EKSISTENSI TANAH JABATAN BAGI PEJABAT DESA MENURUT HUKUM ADAT DI KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA.

ABSTRAK
Tanah merupakan modal dasar bagi pembangunan dan merupakan
salah satu sumber daya alam yang penting bagi kelangsungan hidup suatu
bangsa. Sebagai imbalan jasa dan penghormatan kepada Kepala Desa
dan Prangkat Desa, maka digunakanlah tanah yang disebut tanah jabatan
(bengkok) yang merupakan tanah desa yang penggunaannya untuk upah
atau ganjaran kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa. Tujuan penelitian
dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui Eksistensi Tanah Jabatan
Bagi Pejabat Desa Menurut Hukum Adat Di Kecamatan Nusaherang
Kabupaten Kuningan Dalam Perspektif Undang-undang Nomor 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, mengetahui status
hukum tanah jabatan bagi pejabat desa dan untuk memahami serta
merumuskan eksistensi tanah jabatan di desa yang ada di kecamatan
nusaherang.
Metode pendekatan yang digunakan penulis adalah yuridis normatif,
dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Data primer diperoleh
dengan cara melakukan wawancara mendalam, sedang data sekunder
berupa bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat dan
dapat membantu menganalisa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa eksistensi tanah jabatan
dipergunakan untuk hal yang diperuntukannya yaitu untuk memajukan

kesejahteraan masyarakat dan sebagai upah atau gajih para pamong desa,
tetapi ada juga yang menyimpang seperti telah terjadi penyalahgunaan
wewenang oleh salah satu kepala desa di kecamatan nusaherang
kabupaten kuningan yang telah menjual tanah jabatan yang jelas telah
melanggar peraturan yang ada, baik peraturan desa maupun peraturan
daerah. Karena telah memindah alihkan tanah jabatan kepada pihak lain
untuk kepentingan pribadi.

iv