PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI BARANG BEKAS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga) SKRIPSI

  

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI

BARANG BEKAS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN

(Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh G elar Sarjana Syari‟ah (S.Sy)

  

Oleh:

KHUSNUL KHOTIMAH

NIM 21411009

  

FAKULTAS SYARI’AH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI ’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

  MOTTO Setiap Nafas, Setiap Langkah adalah Ilmu,, maka Niatkanlah segalanya untuk Tholabul Ilmi (Khusnul Khotimah)

  NO PAIN, NO GAIN and

  

Do the best, Don’t feel the Best, always

be the best, yes we can….!!!!!

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Kemudian skripsi ini penulis persembahkan kepada orang-orang yang selalu membantu dalam mewujudkan segala harapan dan cita-cita penulis.

  1. Bapak dan Ibu, Umi dan Abi yang tidak pernah letih untuk selalu mendo‟akan dan memberikan semangat serta motivasi kepada putrinya selama masih menempuh studi, beliau-beliaulah motivasi penulis hingga skripsi ini di munaqosahkan.

  2. Abah KH. Mahfudz Ridwan, Lc dan Ibu Hj. Nafisah, serta Gus Muhammad Hanif, M.Hum dan Ibu Rosyidah Lc. Dan keluarga besar PP.

  Edi Mancoro.

  3. Mas Maksum, Mbak Ika, Dek Lisin, Dek Zizah, Dek Umam, Dek Taufiq, dan Dek Diqi yang selalu memberi keceriaan kepada penulis.

  4. Keluarga Besar Ya Bismillah (Youth Association of Bidik Misi Limardhotillah ) IAIN Salatiga.

  5. Teman-teman Fakultas Syariah wa bil khusus Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

  6. Seluruh sahabat-sahabat seperjuangan di PP. Edi Mancoro.

  7. Komunitas putri sholihah kamar 10 PP Edi Mancoro yang selalu memberi warna kehidupan bagi penulis.

  

KATA PENGANTAR

ميحّرلا نمحّرلا الله مسب

  Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.

  Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menyinari dunia dan menunjukkan kepada kita jalan yang benar dan agama yang dirindhoi Allah SWT.

  Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh g elar Sarjana Syari‟ah (S.Sy) dalam ilmu syari‟ah, Fakultas

  Syariah, Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah yang berjudul:

  “Perlindungan

Konsumen dalam Jual Beli Barang Bekas Ditinjau dari Hukum Islam dan UU

No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Pasar Loak

Shopping Centre Salatiga)

  ”. Penulis mengakui bahwa dalam menyusun

  Penulisan Skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena itulah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah di IAIN Salatiga.

  3. Bapak Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syariah Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama.

  4. Ibu Evi Ariyani, M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah di IAIN Salatiga.

  5. Ibu Lutfiana Zahriani, M.H. selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran, pengarahan dan masukan berkaitan penulisan skripsi sehingga dapat selesai dengan maksimal dan sesuai yang diharapkan.

  6. Bapak dan Ibu, Umi dan Abi dan semua Keluarga Besar Bani Fadhil dan Bani Bukhori yang tidak pernah letih untuk selalu mendo‟akan dan memberikan semangat serta motivasi kepada penulis selama masih menempuh studi di IAIN Salatiga.

  7. Pengelola BIDIKMISI IAIN Salatiga yang telah membimbing kami serta memberikan kesempatan mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

  8. Keluarga Besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, khususnya Abah K.H Mahfud Ridwan Lc, yang selalu mendoakan santrinya untuk meraih keberhasilan dalam menuntut ilmu,dalam keadaan apapun dan di manapun.

  9. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf adminitrasi Fakultas Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan apapun.

  10. Paguyuban Pasar loak Shopping Centre yang telah berkenan memberikan izin penelitian di Pasar loak Shopping Centre Salatiga serta memberikan informasi berkaitan penulisan skripsi.

  11. Keluarga Besar Ya Bismillah IAIN Salatiga sebagai sahabat senasib seperjuangan dalam mengarungi bahtera tholabul ilmi, kebersamaan kita akan menjadi sebuah cerita yang indah kelak.

  12. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2011 di

  IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

  13. Sahabat-sahabat pemberi warna sepanjang penulis menempuh studi: Pipit, Ririf, Fajar, Dek Tika, Dek Hiday, Ratih, Serr, Meyda, Dek Alfi, Dek Nisa, Dek Iva dan adek-adek kamar 11 serta kakak-kakak angkatan di PP Edi Mancoro yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi.

  14. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun memberikan konstribusi hebat dalam penyusunan skripsi ini, balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada penulis, agar pula senantiasa mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cinta-Nya. Amiin.

  Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun analisanya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapan demi lebih baiknya penulisan skripsi ini dibaca dan dipahami.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skrispi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

  Salatiga, 8 Juli 2015 Penulis

  

ABSTRAK

  Khotimah, Khusnul. 2015. Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli Barang

  Bekas Ditinjau dari Hukum Islam dan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga)

  . Skripsi. Fakultas Syari‟ah. Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Luthfiana Zahriani, S.H., M.H.

  Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Barang Bekas, Hukum Islam, UUPK.

  Pasar loak Shopping Centre adalah pasar yang menjual barang-barang bekas di kota Salatiga. Dalam hal ini konsumen berhak mendapatkan kejelasan mengenai spesifikasi tentang barang-barang yang akan mereka beli baik dari segi kualitas, kuantitas maupun harga yang sewajarnya untuk barang tersebut. adapun fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1). Bagaimana praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga?, (2). Apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan hukum Islam?, (3). Apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen?.

  Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui praktek perlindungan konsumen di Pasar loak Shopping Centre. Penelitian menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif analitik. yaitu penelitian dengan mengumpulkan data mengenai persoalan perlindungan konsumen kemudian memaparkan dan menganalisa dengan Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek jual beli barang bekas menggunakan sistem tawar-menawar, tidak ada garansi barang,dan jika barang tersebut ditukarkan dengan barang lain pada besok harinya maka, harga jual barang tersebut turun dari harga sebelumnya. Adapaun mengenai upaya-upaya perlindungan konsumen, dalam hal ini Pasar loak Shopping Centre Salatiga belum memenuhi unsur-unsur perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli barang bekas, secara hukum Islam seperti: tidak terpenuhinya hak-hak khiyar bagi pembeli yaitu khiyar syarath (Hak pilih dalam persyaratan) dan

  khiyar „aib

  (Hak pilih karena cacat dan rusak barang) serta tidak dijelaskannya mengenai kualitas barang saat melakukan transaksi jual beli. Sedangkan secara UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, upaya perlindungan konsumen di Pasar loak Shopping Centre melanggar pasal 4 ayat 3, 7 dan 8 yaitu hak untuk informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa (ayat 3), hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif (ayat 7) dan Hak untuk mendapat kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya (ayat 8).

  DAFTAR ISI

  I HALAMAN JUDUL…….……………………………….……...………... ii NOTA PEMBIMBING….………………….…………….......................... iii PENGESAHAN……….………………………..……………………….... PERNYATAAN KEASLIAN .................. iv ………..………………………. MOTT v O……………….………………………………………………….. vi PERSEMBAHAN…….…………………………………………………... KATA PENGANTAR. vii

  …………………………………………………… x ABSTRAK………….…………………………………………………...... xi DAFTAR ISI……….…………………………………………………....... DAFTAR TABEL xiii …..…………………………………………………….. xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah……………………………..............

  B.

  5 Fokus Penelitian……………………………………………..

  C.

  6 Tujuan Penelitian…………………………………………… D.

  6 Kegunaan Penelitian………………………………………...

  E.

  7 Penegasan Istilah…………………………………………….

  F.

  8 Tinjauan Pustaka…………………………………………….

  G.

  12 Metode Penelitian…………………………………………...

  H.

  20 Sistematika Penulisan……………………………………….

  BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN JUAL BELI BARANG BEKAS A.

  22 Tinjauan Umum Perlindungan Konsumen………………….

  1.

  23 Perlindungan Konsumen Menurut Hukum Islam………..

  2. Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999

  30 Tentang Perlindungan Konsumen………………………..

  B.

  Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut Hukum Islam

  38 ……………...................................................................

  1. Transaksi yang dibenarkan………….………………........

  54

  90

  88

  DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..... LAMPIRAN-LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS

  Saran……………………………………………………….

  B.

  80 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………..

  68

  Centre……………………………………………………

  Analisis Hukum Islam terhadap Perlindungan Konsumen dalam Jual Beli Barang Bekas di Pasar loak Shopping Centre………………………………………… B. Analisis Undang-Undang Perlindungan Konsumen dalam Jual Beli Barang Bekas di Pasar Loak Shopping

  PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI BARANG BEKAS A.

  65 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

  62

  56

  51

  2. Transaksi yang tidak dibenarkan………….……………...

  Praktek Jual Beli Barang Bekas di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga…………………………………………….

  C.

  Struktur Organisasi …………………………………...

  2. Jumlah Pedagang Pasar Loak Shopping Centre ……… 3.

  1. Sejarah Pasar Loak Shopping Centre………………….

  Gambaran Umum Pasar Loak Shopping Centre Salatiga………………………........……………………….

  B.

  Gambaran Umum Pasar Tradisional Salatiga……….…….

  BELI BARANG BEKAS DI PASAR LOAK SHOPPING CENTRE SALATIGA A.

  48 BAB III GAMBARAN UMUM TERHADAP PRAKTEK JUAL

  44

  42

  Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas Menurut Perundang-Undangan di Indonesia ………………………….

  C.

  92

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pembagian UPTD menurut pengelolaanya.

Tabel 3.2 Daftar nama pedagang Pasar loak Shopping Centre

  DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Struktur organisasi Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain

  dengan cara yang tertentu. Pengertian jual beli dalam KUH Perdata pasal 1457 adalah suatu perjanjian di mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan sesuatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan. Jual beli dapat juga disebut sebagai tranksasi antara penjual dan pembeli dalam satu majelis di mana keduanya melakukan akad dan menimbulkan rasa suka sama suka atau saling rela sehingga terjadi kesepakatan antara keduanya.

  Praktek jual beli pada zaman Rasulullah sudah ada. Rasulullah juga mengajarkan dan memberi petunjuk serta tata cara mengenai etika bermuamalah dan berbisnis yang benar di antaranya. Pertama, bersikap jujur, kejujuran merupakan syarat penting dalam berbisnis. Kedua, tidak melakukan sumpah palsu. Nabi Muhammad Saw sangat intens melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi.

  Ketiga , komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal,

  bukan barang haram, seperti: babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dan lain sebagainya. Keempat, takaran, ukuran, dan timbangan yang benar.

  Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar diutamakan (Hidayat, 2010:51-54).

  Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia dituntut untuk bekerja keras dalam memenuhi segala kebutuhan yang mereka butuhkan.

  Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk dapat memenuhi segala kebutuhannya salah satunya dengan berdagang.

  Namun begitu banyaknya para pedagang sekarang membuat seseorang saling berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Walaupun janji Allah untuk memberikan rizki telah tencatat di Lauhil Mahfud. Hal tersebut tidak bisa membuat manusia hanya berpangku tangan saja. sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apa yang mereka usahakan halal ataupun haram.

  Allah berfirman dalam Surah An- Nisa‟ ayat 29

  

         

             

 

  

Hai orang-orang yang berian, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

  Mendengar istilah jual beli tentu tidak dapat dipisahkan dari kata pasar. Berdagang adalah aktifitas paling umum yang dilakukan di pasar.

  Pasar sebagai alat seseorang untuk berinteraksi menjual dan membeli suatu barang atau jasa tertentu kepada seorang lainnya. Pasar loak Shopping Centre merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di kota Salatiga. Pasar yang terkenal dengan sebutan pasar yang menjual barang dengan harga murah sehingga menarik bagi sebagian warga kota Salatiga dan sekitarnya untuk memperoleh barang-barang dari pasar tersebut.

  Di Pasar loak Shopping Centre setiap barang yang dibawa pengepul atau disebut sebagai pedagang kranjangan tidak langsung dapat dibeli oleh para konsumen. Ada semacam pedagang besar yang memiliki dana lebih untuk memborong barang-barang bekas tersebut. Setelah jatuh ke pedagang besar, baru pada pedagang kecil memilih barang-barang tersebut untuk dijual kembali. Barang bekas yang dijual di lokasi tersebut tergolong murah. Misalnya helm INK dengan kualitas barang yang masih cukup lumayan baik dijual dengan harga 150 - 170 IDR (Indonesian Rupiah) padahal harga asli helm INK diatas 260 IDR, kemudian harga barang-barang elektronik lain yang dijual dengan harga semurah- murahnya bisa turun 50 persen dari harga asli. Jika pembeli beruntung dapat juga menemukan barang dengan kualitas yang masih baik karena dalam transaksi jual beli di sana ada juga yang masih menggunakan sistem tawar-menawar, dan sebagian penjual berlagak agak keras sehingga ketika pembeli menawar dengan harga rendah maka penjual dengan enaknya membiarkan pembeli tetap berdiri kemudian sebagian penjual di sana mengatakan bahwa barangnya masih bagus terkadang barang bekas juga dianggap barang baru karena barang tersebut sudah dimodifikasi pedagang menjadi seperti barang yang masih baru. Jika pembeli tidak pandai maka pembeli akan mendapatkan kualitas barang tidak sesuai dengan harga yang sudah dibayarkan.

  Dalam hal ini konsumen berhak mendapatkan kejelasan mengenai spesifikasi tentang barang-barang yang akan mereka beli baik dari segi kualitas, kuantitas maupun harga yang sewajarnya untuk barang tersebut. Sehingga kondisi ini mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang dan konsumen berada dalam posisi yang lemah.

  Banyak faktor yang membuat konsumen tidak sadar jika banyak hal yang dirugikan ketika bertransaksi dalam jual beli di antaranya:

  1. Konsumen menjadi objek aktifitas bisnis yang dapat diraup keuntungan sebesear-besarnya.

  2. Rendahnya kesadaran konsumen disebabkan oleh rendahnya pendidikan konsumen (UUPK, 2008:32).

  Oleh karena itu, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di maksud menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga perlindungan konsumen sebagai upaya pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan melindungi segala aktifitas muamalah yang merugikan pihak konsumen.

  Islam Juga mengajarkan umatnya agar tidak melakukan jual beli barang yang tidak jelas (gharar) yang berakibat salah satu pihak merasa terdzalimi. Dan jual beli gharar dapat memberikan dampak negatif bagi tatanan kehidupan sosial maupun ekonomi baik bagi individu maupun masyarakat.

  Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji masalah tersebut dengan cara melihat bagaimana praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga dan bagaimana perlindungan terhadap konsumen yang melakukan transaksi jual beli di sana. Maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai perlindungan konsumen dengan mengangkat Judul “Perlindungan Konsumen dalam

  Jual Beli Barang Bekas Ditinjau dari Hukum Islam dan UU No. 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga)

”.

B. FOKUS PENELITIAN

  Adapun fokus penelitian yang penulis kemukakan dari penjelasan latar belakang masalah adalah:

1. Bagaimana Praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping

  Centre Salatiga? 2. Apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan hukum Islam?

  3. Apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen? C.

TUJUAN PENELITIAN

  Berdasarkan fokus penelitian yang telah penulis uraikan, maka tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui Praktek jual beli barang bekas di Pasar loak

  Shopping Centre Salatiga 2. Untuk mengetahui apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai hukum

  Islam.

  3. Untuk mengetahui apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

MANFAAT PENELITIAN

  Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

  1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide dan sumbangan pemikiran yang bernilai ilmiah bagi pengembangan khasanah dan ilmu pengetahuan di bidang muamalah khususnya tentang perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas.

  2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat juga digunakan sebagai masukan kepada kebijakan pemerintah kota Salatiga terkait perlindungan konsumen dalam praktek jual beli barang bekas di Pasar loak

  Shopping Centre dan Paguyuban Pasar loak Shopping Centre dalam hal mengkoordinasi para pedagangnya.

E. PENEGASAN ISTILAH

  Peneliti sampaikan bahwa judul penelitian

  “Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli Barang Bekas Ditinjau dari Hukum Islam dan UU No.8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga) ”. Untuk menghindari

  terjadinya silang pengertian dalam memahami judul yang telah penulis sebutkan diatas, maka penulis menegaskan beberapa istilah pokok yang terdapat dalam rumusan judul: 1.

  Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen (UUPK).

2. Barang bekas terdiri dari dua kata barang dan bekas. Barang adalah

  Semua perkakas rumah tangga (KBI, 2008:137). Pengertian Barang dalam UUPK adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen. Bekas adalah setengah pakai atau barang yang sudah pernah dipakai.

  3. Hukum Islam adalah ketetapan-ketetapan Allah sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Q ur‟an dan as-Sunnah, untuk dipatuhi oleh setiap muslim dan haram. Barang siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah, mereka termasuk golongan orang- orang kafir, kejam dan fasik (Mujieb, 1994:156)

  4. Undang-Undang adalah Peraturan atau ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh badan legislatif (Presiden dan DPR) yang mempunyai kekuatan hukum (Simongkir, 2002: 172). Dalam hal ini undang- undang yang di maksud adalah UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

  5. Pasar adalah tempat orang berjual beli atau tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa (KBI, 2008:1129). Dalam yaitu Pasar loak Shopping Centre sebagai tempat yang menjadi objek penelitian.

F. TINJAUAN PUSTAKA

  Dalam melakukan penelitian skripsi ini, peneliti bukanlah yang pertama membahas tentang perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas. Namun, penelitian ini juga bukan duplikasi atau pengulangan dari penelitian-penelitian terdahulu.

  Adapun beberapa penelitian-penelitian terdahulu yang dapat penulis pakai sebagai rujukan serta ada kaitannya dengan pokok permasalahan yang penulis kemukakan di antaranya:

  1. Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlindungan Konsumen dalam Jual beli HP Second di Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. oleh Jauhar Arifin (2008) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan jual beli handphone

  second di Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret kabupaten Bantul telah

  memenuhi syarat dan rukun dalam jual beli serta tidak bertentangan dengan hukum Islam dan perlindungan terhadap hak konsumen juga dilaksanakan dengan pemberian hak khiyar dan garansi dalam jual beli tersebut.

  2. Skripsi berjudul “Perlindungan Hak-Hak Konsumen Transaksi Jual Beli Online Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia ”. oleh Solikhin (2014) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini merupakan

  library research (Penelitian kepustakaan). Penelitian dengan mengutamakan bahan perpustakaan sebagai sumber utamanya.

  Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan:

  Pertama, bahwa konsep perlindungan hak-hak konsumen transaksi e- commerce dalam hukum Islam berdasarkan asas keseimbangan,

  keadilan dan juga prinsip-prinsip muamalah, yaitu hak tanpa paksaan, kehalalan produk, kejelasan informasi dan harga serta menghindari kemudaratan. Perlindungan hak-hak konsumen e-commerce dalam hukum positif mempunyai tujuan yang sama dengan apa yang ditawarkan dalam Islam, yaitu menciptakan keseimbangan di antara pelaku usaha dan konsumen serta untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak konsumen. Kedua, perbedaan dalam aturan hukum terletak pada pengertian konsumen dan pelaku usaha, dalam Islam tidak dikenal dengan konsumen akhir dan perantara, Islam juga tidak membedakan konsumen perorangan atau berbadan hukum seperti halnya dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK). Informasi mengenai objek dalam Islam merupakan syarat, sedangkan UUPK ketentuan dalam bab perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha. Islam tidak membatasi waktu pertangungan jawaban yang namun, dalam UUPK dibatasi pertanggungjawabannya dalam jangka waktu 4 tahun setelah pembelian.

3. Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang

  Perlindungan Konsumen terhadap Iklan Provider Seluler di Televisi (Studi

  Kasus Iklan Provider XL)” Oleh Siti Hoiriya (2010) UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa iklan XL yang selama ini diiklankan di televisi termasuk transaksi yang dilarang oleh agama Islam karena telah melanggar prinsip An taradin-

  Dalam Islam yang mana harus di dasari pada prinsip kerelaan minkum. antara kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi atau ditipu karena ada sesuatu keadaan dimana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain. Melalui pembahasan dan analisis, akhirnya dapat disimpulkan bahwa hukum Islam tidak memperbolehkan transaksi yang merugikan masyarakat seperti tadlis dalam iklan karena hal ini bertentangan dalam etika bisni s Islam dan prinsip „An-taradin-minkum. Sedangkan menurut ketentuan Undang-Undang Perlindungan Konsumen

  (UUPK). Hal ini bertentangan dengan pasal 17 ayat 1 mengenai larangan periklanan yang memuat informasi yang tidak benar dan tidak transparan karena ini merugikan orang lain. Sejalan dengan kesimpulan tersebut, maka kepada pelaku usaha periklanan lebih dalam memilih produk yang diiklankan di televisi dan agar bagi pemerintah selaku pengawas berjalannya aturan main yang baik dan jelas dalam bisnis periklanan lebih menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha periklanan.

  Dari sekian penelitian yang telah dilakukan penelitian lain, bahwa penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan penelitian- penelitian yang sudah dijelaskan di atas. Hal tersebut terletak pada fokus penelitian. Dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas ditinjau dari hukum Islam dan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

G. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  a) Pendekatan

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yaitu Pedekatan penelitian yang mengkaji persepsi dan perilaku hukum orang (masyarakat dan badan hukum) dan masyarakat serta efektivitas berlakunya hukum positif di Indonesia (Utsman, 2014:66). Dan bersifat deskriptif analitis yaitu pendekatan yang mentelaah tentang kehidupan masyarakat (Moleong, 2004:6). Dalam penelitian ini meng- barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

  b) Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, analitis. yaitu mengumpulkan data mengenai persoalan perlindungan konsumen kemudian memaparkan dan menjelaskan bagaimana sesungguhnya upaya perlindungan konsumen menurut hukum Islam dan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Indonesia, khususnya memberikan data yang detail tentang objek yang diteliti yaitu perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

  2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data di lapangan dengan menggunakan alat peneliti aktif dalam menggunakan data-data di lapangan. Selain itu alat yang dijadikan untuk pengumpulan data bisa berupa dokumen-dokumen yang menunjang keabsahan hasil penelitian nanti serta alat-alat bantu lain yang dapat mendukung terlaksananya penelitian, seperti: kamera dan alat perekam.

  3. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian adalah tempat di mana lokasi penelitian Shopping Centre di Jalan Jendral Sudirman Salatiga.

  4. Sumber Data

  a) Data Primer

  Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data (Suwarno, 2006:209). Sedangkan secara operasional yang di maksud data primer dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari: 1)

  Informan Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

  Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah UPTD

  II sebagai pengelola pasar tradisional kota Salatiga,

  Paguyuban Pasar loak Shopping Centre, para pedagang, dan sebagian pembeli di Pasar loak Shopping Centre Salatiga. 2)

  Dokumen Dalam hal dokumen, penelitian ini menggunakan data-data yang berhubungan dengan perlindungan konsumen.

  b) Data Sekunder

  Data sekunder adalah data penelitian yang berasal dari sumber kedua yang dapat diperoleh melalui buku-buku, skripsi, yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan yang dimaksud data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang tersedia.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Prosedur pengumpulan data adalah proses untuk menghimpun data yang diperhatikan, relevan serta akan memberikan gambaran dari aspek yang akan diteliti, baik penelitian kepustakaan maupun lapangan.

  Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a) Observasi

  Observasi adalah pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki (Hadi, 1994:139). Dalam observasi nanti, data yang peneliti peroleh secara langsung dari praktek transaksi jual beli barang bekas serta perlindungan konsumen yang terjadi di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

  b) Wawancara

  Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan orang dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara merupakan alat Rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Metode ini peneliti gunakan dengan cara mengadakan wawancara dengan UPTD II sebagai pengelola pasar tradisional kota Salatiga, Paguyuban Pasar loak Shopping Centre, para pedagang dan sebagian pembeli yang bertransaksi serta melakukan aktifitas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

  c) Dokumentasi

  Metode dokumentasi adalah sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, dan foto. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.

  6. Analisis Data

  Seluruh data penelitian yang telah dikumpulkan ataupun diperoleh, akan dianalisa secara kualitatif dengan cara mengambarkan masalah secara jelas dan mendalam.

  Jenis analisis yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah metode bersifat deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis dalam sebenarnya terjadi di lapangan mengenai perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga yang akan peneliti analisis dengan hukum Islam dan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sehingga diperoleh analisis data dan kesimpulan yang jelas.

  7. Pengecekan Keabsahan Data

  Dalam suatu penelitian, validalitas data mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data.

  Menurut Sugiyono (2010:270-277) kriteria keabsahan data dalam penelitian kualitatif ada tiga macam yaitu: a) Uji Kredibilitas

  Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

  1) Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.

  2) Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara direkam secara pasti dan sistematis.

  3) Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbaga waktu.

  4) Analisis kasus negatif, kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu.

  5) Menggunakan bahan referensi yaitu adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.

  6) Mengadakan memberchek adalah proses pengecekan data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

  7) Transferability merupakan validitas eksternal yang mana seorang peneliti dalam menyusun laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

  b) Pengujian Depenability

  Kriteria ini dilakukan untuk menjaga kehati-hatian dalam mengumpulkan dan mengambarkan data sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dan dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

  Untuk menghindari hal itu bisa dilakukan pengecekan oleh

  c) Pengujian Confirmability

  Pengujian ini hampir sama dengan dependability, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Kriteria ini digunakan untuk mengecek data dan informasi serta gambaran hasil penelitian. Setelah dilakukan pengecekan sebelumnya.

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan keabsahan data dengan metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2004:330).

  Triangulasi dalam pengujian kredibilitas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai berikut: 1)

  Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2)

  Triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. 3)

  Triangulasi waktu yaitu pengecekan keabsahan data dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam

8. Tahap-tahap Penelitian

  Adapun prosedur atau tahap penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini secara garis besarnya adalah sebagai berikut: a.

  Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian seperti peneliti menentukan topik peneliti, mencari informasi tentang praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga, pembuatan proposal, menetapkan fokus penelitian dan sebagainya, yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan yaitu peneliti terjuan langsung ke lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan seperti wawancara kepada informan, melakukan observasi dan dokumentasi.

  c.

  Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data- data tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi arti pada objek yang diteliti.

  d.

  Tahap penulisan laporan yaitu apabila semua data telah terkumpul dan dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing maka yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah menulis hasil penelitian tersebut sesuai dengan pedoman

H. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I PENDAHULUAN meliputi: Latar belakang masalah, Fokus penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

  BAB II KAJIAN TEORI meliputi: Tinjauan umum Perlindungan konsumen dalam prespektif hukum Islam dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Jual Beli dalam Prespektif hukum Islam dan Perundang-Undangan di Indonesia.

  BAB III HASIL PENELITIAN meliputi: Gambaran umum pasar tradisional kota Salatiga, Gambaran umum Pasar loak Shopping Centre Salatiga, dan Praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

  BAB IV ANALISIS DATA meliputi: Analisis tentang perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga menurut hukum Islam dan Analisis tentang perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga menurut UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

  BAB V PENUTUP meliputi: Kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN JUAL BELI BARANG BEKAS A. Tinjauan Umum Perlindungan Konsumen Hukum Islam melihat perlindungan konsumen bukan semata-mata

  sebagai hubungan keperdataan (Ahwal al-Syakhsiyah) melainkan sebagai kepentingan publik, maka sedari dini hukum Islam sudah membahas konsep-konsep seperti pengertian akad, rukun akad, tujuan dan sebab akad, syarat-syarat akad, asas kebebasan berkontrak, hal-hal yang merusak (fasakh), keadaan suka sama suka (

  „an-taradhin minkum) dalam akad,

  kebolehan pembatalan akad, jual beli gharar, hak khiyar, dan sebagainya (Ihsan, 2011:51).

  Konsep hukum Islam bersumber pada ajaran Islam secara keseluruhan, bahwa melindungi manusia dan juga masyarakat sudah merupakan kewajiban negara, sehingga perlindungan terhadap konsumen menjadi kajian yang intensif dan strategis dalam rangka penataan menuju masyarakat yang ideal (Khoiru ummah) (Ihsan, 2011:52).

  Istilah “Perlindungan konsumen” berkaitan dengan perlindungan hukum. Oleh karena itu perlindungan mengandung aspek hukum. Adapun yang berhak mendapat perlindungan bukan hanya sekedar fisik, melainkan terlebih hak-haknya yang bersifat abstrak. Dengan kata lain, perlindungan konsumen sesungguhnya identik dengan perlindungan yang diberikan hukum tentang hak-hak konsumen (Kristiyanti, 2009:30).

1. Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam a.

  Pengertian konsumen Dalam hukum Islam penggunaan istilah konsumen lebih tepat dinamakan dengan pembeli. Pembeli dalam bahasa arab adalah

  يشتشٌّا (Musytary) yang fi‟ilnya berasal dari kata isytara –

  yasytari – isytira‟an.

Dokumen yang terkait

ASPEK YURIDIS PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP BARANG DAN ATAU JASA ( DITINJAU DARI UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN )

1 5 90

KEBERADAAN YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA (YLKI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN BERKAITAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN ( Studi Ksus pada YLKI Yogyakarta)

0 6 107

KEKUATAN HUKUM EKSEKUTORIAL PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 6 17

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN GAME ONLINE YANG MENGALAMI BUG AND ERROR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 4 1

TANGGUNG JAWAB PERBUATAN MELAWAN HUKUM PELAKU USAHA PENJUAL SMARTPHONE TERHADAP KONSUMEN BERDASARKAN UNDANG–UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 7 27

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM KEGIATAN JUAL BELI Oleh : Salamiah ABSTRAK - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM KEGIATAN JUAL BELI

0 1 14

HAK KONSUMEN ATAS KANDUNGAN PRODUK MAKANAN DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 13

KEDUDUKAN HUKUM PASIEN EUTHANASIA DITINJAU DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN

0 2 12

1 PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JUAL BELI MOBIL BEKAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN (SHOWROOM MOBIL 78) SKRIPSI

0 1 8

PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERHADAP KERUGIAN ATAS PENGGUNAAN BARANG YANG MENGANDUNG CACAT TERSEMBUNYI ( DITINJAU DARI UU PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KUH PERDATA) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dalam Memenuhi Syarat –

0 0 9