PT Tentukan Pengawas UN.
.---.--.....
Pikiran Rakyat
o Senin
123
17
.
Selasa
456
18
OJan
19
20
o Mar
OPeb
0
Rabu
7
21
OApr
~
OMe;
o Kamis
8
23
9
OJun
0
Jumat
o
11
12
10
24
25
OJul
26
Sabtu 0 Mlnggu
13
14
15
27
28
29
30
0 Ags OSep
OOkt
ONov
16
31
.Des
PT Tentukan Pengawas UN
--
: -
~
~
BANDUNG, (PR).Perguruan
tinggi neger:i.
(PTN) akan memegang wewenang penub dalam penentuan
pengawas Ujian NasionaI (UN)
2010. Dengan demikian, PTN
diharapkan akan memegang
per an sentral sebagai penang':
gung jawab pelaksanaan UN
yang bermutu, kredibel, dan
menghindari segala kecurangan
yang kerap teIjadi dalam setiap
penyelenggaraan UN.
"Pengawasan UN dilakukan
molai dari bagaimana pencetakan soalnya, distribusinya, pelaksanaannya, hingga penilaiannya," ujar Ketua Majelis Rektor.
PTN Djoko Santoso yang juga
Rektor Institut Teknologi Bandung, ketika dihubungi, Senin
(21/12).
Djoko mengutarakan, salah
satu poin penting lain dalam
pembicaraan majelis rektor dengan Depdiknas beberapa waktu lalu adalah terkait pengintegrasian hasil UN SMA/SMK/MA
ke dalam Saringan Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN). "Kita sepakat akan
menggunakan hasil UN sebagai
bagian penilaian dalam SNMPTN secara bertahap. Namun,
untuk UN 2010 belum bisa
diterapkan karena kita fokus
dolu pada pencapaian hasil UN
yang kredibel," ujarnya.
Mengenai persiapan, Djoko
menuturkan, langkah prosedural dalam pembentukan panitia
pelaksana dan pengawas UN
akan dilakukan sesuai jadwal
seperti pada tahun-tahun sebelumnya. "Tidak ada pengaruh
pro-kontra
penyelenggaraan
UN terhadap persiapan. Setelah
. Mendiknas menyatakan UN
- -
- -
___
akan tetap dilaksanakan, persiapan akan segera kita lakukan.
Paling lambat akhir Januari
akan dibentuk panitia pelaksana," ujarnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Koordinator Education Forum Suparman mengatakan, dalam waktu. dekat
pihaknya akan menemui Ketua
MPR dan Ketua DPR RI, agar
MPR menggelar sidang khusus
terkait kebijakan UN dan menghadirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Hari ini
(Senin, 21/12) kanri mendatangi
Komnas HAM, dan mereka merekomendasikan agar MPR segera menggelar sidang. Menurut Komnas HAM, kebijakan
UN ini cacat hukum," kata Suparman yang juga Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGll).
Menurut Suparman, Mendiknas seharusnya mendengar
aspirasi dari berbagai pihak,
termasuk orang tua, siswa, guru, dan masyarakat. Jangan lagi
berbicara teknis terkait pelaksanaan UN. "Salinan putusan
MA sudah. diterima, -~...
sekarang
Klininn
Humnc:
_~
,;,
-..10...
__
Mendiknas harus menerima rekomendasi dari berbagai pihak
termasuk Komnas HAM. Kalaupun UN tetap dilaksanakan,
janganjadikan itu sebagai standar kelulusan. Cukup sebagai
alat untuk pemetaan kualitas
pendidikan saja. Komnas HAM
adalah lembaga yang kompeten,
dan mereka menganggap UN
adalah permasalahan serius, telah teIjadi pelanggaran HAM
anak dan pelanggaran bak anak
atas pendidikan," tuturnya.
Saat ini,Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) telah
merampungkan Prosedur Operasional Standar (POS) UN
2010. Dalam POS tersebut, PTN
sebagai koordinator penyelenggara UN provinsi diberi wewenang untuk menyosialisasikan
pengawasan penyclenggaraan
UN, menjamin objektivitas dan
kredibilitas pelaksanaan UN di
wilayahnya, menetapkan pengawas satuan pendidikan di setiap sekolah dan pengawas ruang ujian UN bersama di tingkat
kabupatenjkota, dan beberapa
wewenang lain.
Sebagai antisipasi teIjadinya
1I
nrl
'nnQ
___
_ """'-'
kesepakatan antarsekolah demi
pencapaian target kelolusan dengan cara tidakjujur, Depdiknas juga sudah mengubah beberapa poin penting dari Permendiknas No. 75 Tahun 2009
dalam Permendiknas No. 84
Tahun 2009. Jika sebelumnya,
pengawas ruang ujian ditentukan dengan sistem silang
murni antarsekolah/madrasah,
kali ini pengawas ditentukan secara acak dalam satu kota/kabupaten.
Terkait kasus kecurangan
yang sempat teIjadi, Mendiknas
M. Nub bertekad mewujudkan
UN 2010 sebagai UN berprestasi dan jujur. Untuk mewujud. kan hal itu, kesepakatan pun dibuat Nub bersama panitia penyelenggara SNMPTN beberapa lalu. Tiga poin penting dalarn
kesepakatan itu antara lain penolisan soal UN dilakukan bersarna-sarna antara pakar dari
guru dan dosen, pendekatan
dan pendistribusian naskah soal
dilakukan oleh PTN, serta evaluasi dilakukan oleh Puspendik,
BSNP, dan PTN. (A-157/A178)***
-- -
Pikiran Rakyat
o Senin
123
17
.
Selasa
456
18
OJan
19
20
o Mar
OPeb
0
Rabu
7
21
OApr
~
OMe;
o Kamis
8
23
9
OJun
0
Jumat
o
11
12
10
24
25
OJul
26
Sabtu 0 Mlnggu
13
14
15
27
28
29
30
0 Ags OSep
OOkt
ONov
16
31
.Des
PT Tentukan Pengawas UN
--
: -
~
~
BANDUNG, (PR).Perguruan
tinggi neger:i.
(PTN) akan memegang wewenang penub dalam penentuan
pengawas Ujian NasionaI (UN)
2010. Dengan demikian, PTN
diharapkan akan memegang
per an sentral sebagai penang':
gung jawab pelaksanaan UN
yang bermutu, kredibel, dan
menghindari segala kecurangan
yang kerap teIjadi dalam setiap
penyelenggaraan UN.
"Pengawasan UN dilakukan
molai dari bagaimana pencetakan soalnya, distribusinya, pelaksanaannya, hingga penilaiannya," ujar Ketua Majelis Rektor.
PTN Djoko Santoso yang juga
Rektor Institut Teknologi Bandung, ketika dihubungi, Senin
(21/12).
Djoko mengutarakan, salah
satu poin penting lain dalam
pembicaraan majelis rektor dengan Depdiknas beberapa waktu lalu adalah terkait pengintegrasian hasil UN SMA/SMK/MA
ke dalam Saringan Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN). "Kita sepakat akan
menggunakan hasil UN sebagai
bagian penilaian dalam SNMPTN secara bertahap. Namun,
untuk UN 2010 belum bisa
diterapkan karena kita fokus
dolu pada pencapaian hasil UN
yang kredibel," ujarnya.
Mengenai persiapan, Djoko
menuturkan, langkah prosedural dalam pembentukan panitia
pelaksana dan pengawas UN
akan dilakukan sesuai jadwal
seperti pada tahun-tahun sebelumnya. "Tidak ada pengaruh
pro-kontra
penyelenggaraan
UN terhadap persiapan. Setelah
. Mendiknas menyatakan UN
- -
- -
___
akan tetap dilaksanakan, persiapan akan segera kita lakukan.
Paling lambat akhir Januari
akan dibentuk panitia pelaksana," ujarnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Koordinator Education Forum Suparman mengatakan, dalam waktu. dekat
pihaknya akan menemui Ketua
MPR dan Ketua DPR RI, agar
MPR menggelar sidang khusus
terkait kebijakan UN dan menghadirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Hari ini
(Senin, 21/12) kanri mendatangi
Komnas HAM, dan mereka merekomendasikan agar MPR segera menggelar sidang. Menurut Komnas HAM, kebijakan
UN ini cacat hukum," kata Suparman yang juga Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGll).
Menurut Suparman, Mendiknas seharusnya mendengar
aspirasi dari berbagai pihak,
termasuk orang tua, siswa, guru, dan masyarakat. Jangan lagi
berbicara teknis terkait pelaksanaan UN. "Salinan putusan
MA sudah. diterima, -~...
sekarang
Klininn
Humnc:
_~
,;,
-..10...
__
Mendiknas harus menerima rekomendasi dari berbagai pihak
termasuk Komnas HAM. Kalaupun UN tetap dilaksanakan,
janganjadikan itu sebagai standar kelulusan. Cukup sebagai
alat untuk pemetaan kualitas
pendidikan saja. Komnas HAM
adalah lembaga yang kompeten,
dan mereka menganggap UN
adalah permasalahan serius, telah teIjadi pelanggaran HAM
anak dan pelanggaran bak anak
atas pendidikan," tuturnya.
Saat ini,Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) telah
merampungkan Prosedur Operasional Standar (POS) UN
2010. Dalam POS tersebut, PTN
sebagai koordinator penyelenggara UN provinsi diberi wewenang untuk menyosialisasikan
pengawasan penyclenggaraan
UN, menjamin objektivitas dan
kredibilitas pelaksanaan UN di
wilayahnya, menetapkan pengawas satuan pendidikan di setiap sekolah dan pengawas ruang ujian UN bersama di tingkat
kabupatenjkota, dan beberapa
wewenang lain.
Sebagai antisipasi teIjadinya
1I
nrl
'nnQ
___
_ """'-'
kesepakatan antarsekolah demi
pencapaian target kelolusan dengan cara tidakjujur, Depdiknas juga sudah mengubah beberapa poin penting dari Permendiknas No. 75 Tahun 2009
dalam Permendiknas No. 84
Tahun 2009. Jika sebelumnya,
pengawas ruang ujian ditentukan dengan sistem silang
murni antarsekolah/madrasah,
kali ini pengawas ditentukan secara acak dalam satu kota/kabupaten.
Terkait kasus kecurangan
yang sempat teIjadi, Mendiknas
M. Nub bertekad mewujudkan
UN 2010 sebagai UN berprestasi dan jujur. Untuk mewujud. kan hal itu, kesepakatan pun dibuat Nub bersama panitia penyelenggara SNMPTN beberapa lalu. Tiga poin penting dalarn
kesepakatan itu antara lain penolisan soal UN dilakukan bersarna-sarna antara pakar dari
guru dan dosen, pendekatan
dan pendistribusian naskah soal
dilakukan oleh PTN, serta evaluasi dilakukan oleh Puspendik,
BSNP, dan PTN. (A-157/A178)***
-- -