Peraturan Perundangan PP NO 2 TH 1989

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 1 9 8 9
TENTANG
STANDAR NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa st andar nasional unt uk sat uan ukuran merupakan sarana
penunj ang yang sangat pent ing demi t ercapainya kepast ian
kebenaran pengukuran at au nilai st andar sebagai pembanding alat
ukur, t akar, t imbang, dan perlengkapannya unt uk melindungi
kepent ingan umum;
b. bahwa unt uk melaksanakan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981
t ent ang Met rologi Legal, perlu menet apkan dan mengat ur
st andarnasional unt uk sat uan ukuran dalam rangka menert ibkan
kegiat an ukur mengukur secara luas;
Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 t ent ang Met rologi Legal
(Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 11, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3193);
MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR
NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini, yang dimaksud dengan :

2

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

2


-

1. Undang-undang Met rologi Legal adalah Undang-undang Nomor 2
Tahun 1981 t ent ang Met rologi Legal (Lembaran Negara Tahun 1981
Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3193) yang
selanj ut nya disebut UUML;
2. St andar unt uk sat uan ukuran adalah st andar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i UUML;

besaran

f isik

3. St andar Nasional unt uk sat uan ukuran at au st andar t ingkat I adalah
st andar
unt uk
sat uan
ukuran
yang

ket elit iannya
dan
kesaksamaannya t ert inggi di Indonesia dan dapat dit elusuri secara
int ernasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf j UUML;
4. St andar Tingkat II adalah st andar unt uk sat uan ukuran hasil t urunan
langsung dan/ at au yang dapat dit elusuri langsung dari st andar
t ingkat I;
5. St andar
Tingkat III adalah st andar unt uk sat uan ukuran hasil
t urunan langsung dan/ at au yang dapat dit elusuri langsung dari
st andar t ingkat II;
6. St andar Tingkat IV adalah st andar unt uk sat uan ukuran hasil t urunan
langsung dan/ at au yang dapat dit elusuri langsung dari st andar
t ingkat III;
7. Penguj ian adalah keseluruhan t indakan yang dilakukan oleh t enaga
ahli yang berhak unt uk membandingkan alat ukur dengan st andar
unt uk sat uan ukuran yang sesuai guna menet apkan sif at ukurnya
(sif at met rologik) at au menent ukan besaran at au kesalahan
pengukuran;
8. Kalibrasi adalah kegiat an oleh t enaga alih yang berhak unt uk

menent ukan kebenaran konvensional nilai penunj ukan alat ukur

3

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-

dan/ at au bahan ukur;
9. St andar kerj a adalah st andar unt uk sat uan ukuran yang sehari-hari
langsung digunakan unt uk menguj i dan/ at au mengkalibrasi alat -alat
ukur milik masyarakat dit urunkan langsung dari st andar unt uk
sat uan ukuran t ersebut pada angka 4, angka 5, at au angka 6 sesuai
dengan ket elit ian dan kesaksamaan yang diinginkan.
BAB II

STANDAR UNTUK SATUAN UKURAN
DAN SUSUNAN TURUNANNYA
Pasal 2
(1)

St andar-st andar unt uk sat uan ukuran mempunyai susunan sebagai
berikut :
1. St andar Tingkat I at au St andar Nasional;
2. St andar Tingkat II;
3. St andar Tingkat III;
4. St andar Tingkat IV;
5. St andar Kerj a.

(2)

Penet apan susunan St andar-st andar unt uk
dilakukan oleh Dewan St andardisasi Nasional.

sat uan


ukuran

Pasal 3
Penet apan, pengurusan, pemeliharaan dan pemakaian St andar
Nasional unt uk sat uan ukuran dilakukan oleh Dewan St andardisasi
Nasional.

4

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

4

-

Pasal 4
St andar Nasional unt uk sat uan ukuran harus dit empat kan dalam

ruangan khusus yang memenuhi persyarat an t eknis t ert ent u dan
dikelola oleh para t enaga ahli yang berhak, sesuai dengan bidangnya.
Pasal 5
(1)

St andar Nasional unt uk sat uan ukuran harus diuj i dan/ at au
dikalibrasi kebenarannya secara berkala.

(2)

Tat a cara penguj ian dan/ at au kalibrasi St andar Nasional unt uk
sat uan ukuran dit et apkan oleh Dewan St andardisasi Nasional.
Pasal 6

Dewan St andardisasi Nasional adalah Dewan yang dibent uk dengan
Keput usan Presiden unt uk mengkoordinasi, mensinkronisasi dan
membina kegiat an st andardisasi di Indonesia, t ermasuk lembaga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) UUML.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7
Ket ent uan lebih lanj ut mengenai Met rologi Legal yang merupakan
pelaksanaan Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh Ment eri yang
bert anggung j awab dalam pembinaan Met rologi Legal set elah
mendengar pert imbangan Dewan St andardisasi Nasional.
Pasal 8
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.

5

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

5

-

Agar set iap orang menget ahuinya memerint ahkan pengundangan

Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 30 Januari 1989
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 30 Januari 1989
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

6

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-


6

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 1 9 8 9
TENTANG
STANDAR NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN

UMUM
Mengingat Pasal 3 Undang-undang Met rologi Legal menyebut kan
adanya 7 (t uj uh) sat uan dasar dalam kait an Sat uan Sist em
Int ernasional, maka dipandang perlu menet apkan 7 (t uj uh) St andar
Induk unt uk sat uan dasar dimaksud di at as yang unt uk Negara Republik
Indonesia merupakan st andar-st andar nasional unt uk sat uan ukuran
at au st andar t ingkat sat u.
Selain it u, dipandang perlu j uga unt uk menet apkan susunan t urunan

dari st andar-sat ndar unt uk sat uan ukuran t ersebut di at as, t at a cara
pengurusan, pemeliharaan dan pemakaian st andar-st andar nasional
unt uk sat uan ukuran sert a susunan t urunannya t adi.
Penet apan st andar-st andar nasional unt uk sat uan ukuran sert a
t urunannya amat diperlukan demi t ercapainya kepast ian kebenaran
nilai st andar-st andar unt uk sat uan ukuran sebagai pembanding
alat -alat ukur, t akar, t imbangan dan perlengkapannya.
Pengat uran mengenai
t at a cara pengurusan, pemeliharaan dan
pemakaiannya sampai kepada inst ansi yang menangani diperlukan agar
kelest arian dan kondisi st andar-st andar nasional unt uk sat uan ukuran
besert a susunan t urunannya dapat dipert ahankan dalam wakt u yang
lama.

7

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Angka 1
Cukup j elas
Angka 2
St andar besaran f isik adalah suat u f isik/ benda yang diwuj udkan
dari def inisi sat uan-sat uan dasar bagi besaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 UUML.
Sebagai cont oh misalnya st andar dari sat uan dasar unt uk besaran
panj ang yait u met er berupa sebat ang benda yang memenuhi
persyarat an t eknis t ert ent u yang panj angnya dit ent ukan
berdasarkan yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) UUML.
Dengan demikian pengert ian st andar
dalam
Perat uran
Pemerint ah ini berbeda dengan pengert ian st andar sepert i yang
dimaksud dalam "St andardisasi" yait u st andar non f isik berupa
spesif ikasi t eknis at au sesuat u yang dibakukan disusun
berdasarkan konsensus semua f ihak dengan memperhat ikan
syarat -syarat kesehat an, keselamat an, perkembangan dan
t eknologi, sert a berdasarkan pengalaman masa kini dan masa
yang akan
dat ang unt uk
memperoleh
manf aat
yang
sebesar-besarnya, sert a diakui oleh badan st andardisasi yang
berwenang.
Angka 3
St andar induk sat uan dasar at au st andar nasional unt uk sat uan
ukuran pada kondisi sekarang disesuaikan dengan kemampuan
t eknologi yang ada, sehingga unt uk beberapa sat uan dasar belum
dapat diwuj udkan. Yang ada adalah st andar unt uk sat uan
t urunannya.
Sebagai cont oh misalnya st andar nasional unt uk sat uan dasar

8

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

8

-

amper unt uk st andar nasionalnya diwuj udkan dengan st andar
sat uan t urunan Ohm dan Volt .
Dalam UUML disebut st andar induk sat uan dasar adalah st andar
sat uan yang dit erima dari Biro Int ernasional unt uk Ukuran dan
Timbangan, yang kemudian diangkat sebagai st andar nasional
at au st andar t ingkat sat u. St andar sat uan yang dit erima t ersebut
dapat berupa f isik, sert if ikat at au pengakuan lainnya yang
menunj ukkan bahwa st andar nasional unt uk sat uan ukuran dapat
dit elusuri kebenarannya.
Angka 4
Cukup j elas
Angka 5
Cukup j elas
Angka 6
Cukup j elas
Angka 7
Penguj ian mempunyai pengert ian lebih luas dari kalibrasi.
Angka 8
Cukup j elas
Angka 9
Cukup j elas
Pasal 2
Pengat uran susunan st andar unt uk sat uan ukuran dan pemberian
namanya, dibuat sedemikian rupa disesuaikan dengan t ingkat
ket elit iannya dan kesaksamaannya.
Pasal 3
Cukup j elas

9

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

Pasal 4
Mengingat st andar nasional unt uk sat uan ukuran merupakan ukuran
yang sangat t elit i maka selain perlu dikelola secara
khusus,
j uga dit empat kan pada ruangan yang memenuhi persyarat an t eknis
t ert ent u yait u mempunyai kondisi lingkungan yang memenuhi
syarat , misalnya bat as-bat as yang diperkenankan unt uk (mengenai)
suhu, kelembaban, get aran debu, pengaruh maknet ik, angin dan
lain sebagainya.

Pasal 5
Mengingat st andar nasional unt uk sat uan ukuran merupakan induk
dari st andar unt uk sat uan ukuran yang ada di Indonesia dan agar
dapat dit elusuri kebenarannya sampai pada t ingkat int ernasional
unt uk st andar sat uan ukuran, maka st andar nasional unt uk sat uan
ukuran perlu diuj i dan/ at au dikalibrasi secara berkala oleh badan
at au Organisasi Int ernasional yang berwenang unt uk it u.
Sebagai cont oh misalnya st andar nasional unt uk Met er dan
Kilogram. St andar nasional unt uk kilogram t iap sepuluh t ahun diuj i
kebenarannya dikalibrasi oleh Biro Int ernasional unt uk Ukuran dan
Timbangan (BIPM) di Serves, Paris.
Pasal 6
St andar Nasional unt uk sat uan ukuran, sesuai dengan Pasal 11
UUML, dibina oleh lembaga yang khusus dibent uk unt uk it u, yang
susunan organisasi dan t at a kerj anya dit et apkan dengan Keput usan
Presiden. Dengan Keput usan Presiden t elah dibent uk Dewan
St andardisasi Nasional yang bert ugas menyelenggarakan koordinasi,
sinkronisasi dan membina kerj asama ant ar inst ansi t eknis berkenaan
dengan kegiat an st andardisasi sert a menyampaikan saran dan
pert imbangan kepada Presiden mengenai kebij aksanaan nasional di
bidang st andardisasi.
Mengingat st andardisasi dan pengelolaan st andar nasional unt uk

10

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

sat uan ukuran mempunyai kait an yang sangat erat , dan salah sat u
kegiat an yang t ermasuk dalam koordinasi Dewan St andardisasi
Nasional adalah kegiat an kalibrasi yang berkait an langsung dengan
met rologi, maka dalam rangka penyederhanaan organisasi, Dewan
St andardisasi Nasional dit ugasi pula unt uk menet apkan, mengat ur,
dan membina st andar nasional unt uk sat uan ukuran yang semula
berdasarkan Pasal 11 UUML diperint ahkan unt uk dikelola oleh
lembaga t ersendiri.
Pasal 7
Cukup j elas
Pasal 8
Cukup j elas