PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURABAYA.

PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI
DI SURABAYA

USULAN PENELITIAN
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1
Jurusan Ekonomi Pembangunan

Diajukan Oleh :

MEILISA MANJASARI SANTOSO
0911010020/FEB/EP

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWATIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM PERTUMBUHAN
EKONOMI DI SURABAYA

Yang diajukan
MEILISA MANJ ASARI SANTOSO
0911010020 /FEB/EP

Telah disetujui untuk ujian lisan

Pembimbing Utama

Dr. Ignatia Martha SE.ME

Tanggal :....................................

NIP.196703011991032001

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

DRS.EC.RACHMAN A.SUWAIDI,MS
NIP.196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM PERTUMBUHAN
EKONOMI DI SURABAYA

Yang diajukan
MEILISA MANJ ASARI SANTOSO
0911010020 /FEB /EP

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama


Dr. Ignatia Martha SE.ME

Tanggal :....................................

NIP.196703011991032001

Mengetahui
Ketua Progdi Ekonomi Pembangunan

Dra.Ec.Niniek Imaningsih, MP
NIP.196111201987032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM PERTUMBUHAN
EKONOMI DI SURABAYA


Yang diajukan
MEILISA MANJ ASARI SANTOSO
0911010020 /FEB /EP

Disetujui untuk diseminar kan oleh

Pembimbing Utama

Dr. Ignatia Martha SE.ME

Tanggal :....................................

NIP.196703011991032001

Mengetahui
Ketua Progdi Ekonomi Pembangunan

Dra.Ec.Niniek Imaningsih, MP
NIP.196111201987032001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM PERTUMBUHAN
EKONOMI DI SURABAYA
Oleh :
MEILISA MANJ ASARI SANTOSO
0911010020 /FEB /EP
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh tim penguji Skripsi
Program Studi Ekonomin Pmbangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 24 J uli 2014
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
1. Ketua

Dr. Ignatia Martha SE.ME


Dr. Ignatia Martha SE.ME
2. Sekretaris

Dra.Ec.Niniek Imaningsih, MP
3. Anggota

Dr s.Ec. Wiwin Priana, MT
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Prof. Dr. Syamsul Huda, SE,MT
NIP 195928081990032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANT AR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan berkat, kekuatan dan rahmat-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini.Penyusunan skripsi ini merupakan
salah satu kewajiban mahasiswa untuk memenuhi tugas dan syarat akhir
akademis di Perguruan Tinggi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya jurusan
Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan.Dalam penyusunan skripsi ini saya
mengambil judul “Pengaruh Penanaman Modal Dalam Pertumbuhan
Ekonomi di Surabaya”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi
ini masih banyak kekurangannya.Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada.Walaupun demikian
berkat bantuan dan bimbingan yang diterima dari Ibu Dr. Ignatia
Martha SE,ME selaku Dosen Pembimbing Utama yang penuh kesabaran
telah mengarahkan dari awal untuk memberikan bimbingan kepada
saya,sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik.
Penulisan Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi jurusan ILMU
EKONOMI SP, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan
Nasional “VETERAN”.Sejak penulis merencanakan sampai dengan
selesainya penulisan laporan ini penulis banyak menerima bantuan dan


i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

bimbingan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1.

Ibu Dr. Ignatia Martha SE,ME, selaku Dosen Pembimbing telah
membimbing dan memberikan arahan kepada saya dalam
menyusun laporan ini

2.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor UPN “
Veteran” Jawa Timur


3.

Bapak Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT selaku Dekan Fakultas
Ekonomi

4.

Ibu Dra. Niniek Imaningsih, Mp selaku Ketua Program studi
Ilmu Ekonomi

5.

Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta staf karyawan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur yang telah ikhlas memberikan banyak ilmu
pengetahuannya selama masa perkuliahan dan pelayanan akademik
bagi peniliti.

6.


Terucap hormat kepada kedua orang tua dan saudara-saudara saya
yang senantiasa memberikan do’a restu dan dorongan baik moril
maupun materiil yang tidak terhingga.

7.

Perusahaan Trans Ice Baskin Robbins yang selalu memberikan
saya waktu untuk menyelesaikan skripsi ini hingga selesai, serta
semua karyawan di dalamnya yang selalu memberi semangat dan

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dorongan untuk maju.
Saya menyadari sepenuhnya atas keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, sehingga dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, maka saya dalam hal ini
dengan senang hati menerima berbagai masukan, saran, dan kritik

dari berbagai pihak dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
yang membutuhkan serta bagi pembaca untuk penelitian selanjutnya.
Surabaya, 24 JULI 2014

Meilisa Manjasari Santoso

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................

i

Daftar Isi ...........................................................................................................

iv

Daftar Tabel .....................................................................................................

vii

Daftar Gambar ................................................................................................

viii

Daftar Lampiran .............................................................................................

ix

Abstraksi ..........................................................................................................

x

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................

4

1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................

5

1.4. Manfaat Penelitian...................................................................

5

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .................................................................

7

2.2. Landasan Teori ........................................................................

14

2.2.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ...............................

14

2.2.2. Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi .................

19

2.2.3 Pengertian Investasi .......................................................

25

2.3.1 Pengertian Penanaman Modal Asing ............................

27

2.3.2 Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri ..............

30

2.3.3 Pengertian Ekspor ..........................................................

31

2.3.4 Pengertian Impor ............................................................

35

2.3.5 Pengertian Inflasi ...........................................................

40

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III

2.3.6 Kerangka Pemikiran ......................................................

44

2.4.7 Hipotesis ........................................................................

44

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi operasional dan Pengukuran variabel ......................

46

3.1.1. Definisi Operasional ......................................................

46

3.1.2. Pengukuran Variabel......................................................

47

3.2. Teknik Penentuan Sampel ......................................................

48

3.3. Teknik Pengumpulan Data......................................................

48

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .........................................

49

3.4.1. Teknik Analisis .............................................................

49

3.4.2. Uji Hipotesis...................................................................

50

3.4.3. Pendekatan Regresi Linier Berganda
dengan Asumsi BLUE...................................................

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian....................................................

58

4.1.1 Kondisi Geografis Surabaya .........................................

58

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................

59

4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis Pertumbuhan Ekonomi . .

65

4.4 Pembahasan ............................................................................

82

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..............................................................................

87

5.2 Saran .........................................................................................

89

DAFTAR PUSTAKA

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI
DI SURABAYA

Oleh :
MEILISA MANJ ASARI SANTOSO

Abstraksi
Pertumbuhan ekonomi yaitu perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat. Perkembangan ekonomi yang berlaku dari waktu
ke waktu dan menyebabkan pendapatan nasional riil semakin berkembang. Tingkat
pertumbuhan ekonomi menunjukkan prestasi kenaikan pendapatan nasional riil pada
suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun
sebelumnya.Besarnya pendapatan nasional diukur dari komponen-komponen
expenditure para pelaku ekonominya lewat anggaran-anggarannya yaitu; sektor rumah
tangga (C), perilaku usaha dan dunia usaha tercermin lewat komponen investasi (I) yang
ditanam, pemerintah melalui anggaran belanjanya (G) dan sektor perdagangan
internasional yang tercermin lewat nilai Ekspor / Impor netto-nya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis variabel bebas
mana yang berpengaruh paling dominan dalam pertumbuhan ekonomi
diSurabaya.Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data time series pada
tahun 1994-2013. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda dan variabel yang digunakan adalah Penanaman Modal Asing (X1),
Penanaman Modal Dalam Negeri (X2), Ekspor (X3), Impor (X4),Inflasi (X5) dan Produk
Domestik Regional Bruto (Y) sebagai variabel terikatnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, variabel
Penanaman Modal Asing (X1) tidak berpengaruh signifikan dalam Pertumbuhan
Ekonomi di Surabaya, variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (X2) tidak
berpengaruh signifikan dalam Pertumbuhan Ekonomi di Surabaya, variabel Ekspor (X3)
berpengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 95% dalam Pertumbuhan Ekonomi di
Surabaya, variabel Impor (X4) tidak berpengaruh signifikan dalam Pertumbuhan
Ekonomi di Surabaya sedangkan variabel Inflasi (X5) berpengaruh signifikan pada taraf
kepercayaan 85% dalam Pertumbuhan Ekonomi di Surabaya.

Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi,PMA,PMDN,EKSPOR,IMPOR dan Inflasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Negara berkembang tidak
akan lepas dari peranan sumber dana dari luar negeri. Hal ini terjadi karena
hampir semua Negara berkembang tidak dapat mencukupi kebutuhan dana dari
dalam negeri. Masalah tipikal yang dihadapi Negara berkembang adalah
kelangkaan dana domestik ( saving gaps ) yang lazimnya di tutup dana dari
luar negeri. Dana dari luar negeri dapat diperoleh dari hutang luar negeri atau
penanaman modal asing (PMA). Secara konseptual,penanaman modal asing
atau investasi asing dianggap lebih menguntungkan karena tidak memerlukan
kewajiban pengembalian kepada pihak asing seperti halnya hutang luar negeri.
Investasi diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Karena terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah,untuk menggerakkan
pertumbuhan ekonomi maka peran investasi baik secara investasi dari luar
negeri (PMA) maupun dari dalam negeri (PMDN) sangat diharapkan ( Sri
Sumarni,2007)
Secara umum investasi atau penanaman modal,baik dalam bentuk
penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing
(PMA) tergantung dari daya tarik daerah dan Negara,membutuhkan adanya
iklim yang sehat dan kemudahan serta kejelasan prosedur penanaman
modal.Terdapat sejumlah faktor yang sangat berpengaruh pada baik tidaknya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

iklim berinvestasi di Indonesia .Faktor-faktor tersebut tidak hanya menyangkut
stabilitas politik dan sosial tetapi juga stabilitas ekonomi,kondisi infrastruktur
dasar (listrik,telekomunikasi, dan prasarana jalan dan pelabuhan) berfungsinya
sektor pembiayaan dan pasar tenaga kerja ( termasuk isu-isu perburuhan),
regulasi

dan

perpajakan

birokasi

(dalam

waktu

dan

biaya

yang

diciptakan),masalah good governance termasuk korupsi,konsistensi serta
adanya kepastian dari kebijakan pemerintah (Tambunan,2006)
Selain hutang luar negeri pemerintah dapat mengupayakan sumber
dana dari luar negeri di antara lain dengan investasi asing langsung atau
foreign direct investment (FDI) dan investasi asing portofolio
penanaman

modal

yaitu

oleh pihak asing yang masuk kedalam pasar modal

Indonesia. Sarwedi (2002) menyatakan bahwa sumber pembiayaan yang
berasal dari penanaman modal asing langsung atau foreign direct investment
(FDI) merupakan pembiayaan luar negeri yang paling potensial dibandingkan
dengan sumber pembiayaan luar negeri lainnya.
FDI

lebih

penting

dalam

menjamin

keberlangsungan

pembangunan jangka panjang dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal
portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of
technology, know- how, Management skill, resiko usaha relatif kecil, dan lebih
profitable. Untuk meningkatkan daya tarik investor, pemerintah memulai
menata kembali kebijakan akan pengaturan penanaman modal yang akan
masuk ke Indonesia dengan mengeluakan Undang-Undang RI Nomor 36
tahun 2010 Tentang Penanaman Modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Undang-Undang

yang

terbaru

diharapkan dapat

memberikan

kepercayaan akan perlindungan hukum dan penyerderhanaan dalam perizinan
dalam investasi untuk para investor asing dan lokal. Dengan meningkatnya
investasi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi juga diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas untuk menghasilkan output dan nilai tambah,
sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif cepat dan
berlanjutnya perlemahan permintaan produk ekspornya telah membebani
neraca eksternal.Namun demikian,neraca pembayaran kuartalan secara
keseluruhan kembali mencatat surplus dikuartal ketiga untuk pertama kali
sejak pertengahan tahun 2011 walau hanya dalam jumlah yang relatif kecil
yaitu sebesar 800 juta dolar AS.Surplus ini terjadi karena adanya penurunan
tajam impor dan mengecilnya deficit neraca berjalan sementara aliran masuk
modal tetap menguat.
Perlemahan ekonomi global dan peningkatan ketidakpastian di tahun
2012 tidak merintangi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kuat.Hal
ini terlihat pada kuartal ketiga dimana PDRB riil meningkat sebesar 6.2 persen
tahun ke tahun,hanya sedikit dibawah 6,4 persen tahun ke tahun pada kuartal
kedua,walaupun

laju

pertumbuhan

mengalami

perlambatan

secara

penyesuaian musiman kuartal ke kuartal (seasonally adjusted quarter on
quarter).Pertumbuhan tetap didorong oleh permintaan swasta yang kuat
dimana konsumsi swasta tetap menjadi sumber pertumbuhan dengan
peningkatan sebesar 5,7 persen tahun ke tahun pada kuartal ketiga,meningkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dari 5,2 persen pada kuartal kedua.Yang cukup menarik dari pertumbuhan
tahun 2012 adalah kuatnya investasi tetap (fixed investment),yang selama
beberapa waktu telah tumbuh lebih cepat di banding kelompok pengeluaran
yang lain.Sebagai akibatnya,nilai investasi kini mencapai sekitar sepertiga dari
PDRB nominal,naik dari 25 persen pada tahun 2007.Sejauh ini investasi tidak
terpengaruh oleh penurunan harga komoditas maupun ekspor.
Menurut Irawan dan M. Suparmoko faktor yang bisa menentukan
berhasil atau tidaknya proses pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara
tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi yang meliputi sistem hukum, pendidikan, kesehatan, agama,
pemerintah, dll. Suatu negara dikatakan aktif dalam perdagangan internasional
jika nilai total ekspor lebih besar dari pada nilai total impor
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka hal ini
mendorong peneliti untuk mengkaji pengaruh penanaman modal asing (PMA),
penanaman modal dalam negeri (PMDN),Ekspor,Impor dan Inflasi pada
pertumbuhan ekonomi di Surabaya.
1.2 Rumusan Masalah
1.

Apakah Penanaman Modal Asing (PMA) berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi di Surabaya?

2.

Apakah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh
dalam pertumbuhan ekonomi di Surabaya?

3.

Apakah Ekspor berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi di
Surabaya?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

4.

Apakah Impor berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi di
Surabaya?

5.

Apakah Inflasi berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi di
Surabaya?

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah serta rumusan masalah diatas,

maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui dan menganalisis pengaruh Penanaman Modal Asing
(PMA) dalam pertumbuhan perekonomian di Surabaya.

2.

Mengetahui dan menganalisis pengaruh Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) dalam pertumbuhan perekonomian di Surabaya.

3.

Mengetahui

dan

menganalisis

pengaruh

Ekspor

dalam

pertumbuhan perekonomian di Surabaya.
4.

Mengetahui dan menganalisis pengaruh Impor dalam pertumbuhan
perekonomian di Surabaya.

5.

Mengetahui

dan

menganalisis

pengaruh

Inflasi

dalam

pertumbuhan perekonomian di Surabaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1.

Sebagai bahan pengetahuan tentang pengaruh Penanaman Modal
Asing,Penanaman Modal Dalam Negeri,Ekspor,Impor dan Inflasi
dalam Pertumbuhan Ekonomi di Surabaya.

2.

Bahan

masukan

dan sumbang

saran

bagi

pembuat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dan

6

pengambil kebijakan yang berkaitan dengan penanaman modal
asing langsung dan penanaman modal dalam negeri sebagi
alternatif sumber dana dalam pembangunan perekonomian di
Surabaya.
3.

Sebagai bahan pengetahuan tentang peranan pentingnya Kerja
sama antar Negara melalui Ekspor dan Impor dalam kemajuan dan
stabilitas perekonomian di Surabaya

4.

Bahan referensi dan perbaikan rujukan untuk penelitian lebih
lanjut yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil Penelitian Terdahulu
Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri
yang terealisasi memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap
produk domestik regional bruto (PDRB), dan perkembangan PDRB yang
dipengaruhi oleh perkembangan investasi PMA dan PMDN tersebut
memberikan dampak positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja serta upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.(Junaidi,2013: 530)
Dengan berbagai keunggulan strategis yang dimiliki,Batam kini
menjadi daerah tujuan investasi yang menarik bagi penanaman modal asing
langsung (Foregin Direct Investment) sehingga investasi PMA di Batam
mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi.Dalam perkembangannya
investasi PMA di tahun 2005-2007 banyak faktor yang berpengaruh secara
signifikan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel maintenance fee,
tenaga kerja dan ekspor secara statistik signifikan mempengaruhi aliran
PMA di Batam.Variabel rental rate dan daya listrik tidak signifikan
mempengaruhi aliran PMA.(Muhammad,2006 : 165)
Investasi berpengaruh signifikan terhadap produksi industri kecil di
Surabaya. Penambahan jumlah investasi yang terdiri dari mesin akan
peralatan utama dan pembantu,peralatan kantor ,kendaraan bahan baku,
bahan penolong,upah karyawan,upah pimpinan akan diikuti dengan hasil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

penambahan hasil produksi.Tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap
produksi industri kecil di Surabaya karena penambahan tenaga kerja belum
tentu akan meningkatkan produksi.Investasi dan tenaga kerja secara
simultan

berpengaruh

terhadap

produksi

industri

kecil

di

Surabaya.(Talitha,2013:14)
Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah,sehingga dengan menciptakan iklim
untuk berinvestasi yang kondusif dan mempermudah proses investasi bagi
para investor asing adalah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah
diharapkan dapat emnarik investasi asing lebih besar dari tahun-tahun
sebelumnya.(Yoga,2012:7)
Dalam

kurun

waktu

2006-2010

keberadaan

FDI

belum

memberikan kontibusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.Kondisi ini memperlihatkan bahwa investasi di Indonesia masih
belum menjadi prioritas bagi investor asing.Kajian yang sudah dilakukan
oleh UNCTAD pada tahun 2006 menempatkan Indonesia sebagai daerah
yang kurang diminati serta kinerja dan potensi arus masuk investor asing
juga masuk dalam kategori rendah.(Kholis,2012:119)
Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri di
Jawa Tengah pada jangka pendek dan jangka panjang berpengaruh secara
positif dan signifikan
Tengah.Serupa dengan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa
Penanaman Modal Asing di

Jawa Tengah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

penanaman modal dalam negeri juga berfluktuasi,tetapi penanaman modal
dalam negeri juga dapat diandalkan untuk peningkatan Produk Domestik
Regional Bruto jawa Tengah.(Nur,2013:8)
Perkembangan jumlah utang luar negeri Indonesia dari tahun ke
tahun cenderung mengalami peningkatan.Hal ini tentu saja menimbulkan
berbagai konsekuensi bagi bangsa Indonesia,baik dalam periode jangka
pendek maupun jangka panjang.Penanaman Modal Asing lebih banyak
mempunyai kelebihan di antaranya sifatnya jangka panjang,banyak
memberikan andil dalam alih teknologi,alih keterampilan manajemen
membuka lapangan kerja baru.Lapangan kerja ini,sangat penting bagi
Negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah
untuk penyediaan lapangan kerja.(Khairin,2013:12)
Investasi pemerintah dan investasi swasta tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.Hal ini disebabkan masih
besarnya alokasi belanja pemerintah untuk konsumsi dibanding untuk
pembentukan modal sehingga peranan investasi pemerintah terhadap
pertumbuhan ekonomi menjadi kecil.(Rafli,2013:9)
Pengeluaran pemerintah, tenaga kerja, dan penanamn modal dalam
negeri (PMDN) tidak mempunyai hubungan dengan variabel dependent
yaitu

pertumbuhan

ekonomi.Kecuali

pertumbuhan

ekonomi

yang

mempunyai hubungan dengan tenaga kerja.Selain itu variabel independent
berpengaruh positif dan signifikan kecuali variabel penanaman modal dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

negeri yang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dalam pertumbuhan
ekonomi.(Eddy,2013:2)
Dalam teori ekonomi modal harus mengalir dari negara-negara
maju karena negara maju memiliki konsisten menarik dalam penanamna
modal secara global. (Srikant,2011:12)
Liberalisasi
pertumbuhan

perdagangan

ekonomi

bangsa

membantu
dan

untuk

meningkatkan

mengurangi

tingkat

kemiskinan.(Rabin,2007:8)
Artikel Maping J urnal
No
1

2

Nama
Peneliti
Junaidi
E.Momo
ngan
(Thn
2013)

judul

Variabel

Aalat analisis

Temuan

+/-

INVESTASI PMA
DAN
PMDN
PENGARUHNYA
TERHADAP
PERKEMBANGA
N PDRB DAN
PENYERAPAN
TENAGA KERJA
SERTA
PENANGGULAN
GAN
KEMISKINAN DI
SULAWESI
UTARA

Y = PDRB
X1 = PMA
X2 = PMDN

Analisis Regresi
Berganda

PMA Dan PMDN
berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
perkembangan
PDRB
dan
perkembangan
PDRB yang di
pengaruhi
oleh
perkembangan
investasi PMA dan
PMDN memberikan
dampak
positif
terhadap
penyerapan tenaga
kerja.

Muhamm
ad
Zaenudin
(Thn
2009)

Analisis
factorfaktor
yang
mempengaruhi
investasi PMA di
Batam

-Dependent
nilai rencana
investasi
PMA (FDI)
Dengan
nilai variable
Independen
rental rate
(c1)
maintenance
fee(c2),
tenaga kerja
(L)
nilai Ekspor

Metode
kuadrat
terkecil OLS

Variabel
maintenance
fee
tenaga kerrja dan
ekspor
secara
statistik signifikan
mempengaruhi
aliran PMA di
Batam

(+)
Perkembangan
investasi
PMA,PMDN serta
perkembangan
PDRB berpengaruh
signifikan terhadap
peningkatan
kesempatan kerja di
Sulawesi Utara .
(-)
Pemerintah provinsi
Sulawesi Utara di
harapkan
menciptakan iklim
investasi
yang
kondusif sehingga
perkembangan
investasi di daerah
ini
mengalami
peningkatan.
Batam kini menjadi
daerah
tujuan
investasi
yang
menarik bagi PMA
sehingga
Btam
mengalami
pertumbuhan yang
cukup tinggi semua
itu terjadi karena
banyak factor yang
signifikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

(M)
Daya listrik
(I)
Y
=
Produksi
X1
=Investasi
X2 = Tenaga
Kerja

3

Talita
Islamy
(Thn
2013 )

Pengaruh Investasi
dan tenaga kerja
terhadap produksi
industry kecil di
surabaya

4

Yoga
Krissa
Windaru
Arta (Thn
2012)

Y
=
Pertumbuha
n Ekonomi
(PDRB)
X1 =PMA
X2= PMDN
X3=AK

Ordinary
least
square =OLS

5

Muhamm
ad Kholis
(2012)

PENGARUH
PENANAMAN
MODAL
ASING
(PMA),PENANAM
AN
MODAL
DALAM NEGERI
(PMDN)
DAN
ANGKATAN
KERJA
TERHADAP
PERTUMBUHAN
EKONOMI
DI
JAWA TENGAH
DAMPAK
FDI
TERHADAP
PERTUMBUHAN
EKONOMI
DI
INDONESIA

Y
=Pertumbuh
an Ekonomi
X1 =FDI
X2=Ekspor
X3= Impor

Polled
Least
Square (PLS)

6

Nur
Mustar
Muazi,Fit
ri Arianti
(2013)

C=
Pertumbuha
n Ekonomi
D=PMA
D= PMDN

Model
ekonometrik
dengan
pendekatan
kointegrasi
dan
model
dinamis
denag pendekatan
ECM
(Error
Corecction Model)

7

M.
Khairin
Majid
(2013)

AANALISIS
PENGARUH
PENANAMAN
MODAL
ASING
DAN
PENANAMAN
MODAL DALAM
NEGERI
TERHADAP
PERTUMBUHAN
EKONOMI
DI
JAWA TENGAH
1999 - 2010
ANALISIS
PENGARUH
UTANG
LUAR
NEGERI
(ULN)

Y=
Pertumbuha
n Ekonomi
X1= Utang

Ordinary
least
square = OLS
Analisis Regresi
Linear Berganda

Analisis Regresi
Berganda

Secara
parsial
Investasi
berpengaruh
signifikan terhadap
produksi industry
kecil di Surabaya.
Investasi dan tenaga
kerja
secara
simultan
berpengauh
terhadap
produsi
industry kecil di
Surabaya.Sebesar
83,43 % produksi di
pengaruhi
oleh
investasi .
PMA berpengaruh
negative dan tidak
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi di Jawa
Tengah.PMDN
berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di Jawa
Tengah.

(-)
Penambahan jumlah
investasi sulit di
tambah
karena
lokasi industry kecil
yang
cenderung
berada
pada
wilayah
padat
penduduk
mengakibatkan
polusi suara dan
limbah
yang
memngganggu
warga sekitar.

Pertumbuhan FDI
dan Pertumbuhan
impor berdampak
negative
pada
pertumbuhan
ekonomi sedangkan
ekspor
memiliki
efek positif.Hasil ini
memnunjukkan
bahwa pertumbuhan
ekonomi tergantung
pada ekspor.
PMA DAN PMDN
berpengaruh cecara
positif
dan
signifikan terhadap
pertumbuhan
elonomi di Jawa
Tengah

(-)
Banyaknya
hambatan
masuk
bagi investor asing
birokasi
yang
kurang efisien dan
infrastruktur yang
kurang mendukung
menjadi
alasan
mengapa Indonesia
kurang di minati
investor asing
(+)
PMA DAN PMDN
sama sama dapat di
andalkan
untuk
peningkatan Produk
Domestik Regional
Bruto Di Jawa
Tengah

Perkembangan
jumlah utang luar
negeri
Indonesia
dari tahun ketahun

(-)
-Pemerintah perlu
melakukan
pembatasan hutang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(+)
Pemerintah dapat
menjaga stabilitas
investasi agar tetap
kondusifdan
mengidentifikasika
n
sector-sektor
unggulan.

12

8

Rafli
Rinaldi
(2013)

9

Eddy
Wibowo
(2012)

10

Srikant
Misra
(2011)

DAN
PENANAMAN
MODAL
ASING
(PMA)
TERHADAP
PERTUMBUHAN
EKONOMI
INDONESIA
TAHUN 1986-2011

Luar Negri
X2= PMA

ANALISIS
PENGARUH
KONSUMSI
PEMERINTAH,IN
VESTASI
PEMERINTAH,IN
VESTASI
SWASTA
DANANGKATAN
KERJA
TERHADAP
PERTUMBUHAN
EKONOMI
REGIONAL
(STUDI
KASUS
PROPINSI JAWA
TIMUR
TAHUN
2007-2011)
Analisis PERANAN
PENGELUARAN
PEMERINTAH,TE
NAGA
KERJA
DAN
PENANAMAN
MODAL DALAM
NEGERI (PMDN)
TERHADAP
PERTUMBUHAN
EKONOMI
PROVINSI JAWA
TIMUR
TAHUN
2001-2010

Y
=
Pertumbuha
n Ekonomi
Regionl
LF=Angkata
n Kerja
Cg=
Konsumsi
Pemerintah
Lg=
Investasi
Pemerintah
Lp=Investasi
Swasta

Y
=
Pertumbuha
n Ekonomi
thn
20012010
X1=PENGE
LUARAN
PEMERINT
AH
X2=TENAG
A KERJA
X3=PENAN
AMAN
MODAL
DALAM
NEGERI
(PMDN)
Y=Pertumbu
han
Ekonomi
X=FDI

STUDI IMPLIKASI
FDI
EKONOMI
INDIA

mengalami
peningkatan
sehingga
menimbulkan
konsekuensi
bagi
bangsa Indonesia

luar negeri di mana
dalam
jangka
panjang
dapat
memberikan
dampak
negative
terhadap
perkembangan
ekonomi
dalam
negeri
- Pemerintah juga
perlu memberikan
dukungan kepada
investor asing yang
akan
melakukan
investasi
di
Indonesia.

Analisis data Panel

Konsumsi
pemerintah
dan
angkatan
kerja
berpengaruh secara
signifikan,sedangka
n
investasi
pemerintah
dan
investasi
swasta
tidak berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi regional

(-)
-Untuk
meningkatkan
peranan investasi
swasta perlu adanya
koordinasi
peraturan
perundangundangan sehingga
dapat tercipta iklim
investasi
yang
kondusif
-Pengeluaran
paemerintah perlu
dialokasikan
dengan
efisien
sesuai kebutuhan

Ordinary
least
square =OLS

PENGELUARAN
PEMERINTAH,TE
NAGA
KERJA
DAN
PENANAMAN
MODAL DALAM
NEGERI (PMDN)
tidak
mempunyai
hubungan dengan
variable
pertumbuhan
ekonomi.Kecuali
pertumbuhan
ekonomi
yang
mempunyai
hubungan dengan
tenaga kerja
Pertumbuhan FDI di
India tidak sangat
berpengaruh karena
ekonomi
perlambatan
/
resesi.
Hal ini
sedikit
mempengaruhi,
selama
periode

Data sekunder dari
buku,laporan,majal
ah,jurnal
dan
Koran harian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(+)
FDImenyediakan
modal
yang
biasanya
hilang
dalam target modal
jangka
panjang
adalah negaracocok
untuk

13

11

Rabin
Mazumd
er

Perdagangan
&
WTO:
Dampak
terhadap
Negara
Berkembang

12

Robert
W.
McGee
(2005)

Outsourcing:
Sebuah
Analisis
Etis
dari
Perdagangan
Isu
Internasional

Perdagangan
, globalisasi,
liberalisasi,
Syarat-ofPerdagangan
, Subsidi

Utilitarian

perlambatan
dari
2007-2009,
umumnya
ada
booming di FDI dan
memulai investasi
kepercayaan
atas
India
dengan
negara-negara lain
untuk
mendamaikan
hilangnya negerinya
sendiri akibat resesi.

pengembangan
ekonomi.
(-)
Tingginya
pertumbuhan upah
di perusahaan asing
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan serupa
di
perusahaan
domestik
yang
belum
mampu
menutupi
pertumbuhan
ini
dengan
pertumbuhan
produktivitas Hasil
adalah daya saing
menurun
perusahaan
domestik

Ekonomi termasuk
antara perdagangan
driver
klasik
pertumbuhan
ekonomi.
Liberalisasi
perdagangan
membantu
untuk
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi bangsa dan
mengurangi tingkat
kemiskinan

(-)
Fakta krisis Asia
telah meningkatkan
keraguan
banyak
negara
sedang
berkembang
itu,
globalisasi adalah
"permainan negara
kaya",
yang
mendukung aturan
yang
paling
kompetitif Negaranegara berkembang
sadar bahwa bahkan
beberapa komoditas
ekspor mereka tidak
selalu kompetitif.
(+)
Outsourcing adalah
hal yang baik dari
perspektif utilitarian
dan hak. Kita harus
ingatlah
bahwa
dalam pikiran setiap
kali kita mendengar
beberapa
politisi
atau
wartawan
mengkritik itu.

Tidak ada cara
untuk
membatasi
atau
melarang
outsourcing tanpa
melanggar properti
seseorang dan hak
kontrak. Melarang
atau
membatasi
hak-hak menyetujui
dewasa
untuk
perdagangan
apa
yang mereka miliki
untuk apa yang
mereka
inginkan
adalah pelanggaran
otomatis
properti
mereka dan hak
kontrak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Prof. Simon Kuznets, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi
sebagai ”kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk
menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada
penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi,
dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang diperlukannya. Definisi
ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama, pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang;
kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka
macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas
dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan
idiologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat
manusia dapat dimanfaatkan secara tepat (Jhingan, 2000:57).
Pembangunan pada masa lalu lebih mementingkan pertumbuhan
ekonomi dengan harapan pertumbuhan ekonomi kelak memperbaiki
kesejahteraan masyarakat

dengan sendirinya.Perbaikan kesejahteraan

masyarakat memerlukan investasi Negara berupa kebijakan dan rencana
aksi yang secara langsung membantu mereka yang tertinggal.Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi saat ini tidak menjamin bisa mengentaskan kemiskinan
dan

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat.Dalam

mengentaskan

kemiskinan dan memperbaiki kualitas hidup manusia yang diukur indeks

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

pembangunan manusia (IPM) mutlak diperlukan intervensi Negara dan
program khusus yang menyentuh langsung masyarakat,para pakar ekonomi
pembangunan semakin yakin bahwa perbaikan kualitas hidup manusia
adalah tolak ukur utama keberhasilan pembangunan (Boediono,2011)
Pertumbuhan

ekonomi

berarti

perkembangan

kegiatan

dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam
masyarakat

bertambah

dan

kemakmuran

masyarakat

meningkat.

Perkembangan ekonomi yang berlaku dari waktu ke waktu dan
menyebabkan pendapatan nasional riil semakin berkembang. Tingkat
pertumbuhan ekonomi menunjukkan prestasi kenaikan pendapatan nasional
riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil
pada tahun sebelumnya (Sadono, 2006).
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP (Gross
Domestic Product) tanpa memandang bahwa kenaikan itu lebih besar atau
lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah
terjadi perubahan dalam struktur ekonominya atau tidak. (Suryana,2005).
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan
ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun sehingga untuk mengetahui
tingkat pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan pendapatan nasional dari
berbagai tahun yang dihitung berdasarkan harga konstan dan harga berlaku.
Perubahan dalam nilai
pendapatan nasional hanya disebabkan oleh suatu perubahan dalam
suatu tingkat kegiatan ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output
per kapita. Di sini ada dua sisi penting yaitu output total dan jumlah
penduduk. Output per kapita adalah output total dibagi jumlah penduduk.
Aspek ketiga dari definisi pertumbuhan ekonomi adalah perspektif waktu
jangka panjang. Kenaikan output per kapita selama satu atau dua tahun,
yang kemudian diikuti dengan penurunan output per kapita bukan
pertumbuhan ekonomi. Suatu perekonomian dikatakan tumbuh apabila
dalam jangka waktu 5 tahun mengalami kenaikan output per kapita.
Teori Harrod-Dommar menekankan konsep tingkat pertumbuhan
natural.Selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga
kenaikan efisiensi karena pendidikan dan pelatihan.Model ini dapat
menentukan berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk
memelihara tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural dikalikan dengan
nisbah kapital-output.Teori moderen ini menekankan pentingnya peranan
investasi (I) mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat (Z) melalui
proses multiplier, dan mempunyai pengaruh terhadap penawaran agregat (S)
melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi.Investasi (I) dapat
diartikan sebagai tambahan stok kapital (K).Jadi I = K.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.1.1 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Invetasi
Terdapat keterkaitan yang erat antara pertumbuhan ekonomi dalam
pendapatan nasional dan investasi. Hubungan keduanya menjadi suatu
sorotan para ekonom, baik dari kalangan Klasik maupun Neo Klasik. Teori
pendapatan nasional Keynesian yang menggunakan pendekatan pengeluaran
agregatif, dimana besarnya pendapatan nasional suatu negara diukur dari
komponen-komponen expenditure para pelaku ekonominya lewat anggarananggarannya yaitu; sektor rumah tangga (C), perilaku usaha dan dunia usaha
tercermin lewat komponen investasi (I) yang ditanam, pemerintah melalui
anggaran belanjanya (G) dan sektor perdagangan internasional yang
tercermin lewat nilai ekspor / impor netto-nya. Teori diatas selanjutnya
menurunkan pertimbangan parsial pada faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam melakukan investasi. Seperti halnya dalam konsumsi
yang dilakukan oleh sektor rumah tangga, investasi oleh para pengusaha
ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu diantara faktor-faktor penting
yang dipertimbangkan adalah besarnya nilai pendapatan nasional yang
dicapai (Sukirno, 2006).
Sudono (1996), dalam kebanyakan analisa mengenai penentuan
pendapatan nasional pada umumnya variabel investasi yang dilakukan oleh
pengusaha berbentuk investasi otonom (besaran / nilai tertentu investasi
yang selalu sama pada berbagai tingkat pendapatan nasional). Tetapi
adakalanya tingkat pendapatan nasional sangat besar pengaruhnya pada
tingkat investasi yang dilakukan (Isa Salim, 2006). Secara teoritis, dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

dikatakan bahwa pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar
pendapatan masyarakat dan selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi
itu akan memperbesar permintaan atas barang-barang dan jasa. Maka
keuntungan yang dicapai oleh sektor usaha dapat mencapai targetnya,
dengan demikian pada akhirnya akan mendorong dilakukan investasiinvestasi baru pada sektor usaha. Dengan demikian, apabila nilai pendapatan
nasional semakin bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi
pula. Dan sebaliknya semakin rendah nilai pendapatan nasional, maka nilai
permintaan investasinya akan semakin rendah pula. Pengembangan yang
dilakukan para ekonom Neo Klasik pada teori Keynes ini terlihat pada
formulasi yang dikembangkannya pada model akselerator investasi.
Dijelaskan bahwa laju investasi adalah sebanding dengan perubahan output
dalam perekonomian.
v

Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi

1.

Ketertiban

2.

Pertumbuhan Indonesia yang mulai terhambat

3.

Infrastruktur ( infrastruktur memiliki dampak mudah atau tidak
berkembangnya enterpreneur di dukung oleh infrastruktur).

4.

Aturan dan Regulasi ( jika sebuah bisnis ingin berkembang dengan
baik ,maka harus melihat regulasi yang menghambat,baik di daerah
maupun dipusat).

5.

Tenaga Kerja ( tenaga kerja bisa menghambat perkembangan sebuah
enterpreneur )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

6.

Ketersediaan finansial bagi keperluan pembisnis baik bisnis mikro
maupun bisnis besar ( Boediono,2012)
Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 masih positif di banding tahun

sebelumnya,pasalnya perekonomian masih di topang oleh konsumsi
domestik.Masalah yang paling serius adalah fluktuasi nilai tukar rupiah
yang disebabkan oleh defisit dalam transaksi berjalan.Defisit disebabkan
menurunnya ekspor dan tingginya impor .Permasalahan ekonomi Indonesia
masih seputar masalah-masalah klasik seperti ekonomi biaya tinggi berupa
korupsi masalah birokrasi perizinan yang masih panjang dan masalah
infrastruktur (Nugroho2013).
Negara-negara harus menyiapkan diri dan menyesuaikan pertumbuhan
ekonomi baik level pertumbuhannya maupun pendorong pertumbuhan (Sri
Mulyani,2013)
Suatu wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila
terjadi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil di
wilayah tersebut.Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi bernilai negatif
berarti kegiatan perekonomian menunjukkan penurunan,sebaliknya jika
tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut bernilai positif berartikegiatan
perekonomian mengalami peningkatan (Lincolin,2010)
Pendeketan pengeluaran dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
Negara slama periode tertentu.Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan
dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

ekonomi

Negara

yaitu

Rumah

Tangga

(Consumption),pemerintah

(Goverenment),pengeluaran investasi (Investment) dan selisih antara nilai
ekspor di kurangi impor (X – M). Rumus menghitung pertumbuhan
ekonomi adalah sebagai berikut :
- g = (( PDBs – PDBk) / PDBk ) x 100%
- g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Salah satu indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mengetahui
perkembangan ekonomi suatu daerah adalah data Produk Domestik
Regional Bruto ( PDRB).Menurut Tarigan (2004) ,PDRB dapat dibedakan
atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.PDRB atas dasar
harga berlaku menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan
berdasarkan harga-harga tahun berjalan.
Produk domestik bruto dapat menggambarkan pendapatan nasional
suatu negara. Sadono Sukirno (2004) dalam bukunya menyatakan bahwa
dengan tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan mempengaruhi
pendapatan masyarakat, dan selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi
tersebut akan memperbesar permintaan terhadap barang-barang dan jasajasa. Maka keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan ini akan
mendorong dilakukannya lebih banyak investasi. Dalam teori ekonomi
klasik pun digambarkan bahwa tingginya pendapatan masyarakat akan
meningkatkan konsumsi sehingga akan meningkatkan investasi.
Konsep Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

sama saja dengan Produk Domestik Bruto. Namun PDRB merupakan
pendapatan secara regional. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) dalam
terbitannya mengenai distribusi regional provinsi-provinsi di Indonesia,
PDRB dapat diartikan dalam tiga pengertian, yaitu:
1.

Menurut pengertian produksi, PDRB adalah jumlah nilai produk
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit
produksi dalam satu wilayah/regional pada suatu jangka waktu
tertentu, biasanya setahun.

2.

Menurut pengertian pendapatan, PDRB adalah balas jasa yang
diterima oleh faktor-faktor produksi

yang ikut

didalam

proses produksi di suatu wilayah/regional pada jangka waktu
tertentu (setahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah
upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan,
semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak tak
langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB, kecuali faktor
pendapatan di atas, termasuk pula komponen penyusutan barang
modal tetap dan pajak tak langsung neto. Jumlah seluruh
komponen tersebut disebut nilai tambah bruto dan produk
domestik regional bruto diperoleh dari penjumlahan nilai
tambah seluruh sektor lapangan usaha.
3. Menurut

pengertian

pengeluaran,

PDRB

adalah

jumlah

semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga
swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok dan
ekspor neto di suatu wilayah/region. Ekspor neto disini adalah
ekspor dikurangi impor.
Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga
berlaku dan harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang
berlaku pada tahun yang bersangkutan sementara atas harga konstan
dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun
dasar.
Penghitungan PDRB

dapat dilakukan dengan empat cara

pendekatan yaitu:
1.

Pendekatan Produksi
Adalah merupakan jumlah nilai produksi barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam suatu
daerah dalam jangka tertentu (biasanya dalam 1 tahun).
Pendekatan Produksi dapat disebut juga pendekatan nilai tambah
dimana nilai tambah bruto (NTB) dengan cara mengurangkan
nilai out put yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi
dengan biaya antara dari masing nilai produksi bruto tiap sektor
ekonomi.

2.

Pendekatan Pendapatan
Pada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan - kegiatan
ekonomi dihitung dengan cara menjumlahkan semua balas jasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

faktor praoduksi yaitu upah dan gajih, surplus usaha, penyusutan
danpajak tak langsung neto. Untuk sektor Pemerintahan dan
usaha yang sifatnya tidak mencari keuntunga, surplus usaha (
bunga neto, sewa tanah dan keuntungan ) tidak diperhitungkan.
3.

Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang
dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam
masyarakat

untuk

keperluan

konsumsi

rumah

tangga,

pemerintah dan yayasan sosial ; Pembentukan modal; dan
ekspor. Mengingant nilai barang dan jasa hanya berasasl dari
produksi domestik, total pengeluaran dari komponen komponen di atas harus dikurangi nilai impor sehingga nilai
ekspor yang dimaksud adalah ekspor neto. Penjumlahan seluruh
komponen pengeluaran akhir ini disebut PDRB atas dasar harga
pasar.
4.

Metode Alokasi
Metode ini digunakan jika data suatu unit produksi di suatu
daerah tidak tersedia. Nilai tambah suatu unit produksi di daerah
tersebut dihitung dengan menggunakan data yang telah
dialokasikan dari sumber yang tingkatnya lebih tinggi, misalnya
data

suatu

kabupaten

diperoleh

dari

alokasi

Propinsi.Beberapa alokator yang digunakan

data

adalah nilai

produksi bruto atau neto, jumlah produksi fisik, tenaga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

kerja,penduduk, dan alokator lainnya yang dianggap cocok
untuk menghitung nilai suatu unit produksi.
2.2.2 Perdagangan Internasional
-

Teori Keunggulan Komparatif ( theory of comparative advantage )

Merupakan teori yang di kemukakan oleh David Ricardo.Menurutnya
perdagangan Internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan
komparatif antar Negara bahwa sesungguhnya keunggulan komparatif
akan tercapai jika suatu Negara mampu memproduksi barang dan jasa
lebih banyak dengan biaya yang lebih murah dari pada Negara
lainnya.DalamTeori

keunggulan

komparatif,suatu

bangsa

dapat

meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika Negara tersebut
melakukan spesialisasi produksi barang dan jasa yang mempunyai
produkti