PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Lampiran 1)

Laporann Keuangan Pemerintah Puusat Tahun 20012 (audited)



B. PENJELA
ASAN ATA
AS POS-PO
OS LAPOR
RAN REALISASI APBN
B.1. PENJELAS
SAN UMUM
M LAPORAN
N REALISAS
SI APBN
Reallisasi Pendappatan Negaraa dan Hibah pada Tahunn Anggaran (TA)
(
2012 aadalah sebesar
Rp1.338.109.629.172.958 attau mencapaii 98,52 perseen dari targett APBN-P TA 2012 sebesar
R
Penndapatan Neggara dan Hibaah berasal daari Penerimaaan
Rp1.358.205.043.200.000. Realisasi

Perppajakan sebesar Rp980.5518.133.319..319, PNBP sebesar Rp3351.804.746.666.862, daan
Peneerimaan Hibaah sebesar Rp5.786.749
R
9.186.777. Dalam
D
realisaasi Penerimaan Perpajakaan
tersebut termaasuk Pajakk Penghasiilan Ditangggung Pem
merintah (DTP) sebesar
Rp3.665.260.413.269 dan Bea Massuk Ditangggung Pemeriintah (BM-D
DTP) sebesar
Rp99.813.751.137 serta dalaam Pendapataan Hibah term
masuk Pendappatan Hibah nnon kas (baranng
dan jasa) sebesarr Rp1.645.0447.367.798.
Penddapatan Negara dan Hibaah TA 2012 mengalami kenaikan
k
Rp1127.509.975.813.543 ataau
10,553 persen jika dibandinngkan dengann TA 2011. Perkembanngan realisassi Penerimaaan
Perppajakan dan PNBP
P
sejak TA

T 2008 terlihhat pada Graffik 31.

330,4
723,3

619,9

400

873,9

600

2008

2009

2010

Perpajakaan


PNBP

980,5

268,9

227,2

800

320,6

1.000

658,7

Triliun rupiah

1.200


351,8

1.400

200
0
2011
1

2012
2

Hibah

Grrafik 31Perkkembangan Realisasi
R
Pennerimaan Peerpajakan dan PNBP TA 22008 - 2012
Reallisasi Belanja Negara padaa TA 2012 addalah sebesarr Rp1.491.410.224.590.994 atau 96,333
perssen dari jumlah yaang dianggarkan dalaam APBN-PP TA 20012 sebesar

Rp1.548.310.378.180.000. Sementara
S
ittu, realisasi Belanja Negaara pada TA
A 2011 adalaah
sebeesar Rp1.2944.999.146.4775.024. Realiisasi Belanja Negara terddiri dari Belannja Pemerintaah
Pusaat
sebesaar
Rp1.0110.558.236.5531.814,
Transfer
ke
Daerah
sebesar
Rp480.645.074.235.761, dann terdapat Suuspen sebesarr Rp206.9133.823.419. Suspen tersebut
meruupakan selissih Belanja Negara menurut catataan Kas Neggara dengann Kementeriaan
Negara/Lembaga.. Perkembanggan realisasi Belanja Neggara sejak TA
A 2008 dapaat dilihat padda
Graffik 32.

Catatann atas Laporan Keuangan -74-


1600

697,4

2008

2009

2010

411,3

1 010 6
1.010,6

628,8

400

693,4


600

883,7

800

308,6

1000

344,7

1200

480 6
480,6

1400


292,4

Triliun rupiah

Laporann Keuangan PPemerintah Puusat Tahun 20012 (audited)

2011
1

2012

200
0

Belanjaa Pemerintah Pusat

Transfer kee Daerah

Grafik 32 Perkem
mbangan Reaalisasi Belannja Negara TA

T 2008 - 2012
Berddasarkan reallisasi Pendappatan Negara dan Hibah sebesar
s
Rp1..338.109.6299.172.958 daan
realiisasi Belanja Negara sebesar Rp1.4911.410.224.5990.994, makaa Defisit Angggaran pada TA
T
2012 sebesar Rp153.300.5955.418.036.
Sem
mentara itu,, realisasi Pembiayaann (Neto) pada TA 2012 adalah sebesar
Rp175.158.168.320.375, yaang terdiri dari Pembiaayaan Dalam
m Negeri (N
Neto) sebesar
Rp198.622.535.177.645 dan
d
Pembiaayaan Luarr Negeri (Neto) sebesar minuus
Rp23.464.366.857.270.
Terjadinya Defisit Anggaran dan
d adanya Realisasi
R
Pembiayaan Netoo mengakibatkan Sisa Lebbih

mbiayaan Angggaran (SiLPA)) TA 2012 sebbesar Rp21.8857.572.902..339.
Pem

B.2. PENJELAS
SAN PER POS LAPORA
AN REALISA
ASI APBN
B.2.1. Pendapaatan Negaraa dan Hibahh
Pendapaatan Negara daan
Hibah Rp1.338,11
Rp
trililiun

Reallisasi Pendappatan Negara dan Hibah TA
T 2012 adalah sebesar Rp1.338.109
R
.629.172.958,
beraarti mencapaai 98,52 persen dari annggaran yanng ditetapkann dalam APPBN-P sebesar
Rp1.358.205.043.200.000. Pendapatan
P

N
Negara
dan Hibah terdiri dari
d Penerimaan Perpajakan,
PNBBP, dan Penerimaan Hibah.
Kom
mposisi realisaasi Pendapatan Negara daan Hibah (daalam persentaase) TA 20122 dapat dilihat
padaa Grafik 33.

Catatann atas Laporan Keuangan -75-

Laporann Keuangan PPemerintah Puusat Tahun 20012 (audited)
Bagian Laba 
MN
BUM
2,30%
Peneerimaan 
S
SDA
16
6,88%

Pendapatan 
BP Lainnya P
PNB
BLU
5,49%
1,62%
Hibah
0,43%

Pajak 
Perd
dagangan 
Internasional
3
3,71%

Pajaak Dalam 
N
Negeri
69
9,57%

Grafik 33 Kompposisi Realisaasi Pendapatan Negara dan
d Hibah TA 2012

B.2..1.1.Penerim
maan Perpajaakan
Penerim
maan Perpajakaan
Rp980,552 triliun

Reallisasi Penerim
maan Perpajakan TA 20012 adalah sebesar Rp9980.518.133.319.319 ataau
menncapai 96,449 persen dari targeet yang ditetapkan
d
dalam APBBN-P sebesar
Rp1.016.237.341.511.000. Hal ini beraarti Penerimaaan Perpajakkan TA 2012 lebih besar
d
realissasi TA 2011.
Rp106.644.240.919.938 ataau naik 12,220 persen dibbandingkan dengan
b
dari (i)
( Pajak Dalaam Negeri, dan
d (ii) Pajakk Perdagangaan
Peneerimaan Perppajakan ini berasal
Internasional. Dalam realisasi Penerimaan Perpajakan
P
teersebut termaasuk Pajak Peenghasilan DTTP
sebeesar Rp3.665.260.413.269, dan Bea Masuk
M
DTP sebesar Rp99.8813.751.137..
Perkkembangan reealisasi penerrimaan pajak dan targetnyya selama 5 tahun
t
terakhir dapat dilihat
padaa tabel berikuut:
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah

Penerim
maan Perpajakan
Taarget
Realisasi
609.2227.490.000.0000
658.700.7900.664.236
651.9954.823.000.0000
619.922.1722.626.415
743.3325.906.000.0000
723.306.6688.621.739
878.6685.216.762.0000
873.873.8922.399.381
1.016.2237.341.511.0000
980.518.1333.319.319
3.899.4430.777.273.0000
3
3.856.321.657
7.631.090

Prosentase
(%)
108,12
95,09
97,31
99,45
96,49

Salaah satu penyebab realisassi penerimaann pajak tahun 2009 – 20012 tidak mencapai target
adallah belum efeektifnya pelakksanaan keteentuan yang diatur
d
dalam Pasal 35A U
Undang-Undanng
Nom
mor 28 Tahun 2007 tentanng Ketentuan Umum dan Tata
T Cara Perrpajakan (KUPP) yang berlakku
efekktif sejak 1 Jaanuari 2008 yang menghaaruskan setiapp instansi pem
merintah, lem
mbaga, asosiassi,
dan pihak lain memberikan
m
data dan informasi perpajaakan kepada Direktorat JJenderal Pajaak.
Selaain itu, penyebab penerimaan pajak di TA 2012 tidak mencapai target antaraa lain terjadinyya
perlaambatan pertumbuhan ekoonomi di beberapa negara sebagai
s
akibat krisis ekonoomi global yanng
mennyebabkan berkurangnya permintaan
p
koomoditas, turuunnya harga komoditas daan menurunnyya
pertumbuhan eksspor yang mem
mpengaruhi paajak sektor inndustri pengolahan.

Catatann atas Laporan Keuangan -76-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
B.2.1.1.1.Pajak Dalam Negeri
Penerimaan Pajak Dalam
Negeri Rp930,86 triliun

Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri TA 2012 adalah sebesar Rp930.861.839.509.438
atau mencapai 96,13 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar
Rp968.293.241.511.000. Hal ini berarti realisasi Pajak Dalam Negeri TA 2012 lebih besar
Rp111.109.413.167.015 atau naik 13,55 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2011.
Besarnya realisasi Pajak Dalam Negeri ini adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian
PPh Migas
PPh Nonmigas
PPh Fiskal
PPh Ditanggung Pemerintah
PPN dan PPnBM
PBB
BPHTB
Cukai
Pajak Lainnya
Jumlah

TA 2012 (Audited)
83.460.868.001.301
377.942.175.058.445
1.338.076.044
3.665.260.413.269
337.584.577.488.285
28.968.862.702.282
95.027.881.221.457
4.210.876.548.355
930.861.839.509.438

TA 2011 (Audited)
73.095.496.754.938
354.683.553.082.514
4.026.576.864
3.338.636.314.000
277.800.076.679.384
29.893.164.324.396
(730.151.679)
77.010.010.613.795
3.928.192.148.211
819.752.426.342.423

Dalam realisasi Penerimaan Perpajakan Dalam Negeri tersebut termasuk penerimaan atas Pajak
Penghasilan DTP sebesar Rp3.665.260.413.269 dalam bentuk Subsidi.
Pendapatan Pajak Dalam Negeri mengalami kenaikan dibandingkan dengan TA 2011,
dikarenakan antara lain adanya kebijakan registrasi ulang PKP, sensus pajak nasional serta
kebijakan lainnya yang ditujukan untuk mendongkrak penerimaan pajak.
Realisasi Pendapatan Cukai TA 2012 mengalami kenaikan karena kenaikan tarif Cukai Hasil
Tembakau dan efektifitas pengawasan peredaran Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA)
melalui pelekatan pita cukai.
Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.

B.2.1.1.2.Pajak Perdagangan Internasional
Pajak Perdagangan
Internasional Rp49,66
triliun

Realisasi Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional TA 2012 adalah sebesar
Rp49.656.293.809.881, atau mencapai 103,57 persen dari target yang ditetapkan dalam
APBN-P sebesar Rp47.944.100.000.000. Hal ini berarti Pajak Perdagangan Internasional TA
2012 lebih kecil Rp4.465.172.247.077 atau turun 8,25 persen dibandingkan dengan realisasi
TA 2011. Rincian realisasi Pajak Perdagangan Internasional adalah (dalam Rp):
Uraian
Bea Masuk
Bea Keluar
Jumlah

TA 2012 (Audited)
28.418.359.044.419
21.237.934.765.462
49.656.293.809.881

TA 2011 (Audited)
25.265.863.309.375
28.855.602.747.583
54.121.466.056.958

Dalam realisasi Penerimaan Bea Masuk TA 2012, termasuk Penerimaan Bea Masuk Ditanggung
Pemerintah (BM-DTP) sebesar Rp99.813.751.137.
Penurunan Bea Keluar TA 2012 disebabkan oleh penurunan tarif Bea Keluar dan Harga Patokan
Ekspor (HPE) sehingga terjadi pergeseran komoditi ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.

Catatan atas Laporan Keuangan -77-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
B.2.1.2.Penerimaan Negara Bukan Pajak
PNBP Rp351,80 triliun

Realisasi PNBP TA 2012 adalah sebesar Rp351.804.746.666.862 mencapai 103,13 persen
dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar Rp341.142.610.103.000. Hal ini berarti
realisasi PNBP TA 2012 lebih besar Rp20.332.925.568.133 atau naik 6,13 persen
dibandingkan dengan realisasi TA 2011. Realisasi PNBP berasal dari (i) Penerimaan Sumber
Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; (iii) PNBP Lainnya, dan (iv) Pendapatan
BLU.
B.2.1.2.1.Penerimaan Sumber Daya Alam

Penerimaan
SDA Rp225,87 triliun

Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) TA 2012 adalah sebesar
Rp225.843.973.463.751, atau mencapai 104,00 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN-P sebesar Rp217.158.876.693.000. Hal ini berarti Penerimaan SDA TA 2012 lebih besar
Rp12.020.623.910.924 atau naik 5,62 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2011. Rincian
realisasi Penerimaan SDA adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian
Pendapatan Minyak Bumi
Pendapatan Gas Alam
Pendapatan Pertambangan Umum
Pendapatan Kehutanan
Pendapatan Perikanan
Pendapatan Pertambangan Panas Bumi
Jumlah

TA 2012 (Audited)
144.717.087.022.468
61.106.427.615.761
15.877.387.816.604
3.188.338.362.520
215.766.602.000
738.966.044.398
225.843.973.463.751

TA 2011 (Audited)
141.303.493.452.283
52.187.085.923.633
16.369.789.735.678
3.216.476.006.406
183.802.161.080
562.702.273.747
213.823.349.552.827

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.
Peningkatan pendapatan minyak bumi pada TA 2012 utamanya disebabkan oleh naiknya harga
rata-rata minyak mentah Indonesia, dimana pada tahun 2011 rata-rata harga minyak mentah
Indonesia mencapai USD111.55/barrel sementara pada tahun 2012 harganya naik hingga pada
level USD112.73/barrel. Pendapatan Gas Bumi juga mengalami kenaikan sebesar 17,09 persen.
Kondisi ini antara lain disebabkan karena lebih tingginya rata-rata Indonesian Crude Price (ICP)
tahun 2012 bila dibandingkan dengan tahun 2011, dimana ICP tersebut mempengaruhi formula
harga LNG. Mengingat kontribusi terbesar Pendapatan Gas Bumi berasal dari penerimaan LNG,
maka kenaikan ICP tersebut sangat berpengaruh terhadap capaian Pendapatan Gas Bumi.
B.2.1.2.2.Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
Bagian Pemerintah atas
Laba BUMN Rp30,80
triliun

Realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 2012 adalah sebesar Rp30.797.972.717.670
atau mencapai 100,07 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar
Rp30.776.336.250.000. Hal ini berarti Bagian Laba Pemerintah atas Laba BUMN TA 2012 lebih
besar Rp2.613.999.591.070 atau naik 9,27 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2011.
Realisasi Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN terdiri dari (dalam Rp):
Uraian
Pendapatan Laba BUMN Perbankan
Pendapatan Laba BUMN Non Perbankan
Jumlah

TA 2012 (Audited)
4.070.293.177.055
26.727.679.540.615
30.797.972.717.670

TA 2011 (Audited)
3.627.944.571.970
24.556.028.554.630
28.183.973.126.600

Dari realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 2012 tersebut, sebesar 78,81 persen
berasal dari 10 BUMN terbesar, yaitu:

Catatan atas Laporan Keuangan -78-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Nama BUMN
1
PT Pertamina
2
PT Telkom
3
PT PLN
4
PT Pupuk Indonesia
5
PT Bank Rakyat Indonesia
6
PT Perusahaan Gas Negara
7
PT Bank Mandiri
8
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
9
PT Semen Gresik
10
PT Bank Negara Indonesia
Total 10 BUMN

Jumlah (Rp)
7.257.043.000.000
3.832.434.555.606
3.500.000.000.000
2.042.313.500.701
1.711.944.248.000
1.708.868.546.055
1.469.525.260.000
1.049.380.332.000
1.001.076.591.340
699.100.833.310
24.271.686.867.012

B.2.1.2.3.Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
PNBP Lainnya Rp73,46
triliun

Realisasi PNBP Lainnya TA 2012 adalah sebesar Rp73.458.504.524.407 atau 100,90 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P yaitu sebesar Rp72.799.374.473.000. Hal ini
berarti realisasi PNBP Lainnya TA 2012 lebih besar Rp4.098.001.691.875 atau naik 5,91
persen dibandingkan dengan realisasi TA 2011. Realisasi PNBP Lainnya ini terdiri dari (dalam
Rp):
Uraian
Pendapatan Penjualan dan Sewa
Pendapatan Jasa
Pendapatan Bunga
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil
Tindak Pidana Korupsi
Pendapatan Pendidikan
Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil
Korupsi
Pendapatan Iuran dan Denda
Pendapatan Lain-lain
Jumlah

TA 2012 (Audited)
23.253.375.898.356
26.207.952.723.749
11.667.960.412.611

TA 2011 (Audited)
21.650.214.589.444
26.634.516.584.922
4.893.238.511.754

251.243.211.606
2.375.603.736.186

240.761.503.805
2.965.915.235.801

158.144.829.032
1.459.529.823.727
8.084.693.889.140
73.458.504.524.407

92.848.578.390
1.319.106.624.583
11.563.901.203.833
69.360.502.832.532

Pendapatan lain-lain dari penerimaan bukan pajak lainnya berasal dari pendapatan penerimaan
kembali belanja Tahun Anggaran yang lalu sebesar Rp4.661.015.950.737, pendapatan
pelunasan piutang sebesar Rp54.165.965.036, pendapatan dari penutupan rekening sebesar
Rp56.455.641.949, pendapatan dari selisih kurs sebesar Rp2.091.891.225.681 serta
pendapatan lain-lain sebesar Rp1.221.165.105.737.

B.2.1.2.4. Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)
Pendapatan BLU
Rp21,70 triliun

Realisasi Pendapatan BLU TA 2012 adalah sebesar Rp21.704.295.961.034 atau 106,35 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P yaitu sebesar Rp20.408.022.687.000. Hal ini
berarti realisasi Pendapatan BLU TA 2012 lebih besar Rp1.600.300.374.263 atau naik 7,96
persen dibandingkan dengan realisasi TA 2011. Realisasi Pendapatan BLU terdiri dari (dalam Rp):

Catatan atas Laporan Keuangan -79-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

Uraian
Pendapatan Jasa Layanan Umum:
Pendapatan Penyediaan Barang dan Jasa
kepada Masyarakat
Pendapatan dari Pengelolaan Wilayah/
Kawasan Tertentu
Pengelolaan Dana Khusus untuk Masyarakat
Total Pendapatan Jasa Layanan Umum
Pendapatan Hibah BLU
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU
Pendapatan BLU Lainnya
Jumlah

TA 2012 (Audited)

TA 2011 (Audited)

17.237.212.849.937

17.215.810.979.582

742.623.094.171
1.492.015.834.729
19.471.851.778.837
83.863.755.868
1.081.392.058.923
1.067.188.367.406
21.704.295.961.034

102.760.116.486
503.261.094.628
17.821.832.190.696
167.462.819.227
647.563.491.201
1.467.137.085.647
20.103.995.586.771

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Daftar 1.
B.2.1.3. Penerimaan Hibah
Penerimaan Hibah
Rp5,79 triliun

Realisasi Penerimaan Hibah Tahun Anggaran (TA) 2012 adalah sebesar Rp5.786.749.186.777
atau 701,35 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp825.091.586.000.
Hal ini berarti Penerimaan Hibah TA 2012 lebih besar Rp532.809.325.473 atau naik 10,14
persen dibandingkan dengan realisasi TA 2011.
Realisasi Penerimaan Hibah TA 2012 termasuk realisasi Pendapatan Hibah Non Kas (barang dan
jasa) sebesar Rp1.645.047.367.798. Pendapatan Hibah Non Kas tersebut dicatat dengan jumlah
yang sama pada sisi belanja. Pendapatan Hibah Non Kas tidak dicatat pada Laporan Arus Kas.
Pada TA 2012, masih terdapat Pendapatan Hibah Langsung pada beberapa K/L yang belum
dilaporkan kepada Menteri Keuangan selaku BUN. Hal ini terjadi dikarenakan K/L tidak mematuhi
ketentuan pengelolaan hibah sesuai dengan PMK 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme
Pengelolaan Hibah.
Rincian lebih lanjut Penerimaan Hibah dapat dilihat dalam Daftar 1.

B.2.2.Belanja Negara
Belanja Negara
Rp1.491,41 triliun

Realisasi Belanja Negara TA 2012 adalah sebesar Rp1.491.410.224.590.994 atau 96,33
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp1.548.310.378.180.000.
Belanja Negara TA 2012 lebih besar Rp196.411.078.115.970 atau naik 15,17 persen
dibandingkan dengan realisasi TA 2011. Realisasi Belanja Negara terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat dan Transfer ke Daerah.

B.2.2.1.Belanja Pemerintah Pusat
Belanja Pemerintah
Pusat Rp1.010,56 triliun

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2012 adalah sebesar Rp1.010.558.236.531.814 atau
94,49 persen dari APBN-P sebesar Rp1.069.534.444.947.000. Hal ini berarti realisasi Belanja
Pemerintah Pusat TA 2012 lebih besar Rp126.836.350.335.295 atau 14,35 persen dari
Realisasi TA 2011.
Belanja Pemerintah Pusat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) klasifikasi, yaitu (i) Belanja Pemerintah
Pusat menurut Organisasi/Bagian Anggaran; (ii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi; dan
(iii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja (Ekonomi).

Catatan atas Laporan Keuangan -80-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi/Bagian Anggaran
Belanja Pemerintah Pusat
menurut Organisasi/BA

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2012 menurut Bagian Anggaran (BA) terbesar adalah
pada BA 999 (Bendahara Umum Negara) sebesar Rp520.491.471.144.915 atau 51,51 persen
dari total Belanja Pemerintah Pusat.
Sementara itu, total realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2012 pada K/L (selain BA BUN)
adalah sebesar Rp490.066.765.386.899. Dari total realisasi belanja tersebut, realisasi belanja
pada K/L terbesar adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar
Rp67.585.415.013.820 atau 13,79 persen dari total realisasi Belanja Pemerintah Pusat untuk
K/L.
Komposisi 5 (lima) terbesar K/L pengguna anggaran Belanja Pemerintah Pusat (dalam persentase)
selain BA 999 (Bendahara Umum Negara) pada TA 2012 dapat dilihat pada Grafik 34.

Grafik 34 Komposisi Lima Terbesar Kementerian Negara/Lembaga
Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TA 2012
Rincian realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Organisasi/Bagian Anggaran dapat dilihat
dalam Daftar 2.
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi
Belanja Pemerintah Pusat
menurut Fungsi

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat juga dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Fungsi adalah
perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan nasional. Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi terbagi dalam 11
(sebelas) fungsi, yaitu fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, fungsi ketertiban dan
keamanan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumahan dan fasilitas umum,
fungsi kesehatan, fungsi pariwisata dan budaya, fungsi agama, fungsi pendidikan, dan fungsi
perlindungan sosial.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat per fungsi pada TA 2012 dan 2011 adalah sebagaimana
terdapat dalam Tabel 12.

Catatan atas Laporan Keuangan -81-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

Tabel 13 Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi
TA 2012 dan TA 2011
(dalam rupiah)
Kode
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
00

Uraian Fungsi
Pelayanan Umum
Pertahanan
Ketertiban dan Keamanan
Ekonomi
Lingkungan Hidup
Perumahan dan Fasilitas Umum
Kesehatan
Pariwisata dan Budaya
Agama
Pendidikan
Kependudukan dan Perlindungan Sosial
Tidak ada fungsi
Total

TA 2012 (Audited)
647.679.133.687.265
61.226.856.461.850
29.096.481.226.224
105.574.547.152.010
8.814.131.853.162
26.440.889.955.614
15.181.702.690.994
2.516.325.963.996
3.419.676.039.247
105.207.547.524.813
5.081.514.261.077
319.429.715.562
1.010.558.236.531.814

TA 2011 (Audited)
508.945.453.627.554
51.120.989.252.897
21.691.237.865.477
87.246.161.514.834
8.615.095.671.607
22.937.807.929.477
14.088.769.256.193
3.553.453.017.287
1.424.732.819.450
97.854.046.904.341
3.906.376.361.526
62.337.761.975.876
883.721.886.196.519

Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2012 dapat terlihat pada
Grafik 35.

Grafik 35 Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat
menurut Fungsi TA 2012
Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah menurut Fungsi dapat dilihat dalam Daftar 2.
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenis Belanja
Belanja Pemerintah
Pusat menurut Jenis
Belanja

Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja terdiri atas: (i) Belanja Pegawai; (ii) Belanja
Barang; (iii) Belanja Modal; (iv) Pembayaran Bunga Utang; (v) Subsidi; (vi) Belanja Hibah; (vii)
Bantuan Sosial; dan (viii) Belanja Lain-lain. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut
jenis belanja disajikan pada Grafik 36.

Catatan atas Laporan Keuangan -82-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

Grafik 36 Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat
menurut Jenis Belanja TA 2012

B.2.2.1.1. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai
Rp197,86 triliun

Realisasi Belanja Pegawai TA 2012 adalah sebesar Rp197.863.565.816.235 yang berarti
92,91 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp212.971.607.708.622.
Hal ini berarti realisasi Belanja Pegawai TA 2012 lebih besar Rp22.125.647.397.220 atau naik
12,59 persen dari realisasi TA 2011. Rincian Belanja Pegawai adalah sebagai berikut (dalam
Rp):
Uraian
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/POLRI
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
Belanja Gaji Dokter PTT
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS
Belanja Honorarium
Belanja Lembur
Belanja Vakasi
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja
Pegawai Transito
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu
Belanja Asuransi Kesehatan
Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran
Belanja Cadangan Perubahan Sharing
Belanja Kontribusi APBN Pembayaran Pensiun
Eks PNS Dep. Hub. Pada PT KAI
Jumlah

TA 2012 (Audited)
55.882.007.708.730
44.483.930.328.017
719.204.490.870
822.268.259.230
263.852.761.938
1.388.430.803.700
652.210.581.779
231.246.787.842

TA 2011 (Audited)
49.445.102.508.675
40.263.378.647.670
819.043.606.833
771.007.436.015
248.850.447.822
1.369.522.161.066
501.542.768.155
217.880.587.087

23.491.693.093.887
67.282.448.603.246
2.482.037.544.996
164.234.852.000
-

20.337.994.683.749
59.472.181.551.185
2.141.251.233.920
150.576.864.996
(374.730.220)

197.863.565.816.235

(39.347.938)
175.737.918.419.015

B.2.2.1.2. Belanja Barang
Belanja Barang Rp140,88
triliun

Realisasi Belanja Barang TA 2012 adalah sebesar Rp140.884.875.397.761 yang berarti 88,04

Catatan atas Laporan Keuangan -83-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp160.031.270.543.988. Hal ini
berarti realisasi Belanja Barang TA 2012 lebih besar Rp16.245.395.895.457 atau naik 13,03
persen dari Realisasi TA 2011. Rinciannya adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian
Belanja Barang Operasional
Belanja Barang Non Operasional
Belanja Jasa Untuk Pencatatan Jasa dari Hibah
Belanja Barang Penunjang Kegiatan DK/TP *)
Belanja Barang Fisik Lain Tugas Pembantuan*)
Belanja Barang Pencatatan Persediaan Hibah
Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
Belanja Perjalanan Luar Negeri
Belanja Barang BLU
Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat atau Pemda
Belanja Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan
Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Pada
Masyarakat atau Pemda
Jumlah

TA 2012 (Audited)
24.071.839.666.586
43.962.828.987.692
855.186.352.250
26.778.115.731
17.697.456.305.673
10.964.292.083.598
17.862.360.165.289
1.831.343.630.403
15.548.283.729.110
6.747.090.396.287

TA 2011 (Audited)
21.729.366.193.581
42.942.839.212.826
82.251.235.675
2.054.644.291.841
2.167.190.771
16.360.913.536.031
9.284.590.642.833
17.919.945.204.322
1.719.352.848.549
12.543.409.145.875
-

246.266.412.038

-

1.071.149.553.104

-

140.884.875.397.761

124.639.479.502.304

*) Belanja Barang Fisik Lain Tugas Pembantuan dan Belanja Barang Pencatatan Persediaan Hibah pada
tahun 2012 disajikan pada Belanja Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat atau Pemda.

Belanja Barang BLU sebesar Rp15.548.283.729.110 terdiri dari:
Uraian
Belanja Gaji dan Tunjangan
Belanja Barang
Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan
Belanja Penyedia Barang dan Jasa BLU Lainnya
Jumlah

TA 2012 (Audited) TA 2011 (Audited)
5.837.763.744.726 4.336.578.718.401
5.212.176.260.326 4.590.288.645.438
1.679.228.854.277 1.498.345.274.987
518.994.766.653
421.634.028.720
503.406.694.730
346.829.623.278
1.796.713.408.398 1.349.732.855.051
15.548.283.729.110 12.543.409.145.875

Belanja gaji dan tunjangan yang didanai dari pendapatan BLU, sesuai ketentuan belanja tersebut
dimasukkan sebagai Belanja Barang.
Pada TA 2012, terdapat Belanja Barang yang dianggarkan dalam Belanja Modal dan sebaliknya,
Belanja Modal yang dianggarkan dalam Belanja Barang. Kondisi ini dikarenakan K/L tidak cermat
dalam penyusunan RKA K/L dan dokumen pelaksanaan anggaran. Dalam hal Belanja Barang
menghasilkan Aset Tetap, Aset Tetap tersebut dilaporkan pada Neraca dan Laporan BMN.

B.2.2.1.3. Belanja Modal
Belanja Modal Rp145,10
triliun

Realisasi Belanja Modal TA 2012 adalah sebesar Rp145.104.148.492.853 berarti 79,46 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp182.621.948.581.508. Hal ini berarti
realisasi Belanja Modal TA 2012 lebih besar Rp27.249.616.421.521 atau naik 23,12 persen
dari Realisasi TA 2011. Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut (dalam Rp):

Catatan atas Laporan Keuangan -84-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

Uraian
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja Modal BLU
Belanja Dana Bergulir
Jumlah

TA 2012 (Audited)
TA 2011 (Audited)
3.621.341.327.511
3.488.566.777.978
43.489.836.812.569
38.946.011.361.882
19.549.767.573.166
20.705.816.487.069
72.322.551.241.233
49.586.433.921.962
4.011.444.117.446
3.342.382.032.693
2.103.005.518.752
1.785.321.489.748
6.201.902.176
145.104.148.492.853 117.854.532.071.332

Belanja Modal BLU terdiri dari (Rp):
Uraian
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Fisik Lainnya
Jumlah

TA 2012 (Audited)
150.719.912.664
848.275.218.082
830.813.852.516
43.048.248.487
230.148.287.003
2.103.005.518.752

TA 2011 (Audited)
60.615.528.743
802.897.438.638
707.869.155.393
32.102.737.074
181.836.629.900
1.785.321.489.748

B.2.2.1.4. Pembayaran Bunga Utang
Pembayaran Bunga
Utang Rp100,52 triliun

Realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2012 adalah sebesar Rp100.515.994.274.844
yang berarti 85,34 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar
Rp117.785.423.800.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2012
lebih besar Rp7.254.074.463.958 atau naik 7,78 persen dari Realisasi TA 2011. Rincian
Pembayaran Bunga Utang TA 2012 adalah sebagai berikut (dalam Rp):

Uraian
Belanja Pembayaran Bunga Utang DN – Jangka Panjang
Belanja Pembayaran Bunga Utang LN – Jangka Panjang
Belanja Pembayaran Imbalan SBSN DN
Belanja Pembayaran Imbalan SBSN LN
Belanja Pembayaran Discount SUN DN
Belanja Pembayaran Discount SUN LN
Belanja Pembayaran Loss on Bond Redemption atas
Pembelian Kembali Obligasi Negara DN
Belanja Pembayaran Discount Imbalan SBSN DN
Belanja Pembayaran Denda (Imbalan Bunga Pajak)
Belanja Pembayaran Biaya Penerimaan Hibah
Jumlah

TA 2012 (Audited)
60.781.137.150.467
28.911.498.253.076
6.297.744.208.100
930.763.140.850
1.456.999.522.900
449.948.400.000

TA 2011 (Audited)
57.210.627.839.839
25.547.248.269.356
4.768.589.586.200
514.676.089.450
3.236.157.597.300
373.905.900.000

158.467.625.000
913.801.227.200
615.634.747.251

310.612.680.000
51.466.619.000
1.247.399.871.387
1.235.358.354
93.261.919.810.886

100.515.994.274.844

B.2.2.1.5. Subsidi
Subsidi Rp346,42 triliun

Realisasi Subsidi TA 2012 adalah sebesar Rp346.420.404.182.332 yang berarti 141,35 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp245.076.318.862.000. Hal ini berarti
realisasi Belanja Subsidi TA 2012 ini lebih besar Rp51.062.174.546.008 atau naik 17,29
persen dari Realisasi TA 2011. Rincian realisasi Subsidi adalah sebagai berikut (dalam Rp):

Catatan atas Laporan Keuangan -85-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Uraian
Subsidi Premium
Subsidi Minyak Solar
Subsidi Minyak Tanah
Subsidi Elpiji
Subsidi Pangan
Subsidi Listrik
Subsidi Benih
Subsidi Pupuk
Belanja Subsidi PPh
Belanja Subsidi BM
Belanja Subsidi PT KAI
Belanja Subsidi PT PELNI
Subsidi PT Pos dan Giro
Belanja Subsidi dalam rangka PSO Lainnya
Subsidi Bunga KPR
Subsidi Bunga Ketahanan Pangan
Subsidi Bunga Kredit Program Eks KLBI
Subsidi Bunga Kredit Biofuel (KPEN-RP)
Belanja Subsidi Bung Kredit Program Lainnya
Belanja Subsidi Imbalan Jasa Penjamin Kredit Usaha
Rakyat (KUR)
Subsidi Bunga Pengusaha NAD dan Nias
Belanja Subsidi Kredit Sektor Peternakan
Belanja Subsidi Kredit Resi Gudang
Jumlah

TA 2012 (Audited)
107.245.394.379.018
64.671.963.110.933
7.129.123.174.256
32.849.226.819.432
19.117.023.857.614
94.583.027.782.554
60.261.413.488
13.958.483.702.000
3.663.360.000.000
99.813.751.137
680.157.912.253
897.631.980.000
272.465.000.000
82.095.280.087
196.083.320.374
7.280.924.101
76.986.565.900
97.100.045

TA 2011 (Audited)
79.782.409.098.742
53.345.090.871.434
9.441.089.427.448
22.592.749.583.351
16.539.282.621.000
90.447.485.461.331
96.913.542.095
16.344.587.997.389
3.338.636.314.000
73.117.396.000
630.870.912.779
872.752.505.000
256.944.900.000
73.359.751.500
611.843.137.443
179.386.459.289
10.070.776.218
74.504.074.566
-

801.125.000.000
1.393.147.033
26.980.152.536
429.809.571
346.420.404.182.332

624.165.242.603
2.760.047.151
20.080.545.778
128.971.207
295.358.229.636.324

Terlampauinya realisasi Belanja Subsidi dalam APBN-P dapat terjadi sesuai dengan Pasal 15 UU
Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN TA 2012,
yang menyatakan bahwa Belanja Subsidi dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada
tahun anggaran berjalan untuk mengantisipasi deviasi realisasi asumsi ekonomi makro dan
perubahan parameter subsidi, berdasarkan kemampuan keuangan negara.
Di dalam realisasi pembayaran subsidi listrik tahun 2012 sebesar Rp94.583.027.782.554
sudah termasuk pula pembayaran kekurangan subsidi listrik tahun 2010 sebesar
Rp4.506.797.782.554.
Pagu subsidi Listrik pada Pasal 8 UU Nomor 4 Tahun 2012 ditetapkan sebesar
Rp64.973.400.000.000, dan Cadangan Energi sebesar Rp23.000.000.000.000, sedangkan
Pagu Subsidi Listrik pada DIPA Nomor : 0145/999-07.1.03/00/2012 tanggal 31 Januari 2012
sebesar Rp94.583.030.000.000 sehingga DIPA Subsidi Listrik TA 2012 lebih tinggi sebesar
Rp6.609.630.000.000. Perhitungan jumlah Subsidi Listrik tahun 2012 yang diusulkan oleh
Pemerintah sebesar Rp93.052,66 miliar tersebut, didasarkan pada asumsi dan parameter
Subsidi Listrik sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6

parameter
ICP (US$/bbl)
Kurs (Rp/US$)
TTL
Growth Sales (%)
Energy Sales (TW/H)
Losses (%)
Fuel Mix
- HSD (juta/kl)
- MFO (juta/kl)

APBN 2012
90.00
8.800
10%
9.00
173.77
8.50

APBNP 2012
105.00
9.000
3%/tw
9.00
170.30
8.50

Selisih
15.00
200
0%
(3.47)
-

2.30
1.36

5.72
1.72

3.42
0.36

Catatan atas Laporan Keuangan -86-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

7

- IDO (juta/kl)
- Batubara (juta ton)
- Gas (juta BBTU)
- Panas Bumi (TW H)
- Bio Diesel (juta KL)
Margin (%)
Subsidi Tahun Berjalan (miliar
RP)
Kurang bayar 2010 (audited)
Kekurangan 2011 (unaudited
Carryover 2012 ke 2013
Total Subsidi (miliar Rp)

48.1
0.37
3.40
0.24
7
40.453,40

0.02
39.4
0.35
3.47
0.01
7
89.545,86

0.02
(8.7)
(0.02)
0.07
(0.24)
49,092.46

4.506,8
4.500,0
(4.500,0)
44.960,20

4.506,8
3.500,0
(4.500,0)
93.052,66

0.0
(1.000,0)
48.092,47

Kenaikan realisasi belanja subsidi jenis premium, minyak solar dan subsidi LPG disebabkan oleh:
a. Kenaikan rata-rata realisasi harga indeks pasar BBM Mean of Platts Singapore (MOPS) tahun
2012 yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 dengan rincian.
(dalam US$/bbl)
Uraian
Premium
Minyak Solar

TA 2012
118,13
126,21

TA 2011
114,53
122,72

Naik/(Turun)
3,60
3,49

b. Realisasi volume jenis premium dan minyak solar serta LPG tabung 3 Kg yang lebih tinggi
dibandingkan tahun 2011 dengan rincian.
Uraian
Premium (ribu KL)
Minyak Solar (ribu KL)
LPG Tabung 3 Kg (jutaKg)

TA 2012
27.341
14.840
3.690

TA 2011
25.523
14.538
3.258

Naik/(Turun)
1.818
302
432

c. Realisasi nilai tukar tahun 2012 yang digunakan dalam perhitungan subsidi (rata-rata kurs
beli Bank Indonesia) mengalami pelemahan dibandingkan tahun 2011, dengan rincian:
Uraian
Nilai Tukar (kurs beli BI)

TA 2012
9.337

TA 2011
8.732

Naik/(Turun)
(605)

Sementara itu, realisasi subsidi BBM jenis minyak tanah Tahun 2012 mengalami penurunan
dibandingkan dengan Tahun 2011 terutama disebabkan penurunan realisasi volume konsumsi
minyak tanah.
Uraian
Minyak Tanah (ribu KL)

TA 2012
1.152

TA 2011
1.696

Naik/(Turun)
(544)

Dalam realisasi subsidi TA 2012 terdapat pembayaran beberapa jenis subsidi yang dananya
belum tersalurkan sampai dengan akhir TA 2012, dan ditempatkan pada rekening dana cadangan
subsidi/PSO sebesar Rp3.333.841.884.281. Penempatan dana cadangan tersebut dilakukan
karena dokumen penagihan dari pihak penerima subsidi belum selesai diverifikasi. Setelah
verifikasi selesai, maka dana cadangan subsidi tersebut akan dibayarkan kepada penerima.
Rincian penempatan dana atas realisasi subsidi TA 2012 adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan -87-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Uraian
Subsidi Premium
Subsidi LPG
Subsidi Pupuk
Subsidi Benih
Subsidi PT Pos Indonesia
Subsidi PT PELNI
Subsidi PT KAI
Subsidi Pangan
Jumlah

Jumlah (Rp)
3.252.194.040
1.558.786.147.699
1.099.268.374.258
32.779.806.860
61.662.500.000
197.631.980.000
192.532.247.000
187.928.634.424
3.333.841.884.281

Terkait dengan Imbalan Jasa Penjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR), Subsidi tersebut digunakan
untuk meningkatkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) dalam permodalan,
maka Pemerintah membuat program Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah kredit/pembiayaan
kepada UMKM yang bersumber dari dana perbankan dengan persyaratan ringan dan terjangkau
serta didukung fasilitas penjaminan dari Pemerintah melalui perusahaan penjamin. UMKM atau
calon debitur yang dapat memperoleh KUR adalah calon debitur yang memiliki usaha produktif
yang feasible namun belum bankable dalam dan digunakan untuk keperluan modal kerja dan/atau
investasi.
Skema KUR melibatkan tiga pihak yaitu Pemerintah, Bank Pelaksana dan perusahaan penjamin,
yang terikat dalam satu nota kesepahaman (MoU). Perbankan memiliki peran memberikan KUR
kepada debitur sasaran yang secara otomatis dijamin oleh perusahaan penjamin. Premi atas
penjaminan kredit yang dilakukan oleh perusahaan penjamin dibayar oleh pemerintah sebagai
subsidi Kredit Program.
Sejak tahun 2010, target penyaluran KUR oleh perbankan ditetapkan oleh ketiga pihak tersebut
secara bersama sebesar Rp20 triliun pertahun. Mengingat bahwa KUR adalah kredit program
pemerintah maka agar tidak menimbulkan kerugian dan untuk memenuhi kecukupan modal bagi
perusahaan penjamin, pemerintah harus menambah penyertaan modal kepada perusahaan
penjamin tersebut. Besarnya penyertaan modal oleh pemerintah ditentukan oleh target KUR yang
akan dicapai dan rasio penjaminan yang ditentukan (gearing ratio).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka total pengeluaran Pemerintah pada program
pemberdayaan UMKM melalui KUR adalah:
1. Imbal jasa penjaminan (IJP) yang dibayarkan pemerintah sebagai subsidi kepada debitur
KUR dalam bentuk premi atas usaha penjaminan kredit yang dilakukan oleh perusahaan
penjamin.
2. Penyertaan modal negara (PMN) yang dibayarkan pemerintah sebagai pengeluaran investasi
dalam rangka memenuhi kecukupan modal di perusahaan penjamin, sehingga mereka dapat
melakukan penjaminan sebesar kredit yang ditargetkan tersalur kepada UMKM melalui
KUR.
B.2.2.1.6. Belanja Hibah
Belanja Hibah Rp75,08
miliar

Realisasi Belanja Hibah pada TA 2012 adalah sebesar Rp75.079.293.554 yang berarti 4,19
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp1.790.936.805.000. Realisasi
belanja Hibah tersebut terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan -88-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Proyek/Kegiatan
Local Basic Education Capacity (L-BEC)
Water and Sanitation Program, Sun Program D-Sanitation City Pilot Projects (Wasap-D)
Investment Enchancement Grant (IEG)
Mass Rapid Transit (MRT)
Water Resource and Irrigation Sector Management Projects (WISMP)
Jumlah

Jumlah (Rp)
42.004.416.316
9.634.198.250
5.365.305.713
3.490.518.501
14.584.854.774
75.079.293.554

Belanja hibah tersebut merupakan belanja yang diberikan kepada Pemerintah Daerah dan
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang merupakan penerusan hibah
dari luar negeri kepada Pemerintah Daerah maupun dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah. Rendahnya realisasi belanja hibah dikarenakan tidak terlaksananya proyek Mass Rapid
Transportation (MRT). Dari total alokasi dana MRT yang disediakan sebesar
Rp1.570.577.681.000 hanya terealisasi sebesar Rp3.490.518.501 (0.22%).

B.2.2.1.7. Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial
Rp75,62 triliun

Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2012 adalah sebesar Rp75.621.057.138.995 yang berarti
93,69 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp80.716.444.343.429. Hal
ini berarti realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2012 lebih besar Rp4.516.728.976.648 atau naik
6,35 persen dari Realisasi TA 2011. Rincian realisasi Belanja Bantuan Sosial adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian
Belanja Bantuan Sosial untuk Rehabilitasi Sosial
Belanja Bantuan Kompensasi Kenaikan Harga BBM
Belanja Bantuan Sosial untuk Jaminan Sosial
Belanja Bantuan Langsung (Block Grant) Sekolah/
Lembaga/Guru
Belanja Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial
Belanja Bantuan Imbal Swadaya Sekolah/Lembaga
Belanja Bantuan Sosial untuk Perlindungan Sosial
Belanja Bantuan Beasiswa
Belanja Bantuan Sosial untuk Penanggulangan
Kemiskinan
Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan
Belanja Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Bencara
Belanja Lembaga Sosial Lainnya
Jumlah

TA 2012 (Audited)
460.848.354.684
24.659.995.333.311

TA 2011 (Audited)
6.246.014.999.528
-

35.772.640.725.904
1.992.433.852.977
-

32.091.722.341.802
3.729.510.000
4.685.060.980.695

11.685.370.018.093
1.049.768.854.026
75.621.057.138.995

146.690.983.500
27.931.109.346.822
71.104.328.162.347

Perubahan rincian Belanja Bantuan Sosial pada tahun 2012 terjadi karena perubahan akun
terkait dengan Belanja Bantuan Sosial.

B.2.2.1.8. Belanja Lain-lain
Belanja Lain-lain Rp4,07
triliun

Realisasi Belanja Lain-lain TA 2012 adalah sebesar Rp4.073.111.935.240 atau 5,94 persen dari
jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp68.540.494.302.453. Hal ini berarti realisasi
Belanja Lain-lain TA 2012 lebih kecil Rp1.392.257.860.718 atau turun 25,47 persen dari
Realisasi TA 2011. Rincian Belanja Lain-lain adalah sebagai berikut (dalam Rp):

Catatan atas Laporan Keuangan -89-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

Uraian
Belanja Cadangan Beras Pemerintah
Belanja Cadangan Benih Nasional
Belanja Selisih Harga Beras Bulog
Belanja Tunggakan dan Klaim Pihak Ketiga
Belanja Penugasan PT SMI
Belanja Kerjasama Teknis Internasional
Belanja Cadangan tunjangan beras PNS/TNI/Polri
Belanja Non Modal-Otorita Batam
Belanja Karena Rugi Selisih Kurs
Jasa Perbendaharaan
Belanja TVRI
Belanja RRI
Dana Cadangan Risiko Kenaikan Harga Tanah
(Land Capping)
Belanja Lain-lain BUN Lainnya
Belanja Lain-lain
Jumlah

TA 2012 (Audited)
2.000.000.000.000
342.764.387.131
18.255.217.000
5.218.952.593
43.490.221.465
282.390.817.867
199.994.423.436
-

TA 2011 (Audited)
-

310.062.000.000

406.145.000.000

44.748.296.369
826.187.619.379
4.073.111.935.240

3.111.505.042.707
5.465.369.795.958

13.893.595.128
9.778.482.000
557.785.893
360.991.025.539
199.847.380.770
685.547.340.402
677.104.143.519

Kecilnya realisasi Belanja Lain-lain pada TA 2012 dibandingkan dengan APBN-P dikarenakan
adanya realokasi anggaran belanja lain-lain ke anggaran K/L sesuai dengan nature of transactionnya.

B.2.2.2. Transfer ke Daerah
Transfer ke Daerah
Rp480,65 triliun

Realisasi Transfer ke Daerah TA 2012 adalah sebesar Rp480.645.074.235.761 yang berarti
100,39 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar Rp478.775.933.233.000.
Hal ini berarti Realisasi Transfer ke Daerah TA 2012 ini lebih besar Rp69.320.309.603.971
atau naik 16,85 persen dari Realisasi TA 2011. Transfer ke Daerah terdiri dari (i) Dana
Perimbangan, dan (ii) Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian.
Komposisi realisasi Transfer untuk Daerah TA 2012 disajikan pada Grafik 37.

Grafik 37 Komposisi Realisasi Transfer ke Daerah TA 2012

Catatan atas Laporan Keuangan -90-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

B.2.2.2.1. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan
Rp411,29 triliun

Realisasi Dana Perimbangan TA 2012 adalah sebesar Rp411.293.124.979.761 atau 100,72
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp408.352.055.705.000. Hal ini
berarti realisasi Dana Perimbangan TA 2012 ini lebih besar Rp64.046.911.025.445 atau naik
18,44 persen dari realisasi TA 2011. Dana Perimbangan terdiri dari (i) Dana Bagi Hasil (DBH), (ii)
Dana Alokasi Umum (DAU), dan (iii) Dana Alokasi Khusus (DAK).
Rincian realisasi Dana Perimbangan disajikan pada Daftar 3.

B.2.2.2.1.1. Dana Bagi Hasil
DBH Rp111,54 triliun

Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) TA 2012 adalah sebesar Rp111.537.202.920.761 atau 102,87
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp108.421.669.502.000. Hal ini
berarti realisasi Dana Bagi Hasil TA 2012 ini lebih besar Rp14.628.210.939.445 atau naik
15,09 persen dari realisasi TA 2011. Terlampauinya realisasi DBH dari anggarannya tersebut
disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dibagihasilkan yang melampaui anggarannya.
Realisasi DBH terdiri dari Bagi Hasil Pajak sebesar Rp47.214.136.030.788, Dana Bagi Hasil
Cukai sebesar Rp1.722.781.272.658 dan Dana Bagi Hasil SDA sebesar
Rp62.600.285.617.315.
Rincian realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:
Uraian
DBH Pajak
DBH Pajak Penghasilan Perorangan
DBH Pajak Bumi dan Bangunan
DBH Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan
Jumlah DBH Pajak
DBH Cukai
DBH SDA
DBH SDA Minyak Bumi
DBH SDA Gas Bumi
DBH SDA Pertambangan Umum
DBH SDA Pertambangan Panas Bumi
DBH SDA Kehutanan
DBH SDA Perikanan
Jumlah DBH SDA
Total DBH

TA 2012 (Audited)

TA 2011 (Audited)

19.378.280.456.694
27.597.042.553.038

13.237.326.489.261
28.281.482.553.025

238.813.021.056

6.747.876.892

47.214.136.030.788
1.722.781.272.658

41.525.556.919.178
1.408.448.764.184

26.165.822.138.467
21.231.675.084.265
12.860.854.426.197
626.278.978.409
1.535.890.432.615
179.764.557.362
62.600.285.617.315
111.537.202.920.761

20.634.080.735.284
16.672.249.758.993
14.498.126.522.475
519.987.115.194
1.512.465.063.891
138.077.102.117
53.974.986.297.954
96.908.991.981.316

Dalam realisasi DBH SDA sebesar Rp62.600.285.617.315, terdapat Rp13.429.204.255.033
yang sampai dengan akhir TA 2012 dananya masih tersimpan pada rekening dana cadangan
(escrow account), karena masih menunggu identifikasi daerah penerima. Penempatan dana
cadangan tersebut dilakukan karena masih dilakukan rekonsiliasi dan verifikasi daerah penerima
oleh DJPK, pemerintah daerah, dan pihak/kementerian terkait. Setelah rekonsiliasi/verifikasi
selesai, maka dana cadangan DBH tersebut akan dibayarkan kepada pemerintah daerah.
Rincian realisasi Dana Perimbangan disajikan pada Daftar 3

Catatan atas Laporan Keuangan -91-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

B.2.2.2.1.2. Dana Alokasi Umum
DAU Rp273,81 triliun

Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) TA 2012 adalah sebesar Rp273.814.438.203.000 atau
100 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp273.814.438.203.000. Hal
ini berarti realisasi DAU TA 2012 ini lebih besar Rp48.280.726.155.000 atau naik 21,41 persen
dari realisasi TA 2011.
Rincian realisasi Dana Perimbangan disajikan pada Daftar 3

DAK Rp25,94 triliun

B.2.2.2.1.3. Dana Alokasi Khusus
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2012 adalah sebesar Rp25.941.483.856.000, atau
99,33 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp26.115.948.000.000. Hal
ini berarti realisasi DAK TA 2012 ini lebih besar Rp1.137.973.931.000 atau naik 4,59 persen
dari realisasi TA 2011.
DAK merupakan dana yang bersumber dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah tertentu
untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah, dan sesuai dengan prioritas
nasional. Daerah tertentu adalah daerah yang memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria
umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Pada TA 2012, DAK dialokasikan untuk membantu
daerah mendanai kebutuhan fisik sarana dan prasarana dasar yang merupakan prioritas nasional
pada 19 bidang sebagaimana ditetapkan melalui PMK Nomor: 209/PMK.07/2011 tentang
Pedoman Umum dan Alokasi DAK TA 2012.

B.2.2.2.2.Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
Dana Otonomi Khusus
dan Penyesuaian
Rp69,35 triliun

Realisasi Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian TA 2012 adalah sebesar
Rp69.351.949.256.000 atau 98,48 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar
Rp70.423.877.528.000. Hal ini berarti realisasi Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian TA
2012 ini lebih besar Rp5.273.398.578.526 atau naik 8,23 persen dari realisasi TA 2011. Dana
Otonomi Khusus dan Penyesuaian terdiri dari (i) Dana Otonomi Khusus, dan (ii) Dana
Penyesuaian.
Rincian realisasi Dana Perimbangan disajikan pada Daftar 3

B.2.2.2.2.1. Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi Khusus
Rp11,95 triliun

Realisasi Dana Otonomi Khusus (Otsus) TA 2012 adalah sebesar Rp11.952.577.528.000, yang
berarti 100 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar Rp11.952.577.528.000.
Hal ini berarti realisasi Dana Otonomi Khusus TA 2012 ini lebih besar Rp1.531.264.535.000
atau naik 14,69 persen dari realisasi TA 2011.

Uraian
Transfer Dana Otsus Untuk Propinsi Aceh
Transfer Dana Otonomi Khusus Untuk Papua
Transfer Dana Tambahan Infrastruktur Papua
Transfer Dana Otonomi Khususuntuk Papua Barat
Transfer Dana Tambahan Infrastruktur Papua Barat
Jumlah

TA 2012 (Audited)
5.476.288.764.000
3.833.402.135.000
571.428.571.000
1.642.886.629.000
428.571.429.000
11.952.577.528.000

TA 2011 (Audited)
4.510.656.496.500
3.957.459.547.550
1.953.196.948.950
10.421.312.993.000

Catatan atas Laporan Keuangan -92-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

B.2.2.2.2.2. Dana Penyesuaian
Dana Penyesuaian
Rp57,40 triliun

Realisasi Dana Penyesuaian TA 2012 adalah sebesar Rp57.399.371.728.000, yang berarti
98,17 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar Rp58.471.300.000.000. Hal
ini berarti realisasi Dana Penyesuaian TA 2012 ini lebih besar Rp3.742.134.043.526 atau naik
6,97 persen dari realisasi TA 2011. Dana Penyesuaian adalah dana yang dialokasikan untuk
membantu daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan pemerintah pusat dan membantu
mendukung percepatan pembangunan di daerah. Dana Penyesuaian TA 2012 terdiri dari:

Uraian
Dana Penyesuaian Lainnya
Dana untuk Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah
Dana Insentif Daerah (DID)
Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah
Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
(P2D2)
Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah
Jumlah

TA 2012 (Audited)
2.883.278.000.000
1.387.800.000.000
30.557.995.724.250
22.540.298.003.750
30.000.000.000
57.399.371.728.000

TA 2011 (Audited)
78.907.877.152
3.678.526.736.060
1.387.800.000.000
18.510.236.637.649
16.329.888.218.250
7.535.043.988.000
6.136.838.227.363
53.657.241.684.474

B.2.2.3. Suspen
Suspen Rp206,91 miliar

Suspen merupakan perkiraan (akun) yang menampung perbedaan pencatatan realisasi Belanja
Negara menurut kementerian negara/lembaga dengan pencatatan pengeluaran anggaran yang
dilakukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Jumlah suspen belanja
TA 2012 adalah sebesar Rp206.913.823.419, dengan rincian (dalam Rp):
Uraian
Belanja Pemerintah Pusat
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Pembayaran Bunga Utang
Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Lain-lain
Total
Transfer ke Daerah
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
Total
Suspen

BUN
197.859.657.528.774
140.020.870.803.375
144.552.713.306.838
100.515.994.274.160
346.420.404.182.332
75.079.945.754
75.602.528.863.964
4.072.855.812.156

Kementerian
Negara/Lembaga *)

Selisih (BUN – K/L)

1.009.120.104.717.353

197.863.565.816.235
140.002.910.929.780
144.341.065.593.036
100.515.994.274.844
346.420.404.182.332
75.079.293.554
75.621.057.138.995
4.073.111.935.240
1.008.913.189.164.016

(3.908.287.461)
17.959.873.595
211.647.713.802
(684)
652.200
(18.528.275.031)
(256.123.084)
206.915.553.337

111.537.202.920.761

111.537.202.920.761

-

273.814.438.203.000
25.941.483.856.000
11.952.577.528.000
57.399.369.998.082
480.645.072.505.843

273.814.438.203.000
25.941.483.856.000
11.952.577.528.000
57.399.371.728.000
480.645.074.235.761

(1.729.918)
(1.729.918)
206.913.823.419

*) Data K/L tidak termasuk Pendapatan dan Belanja terkait dengan Pendapatan Hibah Non Kas
(Barang/Jasa)

Catatan atas Laporan Keuangan -93-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)

B.2.3. Defisit Anggaran
Defisit Anggaran
Rp153,10 triliun

Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara & Hibah dan Realisasi Belanja Negara TA 2012, maka
Defisit Anggaran TA 2012 adalah sebesar Rp153.300.595.418.037, yang berarti 80,53 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebes