EKSPERIMENTASI METODE PENEMUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WERU TAHUN AJARAN 2008/ 2009.

EKSPERIMENTASI METODE PENEMUAN DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING DITINJAU DARI
AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WERU
TAHUN AJARAN 2008/ 2009

SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

ERWIN SETYANINGSIH
A 410 050 149

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju
mundurnya suatu bangsa. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan mutu pendidikan, karena dengan meningkatnya mutu
pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Untuk itu,
dunia pendidikan harus mendapatkan perhatian yang lebih besar dari
pemerintah, masyarakat maupun pelaku pendidikan yang terkait.
Tercapainya tujuan pendidikan sangat tergantung pada peran guru.
Tugas guru sebenarnya adalah tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga
mengajak mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa. Guru diharapkan
dapat menggunakan berbagai macam metode pembelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi dimana dia mengajar. Sampai saat ini, pendidikan
di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai
sumber utama pengetahuan, sehingga kurang memperhatikan kemampuan
siswa.
Guru harus menempatkan siswa sebagai pelaku belajar aktif untuk
menggali ilmu pengetahuan, dengan banyak membaca, aktif mencari, aktif
berbuat, aktif berdiskusi dengan sesama teman dan guru, aktif bertanya dan
menjawab, aktif mengamati, aktif berpikir kritis dan aktif mendemonstrasikan,

aktif

menyampaikan

pengetahuan

di

depan

teman-temannya

(Once

Kurniawan, 2007). Dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap
kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu
kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada
akhirnya akan membentuk ketrampilan hidup sebagai bekal hidup dan
penghidupannya.
Inti pokok dari pembelajaran adalah siswa yang belajar, dimana siswa

akan

mengalami

perubahan

dan

peningkatan

kemampuan.

Namun

kenyataannya di dalam pembelajaran yang dilakukan oleh siswa belum
menggambarkan kemampuan yang berarti. Kemampuan siswa dapat dilihat
dari minat siswa, keaktifan siswa, kreatifitas siswa, kemandirian siswa
maupun kemampuan siswa dalam pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, sering dijumpai berbagai
permasalahan. Banyak dijumpai siswa yang masih memiliki nilai rendah

dalam beberapa mata pelajaran, terutama mata pelajaran matematika. Prestasi
belajar matematika yang dicapai masih dibawah standar yang ditetapkan.
Permasalahan lain yang masih sering muncul adalah penggunaan metode
mengajar guru yang kurang tepat. Guru kurang bervariasi dalam mengajarkan
pelajaran matematika di sekolah. Bahkan tidak jarang dijumpai proses
pembelajaran matematika yang hanya berpusat pada guru.
Pembelajaran yang berpusat pada guru tersebut, dengan guru sebagai
penyampai materi atau penceramah dan siswa sebagai pendengar mempunyai
kelemahan yaitu siswa cenderung ramai, mengantuk, tidak ada siswa yang
mau bertanya, tidak mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan dari guru,

siswa yang aktif semakin aktif begitu sebaliknya siswa yang pasif akan
semakin pasif, suasana belajar menjadi kaku penuh dengan ketegangan yang
membuat peserta didik menjadi pasif, cepat bosan dan mengalami kelelahan.
Untuk itu guru hendaknya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan
menguasai berbagai cara atau

metode pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran dilakukan dengan berbagai variasi dan mengikutsertakan siswa,

sehingga siswa terhindar dari rasa bosan dan tumbuh sikap aktif, kreatif dan
inovatif.
Banyak metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk
aktif, kreatif dan inovatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu
alternatif metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran
Matematika adalah metode penemuan dengan tenik scaffolding. Dalam metode
ini, siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri.
Namun dalam proses pembelajaran ini siswa mendapat bantuan atau
bimbingan dari guru pada awal pembelajaran agar mereka lebih terarah
sehingga proses pelaksanaan pembelajaran maupun tujuan yang dicapai
terlaksana dengan baik. Bimbingan guru yang dimaksud adalah memberikan
bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan dan
berupa arahan tentang prosedur kerja yang perlu dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran (Ratumanan dalam Anwar Holil, 2008).
Keberhasilan pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru, tetapi juga dipengaruhi oleh aktivitas
siswa. Siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar di kelas dimungkinkan

memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
pasif. Hal ini dikarenakan siswa yang aktif akan mudah menerima pelajaran

yang diajarkan oleh guru.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan mencermati adanya
perbedaan prestasi belajar siswa antara metode penemuan dengan teknik
scaffolding dibandingkan metode konvensional pada siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Weru ditinjau dari aktivitas siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1.

Tidak semua materi pelajaran, cocok diajarkan dengan metode
ceramah atau konvensional.

2.

Hasil belajar matematika masih rendah.

3.


Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.

C. Pembatasan Masalah
Untuk

menghindari

meluasnya

permasalahan,

mempermudah

memahami masalah dan mempermudah penelitian, maka peneliti membatasi
permasalah sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode penemuan dengan
teknik scaffolding, dimana siswa belajar menemukan sendiri pola – pola

dan struktur matematika dengan diberi bantuan pada tahap awal, misalnya
diberi bantuan gambar.

2. Aktivitas siswa dalam penelitian ini dibatasi pada aktivitas siswa dalam
belajar matematika melalui kegiatan bertanya, mencatat, mendengarkan,
mengerjakan soal dan mempalajari kembali catatan matematika.
3. Prestasi belajar dalam penelitian ini dibatasi pada prestasi belajar
matematika dari hasil tes yang dilakukan pada akhir penelitian untuk kelas
eksperimen atau kelas kontrol.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari pembatasan masalah di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi balajar
matematika?
2. Apakah

ada

pengaruh

aktivitas


siswa

terhadap

prestasi

belajar

matematika?
3. Apakah ada interaksi antara metode pembelajaran dan aktivitas siswa
terhadap prestasi belajar matematika?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin penulis kemukakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran terhadap
prestasi belajar matematika.
2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas siswa terhadap prestasi belajar
matematika.

3. Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran dan aktivitas
siswa terhadap prestasi belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a

Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika dengan menerapkan metode penemuan
dengan teknik scaffolding.

b Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan metode penemuan dengan teknik scaffolding.
c

Bagi siswa, agar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika.


2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagi berikut:

a

Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam
menerapkan pembelajaran matematika melalui metode penemuan
dengan teknik scaffolding.

b Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan tentang alternatif
pembelajaran matematika untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
c

Bagi siswa, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung
mengenai adanya kebebasan dalam belajar matematika secara aktif,
kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai
perkembangan berfikirnya.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 19

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 PANTI TAHUN AJARAN 2011/2012

0 2 17

MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 23 58

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

1 30 55

ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH TEOREMA PHYTAGORAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAMPAK TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 10

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN POHON MATEMATIKA DENGAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGANTRU TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tul

0 0 14

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP N 2 TEMPURAN TAHUN AJARAN 20132014

0 0 12

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PANDAK TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 9 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN TGT DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

0 0 10