SAKIP PT Banda Aceh Tahun 2016 RENSTRA-Reviu

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM
Pengadilan Tinggi Banda Aceh dibentuk berdasarkan Undang-undang No.16
Tahun 1968 tanggal 17 Desember 1968

tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi di

Banda Aceh dan perubahan daerah hukum Pengadilan Tinggi di Medan yang diresmikan
pada tahun 1969 dengan Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh yang pertama adalah
Syamsudin Abubakar, SH dan Gedung Pengadilan Tinggi Banda Aceh sendiri diresmikan
pada tanggal 4 Oktober 1972 oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Prof. Oemar
Senoadji, SH.
Pada tahun 2016 (Per 31 Desember), jumlah pegawai berdasarkan jabatan dan
golongan di Pengadilan Tinggi Banda Aceh sebanyak 70 (tujuh puluh) orang dengan
rincian sebagai berikut :
NO
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

NAMA
H. Chaidir, SH.MH
Hj. Nurlela Katun, SH.MH
Ardy Djohan, SH.
Ny. Petriyanti. SH.MH
Wahyono, SH
Inang Kasmawati, SH

Maratua Rambe, SH.MH
Syaifoni, SH, M. Hum
Masrimal, SH
Ny. Irdalinda, SH, MH
Sigid Purwoko, SH, MH
Dio Syuhada, SH
Aswijon, SH, MH
Asmar, SH, MH
Sunardi, SH
H. Sudirman, SH. MH
H. Said Salem, SH.MH
Bandung Suhermoyo, SH.M.Hum
T. Tarmuli, SH
Filizar, SH. MH
Usfadillah, SH
Amirullah, SH
Nurhayati Mustafa, SH
Zahri, Sm.Hk
Ridwan, SH
Iwan, SH

Rismayati, ST
Deni Mawardi, SE.Ak
Meutia Farida, SE
Munawar, ST
Zulkarnaini, SH
Usman, SH
M. Asji, SH

PANGKAT
IV/e
IV/e
IV/d
IV/d
IV/d
IV/d
IV/d
IV/d
IV/d
IV/d
IV/d

IV/d
IV/d
IV/d
IV/c
IV/c
IV/a
IV/a
III/d
III/d
III/d
III/d
III/d
III/c
III/c
III/c
III/c
III/b
III/c
III/c
III/c


JABATAN
Ketua
Wakil Ketua
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Tinggi
Hakim Ad Hoc Tipikor
Hakim Ad Hoc Tipikor
Panitera
Hakim Non Palu

Wakil Panitera
Sekretaris
Kabag Perenc & Kepeg
Kabag Umum dan Keuangan
Panmud Perdata
Panmud Pidana
Panmud Hukum
Panmud Tipikor
Kasubbag Perenc Prog& Angg
Kasubbag Personalia dan IT
Kasubbag Keuangan dan Pel
Kasubbbag RT & Tata Laksana
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53

54
55
56
57
58
59
60

Nurul Bariah, SH
Cut Yuniwati
Anwar Usman
Sulaiman
Nurlela Kesuma
M. Isa
Muhammad
Abdul Jalil
M. Husin
Tjut Nasrullah
Mahdi, SH
Sayed Mahfud, SH

Nur Afifah, SH
Sutartini, SH
Anwar, SH
Miswardi, SE
Hidayat
Deswita Keumala Ulfah, SH
Nofyani, ST
An Nasai, SE
Muthmainnah, SE
Hasan Basri
Wildayni Maivana, ST
Nova Miranda Abdi, SH
Putri Armanusah, ST
Mukhlis
Relia Novita Rahim, SE

III/c
III/c
III/c
III/c

III/c
III/c
III/c
III/c
III/c
III/c
III/c
III/c
III/c
IV/a
IV/a
III/c
III/b
III/b
III/b
III/b
III/b
III/b
III/b
III/b
III/b
III/a
III/a

Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Staf Perenc Program Anggaran
Staf Sub.Bagian Umum
Staf.Panmud Pidana
Staf. Sub.Bagian Umum
Staf. Sub. Bagian Keuangan
Staf. Sub. Bagian Keuangan
Staf. Sub. Bag Kepegawaian
Staf Sub. Bagian Umum
Staf. Panmud Pidana
Staf. Sub. Bag Kep & IT
Staf. Sub. Bag Keuangan
Staf Sub. Bagian Keuangan

61

Teuku Maulidinsyah, A.Md

II/d

Staf. Sub. Bagian Keuangan

62

Budiyanto, A.Md

II/d

Staf. Panmud Hukum

63

Rifka Diana, A.Md

II/d

Staf. Sub. Bagian Keuangan

64

T. Hardiansyah, ST

II/d

Staf. Sub. Bagian Kepegawaian

65

Nurnajmiati

II/c

Staf. Panmud Hukum

66

Novi Roboth

II/c

Staf. Panmud Perdata

67

Mahdaliska

II/b

Staf. Panmud Perdata

68

Idrus

II/b

Staf. Panmud Pidana

69

Samsul Bahri

II/b

Staf. Panmud Tipikor

70

Mukhtar

II/a

Staf Sub.Bagian Umum

Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Banda Aceh membawahi 19 (Sembilan belas )
Pengadilan Tingkat Pertama yaitu :
NO
1

PENGADILAN
ALAMAT
Pengadilan Negeri Kelas I-A Banda Jln.Cut Mutia 23 Banda Aceh

TELP/FAX
0651-33230

2

Aceh
Pengadilan Negeri I-B

0645-45355

3

Lhokseumawe
Pengadilan Negeri Sabang

Jln.Iskandar Muda
Lhokseumawe

0652-21395

4

Pengadilan Negeri Jantho

5

Pengadilan Negeri Sigli

Jln.Jendral Ahmad Yani No.4
Sabang
Jln.Bakhtiar Panglima Polim, SH
No. 3 Jantho
Jln.Tgk Chik Ditiro No. 48 Balng

0651-92605
0653-21309

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
6

Pengadilan Negeri Bireuen

7

Pengadilan Negeri Lhoksukon

8
9

Pengadilan Negeri Idi
Pengadilan Negeri Langsa

10

Pengadilan Negeri Kualasimpang

11

Pengadilan Negeri Takengon

12

Pengadilan Negeri Blangkejeren

13

Pengadilan Negeri Kutacane

14

Pengadilan Negeri Singkil

15
16
17

Pengadilan Negeri Calang
Pengadilan Negeri Meulaboh
Pengadilan Negeri Tapaktuan

18
19

Pengadilan Negeri Sinabang
Pengadilan Negeri Simpang Tiga
Redelong

Asan Sigli
Jln.Sultan Malikul Saleh
Geulanggang Teungoh Bireuen
Jln.Panglima Polim No.3
Lhoksukon
Jln.Petua Husin No. 4 Idi`
Jln.WR.Supratman No. 10
Langsa
Jln.Ir.H.Juanda No.22 Karang
Baru Kualasimpang
Jln.Yos Sudarso No. 154
Takengon
Jln.Kongbur No. 52
Blangkejeren
Jln.Cut Nyak Dhien No. 174
Lhokseumawe
Jln.Singkil Subussalam Km. 20
Singkil
Jln. Malahayati No. 10 Calang
Jln.Dr.Sutomo No. 5 Meulaboh
Jln.Syech Abdur Rauf No. 11
Tapaktuan
Jln.T. Diujung No. 406 Sinabang
Jln. Rembele, Pante raya Bener
Meriah

0644-21049
0645-31025
0646-21843
0641-21114
0641-31128
0643-21606
0642-21085
0629-21563
0658-21283
0654-2210212
0655-7551581
0656-21015
0650-21042

Seiring dengan pemekaran Kabupaten di Aceh juga perlunya untuk segera
dibangun Pengadilan Negeri di :
1. Kabupaten Aceh Barat Daya dengan Ibukota Blang Pidie
2. Kabupaten Nagan Raya dengan Ibukota Jeuram
3. Kabupaten Pidie Jaya dengan Ibukota Meureudu
4. Kabupaten Subussalam dengan Ibukota Subussalam.

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Tinggi Banda Aceh mencakup hal-hal yang memang sudah
diatur

dalam

peraturan/perundang-undangan

sampai

dengan

hal-hal

yang

dikembangkan kemudian, mencakup:

1. Merupakan pemegang kekuasaan kehakiman tertinggi dan voorpost (kawal
depan) Mahkamah Agung Republik Indonesia di Propinsi Aceh.
2. Bersifat Independen dan terbebas dari pengaruh lembaga lain.

3. Pengelolaan yang telah satu atap dan besinergi dengan Pengadilan Agama,
Militer dan Tata Usaha Negara di Propinsi Aceh.
4. Merupakan Pilot Project dari Reformasi Birokrasi.

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
5. Memiliki Rencana yang terstruktur dan berkesinambungan mengenai reformasi
peradilan yang dituangkan dalam dokumen Cetak Biru ( Blue Print ) Mahkamah
Agung RepubIik Indonesia 2010-2035 dan Rencana Strategis Lima Tahunan yang
bersifat fleksibel menyesuaikan dengan kebijakan Negara.
6. Membawahi 18 (delapan belas ) Pengadilan Tingkat Pertama di Propinsi Aceh

7. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan mutasi)
pegawai se-Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Banda Aceh.

8. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Tinggi Banda
Aceh selaku Pengadilan Tingkat Banding.

9. Telah memiliki Buku Pedoman Perilaku Hakim dan Kode Etik IPASPI.
10. Memiliki Hubungan baik dengan lembaga Penegak Hukum lainnya serta sebagai
anggota MUSPIDA Propinsi Aceh.

B. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Tinggi

Banda Aceh dan harus

menjadi fokus perbaikan dapat dirinci dalam beberapa aspek:
1. Aspek Proses Peradilan



Putusan Pengadilan Tinggi Banda Aceh belum dapat diunduh/ diakses cepat
oleh masyarakat.



Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banda
Aceh.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan


Pengadilan Tinggi Banda Aceh belum mempunyai kemampuan anggaran
untuk melaksanakan pendidikan bagi sumber daya manusianya guna
meningkatkan kompetensi Sumber daya itu sendiri.



Belum adanya sinkronisasi antara usulan hasil Baperjakat Pengadilan Tinggi
Banda Aceh dengan Mahkamah Agung Republik Indonesia.



Pengadilan Tinggi Banda Aceh belum mempunyai kriteria yang jelas pada
penerapan Reward dan Punishment .

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan


Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja.



Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi

informasi.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH


Belum ada sistem administrasi dan manajemen perkara berbasis teknologi
informasi.

5. Aspek Sarana dan Prasarana


Anggaran yang diterima Pengadilan Tinggi

Banda Aceh dari pusat belum

sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan.

C. Peluang (Opportunities)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Tinggi Banda Aceh untuk
melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan



Adanya website Pengadilan Tinggi Banda Aceh yang memberikan informasi
kepada masyarakat tentang alur proses berperkara.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan


Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan
kinerja.



Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan
Tinggi Banda Aceh maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan



Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk
internal

maupun

eksternal

ke

Pengadilan

Negeri

se-wilayah

hukum

Pengadilan Tinggi Banda Aceh.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan


Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan diwilayah hukum
Pengadilan Tinggi Banda Aceh.

5. Aspek Sarana dan Prasarana


Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Tinggi Banda
Aceh berupa internet, website.

D. Tantangan yang dihadapi (Threats)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Tinggi Banda Aceh yang akan
dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan
sebagaimana yang diharapkan.
1. Aspek Proses Peradilan


Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa
pengadilan.

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan


Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Tinggi Banda Aceh belum seluruhnya
menguasai tugas pokok sehingga belum maksimalnya pencapaian kinerja dari
tugas masing – masing Sumber daya manusia itu sendiri.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan



Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat
peradilan.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan


Adanya letak Pengadilan yang jauh di daerah, sehingga pengiriman
administrasi untuk perkara banding ke Pengadilan Tinggi Banda Aceh
membutuhkan waktu lebih lama.

5. Aspek Sarana dan Prasarana


Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana tidak
mencukupi dengan kebutuhan pada pengadilan Tinggi Banda Aceh.



Kemajuan daerah yang tak mampu diikuti oleh Pengadilan Tinggi Banda Aceh
yang berhubungan belum adanya kemandirian anggaran dari Mahkamah
Agung Republik Indonesia.

BAB II
VISI MISI TUJUAN

2.1. VISI
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi

Banda Aceh

Tahun 2015 – 2019 merupakan

komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem

kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk

mencapai efektivitas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Banda Aceh diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional
yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP)
2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019,
sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 –
2019

yang merupakan kelanjutan dari tujuan organisasi 2010-2014 dengan

meninggalkan kekurangan-kekurangan yang terjadi di masa yang lalu.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi
Banda Aceh.
Visi Pengadilan Tinggi Banda Aceh mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah
sebagai berikut :
“MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERADILAN YANG AGUNG
PADA PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH”
Penjelasan :
1. Pengadilan Tinggi Banda Aceh menunjukkan lembaga peradilan di lingkungan
Peradilan Umum sebagai Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di ibu
kota Provinsi Aceh dan membawahi Pengadilan Negeri di wilayah Aceh.
2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat luhur, bermartabat serta
berwibawa;
Adapun makna perkata tersebut adalah :
a.

Luhur dikandung maksud sebagai tempat pencari keadilan yang mulia bagi
pencari keadilan dalam mengharapkan berkeadilan bagi masyarakat.

b.

Bermartabat

mengandung

arti

mempunyai

kedudukan

yang

sangat

terhormat, berbudi baik, disegani masyarakat.
c.

Berwibawa mengandung arti, kekuasaannya diakui dan ditaati serta ada
pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi, dihormati orang lain
melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh
daya tarik.

Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Banda Aceh sebagai lembaga peradilan yang
memiliki keluhuran dan bermartabat serta berwibawa dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya dalam memutus perkara.

2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Tinggi Banda Aceh adalah sebagai berikut :

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Manusia ( Human Resourses Development ) yang
dapat meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat.
3. Melaksanakan Pengawasan dan pembinaan secara efektif dan efesien.

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien.
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi
dan misi Pengadilan Tinggi Banda Aceh.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Banda Aceh adalah sebagai
berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Banda Aceh dan Pengadilan Negeri di
bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019.
Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Banda Aceh adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kualitas Pengawasan.
6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis
dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan
digambarkan sebagai berikut :

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolok ukur atas keberhasilan sasaran strategis

dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan
digambarkan sebagai berikut :
NO
1

TUJUAN
Memenuhi

1. Peningkatan

Kebutuhan

dan

KINERJA UTAMA
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Pidana, Perdata
dan Tipikor
b. Persentase Perkara Yang Diselesaikan Pidana, Perdata dan
Tipikor
c. Persentase Perkara Yang Diselesaikan dalam Jangka Waktu
Maksimal 3 Bulan

Penyelesaian Perkara

Kepuasan
Masyarakat

INDIKATOR

SASARAN STRATEGIS

Pencari

Keadilan
2. Peningkatan

Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Kasasi dan Peninjauan Kembali

Akseptabilitas Putusan
Hakim
3. Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara

2

Keterjangkauan
Pelayanan

Badan

Peradilan
3

a.

Persentase Berkas yang diajukan Banding
disampaikan secara lengkap
b. Persentase
Berkas
Yang
Diregister
Yang
Didistribusikan Ke Majelis Hakim
c. Ratio Majelis Hakim Terhadap Perkara

yang
Siap

4. Peningkatan
Aksesibilitas
Masyarakat Terhadap
Peradilan ( Access To
Justice )

a. Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan

b.

Persentase
Proses
Dipublikasikan

5. Meningkatnya Kualitas
Pengawasan

a.
b.

Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti.

6. Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia

a.
b.
c.

Persentase Pegawai Yang Lulus Diklat Teknis Non Yudisial.

Penyelesaian

Perkara

Yang

Meningkatnya
Kepastian Hukum

Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan Internal/Eksternal
Yang Ditindaklanjuti.

Persentase Pegawai Yang Lulus Diklat Non Yudisial.
Persentase Pejabat Yang Lulus Fit and Proper Test Dalam
Rangka Promosi Jabatan.

2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN
Lima sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Tinggi Banda Aceh
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program
dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi
perkara, dan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan Pengadilan Tinggi

Banda Aceh dalam pelaksanaan Program

Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
3. Penyelesaian Perkara Perdata, Pidana dan Tipikor paling lama 3(tiga) bulan.
4. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu
5. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung

dibuat

untuk

mencapai

sasaran

strategis

tercapainya

pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program
ini adalah :
1. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat secara berkualitas.
2. Menindaklanjuti temuan internal dan eksternal secara berkualitas.
3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Bagian Teknis (Yudisial)
4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Bagian Sekretariat (Non Yudisial)
5. Meningkatkan Kesempatan Fit and Proper Test Dalam Rangka Promosi Jabatan.
c.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Tinggi Banda
Aceh bertujuan untuk mencapai sasaran strategis :

­

Proses Peradilan Yang Terpublikasi dan Dapat Diakses Secara Berkualitas
kepada Masyarakat .

BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
Pengadilan Tinggi Banda Aceh menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai
berikut :
1.

Peningkatan Kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen
perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan
dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana,
transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan
integritas sumber daya aparatur peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi
peningkatan kinerja :
 Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai
dengan kompetensi
 Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin
berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa
keadilan masyarakat.
 Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
 Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi
informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
2.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan
yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak
dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.



Memiliki mekanisme penanganan pengaduan



Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik

BAB IV
PENUTUP

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Banda Aceh tahun 2015-2019 diarahkan
untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan
lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Reviu
Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah,
peluang, tantangan, program yang ditetapkan, dan strategis yang akan dijalankan selama
kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan outcome yang diharapkan.

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI
BANDA ACEH
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi

Banda Aceh

akan

terus disempurnakan dari

waktu ke waktu dalam suatu Reviu sehingga berjalan pada arah yang diharapkan.
Dengan demikian Renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui
Renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan
pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Tinggi
Banda Aceh memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah,
tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan misi
Pengadilan Tinggi Banda Aceh dapat terwujud dengan baik.

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH
MATRIKS REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019
Tujuan :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Banda Aceh dan Badan Peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 diatas
SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya Penyelesaian Perkara.

Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim.

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara.

Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat
Terhadap Peradilan (acces to justice)

TARGET KINERJA
2016 2017 2018

2019

100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%

100%
100%
100%

95%
95%
95%

95%
95%
95%

95%
95%
95%

95%
95%
95%

95%
95%
95%

98%
98%
98%

98%
98%
98%

100% 100%
100% 100%
100% 100%

100%
100%
100%

30%
90%

35%
90%

60%
60%

65%
65%

65%
65%

a. Persentase berkas yang diajukan banding
disampaikan secara lengkap.
b. Persentase berkas yang diregister
dan
didistribusikan ke Majelis.
c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara.

yang 100% 100% 100% 100%

100%

siap 100% 100% 100% 100%

100%

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase
Proses Penyelesaian Perkara
Dipublikasikan

60%
60% 100% 100%
100% 100% 100% 100%

INDIKATOR KINERJA

2015

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
1. Pidana
2. Perdata
3. Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan.
1. Pidana
2. Perdata
3. Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 3 (tiga) bulan.
1. Pidana
2. Perdata
3. Tipikor
Persentase penurunan upaya hukum :
Kasasi.
Peninjauan Kembali.

12

1:45
Yang

1:45

1:60

1:60

1:60
100%
100%

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI BANDA ACEH
Meningkatnya Kualitas Pengawasan.

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal
yang ditindaklanjuti.

100% 100% 95%
95%
100% 100% 100% 100%

100%
100%

a. Persentase Pegawai Yang Lulus Diklat Teknis Yudisial
b. Persentase Pegawai Lulus Diklat Non Yudisial
c. Persentase Pejabat Yang Lulus Fit and Proper Test
Dalam Rangka Promosi Jabatan

100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%

100%
100%
100%

12

REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN TINGGI BANDA
ACEH

12