Peranan Humas Pemda dalam Mensosialisasikan Informasi pembangunan Daerah (Studi di Daerah Kabupaten Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

PERANAN HUMAS PEMDA DALAM MENSOSIALISASIKAN

  INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH (

Studi di Daerah Kabupaten Jeneponto)

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Oleh Saroddin S 50700113253 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Saroddin S Nim : 50700113253 Fak/Jur : Dakwah dan Komunikasi/ Ilmu Komunikasi Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat di buktikan bahwa sebagian atau keseluruhan Skripsi ini Hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

  Gowa, November 2017 Saroddin S NIM. 50700113253

KATA PENGANTAR

  ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

ﻰﻠﻋ مﻼﺴﻟاو ةﻼﺻو ,ﻦﯾﺪﻟاو ﺎﯿﻧﺪﻟا رﻮﻣأ ﻰﻠﻋ ُﻦْﯿِﻌَﺘْﺴَﻧ ِﮫِﺑ َو , َﻦْﯿ ِﻤَﻟﺎَﻌﻟْا ِ ّب َر ِ ُﺪْﻤَﺤْﻟَا

...ﺪﻌﺑ ﺎﻣأ .ﻦﯿﻌﻤﺟأ ﮫﺑﺎﺤﺻأو ﮫﻟآ ﻰﻠﻋو ﻦﯿﻠﺳﺮﻤﻟاو ءﺎﯿﺒﻧﻷا فﺮﺷأ

  Tiada ucapan yang patut dan pantas diucapkan atas terselesainya skripsi “Peranan Humas Pemda dalam Mensosialisasikan Informasi yang berjudul

Pembangunan Daerah (Studi di Daerah Kabupaten Jeneponto) , kecuali

ucapan syukurKepada Allah SWT., karena Dia-lah sumber kenikmatan dan

sumber kebahagiaan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

Nabiullah Muhammad SAW., yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada

umat manusia.

  Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang terlibat dalam

memberikan bantuan, bimbingan serta dorongan. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

  

1. Prof. Dr. H. Musafir Pabbabari M.Si., Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Alauddin Makassar.

  

2. Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M., Selaku Dekan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  

3. Ramsiah Tasruddin, S.Ag., M.Si., Ketua JurusanIlmu Komunikasi Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan Haidir Fitra Siagian,S.Sos., M.Si., Ph.D Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  

4. Dra. Hj. Radhiah AP., M. Si., Pembimbing I, yang dengan sabar

membimbing penulis dan memberikan motivasi sehingga kritikan dan saran dapat penulis terima dengan baik sehingga penulis bisa merampungkan skripsi ini.

  

5. Suryani Musi, S. Sos., M.I.Kom., Pembimbing IIyang selalu sabar membantu

dan membimbing penulis sehingga penulis mampu menyerap ilmu dan menyelesaikan skripsi ini.

  

6. Dr. H. Misbahuddin, M. Ag, selaku penguji I dan Dr. Muhammad Anshar

Akil, ST., M. Si, selaku penguji II yang telah memberikan saran dan ilmu kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  

7. Segenap Dosen, Staf Jurusan, Tata Usaha, serta Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi tak lupa penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ilmu, bimbingan, arahan serta motivasi selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi.

8. BapakDrs. Muh. Fajaruddin, SE.,M.Si., Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa dan Staff Dinas Pemuda dan Olahraga.

  

9. Teman seperjuangan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terkhusus Jurusan

Ilmu Komunikasi Angkatan 2013, Kepada kelas Ikom F 2013, yang telah menjadi teman seperjuangan selama 4 tahun. Untuk senior I.Kom 2012 dan

semua senior yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, hingga sekarang.

  

10. Untuk Teman seperjuangan selama pembuatan skripsi KhusunyaHerdianto,

Heri Sakti Adji, Nur Sakinah, Hardianti Rukmana S.Ikom, Jumriati, Ismail

  Idrus, La Ode Yhaman, Gunawan, Jusmawati, terima kasih atas dukungannya selama ini.

  

11. Sahabat terbaik,Irsan, Faisal, Kakanda Tasrum Alimus, Akbar Misbah, Nur

Ikhsan Syam, Kahar Karca, La Ode Yhaman, Suhardi Zamir, Mustamin, Muh Asri Efendi, Saenal Abidin, yang selalu memberikan motivasi dan juga telah berbagi ilmu dan pengalaman selama penulis mengikuti aktivitas di kampus UIN Alauddin Makassar.

  

12. Teman Kuliah Kerja Nyata (KKN),Kab. Gowa, Kec. Tompobulu, Desa

Datara. Terkhusus untuk Posko Tonroa, Irnawati Gani, Melly, Hikmah, Rini,

Zulkarnain, yang selalu memberikan motivasi dan dorongan dan dukungan.

  Segenap jiwa dan cinta serta ketulusan dalam hati, saya ucapkan terima

kasih ku kepada kedua orang tua saya Ayahanda tercinta Almarhum Sattu dan

Ibunda tercinta Caya yang selamanya menjadi sumber inspirasi, semangat,

kekuatan, dan keberuntungan, serta kehangatan dalam melewati berbagai

tantangan dan do’a yang tak terhingga, yang penulis sadari bahwa Allah swt telah

memberikan keberuntungan yang tak terbatas kepada penulis karena memberikan

kedua orang tua yang luar biasa kepada penulis, Alhamdulillah. Serta buat Kedua

Kakak saya Sikki dan Sewang S. E,. M. M beserta kepada keluarga besar kami.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu demi kesempurnaan kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi para pembaca.

  Samata-Gowa,06November 2017 Penulis, SARODDIN S NIM: 50700113253

  

DAFTA ISI

  KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................... ii DAFTAR KEASLIAN SKRIPSI..................................................................... iii DAFTAR TABEL............................................................................................ iv ABSTRAK ....................................................................................................... v

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 8 C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ........................................... 8 D. Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu ........................................... 11 E. Tinjauan dan Kegunaan.................................................................. 18 BAB II TINJAUAN TEORITIS ...................................................................... 20 A. TeoriKomunikasiPublik..................................................... ............ 20 B. RuangLingkupPublik Relations ..................................................... 24 C. Teori Two-Way SimetrisHumas .................................................... 33 D. Public relations dalam perspektif al- qur’an ................................... 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 35 A. Jenis penelitian ............................................................................... 35 B. Pendekatan penelitian..................................................................... 36 C. Metode pengumpulan data ............................................................. 36 D. Instrumen penelitian....................................................................... 39 E. Teknik pengelolahan dan analisis data........................................... 40

  F. Pengujian Keapsahan Data............................................................. 41

  BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN ................................. 43 A. Deskripsi Wilayah Penelitian ......................................................... 43 B. Peranan Hubungan Masyarakat Humas ......................................... 53 C. Strategi Dan Faktor PenghambatHumas ........................................ 69 BAB V PENUTUP........................................................................................... 72 A. Kesimpulan .................................................................................... 72 B. Implikasi Penelitian........................................................................ 73 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... PEDOMAN WAWANCARA.......................................................................... SURAT KETERANGAN WAWANCARA .................................................... LAMPIRAN GAMBAR ..................................................................................

  DAFTAR TABEL

  A. Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang..................................................................................................... 16 B. Sumber berdasarkan Olahan Penelitian 2017 ........................................... 38

  C. Jumlah penduduk Kabupaten Jeneponto, Menurut Jenis Kelamin ........... 46

  D. Struktur Humas Kabupaten Jeneponto...................................................... 52

  

ABSTRAK

Nama : Saroddin S Nim : 50700113253

Judul :Peranan Humas Pemda dalam Mensosialisasikan Informasi

pembangunan Daerah (Studi di Daerah Kabupaten Jeneponto)

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan dan strategi humas pemda dalam mensosialisasikan informasi pembangunan Daerah (Studi di Daerah Kabupaten Jeneponto) dan untuk mengetahui faktor penghambat yang dihadapi humas pemda dalam men sosialisasikanIinformasi pembangunan Daerah Kabupaten Jeneponto.

  Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang hanya bersifat mendeskripsikan serta memaparkan peranan atau situasi dan sistem pelaksanaan tugas–tugas humas di pemda tersebut untuk mengembangkan pembangunan yang dimilikinya agar dikenal lebih luas oleh publiknya.

  Hasil penelitian menujukkan bahwa (1) strategi humas yang digunakan dalam mensosialisasikan informasi pembangunan Daerah Kabupaten Jeneponto yaitu adanya kerjasama dari pihak media massa maupun dari pihak instansi lainnya yang terkait, kedisiplinan pegawai humas dalam menjalankan program- program yang telahdirancang, pelaksanaan program kerja urusan wajib pada bagian humas secretariat Daerah Kabupaten Jeneponto telah mencapai hasil yang maksimal, hal ini dapat dilihat pada table realisasi keuangan yang mencapai 96,62%. secara fisik pelaksanaan kegiatan telah terlaksana dengan baik dan optimal serta memenuhi tugas dan fungsi yang dibebankan, hal ini tercermin dari pencapaian sasaran. (2) hambatan yang dihadapi humas pemda dalam mensosialisasikan informasi pembangunan Daerah Kabupaten Jeneponto yakni sarana Transportasi, secara umum tidak ada ditemukan permasalahan pada bagian humas Sekretariat Kabupaten Jeneponto yang sangat amen detail, cuma ada beberapa sarana dan prasarana yang harus diupayakan untuk peningkatan dan penambahan, agar dapat mengantisipasi kendala dan hambatan yang mempengaruhi kinerja pada bagian hSumas setda Kabupaten Jeneponto.

  Implikasi penelitian bahwa untuk memaksimalkan kinerja Humas khususnya dalam Mensosialisasikan Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Jeneponto perlu dilakukan melalui empat aspek yakni aspek Produktifitas, aspek kualitas pelayanan, responsivitas, aspek profesionalisme dan aspek akuntabilitas. Penguatan Kepada pihak humas kabupaten Jeneponto dalam mensosialisasikan program pemerintah kepada masyarakat diharapkan agar lebih memperhatikan masalah-masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia saat ini sedang giat-giatnya

  melaksanakan pembangunan disegala bidang dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional yaitu untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, sesuai dengan yang disebut dalam pembukaan UUD 1945.

  Pembangunan yang dimaksud bukan saja pembangunan berbentuk fisik tetapi mencakup pembangunan mental bangsa. Pembangunan tersebut tidak mungkin berjalan lancar sesuai yang diharapkan apabila sistem pemerintahan tidak dibenahi sedemikian rupa. Karena dengan sistem pemerintahan yang baik dan teraturlah

  1 pembangunan dapat terlaksana.

  Pembangunan nasional merupakan akumulasi dari pembangunan daerah, dimana pada hakekatnya daerah menjadi tempat terakumulasinya program-program pembangunan. Pembangunan daerah akan terlaksana dengan baik, sinergis dan terarah apabila diawali dengan perencanaan yang matang dan profesional serta memperhatikan aspek kontinuitasinya. Perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu diperlukan untuk menjamin laju perkembangan di daerah, dalam mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur secara materil dan spiritual. Seiring dengan makin 1 Gusti Zulkarnain Tompo, Analisis peranan Bappeda dalam pembangunan di mantapnya pelaksanaan otonomi daerah, maka sebagai konsekuensi logisnya bahwa daerah dituntut untuk lebih siap dan mandiri dalam menyusun strategi pembangunan dalam rangka membangun daerahnya sehingga mampu menghadapi persaingan yang semakin kompotitif.

  Konsep pembangunan daerah harus tetap berada dalam bingkai pembangunan nasional. Hakikat pembangunan nasional mencakup semua matra dan aspek kehidupan baik itu aspek ekonomi, sosial,

  2 budaya, ideologi, maupun stabilitas negara .

  Pada umumnya pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara atau bangsa didasarkan pada tiga pendekatan yaitu pendekatan makro, sektroral dan regional. Pembangunan makro, mencakup sasaran-sasaran dan upaya-upaya pada lingkup nasional, yang pencapaiannya merupakan dari hasil dari upaya-upaya pada tingkat sektoral dan regional. Dalam pendapat tersebut terkandung suatu pengertian bahwa pembangunan sektoral yang memfokuskan pada bidang-bidang tertentu seperti pertanian, ekonomi dan sebagainya, dan pembangunan regional yang menekankan pada pelaksanaan pembangunan di suatu daerah tertentu. Pada dasarnya merupakan bagian dari pembangunan nasional itu sendiri.

  Dengan demikian kedudukan pembangunan daerah dalam pembangunan nasional sangat penting. Kegagalan pembangunan di wilayah-wilayah ini jelas akan memberikan dampak negatif terhadap perencanaan pembangunan perkotaan dan pembangunan secara keseluruhan. Ini juga berarti bahwa keberhasilan pembangunan di daerah- 2 A. Murfhi,Analisis peranan Bappeda dalam pembangunan di Kabupaten Jeneponto, goverment: Ilmu pemrintahan, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2012. daerah akan membawa dampak positif terhadap pembangunan nasional secara keseluruhan.

  Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah dengan political will yang tinggi untuk memberikan kewenangannya kepada daerah. Di pihak lain, daerah baik masyarakat maupun pemerintahnya harus benar-benar mempersiapkan diri agar mampu melaksanakan tugas, hak dan kewajibannya tersebut dengan baik, sehingga pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara mandiri dengan menggali potensi-potensi yang dimiliki secara optimal dengan tanpa

  3 mengabaikan kepentingan nasional.

  Sesuai dengan keputusan Presiden No. 27 Tahun 1980 tentang pembentukan Bappeda Republik Indonesia dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional tersebut maka pemerintah Kabupaten Jeneponto didalam melaksanakan pembangunan di daerah terlebih dahulu direncanakan supaya pembangunan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, maka pembentukan badan perencanaan pembangunan di daerah Kabupaten Jeneponto sangat diperlukan dalam melaksanakan secara merata dengan otonomi yang seluas-luasnya, yang diteruskan dengan dikeluarkannya peraturan daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 4 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja lembaga humas daerah Kabupaten Jeneponto.

  Masalah sejalan dengan perkembangan sistem pemerintahan yang terjadi di Indonesia sekarang ini, maka dituntut adanya paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu paradigma pemerintahan yang 3 Gusti Zulkarnain Tompo, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Hasanuddin

  

Makassar, Analisis peranan Bappeda dalam pembangunan di Kabupaten Jeneponto,

  

mengarah pada pemerintah “ good governance. ” Merujuk pada kebijakan

  pemerintah yang tersebut diatas, tampaknya penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang baik, sekarang dituntut untuk mulai mengembangkan dimensi keterbukaan, mudah diakses, accountable dan transparan. Kantor- kantor pemerintah, seperti departemen, atau instansi pemerintah lainnya, mulai menyadari bahwa untuk membangun pemerintahan yang sehat, bersih dan berwibawa, sangatlah diperlukan banyaknya kritikan dan pendapat pihak lain atau pendapat publik.

  Salah satu bagian atau lembaga yang berada dikantor pemerintah yang bertugas mewujudkan bentuk keterbukaan, transparan dan mudah diakses adalah bidang Hubungan Masyarakat (Humas). Sebagaimana diketahui, humas di dalam menjalankan fungsinya, mengembang tugas guna melayani kepentingan publik, yang pada akhirnya membangun citra kantor atau organisasi dimana h umas itu berada.’ Sejak 1 Mei 2010, telah diterbitkan UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik). Lahirnya UU KIP berdasar pada UUD 1945 Pasal 28 huruf F, yang mengamanatkan bahwa:

  Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan nasional, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengola, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan

  4 segala jenis aluran yang tersedia.

  Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan 4

  http://.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/artivle/viewFile/6923/6431 di psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya. Humas berperan menjembatani antara kepentingan pemerintah dan masyarakat daerah di satu pihak denganpihak-pihak lain dalam meningkatkan kinerja pembangunan di masyarakat serta kegiatan pemerintahan fungsi humas ternyata sangat penting dalam organisasi dan lembaga pemerintahan.

  Humas dituntut berperan dan berfungsi secara strategis dan profesional sehingga seorang humas haruslah memiliki kualifikasi yang memadai. Kegiatan keinformasian saat ini selalu berpacu dengan waktu dan humas merupakan ujung tombak penyelenggara informasi pemerintah di daerah. Semua SKPD harus menjalin hubungan dengan humas. Humas itu, ibarat pelita lewat pelayanan informasi yang dilakukan, menerangi dan mencerahkan penyelenggaraan pemerintah daerah dan masyarakat.

  Badan perencanaan pembangunan daerah ini mempunyai fungsi membantu kepala daerah dalam menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaannya. Artinya untuk daerah Kabupaten Jeneponto berfungsi membantu Bupati dalam perencanaan pembangunan. Peran serta masyarakat sebagai wujud dari keseriusan masyarakat mengawal jalannya pembangunan perlu disertai dengan tersedianya ruang partisipasi publik dalam memberikan masukan-masukan yang mencerminkan aspirasi masyarakat.

  Supaya pembangunan bisa terlaksana secara menyeluruh terarah dan terpadu, maka perlu adanya suatu perencanaan yang cukup matang yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai agar apa yang hendak dilaksanakan benar-benar dapat terwujud dengan baik. Melihat begitu pentingnya peranan Bappeda tersebut sebagai badan yang turut aktif membantu Bupati kepala daerah dalam perencanaan pembangunan daerah, maka timbul permasalahan, sejauh mana proses pelaksanaan, tugas dan fungsi serta bagaiman peranan humas Pemda Kabupaten Jeneponto terhadap pembangunan daerah.

  Badan perencanaan dan pembangunan daerah Kabupaten Jeneponto adalah unsur pendukung pemerintah Kabupaten Jeneponto dibidang perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris daerah Kabupaten Jeneponto. Tugas pokok dan fungsi humas Pemda Kabupaten Jeneponto mestilah berperan aktif dalam menjalankan wewenangnya sebagai lembaga langsung dibawah koordinasi Bupati, hal ini ditekankan mengingat pembangunan di wilayah daerah pemerintahan Jeneponto dirasakan belum maksimal dan merata.

  Tentulah kurang maksimalnya kinerja humas Pemda Kabupaten Jeneponto dikarenakan sumber daya manusia yang kurang kompoten dalam melakukan tugas pokok yang sebenarnya beserta prosedur yang benar sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku.

  Jeneponto gersan dan kering itu hanya bagian kecil dari persoalan yang ada di Butta Turatea, namun cukup banyak bertumpuk berbagai persoalan lain yang tak kalah dan jauh lebih pentingnya untuk diseleaikan, walaupun harus ada skala prioritas. Berbagai persoalan itu antara lain ; Jeneponto masih menjadi juru kunci tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di Sulawesi-Selatan, selain itu Jeneponto satu-satunya menjadi daerah tertinggal di Sulawesi Selatan, daerah bermasalah kesehatan, daerah darurat narkoba, dan segelumit persoalan yang lain.

  Berbagai predikat ini telah bertahun-tahun disandang Jeneponto, entah kapan predikat ini bisa hilang dan dapat sejajar dengan daerah lain. Disisi lain, Jeneponto masih dianggap daerah tingkat perekonomian yang sulit berkembang, sehingga Jeneponto menjadi daerah prioritas oleh kementrian desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, untuk diberi stimulus bantuan dalam

  5 berbagai sektor.

  Data dari Bappeda Jeneponto bahwa masih ada sekitar 49 ribu jiwa masyarakat kategori miskin dari ±200 jiwa penduduk. Belum lagi anggaran APBD Jeneponto 70 % terpakai hanya untuk membiayai belanja pegawai, sedangkan anggaran untuk pembangunan sangatlah minim.

  Sektor pelayanan publik, harus diperbaiki kedepannya dan dievaluasi, masih banyak keluhan-keluhan dan pungutan liar pada sektor layanan publik dan pemberian layanan yang tidak sesuai standar operasional.

  Semua masalah ini menjadi pekerjaan rumah pemerintahan dibutuhkan komitmen kuat untuk menyelesaikan pelbagai persoalan- persoalan yang ada, dibutuhkan perencanaan matang dan analisis mendalam bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut, masyarakat mengharapkan Jeneponto sebagai daerah tertinggal, daerah bermasalah kesehatan, IPM yang rendah, daerah yang selalu defisit anggarannya, ini

  5

http://www.Bugiswarta.com/2015/05/Opini-Jeneponto-gammara-mungkinkah.html semua haruslah diselesaikan dan dicarikan formulasi-formulasi yang tepat untuk keluar dari berbagai persoalan tersebut.

  B. Rumusan Masalah

  Diambil dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana peranan humas Pemda dalam menyebarluaskan informasi pembangunan daerah Kabupaten Jeneponto. Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka dirumuskanlah sub masalah antara lain :

  1. Bagaimana peranan humas Pemda dalam mensosialisasikan informasi pembangunan di daerah Kabupaten Jeneponto?

  2. Bagaiman strategi dan cara mengatasi hambatan peranan humas Pemda dalam mensosialisasikan informasi pembangunan di daerah Kabupaten Jeneponto?

  C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus penelitian Peranan humas Pemda dalam mensosialisasikan informasi pembangunan daerah Kabupaten Jeneponto. Berdasarkan judul tersebut maka penelitian ini diarahkan pada fokus penelitian untuk mengetahui bagaimana peranan humas pemda dalam mensosialisasikan informasi pembangunan daerah Kabupaten Jeneponto. Dalam hal ini kaitannya dengan pelaksanaan sosialisasi dan memberitahukan kepada masyarakat Kabupaten Jeneponto dalam hal pembangunan. Oleh sebab itu, penelitian ini lebih mengarah pada penelitian kualitatif yang hanya bersifat mendeskripsikan serta memaparkan peranan

  • – atau situasi dan sistem pelaksanaan tugas tugas humas di Pemda tersebut

  untuk mengembangkan pembangunan yang dimilikinya agar dikenal lebih luas oleh publiknya.

  Kualitatif merupakan usaha mencari hubungan antara variable untuk menjelaskan suatu fenomena social. Di dalam menjelaskan fenomena tersebut peniliti kualitatif selalu menekankan pada tiga aspek penting. Pertama, pada unit analisis mikro di mana satuan yang di teliti di batasi sedemikian rupa sehingga lebih dapat di jelaskan secara terperinci. Kedua, penelitian bersifat holistic dalam arti melihat obyek yang diteliti secara menyeluru didalam satu kesatuan. Ketiga, peneliti kualitatif cenderung menekankan

  6 perbandingan sebagai salah satu kekuatan.

  • – Faktor pendukung merupakan hal hal yang meliputi keunggulan

  yang terdapat pada kegiatan humas dalam melaksanakan aktivitasnya misalnya, fasilitas pelayanan, event atau program khusus, dan penyampaian pesan. Sedangkan untuk faktor penghambat adalah semua hal yang termasuk sebagai kelemahan humas dalam menjalankan aktivitasnya contohnya, kebijakan perusahaan, keterbatasan skill, serta pendanaan. Apabila faktor pendukung dikelola secara maksimal maka ini akan menjadi potensi besar dalam melaksanakan aktivitas pengembangan pembangun agar lebih dikenal. Jika kelemahan dapat diatasi maka aktivitas humas akan semakin lancar dalam mengembangkan pembangunan di Kabupaten Jeneponto yang dimiliki oleh Pemda.

6 Dr. Syamsuddin AB, Dasar-dasar Teori Metode Penelitian Sosial. ( WADE Group, 2017)

  2. Deskripsi fokus Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami interpretasi pada penelitian ini, oleh karena ini penulis memaparkan deskripsi fokus sebagai berikut :

  a. Peranan humas adalah suatu bentuk usaha dan langkah mengambil bagian untuk terlibat langsung dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan dan pengembangan citra humas di bidang pembangunan oleh para petugas humas dalam rangka mengembangkan humas pembangunan yang dimiliki oleh Pemda humas Kabupaten Jeneponto. Agar pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto mampu dikenal lebih luas baik dari internal maupun eksternal dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Keterlibatan humas dalam proses menyeluruh ini akan memberi manfaat yang besar bagi pemda dan sekaligus bagi humas itu sendiri, khususnya pada tingkat korporat. Humas dapat berperan secara strategis dalam mengelola kegiatannya untuk mensosialisikan dan memperkenalkan informasi pembangunan di daerah Kabupaten Jeneponto dalam hal ini mengembangkan pembangunan Pemda dalam informasi pembangunan Kabupaten Jeneponto.

  b. Mengembangkan pembangunan Pemda di bidang humas, meningkat kapersepsi positif dalam kabupaten dan tidak menutup kemungkinan juga pada masyarakat dunia mengenai sebuah pembangunanyang dimiliki oleh Pemda Kabupaten Jeneponto, hal ini diharapkan akan dirasakan oleh seluruh masyarakat kabupaten itu sendiri. Tujuan pengembangan sebuah pembangunan secara nasional bukan hanya sekedar untuk nilai ekonomi akan tetapi juga terkait sebagai posisi Jeneponto sebagai kabupaten yang memiliki sektor pembangunan yang luas dan berjaya dalam hal apapun khususnya dalam pembangunan.

D. Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu

  Setelah menelusuri beberapa buku melalui kajian pustaka dan penelitian terdahulu, maka ditemukan beberapa pembahasan serta penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan mengenai pembahasan dan sistem yang dilaksanakan dalam penelitian ini, walupun terdapat perbedaan terhadap objek penelitian dan pendekatan yang dilakukan dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu : Hubungan dengan hasil penelitian Skripsi :

  1. Skripsi Peran humas PT. Medco Energy and Productions Tarakan dalam Meningkatkan Kepercayaan Pemerintah Kota Tarakan, oleh Amrullah Lamu, mahasiswa di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Alauddin Makassar yang melakukan penelitian pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan jenis penelitian

  7 deskriptif kualitatif dengan pendekatan komunikasi.

7 Skripsi : Nama Nur Ikhsan Judul Skripsi Peranan Public RelationsPT. Industri

  

Kapal Indonesia (Persero), Makassar dalam Mengembangkan Produk sebagaiBrand a). Persamaan Kesamaan penelitian ini dengan penelitain di atas terdapat pada

  • – objek yang diteliti, yakni sama sama meneliti peran humas. Dengan

  menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui peran humas di PT. Medco Energy and Productions Tarakan dalam meningkatkan kepercayaan pemerintah Kota Tarakan. Metodenya sendiri menggunakan pendekatan personal yang lebih dikenal dalam ilmu komunikasi dan juga dalam keilmuan humas disebut dengan istilah pendekatan atau persuasif.

  b). Perbedaan Penelitian yang dilakukan di PT. Medco Energy and Productions

  Tarakan ini lebih memfokuskan pada aktivitas untuk membuat peningkatan kepercayaan pemerintah kota Tarakan terhadap perusahaan tersebut, yang dilakukan melalui penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan komunikasi. Sedangkan pada penelitian ini sendiri, selain untuk mengetahui bagaimana strategi humas Pemda dalam menyebarluaskan informasi pembangunan daerah Kabupaten Jeneponto yang dimiliki Pemda Kabupaten Jeneponto. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana strategi peranan humas yang ada di Pemda dalam mengembangkan pembangunan di Kabupaten Jeneponto sebagai Pemda yang memiliki kepedulian pembangunan terhadap masyarakatnya.

  2. Skripsi : Nama Nur Ikhsan Judul Skripsi Peranan Public Relations PT.

  Industri Kapal Indonesia (Persero), Makassar dalam Mengembangkan Produk sebagai Brand Nasional Milik Negara Tahun 2014. Peran humas dan Infokom Pemerintah Kabupaten Bone dalam Mensosialisasikan peraturan daerah oleh Andi Agusriady Amansari, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang meneliti pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif.

  a) Kesamaan Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas terdapat pada objek yang diteliti, yakni meneliti peran humas. Memilih pendekatan deskriptif kualititaf penelitian tersebut, menegaskan peran humas dan infokom pemerintah Kabupaten Bone dalam mensosialisasikan peraturan daerah melalui berbagai media, sama halnya dengan penelitian ini, yaitu bertujuan untuk mengetahui peran humas Pemda Kabupaten Jeneponto untuk menjalankan fungsinya dalam mengembangkan pembangunan di Kabupaten Jeneponto sebagai Pemda yang memiliki kepedulian pembangunan terhadap masyarakatnya.

  b) Perbedaan Letak Perbedaanya, selain peranan humas yang diteliti, penelitian pada bagian di atas lebih memfokuskan pada sosialisasi tentang peraturan daerah yang dengan tujuan untuk memperkenalkan saja agar peraturan daerah diketahui oleh masyarakat di daerah tersebut. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti bukan hanya ingin mengetahui peranan humas

  Pemda Kabupaten Jeneponto dalam proses sosialisasi tapi juga dalam mengembangkan pembangunan Pemda yang memiliki kepedulian

  

8

pembangunan terhadap masyarakat .

  3. Skriposi : Nama Andi Gau Kadir dengan Judul Analisis peranan Bappeda dalam pembangunan di Kabupaten Jeneponto Tahun 2012, Mahasiswa Ilmu pemerintahan di Universitas Hasanuddin Makassar dengan menggunakan metode penelitian analisis, dengan melihat uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh bagaimana proses pelaksana funggsi Bappeda serta perumusan kebijakan dalam bidang perencanaan dan pembangunan.

  a) Persamaan Kesamaan penelitian ini dengan penelitian di atas terdapat pada objek yang diteliti, yakni sama-sama meneliti tentang pembangunan, penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksana fungsi Bappeda dalam bidang perencanaan dan pembangunan di Kabupaten Jeneponto. Kesamaan yang lain yaitu ingin mengetahui Strategi dalam menyebarluaskan informasi pembangunan.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peranan humas Pemda Kabupaten Bone dengan memilih pendekatan deskriptif kualitatif bahwa bagaimana strategi humas dalam melaksanakan tugasnya. Sama halnya dengan penelitian ini,

8 Skripsi : Nama Nur Ikhsan Judul Skripsi perananPublic Relations PT. Industri

  Kapal Indonesia (Persero), Makassar dalam mengembangkan Produk sebagai Brand bertujuan untuk menjelaskan peranan humas Kabupaten Jeneponto yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat.

  b) Perbedaan Penelitian yang dilakukan analisis peranan Bappeda dalam pembangunan di Kabupaten Jeneponto dengan memakai metode penelitian analisis, sedangkan penelitian ini sendiri memakai jenis kualitatif. Yang membedakan adalah, bahwa perana humas Pemda di Kabupaten Bone hanya memfokuskan di penelitian objek dalam menjalankan fungsinya. Sedangkan peranan humas Pemda Kabupaten Jeneponto memiliki beberapa hal dalam penelitian tersebut.

  a. Bagaimana fungsi humas yang seharusnya

  b. Memikirkan citra perusahaan

  c. Memiliki kepedulian terhadap masyarakat

  4. Chairunnisa Rahman dengan Judul Strategi komunikasi pemasaran Bugis Waterpart dalam menarik jumlah pengunjung dengan menggunakan metode penelitian kualitatif fokus pada penelitian strategi komunikasi pemasaran khusus mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian, penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.

  a) Persamaan Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas terdapat bagaiman strategi komunikasi pemasaran Bugis Waterpart dalam menarik jumlah pengunjung, begitupun penelitian ini dengan mengedepankan bagaimana teknik atau strategi sehingga banyak khalayak yang menyukai tersebut.

  9

  b) Perbedaan Penelitian yang dilakukan di Strategi komunikasi pemasaran Bugis

  Waterpart dalam menarik jumlah pengunjung ini lebih mengfokuskan kepada khalayak dengan menggunakan pendekatan kualitatif akan tetapi dengan hanya satu arah dan kelebihannya tersistematis penjelasannya

  Tabel 1.1

  

Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dan penelitian

sekarang N o Nama peneliti Judul skripsi Penelitian terdahulu Penelitian sekarang Persamaan penelitian

  1 Amrullah lamu peran humas PT Medco Energy and production Tarakan

  a) Objek penelitian adalah strategi humas untuk membuat peningkatan kepercayaan pemerintah Tarakan

  a) Objek penelitian pada strategi humas Pemda dalam menyebar- luaskan informasi pembangunan

  a) Solusi penelitian terkait peran humas dan faktor penghambat peran humas b) Menggunakan metode kualitatif

  9 daerah Kabupaten Jeneponto

  2 Nur Ikhsan peranan public relations PT. Kapal Indonesia (persero) Makassar dalam mengembangka n produk sebagai Brand Nasional milik Negara

  a) Objek penelitian adalah mengembangkan Produk sebagai Brand Nasional milik Negara b) Bagaimana strategi peranan public relations PT. Industri Kapal Indonesia

  a) Mengkaji strategi komunikasi secara umum b) Objek penelitian peranan humas Pemda dalam menyebarluask an informasi pembangunan daerak Kabupaten Jeneponto

  c) Membahas tentang strategi dan penghambat a) Bagaimana peran atau strategi humas pemda dalam menyebarluaskan informasi pembangunan daerah Kabupaten Jeneponto

  3 Andi Gau Kadir Analisis peranan Bappeda dalam

  a) Objek penelitianbagaima na proses

  a) Bagaiman peran humas Pemda

  a) Strategi Bappeda dalam pembangunan pembangunan di Kabupaten Jeneponto pelaksana fungsi

  Bappeda Kabupaten Jeneponto

  b) Perumusan kebijakan dalam bidang perencanaan pembangunan

  4 Chairunnisa Rahman strategi komunikasi pemasaran Bugis Waterpart dengan menarik jumlah pengunjung a) Objek penenlitian adalah strategi komunikasi Bugis Watertpart dalam menarik jumlah pengunjung

  a) Objek penelitian strategi pemasaran Bugis Waterpart

  b) Bagaiman peran Bugis Waterpar dengan menarik jumlah pengunjung

  a) Menggunakan metode penelitian kualitatif

  Sumber : Berdasarkan Olahan penelitian 2017

E. Tinjauan dan kegunaan

  Pada tujuan dan kegunaan penelitian serta hal yang menjadi faktor utama penulis mengambil judul skripsi adalah sebagai berikut :

  1. Secara teoritis Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi khususnya minat studi public relations. Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai masukan bagi para mahasiswa ilmu komunikasi.

  2. Secara praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktis Public Relations, serta dapat dijadikan masukan ataupun usulan bagi Pemda di bidang humas Kabupaten Jeneponto.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Teori Komunikasi Public Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain, mereka saling

  mengadakan interaksi satusama lain dalam kepentingan yang sama maupun dalam bentuk yang berbeda, saling tukar pikiran dan pendapat untuk menyatukan persepsi. Untuk kebutuhan semuanya itu tak terlepas dari adanya komunikasi antar individu dan individu dengan kelompok manusia itu sendiri.

  Dengan berkomunikasi manusia bisa memahami orang lain. Komunikasi sebagai alat penghubung dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses sosial maka dalam komunikasi terjadi interaksi dan saling mempengaruhi. Haold D. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut ,” Who,

  

Says what, In which channel, Towhom, w ith what effect”. Pendapat Lasswell

  10

  dalam komunikasi mengandung lima unsur antaranya:

  a. Komunikator (communicator, source, sender)

  b. Pesan (message)

  c. Media (channel, media)

  d. Komunikan (communicant)

  e. Efek (effect)

10 Soemirat dan Elvinardo, Strategi komunikasi Public Relations,Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No. 02 Juli-

  Jika diambil suatu kesimpulan bahwa komunikasi merupakan kebutuhan manusia dalam melakukan hubungan dengan manusia lain baik dalam bentuk mempengaruhi orang lain, mengekspresikan diri maupun untuk mempelajari tentang dunia orang lain. Dalam melakukan komunikasi dapat dilakukan dengan cara langsung maupun melalui media masa baik dalam bentuk verbal dan non verbal.

  Dalam berkomunikasi ada istilah model yang sering dipergunakan yaitu S-O-R (Stimuli)-(Organizes)-(Respond). Model ini yang sangat berkembang dan yang sering dipergunakan dalamberkomunikasi guna menunjukkan suatu konsentrasi pada perkembangan watak dan kepribadianyang terjadi pada komunikan. Dari hal ini, komunikan dapat merespon dan menyaring apa yangterjadi disekitarnya. Setelah itu mereka mengelompokkan serta memberikan reaksi terhadapstimulus atau objek yang mereka terima dengan melihatkan sikap yang baik dalam perubahantingkah laku maupun tindakan dalam sehari-hari.

  Pesan yang diberikan pada komunikan dapat dipengaruhi oleh sensasi yang dihasilkanmereka dan jika kuatnya sensasi yang dimiliki dan besarnya daya tarik dari stimulus yangditerima maka secara langsung akan mempengaruhi pikiran komunikan melalui pancaindra.Pikiran akan menyeleksi dari stimulus yang diterima sehingga akan menghasilkan kebutuhan,ekspektasi dan nilai-nilai.

  Dari aktivitas tersebut akan menghasilkan respon yang akan membawa perubahan pada sikapyang positif ataupun sikap negatif. Public

  

Relatons merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu

  yangsebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,mengkomunikasikan hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapai. Dalam kamus Webester’s Third New Internasional

  

Dictonery mendefenisiskanPublic Relationssebagai: The art of science of

developing reciprocal understanding and goodwill (senipengetahuan untuk

  mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik). Erward L. Berneydalam buku The Engineering of Consent (1955) menyatakan Public

  

Relations (humas) sebagaiinducing the public to understanding for and

goodwill (membujuk publik untuk memilikipengertian yang mendukung serta

  memiliki niat baik ).

  Selanjutnya, The British Institute of Public Relations mendefenisikan

  Public Relations padadua hal :

  1. Public Relations activity is management of communications between an

  organization and it’spublics (Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi danpubliknya).

  2. Mutual understanding between an organization and its public (Public

  Relations adalahmemikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga salingpengertian antara organisasi dan publik).

  Pada pertemuan wakil-wakil dari pakar Public Relations di Mexico City menjelaskan defenisi Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosialyang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati pimpinan organisasi dan melaksanakan program yang terencanamengenai kegiatan-kegiatan yang melayani baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau

  11 umum.

  Menjelaskan bahwa public relations sebagai perwujudan (state of

  

being ), state of being yang dimaksud dalam manajemen kehumasan adalah

perwujudan suatu kegiatan komunikasi, yang “dilembagakan” ke dalam

  pembangunan, bagian, devisi atau seksi. Artinya terdapat orang yang memimpin atau pejabat Publi Relations suatu kelembagaan tertentu.

  Manajemen Public Relatioins yang bertujuan menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan atau produknya terhadap segmen masyarakat, yang kegiatannya langsung ataupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan dan pembangunan.

  Dalam kegiatan public relations yang bersikap lebih aktif serta bersikap lebih tanggap terhadap isu dan persoalan yang sementara dihadapi oleh perusahaan akan memberikan dampak yang sangat positif baik itu di tingkat korporat maupun diluar korporat. Public Relations, dapat berperan dalam

  

strategic management dengan mengelola aktivitasnya secara strategis. Artinya

  bersedia mengorbankan kegiatan jangka pendek demi arah perusahaan secara menyeluruh.

  11

B. Ruang Lingkup Tugas Public Relations

  Untuk memahami tugas utama dari public relations pada sebuah lembaga atau organisasi antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :

  1. Membina hubungan ke dalam (public internal) Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.Seorang public

  • relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal hal yang

  menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

  2. Membina hubungan keluar (public eksternal) yang dimaksud public

  eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya

Dokumen yang terkait

Peranan Orang Tua dalam Mensosialisasikan Nilai-Nilai Keagamaan terhadap Anak di Desa Walenreng Kecamatan Cina Kabupaten Bone - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 101

Penyalagunaan Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Pada Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Gowa) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 101

Konsep Pemerintah Daerah dalam Penataan Ruang dan Wilayah di Kabupaten Bulukumba (Telaah atas Ketatanegaraan Islam) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 80

Partisipasi Perempuan dalam Pembentukan Peraturan Daerah di DPRD Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 94

Partisipasi Partai Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kota Makassar (Studi Kritis atas Tatanegara Islam) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 124

Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Hukum Islam (Studi Lapangan di Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 93

Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam Pembangunan Desa di Kabupaten Jeneponto - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 90

Rancang Bangun Sistem Informasi Distribusi Bantuan Sosial Beras Miskin (Studi Kasus Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 4 89

Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Daerah Dataran Tinggi Kabupaten Gowa - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 169

Peran Humas Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam Mensosialisasikan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 113