Tabel 1.2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak Jumlah Karyawan Tetap Menurut Jabatan Tahun 2013 No Jabatan Jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting di dalam suatu
perkantoran ataupun perusahaan, merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan, dengan memiliki tenaga kerja yang terampil serta memiliki motivasi tinggi, perkantoran serta perusahaan memiliki asset yang sangat mahal yang sulit dibeli dengan uang. Apabila diberdayakan dengan baik dan benar akan menjadi modal dasar yang efektif. Oleh sebab itu sebuah perkantoran ataupun perusahaan perlu mengadakan perencanaan dan pengolahan karyawan yang baik terhadap yang sudah ada maupun untuk karyawan yang akan datang salah satunya adalah dengan mendisiplinkan karyawan.
Semangat dan disiplin kerja yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas kerja seseorang. Karyawan yang memiliki semangat dan disiplin kerja yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi pula dan sebaliknya karyawan yang memiliki disiplin kerja yang rendah akan menghasilkan produktivitas yang rendah pula. Semangat dan disiplin kerja akan merangsang karyawan untuk bekerja dan berkreativitas lebih baik.
Disiplin dapat dilihat bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan tugas dengan baik, mematuhi semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin hanya bisa terwujud melalui Adanya disiplin pribadi yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggujawab karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.Hal ini dapat mendorong gairah kerja dan semangat kerja. Pada Tabel 1.1 berikut ini disajikan jumlah karyawan tetap pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak Tahun 2011-2013
Tabel 1.1 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak Jumlah Karyawan Tetap 2011-2013 Awal Akhir Perubahan No Tahun Masuk Keluar Turn over Tahun Tahun naik turun 1 201162
1 63 0,01 - - 2 2012
63
14
9
68 0,23 (0,22)68
- - 3 2013
10
58 0,10 0,13 4 201458
1
1
58 0,02 0,08 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak 2014Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat perputaran karyawan (labour
turnover ) mengalami fluktuasi. Tahun 2011 perputaran karyawan sebanyak
0,01%, sedangkan pada Tahun 2012 peputarankaryawan meningkat menjadi 0,23%, sedangkan Tahun 2013 peputaran karyawan menurun menjadi 0,10%. Dan Tahun 2014 perputaran karyawan sebanyak 0,02
Jumlah karyawan tetap menurut jabatan pada Dinas Pencatatan Sipil Kota Pontianak yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak
Jumlah Karyawan Tetap Menurut Jabatan
Tahun 2013
No Jabatan Jumlah1 Esselon IIa
1 Kepala Dinas
2 Esselon IIIa Sekretaris
1
3 Esselon IIIb a. Kabid Pelayanan Kependudukan.
1 b. Kepala Bidang Pencatatan Sipil.
1 c. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Kependudukan.
1 Esselon Iva.
a. Kepala Seksi Perkawinan, Perceraian &Pengakuan anak.
1 b. Kepala Seksi Kelahiran, Kematian, & Pengesahan anak.
1
4 c. Kepala Seksi Dokumen.
1 d. Kepala Sub Bagian keuangan.
1 e. Kepala Seksi Mutasi Penduduk.
1 f. Kepala Sub Bagian Perencanaan.
1 g. Kepala Sub Bagian Umum & Kekaryawanan.
1 h. Kepala Seksi Pengelolaan Data Kependudukan.
1 i. Kepala Seksi Indentitas Penduduk.
1 j. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Kependudukan.
1
5 Staf Gol. III Staf.
16
6 Staf Gol. II Staf.
11
7 Staf Gol. I Staf.
2 PNS Di Kecamatan Pontianak Selatan
8 Staf Gol.III Staf.
2
10 Staf Gol.III Staf.
1
11 Staf Gol.II Staf.
1 PNS Di TDPK Pontianak Barat
12 Staf Gol.II Staf.
2 PNS Di TPDK Pontianak Utara
13 Staf Gol.III Staf.
2 PNS Di Kecamatan Pontianak Kota
14 Staf Gol.III Staf .
2
15 Staf Gol.II Staf.
1 PNS Di Kecamatan Pontianak Tenggara
17 Staf Gol.III Staf.
2 Jumlah Karyawan
58 Sumber:Dinas Kependududkan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak 2014 Bedasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa jabatan terbanyak dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak adalah Staf
Golongan III berjumlah 16 karyawan.
Jumlah karyawan tetap menurut golongan pada Dinas Pencatatan Sipil Kota Pontianak yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak Jumlah Karyawan Tetap Menurut Golongan Tahun 2013 No Golongan Jumlah1 IV/c
1
2 IV/b
1
3 IV/a
3
4 III/d
6
5 III/c
5
6 III/b
7
7 III/a
8
8 II/b
5
9 II/c
3
10 II/d
3
11 I/d
1
12 I/d
1 PNS Di Kecamatan Pontianak Selatan
13 III/a
1
14 III/b
1
15 II/b
1 PNS Di Kecamatan Pontianak Timur
16 II/c
1
PNS Di TDPK Pontianak Barat
II/b
Salah satu indikator yang menunjukkan penurunan disiplin kerja karyawan adalah tingkat absensi karyawan yang terus meningkat. Oleh karena itu sebaiknya instansi memperhatikan penyebab terjadinya penurunan disiplin kerja karyawan.
Golongan III/d berjumlah 6 karyawan.
58 Sumber:Dinas Kependududkan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak 2014 Bedasarkan Tabel 1.3 di atas dapat dilihat bahwa golongan terbanyak dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak adalah
1 Jumlah Karyawan
1
III/b
25 III/a
24
1 PNS Di Kecamatan Pontianak Tenggara
2
23 III/b
18
22
1 PNS Di Kecamatan Pontianak Kota
1
III/a
21 III/b
20
1 PNS Di TPDK Pontianak Utara
1
II/b
19 II/d
Permasalahan dapat ditelusuri dengan melihat tingkat absensi yang
Tabel 1.4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak
Tingkat Absensi Karyawan Tetap
Tahun 2011-2013
Jumlah (Absensi) Jumlah Hari Kerja
Persentase NO Tahun
Karyawan Normal JK X HK (%) Sakit Izin Alpa Total 1 2011
63 228 15.276
20
30
10 60 3,92 2 2012 68 226 14.012
10
25
11 46 3,28 3 2013 58 224 12.992
25
35
15 75 5,77
Sumber:Dinas Kependududkan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak 2014
Untuk menghitung tingkat absensi karyawan tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut: Tingkat Absensi Jumlah Absensi karyawan tiap periode
= x 100 %
Jumlah Karyawan x Hari Kerja Normal Diketahui bahwa tingkat absensi karyawanTahun 2011 sebesar 3,92%. Pada Tahun 2012 jumlah tingkat absensi karyawan mengalami penurunan yaitu 0,64%.
Sedangkan Tahun 2013 jumlah absensi karyawan mengalami peningkatan sebesar 2,49%. Peningkatan ini harus ditindaklanjuti agar tidak terjadi permasalahan yang besar, yang berakibat dapat merusak pekerjaan di instalasi tersebut. Diharapkan Kepala Dinas dapat melihat peningkatan jumlah absensi tersebut.
Pada Tabel 1.5 di bawah ini dapat dilihat jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak Tahun 2011-2013 sebagai berikut:
Tabel 1.5 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak Jumlah Pelanggaran DisiplinKaryawan Tahun 2011-2013Datang Meninggalkan Pulang Tanpa Jumlah No Tahun
Terlambat pekerjaan Alasan Pelanggaran 1 2011
20
10
10
40 2 2012
10
11
6
27 3 2013
23
10
15
48 Sumber:Dinas Kependududkan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak 2014 Pada Tabel 1.5 di atas dapat dilihat banyaknya jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan dari Tahun 2011 sebanyak 40 pelanggaran. Pada Tahun
2012 pelanggaran mengalami penurunan sebanyak 32,5%. sedangkan pada Tahun 2013 pelanggaran karyawan kembali naik sebesar 77,7%. Dapat dilihat bahwa jumlah pelanggaran disiplin karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak dalam tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi.
Dampak dari lemahnya kedispilinan karyawan mengakibatkan tingkat kinerja menurun akibatnya pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya serta dapat berakibat buruk bagi karyawan yang lainnya.
Pada Tabel 1.6 di bawah ini dapat dilihat jumlah sanksi yang diberikan kepada karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
Tabel 1.6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak
Jumlah sanksi yang diberikan pada Karyawan
Tahun 2011-2013
Tahun No Sanksi Jenis Sanksi 2011 2012 20131 Ringan Teguran lisan
20
10
23
2 Ringan Teguran tertulis
10
11
10
3 Ringan Pernyataan tidak puas secara tertulis
10
6
15 Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
4 Sedang
- (satu) Tahun Penundaan kenaikan pangkat selama 1
5 Sedang
- (satu) Tahun Penurunan pangkat setingkat lebih rendah
6 Sedang
- selama 1 (satu) Tahun Penurunan pangkat setingkat lebih rendah
- 7 Berat
- selama 3 (tiga) Tahun Pemindahan dalam rangka penurunan
8 Berat
- jabatan setingkat lebih rendah Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang
9 Berat menduduki jabatan struktural atau - - - fungsional tertentu Pemberhentian dengan hormat tidak atas
10 Berat permintaan sendiri atau pemberhentian - - - tidak dengan hormat sebagai PNS JUMLAH
40
27
48 Sumber:Dinas Kependududkan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak 2014
Bedasarkan Tabel l.6 di atas rata-rata karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak hanya diberikan sanksi ringan. Pada Tahun 2012 sanksi yang diberikan mengalami penurunan sebesar 32,5%. Sedangkan Tahun bahwa jumlah sanksi pelanggaran disiplin karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak dalam tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi.
Melihat keadaaan tersebut penulis ingin menelusuri lebih jauh lagi untuk menganalisis “Pengaruh Masa Kerja, Usia, Pangkat dan Golongan terhadap disiplin kerja pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Pontianak ”.
A. Permasalahan
Bedasarkan uraian dari latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini: “Apakah Masa kerja, usia, pangkat dan golongan berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak”.
B. Pembatasan Masalah.
Agar pembatasan masalah dalam penelitian ini lebih fokus maka penulis menitikberatkan pada hal yang mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak yang terdiri dari Masa Kerja, Usia, Pangkat dan Golongan.
C. Tujuan Penelitian.
Sesuai dengan permasalahan di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui Apakah Masa Kerja, Usia, Pangkat dan Golongan berpengaruh Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak”.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis.
Sebagai Pengetahuan yang bermanfaat dalam memahami permasalahan displin karyawan dan permasalahan yang ada dalam instansi sehingga dapat mewujudkan pemahaman yang utuh untuk dijadikan pedoman dalam dunia kerja dimasa mendatang.
2. Bagi Instansi.
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak dalam membuat kebijakan disiplin karyawan dimasa mendatang.
3. Bagi Almamater.
Penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan acuan atau referensi bagi rekan-rekan mahasiswa yang ingin membahas dan meneliti lebih lanjut mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia.
E. Kerangka Pemikiran.
Sugiono (2004: 42): “Kerangka pemikiran adalah model konseptual tetang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi kan sebagai masalah yang penting”. Kerangka pemikiran menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti.
Pertautan antara variabel itu selanjutnya akan dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitian. Jadi kerangka pemikiran merupakan sintesa hubungan
Dibawah ini digambarkan Kerangka Pemikiran mengenai pengaruh Masa Kerja, Usia, Pangkat dan Golongan terhadapat disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
Gambar 1.1 Kerangka PemikiranPengaruh Masa Kerja, Usia, Pangkat dan Golongan terhadap disiplin kerja pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
Masa Kerja Usia
Disiplin Kerja
Pangkat dan Golongan
Masa Kerja adalah jangka waktu atau lamanya karyawan bekerjapada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pontianak.
Usia adalah umur karyawan pada saat dilakukannya penelitian pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak, menurut Menpan batas usia pensiun karyawan yaitu 58 tahun. Usia juga bisa menjadi suatu faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan kerja karyawan. Karyawan yang memiliki usia muda cenderung memiliki fisik yang kuat dari pada karyawan dengan usia tua.
Pangkat dan Golongan merupakan jenjang pangkat dan golongan pada
Disiplin kerja adalah tingkat kedisiplinan karyawan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak pada saat dilakukanya penelitian.
Bedasarkan Gambar 1.1 di atas menjelaskan pengaruh Usia, Masa Kerja, serta Pangkat dan Golongan terhadap Disiplin Kerja Karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
F. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yang mana pendekatan penelitian untuk mencari fakta-fakta yang ada di dalam suatu populasi.
Suharsimi Arikunto (2005:123) menjelaskan bahwa : “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu suatu gejala yang terdapat pada saat penelitian dilakukan
”. Jadi tujuan penelitian deskriptif yaitu membuat sebuah penjelasan secara sistematis yang faktual serta akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat atau daerah tertentu.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penulisan ini dikumpulkan dengan menggunakan: a.
Wawancara.
Yaitu berkomunikasi langsung dengan Kepala Dinas Di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
b.
Kuesioner.
Pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada atasan (Kepala Dinas) memberikan penilaian tentang disiplin kerja guna mengumpulkan informasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan penulis.
3. Populasi dan Sampel a. Populasi.
Pengertian populasi menurut Husein Umar, (2005:107), adalah: “Wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 57 Karyawan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak
b. Sampel Pengertian sampel menurut Husein Umar, (2005:107) adalah:
“Sebagian atau wakil dari suatu populasi yang diteliti yang menjadi sumber diselidiki satu persatu. Sampel yang diambil dari pengumpulan data ini adalah 57 Karyawan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
4. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian yang digunakan adalah yang berhubungan dengan pengaruh Pendisiplinan Karyawan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: a.
Masa Kerja.
b.
Usia c. Pangkat dan Golongan d. Disiplin Kerja
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai variabel penelitian yang digunakan bisa dilihat pada Tabel 1.7 di bawah ini:
Tabel 1.7 Operational Variabel PenelitianNo Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Rentang waktu dihitung Baru
Data Masa
1 Masa Kerja selama pengambilan (SK) Kerja sampai penerimaan pangkat. Lama
Muda Umur karyawan pada saat
2 Usia Data Usia penelitian.
Tua Jenjang pangkat dan golongan selama berkerja di Tinggi
Data Pangkat dan Kantor Dinas
3 Pangkat dan Golongan Kependudukan dan Rendah
Golongan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
Kedisiplinan karyawan Tinggi
Disiplin Dinas Kependudukan dan
4 Kuesioner Kerja Pencatatan Sipil Kota
Rendah Pontianak
Sumber: Data Olahan 2014 5.
Alat Analisis a.
Uji instrument
1) Uji Validitas.
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana kecepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukanya pengukuran tersebut. Menurut Sugiyono (2009:101): “Dikatakan valid apabila nilai korelasi di atas 0,256 (1%), 0,195 (5%)
”. Sedangkan untuk mengukur kevalidan kuesioner penelitian
N
xy x y
Rxy 2 2 2 2
N x N x N y N y
Keterangan: Dimana:
r xy = koefisien korelasi suatu butir/item X = Skor item peryataan.
Y = Skor total peryataan.
XY = Skor total peryataan dikalikan dengan skor total.
N = jumlah responden. Nilai r kemudian dibandingkan dengan r Tabel (r kritis ). Bila r hitung dari rumus di atas lebih besar dari r Tabel maka butir tersebut valid, dan sebaliknya.
2) Uji Reliabilitas.
Pengujian realibilitas berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat tes (instrument). Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil yang konsisten bila digunakan untuk mengukur obyek yang sama dengan alat ukur yang sama. Menurut Ghozali (2005:95):
“Dikatakan reliabel jika cronbach alpha > 0,60”.
Berikut Rumus Koefisien Reabilitas Alpha Croncbach :
2 Keterangan : a = Koefisien Reabilitas yang dicari.
K = Jumlah butir pernyataan.
2 ∑ = Jumlah Varians butir pernyataan.
2 = Varians total.
2 b. ).
Chi Kuadrat (X Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik (non parametric test). Chi kuadrat merupakan salah satu tes statistik non parametik atau tes bebas distribusi. Perhitungannya didasarkan pada data hitung dan ranking, tes non parametrik ini tidak begitu cermat dan kekuatannya pun tidak sebesar tes parametrik.
Tes chi kuadrat digunakan untuk variabel-variabel dimana salah satu variabelnya tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya yang berbentuk data diskrit. Kegunaan chi kuadrat adalah untuk mengestimasi kemungkinan dan adanya hubungan selain faktor kesalahan sampling.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. H = Tidak ada hubungan Masa Kerja dengan disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
H i = Ada hubungan Masa Kerja dengan disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
2. H = Tidak ada hubungan Usia dengan disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
i
H = Ada hubungan Usia dengan disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak.
3. H = Tidak ada hubungan pangkat dan golongan dengan disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak. Hi = Ada hubungan pangkat dan golongan dengan disiplin kerja karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Pontianak. Selanjutnya membandingkan antara chi kuadrat dari hasil perhitungan dengan kritik chi kuadrat, akhirnya mengambil kesimpulan dengan ketentuan :
2
2
a. lebih besar daripada chi kuadrat maka Bila harga chi kuadrat χ hitung χ tabel hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis alternatif (H i ) diterima.
2
2
b. lebih kecil daripada chi kuadrat maka
hitung tabel
Bila harga chi kuadrat χ χ hipotesis nol (H ) diterima dan hipotesa alternatif (H i ) ditolak.
Prof. DR. Sudjana, M.A.,M.Sc (2004:190) menyatakan bahwa faktor-faktor pengujian yang terdiri dari dua kategori dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
2
n(| ad − bc | − ½n )
2
= efgh Selanjutnya apabila ternyata terdapat pengaruh antara faktor yang satu dengan yang lainnya, langkah berikutnya ialah mencari seberapa kuat pengaruh itu terjadi. Untuk menentukan pengaruh antara dua faktor yang telah disusun dalam daftar kontingensi digunakan koefisien kontingensi C yang rumusnya adalah sebagai berikut:
2 = √
2