PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Lampiran 1)

RINGKASAN

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (Audited)

RRIINNGGKKAASSAANN
Berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2012 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 4 Tahun 2012, Pemerintah menyusun laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA)
2012 dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan
Negara, Ikhtisar Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Lainnya.
LKPP Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II (PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual).
LKPP Tahun 2012 ini disusun berdasarkan konsolidasian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)
dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).
1. LAPORAN REALISASI APBN
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN-P TA 2012 dengan realisasinya, yang
mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama periode 1 Januari 2012 - 31 Desember 2012.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012 adalah sebesar Rp1.338,11 triliun atau 98,52 persen dari
APBN-P. Sementara itu, realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar Rp1.491,41 triliun atau 96,33

persen dari APBN-P. Jumlah realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat
sebesar Rp1.010,56 triliun atau 94,49 persen dari APBN-P, dan realisasi Transfer ke Daerah sebesar Rp480,65
triliun atau 100,39 persen dari APBN-P. Selain itu, pada TA 2012 terdapat Suspen Belanja sebesar Rp206,91
miliar.
Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah, dan realisasi Belanja Negara, terjadi Defisit Anggaran TA
2012 sebesar Rp153,30 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto TA 2012 adalah sebesar Rp175,16 triliun atau 92,14
persen dari APBN-P, sehingga terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp21,86 triliun.
Ringkasan Laporan Realisasi APBN TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut.
(dalam triliun rupiah)
TA 2011
(audited)

TA 2012 (audited)
Uraian
Pendapatan Negara dan Hibah
Belanja Negara
Belanja Pemerintah Pusat
Transfer ke Daerah
Suspen Belanja Negara
Surplus (Defisit) Anggaran

Pembiayaan Neto
SiLPA (SiKPA)

Anggaran
(UU
No. 4/2012)
1.358,21
1.548,31
1.069,53
478,78
(190,10)
190,10

Realisasi
1.338,11
1.491,41
1.010,56
480,65
0,21
(153,30)

175,16
21,86

% Realisasi thd
Anggaran
98,52
96,33
94,49
100,39
80,64
92,14

Realisasi
1.210,60
1.295,00
883,72
411,32
(0,08)
(84,40)
130,95

46,55

Ringkasan -2-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (Audited)

2. NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2012.
Jumlah Aset per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.432,98 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp241,31 triliun; Investasi Jangka Panjang sebesar Rp932,41 triliun; Aset Tetap sebesar Rp1.895,50 triliun;
Piutang Jangka Panjang (netto) sebesar Rp4,67; dan Aset Lainnya sebesar Rp359,09 triliun.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.156,89 triliun yang terdiri dari Kewajiban Jangka
Pendek sebesar Rp266,14 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp1.890,75 triliun.
Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.276,10 triliun yang terdiri
dari Ekuitas Dana Lancar sebesar minus Rp23,58 triliun dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp1.299,68 triliun.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 dapat disajikan sebagai berikut.
(dalam triliun rupiah)
Uraian
Aset

Aset Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Piutang Jangka Panjang
Aset Lainnya
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas Dana Neto
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi

31 Desember 2012
(Audited)
3.432,98
241,31
932,41
1.895,50
4,67
359,09

2.156,89
266,14
1.890,75
1.276,10
(23,58)
1.299,68

31 Desember 2011
(Audited)
3.023,44
266,81
750,03
1.567,97
3,43
435,20
1.947,37
246,44
1.700,93
1.076,07
40,81

1.035,26

3. LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan
setara kas selama TA 2012 serta saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2012.
Saldo Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kas Badan
Layanan Umum (BLU), dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan per 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp107,84 triliun, sedangkan pada awal tahun 2012 terjadi koreksi tambah sebesar Rp0,31 triliun, sehingga saldo
awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan tahun 2012 menjadi Rp108,15
triliun.
Selama TA 2012 terjadi penurunan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp8,87 triliun, penurunan kas dari aktivitas
investasi aset non keuangan sebesar Rp144,43 triliun, kenaikan kas dari aktivitas pembiayaan sebesar Rp175,16
triliun, penurunan kas dari aktivitas non anggaran sebesar Rp1,50 triliun, penurunan karena penggunaan SAL

Ringkasan -3-

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (Audited)

sebesar Rp56,17 triliun, dan penurunan karena penyesuaian pembukuan sebesar Rp0,76 triliun. Dengan demikian,
saldo Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan per 31 Desember 2012

menjadi Rp71,58 triliun.
Selain kas di atas, terdapat Rekening Pemerintah Lainnya sebesar Rp13,49 triliun, Kas di Bendahara Pengeluaran
sebesar Rp0,21 triliun, Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp0,20 triliun, Kas Lainnya dan Setara Kas sebesar
Rp5,45 triliun, dan Kas pada BLU yang Belum Disahkan sebesar Rp0,08 triliun. Selama tahun 2012 terdapat
deposito (Investasi Jangka Pendek) yang berasal dari Kas pada BLU yang telah disahkan sebesar Rp0,77 triliun,
sehingga saldo akhir Kas dan Bank Pemerintah Pusat sebesar Rp90,24 triliun.
Ringkasan Laporan Arus Kas TA 2012 dan TA 2011 dapat disajikan sebagai berikut.
(dalam triliun rupiah)
Uraian
Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung
Koreksi Saldo Awal
Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung
setelah Koreksi
Kenaikan (Penurunan) Kas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran
Pengunaan SAL
Penyesuaian Pembukuan

Kenaikan (Penurunan) Kas
Saldo Akhir Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung

TA 2012
(Audited)
107,84
0,31
108,15

TA 2011
(Audited)
98,98
0,03
99,01

(8,87)
(144,43)
175,16
(1,50)
(56,17)

(0,76)
(36,57)
71,58

32,78
(117,62)
131,39
1,31
(40,32)
1,29
8,83
107,84

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi penyusunan
LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dalam penyajian Laporan Realisasi APBN, pendapatan,
belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari
Kas Umum Negara (KUN). Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis

akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta beberapa informasi
tambahan yang diperlukan.

Ringkasan -4-