ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN LAJU REAKSI DI SMA NEGERI SE-KOTA TEBING TINGGI T.A. 2012/2013.

(1)

Oleh : Yusrizal NIM 061244310067

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

Judul Skripsi : Analisis Kesulitan Siswa Dalam Mengerjakan Soal-Soal Pokok Bahasan Laju Reaksi di SMA Negeri Se-Kota Tebing Tinggi T.A. 2012/2013

Nama Mahasiswa : Yusrizal

NIM : 061244310067

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Kimia

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Jasmidi, M.Si

NIP. 19651104 199103 1 002

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat, karunia dan ridha-Nya penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Analisis Kesulitan Siswa dalam Mengerjakan Soal-Soal Pokok bahasan Laju Reaksi di SMA Negeri Se-Kota Tebing Tinggi T.A 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal peneltian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Drs. Rahmat Nauli, M.Si, dan Ibu Drs. Murniarti Simorangkir, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pasar Maulim Silitonga, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Kimia yang telah membantu selama penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Orang Tua saya tercinta yang telah banyak berjasa dalam kehidupan saya, serta kedua kakak saya yang turut membantu dan mendoakan saya, semoga Allah senantiasa melindungi mereka dan melimpahkan nikmat kesehatan dan umur yang berkah kepada mereka semua. Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada partner setia saya Asdini Harmayana yang telah membantu saya selama penyelesaian skripsi ini, dan sahabat-sahabat saya Fahrudin Azmi Purba, Frans Novalidar Ginting, Rini Novita, Rita Afrina, Zuhairiah Nasution, serta rekan-rekan seperjuanganku lainnya yang namanya tidak tertera dalam skripsi ini, yang telah memberikan ide-ide cemerlang dan masukan-masukan yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.


(4)

Penulis telah berupaya dengan maksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelelmahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharpkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,29 Mei 2013 Penulis,


(5)

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN LAJU REAKSI DI SMA NEGERI SE-KOTA

TEBING TINGGI T.A. 2012/2013 Yusrizal (NIM. 061244310067)

ABSTRAK

Masalah utama yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan “Laju Reaksi”, letak kesulitan yang dominan dilakukan dan jenis kesalahan yang dominan dilakukan siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA SMA Negeri di Tebing Tinggi yang diwakili SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, dan SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, sebanyak 100 orang yang dipilih secara acak dari masing masing sekolah, yaitu salah satu kelas dari SMA Negeri 1 Tebing Tinggi yang berjumlah 34 orang, satu kelas dari SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yang berjumlah 33 orang, dan salah satu kelas dari SMA Negeri 3 Tebing Tinggi yang berjumlah 33 orang. Alat pengumpul data berupa tes dan angket (sebagai data pendamping). Tes berbentuk sebanyak 5 soal yang merupakan tes yang dikutip dari soal-soal yang pernah diuji cobakan pada Ujian Akhir Nasional. Siswa diberi waktu 75 menit dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Letak kesulitan dominan adalah kesulitan dalam memahami konsep pra syarat yang apabila dirata-ratakan mencapai 26,29%. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 1 adalah kesalahan dalam memahami/mengerti aplikasi rumus laju reaksi yaitu sebesar 31,67%. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 2 adalah kesalahan dalam menentukan konstanta laju reaksi yaitu sebesar 38,23%. Dan Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 3 adalah kesalahan dalam menuliskan yang diketahui dan ditanya yaitu sebesar 25,29 %. Siswa mengalami kesulitan antara soal nomor 1 dan 2 yang memiliki kemiripan yaitu apabila soal menggunakan niai/perumpamaan. Untuk soal nomor 3, 4 dan 5, bahwa siswa mengalami kesulitan apabila yang diketahui dalam data percobaan adalah waktu bukan kecepatan reaksi.


(6)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Riwayat Hidup………...………. ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ...Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ...Error! Bookmark not defined. 1.3 Batasan Masalah...Error! Bookmark not defined. 1.4 Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined. 1.5 Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.6 Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN TEORITIS ...Error! Bookmark not defined.

2.1 Kerangka Teoritis ...Error! Bookmark not defined. 2.2 Kajian Tentang Materi ...Error! Bookmark not defined. 2.3 Kajian Tentang Materi Laju Reaksi ...Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Konseptual ...Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.2. Populasi dan Sampel ...Error! Bookmark not defined. 3.3. Instrumen Penelitian...Error! Bookmark not defined. 3.4. Desain penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.5. Teknik analisis data...Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 4.2. Kemampuan Siswa...Error! Bookmark not defined. 4.3. Penyajian Data dan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Analisis Kesulitan Siswa berdasarkan skor yang diperoleh siswa Error! Bookmark not defined.


(7)

4.3.2 Analisis Letak Kesulitan Siswa untuk masing-masing soal...Error! Bookmark not defined.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 34

4.5. Analisis Angket ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 38

5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran... 39


(8)

DAFTAR TABEL

Table 3.1. Kisi-kisi Soal Untuk Menganalisis Kesulitan Siswa Dalam

Mengerjakan Soal-Soal Pokok Bahasan Laju Reaksi ………..… 21

Tabel 3.2. Pengelompokan Siswa Berkesulitan Rendah, Sedang, dan Tinggi.. 23

Tabel 3.3. Kategori Penyebab Kesulitan Belajar Siswa ……….. 24

Tabel 3.4. Penyajian Data dan Analisis Data ……….. 26

Tabel 4.1. Pengelompokan Siswa berkemampuan Rendah, Sedang, dan Tinggi 28 Tabel 4.2. Penyajian Data dan Analsis Soal Nomor 1 SMAN 1 ... 28

Tabel 4.3. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 2 SMAN 1 ... 29

Tabel 4.4. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 3 SMAN 1 ... 30

Tabel 4.5. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 4 SMAN 1 ... 30

Tabel 4.6. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 5 SMAN 1 ... 31

Tabel 4.7. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 1 SMAN 2 ... 32

Tabel 4.8. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 2 SMAN 2 ... 33

Tabel 4.9. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 3 SMAN 2 ... 34

Tabel 4.10. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 4 SMAN 2 ... 34

Tabel 4.11. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 5 SMAN 2 ... 35

Tabel 4.12. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 1 SMAN 3 ... 36

Tabel 4.13. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 2 SMAN 3 ... 37

Tabel 4.14. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 3 SMAN 3 ... 37

Tabel 4.15. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 4 SMAN 3 ... 38

Tabel 4.16. Penyajian Data dan Analisis Soal no. 5 SMAN 3 ... 39

Tabel 4.17. Rata-rata Persentase Letak Kesulitan Siswa SMAN 1 ... 40

Tabel 4.18. Rata-rata Persentase Letak Kesulitan Siswa SMAN 2 ... 40

Tabel 4.19. Rata-rata Persentase Letak Kesulitan Siswa SMAN 3 ... 40

Tabel 4.20. Persentase Jenis Kesalahan Siswa SMAN 1 ... 41

Tabel 4.21. Persentase Jenis Kesalahan Siswa SMAN 2 ... 42

Tabel 4.22. Persentase Jenis Kesalahan Siswa SMAN 3 ... 42


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar yang rendah. Fenomena kesulitan belajar siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya (Syah, 1998: 13). Selanjutnya Abdurrahman (2003: 5) menyatakan bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar akan memperoleh prestasi belajar jauh di bawah potensi yang dimilikinya. Apabila prestasi belajarnya jauh di bawah standar maka yang bersangkutan belum mencapai kemampuan minimal yang dipersyaratkan, sehingga dapat dikatakan siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.

Prestasi belajar siswa yang masih rendah khususnya mata pelajaran Kimia menunjukkan adanya kelemahan sekaligus kesulitan dalam bidang studi Kimia. Salah satu indikator yang digunakan untuk memprediksi kesulitan belajar dan pemahaman konsep siswa adalah dengan cara melihat data prestasi belajar yang dicapainya. Tes hasil belajar dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang berguna untuk memprediksi kesulitan belajar siswa.

Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Kimia dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari diri siswa. Sering terdengar banyak keluhan bahwa belajar kimia sangat sukar. “Wiseman dalam Rusmansyah (2007: 3) menyatakan bahwa ilmu Kimia merupakan salah satu mata pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa menengah dan mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian Hutabarat (2005) bahwa 49,1 % siswa tidak menyukai pelajaran kimia, 66,8% siswa setuju bahwa mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang membosankan, 51,3% siswa tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh saat guru menyampaikan materi pelajaran kimia, 82,8% siswa setuju bahwa mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami.

Kean dan Middlecamp dalam Rusmansyah (2007 : 3) menyatakan bahwa kesulitan mempelajari kimia ini terkait dengan ciri-ciri kimia itu sendiri, diantaranya sebagai berikut:


(10)

(1) Sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak

(2) Ilmu Kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya (3) Ilmu kimia tak hanya sekadar memecahkan soal-soal

(4) Bahan/materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak (5) Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang dengan cepat

Materi laju reaksi merupakan salah satu materi yang memuat banyak konsep abstrak dan konsep konkrit. Kesulitan memahami suatu konsep dapat menimbulkan kesulitan dalam memahami konsep-konsep lain yang berkaitan sebab suatu konsep kimia yang kompleks hanya dapat dikuasai jika konsep-konsep yang mendasar ikut dalam pembentukan konsep-konsep telah benar-benar dikuasai dan dipahami. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat kesulitan belajar siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal laju reaksi serta mengetahui letak kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal laju reaksi tersebut (Sunyono, 2008 : 5).

Berdasarkan uraian di atas untuk mengungkap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan Laju Reaksi maka diperlukan suatu penelitian untuk menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal pada pokok bahasan Laju Reaksi dan penelitian ini terbatas pada kesulitan aspek kognitifnya saja. Menurut laporan Tanjung, (2001) menyatakan bahwa analisis kesulitan belajar adalah kegiatan untuk menemukan kesulitan-kesulitan atau kesalahan-kesalahan siswa melalui pemeriksaan hasil kerja siswa dalam tes diagnostik yang berupa pengukuran kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal.

Subjek penelitian dipilih dan ditetapkan di SMA Negeri se- Kota Tebing Tinggi karena antara lokasi penelitian dengan tempat tinggal penulis cukup dekat sehingga penelitian ini dapat dijamin keberlangsungannya dan diselesaikan tepat waktu.


(11)

Soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal Ujian Nasional dan soal SPMB yang pernah dijujikan. Alasan pengambilan soal-soal tersebut dkarenakan soal-soal tersebut sudah valid dan siswa terbiasa dengan model soal yang akan dihadapi pada saat UN dan SPMB kelak.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal pokok bahasan laju reaksi di SMA Negeri se- Kota Tebing Tinggi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar kimia.

2. Adanya Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar kimia.

3. Usaha mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam belajar kimia.

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal laju reaksi ini hanya terbatas pada kesulitan aspek kognitifnya, yang meliputi:

1. Analisis letak kesulitan belajar siswa pada materi laju reaksi.

2. Faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi laju reaksi dibatasi pada faktor internal yaitu faktor inteligensi.

3. Materi kecepatan reaksi yang dimaksudkan adalah materi dengan karakteristik perhitungan.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Di sub pokok bahasan/indikator manakah letak kesulitan yang dominan dilakukan siswa pada materi Laju reaksi?

2. Apa yang menjadi kriteria penyebab kesalahan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai Laju Reaksi?


(12)

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dominan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi.

2. Mengungkap penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal- soal mengenai laju reaksi.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

1. Memberikan gambaran atau informasi tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi, khususnya bagi guru kimia sehingga dapat dijadikan masukan untuk kelancaran proses pembelajaran. 2. Memberikan gambaran atau informasi tentang penyebab kesalahan dan

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi, agar dapat diantisipasi.

3. Memberi informasi bagi siswa untuk mengetahui kesalahan jawabannya dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi, agar siswa dapat memperbaiki kesalahan yang diperbuat.

4. Memberi bahan masukan bagi mahasiswa UNIMED khususnya mahasiswa jurusan Kimia, sebagai calon guru kimia yang kelak akan mengajarkan laju reaksi.


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Letak kesulitan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan laju reaksi di setiap SMA adalah kesulitan dalam konsep pra syarat. Yaitu SMAN 1 mencapai 16,47%, SMAN 2 mencapai 30,3%, dan SMAN 3 mencapai 32,12%. Apabila dirata-ratakan mencapai 26,29%.

2. Jenis Kesalahan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan laju reaksi adalah:

a. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 1 adalah kesalahan dalam mengerti dan memahami memahami faktor yang mempengaruhi laju reaksi (31,67%).

b. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 2 adalah kesalahan dalam menentukan konstanta laju reaksi yaitu asebesar 38,23%. c. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 3 adalah

kesalahan dalam menuliskan yang diketahui dan ditanya 25,29%.

3. Siswa mengalami kesulitan antara soal nomor 1 dan 2 yaitu apabila soal menggunakan nilai/angka perumpamaan. Untuk soal nomor 3, 4 dan 5, bahwa siswa mengalami kesulitan apabila yang diketahui dalam data percobaan adalah waktu bukannya kecepatan reaksi.


(14)

5.2 Saran

Adapun saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan suatu konsep kimia baru kepada siswa, guru hendaknya memberitahukan keterkaitan konsep baru tersebut dengan konsep-konsep kimia yang telah dipelajari sebelumnya, agar siswa lebih memahami bahwa sebenarnya sifat kimia itu berurutan.

2. Hendaknya pengajaran terhadap pemahaman konsep lebih ditekankan agar siswa dapat lebih menguasai materi sebagai bekal untuk mempelajari materi berikutnya.

3. Siswa lebih banyak diberikan latihan soal-soal terutama soal-soal yang memiliki keterkaitan dengan konsep-konsep kimia pada materi sebelumnya.

4. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam proses belajar mengajar.

5. Kepada peneliti berikut yang ingin melakukan penelitian yang identik dengan penelitian ini, disarankan untuk mengambil objek penelitian di kelas-kelas unggulan, dan juga agar meneliti pada kesalahan siswa dalam konversi satuan.

6. Guru hendaknya membiasakan memberikan lebih banyak varian soal kepada siswa yaitu dengan simbol-simbol atau nilai perumpamaan.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Ahmadi, A., (1991),Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Ashadi, (2009), Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah, http: //pustaka.uns.ac.id.

Hutabarat, D.S. Marlina., Analisis Kesulitan Pembelajaran Materi Kimia SMA Kelas II Semester I, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2007 Tanggal 5 November 2007 Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional 2008 (Skl Un 2008), http: keputusan_bsnp_984-bsnp-xi-2007 pos n 2007_2008.pdf Margono, S., (2007),Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Nawangsari, Nur Ainy Fardana., dan Suprapti, Veronika., (2005),Identifikasi dan Model Intervensi Gangguan Kesulitan Belajar, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Partowisastro, K., (1982),Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Erlangga. Jakarta.

Purba, Michael., (2007),Kimia untuk SMA kelas XI. Erlangga, Jakarta.

Rusmansyah, dan Yudha Irhasyuarna, (2007) Penerapan Metode Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/35/penerapan metode latihan berstruktur htm. 4 Februari 2007.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Sunyono, I Wayan Wirya, Eko Suyanto, dan Gimin Suyadi. (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X Di Provinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA – FKIP Universitas Lampung, Th 2009-2.

Syah, Muhibbin., (1998),Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung.


(16)

Tanjung, R., (2001), Diagnosis Kesulitan Siswa SMU dalam Memecahkan Soal-Soal Fluida tak Bergerak dengan Pendekatan Pemecahan Masalah di SMU Negeri I Medan., Laporan Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Uzma, A.,Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa SMU Swasta Sultan Iskandar Muda Pada Pelajaran Biologi Semester I T.A. 2003/2004., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan


(1)

Soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal Ujian Nasional dan soal SPMB yang pernah dijujikan. Alasan pengambilan soal-soal tersebut dkarenakan soal-soal tersebut sudah valid dan siswa terbiasa dengan model soal yang akan dihadapi pada saat UN dan SPMB kelak.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal pokok bahasan laju reaksi di SMA Negeri se- Kota Tebing Tinggi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar kimia.

2. Adanya Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar kimia.

3. Usaha mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam belajar kimia. 1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal laju reaksi ini hanya terbatas pada kesulitan aspek kognitifnya, yang meliputi:

1. Analisis letak kesulitan belajar siswa pada materi laju reaksi.

2. Faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi laju reaksi dibatasi pada faktor internal yaitu faktor inteligensi.

3. Materi kecepatan reaksi yang dimaksudkan adalah materi dengan karakteristik perhitungan.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Di sub pokok bahasan/indikator manakah letak kesulitan yang dominan dilakukan siswa pada materi Laju reaksi?

2. Apa yang menjadi kriteria penyebab kesalahan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai Laju Reaksi?


(2)

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dominan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi.

2. Mengungkap penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal- soal mengenai laju reaksi.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

1. Memberikan gambaran atau informasi tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi, khususnya bagi guru kimia sehingga dapat dijadikan masukan untuk kelancaran proses pembelajaran. 2. Memberikan gambaran atau informasi tentang penyebab kesalahan dan

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi, agar dapat diantisipasi.

3. Memberi informasi bagi siswa untuk mengetahui kesalahan jawabannya dalam menyelesaikan soal-soal mengenai laju reaksi, agar siswa dapat memperbaiki kesalahan yang diperbuat.

4. Memberi bahan masukan bagi mahasiswa UNIMED khususnya mahasiswa jurusan Kimia, sebagai calon guru kimia yang kelak akan mengajarkan laju reaksi.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Letak kesulitan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan laju reaksi di setiap SMA adalah kesulitan dalam konsep pra syarat. Yaitu SMAN 1 mencapai 16,47%, SMAN 2 mencapai 30,3%, dan SMAN 3 mencapai 32,12%. Apabila dirata-ratakan mencapai 26,29%.

2. Jenis Kesalahan yang dominan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan laju reaksi adalah:

a. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 1 adalah kesalahan dalam mengerti dan memahami memahami faktor yang mempengaruhi laju reaksi (31,67%).

b. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 2 adalah kesalahan dalam menentukan konstanta laju reaksi yaitu asebesar 38,23%. c. Jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa SMAN 3 adalah

kesalahan dalam menuliskan yang diketahui dan ditanya 25,29%.

3. Siswa mengalami kesulitan antara soal nomor 1 dan 2 yaitu apabila soal menggunakan nilai/angka perumpamaan. Untuk soal nomor 3, 4 dan 5, bahwa siswa mengalami kesulitan apabila yang diketahui dalam data percobaan adalah waktu bukannya kecepatan reaksi.


(4)

5.2 Saran

Adapun saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan suatu konsep kimia baru kepada siswa, guru hendaknya memberitahukan keterkaitan konsep baru tersebut dengan konsep-konsep kimia yang telah dipelajari sebelumnya, agar siswa lebih memahami bahwa sebenarnya sifat kimia itu berurutan.

2. Hendaknya pengajaran terhadap pemahaman konsep lebih ditekankan agar siswa dapat lebih menguasai materi sebagai bekal untuk mempelajari materi berikutnya.

3. Siswa lebih banyak diberikan latihan soal-soal terutama soal-soal yang memiliki keterkaitan dengan konsep-konsep kimia pada materi sebelumnya.

4. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam proses belajar mengajar.

5. Kepada peneliti berikut yang ingin melakukan penelitian yang identik dengan penelitian ini, disarankan untuk mengambil objek penelitian di kelas-kelas unggulan, dan juga agar meneliti pada kesalahan siswa dalam konversi satuan.

6. Guru hendaknya membiasakan memberikan lebih banyak varian soal kepada siswa yaitu dengan simbol-simbol atau nilai perumpamaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Ahmadi, A., (1991),Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Ashadi, (2009), Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah, http: //pustaka.uns.ac.id.

Hutabarat, D.S. Marlina., Analisis Kesulitan Pembelajaran Materi Kimia SMA Kelas II Semester I, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2007 Tanggal 5 November 2007 Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional 2008 (Skl Un 2008), http: keputusan_bsnp_984-bsnp-xi-2007 pos n 2007_2008.pdf Margono, S., (2007),Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta. Nawangsari, Nur Ainy Fardana., dan Suprapti, Veronika., (2005),Identifikasi dan

Model Intervensi Gangguan Kesulitan Belajar, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Partowisastro, K., (1982),Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Erlangga. Jakarta.

Purba, Michael., (2007),Kimia untuk SMA kelas XI. Erlangga, Jakarta.

Rusmansyah, dan Yudha Irhasyuarna, (2007) Penerapan Metode Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/35/penerapan metode latihan berstruktur htm. 4 Februari 2007.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Sunyono, I Wayan Wirya, Eko Suyanto, dan Gimin Suyadi. (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X Di Provinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA – FKIP Universitas Lampung, Th 2009-2.

Syah, Muhibbin., (1998),Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung.


(6)

Tanjung, R., (2001), Diagnosis Kesulitan Siswa SMU dalam Memecahkan Soal-Soal Fluida tak Bergerak dengan Pendekatan Pemecahan Masalah di SMU Negeri I Medan., Laporan Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Uzma, A.,Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa SMU Swasta Sultan Iskandar Muda Pada Pelajaran Biologi Semester I T.A. 2003/2004., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan