PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP BIAYA HUTANG DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015 Repository - UNAIR REPOSITORY

PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP BIAYA HUTANG DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015 DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIAJUKAN OLEH: KHALIDAH AZIZA NIM: 041211331028 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

  i

  SKRIPSI KHALIDAH AZIZA PENGARUH PENGHIDARAN PAJAK.....

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memlimpahkan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya kepada penulis dalam mengerjakan skripsi dan telah selesai dengan judul, “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Biaya Hutang Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

  Penyusunan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya. Penulisan skripsi ini juga berdasarkan ketertarikan penulis terhadap bidang perpajakan, serta fenemona yang terjadi di perusahaan terkait aktivitas perpajakannya.

  Dalam penulisan skripsi ini, banyak sekali pihak yang memberikan bantuan dan dukungan, baik moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya, berikut ini:

  1. Rasa syukur dan terimakasih kepada Allah SWT atas segala berkah, rahmat, dan hidayah yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. iv

  2. Kedua orang tua penulis, Heru Djunaidy dan Yuli Rossavina. Terimakasih atas segala apa yang diberikan, segala sesuatu yang diajarkan, dukungan, motivasi, dan arahan sampai saat ini.

  3. Prof. Dr. Hj. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

  4. Drs. Agus Widodo Mardijuwono, M.Si., Ak., CMA., CA., selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

  5. Ade Palupi, SE., MPMM., Ph.D., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

  6. Dr. Elia Mustikasari, M.Si., Ak., CMA., BAK., BKP., CA., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, motivasi, kritik, nasihat, dan saran hingga penyusunan skripsi ini selesai.

  7. Drs. Basuki, M.Com(Hons)., Ph.D., Ak., CMA., CA., selaku dosen wali yang sudah banyak membantu untuk memberikan bimbingan dan arahan dari awal perkuliahan sampai saat ini.

  8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khusunya dosen Program Studi Akuntansi yang membantu penulis dari semester 1 hingga semester 7, memberikan pelajaran, memberikan banyak ilmu, sharing pengalaman, memberikan banyak hal selama penulis menempuh masa studi. v vi

  9. Kakak-kakak dan abang-abang semua yang telah membantu mendoakan dan memberikan semangat sampai skripsi ini terselesaikan. Yeay, finally...

  10. Ammanda Nurintani you’re d’best, Rifqi Muhammad satu-satunya teman Khadijah yang berjuang bersama ayo segera lulus!, Lamislips (Andina dan Amel), SPC (Ajir, Izza dan Safira), 10CM (Lahak, Melati, Nisa, Rizka, Sharah, Sherly, Shinta dan Ungek), Nebengers-Kost (Rani, Dinar, April), teman-teman seperjuangan bersama dosbing bu Elia angkatan 2012, mas Maman Komara, serta teman-teman AKS1 2012 terima kasih atas segala

  support dan doanya. See you on toph, guize!

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semangat, doa, dan segala bantuan dalam proses penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penelitian di masa yang akan datang. Mohon maaf jika terdapat kesalahan kata baik dalam penulisan nama, gelar, maupun dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas perhatiannya.

  Surabaya, Oktober 2016 Penulis

  ABSTRACT

  The aim of this research is to test about tax avoidance towards cost of debt and institutional ownership as moderating variable. The dependent variable in the study was the cost of debt. Independent variable research is the tax avoidance, measured by proxi the Current Effective Tax Rate (ETR). Population in this research is manufacture firms registered to Bursary Effect of Indonesia (BEI) in 2013-2015 time periods. The amount of sample used is 119 firms collected with purposive sampling. In this research, there are 4 (four) control variables (Age, Size, Leverage and Cash Flow Operation). Data program using SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 21. Analysis method used in this research is

  2

  multiple linear regression, determination coefficients (R ), and differential test of t-test. The research results showing that tax avoidance variable has the significant influence to cost of debt. Institutional ownership is has not significant influence as moderating variable to tax avoidance and cost of debt.

  Keywords: Tax Avoidance, Cost of Debt, Institutional Ownerships

  vii

  ABSTRAK

  Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya hutang dan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah biaya hutang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak, diukur dengan proksi Current

  Effective Tax Rate (ETR). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

  manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013- 2015. Jumlah sampel yang digunakan adalah 119 perusahaan menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini juga terdapat empat variabel kontrol (umur perusahaan, ukuran perusahaan, leverage, arus kas operasional). Program olah data menggunakan program SPSS (Statictical Product and Service Solution) versi 21. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

  2

  regresi linier berganda, uji koefisien determinasi (R ), dan uji signifikansi parameter individual (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penghindaran pajak memiliki pengaruh signfikan terhadap biaya hutang. Kepemilikan institusional tidak dapat memoderasi pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya hutang.

  Kata kunci: Penghindaran Pajak, Biaya Hutang, Kepemilikan Institusional

  viii

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .........................................................................................i HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...........................iii KATA PENGANTAR .......................................................................................iv ABSTRACT .......................................................................................................vii ABSTRAK .........................................................................................................viii DAFTAR ISI .....................................................................................................ix DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xv

  BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

  1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9

  1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

  1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................................10

  1.5. Sistematika Penulisan .................................................................................11

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Landasan teori ..............................................................................................14

  2.1.1. Teori Keagenan ......................................................................................14

  2.1.2. Pengertian Pajak .....................................................................................18

  2.1.3. Manajemen Pajak ....................................................................................19

  2.1.4. Perencanaan Pajak ..................................................................................22

  2.1.4.1. Pengertian Perencanaan Pajak ........................................................22

  2.1.4.2. Tujuan Perencanaan Pajak ..............................................................23 ix

  x

  3.1. Pendekatan Penelitian ..................................................................................40

  3.4. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................45

  3.3.4.4. Cash Flow Operation .....................................................................44

  3.3.4.3. Leverage .........................................................................................44

  3.3.4.2. Ukuran Perusahaan ........................................................................44

  3.3.4.1. Umur Perusahaan ...........................................................................44

  3.3.4. Variabel Kontrol ..................................................................................44

  3.3.3. Variabel Moderasi ................................................................................43

  3.3.2. Variabel Independen .............................................................................42

  3.3.1. Variabel Dependen ...............................................................................41

  3.3. Definisi Operasional Variabel ......................................................................41

  3.2. Identifikasi Variabel .....................................................................................41

  BAB 3 METODE PENELITIAN

  2.1.4.3. Manfaat Perencanaan Pajak ............................................................23

  2.4. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 38

  2.3.2. Model Analisis ..................................................................................... 37

  2.3.1.2. Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Biaya Hutang dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderasi ....... 36

  2.3.1.1. Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Biaya Hutang ...................34

  2.3.1. Hipotesis ...............................................................................................34

  2.3. Pengembangan Hipotesis dan Model Analisis ............................................34

  2.2. Penelitian Sebelumnya ................................................................................30

  2.1.7. Kepemilikan Institusional .......................................................................29

  2.1.6. Biaya Hutang ..........................................................................................27

  2.1.5. Penghindaran Pajak ................................................................................25

  2.1.4.4. Strategi Perencanaan Pajak .............................................................24

  3.5. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................45

  3.5.1. Populasi ..................................................................................................45

  3.5.2. Sampel ....................................................................................................46

  3.5.3. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................48

  3.6. Jenis dan Sumber Data .................................................................................48

  3.7. Teknik Analisis ............................................................................................49

  3.7.1. Statistik Deskriptif ..................................................................................49

  3.7.2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................49

  3.7.2.1. Uji Normalitas ..................................................................................49

  3.7.2.2. Uji Multikolinearitas .........................................................................50

  3.7.2.3. Uji Heterokedastisitas ........................................................................51

  3.7.3. Regresi Linier Berganda ...........................................................................52

  3.7.4. Pengujian Hipotesis ..................................................................................53

  2

  3.7.4.1. Uji Koefisien Determinasi (R ) ........................................................53

  3.7.4.2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ........................54

  BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian ..........................................55

  4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................56

  4.2.1. Statistik Deskriptif ..................................................................................56

  4.2.2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................60

  4.2.2.1. Uji Normalitas ................................................................................60

  4.2.2.2. Uji Multikolinearitas .......................................................................61

  4.2.2.3. Uji Heterokedastisitas .....................................................................63

  4.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda ...........................................................63

  4.2.3.1. Pengaruh Regresi Current ETR terhadap COD ..............................64

  4.2.3.2. Pengaruh Regresi Current ETR dan KI terhadap COD ..................67

  4.2.3.3. Hasil Analisis Moderated Regression Analysis (MRA) .................70

  4.3. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................74 xi

  4.3.1. Pengujian Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Biaya Hutang .........74

  4.3.2. Pengujian Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Biaya Hutang dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderasi ..............76

  BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

  5.1 Simpulan .......................................................................................................78

  5.2 Implikasi Hasil Penelitian .............................................................................79

  5.3 Saran ..............................................................................................................80

  DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................81 LAMPIRAN

  xii

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penerimaan Pajak di Indonesia .........................................................2Tabel 3.1 Seleksi Pemilihan Sampel ................................................................ 47Tabel 4.1 Hasil Deskriptif Variabel Penelitian ................................................. 57Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 61Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 62Tabel 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................. 63Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Regresi Current ETR terhadap COD .................. 64Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Regresi Current ETR dan KI terhadap COD ...... 67Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Moderated Regression Analysis .......................... 70

  xiii

  xiv

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .................................................. 38

DAFTAR LAMPIRAN

  xv

  Lampiran 1 Penelitian Sebelumnya Lampiran 2 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia periode 2013-2015 Lampiran 3 Hasil Tabulasi Data Lampiran 4 Hasil Statistik Deskriptif Lampiran 5 Hasil Olah Data SPSS 21 (Model 1) Lampiran 6 Hasil Olah Data SPSS 21 (Model 2) Lampiran 7 Hasil Olah Data SPSS 21 (Model 3)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Di berbagai negara pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang terbesar, begitu juga di negara Indonesia penerimaan pajak sangat penting untuk pembangunan dan pengeluaran rutin negara yang tersusun dalam Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN), karena itulah pelaksanaan perpajakan sangat diatur oleh pemerintah Indonesia guna mempertahankan permintaan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007

  Pasal 1, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari pengertian tersebut sudah sangat jelas bahwa pajak memiliki arti penting bagi negara. Dengan begitu, pemerintah Indonesia selalu menaikkan target penerimaan pajak dari tahun ke tahun.

  Pentingnya pajak terbukti dalam target penerimaan negara yang tercantum dalam APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan) 2016, penerimaan perpajakan ditargetkan sebesar Rp. 1.355 triliun, diperkirakan realisasinya hanya 85% dari target. Berikut target dan realisasi penerimaan pajak dari tahun 2011-2015:

  1

Tabel 1.1 Penerimaan Pajak di Indonesia TAHUN TARGET REALISASI PRESENTASE

  2011 Rp. 879 triliun Rp. 874 triliun 99,4% 2012 Rp. 1.016 triliun Rp. 981 triliun 96,4% 2013 Rp. 1.148 triliun Rp. 1.077 triliun 93,8% 2014 Rp. 1.246 triliun Rp. 1.143 triliun 91,7% 2015 Rp. 1.489 triliun Rp. 1.235 triliun 82,9%

  (Sumber: Kementrian Keuangan RI, 2015) Dari tabel 1.1, dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2011-2015 realisasi penerimaan pajak terus mengalami penurunan dari target yang telah ditentukan.

  Berdasarkan versi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), realisasi penerimaan pajak itu meleset dipicu oleh tiga faktor utama yang terdiri atas kebijakan pajak, institusi pajak, dan wajib pajak. Oleh karena itu, diharapkan peran dari pemerintah pusat maupun daerah untuk lebih disiplin dalam sosialisasi tata cara perpajakan.

  Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan selalu berupaya untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan atas peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan-perubahan peraturan perpajakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki sistem perpajakan dan meningkatkan jumlah penerimaan negara di bagian pajak ini disebut reformasi pajak. Salah satu tujuan diberlakukannya reformasi pajak adalah agar wajib pajak baik pribadi maupun badan dapat meningkatkan kesadaran warga negara untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan melalui pembayaran pajak dengan cara sukarela ikut berpartisipasi dalam menghitung dan membayar sendiri pajaknya (self assessment system). Namun, kurangnya kesadaran wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak dikarenakan pajak dianggap sebagai beban, tidak terkecuali bagi wajib pajak badan. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba perusahaan. Wajib pajak akan cenderung mencari cara untuk memperkecil pajak yang mereka bayar. Dari sisi perusahaan, tujuan perusahaan memperkecil pajak adalah untuk mencapai tingkat laba dan likuiditas yang ditargetkan perusahaan.

  Perusahaan dapat melakukan banyak strategi dalam meminimalisasi pajak. Tujuan perusahaan melakukan manajemen pajak untuk mengurangi beban pajak yang ditanggung perusahaan dan berusaha untuk mengoptimalkan laba sesuai dengan harapan pemegang saham. Upaya minimalisasi pajak sering disebut perencanaan pajak (tax planning). Perencanaan pajak adalah suatu sarana yang dilakukan wajib pajak dalam meminimalkan pajak yang terhutang melalui skema yang telah diatur dalam perundang-undangan perpajakan. Perusahaan dapat melakukan banyak strategi dalam melakukan tax planning. Salah satu strategi tax

  planning adalah penghindaran pajak (tax avoidance). Penghindaran pajak

  merupakan cara mengurangi pajak secara legal sesuai dengan perundang- undangan perpajakan. Praktik penghindaran pajak dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan hukum pajak dan tidak melanggar peraturan perpajakan, selain memanfaatkan celah peraturan perpajakan penghindaran pajak juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan deductible expense. Salah satu cara memanfaatkan deductible expense adalah dengan menggunakan biaya hutang/biaya bunga. Ross (2009) menyatakan bahwa debt bukan kepemilikan dari perusahaan, biaya hutang merupakan biaya bisnis yang bisa menjadi pengurang dalam pajak (tax deductible).

  Di Indonesia, peraturan yang mengakui beban bunga sebagai deductible

  expense diatur oleh KMK No. 1002/KMK.04/1984. Peraturan ini mengatur bahwa

  bunga hutang yang dapat diakui sebagai biaya adalah sebesar bunga atas hutang yang perbandingannya terhadap modal, yaitu setinggi-tingginya tiga banding satu (3:1). Menurut Nurauliawati (2010) cost of debt adalah tingkat pengembalian sebelum pajak yang harus dibayar perusahaan kepada pemberi pinjaman.

  Graham dan Tucker (2006) dalam Lim (2010) menyatakan bahwa penghindaran pajak dan hutang bersifat substitusi. DeAngelo dan Masulis (1980) dalam Lim (2010) menunjukkan bahwa tingkat hutang berhubungan negatif dengan tax avoidance. Perusahaan akan cenderung menggunakan hutang yang sedikit ketika mereka melakukan tax avoidance. Begitu juga sebaliknya, perusahaan akan lebih sedikit melakukan tax avoidance ketika mereka terlibat hutang yang banyak, hal ini dipengaruhi juga dengan penentuan struktur modal dari perusahaan. Perusahaan melakukan pendanaan berasal dari modal sendiri yaitu dari modal saham dan laba ditahan atau dari pihak eksternal yaitu berasal dari hutang. Perusahaan yang melakukan penghindaran pajak akan mengurangi penggunaan hutang, sehingga akan meningkatkan financial slack, mengurangi biaya dan risiko kebangkrutan, meningkatkan kualitas kredit, dan dampaknya biaya hutang akan rendah.

  Penghindaran pajak dapat mengurangi transparansi perusahaan sehingga menimbulkan konflik lembaga (keagenan) antara manajemen dan debt holders karena dapat menyebabkan asimetri informasi (information asymmetry). Untuk itulah perlunya diterapkan good corporate governance di perusahaan. Salah satu penerapan good corporate governance adalah kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional dapat mengendalikan dan mengawasi kinerja manajemen agar lebih optimal dan sesuai dengan yang diharapkan oleh principal.

  Kepemilikan institusional dianggap mampu membatasi setiap keputusan yang diambil pihak manajer dalam pengambilan keputusan yang strategis, sehingga mengurangi tindakan manipulasi. Tarjo (2008) dalam Wien Ika (2010), kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Adanya kepemilikan institusional diharapkan mampu menciptakan kontrol yang baik.

  Lim (2010), menjelaskan bahwa kepemilikan institusional memiliki efek negatif pada cost of debt dan lebih lanjut memperkuat efek negatif dari penghindaran pajak pada cost of debt dengan mengurangi biaya agensi (agency

  cost) antara pemegang saham pengendali dan debt holders. Semakin tinggi

  kepemilikan institusional maka penghindaran pajak akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki corporate governance yang semakin baik, ditunjukkan dengan kepemilikan institusional dapat mengurangi biaya agensi.

  Keberadaan investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini karena investor institusional terlibat dalam pengambilan keputusan yang strategis sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba.

  Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional, semakin besar tingkat pengawasan terhadap manajerial dan pengawasan terhadap konflik kepentingan antara manajemen dan debt holders.

  Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kholbadalov (2012), memasukkan unsur kepemilikan institusional terhadap biaya hutang dan penghindaran pajak (tax avoidance) dengan sampel perusahaan-perusahaan yang terdapat di Bursa Malaysia pada tahun 2005-2009. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan negatif antar biaya hutang dengan penghindaran pajak, dimana aktivitas pajak dapat mengurangi biaya hutang perusahaan. Kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan antara penghindaran pajak dan biaya hutang, hal ini dikarenakan investor intitusional tidak melakukan pengawasan yang cukup terhadap manajerial dan tidak memperhatikan adanya konflik kepentingan antara manajemen dan kreditur.

  Di Indonesia pun didapatkan penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak dan Sari (2014), hasilnya penghindaran pajak berhubungan negatif signifikan terhadap biaya utang. Disimpulkan dari hasil variabel moderasi yaitu efektivitas komite audit tidak dapat memperkuat hubungan negatif antara penghindaran pajak dan biaya utang.

  Terdapat pula penelitian serupa dilakukan oleh Masri dan Martani (2012). Hasil penelitian yang dilakukan Masri dan Martani (2012) menunjukkan pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance) terhadap biaya hutang adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa penghindaran pajak yang dipandang oleh kreditur sebagai risiko, sehingga perilaku penghindaran pajak justru meningkatkan biaya hutang.

  Penelitian tersebut dimoderasi oleh perubahan tarif pajak dan struktur kepemilikan keluarga. Pada periode sebelum penurunan tarif pajak menunjukkan pengaruh penghindaran pajak yang lebih kecil terhadap biaya hutang. Kreditur menganggap tindakan penghindaran pajak pada periode sebelum penurunan tarif pajak justru merupakan perencanaan pajak yang mengurangi biaya hutang. Kepemilikan keluarga menunjukkan pengaruh penghindaran pajak semakin kuat terhadap biaya hutang namun dalam konteks positif.

  Umur perusahaan merupakan ukuran seberapa lama perusahaan tersebut melakukan penjualan saham di Bursa Efek. Biaya hutang ditentukan oleh tingkat risiko, dimana meningkatnya tingkat risiko akan meningkatkan pula biaya hutang. Perusahaan yang telah lama berdiri memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga memiliki tingkat risiko yang rendah menyebabkan biaya hutang juga rendah. Jadi, umur perusahaan sangat menentukan bagaimana perusahaan dapat bertahan dan dapat menghadapi risiko-risiko yang terjadi di masa yang akan datang.

  Pengukuran perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan total aset, total penjualan atau kapitalisasi pasar. Dari berbagai perhitungan tersebut yang paling stabil menggunakan total aset. Perusahaan dengan total aset yang lebih besar diperkirakan akan memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memenuhi kewajibannya di periode mendatang (Rebecca dan Siregar, 2012). Semakin besar total aset, diharapkan dapat memberikan pengembalian (return) yang lebih pasti kepada kreditur, dengan demikian perusahaan yang memiliki total aset yang lebih besar diperkirakan memiliki biaya hutang yang lebih rendah (Bhojraj dan Sengupta, 2003).

  

Leverage merupakan rasio perhitungan yang digunakan untuk melihat nilai

  aset yang didanai melalui hutang dan melihat nilai aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang perusahaan, sehingga dapat dilakukan analisa terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan yang memiliki leverage tinggi maka perusahaan menggunakan hutang pada komposisi pendanaannya, sehingga tingkat risiko perusahaan semakin besar. Hal ini menyebabkan biaya hutang akan semakin tinggi.

  Aliran kas operasi merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar, oleh karena itu aliran kas operasi dapat digunakan sebagai kontrol profitabilitas.

  Menurut Lim (2010), perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan dapat membayar hutang dengan baik, sehingga memiliki risiko yang rendah dan dapat menurunkan tingkat bunga.

  Penelitian ini juga melihat perkembangan perusahaan-perusahaan manufaktur, yang mana perusahaan manufaktur yang tergolong dalam industri pengolahan juga merupakan penyumbang penerimaan pajak terbesar dilihat dari per sektor usahanya dibandingkan sektor lainnya. Periode yang digunakan selama tahun 2013-2015 dikarenakan realisasi penerimaan pajak terus mengalami penurunan.

  Berdasarkan uraian latar belakang, dan dengan melihat pemaparan penelitian-penelitian terdahulu, terdapat perbedaan hasil yang diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini mendorong kembali untuk meneliti pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance) terhadap biaya hutang. Pada penelitian ini, menggunakan kepemilikan institusional sebagai moderasi. Penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel kontrol, yaitu umur perusahaan (age), ukuran perusahaan (size), leverage, aliran kas opersi (CFO).

  Maka topik dalam penelitian ini dikembangkan dalam bentuk judul “Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Biaya Hutang pada Perusahaan Manufaktur dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderasi” Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013-2015.

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka perumusan rumusan permasalahan penelitian ini terfokus pada:

  1. Apakah penghindaran pajak berpengaruh terhadap biaya hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015?

  2. Apakah kepemilikan institusional dapat memoderasi pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya hutang?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji:

  1. Pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

  2. Efek kepemilikan institusional dapat memoderasi pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya hutang.

1.4. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini untuk:

  1. Manfaat Akademik

  a. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya hutang yang dimoderasi oleh kepemilikan institusional.

  b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran untuk penelitian selanjutnya, serta memberikan sumbangan gagasan sebagai pertimbangan dalam memberikan informasi tentang penghindaran pajak, biaya hutang, dan kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan.

  2. Manfaat Praktik

  a. Bagi pemerintah Membantu pemerintah dalam menanggulangi praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.

  b. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan sampel dan perusahaan pada umumnya mengenai hubungan penghindaran pajak, biaya hutang, dan kepemilikan institusional.

1.5. Sistematika Penelitian

  Sistematika penulisan bagian utama penelitian ini terdiri atas lima bab utama. Kelima bab tersebut adalah sebagai berikut:

  Bab 1 : Pendahuluan Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan. Pada bab ini dijelaskan pula hal-hal yang menjadi dasar latar belakang penghindaran pajak terjadi, dan pengaruhnya terhadap biaya hutang serta memberikan penjelasan tentang kepemilikan institusional yang menjadi variabel moderasi dalam penelitian ini.

  Bab 2 : Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi tentang tinjauan literatur mengenai teori-teori yang berkaitan dalam penelitian ini, seperti; teori keagenan (agency theory) sebagai dasar dari grand theory, lalu teori-teori yang berkaitan dengan penghindaran pajak, tidak lupa teori tentang biaya hutang, dan juga kepemilikan institusional. Terdapat pula ringkasan atas penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai penunjang dalam membahas permasalahan dalam penelitian ini. Selain teori-teori dan penelitian terdahulu, dalam bab ini juga berisikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini serta model analisis dan kerangka berfikir.

  Bab 3 : Metodologi Penelitian Pada bab ini memberikan penjelasan metodologi penelitian, meliputi pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan, menguraikan identifikasi variabel penelitian dengan variabel independen penghindaran pajak, variabel dependen biaya hutang, dan variabel moderasi kepemilikan institusional, terdapat pula beberapa variabel kontrol yang mendukung penelitian ini.

  Selain itu membahas definisi operasional variabel, ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel yang meliputi penentuan populasi, sampel, dan prosedur pengumpulan data, jenis dan sumber data, terakhir penjelasan mengenai teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

  Bab 4 : Hasil dan Pembahasan Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum dari subjek dan objek penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis model, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diolah sehingga nanti hasilnya dapat diambil kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditentukan sebelunya diterima atau ditolak.

  Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil dan pembahasan mengenai pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya hutang dengan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Selain itu bab ini berisikan implikasi hasil penelitian sertw saran-saran yang terkait dengan penelitian yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini sehingga nantinya diharapkan dapat berguna untuk penelitian yang akan dilakukan selajutnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

  Dalam landasan teori ini diperoleh dan dijelaskan beberapa teori-teori atau literatur yaitu grand theory, lalu terdapat teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini seperti, teori-teori yang berkaitan dengan penghindaran pajak, biaya hutang, kepemilikan institusional serta teori-teori pendukung lainnya. Berikut penjelasan dari keseluruhan landasan teori:

2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory)

  Seorang pemilik perusahaan tidak dapat menjalankan dan mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaannya. Oleh sebab itu pemilik mempekerjakan seorang manajer yang berperan untuk menjalankan semua kegiatan operasi perusahaan sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan dalam perusahaan tersebut. Scott (2003:305) menyimpulkan “Agency Theory is a branch of game theory that studies the design of contracts to motivate a rational agent to act on behalf of a principal when the agent‟s interests would otherwise conflict with those of the principal.” Scott (2003:305) menyimpulkan bahwa teori agensi adalah pengembangan dari suatu teori yang mempelajari suatu desain kontrak dimana para agen bekerja/bertugas atas nama principal ketika keinginan/tujuan mereka bertolak belakang. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi bahwa perusahaan

  14 merupakan kumpulan kontrak antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Principal sebagai penyedia dana untuk menjalankan perusahaan, mendelegasikan kebijakan keputusan kepada agent. Principal mempekerjakan

  agent dalam perusahaan untuk melakukan tugas memaksimalkan laba perusahaan

  dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham, sedangkan manajer perusahaan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain dan cenderung tidak menyukai resiko. Manajer tidak menanggung resiko atas kesalahan dalam pengambilan keputusan, resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham (principal). Oleh karena itu, manajemen cenderung melakukan pengeluaran untuk kepentingan pribadinya, seperti peningkatan gaji dan status. Forum for Corporate Governance in

  Indonesia (2000) menyebutkan pemilik perusahaan atau pemegang saham hanya

  bertugas mengawasi dan memonitor jalannya perusahaan yang dikelola oleh manajemen. Konflik antara manajer dan pemegang saham sering mengatur manajemen puncak perusahaan untuk mengambil keputusan yang tidak dalam kepentingan terbaik pemegang saham, khususnya bila seorang yang oportunis terlibat dalam proses (Jensen and Meckling, 1976).

  

Agency theory memisahkan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan

  dalam perusahaan, sebagai konsekuensi dari pemisahan ini terjadi berbagai macam konflik agensi. Menurut Meisser et al. (2006:7), hubungan keagenan ini mengakibatkan dua permasalahan yaitu: (a) terjadinya informasi asimetris (information asymmetry), dimana manajemen secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang sebenarnya dan posisi operasi entitas dari pemilik, sehingga mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal; dan (b) terjadinya konflik kepentingan (conflict of

  interest) akibat ketidak samaan tujuan, dimana manajemen tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik.

  Holbeche (2005) menjelaskan bahwa ada dua macam agency problems yaitu:

  1. Moral hazard, adalah suatu keadaan saat pemegang saham sebagai principal tidak dapat melakukan pengamatan secara detail apakah manajemen sebagai

  agent sudah membuat keputusan secara tepat.

  2. Adverse selection, adalah suatu keadaan saat seorang agent membuat pengamatan yang belum dilakukan oleh principal dimana hasil pengamatan tersebut dipakai untuk mengambil keputusan. Principal dalam hal ini tidak bisa mengecek apakah informasi hasil pengamatan agent telah dipakai dengan baik untuk membuat keputusan yang baik sesuai kepentingan principal.

  Karena adanya masalah akibat adanya konflik agensi, maka akan menimbulkan biaya keagenan (agency cost) yang meliputi monitory cost, bonding

  cost, dan residual losses. Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan

  ditanggung oleh principal untuk memonitor perilaku agen, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agen. Contoh biaya ini adalah biaya audit dan biaya untuk menetapkan rencana kompensasi manajer, pembatasan anggaran, dan aturan-aturan operasi. Bonding cost adalah biaya yang ditanggung oleh agen untuk menetapkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agen yang bertindak untuk kepentingan principal, misalnya biaya yang dikeluarkan oleh manajer untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemegang saham.

  Pemegang saham hanya akan mengijinkan bonding cost terjadi jika biaya tersebut dapat mengurangi monitoring cost. Sedangkan residual loss timbul dari kenyataan bahwa agen terkadang berbeda dari tindakan yang memaksimumkan kepentingan

  principal. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan konsekuensi dari pemisahan

  fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan adalah pengambil keputusan relatif tidak menanggung resiko atas kesalahan dalam pengambilan keputusan. Resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh principal. Akibatnya manajer sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan cenderung untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

  Secara singkat, peran perencanaan pajak yang telah dijelaskan dalam teori keagenan, bahwa pemerintah (fiskus) sebagai pihak principal dan manajemen sebagai pihak agent masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda dalam hal pembayaran pajak. Perusahaan (agent) berusaha membayar pajak sekecil mungkin karena dengan membayar pajak berarti mengurangi kemampuan ekonomis perusahaan. Di lain pihak, pemerintah (principal) memerlukan dana dari penerimaan pajak untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Dengan demikian, terjadi konflik kepentingan antara perusahaan dengan pemerintah, sehingga memotivasi agent meminimalkan beban pajak yang harus dibayar kepada pemerintah (Jensen and Meckling, 1976).

2.1.2. Pengertian Pajak

  Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

  Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Kemudian pengertian tersebut direvisi menjadi, pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment (Zain:2003)

  Dari dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: a. Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

  b. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya) dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor negara (pemungut pajak/administrator pajak).

  c. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan. d. Tidak dapat ditunjukkan adanya imbalan (kontraprestasi) individual oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib pajak.

  e. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaran pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur/regulatif).

2.1.3. Manajemen Pajak

  Dari sisi negara, pajak adalah penerimaan. Namun dari sisi perusahaan, pajak adalah biaya yang mengurangi laba. Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk meminimalkan biaya tersebut untuk mengoptimalkan laba mereka. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui manajemen pajak. Namun, perlu diingat bahwa legalitas dari tax management tergantung dari instrumen yang dipakai. Legalitas baru dapat diketahui secara pasti setelah ada putusan pengadilan. Menurut Lumbantoruan (1994) dalam Suandy (2003) definisi manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Tujuan dari manajemen pajak adalah menerapkan peraturan perpajakan secara benar dan usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007 - 2011

0 12 58

PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN TRANSPARANSI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN2012

0 1 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ASING DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DOMESTIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 106

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2008 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 16