Pangeran Indra Maulana (2000) - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pangeran
Of - 30b,t{
72
BACAAN SO
TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM
Baginda bangun untuk mempersiapkan perang melawan
pasukan Maharaja Bahrum Dewa.
Menjelang pagi terompet yang membangunkan semangat perang dibunyikan dan pasukan Baginda pun berangkat menuju Kerajaan Baginda Syaidil Arifin.
Sementara itu, Pasukan Maharaja Bahrum Dewa sedang bertarung dengan pasukan Maharaja Syaidil Arifin.
Langkah pasukan Indra Maulana telah sampai di
tempat peperangan. Mereka bergabung dengan pasukan
Maharaja Syaidil Arifin. Bermajenggi membunuh lawannya
dengan keji, sedangkan Indra Maulana menghampiri Maharaja Bahrun Dewa dengan kudanya. Keduanya samasama
sakti. Maharaja Bahrum Dewa menghunuskan pedang saktinya ke arah Indra Maulana, tetapi tidak mengenai tubuh
Indra Maulana. Ketika Maharaja Bahrum Dewa tidak bersenjata lagi, Indra Maulana menangkap leher Maharaja
Bahrun Dewa dan Maharaja Gardan Dewa. Lalu, diadukan
kepalanya dengan keras sehingga tewas. Pasukan Indra
Maulana bersoraksorai. Mereka berpelukan.
Kedatangan Indra Maulana terdengar oleh Putri Ratna
Kemala. Cepatcepat ia mengambil Bunga Pujenggi dan
menyambut Indra Maulana dengan tang is kerinduan
seorang adik terhadap kakaknya.
Baginda Syaidil Arifin menyambut Indra Maulana dengan senang. Pasukan Indra Maulana dan pasukan Syaidil
Arifin dijamu oleh Baginda Syaidil Arifin dengan makanan
yang lezatIezat.
Akhirnya, Indra Maulana dapat bertemu kembali dengan Puteri Ratna Kemala yang telah lama dicari. Kebahagiaan mereka pun tak dapat dihindari. Seluruh penghuni istana berpesta pora menyambut kemenangan Indra
Maulana.
I~
URUTAN
t o LJ
L8{!,
J
PANGER:L\NINDRA MAUlANA
Diceritakan kembali oleh
Rr. Dwiantari
f/~lI!"
..
----
II1I i
PERPUSTAKAAN
PUSAT PEM8INAAf'. DAtJ
P F. N G H 1 6 A N G ll, N BAH A S A
o EPA R T E r.l E N P E f~ !) I 0 11
Of - 30b,t{
72
BACAAN SO
TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM
Baginda bangun untuk mempersiapkan perang melawan
pasukan Maharaja Bahrum Dewa.
Menjelang pagi terompet yang membangunkan semangat perang dibunyikan dan pasukan Baginda pun berangkat menuju Kerajaan Baginda Syaidil Arifin.
Sementara itu, Pasukan Maharaja Bahrum Dewa sedang bertarung dengan pasukan Maharaja Syaidil Arifin.
Langkah pasukan Indra Maulana telah sampai di
tempat peperangan. Mereka bergabung dengan pasukan
Maharaja Syaidil Arifin. Bermajenggi membunuh lawannya
dengan keji, sedangkan Indra Maulana menghampiri Maharaja Bahrun Dewa dengan kudanya. Keduanya samasama
sakti. Maharaja Bahrum Dewa menghunuskan pedang saktinya ke arah Indra Maulana, tetapi tidak mengenai tubuh
Indra Maulana. Ketika Maharaja Bahrum Dewa tidak bersenjata lagi, Indra Maulana menangkap leher Maharaja
Bahrun Dewa dan Maharaja Gardan Dewa. Lalu, diadukan
kepalanya dengan keras sehingga tewas. Pasukan Indra
Maulana bersoraksorai. Mereka berpelukan.
Kedatangan Indra Maulana terdengar oleh Putri Ratna
Kemala. Cepatcepat ia mengambil Bunga Pujenggi dan
menyambut Indra Maulana dengan tang is kerinduan
seorang adik terhadap kakaknya.
Baginda Syaidil Arifin menyambut Indra Maulana dengan senang. Pasukan Indra Maulana dan pasukan Syaidil
Arifin dijamu oleh Baginda Syaidil Arifin dengan makanan
yang lezatIezat.
Akhirnya, Indra Maulana dapat bertemu kembali dengan Puteri Ratna Kemala yang telah lama dicari. Kebahagiaan mereka pun tak dapat dihindari. Seluruh penghuni istana berpesta pora menyambut kemenangan Indra
Maulana.
I~
URUTAN
t o LJ
L8{!,
J
PANGER:L\NINDRA MAUlANA
Diceritakan kembali oleh
Rr. Dwiantari
f/~lI!"
..
----
II1I i
PERPUSTAKAAN
PUSAT PEM8INAAf'. DAtJ
P F. N G H 1 6 A N G ll, N BAH A S A
o EPA R T E r.l E N P E f~ !) I 0 11