yang dimaksud.

  c. Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara visual.

  d. Mengukur Pengembangan yang baik terhadap keterampilan-keterampilan mengukur merupakan hal yang terpenting dalam membina observasi kuantitatif, mengklasifikasikan, dan membandingkan segala sesuatu di sekeliling kita, serta mengkomunikasikan secara tepat dan efektif kepada orang lain.

  e. Memprediksi Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan perkiraan pada pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta, konsep, dan pada prinsip ilmu pengetahuan. f. Menyimpulkan Menyimpulkan dapat diartikan sebagi suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep dan prinsip yang 8 diketahui.

  2. Keterampilan-Keterampilan Teringtegrasi (Intergrated Skill)

  a. Mengidentifikasi Variabel Ada dua variabel yang perlu diidentifikasi yakni: variabel manipulasi

  (manipulated variabel) dan variabel terkait. Pengidentifikasian variabel berguna untuk merumuskan hipotesis penelitian. Variabel dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai atau konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Selain itu variabel juga merupakan something that can vary or change in a situation. Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai atau segala sesuatu yang dapat berubah atau berganti dalam satu situasi.

  b. Membuat tabulasi Data Setelah melaksanakan pengumpulan data, seorang penyidik harus mampu membuat tabulasi data. Keterampilan membuat tabulasi data perlu dibelajarkan kepada siswa karena fungsinya yang penting menyajikan data yang diperlukan dalam penelitian. c. Menyajikan Data Dalam Bentuk Grafik Keterampilan dalam menyajikan data adalah kemampuan mengolah data untuk disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau bidang datar dan variabel hasil selalu ditulis sepanjang sumbu vertikal. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan keterampilan membuat grafik diantaranya adalah membaca data dalam tabel, membuat grafik garis, membuat grafik balok, dan membuat grafik bidang lain.

  d. Menggambarkan Hubungan Antar-Variabel Hubungan antar-variabel dalam penelitian perlu dideskripsikan oleh setiap peneliti. Keterampilan mendeskripsikan hubungan antar variabel merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh peneliti. Keterampilan menggambarkan hubungan anatr variabel dapat diartikan sebagai kemampuan mendeskripsikan hubungan antar variabel termanipulasi dengan variabel hasil hubungan antara variabel-variabel yang sama. Hubungan natar variabel perlu digambarkan karena merupakan inti penelitian ilmiah.

  e. Memgumpulkan dan Mengolah Data Keterampilan mengumpulkan dan mengolah data adalah kemampuan memperoleh informasi atau data dari orang atau sumber informasi lain dengan cara lisan, tertulis, atau pengamatan dan megkajinya lebih lanjut secara kuantatif atau kualitatif sebagai dasar pengujian hipotesis atau penyimpulan. f. Menganalisis Penelitian Keterampilan menganalisis penelitian merupakan kemampuan menelaah laporan penelitian orang lain untuk meningkatkan pengenalan terhadap unsur-unsur penelitian. Kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk mengembangkan keterampilan menganalisis diantaranya adalah mengenali variabel, mengenali rumusan hipotesis, dan kegiatan lain yang sejenis.

  g. Menyusun Hipotesis Keterampilan menyusun hipotesis dapat diartikan sebagai kamampuan untuk menyatakan “dugaan yang dianggap benar” mengenai adanya suatu faktor yang terdapat dalam satu situasi, maka akan ada akibat tertentu yang dapat timbul. Keterampilan menyusun hipotesis menghasilkan rumusan dalam bentuk kalimat peenyataan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksankan untuk mengembangkan keterampilan menyusun hipotesis diantaranya adalah menyusun hipotesis kerja, menyusun hipotesis nol, memperbaiki rumusan suatu hipotesis, atau kegiatan sejenis lainnya.

  h. Mengidentifikasi Variabel Secara Operasional Seperti yang kita ketahui, setiap cabang ilmu pengetahuan yang sistematis antara variabel, untuk memudahkan penyistematisan hubungan antar variabel. i. Mengidentifikasi Variabel Secara Operasional

  Agar suatu penelitian dapat dilaksanakan secara baik dan menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermakna, maka diperlukan adanya rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini diharapkan selalu dibuat pada setiap kegiatan penelitian. Merancang penelitian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang dimanipulasi dan direspon dalam penelitian secara operasional, kemungkinan dikontrolnya variabel hipotesis yang diuji dan cara mengujinya, serta hasil yang diharapkan dari penelitian yang dilaksanakan. j. Melakukan Eksperimen