HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

  

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG

TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

  Studi kasus: SMA Pangudi Luhur, Jl. P.Senopati 18 Yogyakarta

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Oleh : Ernestin F.T.Koban

  NIM : 011334140

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 13 September 2007 Penulis

  Ernestin F.T.Koban

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,

SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

  Studi Kasus : Siswa-siswi kelas III SMA Pangudi Luhur , Jl.P.Senopati 18 Yogyakarta

  Ernestin F.T.Koban Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara; (1) status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada bulan Mei 2006. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMA Pangudi Luhur sebanyak 117 siswa. Sampel dari penelitian ini sebanyak 75 siswa.

  Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment.

  Hasil analisis data menunjukkan bahwa; (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,393 dan nilai t =

  hit

  3,68 > t = 2,645; (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi

  tab

  belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,443 dan nilai t = 4,25 > t = 2,645; (3) ada hubungan

  hit tab

  yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,433 dan nilai t = 4,11 > t = 2,645 .

  hit tab

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S ECONOMICAL

MOTIVATION AND STUDENT’S INTEREST IN TAKING AN

EDUCATION IN UNIVERSITY AFTER GRADUATION

  A Case Study : Students of third grade of SMA Pangudi Luhur, Jl.P.Senopati 18 Yogyakarta

  Ernestin F.T.Koban Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2007

  The purpose of this research is to find out whether or not there are any relationship between; (1) sosial economical background of the parents and students’ interests to continue their study to university; (2) students’ achievements and students’ interests to continue their study to university; (3) learning motivation and students’ interests to continue their study to university.

  This research took “SMA Pangudi Luhur” Yogyakarta as the setting of the research on May 2006. The population was 117 students of third grade of “SMA Pangudi Luhur”.The samples were 75 students. The technique in sample taking was proportional random sampling.The instruments of the research were questionnaire, interview and documentation. This research used coefficient correlation product moment as the data analysis technique.

  The data analysis show that; (1) there is positive and significant relationship between sosial economical background of the parents and students’ interests to continue their study to university, it can be seen from the value of r = 0,393 and value of t = 3,68 > t = 2,645; (2) there is positive and significant

  count table

  relationship between students’ achievements and students’ interests to continue their study to university, it can be seen from the value of their study to university, it can be seen from the value of r = 0,443 and the value of t = 4,25 > t =

  count table

  2,645; (3) there is positive and significant relationship between learning motivation and students’ interests to continue their study to university, it can be seen from the value of r= 0,433 and the value of t = 4,11 > t = 2,645 .

  count table

  

MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO :

  9 “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama- lamanya kasih setia-Nya.” (Mzm 118:1)

  9 Berkatalah pada diri sendiri: saya pasti jadi pemenang. Kalaupun tidak menjadi nomor satu, saya pasti dapat juara dua. Jika kesempatan itu tidak ada, setidaknya saya juara buat diri sendiri, karena telah melakukan yang terbaik, semampu saya.

9 Keep Your Smile

  

PERSEMBAHAN :

  Dengan penuh rasa cinta, skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Yesus X’tus Sahabat dan Penyelamatku.

  2. Bunda Maria yang selalu menghibur dan menolongku.

  3. Bapa dan Mama tercinta yang selalu memberi semangat dan menyertakan aku dalam doa-doanya.

  4. Kakak dan Adikku: Kak Yus, Ida, Rita, Willy dan Fredy.

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar dan Motivasi Belajar Dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

  Skripsi yang diajukan penulis merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari sepenuhnya proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dorongan akan perhatian yang tidak ternilai harganya dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs.T. Sarkim,M.Ed.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

  3. Bapak L. Saptono,S.Pd.,M.Si, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  4. Ibu E. Catur Rismiati,S.Pd.,M.A, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, koreksi dan saran selama penulisan skripsi.

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo,SE.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi petunjuk selama penulisan skripsi.

  6. Bapak Drs. Br. Herman Yoseph,FIC, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk

  7. Ibu Peni yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk mendapatkan data.

  8. Seluruh siswa kelas III SMA Pangudi Luhur yang telah bersedia membantu penulis dengan mengisi kuesioner demi tersusunnya skripsi.

  9. Bapak dan Mama tercinta yang telah memberikan buah-buah tangannya lewat kasih sayang, kesabaran, lantunan doa, motivasi dan juga materi.

  10. Kakak dan Adikku: Kak Yus, Kak Ida, Rita, Willy dan Fredy yang telah memberikan motivasi dan semangat.

  11. Sahabat-sahabatku: Nata, Hexa, Sary, Taty, QQ, Dewi, setiap saran yang kalian berikan adalah nasehat yang berharga dari sebuah persahabatan.

  12. My Lovely I’an, yang telah memberikan doa, bantuan & colour of love in my heart.

  13. Teman-teman kos kamboja 38, yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi.Untuk Fatchan, ma’kasih buat “Mio” nya yang selalu menemani aku. Anis thanks to rentalin printernya.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan semua yang membacanya Penulis.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

  BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Batasan Masalah ................................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ................................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6 A. Diskripsi Teori ...................................................................................... 6

  1. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ................................. 6

  2. Status sosial ekonomi orang tua .................................................... 10

  3. Prestasi belajar .............................................................................. 19

  4. Motivasi belajar ............................................................................. 21

  B. Kerangka Teori ..................................................................................... 24

  1. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi .......................................... 24

  2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi ............................................................... 25

  3. Hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi ............................................................... 26

  4. Hubungan antara studi sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar, motivasi belajar dengan minat siswa melanjutka studi ke perguruan tinggi ............................................................................................. 27

  C. Hipotesis .............................................................................................. 28

  

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 29

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 30 C. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................... 30 D. Populasi dan Sempel ........................................................................... 33 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 35 F. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................... 37 G. Teknik analisis Data............................................................................. 39

BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN .................................................. 44

A. Sejarah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta .......................................... 44 B. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ................................. 53 C. Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ...................... 54 D. Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ................................... 54 E. Struktur Organisasi SMA pengudi Luhur Yogyakarta ....................... 55 F. Fasilitas Sekolah ................................................................................. 56

  

BAB V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 58

A. Diskripsi Data ..................................................................................... 58 B. Pengujian Persyaratan Analisa Data ................................................... 61 C. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................ 64 D. Pembahasan ......................................................................................... 67

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 72

A. Kesimpulan ......................................................................................... 72 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 74 C. Saran-saran .......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 77

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................. 79 Lampiran 2 Distribusi Frekuensi dan PAP II .............................................. 87 Lampiran 3 Data Induk ............................................................................. 103 Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas…………………………………… 112 Lampiran 5 Normalitas dan Lineoritas…………………………………… 114 Lampiran 6 Tabel Statistik……………………………………………….. 125

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner………………………………………. 36 Tabel 2 Penilaian status sosial ekonomi orang tua……………….. 58 Tabel 3 Interprestasi penilaian variable prestasi belajar…………. 59 Tabel 4 Penilaian motivasi belajar………………………………. 60 Tabel 5 Penilaian minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi…. 61 Tabel 6 Hasil pengujian normalitas……………………………… 61 Tabel 7 Hasil pengujian linearitas………………………………. 63 Tabel 8 Hasil korelasi antara variabel bebas dan variabel terkait… 66 Gambar 1 Struktur organisasi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta……. 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

  bangsa karena dengan pendidikan dapat menghasilkan masyarakat yang berkualitas sehingga masyarakat tersebut dapat membawa perubahan dalam pembangunan. Salah satu prioritas pembangunan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan mempunyai tugas memberikan bekal kepada seseorang agar potensinya berkembang sehat, wajar, optimal dan bersifat adaptif, sehingga sifat dasar manusia yang eksploratif dan kreatif bisa berkembang dan menemukan artikulasinya dalam wadah pendidikan (Pudjo Suharso, 1993:7).

  Begitu besar arti pentingnya pendidikan maka pemerintah berusaha menciptakan kesempatan pendidikan bagi seluruh warganya. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yaitu setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Dari sini dapat diketahui bahwa pemerintah sangatlah memperhatikan dunia pendidikan. Tingkat pendidikan yang ada dalam keluarga khususnya orang tua siswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap pendidikan. Biasanya orang yang berpendidikan rendah akan sempit cakrawalanya terhadap pendidikan. Hal ini merupakan dampak dari manusia yang berpendidikan akan membawa perubahan pada pola hidupnya.

  Suatu pendidikan dikatakan tinggi mutunya apabila kemampuan, pengetahuan dan sikap lulusannya berguna bagi perkembangan selanjutnya baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun di dunia kerja. Bagi seorang siswa lulusan SMA diharapkan pada pilihan yang sama-sama sulit ekonomi yaitu kemampuan orang tua dalam membiayai, karena pada umumnya biaya pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua.

  Penentuan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta merupakan wujud dari minat atau keinginan siswa untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Penentuan pilihan siswa juga mengaktualisasikan diri sehingga muncul minat dan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa. Disamping itu bagi siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi harus mampu bersaing dengan siswa lain yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk dapat bersaing dia harus mempunyai prestasi yang baik. Tetapi dalam kenyataannya banyak ditemui seorang lulusan SMA yang prestasi belajarnya baik tidak dapat melanjutkan pendididikan ke perguruan tinggi karena keadaan ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan atau dari keluarga yang cukup mampu dia tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena prestasinya yang tidak memungkinkan.

  Pada akhirnya ketika siswa hendak mengambil keputusan terhadap sekolah lanjutannya mereka harus mempertimbangkan beberapa hal (Winkel, 1984:81):

  1. Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial.

  2. Tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga. pertimbangan bahwa faktor dari luar individu yang dominan berpengaruh terhadap seorang anak adalah orang tua. Adanya perbedaan status sosial ekonomi orang tua diperkirakan akan menimbulkan perbedaan pula dalam pola kepribadian seorang anak, sehingga munculnya minat pada seorang anak dalam menentukan pendidikan lanjutannya akan dipengaruhi pula oleh keadaan sosial ekonomi orang tua.

  Dipilihnya prestasi belajar siswa, didasarkan pertimbangan bahwa prestasi belajar siswa selama ini dijadikan sebagi alat seleksi dalam penerimaan mahasiswa baru, sehingga prestasi belajar siswa diperkirakan akan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa dalam menentukan pendidikan lanjutannya. Dan dipilihnya motivasi belajar siswa, didasarkan pada pertimbangan bahwa motivasi belajar siswa dapat memberikan suatu dorongan dari dalam diri siswa untuk belajar lebih baik dan kelak dengan motivasi yang kuat akan menimbulkan minat untuk melanjutkan studi ke pendidikan lanjutannya.

B. Batasan Masalah

  Dari masalah yang terdapat dalam latar belakang masalah diatas maka dapat diketahui banyak faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi maka peneliti membatasi pada status sosial ekonomi orang C.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

  1. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?

  2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?

  3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ?

  4. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi? D.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  2. Untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. prestasi belajar, dan motivasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Siswa Sebagai gambaran untuk menentukan sikap dan tindakan setelah lulus dari SMA.

  2. Bagi SMA Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan studi lanjut siswa.

  3. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah pada keadaan yang sebenarnya.

  4. Bagi Universitas Dapat menjadikan masukan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah perbendaharaan bacaan khususnya mengenai pendidikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi a. Pengertian Minat Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan

  suatu pilihan pada seseorang, selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran perasaan, harapan, pendirian, rasa takut dan kecenderungan

  • – kecenderungan lain yang menggerakkan individu pada suatu pilihan tertentu (Andi Mappiare, 1982:62). Sedangkan menurut Witherington (diterjemahkan oleh M. Buchori, 1985:62) minat adalah :

  “Kesadaran seseorang bahwa obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Dalam hal ini minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar agar mempunyai arti bagi dirinya. Karena itu terlebih dahulu orang tersebut harus mempunyai pengetahuan atau informasi tentang obyek tersebut”.

  Menurut Usman Effendi dan Juhaya S. Praja, (1985:68) minat adalah memusatkan kegiatan mental dan perhatian terhadap suatu obyek yang banyak sangkut paut dengan dirinya. Pemusatan perhatian ini muncul karena obyek tersebut sesuai dengan dirinya. Sedangkan menurut W.S. Winkel dikutip dan diterjemahkan oleh Sri Rumini (1983 : 30), mengemukakan bahwa “minat adalah kecenderungan yang agak menetap sehingga subyek merasa tertarik terhadap bidang atau ini minat muncul karena ada rasa ketertarikan yang mendorong seseorang untuk berminat terhadap suatu obyek, sehingga dalam dirinya timbul keinginan untuk memiliki obyek tersebut.

  Untuk dapat mengenal obyek minat diperlukan adanya informasi tentang obyek minat tersebut. Dengan adanya informasi, seseorang dapat mengenal dan memahami bahkan tertarik dan menyenangi informasi tersebut. Dengan kata lain, informasai dapat menimbulkan dan meningkatkan minat seseorang terhadap isi informasi tersebut. Makin banyak dan terincinya informasi terhadap obyek minat yang diterima seseorang, makin besar minat orang tersebut terhadap isi informasi yang diterimanya. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa informasi terhadap perguruan tinggi dapat menimbulkan dan meningkatkan minat siswa tersebut, untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat

  Minat pada seseorang tidak terjadi secara tiba–tiba melainkan melalui proses. Anak memiliki minat dan pembawaannya yang kemudian memperoleh perhatian dan berinteraksi dengan lingkungannya sehingga minat itu akan timbul dan berkembang.

  Pendapat lain juga dikemukakan oleh Crow and Crow yang diterjemahkan oleh Rachman Abror (1984:159), yang mengemukakan minat meliputi :

  a. Minat dari dalam, yaitu yang berasal dari dalam diri individu yang mendorong pemusatan perhatian dan keterlibatan mental secara aktif.

  b. Faktor motif sosial, yaitu merupakan faktor yang membangkitkan minat pada hal-hal tertentu yang ada hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan sosial bagi dirinya, misalnya pendidikan yang lebih tinggi.

  c. Faktor emosional, merupakan faktor perasaan yang erat kaitannya dengan minat seseorang terhadap suatu obyek. Aktivitas yang memberikan keberhasilan dan kesuksesan akan menimbulkan minatnya. Kegagalan seseorang dapat menurunkan minatnya pada bidang yang bersangkutan.

  Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap obyek tertentu disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek itu (Bimo Walgito, 1977:38).

  Siti Rahayu Haditono (1993 : 3) mengemukakan dua faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik yaitu : 1) Faktor dari dalam yaitu sifat pembawaan 2) Faktor dari luar diantarnya adalah Keluarga, Sekolah dan

  Menurut Giatama (1990 : 6) minat dapat digolongkan menjadi dua: 1) Minat secara Intrinsik

  Minat secara Intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, dan intelegensia.

  2) Minat secara Ekstrinsik Minat secara Ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

  Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik meliputi : a) Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik

  b) Faktor motif sosial yang berasal dari keluarga peserta didik

  c) Faktor motif dari sekolah

  d) Faktor motif dari masyarakat e) Faktor emosi

c. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

  Perguruan tinggi merupakan pendidikan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan di SMA. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi disertai dengan usaha untuk mencapainya. Hal ini dikemukakan oleh Pasaribu (1983:75) yaitu “hasil pendidikan akan dapat berhasil apabila didasari minat, keinginan dari tujuan dalam mengikuti kegiatan belajar tersebut “. Usaha untuk melakukan kegiatan dipacu dengan adanya motivasi belajar sehingga mampu bersaing dengan siswa yang lain.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus SMA dan keinginan itu disertai dengan usaha yang keras untuk mencapainya dan juga disertai dengan tindakan yang nyata yaitu memacu motivasi belajar.

2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

  Status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia (Astrid Susanto, 1977:81). Pendapat lain mengatakan status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok, sedangkan status sosial ekonomi dimaksudkan sebagai kedudukan sosial ekonomi seseorang dalam masyarakatnya yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang (Mayor Polak, 1946:367). Adanya perbedaan kedudukan ini menyebabkan sistem tingkatan sosial atau Sosial Stratification, yaitu perbedaan

  Tiap-tiap orang akan mempunyai unsur yang terkandung dalam konsep status sosial ekonomi. Sejumlah unsur-unsur yang dimiliki baik secara kuantitas maupun kualitas akan menunjukkan tinggi rendahnya status sosial ekonomi yang dimilikinya. Adanya perbedaan status dalam masyarakat akan memberikan kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, misalnya dalam memperoleh kesempatan dalam menjalani pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan. Adapun unsur- unsur yang terkandung dalam konsep status sosial ekonomi adalah sebagai berikut :

a. Tingkat Pendidikan Orang Tua

  1) Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan. Dilihat dari makna bahasanya, mendidik merupakan kata kerja sedangkan pendidikan merupakan kata benda. Istilah mendidik merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan atau kegiatan mendidik ini melibatkan pendidik satu pihak serta pihak yang dididik dipihak yang lain.

  Untuk lebih muda menguatkan pendapat tersebut akan penulis ungkapkan beberapa pendapat tentang pendidikan. RBS.

  Fudyartanto (1977:23) mengatakan bahwa “Pendidikan merupakan proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, Sedangkan Soerjono Soekanto (1984:21) mengatakan bahwa “Pendidikan memberikan suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara ilmiah.”

  Pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja, melainkan juga bagi kaum remaja dan orang-orang dewasa. Setiap orang dapat memperolehnya sebab pada hakekatnya pendidikan terutama adalah untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian orang telah menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan berkembang, baik pikiran, kemampuan, pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupan masyarakat.

  Pendidikan dapat diperoleh atau dilakukan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

  Sedangkan menurut Driyarkara (Driyarkara Tentang Pendidikan : 1980) mengatakan bahwa “Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda”.

  Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari- hari lazim disebut Bapak Ibu. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua maksudnya tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai

  Adapun pengertian pendidikan formal yaitu pendidikan yang bentuknya telah berstruktur hirarkis, bertingkat-tingkat secara kronologis dalam pendidikan. Ia berbentuk Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Pendidikan Tinggi (Supeno, 1976 : 17).

  Menurut Ekram Prawirosaputro (1990:12) berkaitan dengan jenjang atau tingkatan-tingkatan yang ada pada pendidikan formal maka sikap atau kepribadian yang terbentuk pada lulusan setiap jenjang pendidikan berbeda-beda pula , yaitu : a) Lulusan SD, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah statis, monolitis dan cenderung dogmatis.

  b) Lulusan SLTP, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah sedikit mempunyai inisiatif, kritis tetapi skeptis dan birokratis.

  c) Lulusan SMA, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah rasional, memiliki inisiatif dan cenderung otonom.

  d) Lulusan Perguruan tinggi, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah terhadap kritikan, kosmopolis, tidak fanatik dan cenderung bersifat demokratis.

  Jadi yang dimaksud dengan tingkat pendidikan orang tua disini adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Tingkat pendidikan yang dicapai akan membawa pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang yaitu dalam hal-hal dalam masyarakat (Napitupulu, 1969 : 61).

  Kemampuan orang tua menyelesaikan jenjang pendidikan yang tinggi akan menjadi pemicu semangat bagi anak untuk mencapai hal yang serupa. Orang tua yang berpendidikan tinggi relativ akan memiliki sikap positif terhadap dunia pendidikan, sehingga memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menghadapi kesulitan belajar anak serta selalu menyadarkan anak untuk rajin belajar dan menanamkan pengertian bahwa belajar itu penting bagi si anak kelak.

b. Tingkat Pendapatan Orang Tua

1) Pengertian Pendapatan

  Tingkat pendapatan orang tua adalah pendapatan yang diperoleh responden (dalam hal ini adalah orang tua siswa) beserta anggota keluarganya yang bersumber dari sektor formal dan sektor informal yang diukur dengan rupiah. Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan dari sektor formal sedangkan pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan dari sektor informal. (Mulyanto S dan Hans Ever, 1982 : 92).

  Penghasilan dalam jumlah yang besar akan memudahkan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan yang penghasilan dalam jumlah kecil akan mengakibatkan keluarga dalam kekurangan, sehingga dapat dikatakan rendah status sosial ekonominya. Pemenuhan kebutuhan sering dirasa sukar dengan penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok hidup dapat terpenuhi seringkali harus mengorbankan kebutuhan lain yang sifatnya tidak mendesak.

  Sedangkan pada saat ini pendapatan merupakan kebutuhan pokok dan penting untuk dipenuhi. Untuk itu semua orang tua bekerja keras untuk memperoleh pendapatan guna mencukupi macam-macam kebutuhan akan pendidikan.

  Dengan demikian yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok yang merupakan gaji pokok atau upah tetap yang diterima setiap bulan serta penerimaan dari pekerjaan tambahan atau sampingan serta penerimaan lain yang dinilai dengan uang. 2) Bentuk Pendapatan

  Menurut Biro Pusat Statistik Pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk : (Mulyanto S dan Hans Dieter Ever, 1982 :92) :

  • Pendapatan berupa uang
  • Lain – lain penerimaan uang dan barang

  Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi. Sumber-sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain-lain balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang, hasil investasi serta keuntungan sosial.

  Pendapatan berupa barang adalah sebagai penghasilan yang sifatnya reguler dan bisa diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang-barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pemberian barang dan jasa dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

  Untuk penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang.

   Jenis Pekerjaan Orang Tua

  Pekerjaan adalah aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus menerus. Tentang jenis pekerjaan dapat digolongkan menjadi berbagai jenis antara lain : buruh, petani, pedagang, pegawai swasta, pegawai negeri, dan sebagainya (Spillane dan Tudiati, 1983 :105). Pekerjaan orang tua berarti aktivitas keseharian yang dilakukan orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang aktivitas tersebut menyita begitu banyak waktu.

  Pekerjaan dibedakan menjadi beberapa jenis (Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal :12).

  1) Pekerjaan Pokok Pekerjaan Pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber dari penghasilan, yang digunakn untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. J.James Spillane, SJ membuat tabel tentang jenis pekerjaan dan sekitar 25 pekerjaan (James Spillane dan Ninik Yudianti, 1983 :105). Jenis pekerjaan tersebut di kelompokkan sebagai berikut:

  1) Petani/Buruh 2) Pedagang/Wiraswasta 3) Pegawai Swasta 4) Pegawai Negeri

  Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

d. Fasilitas yang dimiliki Orang tua

  Fasilitas yang dimiliki oleh orang tua disini adalah sarana atau kemudahan yang diberikan oleh orang tua dengan maksud ditentukan oleh ada tidaknya atau banyak sedikitnya fasilitas khusus benda dan barang berharga lainnya yang dimiliki oleh orangtua. Dengan adanya fasilitas yang memadai dapat digunakan sebagai sarana penunjang kelancaran studi anak.

3. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar

  Belajar adalah masalah setiap orang, karena itu dapat dipastikan bahwa setiap orang memerlukan kegiatan belajar di dalam hidupnya, hanya saja orang tidak menyadari tentang hal tersebut. Belajar dilakukan orang dimana saja dan kapan saja, sebab belajar berkaitan dengan upaya individu untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya.

  Definisi belajar menurut Withaker yang dikutip oleh Sumanto melalui latihan atau pengalaman. Gagne juga menyatakan bahwa belajar terjadi sebagai akibat interaksi belajar dengan lingkungannya dan belajar terjadi jika performance pelajaran telah berubah (Sumanto 1984 : 99). Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh W.S. Winkel, (1989:36) yang mengartikan “belajar terjadi sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai serta sikap” .

  Dengan belajar, manusia melakukan perubahan perubahan kualitatif sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil belajar. Seseorang dikatakan belajar jika telah terjadi perubahan. Menurut Sumadi Suryabrata bahwa (1987:5) “Seseorang telah belajar kalau padanya terjadi perubahan tertentu, perubahan dari hasil belajar diperoleh karena individu yang bersangkutan berubah” .

  Lebih lanjut Sumadi Suryabrata (1987:249) mengidentifikasikan kegiatan yang disebut sebagai belajar sebagai berikut :

  1) Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar (dalam arti behavioral changes), baik aktual maupun potensial. 2) Perubahan ini pada pokoknya adalah terdapat perubahan pada diri 3) Perubahan itu terjadi karena usaha b.

   Prestasi Belajar Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.

  Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti suatu hasil yang telah dicapai (Purwodarminto,W.JS, 1976 :768).

  Woodworth dan Marquis (1957:58) mendefinisikan prestasi sebagai berikut “Achievement is actual ability and can be measured directly by

  the use of test ”. Prestasi adalah kecakapan nyata dan dapat diukur

  secara langsung dengan menggunakan tes. Karena dapat diukur, maka bersifat sementara dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada. Sedangkan W.S. Winkel (yang diterjemahkan oleh Sri Rimini) mengemukakan bahwa “Prestasi itu bukti usaha yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes”.

  Prestasi belajar yang diperoleh merupakan suatu hasil dari perubahan karena belajar. Menurut Winarno Surakhmad (1990:700) di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia pengertian prestasi belajar adalah : “Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” . Manfaat yang diambil dari tes akan dapat diketahui tentang kesulitan, kekurangan dan kelebihan subyek didik, mendapatkan umpan balik dari kegiatan belajar mengajar dan mengambil keputusan apakah subyek didik

  Hasil dari evaluasi belajar yang berupa prestasi belajar siswa tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai. Nilai yang diperoleh dari guru merupakan hasil pengeluaran atau output.

  Berdasarkan berbagai batasan di atas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

4. Motivasi Belajar

  Motivasi dapat dikatakan timbul dari kata motif. Abdul Rahman Abror (1993 : 114) mengemukakan tentang motif. Motif (motive) berasal dari kata bahasa latin “movere” yang kemudian menjadi “motion” yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motif merupakan daya dorong,daya gerak,atau penyebab seseorang untuk melaksanakan kegiatan dengan tujuan tertentu.

  Menurut MC. Donald (1986:73) mengemukakan bahwa “ motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Sedangkan W.S.Winkel (1987 :93) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Motivasi belajar mempunyai fungsi terhadap belajar siswa itu sendiri. Ahmadi (1995 : 11) mengemukakan tentang fungsi motivasi belajar . Fungsi motivasi belajar adalah :

  a. Memberi semangat dan mengefektifkan peserta didik pada tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.

  b. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang.

  Dalam melakukan kegiatan belajar setiap individu harus mempunyai motivasi seperti kutipan Nasution bahwa “motivation is an

  

essential condition of learning”. (Nasution, 1995 : 76). Ahli lain

  mengatakan bahwa “siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar” (Sardiman,2001 : 73) Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. “Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.” (Sardiman 1992 :84). Dalam kegiatan belajar motivasi dapat berfungsi sebagai (Sugeng Paranto,1981:7-8):

1) Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar. 2) Menggiatkan semangat belajar siswa. 3)

   Menimbulkan atau menggugah minat siswa untuk mau belajar.

   Memikat perhatian siswa pada kegiatan belajar. 5)

   Membantu siswa agar mampu dan mau menemukan serta

  memilih jalan atau tingkah laku sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidupnya.

  Dari pengertian–pengertian motivasi belajar tersebut dapat diambil kesimpulan tentang motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan-dorongan yang timbul dari dalam individu secara psikis yang efektif dengan sengaja maupun tidak, yang timbul oleh keinginan- keinginan untuk mengetahui sesuatu dalam belajar. Dorongan tersebut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dapat menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan itu sendiri untuk mencapai tujuan.

B. Kerangka Teori 1. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

  Status Sosial Ekonomi Orang tua menunjukkan ketrampilan, kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki orang tua. Setiap siswa mempunyai orang tua yang status sosial ekonomi orang tuanya berbeda. Baik status sosial ekonomi orang tua yang dilihat dari aspek tingkat pendapatan orang tua, jenis pekerjaan, maupun penghasilan yang diperoleh oleh orang tua mereka. Keadaan sosial ekonomi orang tua akan mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan sekolahnya. Hal ini akan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun mereka yang kurang mampu hanya menyekolahkan anaknya sampai SMA saja, adapula yang hanya sampai SMP saja kemudian segera mencari pekerjaan (Soejono Soekanto,190:63). Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua akan mencerminkan cakrawala pengetahuan yang diperolehnya, yang pada gilirannya akan menentukan kemampuannya dalam mendidik anaknya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang tinggi pula, sehingga dengan jenis pekerjaan yang tinggi maka penghasilan yang diperoleh juga tinggi. Hal ini juga akan memberikan pengaruh terhadap munculnya minat siswa untuk melanjutkan sekolah.

  Status sosial ekonomi orang tua dapat berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan asumsi bahwa siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi akan cenderung untuk melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan oleh karena siswa tak perlu lagi memikirkan biaya-biaya sekolah. Sebaliknya bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah, minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi juga rendah.. Siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah cenderung akan langsung bekerja setelah tamat dari sekolahnya.

2. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

  nilai pelajaran yang tercermin dalam rata-rata nilai raportnya. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri, harapan dan cita-citanya.Menurut Rostiyah N.K. (1982:154) siswa yang berprestasi rendah salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah dia tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XI SMAN 1 SIMEULUE CUT

1 15 1

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

0 11 79

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

1 11 16

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI

0 2 16

KORELASI ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI DI SMP NEGERI 8 MATARAM

0 0 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XII SMKN 31 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 89 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 89 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMKN 46 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 10 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8