Distribusi dan Diferensiasi Karakter Morfologi lkan Baung (Hemibagrus velox Tan et Ng: Bagridae) pada Beberapa Sungai dan Danau di Sumatera Barat.
N
I}ISTRIBUSI I}AI\[ DITERENSIASI KARAKTER MORFOLOGI
rKAI\i BAUI{G (Eemihagrus veloxTan etNg: BAGRTDAE)
PADA BEBERAPA SUNGAI DAN OANAU
I}I SUMATERA BARAT
TESIS
Oleh:
PUTRA SA}ITOSO
t)6 208 071
rfiltra#+
PROGRAM PASCASARJANA
UNTYtrRSITAS ANDALAS
2008
Distribusi dan Diferensiasi Karakter Morforogi lkan Baun g (Hemibogrus
velox'lan c/ Ng: Bagridae) pada Beberapa Sungai
dan Danau di Sumatcra Barat
. Oleh: Putra Santoso
(Dibawah Bimbingan Syaifullah dan Djong Hon'ljong)
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas yang terkenal karena
kekayaan hayatinya baik flora maupun fauna yang diindikasikan dengan
banyaknya penemuan spesies baru terutama dari kelompok ikan (pisces) dan salah
saturtya adalah H. velox Tan et Ng. Spesies tersebut dianggap sebagai endemis
Pulau Sumatera yang masih bersifat alami sehingga dapat digunakan sebagai
hewan contoh untuk mempelajari pengaruh perbedaan ekotipik pada berbagai
ekosistem akuatis terhadap mekanisme diferensiasi spesies seca.ra simpatrik dan
allopatrik.
H. velox banyak ditemukan di berbagai ekosistem akuatis seperti sungai
dan danau, termasuk juga di Sumatera Barat yang memiliki beberapa ekosistem
akuatis dengan kondisi ekotipik yang berbeda dari berbagai aspek yang diduga
dapat memicu distribusi dan diferensiasi karakter morfologi yang spesifik dan
dapat ditelaah dengan pendekatan fenetik. Oleh sebab itu dilakukanlah penelitian
mengenai distribusi dan diferensiasi karakter morfolo gtr H. velox pada beberapa
sungai dan danau
di
Surnatera Barat yang bertujuan untuk rnengetahui
distribusinya" kekerabatan fenetik antar populasi, dan untuk mengidentifikasi
karakter-karakler morfologi yang memperlihatkan variasi dan diferensiasi secara
signifikan antar populasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.
PENDAHULUAN
l. I Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas yang terkenal karena
kekayaan hayatinya baik flora maupun fauna. Hal tersebut dibuktikan dengan
banyaknya spesies organisme yang ditemukan pada berbagai wilayah clengan
karakter yang khas. Salah satu kekayaan hayati Indonesia yang sangat potensial
adalah dari kelompok ikan (Pisces) yang hingga saat
ini belum tereksplorasi
secara komprehensif sehingga hampir setiap tahunnya masih ditemukan spesiesspesies baru dari berbagai wilayah dengan karakter
yang unik (Kotelat et al.,
19e3).
Salah satu spesies ikan yang tergolong baru ditemukan dan dideskripsikan
tersebut adalah Hemibagrus velox Tan e/ Ng. Secara taksonomi spesies tersebut
termasuk kedalam famili Bagridae, ordo Siluriformes (Catfish) yang sebelumnya
dideskripsikan sebagai Mystus planiceps. Hasil telaah yang dilakukan
oleh Tan
and Ng (2000) memperlihatkan adanya perbedaan dengan M. planiceps berupa
papila genital pada jantan yang lebih panjang, formasi duri-duri sirip dorsal yang
tidak beraturan, bagian atas sirip kaudal lebih meruncing, jumlah ruas vertebrae
50-51, dan jari-jari brachiostegal berjumlah 10- I I .
Berdasarkan hasil kajian dari aspek distribusinya,
H. velox
dengan
karakter spesifiknya tersebut dianggap sebagai spesies endemis pulau Sumatera
karena belum pernah ditemukan di pulau-pulau lain di Indonesia maupun di
wilayah-wilayah yang lebih luas
di Asia. Di sumater4
spesies tersebut
diten[rkan di beberapa lokasi yaitu di Danau Ranau (Sumatera Selatan), Danau
fl'
Kerinci dan Sungai Penuh, Kerinci (.Iambi), Deli Serdang, Sungai seruai dan
Sungai Ular (Sumatera Utara), Sungai Gangsal (Riau) serta Danau Singkarak cli
Sumatera Barat (Tan and Ng, 2000; Brands, 2007).
Berdasarkan distribusinya yang menempati ekosistem sungai maupun
danau tersebut,
H. velox masih bersifat naturalis dan belum terintervensi oleh
manusia pada skala yang signifikan. Menurut
Mo (1991) kebanyakan
spesies
Bagridae sangat jataog dibudidayakan secara intensif oleh masyarakat sehingga
dapat digunakan sebagai hewan contoh untuk mempelajari pengaruh perbedaan
ekotipik pada berbagai ekosistem akuatis di sungai dan danau. Rosenweig (1995)
menyatakan bahwa spesies yang alami tersebut
juga sangat cocok untuk
mempelajari mekanisme diferensiasi spesies secara simpatrik dan allopatrik.
H. velox banyak ditemukan di berbagai ekosistem akuatis seperti sungai
dan danau, termasuk juga
di Sumatera Barat yang memiliki dua danau utama yaitu
Maninjau dan Singkarak serta sungai-sungai dengan kondisi ekotipik yang
berbeda dari berbagai aspek seperti kedalaman, kuat arus, elevasi tempat, tingkat
polusi, tipe dan intensitas antropogenik
di
sekelilingnya (Lehmusluoto and
Machbub, 1997). Perbedaan ekotipik tersebut diduga dapat memicu spesifikasi
distribusi dan diferensiasi karakter morfologi antar populasi H. velox. Hal tersebut
dapat terjadi melalui mekanisme isolasi antar populasi dan perbedaan tekanan
faktor lingkungan terhadap spesies sehingga populasi yang hidup pada ekotifik
yang berbeda akan memperlihatkan variasi dan diferensiasi karakter yang
berlainan. Variasi dan diferensiasi tersebut merupakan cikal bakal dari rangkaian
mekanisme perubahan menuju ke arah spesiasi (stiassny and Meyer,1999).
r#
ii'
Variasi dan diferensiasi karakler spesies yang muncul karena berbagai
mekanisme spesifik tersebut dapat ditelaah dengan beberapa pendekatan dan salah
satunya adalah melalui studi fenetik. Analisis fenetik menitikberatkan kepada
aspek karakter fenotip spesies yang merupakan manifestasi dari interaksi antara
faktor genotip dan lingkungan (Klingenberg and Ekau, 1996). Hasil analisis akan
dapat mendeskripsikan ada atau tidaknya signifikansi variasi dan diferensiasi
spesies berdasarkan karakter morfologinya
dan selanjubrya dapat
pula
digabungkan dengan data molekuler (genetik) sehingga bisa mengungkap ada
atau tidaknya plastisitas, radiasi adaptif dan kekerabatan antar populasi
(Hillis and
Wiens,2000).
Analisis variasi dan diferensiasi karakler morfologi yang mendalam pada
famili Bagridae masih sangat terbatas dan khusus untuk H. velox belum ada sama
sekali. Salah satu analisis yang telah dilakukan terhadap kelompok Bagridae di
Sumatera adalah morfometrik komparatif H. nemunrs oleh Dodson et al. (1995) di
Sungai Batang
Hari (Jambi) dan Sungai Musi
(Sumatera Selatan) yang
memperlihatkan adanya diferensiasi morfologi yang signifikan antar populasi dari
kedua sungai tersebut.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka sangat penting untuk
dilakukannya penelitian mengenai distribusi dan diferensiasi karakter morfologi
H. velox pada beberapa sungai dan danau di Sumatera Barat- Kajian tersebut
diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi berharga tentang
biodiversitas ikan dan upaya konservasi fauna air tawar
khususnya dan di Indonesia umumnya.
ff'
di
Sumatera Barat
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka ada beberapa perrnasalahan
yang akan dikaji melalui penelitian ini yaitu
1.
:
Bagaimanakah distribusi H. velox pada beberapa sungai dan danau di
Sumatera Barat?
2'
Bagaimanakah kekerabatan fenetik antar populasi yang simpatrik dan
allopatrik pada H. velox dt Sumatera Barat?
3.
Karakter morfiologi apa saja yang memperlihatkan diferensiasi secara
signifikan antar populasi dari spesies tersebut?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian tentang distribusi dan diferensiasi karakter morfologi
bertujuan untuk
1-
H. velox ini
:
Mengetahui distribusinyapadabeberapa sungai dan danau di Sumatera
Barat.
2-
Mengetahui kekerabatan fenetik dari masing-masing populasi H. velox
yang simpatrik dan allopatrik pada beberapa sungai dan danau di
Sumatera Barat.
3'
Mengidentifikasi karakter-karakter morfologi yang memperlihatkan
variasi dan diferensiasi secara signifikan antar populasi.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
l.
Tersedianya data
distribusi dan fenetik
:
spesies ikan yang penting
sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam perumusan strategi
konservasi biodiversitas fauna air tawar.
V. KESIMPT]LAN DAN SARAN
5.
I Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang distribusi dan diferensiasi karak*er morfologi
ikan baung (H. velox) pada beberapa sungai dan danau di Sumatera Barat yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Distribusi H. velox di
Sumatera Barat meliputi sungai dan danau yang
bermuara ke pantai timur Sumatera (empat populasi simpatrik
di Singkarak)
dan yang bermuara ke pantai barat Sumatera (satu populasi di Maninjau, satu
populasi
di
Sungai Tarok Kayu Tanam, dan lima populasi simpatrik di
komplek Batang Sianok Matur).
2.
Kekerabatan fenetik antar populasi ,[L velox memperlihatkan pemisahan antara
populasi sungai dan danau baik secara simpatrik maupun allopatrik dimana
kelompok (cluster) pertama terdiri atas populasi simpatrik Singkarak,
kelompok (cluster) kedua terdiri atas populasi simpatrik di komplek Batang
Sianok, dan kelompok (cluster) Sungai Tarok dan Danau Maninjau merupakan
kelompok yang terpisah paling jauh.
3.
Populasi allopatrik antar danau dengan tingkat variasi dan diferensaisi
karakler morfologi tertinggi adalah antara populasi Danau Maninjau dengan
Danau Singkarak di Sumpur, sedangkan untuk populasi allopatrik antar sungai
adalah antara Sungai Sianok Hulu dengan Batang Ombilin.
4.
Karakter morfologi yang rnemperlihatkan diferensiasi signifrkan meliputi
panjang sungut (PSBI, PSB2, PSM), jarak antar sirip (T10,
Tl5, T25, dan
DAFTAR PUSTAKA
Alloway, B. V., A. Pribadi, J.A. Westgate, M. Bird, L. K. Fifield, A. Hogg, I.
Smith. 2004. Correspondence Between Glass-FT and 14C Ages of Silicic
Pyroclastic Flow Deposits Sourced From Maninjau Calder4 West-Central
Sumatra. Earth and Planetary Science Letters VoL 227 (lssaes 1-2). l2l133
Bailey, K. M. 1997. Structural Dynamics and Ecology of Flatfish Populations.
Sea Research Vol. 37 : 269-230
J
Bernatchez,L., J. A. vuorinen, R.A. Bodaly, J.J. Dodson.1996. Genetic Evidence
for Reproductive Isolation and Multiple Origns of Sympatric Trophic
Ecotypes of Whitefish (Coregonus). Evolution (50): 624-635
Berra, T. M. 2001. Freshwater Fishes Distribution. Academic Press. San Diego.
Bisby, F.A., Y.R. Roskov, M.A. Ruggiero, T.M. orrell, L.E. pagrinawan, p.w.
Brewer, N. Bailly, J. van Hertum. 2007 - species 2000 & ITIS catalogue of
Life: 2A07 Annual ChecHist. Species 2000 Reading. U.K.
Bookstein, F. L. 1982. Foundation of Morphometrics. Ann. Rev. Ecol. syst. (13):
45r-47A
Brands, S. J. 2007. The Tmonomicon 1989-2006. Universal Taxonomic Services.
Amsterdam, The Netherlands.
cailiet, G. M., s. Love and A. w. Ebeling.1996. Fishes: A Fietd and Monual on
Their Structure, Identification and Natural History. Waveland Press, Inc.
USA New York.
cavalcanti, M. J., L. R. Monteiro, and p.R.D. Lopes. 1999. Landmark-based
Morphometric Analysis in Selected Species of Serranid Fishes
(Perciformes : Teleoste i). Zo o I o gi c al Studi e s 3 8(3 : 297 -294
)
Chakrabarty, P., and H.H. Ng. 2005. The Identity of Catfishes Identified as
Mystus cavasius (Hamilton, ls22) (Teleostei: Bagridae), with a
Description of a New species from Myanmar. zootma (1093): 1..2a
N. R. 1996. Monitoring and Inventorying Biodiversity: Collections,
Data and rraining. In F. D.castri and T. younes (eds). Biodiversity,
science and Development: Towards s New partnership. cAB
Chalmers,
International. New Delhi.
I}ISTRIBUSI I}AI\[ DITERENSIASI KARAKTER MORFOLOGI
rKAI\i BAUI{G (Eemihagrus veloxTan etNg: BAGRTDAE)
PADA BEBERAPA SUNGAI DAN OANAU
I}I SUMATERA BARAT
TESIS
Oleh:
PUTRA SA}ITOSO
t)6 208 071
rfiltra#+
PROGRAM PASCASARJANA
UNTYtrRSITAS ANDALAS
2008
Distribusi dan Diferensiasi Karakter Morforogi lkan Baun g (Hemibogrus
velox'lan c/ Ng: Bagridae) pada Beberapa Sungai
dan Danau di Sumatcra Barat
. Oleh: Putra Santoso
(Dibawah Bimbingan Syaifullah dan Djong Hon'ljong)
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas yang terkenal karena
kekayaan hayatinya baik flora maupun fauna yang diindikasikan dengan
banyaknya penemuan spesies baru terutama dari kelompok ikan (pisces) dan salah
saturtya adalah H. velox Tan et Ng. Spesies tersebut dianggap sebagai endemis
Pulau Sumatera yang masih bersifat alami sehingga dapat digunakan sebagai
hewan contoh untuk mempelajari pengaruh perbedaan ekotipik pada berbagai
ekosistem akuatis terhadap mekanisme diferensiasi spesies seca.ra simpatrik dan
allopatrik.
H. velox banyak ditemukan di berbagai ekosistem akuatis seperti sungai
dan danau, termasuk juga di Sumatera Barat yang memiliki beberapa ekosistem
akuatis dengan kondisi ekotipik yang berbeda dari berbagai aspek yang diduga
dapat memicu distribusi dan diferensiasi karakter morfologi yang spesifik dan
dapat ditelaah dengan pendekatan fenetik. Oleh sebab itu dilakukanlah penelitian
mengenai distribusi dan diferensiasi karakter morfolo gtr H. velox pada beberapa
sungai dan danau
di
Surnatera Barat yang bertujuan untuk rnengetahui
distribusinya" kekerabatan fenetik antar populasi, dan untuk mengidentifikasi
karakter-karakler morfologi yang memperlihatkan variasi dan diferensiasi secara
signifikan antar populasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.
PENDAHULUAN
l. I Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas yang terkenal karena
kekayaan hayatinya baik flora maupun fauna. Hal tersebut dibuktikan dengan
banyaknya spesies organisme yang ditemukan pada berbagai wilayah clengan
karakter yang khas. Salah satu kekayaan hayati Indonesia yang sangat potensial
adalah dari kelompok ikan (Pisces) yang hingga saat
ini belum tereksplorasi
secara komprehensif sehingga hampir setiap tahunnya masih ditemukan spesiesspesies baru dari berbagai wilayah dengan karakter
yang unik (Kotelat et al.,
19e3).
Salah satu spesies ikan yang tergolong baru ditemukan dan dideskripsikan
tersebut adalah Hemibagrus velox Tan e/ Ng. Secara taksonomi spesies tersebut
termasuk kedalam famili Bagridae, ordo Siluriformes (Catfish) yang sebelumnya
dideskripsikan sebagai Mystus planiceps. Hasil telaah yang dilakukan
oleh Tan
and Ng (2000) memperlihatkan adanya perbedaan dengan M. planiceps berupa
papila genital pada jantan yang lebih panjang, formasi duri-duri sirip dorsal yang
tidak beraturan, bagian atas sirip kaudal lebih meruncing, jumlah ruas vertebrae
50-51, dan jari-jari brachiostegal berjumlah 10- I I .
Berdasarkan hasil kajian dari aspek distribusinya,
H. velox
dengan
karakter spesifiknya tersebut dianggap sebagai spesies endemis pulau Sumatera
karena belum pernah ditemukan di pulau-pulau lain di Indonesia maupun di
wilayah-wilayah yang lebih luas
di Asia. Di sumater4
spesies tersebut
diten[rkan di beberapa lokasi yaitu di Danau Ranau (Sumatera Selatan), Danau
fl'
Kerinci dan Sungai Penuh, Kerinci (.Iambi), Deli Serdang, Sungai seruai dan
Sungai Ular (Sumatera Utara), Sungai Gangsal (Riau) serta Danau Singkarak cli
Sumatera Barat (Tan and Ng, 2000; Brands, 2007).
Berdasarkan distribusinya yang menempati ekosistem sungai maupun
danau tersebut,
H. velox masih bersifat naturalis dan belum terintervensi oleh
manusia pada skala yang signifikan. Menurut
Mo (1991) kebanyakan
spesies
Bagridae sangat jataog dibudidayakan secara intensif oleh masyarakat sehingga
dapat digunakan sebagai hewan contoh untuk mempelajari pengaruh perbedaan
ekotipik pada berbagai ekosistem akuatis di sungai dan danau. Rosenweig (1995)
menyatakan bahwa spesies yang alami tersebut
juga sangat cocok untuk
mempelajari mekanisme diferensiasi spesies secara simpatrik dan allopatrik.
H. velox banyak ditemukan di berbagai ekosistem akuatis seperti sungai
dan danau, termasuk juga
di Sumatera Barat yang memiliki dua danau utama yaitu
Maninjau dan Singkarak serta sungai-sungai dengan kondisi ekotipik yang
berbeda dari berbagai aspek seperti kedalaman, kuat arus, elevasi tempat, tingkat
polusi, tipe dan intensitas antropogenik
di
sekelilingnya (Lehmusluoto and
Machbub, 1997). Perbedaan ekotipik tersebut diduga dapat memicu spesifikasi
distribusi dan diferensiasi karakter morfologi antar populasi H. velox. Hal tersebut
dapat terjadi melalui mekanisme isolasi antar populasi dan perbedaan tekanan
faktor lingkungan terhadap spesies sehingga populasi yang hidup pada ekotifik
yang berbeda akan memperlihatkan variasi dan diferensiasi karakter yang
berlainan. Variasi dan diferensiasi tersebut merupakan cikal bakal dari rangkaian
mekanisme perubahan menuju ke arah spesiasi (stiassny and Meyer,1999).
r#
ii'
Variasi dan diferensiasi karakler spesies yang muncul karena berbagai
mekanisme spesifik tersebut dapat ditelaah dengan beberapa pendekatan dan salah
satunya adalah melalui studi fenetik. Analisis fenetik menitikberatkan kepada
aspek karakter fenotip spesies yang merupakan manifestasi dari interaksi antara
faktor genotip dan lingkungan (Klingenberg and Ekau, 1996). Hasil analisis akan
dapat mendeskripsikan ada atau tidaknya signifikansi variasi dan diferensiasi
spesies berdasarkan karakter morfologinya
dan selanjubrya dapat
pula
digabungkan dengan data molekuler (genetik) sehingga bisa mengungkap ada
atau tidaknya plastisitas, radiasi adaptif dan kekerabatan antar populasi
(Hillis and
Wiens,2000).
Analisis variasi dan diferensiasi karakler morfologi yang mendalam pada
famili Bagridae masih sangat terbatas dan khusus untuk H. velox belum ada sama
sekali. Salah satu analisis yang telah dilakukan terhadap kelompok Bagridae di
Sumatera adalah morfometrik komparatif H. nemunrs oleh Dodson et al. (1995) di
Sungai Batang
Hari (Jambi) dan Sungai Musi
(Sumatera Selatan) yang
memperlihatkan adanya diferensiasi morfologi yang signifikan antar populasi dari
kedua sungai tersebut.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka sangat penting untuk
dilakukannya penelitian mengenai distribusi dan diferensiasi karakter morfologi
H. velox pada beberapa sungai dan danau di Sumatera Barat- Kajian tersebut
diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi berharga tentang
biodiversitas ikan dan upaya konservasi fauna air tawar
khususnya dan di Indonesia umumnya.
ff'
di
Sumatera Barat
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka ada beberapa perrnasalahan
yang akan dikaji melalui penelitian ini yaitu
1.
:
Bagaimanakah distribusi H. velox pada beberapa sungai dan danau di
Sumatera Barat?
2'
Bagaimanakah kekerabatan fenetik antar populasi yang simpatrik dan
allopatrik pada H. velox dt Sumatera Barat?
3.
Karakter morfiologi apa saja yang memperlihatkan diferensiasi secara
signifikan antar populasi dari spesies tersebut?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian tentang distribusi dan diferensiasi karakter morfologi
bertujuan untuk
1-
H. velox ini
:
Mengetahui distribusinyapadabeberapa sungai dan danau di Sumatera
Barat.
2-
Mengetahui kekerabatan fenetik dari masing-masing populasi H. velox
yang simpatrik dan allopatrik pada beberapa sungai dan danau di
Sumatera Barat.
3'
Mengidentifikasi karakter-karakter morfologi yang memperlihatkan
variasi dan diferensiasi secara signifikan antar populasi.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
l.
Tersedianya data
distribusi dan fenetik
:
spesies ikan yang penting
sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam perumusan strategi
konservasi biodiversitas fauna air tawar.
V. KESIMPT]LAN DAN SARAN
5.
I Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang distribusi dan diferensiasi karak*er morfologi
ikan baung (H. velox) pada beberapa sungai dan danau di Sumatera Barat yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Distribusi H. velox di
Sumatera Barat meliputi sungai dan danau yang
bermuara ke pantai timur Sumatera (empat populasi simpatrik
di Singkarak)
dan yang bermuara ke pantai barat Sumatera (satu populasi di Maninjau, satu
populasi
di
Sungai Tarok Kayu Tanam, dan lima populasi simpatrik di
komplek Batang Sianok Matur).
2.
Kekerabatan fenetik antar populasi ,[L velox memperlihatkan pemisahan antara
populasi sungai dan danau baik secara simpatrik maupun allopatrik dimana
kelompok (cluster) pertama terdiri atas populasi simpatrik Singkarak,
kelompok (cluster) kedua terdiri atas populasi simpatrik di komplek Batang
Sianok, dan kelompok (cluster) Sungai Tarok dan Danau Maninjau merupakan
kelompok yang terpisah paling jauh.
3.
Populasi allopatrik antar danau dengan tingkat variasi dan diferensaisi
karakler morfologi tertinggi adalah antara populasi Danau Maninjau dengan
Danau Singkarak di Sumpur, sedangkan untuk populasi allopatrik antar sungai
adalah antara Sungai Sianok Hulu dengan Batang Ombilin.
4.
Karakter morfologi yang rnemperlihatkan diferensiasi signifrkan meliputi
panjang sungut (PSBI, PSB2, PSM), jarak antar sirip (T10,
Tl5, T25, dan
DAFTAR PUSTAKA
Alloway, B. V., A. Pribadi, J.A. Westgate, M. Bird, L. K. Fifield, A. Hogg, I.
Smith. 2004. Correspondence Between Glass-FT and 14C Ages of Silicic
Pyroclastic Flow Deposits Sourced From Maninjau Calder4 West-Central
Sumatra. Earth and Planetary Science Letters VoL 227 (lssaes 1-2). l2l133
Bailey, K. M. 1997. Structural Dynamics and Ecology of Flatfish Populations.
Sea Research Vol. 37 : 269-230
J
Bernatchez,L., J. A. vuorinen, R.A. Bodaly, J.J. Dodson.1996. Genetic Evidence
for Reproductive Isolation and Multiple Origns of Sympatric Trophic
Ecotypes of Whitefish (Coregonus). Evolution (50): 624-635
Berra, T. M. 2001. Freshwater Fishes Distribution. Academic Press. San Diego.
Bisby, F.A., Y.R. Roskov, M.A. Ruggiero, T.M. orrell, L.E. pagrinawan, p.w.
Brewer, N. Bailly, J. van Hertum. 2007 - species 2000 & ITIS catalogue of
Life: 2A07 Annual ChecHist. Species 2000 Reading. U.K.
Bookstein, F. L. 1982. Foundation of Morphometrics. Ann. Rev. Ecol. syst. (13):
45r-47A
Brands, S. J. 2007. The Tmonomicon 1989-2006. Universal Taxonomic Services.
Amsterdam, The Netherlands.
cailiet, G. M., s. Love and A. w. Ebeling.1996. Fishes: A Fietd and Monual on
Their Structure, Identification and Natural History. Waveland Press, Inc.
USA New York.
cavalcanti, M. J., L. R. Monteiro, and p.R.D. Lopes. 1999. Landmark-based
Morphometric Analysis in Selected Species of Serranid Fishes
(Perciformes : Teleoste i). Zo o I o gi c al Studi e s 3 8(3 : 297 -294
)
Chakrabarty, P., and H.H. Ng. 2005. The Identity of Catfishes Identified as
Mystus cavasius (Hamilton, ls22) (Teleostei: Bagridae), with a
Description of a New species from Myanmar. zootma (1093): 1..2a
N. R. 1996. Monitoring and Inventorying Biodiversity: Collections,
Data and rraining. In F. D.castri and T. younes (eds). Biodiversity,
science and Development: Towards s New partnership. cAB
Chalmers,
International. New Delhi.