Analisis Faktor Paparan Terhadap Citra Digital Radiografi (DR) Pada Thoraks

5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sinar–X

Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik, dimana dalam proses
terjadinya memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut didasarkan pada
energi kinetik elektron. Sinar-X yang terbentuk ada yang memiliki energi rendah
sekali sesuai dengan energi elektron pada saat timbulnya sinar-X. Juga ada yang
berenergi tinggi, yakni berenergi sama dengan energi kinetik elektron pada saat
menumbuk target anode.
Terbentuknya sinar-X dapat terjadi apabila partikel bermuatan elektron
misalnya, mengalami perlambatan yang diakibatkan adanya interaksi dengan suatu
material. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian disebut sebagai sinar-X
bremsstrahlung. Sinar-X bremsstrahlung memiliki energi yang tinggi, yang besarnya
sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada awal terjadinya perlambatan.
Selain itu sinar-X juga dapat terbentuk melalui proses perpindahan elektron
dari tingkat energi tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah. Sinar-X yang
terbentuk dengan cara seperti itu mempunyai energi yang sama dengan perbedaan

energi antara kedua tingkatan elektron. Energi tersebut merupakan besaran energi
yang khas untuk setiap jenis atom. Sehingga sinar-X yang terbentuk disebut sinar-X
karakteristik.
Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung
sinar-X, sumber tegangan tinggi yang menyatu tegangan listrik pada kedua elektroda
dalam tabung sinar-X dan unit pengatur bagian pesawat sinar-X. Tabung pesawat
sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas yang terdapat filamen. Filamen
tersebut berfungsi sebagai katoda dan target yang berfungsi sebagai anoda. Gambar
2.1 menunjukkan skema dari tabung pesawat sinar-X, tabung tersebut dibuat hampa
udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara
sewaktu menuju ke anoda. Filamen yang di panasi oleh arus listrik berfungsi sebagai
sumber elektron. Makin besar arus filamen, akan makin tinggi suhu filamen dan
berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu. (Kane S.A, 2005)
5

Universitas Sumatera Utara

6

Gambar 2.1 Skema Tabung Pesawat Sinar-X


Elektron-elektron yang dibebaskan oleh filamen tertarik menuju anoda karena
adanya beda potensial yang besar antara katoda dan anoda (potensial katoda beberapa
puluh hingga beberapa ratus kV atau mV lebih rendah dibandingkan potensial
anoda). Selanjutnya elektron-elektron tersebut akan menumbuk bahan target yang
umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah
proses bremsstrahlung.
Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel
yang dipercepat dapat sedikit menyimpang dan menabrak dinding sehingga
menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara
kedua elektroda menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk. Sedangkan
fluks sinar-X bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke
bidang anoda. Namun demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga dapat
mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya
hanya mempunyai tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus
filamen yang besarnya dalam tingkat ampere.
Sumber radiasi yang sebenarnya adalah bidang target dalam tabung sinar-X,
bidang ini disebut bidang fokus. Pada proses bremsstrahlung sinar-X mempunyai
kemungkinan dipancarkan kesegala arah. Namun demikian bagian dalam tabung atau
di sekitar tabung, misalnya logam penghantar anoda gelas tabung dan juga rumah

tabung yang biasanya terbuat dari logam berat menyerap sebagian besar sinar-X yang

Universitas Sumatera Utara

7

dipancarkan sehingga sinar-X yang keluar dari rumah tabung, kecuali yang mengarah
ke jendela tabung sudah sangat sedikit. Sinar-X yang dimanfaatkan adalah berkas
yang mengarah ke jendela bagian yang tipis dari tabung.
Pesawat sinar-X energi tinggi (orde MV) biasanya lebih dikenal dengan nama
pemercepat partikel. Dalam pesawat ini percepatan elektron dilakukan bertingkattingkat sehingga pada waktu mencapai target mempunyai energi sangat tinggi,
misalnya ada yang sampai setinggi

20 MV atau lebih. Energi sinar-X yang

dipancarkan sudah tentu juga sangat tinggi.Sinar-X yang dipancarkan dari pesawat
pemercepat partikel memiliki energi yang lebih seragam dibandingkan dengan yang
dipancarkan melalui pesawat sinar-X energi rendah. Sasaran pada pesawat
pemercepat partikel biasanya sangat tipis, sehingga energi sinar-X yang dipancarkan
juga hampir sama. (Kane S.A, 2005).


2.2 Digital Radiografi (DR)
Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-X, dimana sensorsensor sinar-X digital digunakan menggantikan film fotografi konvensional. Dan
processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan
monitor atau laser printer.

2.2.1 Komponen Digital Radiografi
Sebuah sistem digital radiografi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu X-ray
source, Detektor, Analog-Digital Converter, Computer, dan Output Device.

2.2.1.1 X-ray Source
Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan
sumber X-ray pada Coventional Radiografi. Oleh karena itu, untuk merubah
radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray.

Universitas Sumatera Utara

8

2.2.1.2 Image Receptor

Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan
kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat Panel
Detectors (FPDs) dan High Density Line Scan Solid State Detectors.

2.2.1.2.1 Flat Panel Detectors (FPDs)
FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel tipis.
Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua:

a) Amorphous Silicon
Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak
langsung karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan detektor-detektor a-Si,
sebuah sintilator pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida atau
Gadolinium Oksisulfat), mengubah sinar-X menjadi cahaya. Cahaya kemudian
diteruskan melalui lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut dikonversi
menjadi sebuah sinyal keluaran digital. Sinyal digital kemudian dibaca oleh film
transistor tipis (TFT’s) atau oleh Charged Couple Device (CCD’s). Data gambar
dikirim ke dalam sebuah computer untuk ditampilkan. Detektor a-Si adalah tipe FPD
yang paling banyak dijual di industri digital imaging saat ini.
b) Amorphous Selenium (a-Se)
Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak

ada konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel adalah
elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang ditangkap
dari penyinaran sinar-X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X mengalir

Universitas Sumatera Utara

9

melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron. Lubang-lubang
elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian tegangan bias.
Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca oleh rangakaian
TFT atau Elektrometer Probes untuk diinterpretasikan menjadi citra.

2.2.1.2.2 High Density Line Scan Solid State device
Tipe penangkapan gambar yang kedua pada DR adalah High Density Line
Scan Solid State device. Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro Bromide
yang dipadukan dengan Europium (BaFlBr:Eu) tatu Fosfor Cesium Bromida (CsBr).
Detektor fosofor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan dipindai (scan) oleh
sebuah dioda laser linear untuk mengeluarkan energi yang tersimpan yang kemudian
dibaca oleh sebuah penangkap gambar digital Charge Coupled Devices (CCD’s).

Image data kemudian ditransfer oleh Radiografer untuk ditampilkan dan dikirim
menuju work stasion milik radiolog.

2.2.1.3 Analog to Digital Converter
Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan
detektor menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.
2.2.1.4 Komputer
Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan
data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.

Universitas Sumatera Utara

10

2.2.1.5 Output Device
Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan
gambar. Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya
gambar untuk diteruskan kepada work station radiolog.
Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin diperoleh data
dalam bentuk fisik (radiografi). Media yang digunakan untuk mencetak gambar

berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk
mengasilkan gambar. Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam
bentuk digital kepada radiolog di ruang baca melaui jaringan work station. Dengan
cara ini, dimungkinkan pembacaan foto melalui teleradiology.

Gambar 2.2 Pesawat Digital Radiografi

2.2.2 Prinsip Kerja Digital Radiografi (DR)
Prinsip kerja Digital Radiografi (DR) atau (DX) pada intinya menangkap
sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar-X, digunakan sebuah
penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar-X dan mengubahnya menjadi

Universitas Sumatera Utara

11

file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan disimpan sebagai
bagian rekam medis pasien.

Gambar 2.3 Prinsip kerja digital Radiografi


2.4 Digital Imaging
Digital imaging merupakan sebuah gambar yang dibentuk dari penggunaan
sensor elektronik yang dihubungkan dalam beberapa cara ke sebuah komputer . Pada
awal perkembangan dari gambar digital, sering dihubungkan kepada “filmless
Radiografi” tetapi berdasarkan namanya gambar digital tersebut tidak terlalu akurat.
Secara tampilan terdapat tiga tipe dasar sistem gambar digital yaitu :
1. Direct digital Radiografi (Digital radiografi langsung). Sistem ini menggunakan
sebuah sensor berkabel yang dihubungkan secara langsung ke komputer dengan
sensor lain melalui sebuah alat yaitu charged coupling device (CCD) atau
sebuah complementary metal oxide semikonduktor (CMOS).
2. Indirect digital Radiografi / Digital radiografi tidak langsung ( storage phosphor).
Sistem jaringan tanpa kabel ini yang bekerja adalah sebuah photostimulable
phosphor plate (PSP) dan laser beam scanning untuk menghasilkan gambar.
3. Optically scanned digital Radiografi. Pada sistem ini, sebuah hasil akhir proses
radiografi di scan dan dibuatkan dalam bentuk digital dengan cara yang sama
yaitu sebuah dokumen yang di scan. Gambar digital yang baru dapat

Universitas Sumatera Utara


12

dimanipulasi dengan cara yang sama yaitu gambar yang secara langsung dan
tidak langsung.

2.3.1 Komponen digital imaging
Dalam digital imaging banyak terdapat komponen-komponen yang dapat
membantu menghasilkan foto rontgen yang baik yaitu :

a. Komputer
Semua gambaran digital memerlukan komputer untuk tampilan agar dapat
dilihat hasilnya. Ada banyak variasi dalam konfigurasi komputer yang tersedia.
Dalam digital imaging dapat digunakan komputer biasa.
Secara prinsipal komputer mempunyai beberapa fungsi dasar seperti :
1. Menyediakan keluaran dan masukkan data
2. Menyediakan suatu mekanisme dan menyelenggarakan instruksi yang
menyusun suatu program.
3. Menyediakan tempat untuk menyimpan data dan melihat data kembali.
4. Melakukan fungsi di atas dengan cepat


b. Detektor
Gambaran skema dari rantai radiografi. Alat deteksi gambar ada dua yaitu
kamera video dan alat sensor intra oral. Keduanya tergantung pada perangkat
elektronik. Detektor ini dapat berupa susunan linier atau area. Susunan area meminta
kepada objek yang diambil harus di scan (metode tidak langsung). Meskipun
keuntungannya seperti pencegahan sinar yang menyebar (sinar hambur) cukup
memuaskan, banyak kerugian yang muncul seperti gambaran artefak dan sinar-X
yang tidak efisien.
Area atau susunan dua dimensi tidak meminta scan (metode langsung) dan
menyediakan resolusi yang tinggi dan juga sinar-X yang efisien. Tipe dua dimensi
yang sering adalah CCD (Charged Coupling Device). Detektor yang digunakan oleh
kamera video sama dengan yang digunakan pada peralatan digital intra oral.

Universitas Sumatera Utara

13

c. Monitor
Tampilan yang baik penting untuk digital imaging. Beberapa pilihan yang
tersedia seperti :
a. Tabung sinar katoda konvensional (CRT = Cathode Ray Tube) seperti
terdapat pada televise
b. Layar proyektor
c. Layar komputer atau laptop
Masing-masing alat mempunyai keuntungan dan kerugian. Tampilan CRT (Cathode
Ray Tube) yang konvensional yang biasanya pada komputer menghasilkan kualitas
gambar yang bagus dan biaya yang murah. Akan tetapi, peralatannya besar sehingga
sangat sulit ditempatkan dalam suatu operasi. Alat ini tidak mudah dipindahkan dan
sulit untuk didesinfeksi untuk kontrol infeksi. Komputer laptop menawarkan
kemudahan untuk dipindahkan, ukuran yang kecil dan mudah didesinfeksi untuk
kontrol infeksi. Akan tetapi, karena keterbatasan sumber tenaga sehingga tampilan
tidak sebaik tampilan CRT. Pilihan yang terbaik adalah layar proyektor yang sama
dengan tampilan komputer laptop tetapi bekerja dari sumber tenaga normal. Layar ini
tipis dan efisien dalam tempat, menawarkan tampilan yang lebih bagus dari CRT dan
mudah terhadap kontrol infeksi. Akan tetapi mengeluarkan biaya yang besar dan
diharapkan pada masa depan mungkin ada tampilan yang akan terpilih untuk
kedokteran gigi. Banyak dental radiografi menggunakan laptop. Sistem ini
menawarkan fleksibilitas sehingga mudah dipindahi karena kecil dan sedikit
memakan tempat.

d. Prossesor
Sistem digital dental radiografi dapat bekerja dengan baik dengan kecepatan
prossesor yang ada sekarang ini. Sistem Pentium dengan kecepatan 266 MHZ atau
lebih seharusnya cukup untuk sistem ini. Contohnya system Windows 2000
memerlukan prossesor yang lebih cepat dari Windows 95. Prossesor yang cepat akan
mempercepat pengolahan film.
Sistem digital bekerja dengan data yang besar. Data ini harus disimpan dalam
Random Access Memory (RAM) komputer selama pengambilan dan pengolahan

Universitas Sumatera Utara

14

gambar. Jika RAM tidak cukup sebagian dari gambar baru disimpan dalam hard disk
yang akan memperlambat tampilan. Makin banyak RAM yang tersedia dalam
computer tampilan akan lebih baik.
RAM minimum yang dianjurkan untuk digital imaging adalah 64 sampai 128
Megabite, makin banyak memori makin baik apalagi dihubungkan dengan video.
Memori yang tidak cukup dapat menyebabkan sistem yang lambat dan kegagalan
sistem.

e. X-Ray unit
Mesin dental X-Ray intra oral yang standar dapat digunakan untuk dental
radiografi jadi tidak perlu untuk menyediakan unit yang spesifik. Unit panoramik
digital sudah tersedia sekarang dan unit-unit yang ada dapat dirangkai untuk digital
radiografi.

f. Hard disk
Hard disk adalah merupakan tempat dimana gambaran disimpan di antara
pemakaian sebagai gambaran digital kapasitas menjadi lebih besar. Makin besar
kapasitas hard disk yang tersedia makin banyak rekam medis pasien di komputer
dalam suatu waktu. Rata-rata penyimpanan gambaran periapikal memerlukan 0,5-1
Megabite dan gambaran panoramic 1,5-8 Megabite. Kapasitas 15-30 GB (gigabites)
bagus untuk digital imaging. Satu hard disk yang baik dapat menyimpan ratusan
gambar dan apabila sudah penuh dapat kita pindahkan ke tempat penyimpanan yang
lain misalnya kita dapat memindahkan ke disket.

2.3.2 Sensor
Bagian terpenting dari sistem digital radiografi adalah sensor yang diletakkan
pada mulut pasien. Pada saat ini tersedia sensor dalam berbagai ukuran yaitu # 0, # 1,
# 2 dan film panoramic. Sensor yang pertama kali memiliki ukuran yang lebih kecil
dari film standar intra oral dan oleh karena itu terbatas pada kemampuan diagnosa.
Masalah ini tidak lagi terjadi ketika film dan sensor digital memiliki ukuran yang
sama. Sensor langsung memiliki kabel ke prosessor gambar dan peralatan elektronik.
Sensor yang paling sering digunakan adalah CCD, berupa sebuah chip dari silikon

Universitas Sumatera Utara

15

yang dibagi menjadi dua tampilan dimensi disebut piksel. Ketika sinar-X atau cahaya
foton berinteraksi dengan CCD, tergantung pada sisitem yang digunakan, aliran
listrik dibuat dan disimpan. Setelah ekpose selesai, aliran pada CCD dipindahkan
secara elektrik dengan cara membuat sebuah sinyal output analog yang menerus.
Sebauh sinyal analog menampilkan data dalam mode yang berkelanjutan. Informasi
ini harus diubah ke unit digital. Sebuah konversi dari analog ke digital digunakan
untuk mengkonversi sinyal analog output ke sebuah sinyal digital yang kemudian
dikirim ke computer. CMOS sensor adalah sensor yang dihubungkan dengan kabel
secara langsung ke computer dan menghasilkan sebuah gambaran instant. CMOS
sensor mempunyai kekuatan yang lemah dan lebih murah. CMOS sensor lebih bising
(ketajaman gambar yang kurang) daripada CCD dan informasi sebagai diagnosa yang
kurang. Bagaimanapun, sensor-sensor tersebut kurang rapuh dan mengganti sensor
yang

harganya

$

400

jarang

dilakukan.

Sensor CMOS yang langsung juga dhubungkan ke computer untuk menghasilkan
gambaran instant. Saat ini ada perdebatan tipe kabel sensor mana yang memiliki hasil
terbaik.
Sebuah sensor penyimpan fosfor (PSP) menghasilkan gambar-gambar dalam
dua proses langkah kerja menggunakn sebuah plat gambar plastic yang dapat
digunakan berulang kali, yang tidak berkabel dan lebih tipis, lebih murah, kurang
keras, dan rapuh daripada sensor CCD dan CMOS. Unsur fosfor pada sensor
menyimpan energi sinar-X sehingga dapat di scan dengan sebuah laser. Pengambilan
gambar dari laser bisa memakan waktu 1,5 sampai 5 menit tergantung jumlah gambar
yang di scan. Pelepasan sinar oleh laser ditangkap sebagai sinyal elektronik dan
diubah ke gambar digital yang dapat dilihat di monitor. Sensor ini dapat digunakan
kembali setelah sterilisasi, dan pemprosessan gambar dan pengembalian sensor PSP
dimana tidak memerlukan kamar gelap seperti pada penggunaan film standar.

2.3.3 Keaslian gambar digital imaging
Sebuah gambaran digital merupakan gabungan area yang disusun secara
struktural yang disebut piksel. Perkataan "piksel" pertama kali diterbitkan pada 1965
oleh Frederic C. Billingsley dari JPL (Jet Propulsion Laboratory), untuk menjelaskan
gambar elemen gambar video dari ruang probes ke bulan dan Mars. Piksel biasanya

Universitas Sumatera Utara

16

diatur dalam 2-dimensi grid, dan seringkali mewakili dengan menggunakan titik,
kotak, atau rectangles. Setiap piksel adalah contoh dari gambar asli, di mana lebih
sampel biasanya memberikan hasil yang lebih akurat menunjukkan asli. Intensitas
setiap piksel adalah variabel; dalam sistem warna, setiap piksel mempunyai biasanya
tiga atau empat komponen seperti merah, hijau, dan biru, atau Cyan, Magenta,
kuning, dan hitam. Sebuah piksel akan menjadi digital dari kristal silver halide pada
film konvensional, dengan perbedaan bahwa kristal silver halide diposisikan secara
acak di dalam emulsi yang mana piksel itu mempunyai sebuah lokasi tertentu yang
disusun dalam angka. Piksel adalah sebuah titik tunggal di dalam sebuah gambar
digital, yang akan terlihat dari gabungan titik-titik dengan bermacam-macam derajat
dari kehitaman dan keputihan. Ketika kami melihat sebuah gambar, kami tidak
melihat titik-titik tersebut tetapi keseluruhan gambar. Di samping setiap piksel
mempunyai sebuah lokasi, piksel juga mempunyai level abu-abu yang menampilkan
penetrasi foton dari objek (gigi) di dalam area. Piksel itu ditampilkan di dalam
komputer melalui sebuah angka yang mengindikasikan lokasinya dan penetrasi foton.
Piksel itu bisa terdiri dari angka-angka dan angka-angka tersebut bervariasi mulai
dari 0- 256 (hitam ke putih). Bahkan biasanya terdapat 256 lebel abu-abu di dalam
sebuah gambar. Bagaimanapun, mata manusia hanya bisa mengenal sampai 32 level
abu-abu. Dalam diagnosa kami lebih sering menggunakan kontras daripada hubungan
spesial dan definisinya. Faktanya, gambar digital hanya mempunyai 9-10 jumlah
piksel/mm sebagai perbandingan dengan 15 jumlah piksel/mm untuk film yang tidak
begitu penting sebagai kerugian dari gambar digital.

2.3.4 Keuntungan dan kerugian digital imaging
Keuntungannya :
1. Mendapatkan gambar dengan lebih cepat
Dalam praktek klinik lebih jauhnya keuntungan ini merupakan yang paling
menarik untuk dokter gigi karena waktu pemprosesan adalah secara praktis
tereliminasi atau ditiadakan. Tergantung kepada mesin yang digunakan, seperti yang
nanti dapat kita lihat, selang waktu diperlukan sebelum seseorang dapat menampilkan
gambaran diagnostik sebuah tampilan selama 5 menit untuk suatu tampilan penuh.

Universitas Sumatera Utara

17

2. Mengurangi waktu prosessing
Karena penggunaan daripada ruang gelap ditiadakan maka kesalahan tindakan
di ruang gelap tereliminasi. Kemudian kita juga dapat menghemat waktu karena tidak
diperlukan lagi waktu untuk membuka bungkus film maupun menggantung hasil
film.

Waktu

pemprosesan

dan

pengeringan

film

juga

tereliminasi.

3. Mengurangi dosis radiasi
Suatu perhatian yang ditujukan kepada para wartawan, televisi serta literatur –
literatur para ahli bahwa kenyataannya, digital imaging membutuhkan dosis radiasi
yang

lebih

rendah

dibandingkan

dengan

cara

rontgen

lainnya.

4. Pengaturan dan pemanipulasian gambar
Begitu diperlukan, gambar dari komputer dapat diubah sesuai yang
diinginkan. Gambar dapat diperbesar, digelapkan ataupun diterangkan serta dapat
diatur densitasnya maupun nilai kontrasnya. Tidak seperti komputer tomography,
tampilannya tidak dapat diubah, dan jika tampilan gambarnya elongasi kurang jelas,
komputernya

tidak

dapat

memperbaiki

kesalahan

teknik

tersebut.

5. Penyimpanan gambar
Karena gambarnya tersimpan secara digital dalam disk, tempat yang
diperlukan lebih minimal dibandingkan dengan survey mulut yang dibingkaikan dan
di simpan dalam satu map. Begitupula ketika saat kita perlu melihat kembali hasil
rontgen foto tersebut, maka waktu yang diperlukan untuk mencari lebih efisien
daripada kita mencari secara manual lagi.

6. Menjangkau daerah yang terpencil
Karena menggunakan sistem digital maka gambar digital tersebut dapat
langsung ditransmisikan ke dental office lain atau perusahaan asuransi di tempat lain
asal mereka juga punya perangkat untuk membuka gambar ini. Ini jauh lebih efisien
daripada kita perlu menggandakan hasil sebelum mengirimnya lewat pos lagi.

Universitas Sumatera Utara

18

7. Hardcopies
Apabila teletransimisi tidak mungkin dilakukan, maka print out atau kopian
keras berupa CD bisa langsung dihasilkan, hal ini dapat mempersingkat waktu
daripada menggandakan film sebagai arsip kita lagi.

8. Pengetahuan pasien
Pasien merasa lebih nyaman dengan tampilan digital image pada layar
monitor dibandingkan dengan hasil gambar pada cara lainnya pada saat dokter gigi
menggunakan hasil rontgennya sebagai tampilan visual untuk sebuah presentasi
kasus. Alasannya mungkin disebabkan karena kita hidup pada era pertelivisian,
sehingga pasien memungkinkan untuk melihat dari layar dan tampilan dekat hasil
rontgennya. Kemampuan untuk melihat hasil gambaran klinis atau radiografi pada
satu

layar

yang

sama

pada

waktu

yang

sama

juga

membantu

dalam

mempresentasikan kasus.

9. Ramah lingkungan
Karena garam - garaman perak ditemukan pada emulsi film dan pemprosesan
kimia tidak digunakan pada digital imaging, maka tidak ada sampah yang merusak
lingkungan. Keramahan lingkungan ini sangat penting dan berpengaruh terhadap
sang pasien maupun dokter giginya.

10. Penggunaan kertas berkurang
Kebanyakan sekarang kantor – kantor kedokteran gigi maupun klinik lebih
menggunakan komputer untuk menyimpan suatu data. Tampilan yang diinginkan
untuk dapat dilihat oleh pasien sekarang hanya ada pada ujung jari telunjuk yang
ditekan pada keyboard dari komputer dan dapat segera ditampilkan. Data – data yang
hendak disimpan dapat juga segera disimpan pada disk maupun yang hendak
memperbanyak.

11. Kontaminasi
Pada penggunaan digital imaging, masalah kontaminasi pada hasil film tidak
ada lagi. Ini disebabkan karena tidak ada lagi sentuhan tangan sang dokter ke film

Universitas Sumatera Utara

19

yang hendak dicuci karena tidak ada lagi pemprosesan di kamar gelap dan
sebagainya. Hasil rontgen akan segera muncul di layar komputer tanpa sentuhan
tangan sang dokter.

Kerugian :
1. Letak sensor
Kerugian paling besar dalam radiografi digital terletak pada cara
menempatkan sensor di dalam mulut pasien. Ukuran sensor yang digunakan sama
ukurannya dengan dental film tetapi lebih keras dan tebal. Meskipun para produser
telah berusaha untuk membuat yang lebih tipis tetapi masih tidak mungkin untuk
dimasukkan di antara gigi pada mulut yang kecil dan gigi yang crowded untuk
mendapatkan sudut yang tepat ( pada teknik Paralelling ). Terlebih pada teknik
bisekting, sistem fosfor yang digunakan lebih banyak pada film yang lebih tipis dan
sensor ini dapat lebih beradaptasi pada penyinaran langsung sehingga terserap tubuh
lebih banyak.

2. Ketajaman gambar
Film memberikan detil gambar (12 sampai 15 garis per millimeter) yang lebih
baik daripada gambar digital (6 sampai 10 milimeter). Meskipun pada praktisnya,
mata manusia tidak bias membedakan adanya perbedaan ini.

3. Kontrol terhadap infeksi
Kekhawatiran terhadap infeksi yang terjadi adalah karena sensor tidak bisa
disterilisasi dengan autoclave. Dengan beberapa alat yang berlapis plastik maka
infeksi pun dapat terjadi.

4. Harga
Harga untuk sebuah sistem digital dapat berkisar antara $10000 hingga $
15000. Bahkan untuk suatu unit panoramik digital harganya sekitar $ 25000.

Universitas Sumatera Utara

20

5. Pecahnya Sensor
Karena sensor intraoral merupakan chip silicon yang sangat besar, maka bila
terjatuh dan rusak, maka perlu biaya yang besar unruk menggantikannya. Harga
sebuah sensor berkisar antara $2000 sampai $3000 dibandingkan bila kita
menjatuhkan film yang harganya 10 sen sampai 15 sen saja. Akan tetapi
kekhawatiran akan hal menjaga sensor ini jangan menjadi alasan kita untuk menolak
menggunakan sisterm digital, namun detil gambar yang dihasilkan perlu kita
pertimbangkan.

2.4 Faktor Ekspose
Faktor ekspose adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekspose
meliputi tegangan tabung (kV), arus tabung (mA) dan waktu ekspose (s). Besarnya
tegangan tabung dapat dipilih secara otomatis pada tiap-tiap pemeriksaan. Pengaturan
faktor ekspose yang tepat dapat menghasilkan kontras radiografi yang optimal yaitu
mampu menunjukkan perbedaan derajat kehitaman yang jelas antara organ yang
mempunyai kerapatan berbeda. Tegangan tabung menentukan kualitas radiasi atau
daya tembus sinar-X yang dihasilkan. Arus tabung menentukan jumlah elektron yang
akan melewati target sehingga dihasilkan sinar-X yang intensitas dan energinya
cukup untuk menembus organ tertentu. Waktu menentukan lamanya penyinaran
sehingga menentukan kuantitas sinar-X yang dihasilkan. Bila sinar-X diinteraksikan
dengan bahan dapat diteruskan, dihamburkan dan diserap. Banyaknya foton sinar-X
yang diteruskan dan dihamburkan akan berpengaruh pada kualitas radiografi yang
dihasilkan, sedangkan foton sinar-X yang diserap hanya akan berpengaruh pada dosis
radiasi yang diterima pasien
2.4.1 Tegangan tabung
Tegangan tabung adalah beda potensial antara kutub anoda dan katoda.
Tegangan tabung berhubungan dengan kecepatan dan energi kinetik elektron
menumbuk bidang target. Tegangan tabung berhubungan dengan energi sinar-X yang
dihasilkan makin besar serta daya tembusnya juga besar. Hal-hal yang mempengaruhi
tegangan tabung adalah :
a. Jenis pemotretan

Universitas Sumatera Utara

21

b. Ketebalan obyek
c. Jarak pemotretan
d. Perlengkapan yang digunakan
Efek yang terjadi sehubungan dengan kenaikan tegangan tabung (kV) adalah :
a. Energi radiasi sinar-X akan meningkat, sehingga densitas pada film akan
meningkat
b. Mengurangi kontras obyek
c. Mengurangi dosis radiasi pada kulit sedangkan pada gonald meningkat
Tegangan yang lebih rendah menghasilkan kontras yang tinggi dan tegangan
yang lebih tinggi menghasilkan kontras yang rendah. Semakin besar beda tegangan
antara anoda dan katoda, elektron akan semakin di percepat dan sinar-X yang di
hasilkan memiliki energi rata-rata yang lebih tinggi.
Dengan penambahan nilai tegangan tabung radiasi hambur yang sampai ke
film akan bertambah. Penambahan nilai tegangan tabung akan menurunkan kontras,
dan ketika kontras rendah maka latitude menjadi tinggi dan terdapat faktor kesalahan
yang besar (Bushong, 2001). Dengan bertambahnya tegangan, maka energi elektron
akan bertambah sehingga kemampuan menembus bahan juga bertambah.

Gambar 2.4. Tabung Insersi pesawat sinar-X

Di dalam komponen tabung insersi dan wadah tabung terdapat perangkat-perangkat
yaitu :

Universitas Sumatera Utara

22

1. Katoda
Katoda terbuat dari nikel murni dimana celah antara 2 batang katoda disisipi
kawat pijar (filamen) yang menjadi sumber elektron pada tabung sinar-X (sinar
Rontgen). filamen terbuat dari kawat wolfram (tungsten) digulung dalam bentuk
spiral.
2. Anoda
Anoda atau elektroda positif biasa juga disebut sebagai target jadi anoda disini
berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron.
3. Focusing cup
Focusing cup ini sebenarnya terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat
untuk mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak terpancar
ke mana-mana.
4. Rotor atau stator
Rotor atau stator ini terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat
untuk memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar-X (sinar
Rontgen) yang menggunakan anoda putar.

5. Glass metal envalope (vacum tube)
Glass metal envelope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya
membungkus komponen-komponen penghasil sinar-X (sinar Rontgen) agar menjadi
vacum atau kata lainnya menjadikannya ruangan hampa udara.
6. Oil
Oil berfungsi sebagai pendingin tabung sinar-X (sinar Rontgen).
7. Window
Window atau jendela adalah tempat keluarnya sinar-X (sinar Rontgen).
Window terletak di bagian bawah tabung

2.4.2 Arus Tabung
Arus tabung

dinyatakan dalam satuan Milli ampere (mA) merupakan

besarnya arus listrik antara anoda dan katoda. Nilai arus tabung dipilih mengontrol

Universitas Sumatera Utara

23

citra yang di hasilkan agar selalu dalam rentang densitas (0,25%-0,5%). Dalam
praktek dipilih dengan waktu ekspose atau durasi sinar-X terjadi (mAS). Arus tabung
menentukan kuantitas sinar-X yang di hasilkan. Nilai arus tabung berada pada
rentang 20-580. Sehingga intensitas sinar-X

akan bertambah sesuai dengan

peningkatan intensitas radiasi sinar-X. Oleh sebab itu, kontras dapat diatur dengan
mengubah arus tabung. Pengaruh arus tabung terhadap gambaran sama dengan
tegangan tabung yaitu menaikkan nilai arus tabung akan menurunkan nilai noise.
.

Jika tegangan tabung sinar-X dan lamanya penyinaran tetap maka
penambahan kuat arus akan berpengaruh pada banyaknya elektron yang mengalir
pada tabung sinar-X, sehingga semakin banyak sinar-X yang diproduksi jika waktu
ekspose tetap. Hubungan ini berbanding lurus dengan penambahan arus tabung. Ini
berarti dengan penambahan arus tabung dengan waktu ekspose tetap

akan

berpengaruh terhadap penambahan kuantitas dan dosis radiasi yang diterima pasien
(Bushong, 2001).
Dengan meningkatkan arus tabung akan meningkatkan jumlah elektron yang
bertumbukkan ke anoda, sehingga sinar-X yang dihasilkan semakin banyak
(Meredith, 1977). Ketika arus tabung ditingkatkan, kuantitas radiasi juga meningkat
atau sebanding (Bushong, 2001).
Menurut Bushong (2001), arus tabung berpengaruh terhadap densitas.
Kenaikkan arus tabung sebanding dengan kenaikan densitas gambar. Pengaruh arus
tabung terhadap gambaran sama dengan tegangan tabung yaitu menaikkan nilai arus
tabung akan menurunkan nilai noise. Batas dosis aman di atur pada perka BAPETEN
No.1 tahun 2003 tentang pedoman dosis pasien radiodiagnostik.

2.4.3 Waktu
Dapat diartikan sebagai waktu yang di butuhkan selama sinar-X keluar dalam
durasi waktu tertentu. CT Scan mampu melakukan scaning continue tanpa putus
sampai dengan 100 detik. Sedangkan scan time per rotation merupakan waktu yang di
perlukan untuk satu putaran tabung sinar-X. Scan time per rotasi untuk masingmasing pesawat berbeda.

Universitas Sumatera Utara

24

2.5 Thoraks
Thoraks merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih
besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian
depan. Thoraks adalah bagian tubuh hewan yang terletak antara kepala dan abdomen.
Dalam tubuh mamalia, thoraks adalah bagian tubuh yang tersusun dari tulang dada,
ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Thoraks membentang dari leher hingga
diafragma, dan tidak termasuk otot atas. Jantung dan paru-paru berada dalam rongga
thoraks, begitu juga banyak pembuluh darah. Organ dalam dilindungi oleh kurungan
tulang rusuk dan tulang dada.
Otot dada dibentuk oleh otot di sela-sela iga (musculus intercostalis) yang
mempengaruhi gerak iga serta menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun lekukan
sela-sela antar iga yang dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan fungsinya.
Selain itu musculus intercostalis juga berguna untuk menyempurna dinding thoraks.
Otot-otot leher terentang antara pinggir atas tulang dada dan tulang lidah, ada pula
yang melekat pada pangkal tulang tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk
gerakan kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk
menelan. Otot-otot leher yang lain terletak di depan ada di sisi tulang belakang dan
sebagian melekat pada tulang rusuk atas.
Thoraks adalah daerah pada tubuh manusia (atau hewan) yang berada di
antara leher dan perut (abdomen). Thoraks dapat didefinisikan sebagai area yang
dibatasi, di superior oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet, dengan batas
luar adalah dinding thoraks yang disusun oleh vertebra torachalis, iga-iga, sternum,
otot, dan jaringan ikat. Sedangkan rongga thoraks dibatasi oleh diafragma dengan
rongga abdomen. Rongga thoraks dapat dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu:
paru-paru (kiri dan kanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi ke dalam 3 bagian:
superior, anterior, dan posterior. Mediastinum terletak diantara paru kiri dan kanan
dan merupakan daerah tempat organ-organ penting thoraks selain paru-paru (jantung,
aorta, arteri pulmonalis, vena cavae, esofagus, trakhea, dan lain-lain).

Universitas Sumatera Utara

25

Gambar 2.5 Foto Thoraks

Thoracic inlet merupakan "pintu masuk" rongga thoraks yang disusun oleh
permukaan ventral vertebra torakal I (posterior), bagian medial dari iga I kiri dan
kanan (lateral), serta manubrium sterni (anterior). Thoracic inlet memiliki sudut
deklinasi sehingga bagian anterior terletak lebih inferior dibanding bagian posterior.
Manubrium sterni terletak kira-kira setinggi vertebra thorakal II. Batas bawah rongga
thoraks atau thoracic outlet (pintu keluar thoraks) adalah area yang dibatasi oleh sisi
ventral vertebrae thorakal XII, lateral oleh batas bawah iga dan anterior oleh
processus xiphoideus. Diafragma sebagai pembatas rongga thoraks dan rongga
abdomen, memiliki bentuk seperti kubah dengan puncak menjorok ke superior,
sehingga sebagian rongga abdomen sebenarnya terletak di dalam "area" thoraks.
2.5.1 Dasar thoraks
Dibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus frenikus dan
merupakan struktur yang menyerupai kubah (dome-like structure). Diafragma
membatasi abdomen dari rongga thoraks serta terfiksasi pada batas inferior dari
sangkar thoraks. Diafragma termasuk salah satu otot utama pernapasan dan
mempunyai lubang untuk jalan Aorta, Vana Cava Inferior serta esophagu( Moore,
2007)

Universitas Sumatera Utara