Ananti Wahyu Ajeng Praptiwi BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam

  kegiatan perekonomian, karena SDM dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan barang atau jasa oleh satuan-satuan ekonomi, Siagian (Hayati, 2012). Faktor yang paling penting dalam mencapai tujuan organisasi adalah faktor SDM karena sebaik apapun sebuah organisasi tanpa adanya SDM (pegawai/karyawan) tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya itu semua, pada dasarnya SDM sebagai penggerak didalam organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan.

  Dalam suatu perusahaan ketika melaksanakan tugasnya, baik perusahaan tersebut bergerak di bidang industri, jasa maupun perdagangan, akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah di sepakati bersama. Perlu diketahui bahwa keberhasilan perusahaan bukan tergantung pada keunggulan teknologinya maupun sarana prasarana tetapi keberhasilan itu akan tergantung kepada SDM. Jadi SDM dapat dipandang sebagai suatu faktor penentu untuk menunjang segala inovasi upaya mewujudkan tujuan perusahaan.

  SDM merupakan setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan yang membutuhkan jasa tenaga kerja, dimana ada timbal balik diantaranya yaitu perusahaan akan memberi gaji pokok tiap tahun atau tiap

  1 bulannya kepada karyawan serta kompensasi-kompensasi lainnya sesuai dengan perusahaan tersebut.

  PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) Persero merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang transpotasi untuk umum dalam negeri. Kereta Api merupakan mode transpotasi darat berbasis jalan rel yang efisien dan efektif. Hal ini dibuktikan dengan daya angkutnya baik berupa manusia ataupun barang yang lebih besar dibandingkan dengan moda transportasinya darat lainnya. Begitu juga dengan konsumsi bahan bakar kereta api relatif lebih hemat dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, perkeretaapian di Indonesia seharusnya lebih dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan.

  PT KAI melakukan perubahan sistem, sebenarnya perubahan dan inovasi oleh PT KAI ini merupakan bagian dari self renewing system yakni sebuah sistem yang mempunyai mekanisme memperbarui dirinya sendiri sesuai perkembangan lingkungan internal dan eksternalnya. Perubahan tersebut digagas oleh Direktur PT KAI. Perubahan tersebut dimulai dari, pergantian Direksi pada tahun 2009 membuat perusahaan menjadi semakin giat dalam melakukan banyak perubahan dan perbaikan dalam berbagai aspek bisnis perusahaan, mulai dari perubahan struktur organisasi yang semula konvensional menjadi lebih modern, revitalisasi asset-asset perusahaan, pembenahan prosedur perusahaan, pengelolaan SDM perusahaan secara menyeluruh, dan lain-lain. Sebelumnya, kereta api dan stasiun di Indonesia identik dengan kekumuhan dan kesemrawutan, banyak keluhan dari masyarakat akan buruknya pelayanan PT KAI (DetikNews, 2011). Ditambah pula dengan adanya tekanan publik terkait dengan keamanan dan kenyamanan serta keselamatan transportasi kereta api.

  Perubahan sistem yang dilakukan PT KAI yaitu disebut dengan System

  

Analysis and Program Development (SAP) adalah suatu software yang

  dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif, PT. KAI Purwokerto sudah menggunakan aplikasi SAP sejak tahun 2010, sejak saat itu PT. KAI Purwokerto mulai ada kemajuan yang sangat pesat, sistem SAP tersebut terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

  Berdasarkan hasil studi pendahuluan, perubahan semangat kerja PT KAI pada saat sebelum dan sesudah ada sistem SAP di PT KAI yaitu : pada saat sebelum ada system SAP karyawan PT KAI masih banyak yang datang terlambat setiap harinya, banyak karyawan yang bekerja tidak sesuai target yang di tentukan oleh perusahaan, tingginya tingkat absensi di karenakan banyak karyawan yang membolos kerja, dan rendahnya motivasi untuk bekerja. Pada tahun 2010 setelah adanya sistem SAP di PT KAI para karyawan di kantor PT. KAI Purwokerto sangat antusias dalam bekerja terlihat pada saat mereka menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan, serta karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batasan waktu yang sudah ditentukan, disamping itu karyawan sangat disiplin dalam bekerja, apabila karyawan tidak masuk kerja tanpa keterangan melebihi 5 hari maka karyawan tersebut langsung di PHK oleh sistem, dan tingginya motivasi karyawan di kantor PT KAI Purwokerto, hal ini berkaitan dengan semangat kerja yang dimiliki para karyawan di kantor PT. KAI Purwokerto.

  Karyawan tersebut harus memiliki semangat kerja karena semangat kerja sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan, terutama faktor yang penting bagi sebuah perusahaan karena menyangkut dengan kinerja karyawan. Dengan semangat kerja maka akan mendorong karyawan untuk giat, melakukan sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan akan lebih cepat dan lebih baik, terutama untuk meningkatkan budaya organisasi pada sebuah perusahaan dengan mencapai nilai-nilai atau norma-norma yang diinginkan perusahaan untuk mencapai tujuan budaya organisasi.

  Hal ini sejalan dengan pendapat Siswanto (Novianingsih, 2013) yang mengatakan bahwa semangat kerja adalah keadaan psikologis seseorang yang menimbulkan kesenangan yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

  Aspek dari semangat kerja menurut Maier (Majorsy, 2007), adalah kegairahan atau antusiasme, kualitas untuk bertahan, kekuatan untuk melawan frustasi, semangat kelompok.

  Selain adanaya sistem SAP didalam PT KAI para karyawan dituntut untuk menerapka lima nilai utama yang ada di dalam PT. KAI Purwokerto antara lain:

  Tabel 1 Lima Nilai Utama Budaya Organisasi PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (DAOP) 5 Purwokerto

  No Nilai Utama Keterangan

  1. Integritas Kami insan PT. KAI (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

  2. Profesional Kami insan PT. KAI (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

  3. Keselamatan Kami insan PT. KAI (Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan ataumenciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.

  4. Inovasi Kami insan PT. KAI (Persero) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.

  5. Pelayanan Kami insan PT. KAI (Persero) akan memberikan Prima pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).

  Berdasarkan penjelasan tabel di atas 5 nilai utama budaya organisasi PT KAI Purwokerto bahwa integritas setiap karyawan harus menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap tingkah lakunya, yaitu salah satunya dengan cara membantu program pemerintah dalam memberantas korupsi di tanah air, inisiatif untuk melawan korupsi ini sudah dilaksanakan sejak nilai utama perusahaan yang integritas berada di dalamnya. Sedangkan nilai profesional yaitu salah satu bukti PT KAI dalam menjalankan nilai professional dalam budaya perusahaan adalah keseriusan PT KAI untuk memperbaiki professional manajemen mereka seperti pembuatan atauran maupun ketentuan baru yang bertujuan mengedepankan keprofesionalitasan PT KAI dalam memberikan pelayanan dan menjamin keselamatan para penumpangnya, seperti staf atau kru dan polsuska dalam setiap perjalanan kereta. Nilai utama keselamatan di PT KAI yaitu pada saat lebaran, skalanya cukup besar dan pada waktu bersamaan, kegiatan ini perlu diantisipasi karena permintaan kebutuhan transportasi sangat tinggi. Untuk mengatisipasi penggunaan jasa kereta api pada saat lebaran, maka perlu di susun rencana operasi angkutan kereta api yang terpadu, sebagai pedoman bagi seluruh jajaran PT KAI dalam memberikan pelayanan kepada para pengguna jasa kereta api, dengan menitik beratkan pada factor keselamatan dan keamanan serta kelancaran perjalanan kereta api. Nilai utama inovasi PT KAI salah satu usahanya yaitu disedikannya berbagai cara pembelian tiket yang semakin memudahkan pelanggan seperti pembelian tiket online, pembelian tiket lewat PT KAI akses serta pembeian tiket menggunaan vending macine selain itu inovasi lewat PT KAI juga dilakukan dengan diluncurkannya berbagai KA dengan rute baru. Nilai utama pelayanan prima di PT KAI yaitu pada saat mudik lebaran dengan menggunakan kereta apai dapat memesan H-90 sebelum keberangkatan yang sudah di tetapkan PT KAI tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk merencanakan perjaanan jauh hari sebelum keberangatan.

  Moeljono (2005) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah sistem nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi yang menuntut perilaku anggota organisasi tersebut. Glaser et al. (1987), Budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti yang dimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-mitos yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yang menyatukan organisasi. Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan, tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda hal ini wajar karena lingkungan organisasinya berbeda-beda pula misalnya perusahaan jasa, manufaktur dan trading. Sedangkan menurut Schein (Ahmed dan shafiq, 2014) Budaya organisasi dapat terdiri dari dua elemen penting dalam kelompok sosial: stabilitas struktural jumlah orang dan asimilasi barang individual dengan standar yang baik.

  Mengingat budaya organisasi merupakan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnya kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan. Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Secara individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman sumber-sumber daya yang ada sebagai stimulus seseorang bertindak.

  Budaya organisasi adalah sistem sebaran di dalam sebuah perusahaan yang dianut oleh setiap karyawan untuk mencapai tujuan yang dimana budaya organisasi tersebut bila di yakini bisa meningkatkan semangat kerja pada setiap individunya.

  Dengan adanya 5 nilai utama yaitu integritas, profesional, keselamatan, inovasi, pelayanan prima di perusahaan tersebut bisa menjadi acuan bagi karyawan di kantor PT. KAI Purwokerto, bahwa budaya organisasi yang baik akan membentuk suatu pola pikir serta perilaku yang baik bagi individu di dalam perusahaan tersebut sehingga diharapkan bagi perusahaan dengan adanya pola pikir serta perilaku yang baik akan meningkatkan sebuah semangat kerja sehingga hasil kerjanya akan lebih maksimal.

  Berdasarkan uraian diatas peneliti bermaksud ingin melakukan penelitian di PT. KAI Purwokerto berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi

  Terhadap Semangat Kerja Pada Karyawan Bagian Kantor PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (DAOP) 5

  Purwokerto”

  B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Semangat Kerja pada karyawan bagian kantor PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (DAOP) 5 Purwokerto.

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Semangat Kerja pada PT Kereta Api Indonesia Daerah Opersi (DAOP) 5 Purwokerto.

  D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis, sumbangan wawasan dan berbagai ilmu pengetahuan tepatnya ilmu psikologi di bidang Psikologi Industri dan Organisasi.

2. Manfaat Praktis

  a. Kepada Perusahaan Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan semangat kerja bagi karyawan dengan memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi semangat kerja tersebut. b. Kepada karyawan Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pada karyawan agar tetap memiliki semangat kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan di PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (DAOP) 5 Purwokerto.