Perilaku Mencari Pengobatan Penderita Kanker Payudara di Medan

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir,
berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan). Sesuai dengan
batasan ini, perilaku kesehatan dapat di rumuskan sebagai bentuk pengalaman dan
interaksi

individu

dengan

lingkungannya,


khususnya

yang

menyangkut

pengetahuan dan sikap tentang kesehatan.Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan
perilaku pasif tidak tampak, seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi.
Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga domain yaitu
pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah
knowledge, attitude, practice (Sarwono, 2004).

Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung.Perilaku

manusia

adalah


suatu

aktivitas

manusia

itu

sendiri

(Notoadmodjo, 2010).Sedangkan Skinner (1938) menyatakan perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Dengan

Universitas Sumatera Utara

7

demikian, perilaku itu terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme
dan kemudian organisme tersebut merespon.
2.1.1. Domain perilaku

Menurut Benyamin Bloom (dalam Notoatmodjo, 2007) membagi domain
perilaku dalam 3 bentuk yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.Penginderaan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba (Notoatmodjo, 2010).Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour ).
Berdasarkan pengalaman ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan dalam aspek kognitif menurut Notoatmodjo (2007), dibagi
menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu : a). Tahu (know) Tahu diartikan mengingat
suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, dari seluruh bahan yang dipelajari.
Tahu ini merupakan tingkat pengertian yang paling rendah; b).Memahami
(Comprehension) Memahami ini diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan

secara


benar

tentang

obyek

yang

diketahui

dan

dapat

menginterprestasikan materi ke kondisi sebenarnya; c).Aplikasi (Aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi yang sebenarnya; d). Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu
kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-

Universitas Sumatera Utara


8

komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu sama lain; e). Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu
kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian - bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. f). Evaluasi (Evaluation) Evalusi ini
berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap
suatu materi atau obyek.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan wawancara atau dengan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden terkait pengetahuan tempat, waktu, jenis, dan fasilitas
pengobatan dalam mencari pengobatan kanker payudara. Pengetahuan yang ingin
diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan yang
pertama yaitu tahu yang diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, dari seluruh bahan yang dipelajari.(Notoatmodjo, 2010). Cara
mengukur tingkat pengetahuan

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan,


kemudian dilakukan penilaian 1 untuk jawaban yang benar dan nilai 0 untuk
jawaban yang salah. Kemudian digolongkan menjadi 3 kategori baik (> 80%),
cukup (60-80%), dan kurang (