Paper Mid Test Analisis Desain Web Pen
Analisis Desain Web Pendidikan di Negara
Amerika dan Negara Indonesia Berdasarkan Teori
CNET (Builder) Jacob Nielsen dan Edward Hall
Nuur Wachid Abdul Majid 1
1
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
NIM.13702251059
Email: [email protected]
Abstract — Perkembangan teknologi berbasis website
dapat bermanfaat diberbagai bidang, termasuk pada dunia
pendidikan. Universitas adalah salah satu bagian dari tempat
berlangsungnya belajar dan mengajar. Universitas dapat
memanfaatkan teknologi berbasis web untuk menyampaikan
informasi ke berbagai pihak tanpa adanya batasan, ruang, dan
waktu. Setiap pengunjung akan merasa nyaman ketika web
tersebut memiliki unsur-unsur desain yang baik. Jika suatu
website memiliki rating yang tinggi, maka tentunya informasi
yang di publikasikan sangat cepat sampai ke pengguna utama.
Namun jika memiliki rating rendah, maka bisa jadi jumlah
pengunjung akan sedikit dan informasi yang akan disampaikan
akan terhambat atau lama sampai ke pengguna. Oleh karena
itu dibutuhkan komponen-komponen desain yang layak agar
website dapat memiliki jumlah pengunjung yang banyak.
Universitas Negeri Yogyakarta dan Ohio University adalah
salah satu Perguruan Tinggi yang menggunakan media berbasis
website untuk menyampaikan informasi.
Metode analisis yang digunakan dalam menganalisa desain
web adalah menggunakan CNET (builder) dan Edward T Hall.
Komponen dalam CNET (builder) antara lain adalah Usability,
Sistem Navigasi, Desain Grafis, Content, Kompabilitas, Loading Time ,
Fungsi. Sedangkan Hall adalah Animasi, Kolektivisme atau
individualism, Nilai-nilai promosi produk, transparansi, Linear vs.
parallel navigasi.
Hasil yang dicapai adalah [1] web Ohio University tampak
simple dengan sedikit gambar dan content yang ditampilkan;
[2] Banyak content yang ditampilkan di halaman utama pada
web Universitas Negeri Yogyakarta, sedangkan pada Ohio
University tidak banyak content yang ditampilkan; [3] Gambar
yang ditampilkan pada web Universitas Negeri Yogyakarta
lebih menonjolkan kolektivitas, sedangkan Ohio University
hanya menonjolkan individualis.
Kata Kunci – analisis desain web, web pendidikan, CNET
(Builder), Teori Hall.
I. PENDAHULUAN
Teknologi berbasis web merupakan media yang sering
digunakan oleh berbagai pihak, khususnya dibidang
pendidikan . pendidikan membutuhkan media yang dapat
digunakan untuk menyalurkan informasi ke pengguna.
Informasi yang disampaikan dapat diakses dimanapun,
kapanpun, dan siapapun. Kemudahan-kemudahan yang
ditawarkan melalui website, pengguna dapat mengetahui
informasi terbaru dibidang pendidikan. Seperti halnya
informasi pendaftaran mahasiswa baru, program studi yang
ditawarkan, beasiswa, dan lain sebagainya. Informasi yang
dapat diakses dengan mudah oleh pengguna mengakibatkan
banyaknya website pendidikan yang sudah mengudara di
internet.
Website yang ada di internet memiliki berbagai tipe,
yaitu web dinamis dan statis. Perbedaan mendasar pada
kedua tipe tersebut tidak dapat dilihat dari satu sisi saja,
namun dapat dilihat secara keseluruhan. Menurut (Wahyudi
2010) mengatakan bahwa dalam web statis : [1] tidak
dimungkinkan terjadi interaksi antara pengunjung dengan
pemilik web; [2] web statis biasanya hanya menggunakan
HTML saja; [3] Tidak menggunakan database karena tidak
ada data yang perlu disimpan dan diproses; Dan [4] Content
atau isi halaman dalam web statis hanya diberikan oleh
pemilik web dan jarang diupdate. Sedangakan web dinamis :
[1] Terdapat interaksi antara pengunjung dengan pemilik
web seperti memberikan komentar, transaksi online, forum
dll; [2] Menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP
dan ASP; [3] Menggunakan database seperti mysql, oracle,
dll untuk menyimpan dan memproses data; [4] Content atau
isi lebih sering update, content dalam web dinamis bisa
diambil dari database sehingga isinya dapat berubah-ubah.
Web Pendidikan adalah satu website bertipe dinamis,
karena informasi yang disajikan dapat di update, di delete,
dan ditambah. Desain tampilan pada web juga dapat diubah
sesuai dengan keinginan pemiliknya. Desain yang berubahubah sangat mempengaruhi banyaknya pengunjung pada web
tersebut. Desain menarik dan navigasi yang mudah
digunakan adalah salah satu penyebab banyaknya
pengunjung pada web Pendidikan tersebut, karena sangat
membantu pengguna dalam memilih beberapa halaman pada
website Pendidikan.
Web Universitas adalah salah satu bagian dari website
Pendidikan. Beberapa content yang ditampilkan pada web ini
biasanya menampilkan informasi mengenai dunia
pendidikan, program studi yang ditawarkan, beasiswa,
prestasi, alumni universitas, dll. Content yang ditampilkan
bervariasi, tergantung dari masing-masing website. Setiap
daerah memiliki ciri khas tersendiri didalam menampilkan
content yang akan dimasukkan kedalam situs tersebut.
Universitas Negeri Yogyakarta dan Ohio University
adalah salah satu Perguruan tinggi yang bergerak pada
pendidikan melalui proses kegiatan belajar dan mengajar
(KBM). Kedua Universitas tersebut sudah dikenal
dikalangan
banyak
orang.
Informasi
mengenai
perkembangan kampus dan program studi yang ditawarkan
sangat diminati oleh pengunjung. Oleh karena itu kedua
universitas tersebut membuat sebuah media yang dapat
menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung.
Informasi tersebut dapat di akses dimanapun, kapanpun,
tanpa ada batasan ruang dan waktu. Paper ini akan
membahas mengenai desain tampilan website universitas di
Indonesia dan di Amerika Serikat.
II. METODE ANALISIS
Desain adalah unsur terpenting dalam sebuah website.
Desain website sangat mempengaruhi penilaian pengunjung
mengenai bagus atau tidaknya website tersebut, maka
pentingnya sebuah desain menentukan keindahan dan
kualitasnya. Oleh karena itu semakin tinggi kualitas
penguasaan pada desain web, maka dapat meningkatkan
kualitas pada web tersebut. Langkah awal yang dilakukan
oleh designer adalah membuat wireframe. Wireframe
berfungsi sebagai memperjelas kebutuhan-kebutuhan yang
akan ditampilkan pada berbagai jenis website. Selain itu
wireframe dapat digunakan sebagai media komunikasi
dengan pengguna. Ide-ide desain dapat divisualisasi dengan
mudah tanpa harus menjelaskan secara lisan atau oral.
Berikut ini adalah contoh dari wireframe :
pengembangan bidang telekomunikasi dari France Telecom
mengeluarkan beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan
dalam pembangunan sistem aplikasi berbasis web. Kriteria
tersebut adalah sebagai berikut [4]:
1. Usability
Usability adalah dapatkah seorang user menemukan
cara untuk menggunakan website tersebut dengan
efektif ( doing things right ).
2. Sistem Navigasi
Navigasi dapat digunakan dan dipahami secara
mudah oleh pengguna.
3. Desain Grafis
Pengunjung merasa nyaman dengan perpaduan
warna, grafis, typografi, dan layout yang menarik.
4. Content
Isi yang disajikan didalam website sangat
bermanfaat dan dibutuhkan oleh pengguna. Apakah
sudah sesuai dengan tema yang ditawarkan atau
belum, dll.
5. Kompabilitas
Seberapa luas website dapat didukung oleh
perangkat aplikasi lainnya, seperti pada web
browser : Mozilla firefox, google chrome, opera,
dll.
6. Loading Time
Faktor-faktor yang mempengaruhi loading time,
seperti lebar bandwith, kondisi koneksi internet, dll.
7. Fungsi
Seberapa baik sebuah website bekerja dari aspek
teknologikal nya.
Gambar 1. Contoh wireframe design.
Diambil dari : http://static3.creately.com/blog/wpcontent/uploads/2012/03/Wire-frame-example.png
Berikut ini adalah cara dalam meneliti sebuah desain
pada website :
A. CNET (Builder)
Menurut Hamidjoyo (Hamidjoyo 2012) mengatakan
bahwa CNET Network Inc. (Centre National d’Etudes des
Telecommunication) yang merupakan pusat penelitian dan
B. Teori Hall
Teori Hall akan fokus membahas pada komunikasi
melalui budaya yang relevan berkaitan dengan desain web
yang akan ditampilkan (Würtz 2005). Edward T Hall telah
mengkategorikan jenis komunikasi menjadi 2 bagian, yaitu
low context dan high context. Menurut (Würtz 2005) Hall
mengamati bahwa makna dan konteks sangat terikat erat satu
sama lain. Low context cenderung lebih kompleks dengan
berbasis word atau menonjolkan teks, hal ini mengakibatkan
kurang intuitif dan lambat untuk memahami serta kurang
efisien (Gamsriegler 2005). Negara yang menganut low
context adalah Amerika Serikat, Jerman, Australia, dan
kebanyakan dari Eropa. Sedangkan high context adalah
lawan dari low context, yaitu memiliki ciri lebih cepat
dipahami dan lebih efisien karena tergantung pada intuitif.
Namun kelemahannya adalah terlalu lambat dalam
pembuatan media agar dapat menyamakan persepsi antara
pembuat dan pengguna (Gamsriegler 2005). Negara yang
menganut high context adalah Indonesia, Jepang, NegaraNegara Timur Tengah, dan Sebagian Asia.
Berikut adalah tabel perbedaan low context dan high context
dalam teori Hall menurut (Gamsriegler 2005).
III. PEMBAHASAN
Tabel 1. Perbandingan low context dan high context.
High Context
Low Context
Culture
Culture
Tingginya
Penggunaan gambar
Animasi
penggunaan
lebih
gambar
sedikit, namun lebih
terutama gambar
menonjolkan teks.
yang
bergerak/animasi
bergerak.
Gambar
Kolektivis Gambar
me atau
mempromosikan
mempromosikan
individuali nilai nilai
nilai-nilai
sme
karakteristik
karakteristik
masyarakat
masyarakat
kolektivis/kebersa
individualistis.
maan.
Pesan Iklan
Nilai-nilai Pesan iklan di
promosi
tampilkan secara
ditampilkan secara
produk
langsung dan
langsung dan
transformasional
rasional untuk
sehingga
menampilkan
menciptakan emosi informasi produk.
melalui gambar dan
hiburan.
transpara
nsi
Linear vs.
parallel
navigasi
Link
mempromosikan
pendekatan
eksplorasi untuk
navigasi pada situs
web,
berorientasi pada
proses.
Terdapat banyak
sidebars dan
menu, banyak
menu dengan
membuka jendela
browser baru
untuk setiap
halaman.
A. Tampilan Website
Website Universitas yang akan diteliti adalah website
dari Indonesia dan Amerika Serikat, yaitu website
Univeristas Negeri Yogyakarta (http://uny.ac.id/) dan
website Ohio University (http://www.ohio.edu/). Berikut
adalah tampilan website tersebut.
Gambar 2. Tampilan website Universitas Negeri
Yogyakarta
Isyarat jelas dan
berlebihan
sehubungan dengan
navigasi
pada situs web,
berorientasi
pada tujuan.
Terdapat beberapa
sidebars
dan menu, tidak
banyak menu
dengan membuka
jendela
browser baru untuk
setiap
halaman.
Gambar 3. Tampilan website Ohio University
B. Analisis berdasarkan CNET (Builder) Jacob Nielsen
Pada bagian ini, kedua website akan dibandingkan
berdasarkan CNET (Builder) Jacob Nielsen. Berikut adalah
tabel mengenai perbandingan kedua website tersebut.
Tabel 2. Perbandingan desain web Universitas Negeri
Yogyakarta dan Ohio University berdasarkan CNET
(Builder).
gambar gerak
Perbandingan
Usability
Sistem
Navigasi
Graphic design
Website UNY
Website Ohio
Desain
simple,
namun
terlalu
banyak
gambar
dan menu, hal ini
menyebabkan
website
terlihat
penuh.
Tingkat kepuasan
pengguna baik
Mudah dipelajari
Terdapat
menu
bahasa : English
Menu
utama
tersusun
rapi
diatas
(header),
sedangkan
sub
menu berada di
bagian
menu
utama dan di
bagian
bawah
(berita,
gambar
bergerak,
pengumuman, dll)
Semua
link
berfungsi dengan
baik
Background yaitu
warna putih, biru,
dan
abu-abu,
sedangkan pada
website memiliki
background
berwarna
putih
dengan ditambah
sedikit warna biru.
Desain
terlihat
simple
Logo diletakkan
di tengah beserta
identitas website
Universitas
Negeri
Yogyakarta. Logo
dan
identitas
diletakkan diatas
meunu utama.
Tampilan header
selalu
bergerak
agar
terkesan
dinamis
dan
berubah-ubah, hal
ini
didukung
dengan
adanya
Desain
simple,
menu juga tidak
terlalu banyak dan
tersusun rapi.
Tingkat kepuasan
pengguna baik
Mudah dipelajari
Tidak ada menu
pilihan bahasa
Menu
utama
diletakkan
disamping kiri dan
diberi background
dengan warna hijau.
Sedangkan
sub
menu akan muncul
ketika menu utama
ditekan.
Semua
link
berfungsi
dengan
baik
Background website
dengan warna abuabu,
sedangkan
pada tampilan web
lebih dominan di
warna putih dan
sedikit hijau tua
Desain
terlihat
simple
Logo dan identitas
web
Ohio
University
diletakkan
di
samping kiri, diatas
menu.
Header
tidak
bergerak dan hanya
bisa berganti ketika
di klik pada tombol
next.
Perbandingan
Content
Kompatibilitas
Loading Time
Fungsi
Website UNY
Berisi
tentang
informasi
Universitas,
fakultas
dan
program
studi
yang ditawarkan,
kegiatan,
pengumuman,
berita
update,
pengumuman, dll
Setiap
content
informasi selalu
ada
gambar
sebagai penjelas
Gambar
yang
ditampilkan
biasanya
para
petinggi kampus,
gedung kampus
dan
beberapa
mahasiswa.
Tergantung info
yang disuguhkan.
Dapat dijalankan
di
berbagai
Browser, seperti :
google Chrome,
Mozilla Firefox,
cool novo, flock,
dan opera.
Dapat direlasikan
ke
beberapa
jejaring sosial
Dapat dijalankan
ke
berbagai
platform, seperti
mobile
phone,
laptop (browser),
tablet.
Content
yang
disajikan sangat
banyak,
jadi
dalam
loading
time
sangat
berpengaruh pada
koneksi internet
yang di gunakan.
Tidak
terlihat
adanya data yang
hilang
Website Ohio
Berisi
tentang
informasi
Universitas, fakultas
dan program studi
yang
ditawarkan,
kegiatan,
pengumuman, berita
update,
pengumuman, dll
Setiap
content
hanya terdapat teks
saja, sangat jarang
ada gambar atau
video
Gambar
yang
disuguhkan
lebih
banyak
kegiatan
mahasiswa
yang
dilakukan.
Dapat dijalankan di
berbagai Browser,
seperti : google
Chrome,
Mozilla
Firefox, cool novo,
flock, dan opera.
Dapat direlasikan ke
beberapa
jejaring
sosial
Dapat dijalankan ke
berbagai platform,
seperti
mobile
phone,
laptop
(browser), tablet.
Content
yang
disuguhkan
tidak
terlalu
banyak,
namun
dalam
loading time sangat
dipengaruhi
oleh
koneksi
internet
yang digunakan
Tidak
terlihat
adanya data yang
hilang
Tabel diatas menjelaskan perbandingan kedua website dari
Indonesia yang diwakili oleh web Universitas Negeri
Yogyakarta dan Amerika Serikat yang diwakili oleh Ohio
University.
C. Analisis berdasarkan Edward T Hall
Amerika Serikat adalah Negara yang menganut low
context, sedangkan Indoenesia adalah Negara yang menganut
high context. Perbedaan yang mendasar ini sangat
mempengaruhi pada media yang disampaikan oleh kedua
Negara tersebut. Berikut adalah tabel perbedaan dari kedua
website tersebut menurut teori Hall.
Perbandingan
Transparasi
Tabel 3. Perbandingan desain web Universitas Negeri
Yogyakarta dan Ohio University berdasarkan Edward Hall.
Perbandingan
Animasi
Kolektivisme
dan
Individualisme
Nilai-nilai
promosi produk
Website UNY
Website Ohio
Terdapat banyak
gambar bergerak,
gambar
yang
ditampilkan, serta
beberapa animasi
pendukung lainnya
Gambar
yang
ditampilkan
menonjolkan
kolektivitas,
dilihat
dari
kelompok
atau
komunitas
pada
slide
show.
Walaupun
ada
beberapa gambar
yang menampilkan
individu
seseorang.
Hanya
sedikit
gambar
yang
ditampilkan pada
website
Gambar
yang
disajikan
lebih
ditekankan pada
slideshow dibawah
header . Selain itu
dimunculkan
gambar
disertai
dengan teks agar
dapat di klik oleh
pengunjung
dengan
mudah.
Hal ini dapat
membuat
pengunjung lebih
tertarik
dengan
animasi
dan
gambar-gambar.
Lebih
banyak
menampilkan
gambar seseorang
atau
individu.
Dapat dilihat ada
seorang
mahasiswa yang
fokus
pada
computer.
Sedangkan pada
header, seseorang
tampak
sendiri
sedang
menendang bola.
Gambar
visual
bersifat
alami,
tidak
menunjukkan
adanya gerakan
atau
slideshow.
Sifat alami ini
menunjukkan
kegiatan
yang
dilakukan di Ohio
University.
Linear vs.
parallel
navigasi
Website UNY
Website Ohio
Tidak terdapat
transparasi pada
menu atau link
web. Hanya saja
menu
jika
didekatkan akan
berubah menjadi
warna
yang
berbeda.
Terlalu
banyak
menu dan sidebar
pada website.
Tidak terdapat
transparasi pada
menu atau link
web. Hanya saja
menu
jika
didekatkan akan
berubah menjadi
warna
yang
berbeda.
Sedikit menu dan
sidebar pada web.
IV. KESIMPULAN
Hasil analisa pada kedua website dari Universitas
Negeri Yogyakarta dan Ohio University dapat diambil
beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Web Universitas Negeri Yogyakarta lebih banyak
gambar dan content yang ditampilkan sehingga tampak
ramai pada website tersebut. Sedangkan web Ohio
University tampak simple dengan sedikit gambar dan
content yang ditampilkan
2. Banyak content yang ditampilkan di halaman utama
pada web Universitas Negeri Yogyakarta, sedangkan
pada Ohio University tidak banyak content yang
ditampilkan.
3. Gambar yang ditampilkan pada web Universitas Negeri
Yogyakarta lebih menonjolkan kolektivitas, sedangkan
Ohio University hanya menonjolkan individualis.
REFERENSI
Gamsriegler, A. (2005). High-Context And Low-Context
Communication Styles. Differences in high-context and lowcontext communication styles across cultures influence the
way people perceive
information. FachhochschulStudiengang Informationsberufe.
Hamidjoyo, T. A. (2012). " Monitoring Lingkungan Berbasis
Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel."
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Wahyudi, R. (2010). "Perancangan Web Dinamis Sebagai
Media Promosi Dan Sarana Informasi Pada Depok Sports
Center Yogyakarta."
Würtz, E. (2005). "A cross-cultural analysis of websites from
high-context cultures and low-context cultures." Journal of
Computer-Mediated Communication 11(1).
Amerika dan Negara Indonesia Berdasarkan Teori
CNET (Builder) Jacob Nielsen dan Edward Hall
Nuur Wachid Abdul Majid 1
1
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
NIM.13702251059
Email: [email protected]
Abstract — Perkembangan teknologi berbasis website
dapat bermanfaat diberbagai bidang, termasuk pada dunia
pendidikan. Universitas adalah salah satu bagian dari tempat
berlangsungnya belajar dan mengajar. Universitas dapat
memanfaatkan teknologi berbasis web untuk menyampaikan
informasi ke berbagai pihak tanpa adanya batasan, ruang, dan
waktu. Setiap pengunjung akan merasa nyaman ketika web
tersebut memiliki unsur-unsur desain yang baik. Jika suatu
website memiliki rating yang tinggi, maka tentunya informasi
yang di publikasikan sangat cepat sampai ke pengguna utama.
Namun jika memiliki rating rendah, maka bisa jadi jumlah
pengunjung akan sedikit dan informasi yang akan disampaikan
akan terhambat atau lama sampai ke pengguna. Oleh karena
itu dibutuhkan komponen-komponen desain yang layak agar
website dapat memiliki jumlah pengunjung yang banyak.
Universitas Negeri Yogyakarta dan Ohio University adalah
salah satu Perguruan Tinggi yang menggunakan media berbasis
website untuk menyampaikan informasi.
Metode analisis yang digunakan dalam menganalisa desain
web adalah menggunakan CNET (builder) dan Edward T Hall.
Komponen dalam CNET (builder) antara lain adalah Usability,
Sistem Navigasi, Desain Grafis, Content, Kompabilitas, Loading Time ,
Fungsi. Sedangkan Hall adalah Animasi, Kolektivisme atau
individualism, Nilai-nilai promosi produk, transparansi, Linear vs.
parallel navigasi.
Hasil yang dicapai adalah [1] web Ohio University tampak
simple dengan sedikit gambar dan content yang ditampilkan;
[2] Banyak content yang ditampilkan di halaman utama pada
web Universitas Negeri Yogyakarta, sedangkan pada Ohio
University tidak banyak content yang ditampilkan; [3] Gambar
yang ditampilkan pada web Universitas Negeri Yogyakarta
lebih menonjolkan kolektivitas, sedangkan Ohio University
hanya menonjolkan individualis.
Kata Kunci – analisis desain web, web pendidikan, CNET
(Builder), Teori Hall.
I. PENDAHULUAN
Teknologi berbasis web merupakan media yang sering
digunakan oleh berbagai pihak, khususnya dibidang
pendidikan . pendidikan membutuhkan media yang dapat
digunakan untuk menyalurkan informasi ke pengguna.
Informasi yang disampaikan dapat diakses dimanapun,
kapanpun, dan siapapun. Kemudahan-kemudahan yang
ditawarkan melalui website, pengguna dapat mengetahui
informasi terbaru dibidang pendidikan. Seperti halnya
informasi pendaftaran mahasiswa baru, program studi yang
ditawarkan, beasiswa, dan lain sebagainya. Informasi yang
dapat diakses dengan mudah oleh pengguna mengakibatkan
banyaknya website pendidikan yang sudah mengudara di
internet.
Website yang ada di internet memiliki berbagai tipe,
yaitu web dinamis dan statis. Perbedaan mendasar pada
kedua tipe tersebut tidak dapat dilihat dari satu sisi saja,
namun dapat dilihat secara keseluruhan. Menurut (Wahyudi
2010) mengatakan bahwa dalam web statis : [1] tidak
dimungkinkan terjadi interaksi antara pengunjung dengan
pemilik web; [2] web statis biasanya hanya menggunakan
HTML saja; [3] Tidak menggunakan database karena tidak
ada data yang perlu disimpan dan diproses; Dan [4] Content
atau isi halaman dalam web statis hanya diberikan oleh
pemilik web dan jarang diupdate. Sedangakan web dinamis :
[1] Terdapat interaksi antara pengunjung dengan pemilik
web seperti memberikan komentar, transaksi online, forum
dll; [2] Menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP
dan ASP; [3] Menggunakan database seperti mysql, oracle,
dll untuk menyimpan dan memproses data; [4] Content atau
isi lebih sering update, content dalam web dinamis bisa
diambil dari database sehingga isinya dapat berubah-ubah.
Web Pendidikan adalah satu website bertipe dinamis,
karena informasi yang disajikan dapat di update, di delete,
dan ditambah. Desain tampilan pada web juga dapat diubah
sesuai dengan keinginan pemiliknya. Desain yang berubahubah sangat mempengaruhi banyaknya pengunjung pada web
tersebut. Desain menarik dan navigasi yang mudah
digunakan adalah salah satu penyebab banyaknya
pengunjung pada web Pendidikan tersebut, karena sangat
membantu pengguna dalam memilih beberapa halaman pada
website Pendidikan.
Web Universitas adalah salah satu bagian dari website
Pendidikan. Beberapa content yang ditampilkan pada web ini
biasanya menampilkan informasi mengenai dunia
pendidikan, program studi yang ditawarkan, beasiswa,
prestasi, alumni universitas, dll. Content yang ditampilkan
bervariasi, tergantung dari masing-masing website. Setiap
daerah memiliki ciri khas tersendiri didalam menampilkan
content yang akan dimasukkan kedalam situs tersebut.
Universitas Negeri Yogyakarta dan Ohio University
adalah salah satu Perguruan tinggi yang bergerak pada
pendidikan melalui proses kegiatan belajar dan mengajar
(KBM). Kedua Universitas tersebut sudah dikenal
dikalangan
banyak
orang.
Informasi
mengenai
perkembangan kampus dan program studi yang ditawarkan
sangat diminati oleh pengunjung. Oleh karena itu kedua
universitas tersebut membuat sebuah media yang dapat
menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung.
Informasi tersebut dapat di akses dimanapun, kapanpun,
tanpa ada batasan ruang dan waktu. Paper ini akan
membahas mengenai desain tampilan website universitas di
Indonesia dan di Amerika Serikat.
II. METODE ANALISIS
Desain adalah unsur terpenting dalam sebuah website.
Desain website sangat mempengaruhi penilaian pengunjung
mengenai bagus atau tidaknya website tersebut, maka
pentingnya sebuah desain menentukan keindahan dan
kualitasnya. Oleh karena itu semakin tinggi kualitas
penguasaan pada desain web, maka dapat meningkatkan
kualitas pada web tersebut. Langkah awal yang dilakukan
oleh designer adalah membuat wireframe. Wireframe
berfungsi sebagai memperjelas kebutuhan-kebutuhan yang
akan ditampilkan pada berbagai jenis website. Selain itu
wireframe dapat digunakan sebagai media komunikasi
dengan pengguna. Ide-ide desain dapat divisualisasi dengan
mudah tanpa harus menjelaskan secara lisan atau oral.
Berikut ini adalah contoh dari wireframe :
pengembangan bidang telekomunikasi dari France Telecom
mengeluarkan beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan
dalam pembangunan sistem aplikasi berbasis web. Kriteria
tersebut adalah sebagai berikut [4]:
1. Usability
Usability adalah dapatkah seorang user menemukan
cara untuk menggunakan website tersebut dengan
efektif ( doing things right ).
2. Sistem Navigasi
Navigasi dapat digunakan dan dipahami secara
mudah oleh pengguna.
3. Desain Grafis
Pengunjung merasa nyaman dengan perpaduan
warna, grafis, typografi, dan layout yang menarik.
4. Content
Isi yang disajikan didalam website sangat
bermanfaat dan dibutuhkan oleh pengguna. Apakah
sudah sesuai dengan tema yang ditawarkan atau
belum, dll.
5. Kompabilitas
Seberapa luas website dapat didukung oleh
perangkat aplikasi lainnya, seperti pada web
browser : Mozilla firefox, google chrome, opera,
dll.
6. Loading Time
Faktor-faktor yang mempengaruhi loading time,
seperti lebar bandwith, kondisi koneksi internet, dll.
7. Fungsi
Seberapa baik sebuah website bekerja dari aspek
teknologikal nya.
Gambar 1. Contoh wireframe design.
Diambil dari : http://static3.creately.com/blog/wpcontent/uploads/2012/03/Wire-frame-example.png
Berikut ini adalah cara dalam meneliti sebuah desain
pada website :
A. CNET (Builder)
Menurut Hamidjoyo (Hamidjoyo 2012) mengatakan
bahwa CNET Network Inc. (Centre National d’Etudes des
Telecommunication) yang merupakan pusat penelitian dan
B. Teori Hall
Teori Hall akan fokus membahas pada komunikasi
melalui budaya yang relevan berkaitan dengan desain web
yang akan ditampilkan (Würtz 2005). Edward T Hall telah
mengkategorikan jenis komunikasi menjadi 2 bagian, yaitu
low context dan high context. Menurut (Würtz 2005) Hall
mengamati bahwa makna dan konteks sangat terikat erat satu
sama lain. Low context cenderung lebih kompleks dengan
berbasis word atau menonjolkan teks, hal ini mengakibatkan
kurang intuitif dan lambat untuk memahami serta kurang
efisien (Gamsriegler 2005). Negara yang menganut low
context adalah Amerika Serikat, Jerman, Australia, dan
kebanyakan dari Eropa. Sedangkan high context adalah
lawan dari low context, yaitu memiliki ciri lebih cepat
dipahami dan lebih efisien karena tergantung pada intuitif.
Namun kelemahannya adalah terlalu lambat dalam
pembuatan media agar dapat menyamakan persepsi antara
pembuat dan pengguna (Gamsriegler 2005). Negara yang
menganut high context adalah Indonesia, Jepang, NegaraNegara Timur Tengah, dan Sebagian Asia.
Berikut adalah tabel perbedaan low context dan high context
dalam teori Hall menurut (Gamsriegler 2005).
III. PEMBAHASAN
Tabel 1. Perbandingan low context dan high context.
High Context
Low Context
Culture
Culture
Tingginya
Penggunaan gambar
Animasi
penggunaan
lebih
gambar
sedikit, namun lebih
terutama gambar
menonjolkan teks.
yang
bergerak/animasi
bergerak.
Gambar
Kolektivis Gambar
me atau
mempromosikan
mempromosikan
individuali nilai nilai
nilai-nilai
sme
karakteristik
karakteristik
masyarakat
masyarakat
kolektivis/kebersa
individualistis.
maan.
Pesan Iklan
Nilai-nilai Pesan iklan di
promosi
tampilkan secara
ditampilkan secara
produk
langsung dan
langsung dan
transformasional
rasional untuk
sehingga
menampilkan
menciptakan emosi informasi produk.
melalui gambar dan
hiburan.
transpara
nsi
Linear vs.
parallel
navigasi
Link
mempromosikan
pendekatan
eksplorasi untuk
navigasi pada situs
web,
berorientasi pada
proses.
Terdapat banyak
sidebars dan
menu, banyak
menu dengan
membuka jendela
browser baru
untuk setiap
halaman.
A. Tampilan Website
Website Universitas yang akan diteliti adalah website
dari Indonesia dan Amerika Serikat, yaitu website
Univeristas Negeri Yogyakarta (http://uny.ac.id/) dan
website Ohio University (http://www.ohio.edu/). Berikut
adalah tampilan website tersebut.
Gambar 2. Tampilan website Universitas Negeri
Yogyakarta
Isyarat jelas dan
berlebihan
sehubungan dengan
navigasi
pada situs web,
berorientasi
pada tujuan.
Terdapat beberapa
sidebars
dan menu, tidak
banyak menu
dengan membuka
jendela
browser baru untuk
setiap
halaman.
Gambar 3. Tampilan website Ohio University
B. Analisis berdasarkan CNET (Builder) Jacob Nielsen
Pada bagian ini, kedua website akan dibandingkan
berdasarkan CNET (Builder) Jacob Nielsen. Berikut adalah
tabel mengenai perbandingan kedua website tersebut.
Tabel 2. Perbandingan desain web Universitas Negeri
Yogyakarta dan Ohio University berdasarkan CNET
(Builder).
gambar gerak
Perbandingan
Usability
Sistem
Navigasi
Graphic design
Website UNY
Website Ohio
Desain
simple,
namun
terlalu
banyak
gambar
dan menu, hal ini
menyebabkan
website
terlihat
penuh.
Tingkat kepuasan
pengguna baik
Mudah dipelajari
Terdapat
menu
bahasa : English
Menu
utama
tersusun
rapi
diatas
(header),
sedangkan
sub
menu berada di
bagian
menu
utama dan di
bagian
bawah
(berita,
gambar
bergerak,
pengumuman, dll)
Semua
link
berfungsi dengan
baik
Background yaitu
warna putih, biru,
dan
abu-abu,
sedangkan pada
website memiliki
background
berwarna
putih
dengan ditambah
sedikit warna biru.
Desain
terlihat
simple
Logo diletakkan
di tengah beserta
identitas website
Universitas
Negeri
Yogyakarta. Logo
dan
identitas
diletakkan diatas
meunu utama.
Tampilan header
selalu
bergerak
agar
terkesan
dinamis
dan
berubah-ubah, hal
ini
didukung
dengan
adanya
Desain
simple,
menu juga tidak
terlalu banyak dan
tersusun rapi.
Tingkat kepuasan
pengguna baik
Mudah dipelajari
Tidak ada menu
pilihan bahasa
Menu
utama
diletakkan
disamping kiri dan
diberi background
dengan warna hijau.
Sedangkan
sub
menu akan muncul
ketika menu utama
ditekan.
Semua
link
berfungsi
dengan
baik
Background website
dengan warna abuabu,
sedangkan
pada tampilan web
lebih dominan di
warna putih dan
sedikit hijau tua
Desain
terlihat
simple
Logo dan identitas
web
Ohio
University
diletakkan
di
samping kiri, diatas
menu.
Header
tidak
bergerak dan hanya
bisa berganti ketika
di klik pada tombol
next.
Perbandingan
Content
Kompatibilitas
Loading Time
Fungsi
Website UNY
Berisi
tentang
informasi
Universitas,
fakultas
dan
program
studi
yang ditawarkan,
kegiatan,
pengumuman,
berita
update,
pengumuman, dll
Setiap
content
informasi selalu
ada
gambar
sebagai penjelas
Gambar
yang
ditampilkan
biasanya
para
petinggi kampus,
gedung kampus
dan
beberapa
mahasiswa.
Tergantung info
yang disuguhkan.
Dapat dijalankan
di
berbagai
Browser, seperti :
google Chrome,
Mozilla Firefox,
cool novo, flock,
dan opera.
Dapat direlasikan
ke
beberapa
jejaring sosial
Dapat dijalankan
ke
berbagai
platform, seperti
mobile
phone,
laptop (browser),
tablet.
Content
yang
disajikan sangat
banyak,
jadi
dalam
loading
time
sangat
berpengaruh pada
koneksi internet
yang di gunakan.
Tidak
terlihat
adanya data yang
hilang
Website Ohio
Berisi
tentang
informasi
Universitas, fakultas
dan program studi
yang
ditawarkan,
kegiatan,
pengumuman, berita
update,
pengumuman, dll
Setiap
content
hanya terdapat teks
saja, sangat jarang
ada gambar atau
video
Gambar
yang
disuguhkan
lebih
banyak
kegiatan
mahasiswa
yang
dilakukan.
Dapat dijalankan di
berbagai Browser,
seperti : google
Chrome,
Mozilla
Firefox, cool novo,
flock, dan opera.
Dapat direlasikan ke
beberapa
jejaring
sosial
Dapat dijalankan ke
berbagai platform,
seperti
mobile
phone,
laptop
(browser), tablet.
Content
yang
disuguhkan
tidak
terlalu
banyak,
namun
dalam
loading time sangat
dipengaruhi
oleh
koneksi
internet
yang digunakan
Tidak
terlihat
adanya data yang
hilang
Tabel diatas menjelaskan perbandingan kedua website dari
Indonesia yang diwakili oleh web Universitas Negeri
Yogyakarta dan Amerika Serikat yang diwakili oleh Ohio
University.
C. Analisis berdasarkan Edward T Hall
Amerika Serikat adalah Negara yang menganut low
context, sedangkan Indoenesia adalah Negara yang menganut
high context. Perbedaan yang mendasar ini sangat
mempengaruhi pada media yang disampaikan oleh kedua
Negara tersebut. Berikut adalah tabel perbedaan dari kedua
website tersebut menurut teori Hall.
Perbandingan
Transparasi
Tabel 3. Perbandingan desain web Universitas Negeri
Yogyakarta dan Ohio University berdasarkan Edward Hall.
Perbandingan
Animasi
Kolektivisme
dan
Individualisme
Nilai-nilai
promosi produk
Website UNY
Website Ohio
Terdapat banyak
gambar bergerak,
gambar
yang
ditampilkan, serta
beberapa animasi
pendukung lainnya
Gambar
yang
ditampilkan
menonjolkan
kolektivitas,
dilihat
dari
kelompok
atau
komunitas
pada
slide
show.
Walaupun
ada
beberapa gambar
yang menampilkan
individu
seseorang.
Hanya
sedikit
gambar
yang
ditampilkan pada
website
Gambar
yang
disajikan
lebih
ditekankan pada
slideshow dibawah
header . Selain itu
dimunculkan
gambar
disertai
dengan teks agar
dapat di klik oleh
pengunjung
dengan
mudah.
Hal ini dapat
membuat
pengunjung lebih
tertarik
dengan
animasi
dan
gambar-gambar.
Lebih
banyak
menampilkan
gambar seseorang
atau
individu.
Dapat dilihat ada
seorang
mahasiswa yang
fokus
pada
computer.
Sedangkan pada
header, seseorang
tampak
sendiri
sedang
menendang bola.
Gambar
visual
bersifat
alami,
tidak
menunjukkan
adanya gerakan
atau
slideshow.
Sifat alami ini
menunjukkan
kegiatan
yang
dilakukan di Ohio
University.
Linear vs.
parallel
navigasi
Website UNY
Website Ohio
Tidak terdapat
transparasi pada
menu atau link
web. Hanya saja
menu
jika
didekatkan akan
berubah menjadi
warna
yang
berbeda.
Terlalu
banyak
menu dan sidebar
pada website.
Tidak terdapat
transparasi pada
menu atau link
web. Hanya saja
menu
jika
didekatkan akan
berubah menjadi
warna
yang
berbeda.
Sedikit menu dan
sidebar pada web.
IV. KESIMPULAN
Hasil analisa pada kedua website dari Universitas
Negeri Yogyakarta dan Ohio University dapat diambil
beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Web Universitas Negeri Yogyakarta lebih banyak
gambar dan content yang ditampilkan sehingga tampak
ramai pada website tersebut. Sedangkan web Ohio
University tampak simple dengan sedikit gambar dan
content yang ditampilkan
2. Banyak content yang ditampilkan di halaman utama
pada web Universitas Negeri Yogyakarta, sedangkan
pada Ohio University tidak banyak content yang
ditampilkan.
3. Gambar yang ditampilkan pada web Universitas Negeri
Yogyakarta lebih menonjolkan kolektivitas, sedangkan
Ohio University hanya menonjolkan individualis.
REFERENSI
Gamsriegler, A. (2005). High-Context And Low-Context
Communication Styles. Differences in high-context and lowcontext communication styles across cultures influence the
way people perceive
information. FachhochschulStudiengang Informationsberufe.
Hamidjoyo, T. A. (2012). " Monitoring Lingkungan Berbasis
Web Dengan Menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel."
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Wahyudi, R. (2010). "Perancangan Web Dinamis Sebagai
Media Promosi Dan Sarana Informasi Pada Depok Sports
Center Yogyakarta."
Würtz, E. (2005). "A cross-cultural analysis of websites from
high-context cultures and low-context cultures." Journal of
Computer-Mediated Communication 11(1).