STANDART OPERASIONAL PROSEDURE

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.LOADING RAMP
Loading ramp berfungsi sebagai tempat penampungan TBS sementara.
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia
2. Periksa peralatan minyak pelumas sebelum pengoperasian dilaksanakan.
3. Tarik lori kosong tepat pada setiap corong pintu yang mau diturunkan
4. Lori diisi TBS menurut prinsip FIFO ( First In First Out )
5. Isian lori penuh dan merata ( kapasitas rata-rata 24-25 ton )
6. Lori yang telah berisi dipindahkan dengan menarik alat capstandart
7. Brondolan dan TBS yang jatuh kelantai dimasukkan kedalam lori setiap saat
8. Lori yang siap terisi TBS tetap stand by didepan pintu rebusan masuk
9. Tali penarik lori diganti setiap 2 bulan sekali atau setelah tali banyak sambungan
10. Lingkungan kerja senantiasa dijaga tetap bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.STERILIZER
Rebusan berfungsi untuk merebus dan mematikan enzim serta menurunkan kadar air dalam TBS.
1. Memakai alat perlengkapan perlindungan diri yang lengkap.
2. Periksa peralatan safety value,safety door,dan manometer,pastikan dapat berfungsi
3.
4.

5.
6.
7.
8.

dengan baik.
Sistem perebusan memakai double peak
Pastikan rangkaian lori tersambung dengan yang lainnya
pastikan tekanan steam rebusan dengan keadaan 0 kg/cm2.
Buka pintu bagian depan dan belakang dan turunkan tangga ( jembatan rel)
Memasukkan lori yang berisi TBS dengan menggunakan capstandart perlahan-lahan
Naikkan tangga dan tutup pintu rebusan bagian depan dan belakang serta pastikan

terkunci dengan baik (safety door telah duduk pada posisinya )
9. Lakukan perebusan, buka kran condensat dan tutup kran exhaust buka keran inlet setelah
5 menit kran condensat tertutup
10. Waktu perebusan selama 90 menit, interval 45 menit.
11. Tekanan steam 2,8 kg/cm2 dengan temperatur 135 – 1400C
12. Apabola tekanan steam tidak tercapai,lakukan penambahan waktu perebusan
13. Lakukan pembuangan air condensat selama 4 kali dengan waktu selama 1 menit.

14. Tutup kran inlet.buka kran condensat lebih kurang 10 menit, buka kran exhaust sampai
tekanan steam 0 kg/cm2.

15. Buka pintu dengan perlahan-lahan, turunkan tangga tarik lori yang berisi buah masak
sampaikebawah hoisting crane dengan capstandart
16. Lingkungan kerja senantiasa dijaga tetap bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.MERANTAI
Merantai fungsinya adalah untuk mengkaitkan rantai crane ( link chain) ke ring lori
1. Memakai alat perlindung diri yang tersedia.
2. Periksa seling capstandart, minyak gearbox standart,link chain hoisting crane,pastikan
alat tersebut dengan keadaan baik.
3. Tarik lori yang berisi buah masak satu per satu letak pada posisi hoisting crane yang
dioperasikan.
4. Pasang link chain ke ring lori dengan benar.
5. Lori yang telah kosong diletakkan ke rel lori kosong yang tersedia, link chain dilepaskan
dari ring lori.
6. Lori kosong didorong dan disatukan dengan lori kosong lain serta digandeng dengan
mengkaitkan rantai lori lainnya.

7. Lori kosong yang sudah digandeng ditarik dengan capstandart sampai keujung rebusan
8. Lingkungan kerja disekitar lantai dan rel senantiasa dijaga tetap bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.PRESSAN
I. Digester berfungsi untuk melumatkan dan mencacah brondolan.
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia
2. Periksa alat digester,oli gearbox, vanselt dan coupling pastikan dapat berfungsi
dengan baik.
3. Operasikan digester dengan menggunakan tombol ON
4. Buka klep corong masuk kedigester

5. Buka kran steam kedigester
6. Isi digester penuh minimal berisi 2/3 , pengadukan berjalan selama 20 – 30 menit
( klep corong ke screw press dibuka.
7. Temperature dalam digester 80 – 900C
8. Pada saat digester tidak dioperasikan , digester harus kondisi kosong
9. Lingkungan kerja dijaga senantiasa bersih
II. Screw press fungsinya untuk mengepress brondolan yang keluar dari digester
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia

2. Periksa alat screw press, oli gearbox, vanbelt.coupling, minyak hydroligk power pask,
pastikan dapat berfungsi dengan baik.
3. Operasikan screw press dengan menekan tombol ON.
4. Buka kran air panas ( suhu 80-900C)
5. Jaga supaya ampas yang keluar dari screw press merata disekitar gone.
6. Tekanan hidroligk 60-70 bar atau beban 80-90 ampere
7. Hindari nut jangan banyak yang pecah.
8. Dilusi air 1: 1,5 perbandingan minyak dengan air 60:40%
9. Kadar minyak dalam ampas maksimal 6% terhadap ampas.
10. Pada saat screw press tidak dioperasikan pastikan dalam keadaan baik.
11. Lingkungan kerja senantiasa dijaga agar tetap bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.KERNEL PLANT
I. Cake breaker conveyor fungsinya untuk pemecah ampas yang keluar dari presan
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia
2. Periksa oli gearbox ,baut coupling, hanger de apung, baut pen,sambungan as dan
baut conveyor bias berfungsi dengan baik.
3. Pemecah ampas harus benar-benar sempurna, tidak ada yang bergumpal-gumpal.
4. Beban maximum cake breaker conveyor 25 amP

II. DEPERICARPER: Fungsinya untuk memisahkan ampas (FIBRE) Dengan biji (NUT)
1. Periksa elmot, van belt, impeller, dan bearing dapat berfungsi dengan baik
2. Isapan blower diatur dengan menyetel klep sehingga nut benar-benar bersih dan tidak
ada terjadi lossis
3. Karet air lock benar-benar dalam keadaan baik sehingga kevacuman dalam cyclone
III.

tetap terjaga
POLISHING DRUM : Fungsinya untuk mempolis serabut dalam biji
1. Periksa elmot, gearbox, rantai tarik, shaft complet jari-jari dapat berfungsi dengan
baik

2. karet air lock nut cyclone benar-enar dalam keadaan baik sehingga kevacuman dalam

IV.

cyclone tetap terjaga
3. impeller pneumatic dalam keadaan baik
Ripple mill : Fungsinya untuk memecah biji (NUT) sehingga inti dan cangkang dapat


terpisah
1. Periksa elmot pelumas bearing, van belt , kondisi rotor bak dan rotor blade dapat
berfungsi dengan baik.
2. Buka klep corong dari nut isin masuk ke ripple mill dengan kapasitas 6 ton nut/jam.
3. Cracked effeck tetap dijaga 98% dengan inti pecah maksimal 12%
V. LTDS (Light tenera dust separator): Fungsinya untuk menghisap abu dan cangkang dari inti
1. Periksa el mot, gearbox, vanbelt, karet air lock dan blower dapat berfungsi dengan
2.
3.
4.
5.
6.

baik.
Lossis inti dalam LTDS I maksimum 9% terhadap sample.
Inti kering dari LTDS I masuk ke kernet transport ditambung dikernel silo
Inti pecah dan cangkang sebagian terhisap dengan LTDS 2 masuk ke claybath.
Claybath alat pemisah inti pecah dengan cangkang dengan memakai kaoline.
Pemakaian kaoline 0,7 – 1kg untuk 1 ton TBS, dengan konsentrat kaoline berat jenis
cairan 1,12 (memakai alat ukur metrolack ) bila konsentrat kaoline dibawah berat


jenis dapat ditambahkan lagi kaoline sampai mencapai konsentrat berat jenis 1,12.
7. Penggantian cairan kaoline pada tangki claybath seminggu sekali
8. Lossis inti dalam cangkang basah maksimum 7,2% terhadap sample.
9. Inti basah masuk kekernel transport ditampung dikernel silo tersendiri.
VI. KERNEL SILO, Fungsinya: untuk mengeringkan inti dengan memakai panas uap.
1. Periksa elmot, gearbox, vanbelt, blower,element pemanas dapat berfungsi dengan baik.
2. Isian kernel silo tetap penuh dan ditiupkan udara panas melalui blower.
3. Suhu pemanas terbagi dalam 3 tingkat, tingkat atas 70 0C, tingkat tengah 600C, tingkat
bawah 500C.
4. Waktu pengeringan inti kering dan inti basah selama 8-10jam
5. Alat ukur thermometer setiap tingkat terpasang dan berfungsi dengan baik.
6. Penurunan kernel ke conveyor melalui shaaking grate dengan kadar air 7% dan
selanjutnya dikirim ke bulking silo.
7. Operasikan setiap alat dengan menekan tombol on sesuai dengan urutannya.
8. Lingkungan kerja senantiasa dijaga tetap bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )

ST.CLARIFIKASI

I.

VCT ( Vertical Continuous Tank ), Fungsinya untuk pemisahan antara sludge dan minyak
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia.
2. Minyak kasar yang masuk kedalam VCT tidak menimbulkan riak (bergejolak).
3. Isian tetap terjaga penuh dan ketebalan minyak minimal 20cm.
4. Temperatur minyak kasar di VCT 85-95%.
5. Penyepian dilakukan setiap 4 jam sekali.
II. SLUDGE SEPARATOR, Fungsinya untuk pengutipan minyak dari sludge
1. Periksa oli gearbox,pastikan kondisi sludge separator dalam keadaan bersih dan baik.
2. Buka kran air panas yang masuk ke sludge separator ( ¼ buka kran)
3. Operasikan sludge separator dengan menekan tombol ON.
4. Pembebanan mesin setelah putaran normal 5000 – 6000 RPM.
5. Setelah putaran normal, buka penuh kran air panas masuk.
6. Buka penuh kran minyak keluar sludge separator.
7. Buka kran inlet sludge ke sludge separator, sesuaikan dengan air masuk water flow

( kapasitas 8-10ton/jam sludge)
8. Kadar air dalam minyak 0,5-0,6%.
9. Ukuran diameter nozzle lebih dari 1,6 mm nozzle harus diganti.

10. Pada saat tidak dioperasikan,kondisi sludge separator harus dalam keadaan bersih.
III. OIL PURIFIER, Fungsinya untuk mengurangi kadar air dan kotoran dalam minyak.
1. Periksa oli gearbox,flat belt,dregtion pad (close) dalam keadaan bersih dan baik.
2. Buka kran air panas yang masuk ke oil purifier.
3. Operasikan oil purifier dengan menekan tombol ON
4. Pembebanan mesin setelah putaran normal 5000-6000 rpm
5. Setelah putaran normal , buka penuh kran air panas masuk.
6. Kadar air dalam minyak di oil tank 0,5-0,7%,temperatur 85-950C.
7. Buka penuh kran minyak keluar oil purifier.
8. Operasikan pompa minyak ke oil purifier.
9. Buka kran inlet minyak ke oil purifier.
10. Kadar air dalam minyak yang keluar dari oil purifier 0,3-0,4% dan kadar kotoran 0,0150,020%.
11. Pada saat tidak dioperasikan,kondisi iol purifier harus dalam keadaan bersih.
IV. VACUM DRYER, Fungsinya untuk mengurangi kadar air dalam minyak.
1. Tekanan steam ke injektor minimum 12kg/cm2.
2. Temperatur air panas 950C.
3. Operasikan pompa vacum dryer dengan meneka tombol ON.
4. Kran outlet dibuka dan kran inlet dibuka.
5. Minyak diatur dari float tank dengan menyetel kran.
6. Tekanan hampa vacum dryer 0,8-1kg/cm2 ( minus 50-76 cm/Hg)

7. Kadar air yang terdapat dalam minyak yang keluar dari vacum dryer maksimum 0,15%.
8. Jika tekanan hampa tidak tercapai,lakukan pemeriksaan Nozzle Injector,Kran Air
Condensator,Pompa Vacum dan tekanan dari boiler.
9. Pada saat tidak dioperasikan,kondisi vacum dryer harus dalam keadaan bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.KAMAR MESIN
I.

MESIN GENSET,Fungsinya untuk menghasilkan tenaga listrik yang digunakan untuk
penerangan dan start awal pengolahan.
1. Periksa oli mesin,air radiator,air bateray dan kondisi mesin selalu baik.
2. Lakukan pemanasan mesin dengan menstart selama 5-10 menit.
3. Lakukan pembebanan mesin melalui panel dengan memperlihatkan frekuensi mesin,
voltase beban terpakai maximum 120-150 Ampere.
4. Apabila mesin diesel diparalelkan dengan turbin uap lakukan singkronisasi dengan
memperhatikan frekuensi (50Hz) dan voltase maximum 380volt.
5. Lakukan pencatatan jam jalan mesin,frekuensi,beban terpakai,temperatur air dan
temperatur oli.
6. Lakukan pergantian oli mesin,oil filter,fuel filter setiap jam jalan mesin 200jam dan

penggantian water filter ,air cleaner setiap 500 jam.
7. Apabila temperatur mesin dan air radiator tinggi, lakukan pengurangan beban mesin atau

penambahan air dengan tetap mesin sedang hidup.
8. Apabila mesin distop,terlebih dahulu beban dikurangi hingga 0.
9. Lingkungan kerja amar mesin senantiasa dijaga tetap bersih.
II.
TURBINE,Fungsinya adalah untuk menghasilkan tenaga listrik yang digunakan untuk
penerangan dan proses pengolahan.
1. Periksa oli gearbox,oli governoor,grease cuopling,grease alternator,pompa oli,air
pendingin yang masuk ke oil cooller,tuas emergency valve,pastikan kondisi turbine uap
dan alternator dengan kondisi baik.
2. Buka kran steam condensor,kran by pass steam trap sampai air dalam steam benar-benar
3.
4.
5.
6.
7.
8.

tidak ada.
Jalankan pompa minyak pelumas dengan tekanan minyak 2 – 2,5kg/cm2.
Buka steam exhaust yang BPV.
Setel load limit keangka 2 dan buka kran steam inlet perlahan-lahan.
Load limit naikkan sampai mencapai frekuensi (rpm turbine) yang sudah ditentukan.
Kran steam inlet buka sampai penuh.
Setelah frekuensi sudah normal (5200-5400 rpm) turbine dapat diparalel dengan mesin

genset.
9. Apabila turbine tidak dioperasikan,semua kran baik kran inlet steam ,kran exhaust dalam
keadaan tertutup.
10. Lingkungan kerja turbine dujaga agar tetap bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.BOILER
BOILER fungsinya untuk memproses air menjadi uap.
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia.
2. Periksa semua instrument valve,gelas duga,manometer,safety valve,elmot,vanbelt,dapat
berfungsi dengan baik.
3. Masukkan bahan bakar keruang dapur dan bahan bakar dapat dibakar untuk pemanasan
4.
5.
6.
7.

selama 4 jam.
Naikkan tekanan steam secara perlahan-lahan sampai tekanan 5kg/cm2.
Hidupkan FDF blower dan secondary fan sampai tekanan 15kg/cm2.
Buka kran steam induk dan kirim kekkamar mesin serta blower FDF dan secondary dioffkan.
Setelah turbine dioperasikan dan diparalel dengan diesel,Hidupkan tombol draft kontrol dan

operasikan blower IDF.
8. Hidupkan FDF dan secondary fan dengan menekan tombol ON.
9. Hidupkan conveyor bahan bakar serta menambah bahan bakar dalam ruang dapur.
10. Hidupkan electric pump untuk penambahan air bila kondisi air dalam gelas duga dibawah
11.
12.
13.
14.

50%.
Pertahankan tekanan steam 18-19kg/cm2.
Lakukan shoot blower (tiup abu) sekali dalam 4 jam dalam posisi tekanan steam tinggi.
Lakukan blow down air sesuai hasil analisa air dari laboratorium.
Kurangi bahan bakar yang masuk keruang dapur apabila tekanan steam melebihi batas

normal.
15. Lakukan tarik kerak dari ruang dapur dalam 4 jam sekali.
16. Apabila terjadi penumpukan bahan bakar dalam ruang dapur, lakukan segera pengorekan
serta penyerakan bahan bakar tersebut.
17. Apabila boiler tidak dioperasikan, lakukan penarikan kerak dari ruang dapur dan tekanan
steam dalam boiler turunkan sampai dengan tekanan 0.Serta lakukan sirkulasi udara dalam
drum.
18. Lingkungan kerja boiler dijaga agar senantiasa bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.DEMINT PLANT
I. KATION,Fungsinya untuk menghilangkan seluruh ion positif dalam air.
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia.
2. Periksa kran air,pipa buangan,pompa air masuk,pompa injection ,kran injection,pastikan
kondisi kationdengan kondisi baik.
3. Memasukkan bahan asam sulfat (H2SO4) kedalam tangki pengenceran sebanyak 80kg
diencerkan dengan air sampai volume 1000 liter.
4. Bahan kimia asam sulfat tersebut didinginkan selam 24 jam.
5. Melakukan back wash dengan menutup kran no3 dan no6 sementar kran no7 tetap
terbuka,kemudian buka perlahan-lahan kran no4 dan no5 (kran lainnya dalam kondisi
tertutup) sampai air berwarna jernih dan perhatikan apakah ada resin yang keluar pada saat
back wash (jika ada laporkan)
6. Melakukan injection bahan kimia asam sulfat (H2SO4) kedalam tangki kation dengan
menutup kran no4,no7 dan no5.Kemudian buka kran no1,no2,no8,dan no9 (kran lainnya
tertutup,persen kontak saat regenerasi 2 – 4 % dan waktu injection sekitar 35 – 45 menit.
7. Melakukan slow rinse dengan pencucian mesin kation secara perlahan-lahan dengan cara
tutup kran no9 sedangkan kran no1,no2,no8 tetap terbuka (kran lainnya tetap tertutup), air
yang keluar harus pelan dan waktu slow rinse berkisar 15 – 20 menit.
8. Melakukan fast rinse dengan pencucian total sisa-sisa H 2SO4.Setelah selesai slow rinse dan
tutup kran no1 dan no2 sedangkan no8 tetap terbuka.Kemudian buka perlahan-lahan kran
no3 (kran lainnya tertutup).
9. Mengambil sample air untuk danalisa dengan syarat mutu:
1. T alkalinity harus trace,
2. T, Ph harus dibawah 4,5
3. T hardness harus trace
10. Lingkungan kerja ditangki kation harus dijaga tetap bersih.

II. ANION, Fungsinya untuk menghilangkan seluruh ion negatif dalam air.
1. Periksa kran air, pipa buangan, pompa air masuk, pompa injection, kran injection,
pastika kondisi anion dalam kondisi baik.
2. Masukkan bahan caostic soda (NaOH) kedalam tangki pengenceran sebanyak 200 kg
diencerkan dengan air sampai volume 5000 liter.

3. Bahan kimia tersebut dimixer selama 3 jam.
4. Melakukan back wash dengan menutup kran no3 dan no6 sementara kran no7 tetap
terbuka,kemudian buka perlahan-lahan kran no4 dan no5 (kran lainnya dalam kondisi
tertutup),sampai air berwarna jernih dan perhatikan apakah ada resin yang keluar pada
saat back wash (jika ada laporkan)
5. Melakukan injection bahan kimia caostic soda (NaOH) kedalam tangki anion dengan
menutup kran no2, no3 dan no5 kemudian buka kran no4,no6,no7 (kran lainnya
tertutup,persen kontak pada saat regenerasi 2- 4% dan waktu injeksi sekitar 45–50
menit.Larutan caostic soda harus dingin saat regenerasi pada suhu 40-500C.
6. Melakukan slow rinse dengan pencucian resin anion secara perlahan dengan cara tutup
kran no9 sedangkan kran no1,no2,no8 tetap terbuka (kran lainnya tertutup).Air yang
keluar harus pelan dan waktu slow rinse berkisar 15-20 menit.
7. Melakukan buka penuh kran no1 sedangkan kran no4 tetap terbuka (kran lainnya
tertutup).
8. Mengambil sample air untuk dianalisa dengan syarat mutu : silica harus trace, hardness
harus tress, TDS air yang keluar harus dibawah 20 ppm, Ph harus 7,5.
9. Lingkungan kerja ditangki anion senantiasa dijaga tetap bersih.

STANDART OPERASIONAL PROSEDURE ( SOP )
ST.WATER TREATMENT
Sand filter fungsinya untuk menjernihkan air (penyaringan)
1. Memakai alat pelindung diri yang tersedia.
2. Periksa kran inlet dan kran outlet dan pompa air (water pump) ,compressor pastikan
dalam kondisi baik.
3. Isi bahan kimia aluminium sulfat sebanyak 58 kg dan soda ash 42 kg dimasukkan
kedalam tangki pengenceran masing-masing yang berisi 1000 liter air.
4. Menjalankan mixer kedua bahan kimia tersebut selama 15-30 menit.
5. Hidupkan water pump dan doshing pump dengan menekan tombol ON.

6. Bahan kimia tersebut diinjeksikan ke clarifier tank dengan menggunakan doshing pump
selama pabrik mengolah dan sesuaikan dosis bahan kimia dengan mutu air yang masuk
dari kolam waduk.
7. Melakukan back wash sandfilter dengan menutup kran no1 dan no5. Buka perlahan kran
no2 dan no3 air keluar pada saat back wash berwarna keruh serta memperhatikan jika
pada saat back wash ada pasir yang keluar, jika ada pasir yang keluar maka kran no5
diperkecil.
8. Fast rinse artinya membuang sisa kotoran atau lumpur yang belum terbuang saat back
wash, lakukan menutup kran no2 dan no3 kemudian buka kran no4 dan no1, selesai fast
rinse, sand filter siap dioperasikan (mutu air setelah di back wash sejernih air masuk).
9. Perhatikan alat ukur yang ada seperti manometer apakah kapasitas atau tekanan sudah
normal.
10. Lakukan pencatatan jam jalan, pemakaian bahan kimia ledalam buku jurnal.
11. Lingkungan kerja disand filter dijaga agar senantiasa tetap bersih.