HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING Skripsi PENGARUH PENGELOMPOKAN KATA-KATA SECARA KATEGORIS PADA KINERJA MENGINGAT

  PENGARUH PENGELOMPOKAN KATA-KATA SECARA KATEGORIS PADA KINERJA MENGINGAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelas Sarjana Psikologi

  Program Studi Psikologi Oleh : Endy Prasetyo Utomo

  NIM : 06 9114 037

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Skripsi

PENGARUH PENGELOMPOKAN KATA-KATA SECARA KATEGORIS

PADA KINERJA MENGINGAT

  

Oleh :

Endy Prasetyo Utomo

NIM : 06 9114 037

Telah disetujui oleh :

  Pembimbing I

Dr. A. Priyono Marwan, S.J. Tanggal 31 Agustus 2010

  

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

Skripsi

PENGARUH PENGELOMPOKAN KATA-KATA SECARA KATEGORIS

PADA KINERJA MENGINGAT

  

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Endy Prasetyo Utomo

NIM : 06 9114 037

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

  

Pada tanggal 23 Juli 2010

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda Tangan

  Ketua : Dr. A. Priyono Marwan, S.J. ......................................... Anggota : V. Didik Suryo H, S.Psi., M.Si. ........................................ Anggota : Minta Istono, S.Psi., M.Si. .........................................

  Yogyakarta, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Dr. Ch. Siwi Handayani, M.Si

  

“kegagalan mengajari kita belajar untuk bangkit dan meraih kesuksesan”

  

“kesuksesan adalah pilihan”

“kesuksesan dapat diwujudkan melalui kerja keras dan doa”

“kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda”

“jangan pernah takut untuk gagal”

  • - Endy Prasetyo Utomo -

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesusku,

Kedua Orangtuaku dan adikku terkasih,

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 27 Agustus 2010 Penulis

  Endy Prasetyo Utomo

  

PENGARUH PENGELOMPOKAN KATA-KATA SECARA KATEGORIS

PADA KINERJA MENGINGAT

  Endy Prasetyo Utomo

  

ABSTRAK

  Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pengelompokan kata-kata secara kategoris pada kinerja mengingat. Subjek penelitian adalah 70 siswa-siswi kelas 4 SD Maria Assumpta Klaten. Penelitian mengajukan hipotesis bahwa kinerja mengingat dengan pengelompokan kata-kata secara kategoris lebih baik secara signifikan daripada kinerja mengingat pada siswa tanpa pengelompokan kata-kata secara kategoris. Desain penelitian adalah Post Test Only Group Design. Pengelompokan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan pada pembagian kelompok kelas di sekolah. Analisis data menggunakan uji t menunjukkan nilai t hitung (8.719) > t tabel (1.9944) dengan rata-rata skor ingatan kelompok eksperimen (22,6) lebih tinggi dibanding rata-rata skor ingatan kelompok control (15,228571). Dengan demikian hipotesis diterima.

  Kata Kunci : Pengelompokan Kata-Kata Secara Kategoris, Kinerja Mengingat.

  

THE INFLUENCE OF WORDS CATEGORIZED ON RETRIEVAL

PERFORMANCE

  Endy Prasetyo Utomo

  

ABSTRACT

This experiment research aims to find out the influence of words

categorized on retrieval performance. The subjects were 70 fourth year students

from Maria Assumpta primary school in Klaten. The hypothesis says that retrieval

performance with categorized is significantly better than retrieval performance on

students without categorized. The research design is Post Test Only Group

Design. The subjects were divided into experiment and control groups based on

classroom division at school. Data analysis used t test show the value t score

(8.719) > t table (1.9944) with the average of experiment group score (22,6)

higher than the average of control group score (15,228571). Therefore, the

hypothesis is accepted.

  Keyword : Words Categorized, Retrieval Performance

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Saya yang bertandatangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Endy Prasetyo Utomo NIM : 06 9114 037

  Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :

  Pengaruh pengelompokan kata-kata secara kategoris pada kinerja mengingat

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 27 Agustus 2010 Yang menyatakan, (Endy Prasetyo Utomo)

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang telah menyertai penulis selama penulisan skripsi.

  Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi, Program Studi Psikologi, Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penulis menyadari banyak pihak yang telah selama penulisan skripsi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi., M.Psi., selaku kepala program studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psikolog., Msi., selaku wakil kepala program studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si, selaku pembimbing akademik mahasiswa angkatan 2006.

  5. Dr. A. Priyono Marwan S.J., pembimbing sekaligus dosen saya. Berkat romo, saya belajar untuk tidak takut menghadapi kegagalan. Justru dengan kegagalan tersebut saya bisa belajar banyak hal.

  6. Bapak V. Didik Suryo Hartoko, S.Psi, selaku dosen penguji 1, terima kasih

  7. Bapak Minta Istono, S.Psi., M.Si, selaku dosen penguji 2, terima kasih untuk kritik dan sarannya.

  8. Semua dosen Fakultas Psikologi, terima kasih telah membantu penulis dalam memperluas wawasan dan pengetahun.

  9. Karyawan Fakultas Psikologi : Mas Muji, Mas Doni, Mas Gandung, Mbak Nanik, dan Pak Gie, atas segala bentuannya dan fasilitas selama proses perkuliahan.

  10. Ayah, Edy Karsono, yang selalu menanyakan, “sudah sampai mana le skripsinya?” tiap minggu. Bapak telah menjadi tokoh idola semasa hidup saya. Terima kasih atas segala pelajaran kehidupan. Berkat bapak, saya belajar banyak nilai-nilai kehidupan.

  11. Ibu, Endang Irianti, yang selalu memberi saya semangat untuk berkarya.

  Terima kasih atas perhatian dan kasih sayang ibu. Berkat ibu saya belajar untuk mensyukuri segala rahmat Tuhan yang diberikan kepada saya.

  12. Adik, Endrati Jati Siwi, yang selalu memberi dorongan dan bantuan setiap saat. Berkat dirimu, saya belajar untuk menjadi seorang pribadi yang lebih dewasa.

  13. Cinthya Ristaviana, yang selalu memberi dorongan, semangat dan motivasi. Berkat dirimu, saya belajar menghargai, mensyukuri serta memaknai hidup.

  14. Bapak, A. Widada, S.Pd, guru kelas 4 SD Maria Assumpta Klaten. Terima kasih atas bimbingan selama saya mengerjakan skripsi.

  15. Ibu, B. Heny Kusmawardani, S.Pd, guru kelas 4 SD Maria Assumpta Klaten.

  16. Tante, dr. Gandes Retno Rahayu, Mmed.Ed, Ph.D, selaku pembimbing skripsi saya yang kedua. Berkat tante, saya mampu menempuh pengerjaan skripsi ini dengan lancar.

  17. Om, dr. FL. Triharnoto, MBA, M.Sc, Sp.PD yang selalu memotivasi saya untuk cepat lulus.

  18. Sr. Paulina Ping, S.Pd.,OSU, selaku kepala sekolah, terima kasih telah memberi kesempatan untuk melaksanakan penelitian di SD Maria Assumpta Klaten.

  19. Bapak Kepala Sekolah SD Deresan Yogyakarta, terima kasih telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan try out penelitian.

  20. Sahabat-sahabat GPK, Manto, Dhemas, Diol, Danan, Ocha, Krisna, Martin, dan Bonggal. Berkat kalian, saya belajar bahwa persaudaraan tidak selalu berasal dari rahim yang sama. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.

  21. Teman-teman KRG, Paimun, Komeng, Ajik, Arya, Abhe, Guntur, Timo, dll. Berkat kalian, saya menjadi termotivasi untuk segera lulus cepat.

  Terima kasih atas dorongan semangat selama mengerjakan skripsi ini.

  22. Teman-teman mahasiswa fakultas Psikologi yang pernah menempuh bangku kuliah bersama selama 4 tahun ini.

  23. Teman-teman Samuel, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Klaten.

  24. Teman-teman EEC, terima kasih atas dukungan semangat selama mengerjakan skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, segala masukan dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING................................. ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI........................................... iii HALAMAN MOTTO....................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... vi ABSTRAK....................................................................................................... vii ABSTRACT..................................................................................................... viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............. ix KATA PENGANTAR..................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................. xiv DAFTAR TABEL........................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah................................................................

  1 B. Rumusan Masalah.........................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian..........................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian.........................................................................

  6 BAB II DASAR TEORI..................................................................................

  7

  B. Model Memori Atkinson dan Shiffrin.............................................

  8 1. Registrasi Sensori................................................................

  9 2. Memori Jangka Pendek.......................................................

  10

  3. Pentransferan Informasi Dari Memori Jangka Pendek Menuju Memori Jangka Panjang.........................................

  11 4. Memori Jangka Panjang......................................................

  22 5. Pengeluaran Informasi Dari Jangka Panjang......................

  24

  6. Peran Metode Pengelompokan Kategoris Dalam Pengeluaran Informasi Dari Jangka Panjang........................ 25 7. Proses Lupa dan Distorsi Memori.......................................

  27 C. Hipotesis..........................................................................................

  28 BAB III METODE PENELITIAN....................................................................

  30 A. Jenis Penelitian................................................................................

  30 B. Identifikasi Variabel Penelitian.......................................................

  30 1. Variabel Bebas.....................................................................

  30 2. Variabel Tergantung............................................................

  31 C. Subjek Penelitian.............................................................................

  31 D. Definisi Operasional........................................................................

  31 1. Pengelompokan Secara Kategoris........................................

  31 2. Kinerja Mengingat...............................................................

  32 E. Hasil Uji Coba Alat..........................................................................

  32 1. Try Out Soal Pertama...........................................................

  32

  F. Metode Pengumpulan Data............................................................... 34

  1. Lembar Soal.......................................................................... 34 2. Lembar Jawab......................................................................

  34 G. Prosedur Penelitian..........................................................................

  35 1. Penyusunan Materi..............................................................

  35 2. Perijinan...............................................................................

  35 3. Pengendalian Variabel Ekstra..............................................

  36 4. Prosedur Pelaksanaan Penilitian.........................................

  39 H. Metode Analisis Data.....................................................................

  43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................

  44 A. Pelaksanaan Penelitian....................................................................

  44 B. Hasil Pengamatan............................................................................

  44 C. Hasil Penelitian...............................................................................

  45 1. Rata-rata Skor Ingatan dan Jenis Kelamin..........................

  45 2. Uji Normalitas.....................................................................

  46 3. Uji Homogenitas.................................................................

  47 4. Uji Hipotesis.......................................................................

  48 D. Pembahasan.....................................................................................

  49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................

  53 A. Kesimpulan.....................................................................................

  53 B. Saran................................................................................................

  53 1. Untuk Penelitian Selanjutnya................................................

  53

  3. Untuk Siswa...........................................................................

  54 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

  55 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................

  56

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Contoh Daftar Kata………………………………………………….

  13 Tabel 2. Variabel Ekstra dan Cara Pengendalilan…………………………….

  35 Tabel 3. Jenis Kelamin dan Skor Ingatan……………………………………..

  44 Tabel 4. Levene's Test for Equality of Variances……………………………..

  46 Tabel 5. Uji t……………...…………………………………………………… 47

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Memori Atkinson dan Shiffrin…………………………….

  8

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Soal Kelompok Eksperimen Try Out 1........................................... 59 Lampiran 2. Soal Kelompok Kontrol Try Out 1................................................. 60 Lampiran 3. Soal Kelompok Eksperimen Try Out 2 dan Penelitian.................... 61 Lampiran 4. Soal Kelompok Kontrol Try Out 2 dan Penelitian.......................... 62 Lampiran 5. Hasil Perolehan Data Try Out 1...................................................... 63 Lampiran 6. Hasil Perolehan Data Try Out 2...................................................... 64 Lampiran 7. Hasil Perolehan Data Penelitian...................................................... 65 Lampiran 8. Nilai Rapot Semester 1 Kelas 4 SD Maria Assumpta Klaten.......... 66 Lampiran 9. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..................................................... 67 Lampiran 10. Scater Plot Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

  Kelompok Kontrol dan Eksperimen............................................... 71

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Anak yang normal tentu pernah melakukan berbagai aktivitas seperti berbicara,

  

membaca, menulis, menggambar, dan menari. Semua aktivitas tersebut melibatkan

kegiatan mengingat (Santrock, 2002). Penelitian tentang ingatan anak (Woolfolk, 1995

dalam Santrock, 2002) menemukan bahwa seorang anak mampu berbicara, menulis,

membaca, dan menari karena anak memiliki ingatan terhadap pengalaman yang pernah

dipelajari. Misalnya, anak mampu menulis huruf A, B, C karena ia memiliki ingatan

terhadap bentuk huruf dan cara menulisnya. Anak juga mampu mengenali sebuah gambar

dan menamainya buah apel karena ia memiliki ingatan terhadap ciri-ciri yang dimiliki

buah apel.

  Banyak faktor mempengaruhi ingatan anak, yaitu minat, perhatian (attention),

intelegensi dan tahap perkembangan (Weinland, 1957 dalam Santrock, 2002). Selain itu,

ada pula faktor lain yang mempengaruhi ingatan anak, yaitu skema (Santrock, 2002).

Skema adalah suatu struktur kognitif yang mengorganisasikan persepsi. Skema terbentuk

sejak individu masih kecil.

  Berdasarkan tahap perkembangannya, Piaget (dalam Santrock, 2002) membagi

tahap perkembangan kognitif anak menjadi 4. Pertama adalah tahap sensorimotor (0-2th),

  2

yaitu suatu tahap anak menyimpan informasi melalui pengalaman sensoris, misalnya

mengenali orang di sekitarnya dengan melihat dan mendengar suara. Kedua adalah tahap

praoperasional (2-7th), yaitu suatu tahap anak mengungkapkan suatu objek dengan kata-

kata dan gambar-gambar, misalnya menyebutkan macam-macam bunga seperti bunga

mawar, anggrek, dan teratai. Ketiga adalah tahap operasional konkret (7-11th), yaitu

suatu tahap anak dapat melakukan operasi dan penalaran logis, misalnya memikirkan

langkah-langkah penyelesaian untuk memecahkan soal matematika. Keempat adalah

tahap operasional formal (11-15th), yaitu suatu tahap anak dapat berpikir abstrak dan

logis, misalnya mengungkapkan pendapat beserta alasan logisnya.

  Penguasaan tugas-tugas perkembangan dalam usia tertentu mempunyai peranan

penting dalam menentukan optimal atau tidaknya penguasaan tugas-tugas perkembangan

pada usia selanjutnya. Salah satu tugas tahap perkembangan anak adalah memaksimalkan

kemampuan otak anak, yaitu ingatannya. Tugas ini dijumpai pada masa pertengahan dan

akhir tahap perkembangan kognitif anak, yaitu tahap operasional konkret, 7-11th

(Santrock, 2002).

  Pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), anak mulai dihadapkan pada materi

pelajaran yang memerlukan ingatan. Berdasarkan wawancara dengan guru sekolah dasar,

peneliti menemukan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memerlukan ingatan.

  

Berdasarkan buku pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ruang

lingkup bahan kajian IPA untuk jenjang pendidikan sekolah dasar meliputi aspek-aspek

sebagai berikut : 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, 2) Benda/materi seperti cair,

padat dan gas, 3) Energi dan perubahannya, 4) Bumi dan alam semesta. Pada aspek

  3

makhluk hidup dan proses kehidupan, siswa menjumpai pembelajaran bab-bab mengenai

bagian tubuh. Contoh-contoh bab mengenai bagian tubuh adalah organ mata, jaringan

pencernaan, dan tulang. Pada organ mata, mereka mengenal istilah seperti kornea, pupil,

lensa, dan retina. Pada jaringan pencernaan, mereka mengenal istilah seperti usus 12 jari,

usus buntu, dan usus besar. Pada bagian tulang, mereka memperlajari istilah seperti

tulang rusuk, tulang paha,dan tulang pipi. Menurut salah satu guru sekolah dasar, istilah-

istilah tersebut merupakan kosakata atau kata-kata yang baru bagi siswa.

  Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja mengingat.

Sternberg (2008) mengatakan bahwa metode untuk meningkatkan kinerja mengingat

dibagi menjadi dua yaitu pengulangan dan pengorganisasian informasi. Pengulangan

berarti penghafalan repetitif sebuah item atau sering disebut sebagai rehearsal.

Pengorganisasian informasi berarti menambahkan makna kepada daftar item-item lain

yang tidak begitu bermakna atau yang gamang. Best, 2003 (dalam Sternberg, 2008)

menyebutnya sebagai peranti mnemonik. Sternberg (2008) menyebutkan bahwa peranti

mnemonik terbagi menjadi berbagai cara, yaitu metode loci, metode kata kunci, metode

kata bergantung, metode akronim dan akrostik, serta metode pengelompokan secara

kategoris.

  Peneliti menemukan bahwa metode mengingat yang diterapkan oleh guru sekolah

dasar di Indonesia menggunakan metode gabungan. Metode gabungan berarti

menerapkan metode mengingat lebih dari satu. Di sekolah dasar Maria Assumpta Klaten,

beberapa guru menggunakan metode pengelompokan secara kategoris disertai dengan

pengulangan. Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru sekolah dasar Maria

Assumpta, metode pengulangan cukup efektif dalam meningkatkan ingatan siswa

  4

terhadap materi pelajaran. Guru yang lain menuturkan bahwa metode pengelompokan

secara kategoris disertai dengan pengulangan efektif dalam meningkatkan ingatan siswa

terhadap materi pelajaran. Dalam hal ini, anak mengingat secara berulang materi

pelajaran yang telah disusun secara kategoris.

  Penelitian sebelumnya, Tulving dan Pearlstone (1966), menunjukkan bahwa

kelompok mengingat dengan pengelompokan secara kategoris (tanpa pengulangan) dapat

mengingat jauh lebih baik daripada kelompok mengingat bebas. Tulving dan Pearlstone

(1966) menyebutkan bahwa dengan mengorganisasikan informasi ke dalam kategori-

kategori membantu seseorang dalam mengakses informasi yang pernah diingat. Dengan

demikian, penggunaan metode pengelompokan secara kategoris sangat bermanfaat

membantu meningkatkan kinerja mengingat.

  Walaupun demikian, penelitian Tulving dan Pearlstone (1966) menggunakan

siswa sekolah menengah atas sebagai subjek penelitian. Santrock (2002) menyebutkan

bahwa anak-anak yang lebih tua usianya memiliki kinerja mengingat yang lebih baik.

Perbedaan utama antara anak yang lebih muda dan lebih tua (orang dewasa) terletak pada

strategi yang mereka pelajari (Flavel dan Wellman, 1977 dalam Santrock, 2002). Anak

kecil cenderung menggunakan metode pengulangan secara acak daripada

pengorganisasian informasi dalam mengingat suatu informasi. Hal tersebut didukung

dengan penelitian Flavell, Beach, dan Chinsky, 1966 (dalam Santrock, 2002) yang

menemukan bahwa kemampuan pengulangan secara acak meningkat terutama pada anak

usia antara 5 hingga 10 tahun. Brown , 1973 (dalam Sternberg, 2008) berpendapat bahwa

pengulangan secara acak diakibatkan karena anak-anak tidak tahu strategi-strategi untuk

meningkatkan ingatan. Namun, seandainya tahu, mereka cenderung tidak

  5

mengaplikasikannya pada setiap tugas mengingat. Dengan demikian, penelitian Tulving

dan Pearlstone (1966) kurang mampu mengungkap apakah metode pengelompokan

secara kategoris (tanpa pengulangan) juga dapat secara efektif digunakan oleh siswa

sekolah dasar.

  Penelitian ini bermaksud menunjukkan pengaruh metode pengelompokan secara

kategoris (tanpa pengulangan) pada kinerja mengingat anak. Peneliti menunjukkan

pengaruh tersebut dengan membandingkan kinerja mengingat anak yang menggunakan

metode pengelompokan secara kategoris dan anak yang tidak menggunakan metode

pengelompokan secara kategoris (acak).

  Berbeda dari penelitian Tulving dan Pearlstone (1966), peneliti tertarik untuk

mengetahui pengaruh metode pengelompokan kata-kata secara kategoris pada kinerja

mengingat dengan subjek penelitian siswa sekolah dasar. Peneliti menggunakan siswa-

siswi kelas 4 sekolah dasar yang berusia 8-9 tahun di kota Klaten sebagai subjek

penelitian. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan pada penelitian Furth dan Wachs,

1975 (dalam Santrock, 2002) yang menyebutkan bahwa pada usia 7-11th seorang anak

sudah mampu mengklasifikasi atau membagi benda-benda ke dalam perangkat–perangkat

atau sub-perangkat yang berbeda ataupun terkait.

B. Rumusan Masalah

  Apakah ada pengaruh pengelompokan kata-kata secara kategoris (tanpa pengulangan) pada kinerja mengingat siswa sekolah dasar?

  6 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelompokan kata-kata secara kategoris (tanpa pengulangan) pada kinerja mengingat siswa sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan bagi dunia pendidikan akan pentingnya penggunaan metode pengelompokan kata-kata secara kategoris (tanpa pengulangan) untuk meningkatkan kinerja mengingat siswa sekolah dasar.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan metode-metode pengajaran untuk siswa sekolah dasar khususnya yang berkaitan dengan pengkategorian.

BAB II DASAR TEORI Dasar teori memaparkan pengertian memori/ingatan dan model memori Atkinson dan Shiffrin (dalam Sternberg, 2008). A. Pengertian Ingatan/Memori Baddeley (dalam Sternberg, 2008) mendefinisikan ingatan sebagai

  suatu sistem untuk menyimpan dan memanggil kembali informasi yang didapatkan melalui indera-indera manusia. Tulving (dalam Sternberg, 2008) dan Tulving dan Craik (dalam Sternberg, 2008) berpendapat memori atau ingatan adalah cara-cara untuk mempertahankan dan menarik pengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini. Sebagai sebuah proses, memori mengacu kepada mekanisme-mekanisme dinamis yang diasosiasikan dengan aktivitas otak untuk menyimpan, mempertahankan, dan mengeluarkan informasi di masa lalu (Bjorrklund, Schneider dan Blasi dalam Sternberg, 2008).

  Secara khusus, para psikolog kognitif telah mengidentifikasikan tiga proses memori yang umum : pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali (Brown dan Craik dalam Sternberg, 2008). Di dalam pengkodean, kita mentranformasikan data indera menjadi suatu bentuk representasi mental.

  Di dalam penyimpanan, kita menjaga informasi yang dikodekan di dalam memori. Di dalam pemanggilan, kita menarik keluar atau menggunakan

  

informasi yang tersimpan di dalam memori. Uraian berikut membahas proses-

proses memori ini.

B. Model Memori Atkinson dan Shiffrin (1968)

  Gambar berikut menjelaskan komponen-komponen dalam memori menurut model memori Atkinson dan Shiffrin (dalam Sternberg, 2008) Gambar 1. Model Memori Atkinson dan Shiffrin (dalam Sternberg, 2008)

  Retrieval rehearsal Registrasi Sensori Short Long

  Attention mnemonik Term Term

   Visual

  Memory Memory

   AuditoricSemantic

  forgeting forgeting forgeting Menurut model ini, informasi akan masuk ke dalam memori dengan

melintasi beberapa unit pemrosesan yang saling berhubungan. Informasi

pertama-tama masuk ke registrasi sensori. Registrasi sensori menangkap

  

detik. Jika informasi diberikan attention (perhatian) maka informasi tersebut

akan diteruskan ke dalam short term memory (memori jangka pendek). Jika

informasi tidak diberikan perhatian, maka informasi tersebut akan hilang.

  Di dalam memori jangka pendek ini, bila ada proses pengontrolan

(seperti rehearsal atau pengulangan) yang dilakukan subyek terhadap materi

maka informasi akan ditahan secara temporer. Memori jangka pendek ini

disebut juga working memory (memori kerja) karena dianggap merupakan

pusat aktivitas (kerja) intelektual sadar manusia.

  Saat informasi dipertahankan dalam memori jangka pendek, informasi

lain di dalam long term memory (memori jangka panjang) yang memiliki nilai

asosiasi dengan informasi tersebut dapat diaktifkan dan dibawa ke dalam

memori jangka pendek. Setelah itu informasi ditransfer kembali ke dalam

memori jangka panjang. Atkinson dan Shiffrin (dalam Sternberg, 2008)

menyatakan bahwa proses pentransferan informasi dari memori jangka pendek

ke dalam memori jangka panjang tidak harus berupa pemindahan seluruh

informasi, namun dapat juga berupa penggandaan informasi tersebut ke dalam

memori jangka panjang, sehingga pada saat bersamaan informasi yang sama

ada di dalam dua memori.

  Atkinson dan Shiffrin (dalam Sternberg, 2008) menjelaskan karakteristik komponen-komponen memori sebagai berikut :

1. Registrasi Sensori Registrasi sensori sering disebut juga dengan memori sensoris.

  proses dalam mempersepsi suatu stimulus. Contoh klasik tentang adanya memori sensoris yaitu ketika sebatang rokok yang menyala dikibaskan dalam suasana gelap. Ujung batang rokok akan terlihat seperti jejak cahaya setiap kali rokok bergerak. Padahal sebenarnya jejak tersebut tidak ada di udara. Penglihatan ini adalah hasil kerja registrasi sensori yang mempertahankan cahaya sesaat setelah kita melihatnya.

  Semua informasi dari lingkungan, pertama kali diterima oleh registrasi sensori pada setiap indera. Informasi yang diterima oleh indera harus diseleksi dengan memilih feature atau ciri tertentu dari stimulus untuk diperhatikan (attention), diproses dan disimpan dalam memori jangka pendek.

  2. Memori Jangka Pendek Memori jangka pendek atau short term memory (STM) memiliki beberapa karakteristik dasar sebagai berikut :

  a) Kapasitas Memori jangka pendek memiliki kepasitas yang sedikit dan terbatas. Miller (dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2008) mengatakan terdapat 7 “bongkah” atau chunk (ditambah atau dikurangi 2) yang dapat disimpan dalam memori jangka pendek. b) Durasi Durasi pada memori jangka pendek kurang dari 30 detik. Peterson dan Peterson (dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2008) mengatakan bahwa durasi pada STM sekitar 6-12 detik, sedangkan Atkinson dan Shiffrin (1968) menetapkan 30 detik.

  

3. Pentransferan Informasi Dari Memori Jangka Pendek Menuju Memori

Jangka Panjang Salah satu metode untuk mentransfer informasi dari memori jangka pendek menuju memori jangka panjang adalah membuat hubungan atau asosiasi-asosiasi antara informasi baru dengan informasi yang sudah kita ketahui dan pahami. Kita membuat hubungan-hubungan dengan mengintegrasikan data baru ke dalam skema-skema yang sudah ada dalam memori. Proses pengintegrasian informasi baru dengan informasi yang sudah ada dalam memori disebut konsolidasi. Pada manusia, proses peng- konsolidasi-an informasi ke dalam memori dapat berlanjut selama bertahun-tahun (Squire dalam Sternberg, 2008).

  Untuk mempertahankan atau meningkatkan integritas memori selama konsolidasi, kita bisa menggunakan strategi metamemori (Metcalfe; Nelsons dan Narren; Schwartz dan Metcalfe, dalam Sternberg, 2008). Strategi-strategi metamemori melibatkan perefleksian terhadap proses-proses memori dengan sebuah pandangan untuk memperbaikinya

  

kemampuan untuk memikirkan dan mengontrol proses-proses berpikir kita

sendiri dengan cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kita.

  Sternberg (2008) mengungkapkan s trategi metamemori terbagi

  menjadi dua yaitu :

  a) Pengulangan / Rehearsal Pengulangan adalah sebuah teknik untuk menjaga informasi di dalam memori agar tetap aktif. Pengulangan juga didefinisikan sebagai penghafalan repetitif sebuah item. Pengulangan (rehearsal) bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu cara terbuka dan cara tertutup. Cara terbuka biasanya dilakukan dengan mengucapkan informasi yang diingat secara keras dan gamblang. Cara tertutup dilakukan dengan mengucapkan informasi yang diingat secara diam-diam dan tersembunyi (tidak diucapkan secara verbal).

  Tulving (dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2008) berpendapat hanya mengulangi pengucapan sebuah kata berkali-kali pada diri sendiri tidak cukup untuk menghasilkan pengulangan yang efektif. Kita juga perlu memikirkan kata-kata dan inter-relasi mereka. Dalam hal ini, Tulving (dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2008) menegaskan perlunya pengorganisasian informasi.

  b) Pengorganisasian informasi Salah satu cara pengorganisasian informasi adalah menggunakan teknik atau peranti mnemonik. Higbee (dalam Solso,

  

alat bantu untuk meningkatkan kemampuan mengingat. Peranti

mnemonik adalah teknik-teknik khusus untuk membantu mengingat

daftar kata-kata (Best dalam Sternberg, 2008). Pada intinya, peranti-

peranti ini menambahkan makna kepada daftar item-item lain yang

tidak begitu bermakna atau yang gamang.

  Solso, Maclin dan Maclin (2008) menyebutkan bahwa teknik mnemonik bermacam-macam: 1) Metode Loci (method of loci) Kata “Loci” berarti lokasi. Metode loci adalah suatu metode yang mengasosikan objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Sebagai contoh ketika kita diminta untuk membeli lima jenis barang di toko. Terkadang kita merasa khawatir akan melupakan suatu barang atau membeli barang yang salah. Kita dapat menggunakan metode loci, yaitu dengan menggunakan lokasi di dalam rumah sebagai tempat untuk menyimpan barang- barang yang perlu diingat:

  Tabel 1. Contoh Daftar Kata Barang yang harus diingat Lokasi di rumah, tempat menyimpan

barang

  Roti Ruang makan Makanan anjing Garasi Tomat Dapur Dasi Rak lemari pakaian

  Moe dan Beni (2005) melakukan eksperimen mnemonik dan menemukan bahwa item-item yang disajikan secara lisan akan diingat paling baik menggunakan metode loci, sedangkan daftar- daftar tertulis paling baik diingat menggunakan penghafalan biasa (rote rehearsal). Fenomena tersebut disebut sebagai efek presentasi lisan (oral presentation effect). Moe dan Beni (2005) memberikan para partisipan tiga jenis teks yang berbeda: (a) sebuah teks tentang China, (b) sebuah teks mengenai komet dan (c) sebuah teks tentang hibernasi. Pada penelitian ini, para peneliti mengendalikan kecepatan penyajian teks. Sebagian teks ditampilkan secara visual (di sebuah monitor komputer) sedangkan sebagian teks yang lain disajikan melalui audio tape. Hasil penelitian menyebutkan bahwa presentasi lisan menimbulkan efek terbaik pada kelompok yang menggunakan loci yang dibuat sendiri, sedangkan membaca teks (teks disajikan secara visual) menimbulkan hasil terbaik pada

partisipan yang menggunakan metode pengulangan (rehearsal).

  2) Sistem Kata Bergantung (peg word system) Ide dasar sistem kata bergantung (peg word system) atau daftar kata bergantung (peg list system) adalah seseorang mempelajari serangkaian kata yang berfungsi sebagai “gantungan” untuk “menggantungkan” item-item yang dihafalkan.

  Sebelum kita menghafal daftar item, kita perlu membuat

serangkaian pasangan kata yang berima atau daftar “gantungan”

seperti di bawah ini terlebih dahulu (Solso, Maclin dan Maclin,

2008) : one is a bun six is a stick two is a shoe seven is a heaven

three is a tree eight is a gate

four is a door nine is a line five is a hive ten is a hen Setelah mempelajari daftar “gantungan”, kita dapat

“menggantungkan” item-item ke “gantungan” tersebut. Salah satu

caranya adalah dengan membayangkan sebuah interaksi antara kata

yang digunakan sebagai penggantung (peg word) dengan kata yang

harus diingat.

  Sebagai contoh, jika kata pertama dalam daftar belanja

yang harus diingat adalah kopi, maka kita dapat membayangkan

kopi berinteraksi dengan roti bulat (bun; ingat rima one is a bun).

Dalam contoh ini, kita membayangkan kopi dituangkan ke atas roti

tersebut.

  Selanjutnya, jika kita akan mengingat kata tempe, maka

kita dapat mengasosiasikan tempe dengan sepatu (shoe, ingat rima

two is a shoe ). Dalam contoh ini, kita membayangkan sebuah

  Semakin aneh dan tidak masuk akal citra yang dibayangkan, semakin mudah item tersebut kita ingat.

  Sebagai contoh lain, kita dapat menggunakan serangkaian

pasangan kata yang berima atau daftar “gantungan” seperti di

bawah ini :

  

Satu adalah batu Enam adalah senam

Dua adalah rawa Tujuh adalah baju

Tiga adalah bunga Delapan adalah papan Empat adalah kupat Sembilan adalah jalan Lima adalah mama Sepuluh adalah buruh Caran yang digunakan masih sama yaitu dengan

membayangkan sebuah interaksi antara kata yang digunakan

sebagai penggantung (peg word) dengan kata yang harus diingat.

  Sebagai contoh, jika kata pertama dalam daftar belanja

yang harus diingat adalah kopi, maka kita dapat membayangkan

kopi berinteraksi dengan batu (ingat rima satu adalah batu). Dalam

contoh ini, kita membayangkan batu dicelupkan ke dalam

secangkir kopi.

  Selanjutnya, jika kita akan mengingat kata tempe, maka

kita dapat mengasosiasikan tempe dengan rawa (ingat rima dua

adalah rawa ). Dalam contoh ini, kita membayangkan sebuah rawa

yang dipenuhi dengan tempe.

  3) Metode Kata Kunci (key word method) Metode ini berguna dalam upaya mempelajari bahasa asing Sebagai contoh (Solso, Maclin dan Maclin, 2008), kita hendak mengingat kata prokasinasi (suka menunda-nunda mengerjakan tugas). Kita mengasosiasikannya dengan kata “porkas” (undian olahraga) karena kata itu mudah kita ingat. Jadi kita mencoba mendekatkan “prokas” dengan “porkas” lalu hanya tinggal menambah kata -inasi.

  Contoh lain (Solso, Maclin dan Maclin, 2008), untuk mengingat arti kata hiperbola (suka berlebihan dalam menceritakan sesuatu), coba bayangkan seorang kiper yang tidak dapat menangkap bola yang melambung terlampau tinggi.

  Dalam eksperimen yang dilakukan oleh Atkinson dan Raugh (dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2008), para partisipan memperlajari 120 kata bahasa Rusia. Kelompok eksperimen mendapatkan tampilan visual berisi terjemahan bahasa Inggris dan kata-kata kunci, sedangkan kelompok kontrol hanya mendapatkan terjemahan bahasa Inggris. Tiga sesi training diberikan setiap harinya. Hasil menunjukkan kelompok eksperimen memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Hasil olah data menyebutkan bahwa para partisipan dalam kelompok eskperimen mempelajari lebih banyak kata dalam dua sesi dibandingkan Hasil menunjukkan probabilitas jawaban benar pada kelompok eksperimen adalah 43 persen, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 28 persen.

  4) Teknik Verbal Solso, Maclin dan Maclin (2008) menyebutkan bahwa teknik verbal dibagi menjadi dua yaitu : i) Akronim

  Akronim yakni kata yang dibentuk berdasarkan huruf-huruf pertama dalam sebuah frase atau kumpulan kata-kata. Sebagai contoh: Persatuan Bangsa Bangsa PBB Tentara Nasional Indonesia TNI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP

Lembaga Keamanan Masyarakat Desa LKMD

Koperasi Unit Desa KUD Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI

  Solso, Maclin dan Maclin (2008) memberi contoh seandainya kita diminta menghapalkan daftar yang berisi nama- nama tokoh psikologi kognitif sebagai berikut: Shepard, Craik, Posner, Luria, Atkinson, Yarbus, Erickson, Rayner, Vyogtsky, Intons-Peterson, Piaget, Sternberg. Kita dapat membentuk anagram dari huruf-huruf pertama menjadi : SCRABBLE PLAYER VIPS.

  Dalam penelitian yang dilakukan oleh Solso dan Biersdorf (1975), para partisipan diminta menghapalkan daftar kata.