Health Analyst Academy of Borneo Lestari Banjarbaru Kelapa Sawit Street 8 Bumi Berkat Number 1 Phone. (0511) 5911626 Banjarbaru, South Borneo 70714 Email: solehatun01gmail.com ABSTRACT - STUDY OF KREATININ BLOOD IN FITNES MEMBERS CONSUMING SUPPLEMENT IN B

  

STUDY OF KREATININ BLOOD IN FITNES MEMBERS CONSUMING

SUPPLEMENT IN BANJARBARU

MARCH 2017

(1) (1) (1)

  Solehatun , Nafila , Atni Primanadini Health Analyst Academy of Borneo Lestari Banjarbaru

  Kelapa Sawit Street 8 Bumi Berkat Number 1 Phone. (0511) 5911626 Banjarbaru, South Borneo 70714

  Email:

  

ABSTRACT

  One of the fitness exercises has become the choice of many people today and is becoming a community trend. Fitness is the activity of the formation of muscles of the body or physical that is done regularly and periodically, which aims to maintain body vitality and practice discipline. Someone who undergoes regular fitness training programs usually consume several types of supplements. Supplements are creatinine is the ultimate product of creatine metabolism is mostly found in skeletal muscle. Creatinine is secreted by the kidneys through a combination of filtration and secretion, the concentration is constantly constant in plasma day by day, levels greater than normal values suggest impaired renal function. For this study only limits the problem that discusses blood creatinine levels in fitness members who consume supplements in banjarbaru maret 2017. The purpose of this study was to determine the description of blood creatinine levels in fitness members in banjarbaru maret 2017. This study is a descriptive survey with a cross sectional design . Population in this research is member of fitness in banjarbaru with purposive sampling technique. Examination is done by using automatic tool that is selectra with wavelength 500 nm. Of the 12 samples studied on fitness members, 10 creatinine levels were obtained with a normal creatinine level of 83.7% while 2 samples with a normal creatinine level of 16.7%. Characteristics of respondents on fitness members by age and time undergoing training program. Decrease in creatinine levels found in muscular dystrophy is a reduction in the size of the body cells that develop perfectly with normal size while for increased creatinine levels is influenced by the use of supplements so as to obtain the percentage of muscle mass in the body. It is recommended for fitness members to consume supplements not too often with enough exercise.

  Keywords : Fitness, Creatinine, Supplements (1)

  Health Analyst Academy of Borneo Lestari Banjarbaru

  (1)

  Health Analyst Academy of Borneo Lestari Banjarbaru

  

GAMBARAN KADAR KREATININ DARAH PADA ANGGOTA FITNES

YANG MENGKONSUMSI SUPLEMEN DI BANJARBARU

MARET 2017

(1) (1) (1)

  Solehatun , Nafila , Atni Primanadini Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari

  Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat No.1 Telp. (0511) 5911626 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714

  Email: Salah satu latihan fitnes telah menjadi pilihan banyak orang sekarang ini dan menjadi suatu tren masyarakat. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot- otot tubuh atau fisik yang dilakukan secara rutin dan berkala, yang bertujuan menjaga vitalitas tubuh dan berlatih disiplin. Seseorang yang menjalani program latihan fitnes secara rutin biasanya mengkonsumsi beberapa jenis suplemen. Suplemen adalah Kreatinin merupakan produk akhir metabolisme kreatin sebagian besar dijumpai di otot rangka. Kreatinin diekresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi, konsentrasinya relative konstan dalam plasma dari hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. Untuk penelitian ini hanya membatasi masalah yang membahas tentang kadar kreatinin darah pada anggota fitnes yang mengkonsumsi suplemen di banjarbaru maret 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin darah pada anggota fitness di banjarbaru maret 2017. Penelitian ini bersifat survey deskriftif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota fitnes di banjarbaru dengan tehnik purposive sampling. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat otomatis yaitu selectra dengan panjang gelombang 500 nm. Dari 12 sampel yang diteliti pada anggota fitnes, diperoleh kadar kreatinin 10 sampel dengan kadar kreatinin normal 83,7% sedangkan 2 sampel dengan kadar kreatinin tidak normal 16,7%. Karakteristik responden pada anggota fitnes berdasarkan umur dan waktu menjalani program pelatihan. Penurunan kadar kreatinin dijumpai pada distrofi otot yaitu suatu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang berkembang sempurna dengan ukuran normal sedangkan untuk peningkatan kadar kreatinin dipengaruhi oleh pemakaian suplemen sehingga memperoleh persentase massa otot dalam tubuh. Disarankan untuk anggota fitnes agar konsumsi suplemen tidak terlalu sering dengan olahraga yang cukup.

  Kata kunci : Fitnes, Kreatinin, Suplemen (1)

  Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

  (1)

  Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

  PENDAHULUAN

  Olahraga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga bentuk tubuh dan juga kesehatan. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang untuk mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu. Salah satunya Pelatihan fitnes telah menjadi pilihan banyak orang sekarang ini dan menjadi suatu tren dimasyarakat. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh atau fisik yang dilakukan secara rutin dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga vitalitas tubuh dan berlatih disiplin. Dengan melakukan aktifitas fitnes, maka seseorang akan menjadi lebih bugar dengan menjalankan tiga komponen utamanya, yaitu olahraga, pemenuhan nutrisi, dan istirahat (Nudin, 2012).

  Seseorang yang menjalani program latihan fitnes secara rutin biasanya mengkonsumsi beberapa jenis suplemen. Salah satu suplemen yang marak dikonsumsi oleh para binaragawan adalah suplemen kreatin. Suplemen kreatin dapat meningkatkan massa otot dan meningkatkan kinerja atletik, terutama selama intensitas tinggi, olahraga durasi pendek, seperti angkat beban. Maraknya penggunaan konsumsi suplemen kreatin dianggap dapat merusak ginjal, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menilai fungsi ginjal seperti pemeriksaan laju filtrasi glomerulus (GFR) pada kadar kreatinin dalam darah (Gunawan, 2012).

  Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin otot & kreatinin fosfat (protein), disintesis di dalam darah, diekskresikan dalam urine.

  Kreatinin adalah zat yang dihasilkan dari kontraksi otot normal dan dilepaskan ke dalam darah, kemudian melewati ginjal untuk diekresikan. Wanita biasanya memiliki tingkat kreatinin lebih sedikit dibandingkan pria, karena wanita memiliki jaringan otot yang lebih sedikit dibandingkan dengan pria. Nilai normal kadar kreatinin serum pada pria adalah 0,7- 1,3 mg/dl sedangkan pada wanita 0,6- 1,1 mg/dl (David dalam Alfanso, 2016).

  Gunawan (2012) melakukan penelitian tentang kadar kreatinin pada pria dewasa muda instruktur fitnes dan pada pria dewasa muda yang tidak menjalani program fitnes didapatkan hasil bahwa kadar kreatinin serum pria dewasa muda instruktur fitness (1,35 mg/dL) lebih tinggi dari pada kadar kreatinin serum pria dewasa muda yang tidak menjalani program fitness (0,91 mg/dL).

  Batasan Masalah

  Penelitian ini hanya membatasi masalah yang membahas tentang kadar kreatinin darah pada anggota fitnes yang mengkonsumsi suplemen di banjarbaru pada bulan maret 2017.

  Tujuan

  1. Tujuan Umum

  Untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin darah pada anggota fitnes yang mengkonsumsi suplemen di Banjarbaru Maret 2017.

  2. Tujuan Khusus

  a. Untuk mengidentifikasi karakteristik pada anggota fitnes berdasarkan umur dan waktu menjalani program pelatihan.

  b. Untuk mengetahui kadar fitnes yang mengkonsumsi suplemen di Banjarbaru Maret 2017.

  c. Untuk mengetahui presentase normal kadar kreatinin darah pada anggota fitnes yang mengkonsumsi suplemen di Banjarbaru Maret 2017.

  1. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui berapa lama menjalani program pelatihan ini pada anggota fitnes berupa Kuisioner.

  Biasanya pada orang dewasa dipakai ada salah satu vena dalam fosca cubiti :

  1. Persiapan Sampel

  Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

  Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu : Serum darah pasien, Reagen Elitek Kreatinin.

  Bahan Penelitian

  b) Alat untuk pemeriksaan Kadar Kreatinin yaitu : Selectra

  2. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Alat yang digunakan untuk pengambilan darah antara lain : spuit 3 cc, kapas alkohol 70% , sarung tangan, masker, kapas kering, tabung reaksi, rak tabung dan label.

  Instrumen Penelitian

  Rumusan Masalah

  Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Mitra Banjarbaru pada tanggal 27-28 Maret 2017.

  Tempat Penelitian

  2. Sampel Sampel pada penelitian ini diambil dengan cara Purposive sampling yaitu berdasarkan karakteristik responden dengan umur 20-30 tahun dan lama menjalani program fitnes yang mengkonsumsi suplemen kreatin pada bulan Maret 2017.

  1. Populasi Populasi penelitian ini adalah anggota fitnes yang mengkonsumsi suplemen di Banjarbaru Maret 2017.

  Populasi dan Sampel

  Jenis penelitian ini adalah penelitian survey deskriftif, dengan rancangan cross sectional, suatu penelitian dimana pengumpulan data dari hasil kuisioner dan pemeriksaan kadar kreatinin dilakukan waktu yang bersamaan.

  METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan “Bagaimana kadar kreatinin dalam darah pada anggota fitnes yang mengkonsumsi suplemen di Banjarbaru Maret 2017 ?”

  1) Bersihkan tempat penusukan dengan alkohol 70% dan biarkan sampai menjadi kering. 2) Pasanglah ikatan pembendung pada lengan-atas dan mintalah pasien mengepal dan membuka tangan pasien berkali-kali agar vena jelas terlihat. 3) Tegangkanlah kulit diatas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak dapat bergerak. 4) Tusuklah kulit dengan jarum dan sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen vena. 5) Lepaskan atau renggangkan pembendungnya dan perlahan- lahan tarik pengisap semprit sampai jumlah darah 3 ml. 6) Lepaskan pembendung jika masih terpasang 7) Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah semprit dan jarum itu. 8) Mintalah kepada pasien yang darahnya diambil supaya tempat tusukan itu ditekan selama beberapa menit dengan kapas. 9) Angkatlah jarum semprit dan alirkan darah ke wadah atau tabung yang tersedia melalui dinding (Gandasoebrata dalam Rahmah, 2014).

  a) Cara pembuatan Serum 1) Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 20-30 menit, kemudian di sentrifuge 3000 rpm selama 5-15 menit.

  kreatinin Blanko Standar Serum

Tabel 5.1. Data Hasil Penelitian Kadar

  Hasil dan pembahasan Hasil

  Untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin darah pada anggota fitnes yang mengonsumsi suplemen di Banjarbaru Maret 2017 disajikan dalam bentuk gambar atau grafik. Data yang diperoleh dibuat tabulasi dan dianalisis secara deskriptif.

  Pengolahan dan Analisis Data

  Kerja 200 µl 200 µl 200 µl

  Serum - - 20 µl Standar - 20 µl - Reagen

Tabel 4.1 cara kerja pemeriksaan

  2) Pemisahan serum dilakukan paling lambat dalam waktu 2 jam setelah pengambilan specimen

  3. Prosedur pengukuran blanko, reagen standar & cara kerja pemeriksaaan kreatinin

  2. Memipet ke dalam kuvet atau tabung

  1. Membawa reagen Elitek dan sampel ke suhu ruang

  Adapun prosedur pemeriksaan kadar kreatinin darah adalah sebagai berikut :

  temperatur reaction 37ºC.

  b) Cara pemeriksaan Kreatinin Pemeriksaan kadar kreatinin dilakukan dengan menggunakan alat otomatis yaitu alat Selectra dengan metode Kinetik fotometrik menggunakan reagen Elitek, sampel serum diukur dengan program alat yang sudah ditentukan dengan panjang gelombang 500 nm,

  3) Serum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh (lipemik)

  Kreatinin Darah Pada Anggota Fitnes Yang Mengkonsumsi Suplemen Di Banjarbaru fitnes sebanyak 2 orang. Menurut N Usi Nilai Kadar Keterang

  Riswanto dalam Marzuki (2012) o a Norm Kreatin an al in penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada distrofi otot yaitu suatu

  (mg/d (mgdl) pengecilan ukuran sel bagian tubuh l) yang pernah berkembang sempurna

  1 20 0,80 Normal dengan ukuran normal, dapat bersifat 2 20 1,03 Normal baik fisiologik maupun patologik serta 3 20 1,26 Normal penurunan kadar kreatinin dapat 4 21 0,97 Normal dijumpai pada myasthenia gravis 5 21 1,00 Normal yakni penyakit kronis yang ditandai

  0,8-

  6

  21

  1.19 Normal dengan kelemahan otot dan 1,3

  7 22 0,94 Normal kelelahan.

  8 24 0,64 Tidak Hasil responden yang normal mengkonsumsi suplemen yaitu

  9

  24

  0.87 Normal didapatkan jumlah pada 12 responden 1 25 0,65 Tidak sebesar (100%) dengan kadar normal kreatinin rata-rata (0,93 mg/dl).

  1 26 0,98 Normal Peningkatan kadar kreatinin orang

  1 yang melakukan fitnes dipengaruhi

  1 27 0,90 Normal oleh pemakaian suplemen tinggi

  2 protein bagi seseorang yang

  Sumber: Data primer, 2017 melakukan fitnes dengan tujuan untuk memperoleh persentase masa otot

  Berdasarkan Tabel 5.1 terlihat dalam tubuh. Suplemen yang sering dari 12 responden pada anggota fitnes dipakai oleh orang yang melakukan yang mengkonsumsi suplemen fitnes adalah kreatin sintetis berfungsi didapatkan data yaitu untuk 10 meningkatkan massa otot dan responden memiliki kadar kreatinin kekuatan untuk mengangkat beban. normal dengan persentase (83,3%)

  Peningkatan ini terjadi bisa dan 2 responden dengan kadar disebabkan karena kreatin sintetis kreatinin tidak normal dengan setelah dikonsumsi mengalir melalui persentase (16,7%). darah ke jaringan lain terutama otak dan otot, tempat zat ini bereaksi

  Pembahasan

  dengan ATP (Adhenosine Tri Dalam penelitian ini telah

  Phosphate) untuk membentuk kreatin dilakukan pemeriksaan kadar kreatinin fosfat yang berenergi tinggi (Marks darah terhadap 12 responden anggota dalam marzuki, 2012). fitnes yang mengkonsumsi suplemen di banjarbaru pada bulan Maret 2017

  PENUTUP

  di Klinik Mitra. Didapatkan hasil yaitu

  Kesimpulan

  pada 10 responden memiliki kadar Berdasarkan hasil penelitian kadar kreatinin normal (83,7%), sedangkan kreatinin darah pada anggota fitnes pada 2 responden memiliki kadar dapat diambil kesimpulan sebagai kreatinin tidak normal (16,7%). berikut :

  Penurunan kadar kreatinin

  1. berdasarkan karakeristik responden untuk usia pada anggota fitnes antara 20-27 tahun dan berdasarkan lama menjadi anggota fitnes pada 6 bulan didapatkan

  Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang berkat rahmat dan kasih sayang-Nya karya tulis ilmiah ini

  2016. Gambaran Kadar

  DAFTAR PUSTAKA Alfanso A, Mongan A, Memah M.

  Akhirnya tentu saja terimakasih kepada Direktur Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari dan jajaran, ketua Prodi Diploma III Analis kesehatan dan jajaran yang telah memberikan bantuan, kesempatan dan fasilitas kepada saya untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.

  Tidak akan terlupa orang tua, saudara, dan seluruh keluarga yang karena merekalah saya berjuang untuk menyelesaikan pendidikan di Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari ini.

  Terimakasih tak terhingga juga saya berikan kepada seluruh responden yang bersedia menjadi bahan penelitian KTI saya ini serta para petugas laboratorium di Klinik Mitra Banjarbaru yang telah bersedia membantu dalam pemeriksaan bahan penelitian.

  Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Nafila, M.Si dan Atni Primanadini, S.Si serta H. Haitami, S.Si M.Sc yang dengan penuh perhatian telah membimbing dan mendorong saya untuk dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

  Shalawat dan salam akan senantiasa terhatur kepada nabi akhir zaman, yaitu nabi besar Muhammad Rasululah SAW yang beliaulah yang mengajarkan untuk terus belajar hingga sampai liang lahat.

  Ucapan Terimakasih

  11 responden sedangkan pada 2 tahun didapatkan 1 responden.

  3. Bagi Akademik Perlu menambahkan buku tentang kimia kinik di bidang analis kesehatan.

  2. Bagi Peneliti Selanjutnya untuk peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian mengenai perbandingan kadar kreatinin antara anggota fitnes yan mengkonsumsi suplemen dengan yang tidak mengkonsumsi suplemen.

  1. Bagi Anggota Fitnes Disarankan untuk anggota fitnes agar tidak terlalu sering mengkonsumsi suplemen dalam jumlah banyak dan olahraga yang cukup.

  Saran

  2 responden denan persentase 16,7%.

  3. Hasil kadar kreatinin yang normal pada anggota fitnes didapatkan 10 responden dengan persentase 83,7% , dan kadar kreatinin yang tidak normal didapatkan

  2. Hasil kadar kreatinin pada anggota fitnes yang mengkonsumsi suplemen yaitu didapatkan 12 responden dengan kadar kreatinin rata-rata sebesar 0,93 mg/dl.

  Kreatinin Serum Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 non

  (eBm) Vol.4 (2016) Nomor 1, Januari-Juni.

  Gunawan, S.M. 2012. Perbandingan

  Kadar Kreatinin Serum Pada Pria Dewasa Muda Instruktur Dengan Pria Dewasa Yang Tidak Menjalani Program Fitnes .

  Tidak diterbitkan (KTI). Universitas Kristen Maranatha : Bandung, Indonesia

  Marzuki, A. 2012. Perbedaan Kadar Kreatinin Darah Pada Antara Orang Fitnes Dengan Yang TIdak Fitnes. Tidak diterbitkan (KTI). Politeknik Keseshatan Banjarmasin : Banjarbaru, Indonesia

  Nudin, S.R. 2012. Sistem Pendukung

  Keputusan Pemulihan Suplemen Untuk Program Latihan Fitnes Menggunakan Basis Data Fizzy Mode Tahani. Jurna Manajemen Informatika.

  Vol.01 (2012) Hal. 51-63 Rahmah, K.A. 2014. Gambaran Kadar

  Kreatinin Pada Kuli Angkut Yang Mengkonsumsi Suplemen Berenergi di Pasar Bauntung Banjarbaru Tahun 2014.

  Tidak diterbitkan (KTI). Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru : Banjarbaru, Indonesia