Pengaruh Audit Intern Pada Pengendalian Intern Atas Penjualan dan Penagihan Piutang Dagang (Studi Kasus Pada PT Jaya Glassindo Abadi).

(1)

ABSTRAK

Tujuan suatu perusahaan didirikan umumnya adalah memperoleh laba. Laba

dapat diperoleh perusahaan apabila pendapatan perusahaan lebih besar dari biaya yang

dikeluarkan. Pendapatan diperoleh dari perusahaan, baik secara tunai maupun secara

kredit. Sebagian besar transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan menengah-besar

dilakukan secara kredit, lewat penjulan kredit inilah maka timbullah piutang. Untuk

mengawasi dan mengolah aktivitas penagihan piutang yang melibatkan jumlah

nominal yang tidak sedikit ini, perusahaan memerlukan adanya fungsi audit intern

terhadap pengendalian intern atas aktivitas penjulan dan penagihan piutang.

Tujuan penulis skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh audit

intern pada pengendalian intern atas penjulan dan penagihan piutang dagang. Audit

intern berfungsi sebagai alat pencegahan dini untuk mendeteksi adanya

kemungkinan-kemungkinan kesalahan sehingga hal tersebut dapat diketahui dan diatasi dengan

cepat. Audit intern yang andal memiliki peranan dalam keandalan laporan keuangan,

serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Penulis melakukan penelitian pada PT.Jaya Glassindo Abadi diPekanBaru

yang bergerak dibidang perdagangan bahan bangunan dan elektrik. Penelitian yang

dilakukan penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu metode yang

dilakukan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta yang ada pada perusahaan

kemudian diolah dan dianalisis sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu


(2)

kesimpulan, sedangkan pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan

penelitian kepustakaan.

Dari hasil analisa statistik mengenai pengaruh audit intern pada pengendalian

intern penjulan dan penagihan piutang dagang diperoleh hasil sebagai berikut:

Untuk variabel independen dicapai 74,2% berarti audit intern berpengaruh signifikan

dan demikian juga untuk variabel dependen dicapai 96,9% maka hipotesa dapat

diterima.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

1

1.2

Identifikasi Masalah

3

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian

3

1.4

Kegunaan Penelitian

4

1.5

Rerangka Pemikiran

4

1.6

Metode Penelitian

7

1.6.1 Metode yang Digunakan

7

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

8

1.6.3 Operasional Variabel

9

1.6.4 Teknik Pengumpulan Instrumen

9

1.6.5 Analisa Data dan Hipotesis

10

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Audit

13


(4)

2.1.2 Jenis-Jenis Audit

14

2.1.3 Tujuan Audit

14

2.1.3.1

Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi

15

2.1.3.2 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo

16

2.1.4 Tahap-tahap Audit

17

2.1.5 Risiko Audit

18

2.1.5.1 Pengertian Risiko Audit

18

2.1.5.2 Jenis-jenis Risiko Audit

18

2.2 Audit Intern

19

2.2.1 Pengertian Audit Intern

19

2.2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Intern

20

2.2.3 Program Audit Intern

22

2.2.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Intern

22

2.2.5 Kebebasan Audit Intern

23

2.2.6 Hasil Pemeriksaan dan Rekomendasi

24

2.3 Pengendalian Intern

26

2.3.1 Pengertian Pengendalian Intern

26

2.3.2 Tujuan Pengendalian Intern

27

2.3.3 Komponen Pengendalian Intern

27

2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Intern

28

2.3.5

Hubungan Pemeriksaan Intern dalam Pengendalian Intern


(5)

2.4 Penjualan dan Piutang 29

2.4.1 Pengertian Penjualan dan Piutang

29

2.4.2 Arti Penting Penjualan dan Penagihan Piutang 30

2.4.3 Fungsi Usaha dalam Penjualan dan Penagihan 31

2.4.4 Sistem Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha

32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek penelitian 35

3.2 Gambaran Umum Perusahaan 36

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 36

3.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas 36

3.2.3 Kebijakan Akuntansi 46

3.3 Metode Penelitian 47

3.3.1 Indikator 47

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data 49

3.4 Aktivitas Perusahaan 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Lingkup dan Tujuan Pembahasan 51

4.2 Dokumentasi Atas Pemahaman Pengendalian Intern 51

4.3 Sistem dan Prosedur Penjualan dan Penagihan Piutang 53

4.4 Proses Penjualan dan Penagihan Piutang 53


(6)

4.4 2 Proses Penagihan Piutang dan Penerimaan Uang 54

4.5 Sistem dan Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Barang 56

4.5.1 Sistem dan Prosedur Penjualan 56

4.5.2 Sistem dan Prosedur Pengeluaran Barang 60

4.6 Pengendalian Intern Penjualan dan Penagihan

Piutang Dagang 60

4.6.1 Pengendalian Intern Penjualan 60

4.6.2 Pengendalian Intern Penagihan Piutang Dagang 63

4.7 Pemeriksaan Intern pada PT Jaya Glassindo Abadi 71

4.7.1 Status Organisasi Pemeriksaan Intern 71

4.7.2 Aktivitas Pemeriksaan Intern 73

4.7.3 Tujuan Pemeriksaan Intern Atas Penjualan dan Piutang Dagang 75

4.7.4 Objektivitas Pemeriksaan Intern 75

4.7.5 Program Pemeriksaan Intern Atas Penjualan dan Penagihan Piutang 77

4.7.6 Laporan Pemeriksaan Intern dan Rekomendasi Penjualan

dan Piutang Dagang 79

4.8 Pengaruh Audit Intern Pada Pengendalian Intern Penjualan dan Piutang

Dagang 82

4.9 Pengujian Hipotesa 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 90


(7)

DAFTAR PUSTAKA

94

DAFTAR PERTANYAAN

95

LAMPIRAN

102


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan

95

Lampiran 2. Faktur Penjualan

102

Lampiran 3. TIRTA

103


(9)

DAFTAR PERTANYAAN

MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN)

NO PERTANYAAN Y N T

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Independensi

Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam

melakukan pemeriksaan pada bagian yang diperiksanya?

Apakah pemeriksaan yang dilakukan internal auditor meliputi:

o

Memeriksa kebenaran catatan?

o

Mengevaluasi pengendalian intern?

o

Menggerakan ketaatan kepada prosedur – prosedur yang

ditetapkan?

Apakah audit intern memiliki kedudukan yang independen dalam

melakukan pemeriksaan kepada bagian yang diperiksanya?

Apakah audit intern mempunyai hubungan kekerabatan dengan salah

satu staf atau manajer dari objek yang akan diaudit?

Apakah pemeriksa internal mampu beradaptasi dengan situasi diseluruh

bagian yang ada?

Apakah semua fungsi pemeriksaan internal berjalan sesuai dengan

tugas dan wewenang yang telah ditetapkan?

Kompetensi

Apakah eksternal auditor mengikuti standar pelaksanaan professional

yang berlaku?

Apakah audit intern memiliki wewenang untuk memeriksa prosedur

pemberian kredit?

Apakah audit intern memiliki pengalaman dalam pelaksanaan audit?

Verifikasi ( kebenaran laporan keuangan)

Apakah audit intern membuat laporan hasil pemeriksaan?

Apakah penilaian penjualan dan penagihan piutang pernah menemukan

terjadinya kesalahan?


(10)

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Apakah internal auditor melakukan perhitungan fisik persediaan?

Program Pemeriksaan Intern

Apakah program pemeriksaan dibuat secara berkala?

Apakah penyusunan program audit intern tersebut selalu melibatkan

pihak manajemen?

Apakah audit intern dalam melakukan pemeriksaan harus disertai surat

penugasan dari direktur?

Apakah program pemeriksaan yang dibuat sudah memadai?

Dalam melaksanakan tugasnya apakah auditor menggunakan asisten

yang telah disupervisi?

Objektivitas

Apakah hasil pemeriksaan intern haruslah ditinjau sebelum laporan

pemeriksaan yang berhubungan dengan pemeriksa tersebut

dikeluarkan?

Apakah audit intern melaporkan kepada pemimpinan tentang berbagai

konflik yang ada?

Tindak Lanjut

Apakah ada tindak lanjut dari hasil pemeriksaan dan rekomendasi?

Apakah ada kegiatan tindak lanjut sangat membantu manajemen dalam

menentukan pengambilan keputusan?

Apakah selama dilakukan perbaikan terhadap audit internal melakukan

pemantauan?

Apakah bagian manajemen melakukan tindakan perbaikan sesuai

rekomendasi yang diberikan?

Apakah pihak yang terkait konsisten dalam melaksanakan tindak

lanjut?


(11)

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Struktur Organisasi

Apakah kebijakan dan prosedur bagi kewenangan transaksi ditetapkan

oleh penjabat pada tingkat yang lebih tinggi?

Apakah audit intern mempunyai hubungan langsung dengan direktur?

Apakah audit intern memiliki kebebasan yang cukup dalam

melaksanakan pekerjaannya?

Apakah audit intern memiliki kedudukan khusus di dalam struktur

organisasi?

Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab

Apakah sebelum menduduki posisi tertentu dijelaskan mengenai

deskripsi tugasnya?

Apakah karyawan memahami tugas, prosedur, dan tanggung jawab

yang ditetapkan untuk pekerjaan mereka?

Apakah pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dirasakan cukup

oleh pimpinan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan?

Apakah perusahaan melakukan evaluasi atas prestassi kerja pegawai

pada jangka waktu tertentu?

Lingkungan Pengendalian

Apakah Dewan Komisaris mengawasi pengelolaan perusahaan yang

dilaksanakan oleh manajemen?

Apakah jika terdapat kelemahan dalam suatu pengendalian

intern,manajer langsung mengambil tindakan perbaikan?

Apakah perusahanan mempunyai pandangan bahwa kesuksesan

perusahaan merupakan tanggung jawab bersama?

Aktivitas Pemeriksaan

Apakah ada otoritas atas transaksi dan aktivitas perusahaan?

Apakah perusahaan telah melaksanakan pemeriksaan fisik atas

kekayaan perusahaan?


(12)

38

39

40

Laporan pemeriksaan

Apakah laporan pemeriksaan dapat memberikan arah bagi manajemen

untuk mengambil keputusan?

Apakah laporan pemeriksaan selalu menyajikan saran – saran dan

rekomendasi?


(13)

DAFTAR PERTANYAAN

MENGENAI PENGENDALIAN PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG (VARIABEL DEPENDEN)

NO

PERTANYAAN

Y

N

T

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Intergritas dan Nilai Etik

Apakah pemimpin menunjukkan komitmen terhadap:

a.

integritas?

b.

etika?

Apakah perusahaan memiliki pertanyaan kode etik yang

dikomunikasikan dengan seluruh pegawai?

Apakah pimpinan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar?

Apakah ada peraturan yang mengatur uraian kerja karyawan?

Apakah perusahaan memberikan tindakan yangg tegas kepada pegawai

yang melakukan penyimpangan?

Komitmen untuk Kompetensi

Apakah penerimaan calon pegawai mempertimbangkan:

a.

keahlian?

b.

pendidikan yang dimiliki?

Apakah dalam perusahaan ada masa percobaan bagi karyawan tetap?

Apakah diadakan program pengembangan keahlian bagi pegawai

lama?

Apakah dilakukan pelatihan kepada pegawai baru sebelum terjun ke

lapangan?

Otorisasi yang jelas

Apakah persetujuan pemberian kredit diberikan oleh manajer

penjualan?

Apakah orang yang bertugas dibagian penerimaan kas berbeda dengan

orang yang bertugas mencatat pembayaran piutang?

Apakah kebijakan perusahaan saat ini dirasa telah mendukung kegiatan

pemeriksaan intern terhadap penjualan dan penagihan piutang?


(14)

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

otorisasi transaksi dan penyimpanan aktiva?

Penerimaan Pesanan

Apakah diperlukan dokumen dari pesanan dari konsumen?

Apakah pesanan disetujui oleh bagian penjualan?

Apakah order pesanan harus secara tertulis?

Apakah faktur penjualan telah diberi nomor urut yang telah tercetak

sebelumnya?

Penerapan Resiko

Apakah pembayaran selalu dilakukan tepat waktu oleh pelanggan?

Apakah perusahaan melakukan prediksi penjualan?

Apakah dalam melakukan penjualan diperhitungkan kemampuan

pelanggan untuk melakukan pembayaran?

Apakah perusahaan mempertimbangkan kemungkinan terjadi

penyelewengan hasil penjualan dan melakukan tindakan pencegahan?

Pengiriman Barang

Apakah pengiriman barang diotorisasi oleh pihak yang berwewenang ?

Apakah ada pemeriksaan untuk menentukan bahwa semua dokumen

pengiriman:

a.

Telah dibuat fakturnya?

b.

Telah diurutkan kembali nomornya?

Apakah dokumen pengiriman barang, digunakan untuk semua barang

yang dikeluarkan?

Apakah jumlah total kuantitas pengiriman dibandingkan dengan

jumlah tagihan?

Apakah dokumen yang dikirim dicatat dan dilaporkan secara

mingguan?

Pengendalian Intern Penjualan

Apakah perusahaan menetapkan kebijakan dan prosedur dalam

penerimaan pegawai?


(15)

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Apakah pihak manajemen mengadakan penilaian atas para pegawai

dan mereview hasil kerja mereka secara periodik?

Apakah semua jenis penjualan dibuatkankan faktur penjualan?

Apakah setiap barang yang dikirimkan selalu dibuat dokumen

pengirimannya?

Apakah perusahaan melakukan analisa umur piutang?

Pengendalian Intern Piutang

Apakah pemberian kredit diotorisasi oleh pihak yang berwewenang?

Apakah perusahaan menetapkan jumlah kredit maksimum yang dapat

diberikan kepada pelanggan?

Apakah jumlah total kuantitas pengiriman dibandingkan dengan

jumlah tagihan?

Pemantauan

Apakah aktivitas pemantauan yang dilakukan didalam perusahaan

dirasa telah memadai?

Apakah audit intern dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan

terlebih dahulu?

Apakah perusahaan melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan

perusahaan secara periodik?

Informasi dan Komunikasi

Apakah ada pedoman dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam

perusahaan?

Apakah terdapat sistem informasi akuntansi yang memadai yang dapat

memastikan kelengkapan pencatatan transaksi yang terjadi?

Apakah terdapat komunikasi ke bawah (kebijakan, tujuan) dan keatas

(umpan balik) yang terpelihara dengan baik?


(16)

(17)

(18)

(19)

ORGANIZATION CHART

Komisaris:

Elsie Thedja

Direktur Utama:

Ny Lanywati Thedja

Direktur:

Tn.Deddy Hartadi

Sumber : Data Perusahaan

Manajer

Akun & Keu

Manajer

Pemasaran

Manajer

Pembelian

Manajer

Personalia

Manajer GA

& Personel


(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, perkembangan dunia telah banyak membawa perubahan yang diiringi dengan perkembangan teknologi, komunikasi, seni, dan hiburan. Perekonomian dunia semakin bergerak ke arah perekonomian terbuka dan global. Persaingan yang dihadapi oleh suatu perusahaan tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, tetapi juga berasal dari luar negeri. Persaingan yang bersifat nasional maupun internasional tersebut tentu saja menuntut perusahaan untuk bersikap lebih aktif dan kreatif serta sensitif terhadap kebutuhan konsumen dan atas segala perubahan lingkungan yang terjadi. Untuk menghadapi keadaan tersebut perusahaan perlu meningkatkan kualitas produknya dan menetapkan harga jual yang bersaing. Hal ini tercapai apabila perusahaan dapat beroperasi secara efisien dan efektif khususnya dalam bidang aktivitas penjualan.

Jika aktivitas penjualan dilakukan dengan efektif dapat menghasilkan laba yang optimal. Perlu diketahui bahwa aktivitas penjualan tidak hanya asal dilakukan, tetapi juga harus melihat kedalam pasar atas kesempatan - kesempatan yang ada serta hambatan yang akan muncul atas segala yang kita lakukan. Masalah yang timbul menjadi semakin kompleks sehingga dalam mengelola dan mengendalikan aktivitas perusahaan perlu menerapkan suatu kebijakan berupa pengendalian internal.


(21)

2

Pengendalian internal adalah suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran yang penting bagi perusahaan dapat tercapai. Walaupun di luar penjualan masih ada fungsi-fungsi lain yang menentukan besar kecilnya laba perusahaan, tetapi dari sudut pandang yang lebih kecil kita akan melihat bahwa perusahaan tetap akan beroperasi jika aktivitas penjualannya berjalan secara lancar sesuai dengan target yang telah disusun oleh perusahaan. Tujuan pelaksanan pengendalian internal terdiri atas keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern memang tidak dapat meniadakan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan. Meski demikian pengendalian intern yang baik akan dapat menekan atau minimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan, dapat segera diketahui dan diatasi juga ditunjuk siapa pihak yang bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.

Dalam cara menjual produk ada dua cara, yaitu: secara tunai dan secara kredit. Piutang timbul dari penjualan secara kredit, dimana piutang pada saat jatuh tempo harus ditagih. Pada penjualan kredit, perusahaan mempunyai resiko, yaitu tidak tertagihnya hasil dari penjualan kredit tersebut. Baik itu karena ketidakmampuan debitur untuk membayar utangnya maupun karena terjadinya penyelewengan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan. Agar struktur pengendalian intern penjualan dan penagihan piutang dapat berjalan efektif, maka


(22)

3

harus ditunjang oleh pemeriksaan intern yang bisa menekankan kesalahan yang terjadi dengan sekecil mungkin.1

Atas dasar pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul: “Pengaruh Audit Intern Pada Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penagihan Piutang Dagang (Studi Kasus PT Jaya Glassindo Abadi). ”

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, maka pokok masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah perusahaan telah menerapkan pengendalian intern atas penjualan dan piutang dagang?

2. Bagaimana keandalan pengendalian intern yang memadai atas siklus penjualan dan penagihan piutang dagang yang diterapakan oleh perusahaan? 3. Pengaruh audit intern pada keandalan pengendalian intern atas penjualan dan

penagihan piutang dagang.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah menerapakan pengendalian

internal atas atas penjualan dan piutang dagang.


(23)

4

2. Untuk mengetahui sejauh mana peran pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang dagang yang telah dijalankan perusahaan.

3. Untuk mengetahui pengaruh audit intern pada keandalan pengendalian intern atas penjualan dan penagihan piutang dagang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, antara lain:

1. Penulis

• Untuk menambah pengetahuan dengan meninjau praktek yang terjadi di dunia nyata mengenai masalah yang berkaitan dengan audit atas penjualan dan penagihan piutang dagang.

• Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana guna mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha.

2. Perusahaan, agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan bagi pengembangan perusahaan dalam menciptakan efektivitas struktur pengendalian intern yang lebih baik lagi.

3. Rekan-rekan mahasiswa, agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.

1.5Rerangka Pemikiran

Seiring dengan perkembangan perusahaan, pemilik perusahaan tidak dapat lagi secara langsung mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. Keterbatasan


(24)

5

kemampuan dan waktu untuk mengendalikan aktivitas yang kompleks. memerlukan suatu alat kendali yang disebut pengendalian intern.

Pengendalian intern sangat penting bagi perusahaan, tidak hanya untuk mencapai hasil yang sangat diharapkan atas laba dan perkiraan pada masa yang akan datang, tapi juga untuk mencegah terjadinya pemborosan dan penyelewengan agar keefektifan usaha dapat dicapai.

Menurut Institute of Internal Auditors (1997: 80), tujuan utama dari pengendalian intern adalah:

1. The reliability and integrity of information.

2. Compliance with policies, plans, procedures, laws, regulations, and contacts.

3. The safeguarding of assets.

4. The economical and efficient use of resources.

5. The accomplishment of established objectives and goals for operations or programs.

Seorang auditor hendaknya mengevaluasi pengendalian intern dalam merencanakan dan melaksanakan suatu pemeriksaan sehingga dapat menentukan sifat, waktu, dan lingkup pengujian yang akan dilaksanakan hal ini berdasarkan standar pemeriksaan yang berbunyi, (SPAP, 1994):

“Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh dalam merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang dilakukan.”

Pemeriksaan intern merupakan bagian dari sistem pengendalian intern dan merupakan alat bantu bagi manajemen untuk mengetahui sejauh mana prosedur telah ditaati.


(25)

6

Menurut Arens, Elder, Beasly (2003, 732) mengemukakan pendapatnya mengenai pemeriksaan intern (internal auditing), yaitu:

“Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operation. It helps an organization accomplish its objective by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes”.

Dari uraian diatas jelaslah, bahwa pemeriksaan intern harus merupakan kegiatan yang independen, dan meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Pemeriksa intern bertugas memeriksa secara rutin apakah struktur pengendalian yang ada berjalan dengan semestinya. Hasil pengukuran dan penilaian ini disampaikan kepada manajemen dalam bentuk laporan yang memungkinkannya mengambil tindakan-tindakan yang dirasakan perlu atau tepat.

Pemeriksaan intern yang dilakukan oleh pihak manajemen selaku ”wakil” dan menjadi alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas, mendeteksi kesalahan dan menjamin ditaatinya peraturan yang berlaku. Disamping itu pemeriksaan intern merupakan salah satu pengawasan yang paling penting yang dapat digunakan untuk mengurangi kecurigaan pemilik.

Pemilik sangat berkepentingan dengan sumber daya dan aktivitas yang dipercayakannya kepada manajemen. Mereka mempercayakan sumber daya akan aktivitas perusahaan ini pada pihak lain tanpa merasa yakin bahwa sumber daya dan aktivitas ini akan digunakan dan dijalankan dengan benar. Salah satu aktivitas yang kerapkali dicurigai dilakukan tidak dengan semestinya adalah penjualan penagihan dengan kredit.


(26)

7

Pada dasarnya setiap perusahaan tidak terlepas dari kegiatan penjualan ini, baik secara tunai maupun secara kredit dari penjualan secara kredit ini akan timbul piutang. Penjualan secara kredit mempunyai resiko yang sangat tinggi karena dapat menimbulkan piutang tidak tertagih, jika konsumen lalai dalam membayar kredit yang telah disepakati. Mengingat penjualan merupakan salah satu tulang punggung dari banyak kegiatan perusahaan yang vital dan mengingat bahwa penjualan ini perlu dikendalikan dengan baik. Jika dikendalikan dengan baik, maka kecurigaan pemilik terhadap manajemen dapat diminimasikan. Untuk maksud itulah diperlukan adanya pengawasan terhadap aktivitas penjualan dan penagihan piutang ini.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, penulis menyajikan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut:

“Pemeriksaan intern berperan secara signifikan dalam menunjang keefektifan pengendalian intern atas penjualan dan penagihan piutang dagang”.

1.6Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data berdasarkan fakta - fakta yang tampak dalam perusahaan sehingga dapat diperoleh gambaran yang cukup jelas tentang objek yang diteliti untuk menarik simpulan dan memberikan saran yang memadai.


(27)

8

1.6.1 Metode yang Digunakan

Untuk mendapatkan data dan fakta sebagai bahan penelitian, baik berupa data primer maupun sekunder, penulis melakukan studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang untuk mengumpulkan data - data yang ada, kemudian diolah menjadi data untuk disajikan dan selanjutnya diadakan analisis sehingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan.

1.6.2Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Literature Study)

Penulis mempelajari literatur - literatur untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teori yang akan dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam melaksanakan penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Study)

Teknik penelitian ini dilakukan secara langsung pada PT. Jaya Glassindo Abadi untuk memperoleh data primer. Studi ini dilakukan melalui:

a. Observasi terhadap transaksi penjualan kredit yang dilakukan perusahaan pada saat penelitian.

b. Kuesioner, sebuah formulir yang didalamnya berisi serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan yang diharapkan untuk dijawab oleh responden. Sebagai pedoman dalam


(28)

9

pengumpulan data mengenai unsur - unsur pengendalian intern penjualan dan piutang usaha.

c. Wawancara atau interview, yaitu dengan berdialog atau berkomunikasi langsung dengan pejabat yang berhubungan dengan data penelitian yang diperlukan.

1.6.3 Operasional Variabel

Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi dua variabel berdasarkan judul penelitian itu sendiri menyatakan suatu hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel yang ada didalamnya. Variabel – variabel tersebut adalah:

1) Variabel independen atau variabel bebas

Variabel independen atau variabel bebas yang akan mempengaruhi atau menjadi penyebab variabel lain dan akan menyebabkan output atau hasil. Dalam skripsi ini yang menjadi variabel independen adalah pengaruh audit intern.

2) Variabel dependen atau variabel tidak bebas

Variabel dependen merupakan variabel yang tergantung atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam skripsi ini yang menjadi variabel dependen adalah pengendalian intern atas penjualan dan penagihan piutang dagang.

1.6.4 Teknik Pengembangan Instrumen

Yang dimaksud dengan instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk menghimpun data. Seperti telah disebutkan sebelumya bahwa


(29)

10

salah satu instrumen yang digunakan penulis untuk memperoleh data primer adalah kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu penyelidikan masalah yang dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa fomulir yang diajukan secara tertulis seperlunya. Kuesioner yang diajukan menggunakan daftar tertutup, dimana untuk pertanyaan dalam kuesioner tertutup kemungkinan jawaban yang sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban yang lain.

1.6.5 Analisa Data dan Hipotesa

Untuk menguji hipotesa penulis menggunakan analisis data, dimana data yang dinyatakan dengan statistik yang terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan serangkaian observasi pengukuran yang dinyatakan dalam angka - angka, sedangkan data kualitatif adalah serangkaian observasi dimana tiap observasi terdapat sampel atau populasi tergolong dalam satu kelas yang saling lepas dan kemungkinan tidak dapat dinyatakan dengan angka – angka. Rancangan analisis data dari pertanyaan - pertanyaan yang diajukan dan jawaban – jawaban yang diberikan adalah pertanyaan - pertanyaan yang disusun sedemikian rupa dan diajukan kepada pihak responden untuk berusaha mendorong atau memancing jawaban – jawaban yang dikehendaki.

Pengujian hipotesis dalam skripsi ini untuk menguji keandalan dan tingkat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun data yang akan diuji adalah jawaban kuesioner dari responden.


(30)

11

Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah berupa pernyataan tertutup. Dalam pertanyaan tertutup ini jawaban responden terbatas pada pilihan jawaban, yaitu :”Ya” , ”Netral” , dan ”Tidak”. Adapun poin yang ditetapkan:

o Ya = nilai 2

o Netral = nilai 1 o Tidak = nilai 0

Susunan rancangan analisa hipotesis ini adalah sebagai berikut : 1. Perhitungan test statistik

Untuk mengetahui tingkat kecermatan hubungan variabel x dan y, maka data analisis dalam pnelitian dilakukan dengan teknis analisa kolerasi. Nilai koefisien kolerasi berkisar -1 dan 1 (-1 < r < 1)

Bila r = 0 atau mendekati 0 , maka tidak ada hubungan antara variabel x dan variabel y atau hubungannya sangat lemah.

Bila r = 1 atau mendekati 1 , maka hubungan antara variabel x dan variabel y sangat kuat dan negative.

Bila r positif , maka koefisien kolerasi variabel x dan variabel y. Bila r negative , maka setiap kenaikan x diikuti dengan penurunan y dan sebaliknya , setiap kenaikan y diikuti dengan penurunan x.

2. Penetapan tingkat signifikan

Tingkat signifikan yang dapat digunakan ada 2, yaitu:

1. 0,05 untuk menunjukkan korelasi antara kedua variabel cukup nyata.


(31)

12

2. 0,01 untuk menunjukkan korelasi antara kedua variabel cukup sangat nyata.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tingkat signifikan 0,05 yang umum digunakan dalam penelitian ilmu – ilmu sosial.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian lapangan yang akan dilakukan oleh penulis adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan bahan bangunan dan elektrik yaitu PT Jaya Glassindo Abadi yang berlokasi di Jl. Riau No.23 PekanBaru. Sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober sampai selesai.


(32)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diambil simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengauditan internal yang diterapkan oleh PT Jaya Glassindo Abadi kurang independen karena adannya tugas yang rangkap, dimana General Manajer juga melakukan pengauditan internal. Walaupun selama ini hal tersebut belum menjadi masalah yang berarti bagi perusahaan, tetapi cepat atau lambat di masa yang akan datang perusahaan akan mendapatkan masalah akibat dari hal tersebut.

2. Pemeriksaan intern yang dilakukan perusahaan telah cukup memadai dengan didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut:

a.Struktur organisasi perusahaan yang disertai dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagian penjualan, bagian penerimaan kas, dan bagian pencatatan piutang.

b.Pemisahan fungsi antara fungsi penjualan, fungsi pemberi otorisasi kredit, fungsi pencatatan, fungsi penerimaan kas.

c.Adanya prosedur otoriasi yang memadai yaitu dengan diterapkannya kebijakan – kebijakan dan prosedur pelaksanaan dan pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan.


(33)

91

d.Adanya program pemeriksaan intern yang dirancang dan dibuat untuk menjadi acuan dan petunjuk agar pelaksanaan audit dapat berjalan secara efektif dan efisien.

e.Dilakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir tahun untuk meyakinkan kebenaran pencatatan persediaan.

f.Adanya peranan pemeriksaan intern yang meliputi fungsi compliance, fungsi verifikasi, dan fungsi evaluasi.

3. Pengendalian intern cukup efektif karena didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut:

a.Adanya laporan hasil pemeriksaan intern yang disampaikan kepada Direktur Utama dan dilakukan tindakan lanjutan. Merupakan kebijakan bagi keputusan yang akan diambil oleh manajemen.

b.Adanya praktek yang sehat dengan dilakukannya mutasi karyawan yang menjabat, serta adanya pemeriksaan secara mendadak pada bagian penjualan dan piutang usaha.

c.Adanya pegawai cakap artinya setiap bidang pekerjaan dilakukan oleh karyawan yang memiliki keahlian dalam bidangnya.

d.PT Jaya Glassindo Abadi menerapkan otorisasi secara umum yaitu bahwa manajemen menetapkan kebijakan penjualan yang dirumuskan untuk dilaksanakan di dalam organisasi.


(34)

92

4. Adanya pemberian kredit yang diotorisasi oleh bagian penjualan.

a. Ditetapkan jumlah kredit maksimum yang dapat diberikan kepada pelanggan.

b. Ditetapkan harga, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan.

Setelah dilakukan analisis ternyata audit intern terbukti berperan secara signifikan terhadap efektivitas dan efisiensi pengendalian intern penjualan dan piutang usaha.

5.2Saran

Selain faktor – faktor yang menunjang struktur pengendalian intern dan pelaksanaan audit intern di atas, terdapat beberapa kelemahan yang dapat dikemukakan:

1. Fungsi pemeriksaan intern hanya dijalankan oleh manajer akuntansi seorang.

2. Dalam temuan audit, perusahaan tidak menetapkan penyisihan piutang tak tertagih sehingga perkiraan piutang perusahaan dapat overstated dan hal tersebut akan menimbulkan salah dalam pengambilan keputusaan.

3. Bagian piutang tidak mengirimkan pernyataan saldo piutang (statement of account receivable) kepada langganan secara periodik. 4. Dokumen – dokumen yang ada tidak diberi nomor urut tercetak.


(35)

93

Adapun saran – saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan struktur pengendalian intern dan peranan pemeriksaan intern, yaitu:

1. Perusahaan sebaiknya memiliki internal auditor untuk melakukan pemeriksaan independen atas aktivitas dan kegiatan di dalam perusahaan, misalnya pemeriksaan atas kinerja, pemrosesan dan pencatatan transaksi penjualan, pemeriksaan atas laporan keuangan dan sebagainya. Internal auditor bertanggung jawab langsung kepada direktur perusahaan, dari segi penilaian hasilnya lebih obyektif dibandingkan dengan hasil pemeriksaan yang dijalankan oleh pihak yang memiliki perangkapan fungsi.

2. Perusahaan sebaiknya menetapkan penyisihan piutang tak tertagih supaya perkiraan piutang perusahaan tidak overstated sehingga akan meningkatkan tingkat kepercayaan atas pelaporan laporan keuangan. 3. Pengiriman pernyataan saldo piutang kepada setiap langganan

sebaiknya dikirim secara periodik. Hal ini dilakukan untuk diketahui langganan bahwa saldo sudah cocok (terjadinya piutang fiktif).

4. Dokumen – dokumen yang digunakan dalam perusahaan sebaiknya menggunakan nomor urut tercetak. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengendalian intern.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Vinjay Govindajaran. Management Control System. Tenth Edition. New York: MC Graw Hill, 2001.

Arens Alvin A.; Elder Randal J.; dan Beasley Mark S. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan, Jakarta: PT Indeks, 2003.

Arens Alvin A.; Elder Randal J.; dan Beasley Mark S. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan, Jakarta: PT Indeks, 2006.

Belkaoui, Ahmed, “Accounting Theory:Human Resource Accounting”, New York: Harcourt Brace Jovanisch Inc.,1981

Burgess W. Internal Auditing. New York: John Wiley and Sons, Inc, 2001. Brink, Victor Z. and Herbert Witt. Modern Internal Auditing. New York: John

Wiley and Sons, Inc, 2001.

Champion, Dean J., “Basic Statistic For Social Research”, Second Edition, New York: Mac Millan Publishing Co, 1981.

La Midjan, dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi Kedelapan, Bandung: Linggajay, 2001.

Messier, Jr., William F; Golver, Steven M; dan Prawit, Douglas F. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Munawir S. Auditing Modern. Buku kedua. Edisi pertama, 2005.

Tugiman, Hiro. Audit Internal. Bandung: Yayasan Pendidikan Internal Audit Institut, 2002.

Warren, Carls; Reeve, James M.; dan Fess, Philip E. Pengantar Akuntansi. Edisi dua puluh satu. Jakarta: Salemba Empat, 2005


(1)

Universitas Kristen Maranatha 12

2. 0,01 untuk menunjukkan korelasi antara kedua variabel cukup

sangat nyata.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tingkat signifikan 0,05

yang umum digunakan dalam penelitian ilmu – ilmu sosial.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian lapangan yang akan dilakukan oleh penulis adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan bahan bangunan dan elektrik yaitu PT

Jaya Glassindo Abadi yang berlokasi di Jl. Riau No.23 PekanBaru. Sedangkan


(2)

90 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diambil simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengauditan internal yang diterapkan oleh PT Jaya Glassindo Abadi kurang independen karena adannya tugas yang rangkap, dimana General Manajer juga melakukan pengauditan internal. Walaupun selama ini hal tersebut belum menjadi masalah yang berarti bagi perusahaan, tetapi cepat atau lambat di masa yang akan datang perusahaan akan mendapatkan masalah akibat dari hal tersebut.

2. Pemeriksaan intern yang dilakukan perusahaan telah cukup memadai dengan didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut:

a.Struktur organisasi perusahaan yang disertai dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagian penjualan, bagian penerimaan kas, dan bagian pencatatan piutang.

b.Pemisahan fungsi antara fungsi penjualan, fungsi pemberi otorisasi kredit, fungsi pencatatan, fungsi penerimaan kas.

c.Adanya prosedur otoriasi yang memadai yaitu dengan diterapkannya kebijakan – kebijakan dan prosedur pelaksanaan dan pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 91

d.Adanya program pemeriksaan intern yang dirancang dan dibuat untuk menjadi acuan dan petunjuk agar pelaksanaan audit dapat berjalan secara efektif dan efisien.

e.Dilakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir tahun untuk meyakinkan kebenaran pencatatan persediaan.

f.Adanya peranan pemeriksaan intern yang meliputi fungsi compliance, fungsi verifikasi, dan fungsi evaluasi.

3. Pengendalian intern cukup efektif karena didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut:

a.Adanya laporan hasil pemeriksaan intern yang disampaikan kepada Direktur Utama dan dilakukan tindakan lanjutan. Merupakan kebijakan bagi keputusan yang akan diambil oleh manajemen.

b.Adanya praktek yang sehat dengan dilakukannya mutasi karyawan yang menjabat, serta adanya pemeriksaan secara mendadak pada bagian penjualan dan piutang usaha.

c.Adanya pegawai cakap artinya setiap bidang pekerjaan dilakukan oleh karyawan yang memiliki keahlian dalam bidangnya.

d.PT Jaya Glassindo Abadi menerapkan otorisasi secara umum yaitu bahwa manajemen menetapkan kebijakan penjualan yang dirumuskan untuk dilaksanakan di dalam organisasi.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 4. Adanya pemberian kredit yang diotorisasi oleh bagian penjualan.

a. Ditetapkan jumlah kredit maksimum yang dapat diberikan kepada pelanggan.

b. Ditetapkan harga, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan.

Setelah dilakukan analisis ternyata audit intern terbukti berperan secara signifikan terhadap efektivitas dan efisiensi pengendalian intern penjualan dan piutang usaha.

5.2Saran

Selain faktor – faktor yang menunjang struktur pengendalian intern dan pelaksanaan audit intern di atas, terdapat beberapa kelemahan yang dapat dikemukakan:

1. Fungsi pemeriksaan intern hanya dijalankan oleh manajer akuntansi seorang.

2. Dalam temuan audit, perusahaan tidak menetapkan penyisihan piutang tak tertagih sehingga perkiraan piutang perusahaan dapat overstated dan hal tersebut akan menimbulkan salah dalam pengambilan keputusaan.

3. Bagian piutang tidak mengirimkan pernyataan saldo piutang (statement of account receivable) kepada langganan secara periodik. 4. Dokumen – dokumen yang ada tidak diberi nomor urut tercetak.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 93

Adapun saran – saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan struktur pengendalian intern dan peranan pemeriksaan intern, yaitu:

1. Perusahaan sebaiknya memiliki internal auditor untuk melakukan pemeriksaan independen atas aktivitas dan kegiatan di dalam perusahaan, misalnya pemeriksaan atas kinerja, pemrosesan dan pencatatan transaksi penjualan, pemeriksaan atas laporan keuangan dan sebagainya. Internal auditor bertanggung jawab langsung kepada direktur perusahaan, dari segi penilaian hasilnya lebih obyektif dibandingkan dengan hasil pemeriksaan yang dijalankan oleh pihak yang memiliki perangkapan fungsi.

2. Perusahaan sebaiknya menetapkan penyisihan piutang tak tertagih supaya perkiraan piutang perusahaan tidak overstated sehingga akan meningkatkan tingkat kepercayaan atas pelaporan laporan keuangan. 3. Pengiriman pernyataan saldo piutang kepada setiap langganan

sebaiknya dikirim secara periodik. Hal ini dilakukan untuk diketahui langganan bahwa saldo sudah cocok (terjadinya piutang fiktif).

4. Dokumen – dokumen yang digunakan dalam perusahaan sebaiknya menggunakan nomor urut tercetak. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengendalian intern.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 94

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Vinjay Govindajaran. Management Control System. Tenth Edition. New York: MC Graw Hill, 2001.

Arens Alvin A.; Elder Randal J.; dan Beasley Mark S. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan, Jakarta: PT Indeks, 2003.

Arens Alvin A.; Elder Randal J.; dan Beasley Mark S. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan, Jakarta: PT Indeks, 2006.

Belkaoui, Ahmed, “Accounting Theory:Human Resource Accounting”, New York: Harcourt Brace Jovanisch Inc.,1981

Burgess W. Internal Auditing. New York: John Wiley and Sons, Inc, 2001. Brink, Victor Z. and Herbert Witt. Modern Internal Auditing. New York: John

Wiley and Sons, Inc, 2001.

Champion, Dean J., “Basic Statistic For Social Research”, Second Edition, New York: Mac Millan Publishing Co, 1981.

La Midjan, dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi Kedelapan, Bandung: Linggajay, 2001.

Messier, Jr., William F; Golver, Steven M; dan Prawit, Douglas F. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Munawir S. Auditing Modern. Buku kedua. Edisi pertama, 2005.

Tugiman, Hiro. Audit Internal. Bandung: Yayasan Pendidikan Internal Audit Institut, 2002.

Warren, Carls; Reeve, James M.; dan Fess, Philip E. Pengantar Akuntansi. Edisi dua puluh satu. Jakarta: Salemba Empat, 2005