HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

(1)

ABSTRACTION

Relation between attention of Parent, Way of Learn and Motivation Learning with Achievement learn Accountancy of student X of Accountancy majors SMK

Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung. By

Vetri Yanti Zainal

The research purpose to know relation between attention of parent, way of learn, and motivation learning wih achievement learn accountancy of student of X class of accountancy majors either by self and also by together.

Research use correlation survey method. Population in this research are all student of X class of accountancy majors SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung amounting to 291 students school years 2008/2009. The sample taken amount to 52 students (reponden), technique used to determine sampel is stratified proposional random sampling.

Result of research lay open that (1) there is positive relation which hand in glove and signifikan between attention of parent, way of learning and motivation learning togetherly with achievement learn accountancy of X class of accountancy majors SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung value of 0,791 (2) there is positive relation which hand in glove and signifikan between attention of parent with achievement learn accountancy of X class of accountancy majors SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung value of 0,554 (3) there is positive relation which hand in glove and signifikan between way of learn with achievement learn accountancy of X class of accountancy majors SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung value of 0,545 (4) there is positive relation which hand in glove and signifikan between motivation learning with achievement learn accountancy of X class of accountancy majors SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung value of 0,638


(2)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA

SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

Oleh

Vetri Yanti Zainal

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perhatian orang tua, cara belajar, dan motivasi belajar dengan prestasi beajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri.

Penelitian menggunakan metode survei korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung yang berjumlah 291 orang siswa tahun pelajaran 2008/2009. Sampel diambil sebanyak 52 siswa (responden), teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah Stratified Proporsional Random Sampling.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara perhatian orang tua, cara belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Bandar Lampung sebesar 0,791. (2) terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar dengan koefisien sebesar 0,554. (3) terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara cara belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien sebesar 0,545. (4) terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien sebesar 0,638.


(3)

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, pada bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan yang berhubungan dengan peningkatan prestasi belajar Akuntansi, yaitu:

Pertama, terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara perhatian orang tua, cara belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung. Hal ini berarti, semakin tinggi perhatian orang tua, semakin teratur cara belajar, dan semakin tinggi motivasi belajar secara bersama-sama, maka cenderung semakin tinggi prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung, dan sebaliknya semakin rendah perhatian orang tua, semakin tak teratur cara belajar, dan semakin rendah motivasi belajar secara bersama-sama, cenderung semakin rendah pula prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

Kedua, terdapat hubungan positif yang cukup erat dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi upaya orang tua memberikan perhatian terhadap belajar anaknya cenderung semakin tinggi pula


(4)

prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01. 26 Bandar Lampung, dan sebaliknya semakin rendah upaya orang tua memberikan perhatian terhadap belajar anaknya cenderung akan semakin rendah prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

Ketiga, terdapat hubungan positif yang erat dan signifikan antara cara belajar dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti semakin teratur cara belajar siswa cenderung semakin tinggi prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung, dan sebaliknya semakin tak teratur cara belajar siswa cenderung akan semakin rendah pula prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

Keempat, terdapat hubungan positif yang cukup erat dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa cenderung semakin tinggi prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung, dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa cenderung akan semakin rendah pula prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

5.2Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil dari hasil penelitian, diperlukan upaya perhatian orang tua, cara belajar, dan motivasi belajar guna meningkatkan


(5)

prestasi belajar Akuntansi siswa. Upaya-upaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

5.2.1 Perhatian orang tua

Sebagai implikasi jika kita ingin meningkatkan prestasi belajar Akuntansi siswa, maka perlu adanya upaya orang tua selalu memberikan perhatian dalam bentuk instruksi, menyiapkan sarana dan media pembelajaran, dan pendekatan yang lebih yang lebih komprehensif dalam mengorganisasikan bahan pelajaran. Orang tua yang baik mampu menciptakan suasana pembelajaran di rumah bagi anak-anaknya, karena dengan suasana yang nyaman untuk anak belajar maka anak akan belajar dengan giat di rumah dan di sekolah.

5.2.2 Peningkatan Cara belajar

Implikasi untuk meningkatkan prestasi belajar Akuntansi siswa, maka perlu adanya upaya siswa untuk mengetahui cara belajar yang teratur. Cara belajar Akuntansi dengan banyak mengerjakan soal-soal latihan sangat memberikan dampak kepada siswa.

5.2.3. Peningkatan motivasi belajar siswa

Implikasi untuk meningkatkan prestasi belajar Akuntansii siswa maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi belajar atau semangat siswa untuk belajar. Rendahnya motivasi belajar siswa tidak terlepas dari kenyataan selama ini dimana sebagian siswa selalu mendapat nilai rata-rata rendah untuk mata


(6)

pelajaran Akuntansi. Perolehan nilai Akuntansi yang selalu rendah kemungkinan tidak membuat siswa patah semangat karena tidak dihargai prestasi belajarnya. Proses pembelajaran tidak diberikan pelayanan kepada anak yang berkecepatan belajarnya berbeda-beda tetapi hanya mengutamakan siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata, sehingga siswa yang tergolong lambat dan cepat dalam belajar kurang termotivasi dalam belajar Akuntansi. Oleh karena itu, agar kita dapat meningkatkan motivasi belajar siswa perlu adanya layanan pembelajaran yang memungkinkan setiap siswa terdorong untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya.

Layanan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar adalah terletak pada bagaimana guru meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi. (Pertama) Guru harus memiliki sikap kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa termotivasi untuk lebih giat dalam belajar. (Kedua) dalam proses pembelajaran, penyajian materi menggunakan metode, strategi dan pendekatan pembelajaran yang bervariasi, menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan dapat mendorong siswa dalam belajar Akuntansi. (Ketiga) memberikan tugas-tugas Akuntansi yang dekat dengan kehidupan siswa yang sifatnya menantang, sehingga siswa tertantang untuk menyelesaikannya. Upaya-upaya tersebut baik dilakukan guru maupun orang tua dimaksudkan agar siswa lebih tertarik dan terdorong untuk mempelajari Akuntansi sehingga motivasi belajarnya meningkat.


(7)

5.3Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dalam penelitian ini beberapa saran di bawah ini dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pertama, (a) orang tua hendaknya selalu berupaya menyediakan fasilitas belajar anak; (b) perhatian oarang tua dalam mengawasi kegiatan belajar anak; (c) perhatian orang tua dalam mengontrol hasil belajar,; (d) perhatian orang tua dalam menanyakan dan mendengarkan kesulitan belajar anak; (e) perhatian orang tua dalam membantu memecahkan kesulitan belajar anak dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan les atau membentuk kelompok belajar.

Kedua, bagi siswa diharapkan siswa lebih banyak mengerjakan latihan-latihan soal atau lebih banyak menghafal untuk rumus-rumus.

Ketiga, bagi siswa diharapkan dapat memotivasi diri dengan keinginan dan keyakinan atas apa yang akan dikerjakan demi masa depan.

Keempat guru juga harus dapat memberikan rangsangan kepada siswa agar mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar. Pemberian itu dapat melalui pemberian reward and punishment dalam kegiatan belajar mengajar.

Kelima, penelitian ini masih sangat terbatas keluasan maupun kedalamannya, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada bidang kajian ini agar melibatkan variabel-variabel lain yang mungkin dapat memprediksi dan menjelaskan prestasi belajar Akuntansi, dan sampel yang digunakan agar lebih luas jangkauannya sehingga dapat mewakili sifat generalisasi penelitian.


(8)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan pada semua lembaga pendidikan merupakan upaya pembangunan sumber daya manusia, karena melalui lembaga pendidikan tersebut dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan adalah salah satu dasar kuat bagi pembangunan, karena merupakan suatu proses normatif yang membawa manusia dari satu tingkat keterbelakangan menuju kemajuan dengan memiliki berbagai ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi:

Pendidikan nasional befungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bersifat kejuruan dan merupakan sekolah menengah yang mendidik siswa dengan tujuan menciptakan seseorang menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang professional, terampil dan mandiri, sehingga kemampuan yang dimiliki siswa bisa sepadan dengan tuntutan dunia kerja masa kini dan masa yang


(9)

akan datang. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam kegiatan pembelajaran, salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa di SMK mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII khususnya jurusan akuntansi adalah mata pelajaran akuntansi.

Pembelajaran akuntansi dilaksanakan agar dapat menghasilkan manusia yang mengerti dan paham cara mengolah pembukuan dengan pemberdayaan sumber daya yang dimiliki sekolah dan masyarakat sekitar.

Hasil observasi yang dilakukan di SMK Swasta Sub Rayon 01.26 terdiri dari tujuh SMK Swasta (SMK Tri Sakti, SMK Muhammadiyah 2, SMK PGRI 4, SMK Guna Darma, SMK Utama 2, SMK Surya Darma, dan SMK Arjuna), menunjukan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 di Bandar Lampung tergolong rendah. Hal ini terlihat dari Ujian Semester ganjil siswa tahun pelajaran 2008/2009 yang rata-ratanya di bawah kriteria ketuntasan minimal 7, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 : Nilai Akuntansi ujian semester ganjil kelas X jurusan Akuntansi TP. 2008/2009 siswa SMK Swasta Sub Rayon 01.26

No Klasifikasi Rentang Nilai Jumlah Siswa

Prosentase

1 Tinggi 8,51 – 10,00 40 13,75 %

2 Sedang 7,00 – 8,50 100 34,36 %

3 Rendah ≤ 6,69 151 51,89 %

Jumlah 291 100

Rata-rata 6,33

Sumber : Nilai ujian semester ganjil TP. 2008/2009 SMK Swasta Sub Rayon 01.26

Berdasakan tabel diatas rata-rata nilai ujian semester ganjil yaitu 6,33 dengan rincian yang mendapat nilai 8,51 – 10 sebanyak 40 siswa (13,75 %), yang


(10)

mendapat nilai 7,00 – 8.50 sebanyak 100 siswa (34,36 %) dan yang mendapat nilai di bawah 6,69 sebanyak 151 siswa (51,89 %), ternyata masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah sebanyak 151 siswa atau 51,89 %.

Secara garis besar faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2003: 54) dapat berupa “1) faktor intern ( dari dalam individu ) yaitu Jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), psikologis ( intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), dan kelelahan, 2) faktor ekstern (dari luar individu) yaitu keluarga (perhatian orang tua), sekolah (cara belajar), dan masyarakat.”

Prestasi belajar merupakan cerminan apa yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. Di samping itu, prestasi belajar siswa sering digunakan sebagai salah satu indikator kemampuan belajar karena semakin tinggi prestasi belajar dalam mata pelajaran tertentu semakin tinggi tingkat kemampuan belajar dalam mata pelajaran tersebut. Indikator prestasi belajar biasanya digunakan sebagai indikator untuk mengukur kualitas pendidikan, hal ini juga berlaku untuk mengukur keberhasilan suatu mata pelajaran yang terdapat dalam susunan program kurikulum.

Upaya perbaikan dalam peningkatan prestasi belajar telah dilakukan dengan jalan perbaikan strategi, metode, teknik maupun pendekatan pembelajaran, pengembangan kurikulum, kelengkapan sumber belajar, pengembangan media pembelajaran, dan sebagainya. Namun hasilnya belum memuaskan, sehingga solusi untuk perbaikan dan pengembangan terus dilakukan. Mata pelajaran yang dirasakan sulit dalam penguasaannya oleh siswa dan selalu menunjukkan prestasi


(11)

yang tidak menggembirakan menjadi prioritas dalam penanganannya, satu di antaranya adalah mata pelajaran Akuntansi.

Hasil pengamatan di SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung perlengkapan sumber belajar masih kurang, misalnya masing-masing sekolah buku-buku pelajaran Akuntansi belum ada yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Guru dalam mengajar mata pelajaran Akuntansi masih konvensional dengan ceramah.

Perhatian orang tua merupakan faktor yang perlu diperhatikan, karena anak yang mendapat perhatian yang baik akan tercipta situasi yang mendorong tumbuhnya cara belajar dan motivasi belajar anak yang baik pula. Perhatian orang tua dapat dilihat dari perhatian orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar anak, dalam mengawasi kegiatan belajar anak, mengontrol hasil belajar, menanyakan dan mendengarkan kesulitan belajar anak, dan membantu memecahkan kesulitan belajar anak dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan les atau membentuk kelompok belajar. Akuntansi adalah mata pelajaran yang kompleks, menantang dan memerlukan keterampilan dan pemikiran yang serius. Anak yang memperoleh perhatian orang tua dalam hal belajar, akan berusaha untuk belajar dengan baik. Mayoritas orang tua siswa pada SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung bekerja sebagai buruh sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu mencari nafkah.

“Cara belajar ikut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk meperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, oleh karena itu perlu adanya suatu cara belajar


(12)

yang baik agar mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Hasil belajar sangat tergantung kepada cara yang dipergunakan dengan menggunakan cara belajar yang efisien akan mempertinggi prestasi belajar.

Cara belajar yang baik semestinya dimiliki oleh setiap siswa, sekurang-kurangnya yang menjadi keteraturan, disiplin dan konsentrasi dalam belajar. Menurut Gie (1986: 10) “prinsip utama dalam belajar ialah keteraturan melakukan aktivitas belajar”. Cara belajar dapat diukur dengan : cara mengikuti pelajaran, aktivitas belajar, pola belajar siswa, cara siswa mengikuti ujian.

Berdasarkan hasil pengamatan dan tanya jawab dengan guru dan siswa, banyak siswa memiliki cara belajar yang kurang baik dirumah maupun di sekolah terutama untuk pelajaran Akuntansi.

Rendahnya prestasi belajar siswa selain dipengaruhi oleh perhatian orang tua dan cara belajar, juga dipengaruhi motivasi belajar siswa, seperti diungkap oleh Dimyati dan Mudjiono (2006: 80) bahwa ”motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, karena motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku pelajar”. Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar pada proses pembelajaran sangat penting dipahami oleh siswa maupun guru.

Menurut Rasyad dalam Sagala (2006: 104) “motivasi dalam konsep pembelajaran berarti seni mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, disire, incentive, atau iradah murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar”.


(13)

Dengan demikian memilih strategi, metode dan pendekatan mengajar dengan menggunakan media yang bervariasi dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong dan menggerakkan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian motivasi belajar pada diri siswa harus ditumbuhkan sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar lebih baik dan sungguh-sungguh. Motivasi belajar ini dapat muncul dari dalam ataupun dari luar diri siswa. Motivasi belajar dapat diukur dengan durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi, ketabahan, tingkat aspirasi, tingkat kualifikasi, devosi (pengabdian), dan arah sikap. Motivasi belajar siswa merupakan unsur yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan prestasi belajar, sehingga dengan demikian penggunaan strategi pembelajaran harus dapat merangsang peningkatan motivasi belajar siswa dengan membangkitkan rasa ketertarikan terhadap pelajaran Akuntansi.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan perhatian orang tua, cara belajar, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar, khususnya mata pelajaran akuntansi siswa kelas X jurusan akuntansi yang dilakukan di SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah:


(14)

2. Perhatian orang tua yang kurang 3. Cara belajar yang belum baik 4. Motivasi belajar yang rendah

5. Kelengkapan sumber belajar yang masih kurang. 6. Pembelajaran yang masih konvensional

1.3Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan tujuan dan wktu, penelitian ini dibatasi pada masalah: 1. Rendahnya prestasi belajar Akuntansi

2. Perhatian orang tua yang kurang. 3. Cara belajar belum baik

4. Motivasi belajar yang rendah

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang akan diteliti, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua, motivasi belajar dan cara belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?

2. Apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?


(15)

3. Apakah terdapat hubungan antara cara belajar siswa dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?

4. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua, cara belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

2. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

3. Mengetahui hubungan antara cara belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

4. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swaswta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.


(16)

1.6Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi pengembangan kawasan teknologi pendidikan, dan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta memperluas kajian teknologi pembelajaran yang dapat menjadi rujukan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di lapangan secara langsung.

2. Secara praktis, 1) bagi guru mata pelajaran Akuntansi sebagai bahan informasi untuk dapat memperhatikan cara belajar dan motivasi belajar dalam proses pembelajaran Akuntansi sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik, 2) bagi sekolah, hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dan orang tua melalui Komite Sekolah sehingga peran Komite Sekolah akan semakin meningkat, 3) bagi orang tua sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan perhatiannya terhadap belajar dan prestasi belajar anak, 4) bagi peneliti , yaitu dapat melengkapi dan atau memperluas khasanah teori yang sudah diperoleh melalui penelitian lain sebelumnya; memberi peluang untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lainnya yang belum digunakan dalam penelitian ini.


(1)

yang tidak menggembirakan menjadi prioritas dalam penanganannya, satu di antaranya adalah mata pelajaran Akuntansi.

Hasil pengamatan di SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung perlengkapan sumber belajar masih kurang, misalnya masing-masing sekolah buku-buku pelajaran Akuntansi belum ada yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Guru dalam mengajar mata pelajaran Akuntansi masih konvensional dengan ceramah.

Perhatian orang tua merupakan faktor yang perlu diperhatikan, karena anak yang mendapat perhatian yang baik akan tercipta situasi yang mendorong tumbuhnya cara belajar dan motivasi belajar anak yang baik pula. Perhatian orang tua dapat dilihat dari perhatian orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar anak, dalam mengawasi kegiatan belajar anak, mengontrol hasil belajar, menanyakan dan mendengarkan kesulitan belajar anak, dan membantu memecahkan kesulitan belajar anak dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan les atau membentuk kelompok belajar. Akuntansi adalah mata pelajaran yang kompleks, menantang dan memerlukan keterampilan dan pemikiran yang serius. Anak yang memperoleh perhatian orang tua dalam hal belajar, akan berusaha untuk belajar dengan baik. Mayoritas orang tua siswa pada SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung bekerja sebagai buruh sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu mencari nafkah.

“Cara belajar ikut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk meperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, oleh karena itu perlu adanya suatu cara belajar


(2)

yang baik agar mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Hasil belajar sangat tergantung kepada cara yang dipergunakan dengan menggunakan cara belajar yang efisien akan mempertinggi prestasi belajar.

Cara belajar yang baik semestinya dimiliki oleh setiap siswa, sekurang-kurangnya yang menjadi keteraturan, disiplin dan konsentrasi dalam belajar. Menurut Gie (1986: 10) “prinsip utama dalam belajar ialah keteraturan melakukan aktivitas belajar”. Cara belajar dapat diukur dengan : cara mengikuti pelajaran, aktivitas belajar, pola belajar siswa, cara siswa mengikuti ujian.

Berdasarkan hasil pengamatan dan tanya jawab dengan guru dan siswa, banyak siswa memiliki cara belajar yang kurang baik dirumah maupun di sekolah terutama untuk pelajaran Akuntansi.

Rendahnya prestasi belajar siswa selain dipengaruhi oleh perhatian orang tua dan cara belajar, juga dipengaruhi motivasi belajar siswa, seperti diungkap oleh Dimyati dan Mudjiono (2006: 80) bahwa ”motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, karena motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku pelajar”. Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar pada proses pembelajaran sangat penting dipahami oleh siswa maupun guru.

Menurut Rasyad dalam Sagala (2006: 104) “motivasi dalam konsep pembelajaran berarti seni mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, disire, incentive, atau iradah murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar”.


(3)

Dengan demikian memilih strategi, metode dan pendekatan mengajar dengan menggunakan media yang bervariasi dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong dan menggerakkan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian motivasi belajar pada diri siswa harus ditumbuhkan sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar lebih baik dan sungguh-sungguh. Motivasi belajar ini dapat muncul dari dalam ataupun dari luar diri siswa. Motivasi belajar dapat diukur dengan durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi, ketabahan, tingkat aspirasi, tingkat kualifikasi, devosi (pengabdian), dan arah sikap. Motivasi belajar siswa merupakan unsur yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan prestasi belajar, sehingga dengan demikian penggunaan strategi pembelajaran harus dapat merangsang peningkatan motivasi belajar siswa dengan membangkitkan rasa ketertarikan terhadap pelajaran Akuntansi.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan perhatian orang tua, cara belajar, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar, khususnya mata pelajaran akuntansi siswa kelas X jurusan akuntansi yang dilakukan di SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah:


(4)

2. Perhatian orang tua yang kurang 3. Cara belajar yang belum baik 4. Motivasi belajar yang rendah

5. Kelengkapan sumber belajar yang masih kurang. 6. Pembelajaran yang masih konvensional

1.3Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan tujuan dan wktu, penelitian ini dibatasi pada masalah: 1. Rendahnya prestasi belajar Akuntansi

2. Perhatian orang tua yang kurang. 3. Cara belajar belum baik

4. Motivasi belajar yang rendah

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang akan diteliti, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua, motivasi belajar dan cara belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?

2. Apakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?


(5)

3. Apakah terdapat hubungan antara cara belajar siswa dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?

4. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Rayon 01.26 Bandar Lampung?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua, cara belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

2. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

3. Mengetahui hubungan antara cara belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swasta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.

4. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Swaswta Sub Rayon 01.26 Bandar Lampung.


(6)

1.6Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi pengembangan kawasan teknologi pendidikan, dan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta memperluas kajian teknologi pembelajaran yang dapat menjadi rujukan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di lapangan secara langsung.

2. Secara praktis, 1) bagi guru mata pelajaran Akuntansi sebagai bahan informasi untuk dapat memperhatikan cara belajar dan motivasi belajar dalam proses pembelajaran Akuntansi sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik, 2) bagi sekolah, hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dan orang tua melalui Komite Sekolah sehingga peran Komite Sekolah akan semakin meningkat, 3) bagi orang tua sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan perhatiannya terhadap belajar dan prestasi belajar anak, 4) bagi peneliti , yaitu dapat melengkapi dan atau memperluas khasanah teori yang sudah diperoleh melalui penelitian lain sebelumnya; memberi peluang untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lainnya yang belum digunakan dalam penelitian ini.


Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

0 11 79

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012 2013

0 6 154

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR AL ISLAM SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL

0 3 101

Hubungan antara movitasi belajar, fasilitas belajar, dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

0 1 155

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Tamansiswa Nanggulan kelas II jurusan akuntansi.

0 0 168

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 174

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Tamansiswa Nanggulan kelas II jurusan akuntansi - USD Repository

0 0 166

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 1 155

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124