ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SUMATERA UTARA.

(1)

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH

PADA SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL

TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA

KABUPATEN/KOTA SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

TRI WINDI ASTUTI 708532088

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial Terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Sumatera Utara”. Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spritual dari berbagai pihak. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa trima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Sutopo dan Ibu Sutina. Mbak penulis Sri Hermawati SE, M.Si, Ak , Mas Aslam Petra Hasan SH , adik penulis Dedek Ari Budiman dan keluarga besar penulis atas segala cinta, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan materil yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis.

Dikesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar, M. Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi


(5)

ii

3. Bapak Drs. H. Thamrin M. Si, sebagai Pembantun Dekan Fakultas Ekonomi Universitas negeri Medan

4. Bapak Drs. Bnagun Napitupulu, M.Si sebagai pembantu Dekan Dua yang juga banyak memberi motivasi dengan baik.

5. Bapak Drs Surbakti Karo-Karo, M.Si sebagai pembantu dekan Tiga.

6. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi yang telah memberi motivasi dengan baik.

7. Bapak Drs. Jihen Ginting, Msi, Ak sebagai seketaris jurusan sekaligus sebagai pembimbing Akademik saya.

8. Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak, Sebagai Dosen Pembimbing skripsi saya yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Khairunisa Harahap, SE, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritiknya.

10.Bapak Chandra Situmeang, SE, M.Si, Ak sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritiknya.

11.Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M,Si, Ak sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritiknya.

12.Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan.

13.Pimpinan dan pegawai di Kantor BPS Kabupaten/kota Sumatera Utara yang telah membantu dan mempermudah jalan penelitian ini.


(6)

iii

14.Buat The Best my friend dan orang yang saya sayangi Siti Rohani S.Pd, Muliya Sari S,Pd, Kak Lia, abang Nano Pranata, Amd, dan Serda M.Andika Haris Permana yang selalu memberi masukan dan motivasi saya setiap saat disaat saya senang maupun susah.

15.Buat sahabat-sahabat saya Putri Nanda Anggraini SE, Nurul retama, dan Juliadi, yang selalu memberikan motivasi dan semangat setiap waktu dan selalu ada disaat senang maupun susah.

16.Buat teman-teman penulis Ratna, Ilel, Zizi, , Erika yang selalu setia disaat senang maupun susah dan yang selalu memberi motivasi.

17.Buat teman-teman AKP-B 2008 yang memberi warna dalam kehidupanku. 18.Buat teman-teman anak FIK, Bang Rikiy yang selalu memotivasi saya setiap

saat.

19.Ibu Cleaning Service FE yang selalu menghibur dan memberi semangat dan teman-teman yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Medan, Desember 2012 Penulis,


(7)

ABSTRAK

TRI WINDI ASTUTI, 708532088. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor kesejahteraan Sosial Terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Sumatera Utara. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial berpengaruh terhadap pembangunan manusia Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian adalah Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Sampel dalam penelitian ini adalah delapan belas Kabupaten/Kota yang telah memenuhi kriteria sampel. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan SPSS 16.0

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pembangunan manusia Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari dilihat dari F

hitung < F tabel (2,496 < 4,034), dengan tingkat signifikan sebesar 0,120 yang lebih

besar dari 0,05.

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia Sumatera Utara. Hasil koefisien determinasi (R2) diketahui bahwa pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial memberikan pengaruh terhadap pembangunan manusia Sumatera Utara sebesar 4,8%

Kata kunci : Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial, Pembangunan Manusia Sumatera Utara.


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kerangka Teori... 10

2.1.1 Pembangunan Manusia ... 10

2.1.2 Indeks Pembangunan Manusia ... 11

2.1.3 Komponen Indeks Pembangunan Manusia ... 12

a.Pendidikan/Pengetahuan ... 12

b.Kelangsungan Hidup ... 14

c.Status Pembangunan Manusia ... 15

2.1.4 Pengeluaran Pemerintah ... 16

a.Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah ... 16

b.Teori Pengeluaran Pemerintah ... 19

c.Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial 23 2.2 Peneliti Terdahulu ... 33

2.3 Kerangka Berfikir... 34

2.4 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.2 Populasi Dan Sampel ... 38


(9)

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39

3.4.1 Variabel Penelitian ... 39

3.4.2 Definisi Operasional... 39

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 41

3.6.1 Teknik Analisis Data ... 41

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 42

a. Uji Normalitas ... 42

b. Uji Heteroskedasitisas ... 43

c. Uji Autokorelasi ... 43

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Pembahasan ... 45

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 45

4.2 Hasil Pengumpulan Data ... 46

4.2.1 Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial ... 46

4.2.2 Indeks Pembangunan Manusia ... 48

4.2.3 Hasil Penguji Data... 49

4.2.3.1 Analisis Statistik Deskritif ... 49

4.2.4 Uji Asumsi Klasik ... 49

a. Uji Normalitas ... 50

b. Uji Heterokedatisitas ... 51

c. Uji Autokorelasi ... 53

4.2.5 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana... 54

a. Analisis Koefisisen Determinas ... 54

b.Uji Hipotesis ... 55

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59


(10)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabulasi Data Lampiran I : Pengelolahan SPSS Lampiran III : Nota Tugas

Lampiran IV : Surat Penelitian Lampiran V : Riwayat Hidup


(11)

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkatan Status dan Kriteria Pembangunan Manusia ... 15

Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu ... 29

Tabel 4.1 Kabupaten/kota Sampel Penelitian ... 43

Tabel 4.2 pengeluaran pemerintah pada Sektor Kesejahteraan Sosial 43 Tabel 4.3 Indeks Pembangunan Manusia ... 45

Tabel 4.4 Deskritif Statistik ... 46

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 51

Tabel 4.8 Hasil Uji Determinasi ... 51


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar.

Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di atas, pembangunan

adalah sumua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan

Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan masyarakat yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak


(13)

lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah merambah ke seluruh aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi diartikan sebagai proses trasformasi dan perubahan dalam masyarakat yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial,

budaya, dan sebagainya.

Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan yang mengarah pada perbaikan, para ahli manajemen pembangunan menganggapnya sebagai suatu proses pembangunan di mana terjadi proses perubahan dari kehidupan tradisional menjadi modern, yang pada awal mulanya ditandai dengan adanya penggunaan alat-alat modern, menggantikan alat-alat yang tradisional.

Manusia adalah kekayaan bangsa dan sekaligus modal dasar pembangunan. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati hidup sehat, umur panjang, dan menjalankan kehidupan yang produktif.

Manusia sebagai subjek dan objek pembangunan dalam kehidupannya harus mampu meningkatkan kualitas hidupnya sebagai insan pembangunan. Pembangunan manusia secara fisik dan mental akan memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Menurut UNDP (1990:1), pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia ("a process of enlarging people's choices"). Dari definisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa fokus pembangunan suatu negara adalah penduduk karena penduduk adalah kekayaan


(14)

suatu negara. Konsep atau definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Definisi ini lebih luas dari definisi pembangunan yang hanya menekankan pada pertumbuhan ekonomi. Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan seharusnya dianalisis serta dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari pertumbuhan ekonominya, Sebagaimana dikutip dari UNDP (1995:118), sejumlah premis penting dalam pembangunan manusia diantaranya adalah :

a. Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian b. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi

penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka; oleh karena itu, konsep pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek ekonomi saja

c. Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia tetapi juga pada upaya-upaya memanfaatkan kemampuan manusia tersebut secara optimal

d. Pembangunan manusia didukung empat pilar pokok, yaitu : Prodiktifitas, pemerataan, kesinmabungan, dan pemberdayaan

e. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya. Untuk mencapai umur yang panjang, hidup sehat dan kehidupan yang produktif dilakukan berbagai upaya yang nyata dan berkesinambungan. Misalnya untuk mencapai umur panjang atau angka harapan hidup yang tinggi, harus didukung oleh tingkat kesehatan yang baik, status gizi baik dan semua prasarana


(15)

lingkungan yang baik. Untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan, manusia harus meningkatkan kualitas pendidikannya, pembangunan pendidikan harus diutamakan dimana angka melek huruf ditingkatkan. Untuk itu rata-rata lama bersekolah harus diatas 12 tahun atau setingkat tamat SLTA.

Disamping itu penduduk harus mempunyai kesempatan untuk merealisasikan pengetahuan dan keterampilannya dengan tersedianya lapangan pekerjaan, sehingga dapat dilakukan kegiatan yang produktif yang menghasilkan pendapat bagi manusia. Dengan pendapat tersebut manusia dapat memenuhi kebutuhannya dengan meningkatkan daya beli. Dengan ketiga unsur diatas diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan mencapai standard hidup layak.

Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan atau kinerja suatu negara atau wilayah dalam bidang pembangunan manusia digunakan indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Development Indeks ( HDI ) .

Indeks pembagunan manusia ( IPM ) merupakan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia di suatu negara atau wilayah yang mencakup tiga dimensi pembangunan manusia yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Indikatornya adlah indeks pengetahuan yang digambarkan oleh tingkat melek huruf dan rata-rata lama sekolah, indeks kelangsungan hidup, dan indeks beli yang digambarkan melalui pengeluaran rata-rata perkapita.

Pada tahun 1996, sebelum terjadinya krisis dimana kondisi ekonomi nasional secara makro sangat kondusif, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


(16)

Sumatera Utara mencapai 70,5 atau berada pada peringkat ke tujuh dari 26 propinsi di Indonesia, namun setelah terjadi krisis sebagaimana dengan propinsi lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Utara menurun ke angka 66,6 atau turun sekitar empat point dan menjadikan Sumatera Utara pada peringkat yang ke delapan.

Penurunan yang sangat signifikan ini terjadi karena turunnya indikator daya beli masyarakat yang merupakan salah satu komponen penting dalam penyusunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Namun, dengan adanya usaha konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat IPM pada tahun 2001 kembali meningkat dan mencapai angka 69,5 dan pada tahun 2004 juga mengalami peningkatan yaitu 71.4 dari tahun 2003 yang hanya mencapai 69.8.

Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Aloysius Gunandi Brata (2005) menerangkan bahwa secara implisit mengansumsikan bahwa pengeluaran Pemerintah untuk satu tahun anggaran terdistribusi merata untuk setiap bulan. Pengeluaran sosial bukan hanya memberikan manfaat bagi Pembangunan Manusia, tetapi juga pada pengurangan tingkat kemiskinan (TK). Hal ini tampak dari signifikannya koefisien variabel IPP (Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pendidikan) maupun LAGIPP (Pengeluaran Pemerintah di Sektor Kesehatan) terhadap TK (1). Seperti juga pada IPM,


(17)

pengaruh jangka panjang dari pengeluaran sosial (LAGIPP) ini terhadap tingkat kemiskinan lebih besar.

Lela Dina Pertiwi (2007) menunjukan bahwa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang mencapai efisiensi sempurna (100%) untuk pengeluaran sektor pendidikan pada tahun 2002 adalah Kota Salatiga dan Boyolali. Adapun tingkat efisiensi tertinggi untuk pengeluaran sektor kesehatan dicapai oleh Kota Salatiga dan Surakarta.

Ervina Evayanti (2006) dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial berpengaruh terhadap pembangunan manusia.

Penelitian ini merupakan kelanjutkan dari penelitian Ervina Evayanti (2006) yang melakukan penelitian tentang analisis pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia sumatera. Penelitian ini dilakukan pada tahun 1996 – 2003. Dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa adanya pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia. Sedangkan saya melakukan penelitian ini dari tahun 2007,2008,2009,2010.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang di ambil oleh pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa guna pelaksanaan suatu prigram mencerminkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan pogram tersebut. Pengeluaran pemerintah digunakan untuk membiayai sektor-sektor publik dan sektor kesejahteraan sosial. Yang menjadi prioritas pemerintah dalam


(18)

mencapai pembangunan kualitas sumber daa manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan Investasi pada sektor ini akan berpengaruh pada peningkatan SDM dan mengurangi kemiskinan.

Pembangunan kesehatan dan pendidikan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam pengukuran IPM, kesehatan dan pendidikan adalah salah satu merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial Terhadap Pembangunan Manusia Sumatera Utara” .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial berpengaruh terhadap pembangunan manusia ?

2. Seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia ?

3. Apa saja yang termasuk pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial ?


(19)

4. Apakah terdapat pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia Sumatera Utara

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap permasalahan yang akan diteliti agar penelitian lebih fokus dan memiliki arah yang jelas. Maka batasan tersebut adalah penulis hanya meneliti pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia di Kabupaten / Kota Provinsi Sumatera Utara tahun 2007, 2008, 2009, 2010.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah Pengeluaran Pemerintah pada Sektor Kesejahteraan Sosial berpengaruh terhadap Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Sumatera Utara?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah :

- Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengeluaran pemerintah di Sektor Kesehjahteraan Sosial terhadap Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Sumatera Utara.


(20)

1.6Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pelajaran yang sangat berharga, terutama dalam memperbaiki cara berfikir penulis dalam menganalisis dan memecahkan masalah dengan metode ilmiah

2. Bagi Akademis, penelitian ini berguna untuk mempeluas wawasan serta sudut pandang mengenai pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia

3. Bagi peneliti lanjutan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu refrensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut


(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Hasil uji F pengeluaran pemerintah ada sektor kesejahteraan sosial (BS) menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pembangunan manusia Kabupaten/kota di Sumatera Utara. Dilihat dari F hitung < F tabel (2,496 < 4,034),

dengan tingkat signifikan sebesar 0,120 yang lebih besar dari 0,05. Maka keputusan nya adalah menolak hipotesis.s

5.2 Saran

Adapun keterbatasan dan saran penelitian pada penelitian ini adalah:

1.) Pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara sangat diharapkan niat baiknya dalam melakukan peningkatan pembangunan manusia Provinsi Sumatera Utara melalui pengeluaran pemerintah pada sektor sosial untuk kebutuhan dasar yang menjadi inti pembangunan manusia, seperti pendidikan dan kesehatan.

2.) Pada penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini dapat menambah variabel lainnya, karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang mungkin lebih memiliki terhadap pembangunan manusia. Misalnya infrastruktur sosial, seperti rumah sakit dan sekolah.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Azis Abdul (2006), Analisis Dampak Realisasi APBD Terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Binjai

BPS (2001), Data Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Utara 2001

(2004), Tingkat Status Dan Kriteria Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Utara 2004

(2008-2009), Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial, Provinsi Sumatera Utara 2008, 2009

(2008,2009), Indeks Pembangunan Manusia, Provinsi Sumatera Utara, 2008, 2009

Evayani Ervina (2006), Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial Terhadap Pembangunan Manusia Sumatera Utara. Ghozali, Imam (2001), Aplikasi Analisa Multivariat Dengan Program SPSS.

Universitas Diponogoro, Semarang

Gunandi, Aloysius (2005). Investasi Sektor Publik Lokal Pembangunan Manusia dan Kemiskinan

Guritno,Mangkoesubroto,2001, Ekonomi Publik, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta. http://www.undp.or.idpress/view.asp?file/id=200201181&lang=id diakses tanggal

8 juli 20012

Jhingan, Ml 2000, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Edisi Pertama. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kimtamani Ida (2008), Analisis Indeks Pembangunan Manusia

Kuncoro Mudrajat.2000. Ekonomi Pembangunan : Teori, masalah, dan Kebijakan. UPP AMP YKPN

2009. Metode dan Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga

Maria Yunitasari (2007), Analisis Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan Pembangunan Manusia. Jawa Timur

M Suparmoko, 1996. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, BEFE UGM, Yogyakarta


(23)

Pertiwi, Lela Dina (2007), Efisiensi Pengeluaran Pemerintah di Provinsi Jawa Tengah Periode 1999 dan 2002

Rosaria Arta (2008), Pengeluaran Pemerintah dan Pembangunan Manusia Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sodik Jamzami (2007), pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Regional. Yogyakarta

Sulistiyawati (2008), Dampak Investasi Pendidikan Terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat. Jawa Tengah

Suhariyadi dan Purwanto (2003), Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modren.

Buku 1&2, Salemba Empat, Jakarta

Todaro Michael (2000) Pembangunan Ekonomi di Dunia. Edisi ke-7 (terjemahan Bahasa Indonesia). Jakarta. Erlangga

Widodo Adi (2011). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Di Sektor Pendidikan dan Kesejahteraan Terhadap Pengentasan Kemiskinan melalui ssPeningkatan Pembangunan Maanusia. Provinsi Jawa Tengah


(1)

mencapai pembangunan kualitas sumber daa manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan Investasi pada sektor ini akan berpengaruh pada peningkatan SDM dan mengurangi kemiskinan.

Pembangunan kesehatan dan pendidikan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam pengukuran IPM, kesehatan dan pendidikan adalah salah satu merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial Terhadap Pembangunan Manusia Sumatera Utara” .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial berpengaruh terhadap pembangunan manusia ?

2. Seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia ?

3. Apa saja yang termasuk pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial ?


(2)

4. Apakah terdapat pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia Sumatera Utara

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap permasalahan yang akan diteliti agar penelitian lebih fokus dan memiliki arah yang jelas. Maka batasan tersebut adalah penulis hanya meneliti pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia di Kabupaten / Kota Provinsi Sumatera Utara tahun 2007, 2008, 2009, 2010.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah Pengeluaran Pemerintah pada Sektor Kesejahteraan Sosial berpengaruh terhadap Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Sumatera Utara?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah :

- Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengeluaran pemerintah di Sektor Kesehjahteraan Sosial terhadap Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Sumatera Utara.


(3)

1.6Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pelajaran yang sangat berharga, terutama dalam memperbaiki cara berfikir penulis dalam menganalisis dan memecahkan masalah dengan metode ilmiah

2. Bagi Akademis, penelitian ini berguna untuk mempeluas wawasan serta sudut pandang mengenai pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial terhadap pembangunan manusia

3. Bagi peneliti lanjutan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu refrensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Hasil uji F pengeluaran pemerintah ada sektor kesejahteraan sosial (BS) menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah pada sektor kesejahteraan sosial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pembangunan manusia Kabupaten/kota di Sumatera Utara. Dilihat dari F hitung < F tabel (2,496 < 4,034), dengan tingkat signifikan sebesar 0,120 yang lebih besar dari 0,05. Maka keputusan nya adalah menolak hipotesis.s

5.2 Saran

Adapun keterbatasan dan saran penelitian pada penelitian ini adalah:

1.) Pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara sangat diharapkan niat baiknya dalam melakukan peningkatan pembangunan manusia Provinsi Sumatera Utara melalui pengeluaran pemerintah pada sektor sosial untuk kebutuhan dasar yang menjadi inti pembangunan manusia, seperti pendidikan dan kesehatan.

2.) Pada penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini dapat menambah variabel lainnya, karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang mungkin lebih memiliki terhadap pembangunan manusia. Misalnya infrastruktur sosial, seperti rumah sakit dan sekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Azis Abdul (2006), Analisis Dampak Realisasi APBD Terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Binjai

BPS (2001), Data Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Utara 2001 (2004), Tingkat Status Dan Kriteria Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Utara 2004

(2008-2009), Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial, Provinsi Sumatera Utara 2008, 2009

(2008,2009), Indeks Pembangunan Manusia, Provinsi Sumatera Utara, 2008, 2009

Evayani Ervina (2006), Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Kesejahteraan Sosial Terhadap Pembangunan Manusia Sumatera Utara. Ghozali, Imam (2001), Aplikasi Analisa Multivariat Dengan Program SPSS.

Universitas Diponogoro, Semarang

Gunandi, Aloysius (2005). Investasi Sektor Publik Lokal Pembangunan Manusia dan Kemiskinan

Guritno,Mangkoesubroto,2001, Ekonomi Publik, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta. http://www.undp.or.idpress/view.asp?file/id=200201181&lang=id diakses tanggal

8 juli 20012

Jhingan, Ml 2000, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Edisi Pertama. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kimtamani Ida (2008), Analisis Indeks Pembangunan Manusia

Kuncoro Mudrajat.2000. Ekonomi Pembangunan : Teori, masalah, dan Kebijakan. UPP AMP YKPN

2009. Metode dan Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga

Maria Yunitasari (2007), Analisis Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan Pembangunan Manusia. Jawa Timur

M Suparmoko, 1996. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, BEFE UGM, Yogyakarta


(6)

Pertiwi, Lela Dina (2007), Efisiensi Pengeluaran Pemerintah di Provinsi Jawa Tengah Periode 1999 dan 2002

Rosaria Arta (2008), Pengeluaran Pemerintah dan Pembangunan Manusia Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sodik Jamzami (2007), pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Regional. Yogyakarta

Sulistiyawati (2008), Dampak Investasi Pendidikan Terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat. Jawa Tengah

Suhariyadi dan Purwanto (2003), Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modren. Buku 1&2, Salemba Empat, Jakarta

Todaro Michael (2000) Pembangunan Ekonomi di Dunia. Edisi ke-7 (terjemahan Bahasa Indonesia). Jakarta. Erlangga

Widodo Adi (2011). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Di Sektor Pendidikan dan Kesejahteraan Terhadap Pengentasan Kemiskinan melalui ssPeningkatan Pembangunan Maanusia. Provinsi Jawa Tengah