S SDT 1204356 Chapter1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pelaksanaan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
memiliki peranan penting dalam pendidikan di sekolah, karena pendidikan
seni budaya memiliki peranan dalam pembentukan karakter peserta didik
dalam segi kehidupan. Seperti yang dikemukakan (Mendiknas, 2009, hlm,.
210) bahwa:
Keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian
pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: ‘‘belajar melalui seni”, ‘‘belajar
tentang seni”. Peran inilah yang tidak diberikan oleh mata pelajaran
lain.
Kutipan tersebut menjelaskan bawa Pendidikan Seni Budaya memiliki
tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dalam memahami konsep dan
pentingnya mempelajari seni budaya, menampilkan sikap apresiasi terhadap
seni budaya dan mengembangkan kreativitas melalui seni budaya.
Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan merupakan mata pelajaran yang
berbeda dibandingkan mata pelajaran lainnya. Hal tersebut dikarenakan ilmu
yang dipelajari didalamnya, berupa ilmu yang berkaitan antara seni dan
keterampilan. Dimana seni merupakan hasil karya manusia yang memiliki
nilai estitika, sedangkan keterampilan merupakan kemampuan seseorang
dalam mengolah diri dan lingkungannya melalui rasa, sehingga menghasilkan
karya yang bermakna. Artinya keterampilan seseorang akan menghasilkan
sebuah karya seni yang memiliki nilai estetika bagi pencipta maupun
penikmat.
Mata pelajaran tersebut diberikan di sekolah untuk memenuhi
kebutuhan perkembngan peserta didik, guna memberikan pengalaman siswa
mempelajari, menciptakan, dan memberikan penilaian terhadapkarya seni
1
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta keterampilan. Pengalaman perserta didik terhadap karya seni dapat
diperoleh melalui kegiatan apresiasi seni. Dijelaskan juga dalam Kurikulum
2013 mengenai kompetensi dasar siswa yaitu ‘‘Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, kerjasama, santun, dan percaya
diri daam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, dan alam
melalui apresiasi dan kreasi seni”.
Pembelajaran seni tari di sekolah merupakan proses belajar mengajar
yang membuat siswa mampu menginterpretasikan pengalamannya, serta
mengembangkan kreatifitas yang ada pada diri siswa. Pendidikan seni di
sekolah merupakan suatu pendidikan yang dilihat dari proses pembelajarannya
bukan kepada hasil atau produk karena siswa tidak dituntut untuk trampil
menari melainkan pada proses pengembangan yang ada pada diri siswa,baik
itu pengembangan emosional, interpersional maupun intrapersonal dan
pengembangan kecerdasan lainya.
Pada pembelajaran Seni budaya di sekolah, terdapat pembelajaran tari
Nusantara yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Tarian Nusantara banyak ragamnya. Setiap tarian memiliki ciri khas daerah
masing-masing. Ciri-ciri itu bisa dilihat dari ragam geraknya, musik pengiring,
tata rias, tata busana maupun fungsinya. Hal ini tentu saja sesuai dengan ciri
khas daerah yang meliputi faktor alam, sosial dan kebudayaan. Apabila kita
menonton sebuah pertunjukan tari dari suatu daerah,maka kita akan melihat
keunikan atau ciri khas tersendiri dari tarian tersebut. Gerak dasar tari daerah
menjadi pembeda antara tari daerah yang satu dengan daerah yang lain.
Misalnya gerak kaki, langkah kaki, gerakan tangan, gerakan pundak,
pandangan
mata
penari
maupun
gerak
badan.
Nusantara menyimpan aneka jenis tari yang tersebar di wilayah budaya
etnik/daerah.
Pembelajaran tari Nusantara merupakan materi yang ada dalam
kurikulum seni budaya. Pada kenyataannya guru-guru di sekolah, khususnya
di jenjang SMK jarang sekali ada guru yang mempraktikannya menjadi
pembelajaran yang aktif di kelas. Hal ini terjadi karena Sekolah Menengah
2
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kejuruan lebih memfokuskan pada kemampuan jurusan masing-masing,
seperti SMK teknik mesin lebih mendahulukan kemampuan psikomotor
tentang teknik mesinnya, padahal materi tari Nusantara seharusnya
teraplikasikan dalam pembelajaran seni budaya di sekolah.
Hal lain, disebabkan kemampuan guru tentang tari Nusantara kurang
bahkan merasa kesulitan untuk belajar tari Nusantara. Hasilnya siswa akan
merasa asing tentang tari nusantara, padahal banyak manfaat dari belajar tari
nusantara, selain mengenal budaya daerah lain akan terpupuk pula rasa cinta
pada tanah air yang beraneka ragam budaya.
Pembelajaran tari Nusantara di sekolah dibutuhkan suatu metode dan
media pengajaran yang mendukung dalam proses pembelajarannya, sehingga
maksud dan tujuan dari pendidikan seni dapat tercapai media dan metode
mempunyai peranan penting dalam menciptakan suatu pembelajaran sesuai
dengan pendidikan nasional. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek
yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran
(Sudjanna, 2011: 1). Metodologi pengajaran tari merupakan metode yang
digunakan dalam pengajaran tari supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan cara yang efektif. Juga, media pengajaran sebagai alat bantu mengajar
ada dalam komponen metodologi di lingkungan belajar. Oleh sebab itu, perlu
digunakan media pembelajaran dalam pembelajaran tari Nusantara.
Media pengajaran berperan penting dalam proses belajar mengajar
untuk merangsang dan membangun motivasi pada diri peserta didik agar
tertarik kepada pelajaran yang disampaikan dan dapat meningkatkan hasil
belajar yang dicapai dalam proses belajar mengajar. Dalam pengaplikasian
fungsi media pembelajaran,maka penggunaan properti sebagai alat bantu ajar
akan mempermudah guru dalam menyampaikan maksudnya.
Pengertian property menurut Holf (dalam Hadiyat 4: 2015) adalah
properti merupakan salah satu hal terpenting dari scenery, sebagaimana
dikatakan dalam “Property Theatrical” bahwa property merupakan partikelpartikel kecil yang terdapat pada kostum, alat-alat yang dipergunakan pada
permainan
perlengkapan serta perhiasan-perhiasan kecil. Maka dengan
3
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian dapatlah ditarik satu batasan tentang properti yang cukup ringkas
dan jelas, yaitu: “properti adalah segala peralatan yang diperlukan atau
dipergunakan“.
Dalam pembelajaran seni tari di sekolah peneliti mengungkapkan
bahwa penggunaan property tehadap kegiatan belajar mengajar di sekolah
sangat penting, guru harus mempunyai strategi dan metode pembelajaran yang
mampu membuat siswa dapat diarahkan untuk mengembangkan daya
ekspresi, imajinasi dan kreativitasnya. Menurut Smith (1996, hlm. 36) bahwa
“proses koreografi melalui eksplorasi, improvisasi, dan juga seleksi, adalah
pengalaman-pengalaman
tari
Pengalaman-pengalaman
tari
yang
itu
dapat
yaitu
memperkuat
eksplorasi,
kreativitas”.
improvisasi,
dan
pembentukan. Sesuai dengan pernyataan dari Hawkins (1991, hlm. 20)
mengatakan bahwa “pengalaman-pengalaman tari yang dapat diklasifikasikan
menjadi lima tahap yaitu tahap merasakan, menghayati, mengkhayalkan,
mengejawantahkan dan membentuk (form)”.
Siswa tidak dituntut untuk pintar menari, akan tetapi siswa harus diberi
kebebasan
dalam
kreativitasnya,
yang
berekplorasi,
dalam
mengungkapkan
pendidik
kreativitas-
diperlukan
oleh
seorang
pada
menyampaikan pemahaman tari
yaitu
menggunakan stimulus
saat
untuk
merangsang daya imajinasi siswa. Sesuai dengan yang dipaparkan oleh Burton
(dalam Suyono, dkk, 2011, hlm. 16) menyatakan bahwa “mengajar adalah
upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada
siswa agar terjadi proses belajar”. Siswa menjadi tertarik terhadap materi atau
bahan ajar, hal ini terlihat dari kurang ketertarikannya siswa terhadap
pembelajaran seni tari seperti saat proses belajar mengajar berlangsung siswa
asik mengobrol, bercanda, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak efektif
tentunya guru harus memiliki strategi
agar
maksud dan tujuan dari
pembelajaran tersebut dapat tersampaikan,rangsangan rangsangan melalui
hand property pada siswa dalam prosesnya sangat diperlukan untuk
membangun motivasi, rasa ingin tahu, rasa memiliki, kebersamaan dan
kreatifitas pada diri siswa tersebut dalam kurikulum 2013 tertera dimana siswa
4
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan mempelajari tari Nusantara dalam hal ini guru harus mampu memilih
materi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengarajar yang nantinya
materi dan tujuan pembelajaran seni tari tersampaikan, misalnya yang terjadi
dalam materi yang dipilih adalah tari piring kemudian guru mengganti
property piring tersebut dengan batok atau berenuk, tombak dengan tongkat,
kipas dengan kipas sederhana yang sudah dicat dan hias
sesuai dengan
kreativitas siswa masing masing, dalam fenomena ini ada beberapa hal yang
sangat menarik dimana bukan hanya materi tari Nusantara yang tersampaikan
esensi property yang siswa buat menjadi suatu alasan ketertarikan siswa
untuk belajar tari nusantara. Dari fenomena ini banyak sekali aspek-aspek
yang
berkembang
di
dalamnya
seperti
pengembangan
emosional,
interpersonal dan intrapersonal.
Rangsangan-rangsangan melalui media pembelajaran dan property pada
siswa dalam prosesnya diperlukan untuk membangun motivasi dan kreatifitas
pada diri siswa tersebut, karena motivasi belajar siswa ini menentukan tingkat
berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar Proses pembelajaran
melibatkan semua komponen yang ada di dalamnya, guru dan peserta didik
sebagai komponen di dalam pembelajaran harus ikut aktif di dalamnya, guru
harus menanamkan dan memotivasi siswa agar siswa mampu untuk
terstimulus dalam proses pembelajaranya.
Menurut latar belakang pemikiran di atas peneliti merasa tertarik terhadap
property sebagai media pembelajaran tari Nusantara. Pemilihan property
sebagai media ini diharapkan mampu untuk merangsang siswa dalam
meningkatkan kreatifitasnya serta menumbuhkan kreativitas siswa terhadap
pembelajaran seni tari.
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Penggunaan Property
Dalam Pembelajaran Tari Nusantara Untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas XI di SMK Binawisata Lembang“
diharapkan menumbuhkan kreativitas dalam pembelajaran tari nusantara.
5
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti menyusun identifikasi masalah.
Adapun
identifikasi masalah yang muncul selama ini di lapangan adalah
1. Siswa tidak diperkenalkan dengan tari Nusantara sehingga siswa
merasa asing dengan tari Nusantara.
2. Stimulus penggunaan property tidak dijadikan sebagai stimulus
dalam penciptaan tari Nusantara.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas ,maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai tersebut:
1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran tari Nusantara pada siswa
kelas di SMK Bina Wisata lembang?
2. Bagaimana hasil pembelajaran tari Nusantara pada siswa di SMK
Binawisata Lembang?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan
penulisan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan
proses
menggunakan property
pembelajaran
tari
Nusantara
dengan
pada siswa di kelas XI SMK Binawisata
Lembang.
2. Mengetahui hasil pembelajaran tari Nusantara dengan menggunakan
property pada siswa di kelas XI SMK Binawisata Lembang.
E. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat bermanfaat dalam
pembelajaran tari di sekolah, manfaatnya adalah sebagai berikut.
6
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.
Manfaat Teoritis
Memberikan
pemahaman
mengenai
penggunaan
property
dalam
pembelajaran tari Nusantara untuk meningkatkan kreatifitas siswa.
2. Manfaat praktik
Bagi guru
a. Sebagai bahan acuan atau pedoman untuk pembelajaran seni tari yang
akan di laksanakan selanjutnya.
b. Sebagai bahan evaluasi mengenai pembelajaran seni tari yang telah di
lakukan.
c. Memotivasi guru agar dapat menciptakan hal yang baru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah.
Bagi siswa
a. Siswa dapat meningkatkan daya kreativitas dan imajinatifnya melalui
gerak tari dengan menggunakan property.
b. Siswa dapat bereksplorasi dan mengembangkan stimulus-stimulus dari
penggunaan properti sehingga terciptanya koreografi.
c. Siswa dapat lebih menghargai karya yang siswa buat dan menjadikan
minat siswa untuk mau belajar seni tari.
3. Bagi peneliti
a. Dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman, mengenai pembelajaran
seni tari yang dilakukan melalui aktivitas penciptaan tari untuk
meningkatkan kemampuan kreatif.
b.
Untuk pengetahuan dan memperdalam bidang seni tari yang penulis
tekuni.
Bagi lembaga
a. Menjadi
bahan
observasi
dan
referensi
bagi
mahasiswa
yang
membutuhkan pengetahuan tentang cara mengajar tari untuk siswa.
7
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menambahkan keragaman dan pengetahuan bidang seni tari khususnya
dalam penciptaan tari melalui penggunaan property.
F. Asumsi
Penggunaan property dalam praktek tari Nusantara dipersepsikan dapat
meningkatkan kualitas gerak siswa dalam mengikuti intrakurikuler pelajaran seni
tari di Kelas XI SMK Binawisata Lembang Bandung.
G. Struktur Organisasi Penelitian
Pada stuktur organisasi penulisan ini akan dijabarkan dalam sistematika
sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang pendahuluan yang didalamnya terdapat uraian
pokok mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan
dalam penelitian dan struktur organisasi penelitian skripsi. Latar belakang
berisi tentang uraian tentang apa yang menjadi masalah penelitian yang
berkaitan dengan judul, serta alasan masalah itu perlu diteliti. Identifikasi
masalah berisi pengungkapan masalah-masalah yang diidentifikasi setelah
itu baru dirumuskan masalahnya dalam rumusan masalah. Rumusan
masalah berisi tentang masalah, dalam bentuk pertanyaan penelitian. Tujuan
penelitian pengungkapan dari tujuan yang ingin dicapai melalui proses
penelitian. Manfaat penelitian ini berisi uraian tentang manfaat hasil
penelitian bagi peneliti dan yang berkaitan dengan penelitian ini.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teoretis, pemaparan peneliti mengenai kajian
kepustakaan yang akan peneliti gunakan sebagai bahan acuan dalam proses
penelitian.
8
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian, termasuk beberapa
komponen yaitu lokasi populasi dan sampel penelitian, desain penelitian,
metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan penjabaran dari hasil penelitian dan pembahasan yang
didalamnya membahas tentang data-data hasil penelitian dan analisis hasil
penelitian oleh peneliti. Diantaranya gambaran umum lokasi penelitian, dan
proses serta hasil dan pembahasan dari objek/topik yang diteliti.
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Terdiri dari sub judul Kesimpulan dan Rekomendasi yang menyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah.
Kemudian saran atau rekomendasi ditujukan kepada para pembuat
kebijakan, kepada para pengguna hasil peneliti yang bersangkutan, kepada
peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian berikutnya.
Selanjutnya yaitu daftar pustaka dimana yang memuat semua sumber
tertulis (buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, dan sumber internet). Kemudian
setelah penulisan daftar pustaka terdapat lampiran-lampiran yang berisi mengenai
semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya
menjadi suatu karya ilmiah. Dalam lampiran ini berupa surat-surat, gambargambar hasil penelitian skripsi. Untuk yang terakhir yaitu riwayat hidup penulis
yang berisi tentang biografi penulis secara singkat dan riwayat pendidikan penulis
dari mulai SD sampai saat ini.
9
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pelaksanaan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
memiliki peranan penting dalam pendidikan di sekolah, karena pendidikan
seni budaya memiliki peranan dalam pembentukan karakter peserta didik
dalam segi kehidupan. Seperti yang dikemukakan (Mendiknas, 2009, hlm,.
210) bahwa:
Keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian
pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: ‘‘belajar melalui seni”, ‘‘belajar
tentang seni”. Peran inilah yang tidak diberikan oleh mata pelajaran
lain.
Kutipan tersebut menjelaskan bawa Pendidikan Seni Budaya memiliki
tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dalam memahami konsep dan
pentingnya mempelajari seni budaya, menampilkan sikap apresiasi terhadap
seni budaya dan mengembangkan kreativitas melalui seni budaya.
Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan merupakan mata pelajaran yang
berbeda dibandingkan mata pelajaran lainnya. Hal tersebut dikarenakan ilmu
yang dipelajari didalamnya, berupa ilmu yang berkaitan antara seni dan
keterampilan. Dimana seni merupakan hasil karya manusia yang memiliki
nilai estitika, sedangkan keterampilan merupakan kemampuan seseorang
dalam mengolah diri dan lingkungannya melalui rasa, sehingga menghasilkan
karya yang bermakna. Artinya keterampilan seseorang akan menghasilkan
sebuah karya seni yang memiliki nilai estetika bagi pencipta maupun
penikmat.
Mata pelajaran tersebut diberikan di sekolah untuk memenuhi
kebutuhan perkembngan peserta didik, guna memberikan pengalaman siswa
mempelajari, menciptakan, dan memberikan penilaian terhadapkarya seni
1
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta keterampilan. Pengalaman perserta didik terhadap karya seni dapat
diperoleh melalui kegiatan apresiasi seni. Dijelaskan juga dalam Kurikulum
2013 mengenai kompetensi dasar siswa yaitu ‘‘Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, kerjasama, santun, dan percaya
diri daam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, dan alam
melalui apresiasi dan kreasi seni”.
Pembelajaran seni tari di sekolah merupakan proses belajar mengajar
yang membuat siswa mampu menginterpretasikan pengalamannya, serta
mengembangkan kreatifitas yang ada pada diri siswa. Pendidikan seni di
sekolah merupakan suatu pendidikan yang dilihat dari proses pembelajarannya
bukan kepada hasil atau produk karena siswa tidak dituntut untuk trampil
menari melainkan pada proses pengembangan yang ada pada diri siswa,baik
itu pengembangan emosional, interpersional maupun intrapersonal dan
pengembangan kecerdasan lainya.
Pada pembelajaran Seni budaya di sekolah, terdapat pembelajaran tari
Nusantara yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Tarian Nusantara banyak ragamnya. Setiap tarian memiliki ciri khas daerah
masing-masing. Ciri-ciri itu bisa dilihat dari ragam geraknya, musik pengiring,
tata rias, tata busana maupun fungsinya. Hal ini tentu saja sesuai dengan ciri
khas daerah yang meliputi faktor alam, sosial dan kebudayaan. Apabila kita
menonton sebuah pertunjukan tari dari suatu daerah,maka kita akan melihat
keunikan atau ciri khas tersendiri dari tarian tersebut. Gerak dasar tari daerah
menjadi pembeda antara tari daerah yang satu dengan daerah yang lain.
Misalnya gerak kaki, langkah kaki, gerakan tangan, gerakan pundak,
pandangan
mata
penari
maupun
gerak
badan.
Nusantara menyimpan aneka jenis tari yang tersebar di wilayah budaya
etnik/daerah.
Pembelajaran tari Nusantara merupakan materi yang ada dalam
kurikulum seni budaya. Pada kenyataannya guru-guru di sekolah, khususnya
di jenjang SMK jarang sekali ada guru yang mempraktikannya menjadi
pembelajaran yang aktif di kelas. Hal ini terjadi karena Sekolah Menengah
2
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kejuruan lebih memfokuskan pada kemampuan jurusan masing-masing,
seperti SMK teknik mesin lebih mendahulukan kemampuan psikomotor
tentang teknik mesinnya, padahal materi tari Nusantara seharusnya
teraplikasikan dalam pembelajaran seni budaya di sekolah.
Hal lain, disebabkan kemampuan guru tentang tari Nusantara kurang
bahkan merasa kesulitan untuk belajar tari Nusantara. Hasilnya siswa akan
merasa asing tentang tari nusantara, padahal banyak manfaat dari belajar tari
nusantara, selain mengenal budaya daerah lain akan terpupuk pula rasa cinta
pada tanah air yang beraneka ragam budaya.
Pembelajaran tari Nusantara di sekolah dibutuhkan suatu metode dan
media pengajaran yang mendukung dalam proses pembelajarannya, sehingga
maksud dan tujuan dari pendidikan seni dapat tercapai media dan metode
mempunyai peranan penting dalam menciptakan suatu pembelajaran sesuai
dengan pendidikan nasional. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek
yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran
(Sudjanna, 2011: 1). Metodologi pengajaran tari merupakan metode yang
digunakan dalam pengajaran tari supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan cara yang efektif. Juga, media pengajaran sebagai alat bantu mengajar
ada dalam komponen metodologi di lingkungan belajar. Oleh sebab itu, perlu
digunakan media pembelajaran dalam pembelajaran tari Nusantara.
Media pengajaran berperan penting dalam proses belajar mengajar
untuk merangsang dan membangun motivasi pada diri peserta didik agar
tertarik kepada pelajaran yang disampaikan dan dapat meningkatkan hasil
belajar yang dicapai dalam proses belajar mengajar. Dalam pengaplikasian
fungsi media pembelajaran,maka penggunaan properti sebagai alat bantu ajar
akan mempermudah guru dalam menyampaikan maksudnya.
Pengertian property menurut Holf (dalam Hadiyat 4: 2015) adalah
properti merupakan salah satu hal terpenting dari scenery, sebagaimana
dikatakan dalam “Property Theatrical” bahwa property merupakan partikelpartikel kecil yang terdapat pada kostum, alat-alat yang dipergunakan pada
permainan
perlengkapan serta perhiasan-perhiasan kecil. Maka dengan
3
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian dapatlah ditarik satu batasan tentang properti yang cukup ringkas
dan jelas, yaitu: “properti adalah segala peralatan yang diperlukan atau
dipergunakan“.
Dalam pembelajaran seni tari di sekolah peneliti mengungkapkan
bahwa penggunaan property tehadap kegiatan belajar mengajar di sekolah
sangat penting, guru harus mempunyai strategi dan metode pembelajaran yang
mampu membuat siswa dapat diarahkan untuk mengembangkan daya
ekspresi, imajinasi dan kreativitasnya. Menurut Smith (1996, hlm. 36) bahwa
“proses koreografi melalui eksplorasi, improvisasi, dan juga seleksi, adalah
pengalaman-pengalaman
tari
Pengalaman-pengalaman
tari
yang
itu
dapat
yaitu
memperkuat
eksplorasi,
kreativitas”.
improvisasi,
dan
pembentukan. Sesuai dengan pernyataan dari Hawkins (1991, hlm. 20)
mengatakan bahwa “pengalaman-pengalaman tari yang dapat diklasifikasikan
menjadi lima tahap yaitu tahap merasakan, menghayati, mengkhayalkan,
mengejawantahkan dan membentuk (form)”.
Siswa tidak dituntut untuk pintar menari, akan tetapi siswa harus diberi
kebebasan
dalam
kreativitasnya,
yang
berekplorasi,
dalam
mengungkapkan
pendidik
kreativitas-
diperlukan
oleh
seorang
pada
menyampaikan pemahaman tari
yaitu
menggunakan stimulus
saat
untuk
merangsang daya imajinasi siswa. Sesuai dengan yang dipaparkan oleh Burton
(dalam Suyono, dkk, 2011, hlm. 16) menyatakan bahwa “mengajar adalah
upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada
siswa agar terjadi proses belajar”. Siswa menjadi tertarik terhadap materi atau
bahan ajar, hal ini terlihat dari kurang ketertarikannya siswa terhadap
pembelajaran seni tari seperti saat proses belajar mengajar berlangsung siswa
asik mengobrol, bercanda, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak efektif
tentunya guru harus memiliki strategi
agar
maksud dan tujuan dari
pembelajaran tersebut dapat tersampaikan,rangsangan rangsangan melalui
hand property pada siswa dalam prosesnya sangat diperlukan untuk
membangun motivasi, rasa ingin tahu, rasa memiliki, kebersamaan dan
kreatifitas pada diri siswa tersebut dalam kurikulum 2013 tertera dimana siswa
4
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan mempelajari tari Nusantara dalam hal ini guru harus mampu memilih
materi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengarajar yang nantinya
materi dan tujuan pembelajaran seni tari tersampaikan, misalnya yang terjadi
dalam materi yang dipilih adalah tari piring kemudian guru mengganti
property piring tersebut dengan batok atau berenuk, tombak dengan tongkat,
kipas dengan kipas sederhana yang sudah dicat dan hias
sesuai dengan
kreativitas siswa masing masing, dalam fenomena ini ada beberapa hal yang
sangat menarik dimana bukan hanya materi tari Nusantara yang tersampaikan
esensi property yang siswa buat menjadi suatu alasan ketertarikan siswa
untuk belajar tari nusantara. Dari fenomena ini banyak sekali aspek-aspek
yang
berkembang
di
dalamnya
seperti
pengembangan
emosional,
interpersonal dan intrapersonal.
Rangsangan-rangsangan melalui media pembelajaran dan property pada
siswa dalam prosesnya diperlukan untuk membangun motivasi dan kreatifitas
pada diri siswa tersebut, karena motivasi belajar siswa ini menentukan tingkat
berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar Proses pembelajaran
melibatkan semua komponen yang ada di dalamnya, guru dan peserta didik
sebagai komponen di dalam pembelajaran harus ikut aktif di dalamnya, guru
harus menanamkan dan memotivasi siswa agar siswa mampu untuk
terstimulus dalam proses pembelajaranya.
Menurut latar belakang pemikiran di atas peneliti merasa tertarik terhadap
property sebagai media pembelajaran tari Nusantara. Pemilihan property
sebagai media ini diharapkan mampu untuk merangsang siswa dalam
meningkatkan kreatifitasnya serta menumbuhkan kreativitas siswa terhadap
pembelajaran seni tari.
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Penggunaan Property
Dalam Pembelajaran Tari Nusantara Untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas XI di SMK Binawisata Lembang“
diharapkan menumbuhkan kreativitas dalam pembelajaran tari nusantara.
5
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti menyusun identifikasi masalah.
Adapun
identifikasi masalah yang muncul selama ini di lapangan adalah
1. Siswa tidak diperkenalkan dengan tari Nusantara sehingga siswa
merasa asing dengan tari Nusantara.
2. Stimulus penggunaan property tidak dijadikan sebagai stimulus
dalam penciptaan tari Nusantara.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas ,maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai tersebut:
1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran tari Nusantara pada siswa
kelas di SMK Bina Wisata lembang?
2. Bagaimana hasil pembelajaran tari Nusantara pada siswa di SMK
Binawisata Lembang?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan
penulisan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan
proses
menggunakan property
pembelajaran
tari
Nusantara
dengan
pada siswa di kelas XI SMK Binawisata
Lembang.
2. Mengetahui hasil pembelajaran tari Nusantara dengan menggunakan
property pada siswa di kelas XI SMK Binawisata Lembang.
E. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat bermanfaat dalam
pembelajaran tari di sekolah, manfaatnya adalah sebagai berikut.
6
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.
Manfaat Teoritis
Memberikan
pemahaman
mengenai
penggunaan
property
dalam
pembelajaran tari Nusantara untuk meningkatkan kreatifitas siswa.
2. Manfaat praktik
Bagi guru
a. Sebagai bahan acuan atau pedoman untuk pembelajaran seni tari yang
akan di laksanakan selanjutnya.
b. Sebagai bahan evaluasi mengenai pembelajaran seni tari yang telah di
lakukan.
c. Memotivasi guru agar dapat menciptakan hal yang baru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah.
Bagi siswa
a. Siswa dapat meningkatkan daya kreativitas dan imajinatifnya melalui
gerak tari dengan menggunakan property.
b. Siswa dapat bereksplorasi dan mengembangkan stimulus-stimulus dari
penggunaan properti sehingga terciptanya koreografi.
c. Siswa dapat lebih menghargai karya yang siswa buat dan menjadikan
minat siswa untuk mau belajar seni tari.
3. Bagi peneliti
a. Dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman, mengenai pembelajaran
seni tari yang dilakukan melalui aktivitas penciptaan tari untuk
meningkatkan kemampuan kreatif.
b.
Untuk pengetahuan dan memperdalam bidang seni tari yang penulis
tekuni.
Bagi lembaga
a. Menjadi
bahan
observasi
dan
referensi
bagi
mahasiswa
yang
membutuhkan pengetahuan tentang cara mengajar tari untuk siswa.
7
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menambahkan keragaman dan pengetahuan bidang seni tari khususnya
dalam penciptaan tari melalui penggunaan property.
F. Asumsi
Penggunaan property dalam praktek tari Nusantara dipersepsikan dapat
meningkatkan kualitas gerak siswa dalam mengikuti intrakurikuler pelajaran seni
tari di Kelas XI SMK Binawisata Lembang Bandung.
G. Struktur Organisasi Penelitian
Pada stuktur organisasi penulisan ini akan dijabarkan dalam sistematika
sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang pendahuluan yang didalamnya terdapat uraian
pokok mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan
dalam penelitian dan struktur organisasi penelitian skripsi. Latar belakang
berisi tentang uraian tentang apa yang menjadi masalah penelitian yang
berkaitan dengan judul, serta alasan masalah itu perlu diteliti. Identifikasi
masalah berisi pengungkapan masalah-masalah yang diidentifikasi setelah
itu baru dirumuskan masalahnya dalam rumusan masalah. Rumusan
masalah berisi tentang masalah, dalam bentuk pertanyaan penelitian. Tujuan
penelitian pengungkapan dari tujuan yang ingin dicapai melalui proses
penelitian. Manfaat penelitian ini berisi uraian tentang manfaat hasil
penelitian bagi peneliti dan yang berkaitan dengan penelitian ini.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teoretis, pemaparan peneliti mengenai kajian
kepustakaan yang akan peneliti gunakan sebagai bahan acuan dalam proses
penelitian.
8
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian, termasuk beberapa
komponen yaitu lokasi populasi dan sampel penelitian, desain penelitian,
metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan penjabaran dari hasil penelitian dan pembahasan yang
didalamnya membahas tentang data-data hasil penelitian dan analisis hasil
penelitian oleh peneliti. Diantaranya gambaran umum lokasi penelitian, dan
proses serta hasil dan pembahasan dari objek/topik yang diteliti.
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Terdiri dari sub judul Kesimpulan dan Rekomendasi yang menyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah.
Kemudian saran atau rekomendasi ditujukan kepada para pembuat
kebijakan, kepada para pengguna hasil peneliti yang bersangkutan, kepada
peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian berikutnya.
Selanjutnya yaitu daftar pustaka dimana yang memuat semua sumber
tertulis (buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, dan sumber internet). Kemudian
setelah penulisan daftar pustaka terdapat lampiran-lampiran yang berisi mengenai
semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya
menjadi suatu karya ilmiah. Dalam lampiran ini berupa surat-surat, gambargambar hasil penelitian skripsi. Untuk yang terakhir yaitu riwayat hidup penulis
yang berisi tentang biografi penulis secara singkat dan riwayat pendidikan penulis
dari mulai SD sampai saat ini.
9
Egi Rifaldy, 2016
PENGGUNAAN PROPERTI DALAM PEMBELAJARAN TARI NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA DI SMK BINAWISATA LEMBANG BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu