IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA SMP N 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO. Identifikasi Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Siswa SMP N 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA SMP N 2
KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.

ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Geografi

Diajukan Oleh :
AGUNG TRIYONO
A 610090007

Kepada :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
1


IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
2

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN
SUKOHARJO
Agung Triyono, A610090007, Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap bencana
banjir dan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa terhadap bencana bajir di SMP N 2
Kartasura. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, dengan
menggunakan siswa sebagai populasinya. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi

dan wawancara dan kuisioner. Pengujian data mnggunakan uji validitas, uji reabilitas dan uji
normalitas. Uji validitas menggunakan metode uji butir soal, uji reabilitas menggunakan metode
tes awal-akhir, serta uji normalitas dengan menggunakan metode kolmogrov smirnov. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) tingkat pengetahuan siswa terhadap bencana bajir di
SMP N 2 kartasura termauk dalam kategori siap bencana. Hal ini ditunjukkan dengan
prosentase siswa terhadap pengetahuan bencana banjir mencapai 48%.. 2) Kesiapsiagaan siswa
terhadap banjir di SMP N 2 Kartasura juga dapat dikatakan sangat siap, hal ini ditunjukkan
dengan adanya prosentase mencapai 42%. 3) Kebijakan dan panduan sekolah terhadap bencana
banjir di SMP N 2 Kartasura adalah kurang siaga bencana.
Kata kunci: Bencana, Pengetahuan Bencana Banjir, Kesiapsiagaan Bencana banjir

PENDAHULUAN
Negara kesatuan republik indonesia

terjadi di indonesia, hal ini terjadi karena

bertanggung jawab melindungi segenap

letak indonesia berada pada pertemuan tiga


bangsa indonesia dengan tujuan untuk

lempeng besar diantaranya adalah eurasia,

memberikan

terhadap

pasifik, dan indo australia. Selain ancaman

termasuk

bencana

kehidupan

perlindungan
dan

penghidupan


yang

ditimbulkan

dari

letak

perlindungan terhadap bencana. Hal ini

geografis, indonesia juga berpotensi bencana

terungkap
indonesia

mengingat
adalah

bahwa


negara

yang dapat merusak struktur dan infra

satu

negara

struktur serta sumber daya manusia yang ada

salah

kepulauan yang berada pada letak geografis,

di

geologis,

demografis


Indonesia dari segi demografi dan ekonomi

bencana. Banyak ancaman bencana yang

juga berpengaruh besar terhadap terjadinya

hidrologis,

dan

indonesia.

Kompleksitas

masyarakat

Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
1


IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
indonesia.

hujan. Aliran drainase yang tidak efektif

Penggundulan hutan, pengkikisan daerah

juga sangat mempengaruhi terjadinya banjir

perbukitan, pembakaran hutan, pengrusakan

kota. Pada umumnya lahan kosong yang ada

lingkungan, pembuangan sampah secara

diperkotaan

tidak teratur merupakan berbagai penyebab


gedung, perumahan, jalan, tempat parkir dan

bencana diantaranya adalah bencana banjir.

lain sebagainya sehingga daerah resapan air

bencana

yang

ada

di

Menurut Krishna S. Pribadi,2008

atau

aliran


berubah

menjadi

drainase

sangat

rumah,

terganggu

banjir adalah suatu kejadian saat air

sehingga terjadilah banjir. Khususnya di

menggenangi daerah yang biasanya tidak

lokasi sekitar SMP N 2 Kartasura aliran


digenangi air dalam selang waktu tertentu.

drainase yang seharusnya menuju kesungai

Selain itu banjir menurut Preparadnes

kini menuju ke aliran drainase sebelah

assessment tools for indnesia menyatakan

selatan yang kapasitas aliran airnya lebih

bahwa banjir terjadi karena adanya faktr

kecil dari pada kapasitas yang ada di sungai

hujan, faktor hancurnya retensi daerah aliran

sebelah utara SMP N 2 Kartasura.


sungai,

faktor

pembangunan

kesalahan
alur

Banyaknya kerugian yang terjadi

perencanaan

sungai,

faktor

pada

saat

terjadinya

banjir

sangat

pendangkalan sungai, dan faktor kesalahan

mempengaruhi pada semua aspek kehidupan

tata wilayah serta pembangunan sarana

baik

prasarana. Banjir biasanya terjadi saat aliran

termasuk mengganggu aktifitas kegiatan

air

dapat

belajar mengajar. Bencana merupakan gejala

ditampung dalam sungai, danau, drainase,

alam yang tidak dapat dicegah namun dapat

rawa dan lain sebagainya. Banjir disebut

diperkecil tingkat resiko bencananya. Hal ini

pula

dapat

melebihi

sebagai

volume

suatu

air

yang

keadaan

aliran

ekonomi,

sosial

dilakukan

atau

dengan

yang

lain

menggunakan

permukaan yang relatif tinggi dan tidak

pengetahuan pendidikan tentang pentingnya

tertampung lagi oleh alur sungai atau saluran

penanganan

drainase.

bencana banjir. Kapasitas masyarakat yang

resiko

bencana

khususnya

Menurut Krishna S. Pribadi, 2008

mempunyai tingkat pengetahuan pendidikan

banjir kota adalah banjir yang terjadi di

penanganan resiko bencana yang tinggi

wilayah perkotaan. Banjir perkotaan terjadi

maka dapat di simpulkan bahwa tingkat

karena berkurangnya lahan kosong yang

resiko

dapat berfungsi sebagai daerah penyerap air

berkurang.

bencana

yang

Banyak

terjadi
masyarakat

semakin
yang

Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
2

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
belummengetahui pentinggnya penanganan

secara pengetahuan ataupun secara sikap.

tentang resiko bencana baik yang ada di

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan

dunia pendidikan atau dunia non pendidikan.

penyuluhan atau pembelajaran kepada siswa

Sekolah yang mempunyai tingkat resiko

tentang penanggulangan bencana banjir.

bencana sebaiknya warga sekolah yang ada

Cara yang dilakukan untuk mengetahui

mempunyai

penanganan

tingkat pengetahuan siswa terhadap bencana

terhadap bencana yang tinggi. Selain itu

banjir dapat dilakukan dengan melakukan

fasilitas sekolah juga diharapkan mampu

identifikasi tentang bencana banjir. Dalam

menangani kejadian banjir jika suatu saat

identifikasi itu nantinya siswa diharapkan

terjadi. Kondisi sekolah atau tata sekolah

memberikan

diharapkan mampu memberi

tentang siaga bencana baik dalam wujud

Dampak positif bagi warga sekolah agar

kuisioner ataupun angket yang telah di

sadar terhadap bencana banjir.

sediakan

pengetahuan

Pengetahuan

tentang

penanggulangan bencana banjir sebaiknya

informasi

untuk

kepada

peneliti

mengetahui

tingkat

kesiapsiagaan bencana banjir yang ada di
sekolah.

diketahui oleh siswa secara menyeluruh baik
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Data pada peneliti ini adalah penyebaran
angket

atau

kuisioner,

observasi

maupun tulisan lain yang diterbitkan

dan

secara umum yang berkenan dengan

dokumentasi. Apabila dilakukan interaksi

topic

dengan

wawancara

geografi, teknik ini digunakan untuk

mendalam dan observasi pada latar, dimana

pengambilandata sekunder. Data yang

fenomena

tersebut

disamping

itu

subyek

melalui

untuk

penelitian

pendidikan

melek

berlangsung

dan

didapat adalah teori-teori maupun yang

melengkapi

data

digunakan

diperlukan dokumentasi (tentang bahanbahan yang ditulis oleh atau tentang

sebagai

acuan

kerangka

pemikiran penelitian.
b. Kuisioner (angket)

subyek).

Metode ini digunakan untuk mengukur

a. Studi Pustaka

terhadap

melek

geografi

terhadap

Studi perpustakaan dilakukan untuk

karakteristik bencana banjir serta media

membacadalam bentuk buku, majalah

yang didapat selain di sekolah dan

Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
3

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
pengetahuan

mengenai

lingkungan

sehingga dengan melihat pemahaman
masing

masing

individu

1. Pengetahuan siswa dalam
menghadapi bencana banjir

dengan

Berdasarkan hasil

tabulasi

menggunakan kuisioner dapat dilihat

yang dilakukan maka diperoleh skor

realistis

tertinggi 100 dan skor terendah 0.

dalam

kemampuan

melek

geografi

Dan nilai standart deviasi (SD)

c. Dokumentasi
Dokumentasi

adalah
pengambilan

gambar

dengan

hasil
interval

pengelompokan
yang

dilakukan

maupun data yang digunakan untuk

terhadap data pengetahuan siswa

memperkuat hasil dari observasi atau

terhadap bencana dipaparkan pada

kuisioner. Dokumentasi digunakan juga

histogram

sebagai

siswa terhadap bencana banjir maka

pembukti

kebenaran

yang

diambil daerah penelitian.

dapat

d. Wawancara

gambar

Pengetahuan

disimpulkan

bahwa

pengetahuan siswa atau frekuensi

Pengambilan data dengan wawancara

yang tertinggi terletak pada interval

berguna untuk mengetahui hal-hal apa

65 – 79

saja

yang

sudah

dilakukan

untuk

mengetahui faktor strategis yang lain

Gambar 3. Histogram Pengetahuan
Siswa Terhadap Bencana Banjir.

yang tidak tertulis atau hal-hal yang
ditunjukkan

pihak

sekolah

dalam
Frekuensi

mendukung melek geografi

C. HASIL
Data

tersebut

diperoleh

dengan

PENGETAHUAN SISWA
TERHADAP…
60
40
20
0
0 - 39 40 - 54 55 - 64 65 - 79 80 100

menggunakan kuisioner yang diisi oleh

Interval

responden yaitu para siswa SMP N 2
Kartasura. Data yang digunakan kualitatif
dankuantitatif.

Sumber: Olah data primer
Jadi dengan demikian jika dilihat dari
tingkatan kesiapsiagaan yang terdapat
dilipiunesco
siswa

tingkat

terhadap

pengetahuan

bencaa

banjir

digolongkan dalam kriteria siap dalam
Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
4

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
menghadapi
berdasarkan

bencana
pengetahuan

banjir
terhadap

bencana banjir.

100. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sikap siswa dalam menghadapi
bahwa sikap siswa dalam menghadapi

2. Sikap siswa dalam menghadapi bencana
banjir

bencana banjir di SMP negeri 2 Kartasura
adalah sangat siap. Dari tabulasi atau

Berdasarkan hasil tabulasi yang

histogram gambar 4diatas dapat dilihat

dilakukan maka diperoleh skor tertinggi

frekuensi yang paling rendah terdapat

100 dan skor terendah 55. Dan nilai

pada

standart

sedangkan

deviasi

(SD)

adalah.Hasil

interval

pertama

frekuensi

dan

yang

kedua
tertinggi

pengelompokan dengan interval yang

terdapat pada interval 80 – 100. Dengan

dilakukan terhadap data pengetahuan

demikian dapat disimpulkan bahwa sikap

siswa terhadap bencana dipaparkan

siswa dalam menghadapi bencana banjir

pada table 2.

di SMP negeri 2 Kartasura adalah sangat

Untuk lebih jelasnya tabel 4 maka penulis

siap.

sajikan dalam bentuk histogram sebagai
berikut

D. KESIMPULAN

frekuensi

SIKAP SISWA DALAM
MENGHADAPI
BENCANA

Pembahasan analisis data yang
dibahas pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa:

50

1. Pengetahuan siswa terhadap bencana
banjir
Setelah melakukan analisis

0
0 - 39 40 - 54 55 - 64 65 - 79 80 100
interval

Sumber: Olah data primer
Dari tabulasi atau histogram gambar
4diatas dapat dilihat frekuensi yang
paling rendah terdapat pada interval
pertama dan kedua sedangkan frekuensi
yang tertinggi terdapat pada interval 80 –

data serta melewati beberapa proses
maka

hasil

pengetahuan

siswa

terhadap bencana banjir di SMP N 2
Kartasura adalah sebagai berikut.
Pada interval 0 – 39 atau dalam
kategori belum siap ada 10% siswa,
interval 40 – 54 atau dalam kategori
kurang siap ada 14% siswa, interval
55 – 64 atau dalam kategori hampir

Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
5

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
siap ada 23% siswa, interval 65 – 79

dalam

atau dalam kategori siap ada 48%

bencana.Hal

siswa, interval 80 – 100 atau dalam

dengan temuan dilapangan yang

kategori sangat siap ada 5% siswa.

menyebutkan bahwa sikap siswa

Dengan

dapat

dalam menghadapi bencana sudah

tingkat

mengerti, salah satu contoh siswa

pengetahuan siswa terhadap bencana

membuang sampah pada tempatnya

banjir di SMP N 2 Kartasura adalah

dan lain sebagainya.

demikian

disimpulkan

termasuk

maka

bahwa

kategori
ini

sangat
juga

Setelah

kategorisiapbencana.Hal

siap

didukung

melakukan

ini didukung dengan adanya temuan

pengelompokan serta analisis data

dilapangan yang mendukung tentang

dari masing-masing variabel maka

pengetahuan siswa tentang bencana

dari variabel pertama yang dibahas

banjir

dalam

yaitu

siswa

mengetahui

tentang pengetahuan banjir.
2. Sikap siswa terhadap bencana banjir

penelitian

Pengetahuan

dan

ini

yaitu

sikap

siswa

terhadap resiko bencana banjir di

Setelah melakukan analisis

SMP N 2 Kartasura, maka dapat

data serta beberapa proses maka hasil

disimpulkan bahwa para siswa siap

sikap siswa terhadap bencana banjir

bencana dengan perolehan frekuensi

adalah sebagai berikut. Pada interval

sebanyak

54%.

0 – 39 atau dalam kategori belum

didukung

dengan

siap ada 0% siswa, interval 40 – 54

berikut. Interval 0 – 39 ada 0%

atau dalam kategori kurang siap ada

siswa, interval 40 – 54 ada 9% siswa,

0% siswa, interval 55 – 64 atau

interval 55 – 64 ada 17% siswa,

dalam kategori hampir siap ada 20%

interval 65 -79 ada 54% siswa,

siswa, interval 65 – 79 atau dalam

interval 80 – 100 ada 20% siswa.

kategori siap ada 38% siswa, interval

Dengan demikian frekuensi 54%

80 – 100 atau dalam kategori siap

menjadi nilai tertinggi dari yang

ada 42% siswa. Dengan demikian

lainnya sehingga menjadi hasil dari

maka dapat disimpulkan bahwa sikap

variabel ini. Variabel ini didapat dari

siswa terhadap bencana banjir di

penggabungan antara pengetahuan

Hal

ini

juga

adanya

data

SMP N 2 Kartasura adalah termasuk
Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
6

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
dan sikap siswa terhadap bencana

banjir. Dengan adanya nilai tersebut

banjir.

maka

3. Kebijakan dan Panduan sekolah

diimplikasikan

klasifikasi

kedalam

kesiapsiagaan

maka

termasuk dalam kategori kurang

terhadap bencana banjir
Kebijakan dan peraturan yang

siagabencana.Hal ini juga dilihat

telah diteliti di SMP N 2 Kartasura

dari data yang diperoleh dilapangan

dengan

yang

menggunakan

beberapa

menunjukkan

kurangnya

teknik pengambilan data serta proses

antisipasi bencana yang diwujudkan

analisis data maka dapat disimpulkan

dalam bentuk tulisan atau yang

bahwa SMP N 2 Kartasura memiliki

lainnya. Kebijakan dan panduan

nilai 50% tentang kebijakan serta

sekolah terhadap bencana hanya

panduan sekolah terhadap bencana

sekedar wacana yang tak terealisasi.

Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
7

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA
SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
DAFTAR PUSTAKA

Herdiansyah, haris. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Salemba Humanika.
Ibal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta. Ghalia
Indonesia.
Irawan , Soehartono. 2008. Metode Penelitian sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya

JC Gaillard, Ben Wisner. 2012. The Routledge Hardbook of Hazard and Disaster Risk reduction.
Routledge
Krishna, S Pribadi, Engkon K. Kertapati, Diah Kusumastuti, Hamzah Latief,Hendra Grandis,
Eng Imam A. Sadisun, Soebagiyo Soekarnen, Harman Ajiwibowo, Retno Dwi S, Ayu
Krishna Juliawati, Farah Mulyasari, Novya Ekawati, Bayu Novianto. 2008. Pendidikan
Siaga Bencana. Bandung:Institut Teknologi Bandung.
Muh Pabundu Tika. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Mustofa, bisri. 2010. Kamus Lengkap Geografi. Yogyakarta: Panji Pustaka
Nick Carter. 1991. Lipi Unesco. 2006

Sugeng Tri Utomo, Deputi Kesiapsiagaan dan Pengurangan Resiko Bencana Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarwoto, otto. 2009. Analis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Suyono, Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Undang-undang republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007.2007. Penanggulangan Bencana.
Jakarta

Agung Triyono, Pendidikan Geografi 2009, FKIP UMS
8

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII TERHADAP BENCANABANJIR DI SMP N 2 GROGOL Kesiapsiagaan Siswa Kelas Viii Terhadap Bencana Banjir di SMP N 2 Grogol Kecamatan Grogolka Bupaten Sukoharjo.

0 7 20

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMP N 2 GROGOL Kesiapsiagaan Siswa Kelas Viii Terhadap Bencana Banjir di SMP N 2 Grogol Kecamatan Grogolka Bupaten Sukoharjo.

0 2 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Siswa Kelas Viii Terhadap Bencana Banjir di SMP N 2 Grogol Kecamatan Grogolka Bupaten Sukoharjo.

0 5 5

KESIAPSIAGAAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

0 1 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

0 1 7

BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Bentuk Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 1 15

PENDAHULUAN Bentuk Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 2 8

BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Bentuk Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 1 11

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA SMP N 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO. Identifikasi Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Siswa SMP N 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

PENDAHULUAN Identifikasi Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Siswa SMP N 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 11