PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KELISTRIKAN PENERANGAN OTOMOTIF SISWA SMK HKBP PANGURURAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN

KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA

DIKLAT KELISTRIKAN PENERANGAN OTOMOTIF

SISWA SMK HKBP PANGURURAN

TESIS

Oleh :

BINDU NAIBAHO NIM. 809215006

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN

KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA

DIKLAT KELISTRIKAN PENERANGAN OTOMOTIF

SISWA SMK HKBP PANGURURAN

TESIS

Oleh :

BINDU NAIBAHO NIM. 809215006

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRACT

Bindu Naibaho, (2014). The effect of Contextual Instructional Strategy and

Students Independent Against The Automotive Lighting Electrical Training Vocational Students of SMK HKBP Pangururan. Tesis : In the Study Program

of educational Technology graduate school, State University of Medan.

This research aims to determine: 1) to discover the diffrence between the students learning out cams using the project basic learning strategy and kooperative learning strategy: 2) to these cover the diffrent between the students learning out comes in the automotive lighting electrical training vocational students, who have high independent and low independent; 3) to discover the interactions between project basic learning strategy and kooperative learning strategy about the learning out comes of students study. This research was conducted out at SMK HKBP Pangururan. The population and samples of these research are the students of class XIo in gasal semesters, academic year 2011/2012, with the number of 48th class as many as 142 students. The samples are from class XI O2 and class XI O4 as many as 72 studens.

The instrument used for data collection are (1) objective test theory, test number 25 by the number of option 5 (five) and 17 practice test activities. (2). While the dependent student test 40 questions, and the number of option 5 (five). This research method is experimental with factorial 2 x 2. The independent variables are (1) project basic learning strategy and (2) an independent students, and (3) the dependent variable is the result of the automotive lighting electrical automotive training vocational students. The statistical test used was descriptive statistics to present the data and proceed with inferential statistics using ANOVA two lines with significant level α = 0.05, followed by Scheffe test, previous analysis of the test in the form of tests of normality and homogeneity tests.

The findings of this research were (1) study results of students by the project basic learning strategy had an average score = 82,892 different learning outcomes by cooperative learning strategy, the mean score average = 79,500. (2) learning outcomes on a group of students high independent the mean score average = 85,944, and learning outcomes on a group of students low independent the mean score average = 76,500. (3) It turns out there was an interaction between contextual learning strategy with an independent towards learning outcomes, it is evident from the results of the study showed that for the group of students who had a high independent scored better learning outcomes for the lesson taught by the project basic leaning strategy, while the independent for students who obtain a low value for the learning outcomes are better taught using cooperative learning strategy, because while testing F count = 32,173 for α = 5% with degrees of freedom = (1,68) = 4.00 so that it can be stated that F count = 32,173 > F table 3,986, significant level of 5%.


(7)

ABSTRAK

Bindu Naibaho, (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual Dan

Kemandirian Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa SMK HKBP Pangururan. Tesis; Medan: Program Teknologi

Pendidikan.Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dan yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif, (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian tinggi dengan yang memiliki kemandirian rendah, (3) Mengetahui interaksi antara srategi pembelajaran kontekstual dan kemandirian terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMK HKBP Pangururan. Populasi dan Sampel penelitian ini adalah Siswa kelas XIO semester gasal Tahun Pelajaran 201/ 2012, yang banyaknya 4 kelas dengan jumlah siswa 142 siswa. Adapun sampelnya adalah Kelas XIO2 dan Kelas XIO4 sebanyak 62 siswa.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah (1) Tes teori berbentuk objektif tes, jumlah tes 25 dengan jumlah pilihan 5 (lima) dan tes praktek 17 kegiatan. (2). Untuk tes kemandirian sebanyak 34 pertanyaan, dan jumlah option 5 (lima). Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan faktorial 2 x 2. Variabel bebas penelitian ini adalah (1) Pembelajaran berbasis proyek dan (2) Pembelajaran kooperatif, serta (3) variabel terikat adalah hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α= 0,05 yang dilanjutkan dengan uji scheffe, sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Temuan penelitian ini adalah (1) Hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran berbasis proyek, memiliki skor rata-rata = 82,892 berbeda dengan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran kooperatif, yaitu skor rata-rata = 79,500. (2) Hasil belajar kelompok siswa kemandirian tinggi dengan rata-rata = 85,944 dan kelompok siswa kemandirian rendah dengan rata-rata = 76,500. (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kontekstual dengan kemandirian terhadap hasil belajar, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki kemandirian tinggi memperoleh nilai hasil belajar lebih baik diajar dengan pembelajaran strategi pembelajaran berbasis proyek. Siswa yang memiliki kemandirian rendah memperoleh nilai hasil belajar lebih baik diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, karena Fhitung = 32,173 sedangkan pengujian untuk α = 5% dengan dk = (1,68) = Ftabel 3,986 sehingga dapat dinyatakan bahwa Fh = 32,173 > F tabel = 4,00. taraf signifikan 5%.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Kemandirian siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa SMK HKBP Pangururan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku pembimbing I, yang telah banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti bagi penulis sejak penyusunan proposal sampai penyelesaian tesis, Bapak Prof. Dr. Sukirno M.Pd. pembimbing II yang dengan sabar memberikan masukan, arahan yang begitu berarti, Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang M.Pd., Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian M.Pd., Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan M.Pd. selaku narasumber yang telah memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada: Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di Program Pascasarajana Universitas Negeri


(9)

Medan, Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan, Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan secara khusus Angktan. XVI Reguler yang telah bersama-sama berbagi asah, asih dan asuh serta berbagi suka dan duka selama perkuliahan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis ini dan untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik dan saran untuk kesempurnaanya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.

Medan, Januari 2014 Penulis

Bindu Naibaho


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Indentifikasi Masalah ... 12

C. Pembatasan Masalah ... 13

D. Rumusan Masalah ... 13

E. Tujuan Penelitian ... 14

F. Manfaat Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUANHIPOTESIS A. Kajian teori 1. Hakikat Hasil Belajar Kelistriksn Penerangan Otomotof ... 16

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 21

a. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 39

b. Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 49

3. Hakikat Kemandirian Siswa ... 69

B. Penelitian Yang Relevan ... 74

C. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 76

2. Perbedaan Siswa Yang Memiliki Kemandirian Tinggi Dengan Siswa Yang Memiliki Kemandirian Rendah Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 81

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Kemandirian Siswa Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan Sistem Penerangan Otomotif ... 84

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 89


(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 90

B. Populasi dan Sampel ... 90

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 90

D. Variabel dan Operasional Variabel ... 92

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 95

F. Pengontrolan Perlakuan ... 97

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 100

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 104

1. Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar ... 105

2. Uji Coba Instrumen Kemandirian ... 111

I. Hasi Uji Coba Instrumen ... 113

J. Teknik Analisa Data ... 115

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 118

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 134

C. Hasil Perhitungan ANAVA... 140

D. Pengujian Hipotesis ... 141

E. Pembahasan dan Hasil Penelitian... 147

F. Keterbatasan Penelitian ... 161

BAB V SIMPILAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 162

B. Implikasi ... 163

C. Saran ... 166

DAFTAR PUSTAKA ... 168

LAMPIRAN ... 172


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan, 2010-2011 ... 4

Table 1.2. Rara-rata Nilai Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa SMK HKBP Pangururan ... 5

Table 2.1. Komponen Strategi Pembelajaran ... 24

Table 2.2. Fase Pembelajaran Berbasis Proyek ... 45

Table 2.3. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek... 48

Table 2.4. Fase Pembelajaran Kooperatif ... 61

Table 2.5. Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 65

Table 2.6. Perbedaan Straegi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 81

Table 3.1. Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2x2 ... 91

Table 3.2. Langkah Srategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 96

Table 3.3. Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 97

Table 3.4. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Teori Kelistrikan Penerangan Otomotif... 101

Table 3.5. Kisi-kisi Instrumen Instrumen Tes Praktek Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 102

Table 3.6. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Siswa ... 103

Table 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Perlakuan Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 119

Table 4.2. Distribusi Frekuensi Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Perlakuan Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif... 121

Table 4.3. Distribusi Frekuensi Kelompok Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Siswa Yang Memiliki Kemandirian Tinggi ... 123

Table 4.4. Distribusi Frekuensi Kelompok Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Siswa Yang Memiliki Kemandirian Rendah ... 125

Table 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Yang Memiliki Kemandirian Tinggi ... 127

Table 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Berbasi Proyek Yang Memiliki Kemandirian Siswa Rendah ... 129


(13)

Table 4.7. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Yang

DibelajarkanDengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek

Untuk Siswa Yang MemilikiKemandirian Rendah ... 131 Table 4.8. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelistrikan

Penerangan Otomotif Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Untuk Siswa Yang

Memiliki Kemandirian Rendah ... 133 Table 4.9. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Strategi Pembelajaran ... 134 Table 4.10. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Kemandirian Siswa ... 135 Table 4.11. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Kelompok Interaksi

Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian Siswa... 136 Table 4.12. Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas ... 138 Table 4.13. Rangkuman Hasi Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar

Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Strategi Pembelajaran Koopeeratif Serta Kemandirian Siswa Tinggi

Dan Kemandirian Rendah ... 139 Table 4.14. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sampel

Dengan Uji Bartlet ... 140 Table 4.15. Hasil Statistik Deskriptif ... 141 Table 4.16. Rangkuman Hasil Anava Secara Keseluruhan Data Hasil

Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 141 Table 4.17. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe ... 144


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. : Historgam Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran

Berbasis Proyek ... 119 Gambar 4.2. : Histogram Hasi Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif

Untuk Perlakuan Straegi Pembelajaran Kooperatif ... 121 Gambar 4.3. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif

Kelompok Siswa Yang Memiliki Kemandirian Tinggi ... 123 Gambar 4.4. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif

Siswa Yang Memiliki Kemandirian Rendah... 125 Gambar 4.5. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif

Kelompok Kemandirian SiswaTinggi Untuk Perlakuan

Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 127 Gambar 4.6. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif

Kelompok Kemandirian Siswa Tinggi Untuk Perlakuan

Strategi Pembelajaran Berbasis Kooperatif ... 129 Gambar 4.7. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif

Kelompok Kemandirian Rendah Untuk Perlakuan Strategi

Pembelajaran Proyek ... 131 Gambar 4.8. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif

Kelompok Kemandirian Siswa Rendah Untuk Perlakuan

Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 133 Gambar 4.9. : Model Interaksi antara Strategi Pembelajaran Kontekstual

Dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan

Penerangan Otomotif Siswa. ... 147


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. : Silabus SMK HKBP Pangururan ... 172

Lampiran 2. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 176

Lampiran 3. : Lembaran Soal Tes Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 200

: Lembar jawaban Tes Hasil Belajar ... 206

: Aspek Penilaian Pengamatan ... 207

: Operasi Belajar Siswa ... 210

: Penilaian ... 217

: Lembar Laporan Kerja Siswa ... 218

Lampiran 4. : Data Hasil Uji Coba Tes Kelistrikan Penerangan ... 219

: Uji Validitas Tes Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 221

: Uji Reabilitas Soal Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 225

: Data Lembar Pengamatan Tes Praktek Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 228

: Uji Reabilitas Tes Praktek Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 229

: Perhitungan Tingkat Kesukaran Item Soal ... 231

: Perhitungan Daya Pembeda Item Soal... 233

: Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes ... 235

Lampiran 5. : Angket Kemandirian ... 238

Lampiran 6. : Uji Validitas Angket Kemandirian ... 241

: Perhitungan Reabilitas Angket Kemandirian ... 245

Lampiran 7. : Data Kemandirian Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Kooperatif ... 249

: Skala Angket Kemandirian Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Kooperatif ... 252

: Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 253

: Perhitungan Dasar Statistik ... 256

: Perhitungan Uji Normalitas ... 273

: Perhitungan Uji Homogenitas ... 280

: Pengujian Hipotesis Penelitian ... 284

Lampiran 8. : Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment ... 291

: Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 292

: Daftar F Dibawah Lengkungan Normal Standart dari O ke Z ... 293

: Dartar D1. Distribusi Chi-Kuadrat ... 294

: Daftar D2. Distribusi Chi-Kuadrat ... 295

: Daftar E. Tingkat Signifikansi Untuk Koefisen Korelasi Product-Moment ... 296

: Daftar F. Distribusi F ... 298

Lampiran 9 : Pedoman Guru ... 301

: Modul Pembelajaran ... 306

Lampiran 10 : Foto Dokumentasi ... 347


(16)

Lampiran 11: Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologo

Pendidikan ... 251

Lampiran 12: Undangan Seminar Proposal Tesis ... 252

Lampiran 13: Surat Ketterangan Seminar Proposal Tesis ... 253

Lampiran 14: Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ... 254

Lampiran 15: Surat Izin Melakukan Uji Coba Instrumen ... 255

Lampiran 16: Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pasca Sarjana Unimed ... 256

Lampiran 17: Izin Melakukan Penelitian Ke Tempat yang Dituju ... 257

Lampiran 18: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Tempat Penelitian ... 258

Lampiran 19: Undangan Ujian Tesis ... 259

Lampiran 20: Biodata ... 260


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtra dan bahagia. Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana dalam mencapai cita-cita tersebut. Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan, maka peran pendidikan amat penting untuk mewujudkan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Menurut Munadi Sudji (2008:3) fungsi pendidikan adalah melestarikan tata sosial dan tata nilai yang ada dalam masyarakat dan sebagai agen pembaharuan sosial sehingga dapat mengantisipasi masa depan.

Upaya peningkatan pendidikan menjadi suatu hal yang penting untuk dikembangkan, sehingga pembangunan sumber daya manusia dibidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk menghadapi perkembangan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, dilakukan dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indanesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan,


(18)

2

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Upaya yang dilakukan pemerintah saat ini agar lulusan lembaga pendidikan di Indonesia untuk dapat memenuhi tuntutan dunia kerja dalah melalui kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Kurikulum ini mengupayakan setiap lulusan memiliki kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Untuk mendapatkan kompetensi lulusan yang diharapkan, guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara maksimal agar siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal, yaitu bertambahnya pengetahuan, sikap serta keterampilan siswa yang berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Selanjudnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan, dan sikap kerja yang bertujuan mempersiapkan lulusan yang kelak menjadi tenaga kerja tingkat menengah. Menurut Munadi Sudji (2008: 6) pendidikan kejuruan identik dengan pendidikan pelatihan tenaga kerja. Oleh karenanya, pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum. Beberapa karakteristik pokok pendidikan kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja, keberhasilan peserta didik dilihat dari tampilannya di dunia kerja, responsip dan


(19)

3

antisipatif terhadap kemajuan teknolologi, lebih fokus pada “learning by doing” dan “hands-on experience”, dan perlu dukungan fasilitas untuk pembelajaran praktik.

Untuk mewujutkan tujuan pendidikan SMK dilakukan antara lain: peningkatan mutu proses belajar mengajar melalui strategi pembelajaran, penataan kurikulum, mengadakan fasilitas praktek peningkatan kualitas pengajaran, namun kenyataan bahwa lulusan SMK tidak dapat sepenuhnya dapat diterima didunia kerja dikarenakan belum sesuai pengetahuan maupun keterampilan yang diharapkan di dunia kerja, hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terbuka.

Sesuai hasil observasi di dunia kerja menunjukkan lulusan SMK masih tergolong rendah, karena kategori pekerjaan yang dilakukan adalah sebatas pekerjaan taraf golongan bawah. Lulusan SMK masih melakukan pendidikan dan pelatihan setelah lulus dari SMK yang dilakukan oleh pihak bursa kerja untuk memenuhi kebutuhan industri. Selanjudnya data yang didapat pada Badan Pusat Statistik (2010) menggambarkan bahwa pengangguran terbuka didominasi lulusan SMK sebesar 11,87% dari jumlah pengangguran, disusul SMA 11,90%, Universitas 11,92%, Diploma 12,78%, SMP 7,45%, SD 3,81%, dan data laporan Badan Pusat Statistik (2011) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk tingkat pendidikan SD naik 0,19%, Sekolah Menengah Pertama naik 0,54%, dan Sekolah Menengah Kejuruan yang juga mengalami kenaikan sebesar 0,43%. Pada Agustus 2011, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 10,66% dan 10,43%. Dari asumsi data BPS dapat dikatakan rendahnya kualitas


(20)

4

lulusan yang diakibatkan kurang efisien dan efektifnya pembelajaran, selengkapnya dapat dilihat Tabel 1.1.

Tabel 1.1: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, 2010–2011 (%) Pendidikan tertinggi yang

ditamatkan

2010 2011

Februari Agustus Februari Agustus

SD Kebawah 3,71 3,81 3,37 3,56

Sekolah Menengah Pertama 7,55 7,45 7,83 8,37

Sekolah Menengah Atas 11,90 11,90 12,17 10,66

Sekolah Menengah Kejuruan 13,81 11,87 10,00 10,43

Diploma I,II,III 15,71 12,78 11,59 7,16

Universitas 7,41 11,92 9,95 8,02

Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di sekolah tentang penyebab hasil belajar siswa masih rendah, maka dilakukan observasi. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan HKBP Pangururan Kabupaten Samosir, ditemukan bahwa guru pada salah satu mata diklat Kelistrikan sistem penerangan otomotif pada saat melaksanakan pembelajaran hanya sekedar pengenalan dan pemahaman konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak berpartisipasi dalam proses pembelajaran, strategi mengajar sebagian besar dilaksanakan dengan bertutur secara verbal dengan komunikasi lebih banyak satu arah, dan hasil belajar mata diklat kelestrikan sistem penerangan otomotif di sekolah tersebut bidang keahlian Mekanik otomotif (MO) menunjukkan rata-rata hasil belajar Kelistrikan sistem penerangan otomotif. Untuk selengkapnya Tabel 2.1.


(21)

5

Tabel 1.2. Rata-rata Nilai Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa SMK HKBP Pangururan

No Kelas Rata-rata Nilai

TP. 2009/2010 TP. 2010/2011

1 XI MO1 74,03 76,45

2 XI MO2 70,94 70,56

3 XI MO3 72,59 71,07

4 XI MO4 71,50 72,11

Rata-rata 72,52 73,05

Data Dokumen Kumpulan Nilai (DKN) SMK HKBP Pangururan

Sesuai dengan penyelenggara Tingkat Pusat menentukan kelulusan ujian Kompetensi Keahlian sesuai persyaratan kelulusan ujian Kompetensi Keahlian sebagaimana diatur pada Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor 0011/P/BSNP/XII/2011 tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2011/2012. Ujian Praktik Kejuruan dinyatakan kompeten atau lulus jika nilainya minimal 70,00.

Sesuai standart kelulusan yang ditetapkan BNSP, bahwa data nilai kelulusan SMK HKBP Pangururan menunjukkan rata-rata hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif berada dalam kategori kompeten (7s/d7,9), keadaan ini lulusan dikatergoriakan pada posisi paling bawah. Berdasarkan data kelulusan menggambarkan perlu adanya perhatian untuk mencari proses pembelajaran yang lebih baik, untuk mencapai kelulusan dengan nilai diatas standar ketuntasan belajar dengan kategori nilai rata rata 80.50.


(22)

6

Melihat keadaan tersebut, maka sering diisukan oleh masyarakat melalui media cetak atau media elektronik mengenai rendahnya mutu pendidikan kita saat ini. Secara kualitatif diduga disebabkan karena kualitas pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih kurang efektif, kurang efisien dan tidak mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi banyak factor, dan secara garis besar faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah yang menyangkut dalam karakteristik siswa dan faktor eksternal adalah yang dapat mempengaruhi perilaku siswa dalam pembelajaran.

Faktor internal yang termasuk dapat mempengaruhi hasil belajar adalah karakteristik siswa. Karakteristik siswa merupakan aspek-aspek yang ada dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi perilakunya. Aspek-aspek itu berupa bakat, motivasi, gaya belajar, sikap, kemampuan awal, strategi belajar, kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir kreatif, ketekunan belajar, kemandirian belajar, kecerdasan, jenis kelamin, etnis, dan aspek lain pada diri pebelajar yang dapat mempengaruhi perilakunya. Salah satu karakteristik siswa dalam proses belajar adalah kemandirian siswa dalam belajar, yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Menurut Tahar (2006: 92) kemandirian belajar merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan evaluasi hasil belajar. Peserta didik yang mempunyai kemandirian belajar akan cenderung belajar dengan lebih baik, lebih cepat dari sebelumnya karena adanya dorongan untuk berbuat lebih baik.


(23)

7

Faktor eksternal yang termasuk mempengaruhi hasil belajar siswa adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan menyeluruh yang dilakukan dengan penjelasan dan penemuan. Kegiatan ini dapat dipandang sebagai dua proses yang sejalan dalam suatu kontinum strategi. Hal ini erat sekali kaitannya dengan pendekatan deduktif. Strategi ini dimulai dengan penyajian informasi mengenai prinsip atau kaidah kemudian diikuti dengan tes penguasaan dan penerapan dalam bentuk contoh, sedangkan penemuan (inquiri) didasarkan pada teori belajar pengalaman.

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran adalah memilih strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa. Strategi pembelajaran yang dipilih hendaknya sesuai dengan kondisi belajar yang dianggab relevan dalam penyampaian informasi, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuh kembangkan kemampuan seperti: mental emosional, dan sosial, serta keterampilan atau kognitif, efektif dan psikomotor. Dengan demikian pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong timbulnya aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran tertentu.

Menurut Uno (2007: 1) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan yang dipilih untuk dapat memberikan fasilitas atau bahan kepada siswa menuju tercapainya pembelajaran tertentu. Salah satu komponen untuk menentukan untuk terjadinya proses belajar adalah guru dan strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran merupakan faktor


(24)

8

eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Selanjudnya Dick dan Carey (2005: 189) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya pada batas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Oleh kareana itu, guru perlu menguasai strategi pembelajaran dan menerapkannya, karena strategi pembelajaran yang diterapkan turut mempengaruhi hasil belajar.

Faktor internal dan faktor eksternal, dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa adalah kompetensi yang didapat setelah melakukan proses pembelajaran. Reigeluth (1983:20) menyatakan bahwa hasil belajar secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga indikator, yakni: (1) efektivitas pembelajaran yang biasanya diukur dari tingkat keberhasilan (prestasi) siswa dari berbagai sudut, (2) efisien pembelajaran, yang bisanya diukur dari waktu belajar dan atau biaya pembelajaran, (3) daya tarik pembelajaran yang selalu diukur dari tendensi siswa ingin belajar secara terus menerus. Secara spesifik, hasil belajar yaitu suatu kinerja (performance) yang diindikasikan suatu kapabilitas (kemampuan yang diperoleh).

Hasil belajar psikomotorik dalam pembelajaran praktek nampak dalam gerakan-gerakan kompleks yang dilakukan secara efisien melalui penggabungan


(25)

9

empat keterampilan, yaitu 1). Kebenaran prosedur kerja, 2). Mengoperasikan peralatan, 3). Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, dan 4). Kemampuan mengadaptasi dengan situasi dan kondisi baru. (Uno 2007: 213)

Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar diasumsikan strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran teori dan praktek untuk standart kompetensi tertentu salah satu diantaranya adalah kompetensi kelistrikan sisterm penerangan otomotif. Strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah strategi pembelajaran kontekstual. Strategi pembelajaran kontekstual merupakan strategi pembelajaran yang mengupayakan guru dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya sehari-hari. Johnson (2002) merumuskan pengertian kontekstual sebagai berikut: kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem kontekstual: melakukan hubungan yang bermakna, mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, memelihara/merawat pribadi siswa, mencapai standart yang tinggi, dan menggunakan authentic assessment. Selanjudnya Senduk, menyatakan Strategi pembelajaran yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual adalah: 1). Belajar berbasis masalah (Problem Based Learning); 2). Pembelajaran autentik (Autentic Instruction); 3). Belajar berbasis inquiri (Inquiri Based


(26)

10

Learning); 4). Belajar berbasis proyek (Project Based Learning): 5). Belajar

berbasis kerja (Work Based Learning); 6). Belajar berbasis jasa layanan (Service

Learning); 7). Belajar kooperatif (cooperatif learning). (Depdiknas 2010: 6)

Dari beberapa jenis strategi pembelajaran yang berasosiasi pada pembelajaran kontekstual, dalam penelitian ini, strategi pembelajaran yang digunakan sebagai variabel ekternal untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah strategi pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran kooperatif.

Strategi pembelajaran berbasis proyek adalah suatu strategi pembelajaran koprehensif dimana lingkungan belajar siswa (di kelas) didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Strategi pembelajaran berbasis proyek memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya, dan mengkulminasikan dengan produk nyata (Depdiknas 2010: 7).

Penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek sangat realistis untuk pembelajaran sains yang memerlukan kerja praktik. Penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek ini mendukung tercapainya konsep belajar mandiri,

yang meliputi mahasiswa/siswa belajar atas inisiatif sendiri dalam

mengidentifikasi kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan menetapkan strategi belajar serta mengevaluasi hasil belajar. (Wiyarsi A. 2007: 34)


(27)

11

Strategi pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi dalam melakukan kegiatan belajar yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan. Menurut Slavin (2005:25) strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi pembelajaran yang siswanya dikelompokkan menjadi kelompok kecil beranggotakan 4 sampai 5 orang, dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar tugas. Kelompok ini menerima satu lembar tugas, dan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok.

Menurut Sanjaya (2010: 241) strategi pembelajaran kooperatif adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar. Pengelompokan siswa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan, diantaranya pengelompokan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokan yang didasarkan atas campuran, baik campuran ditinjau dari minat maupun dari kemampuan. Strategi apapun yang digunakan, tujuan pembelajaran haruslah menjadi pertimbangan utama.

Dari beberapa fenomena di atas, maka dapat disimpulkan upaya untuk meningkatkan hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif siswa perlu diterapkan strategi pembelajaran yang mampu menyampaikan materi kepada siswa secara lebih mendalam dengan memperhatikan faktor diri siswa. Strategi pembelajaran yang direncanakan adalah strategi pembelajaran berbasis proyek, dan strategi pembelajaran kooperatif sebagai variabel eksternal dengan memperhatikan faktor kemandirian siswa sebagai variabel moderator yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Strategi


(28)

12

pembelajaran (berbasis proyek dan kooperatif) sangat cocok dengan kemandirian siswa, karena siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar ingin menemukan sendiri, melaksanakan sendiri, mengkostruks sendiri, untuk mendapatkan hasil belajarnya kearah yang lebih baik, sedangkan strategi pembelajaran mengarahkan pembelajaran berpusat pada siswa dan membantu siswa dalam belajar untuk menemukan sendiri.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan bahwa masalah yang esensial dalam dunia pendidikan khususnya sekolah kejuruan adalah rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai hasil belajar dan kualitas lulusan serta kinerja yang ditampilkan setelah memasuki dunia kerja dan dunia industri. Dari fenomena tersebut akan muncul berbagai pertanyaan menyangkut rendahnya hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif antara lain: Faktor apa yang mempengaruhi hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif? Bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini? Apakah strategi pembelajaran dan penyampaian materi tidak menumbuhkan kemandirian siswa? Apakah strategi pembelajaran untuk pembelajaran kelistrikan sistem penerangan otomotif kurang menarik perhatian siswa? Apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan karakteristik siswa? Strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang tepat digunakan dalam pembelajaran kelistrikan sistem penerangan otomotif? Apakah kemandirian siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa? Apakah strategi pembelajaran berbasis proyek dan kooperatif dapat meningkatkan kompetensi


(29)

13

belajar siswa pada mata diklat kelistrikan sistem penerangan otomotif? Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan atau sumber daya guru terhadap perolehan hasil belajar? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemandirian siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, agar penelitian ini lebih terfokus dan kajian lebih mendalam. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan identifikasi masalah maka penelitian ini dibatasi pada masalah strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang dipilah atas strategi pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran kooperatif. Karakteristik siswa dalam penelitian ini dibatasi hanya pada kemandirian siswa yang dibagi atas kemandirian siswa tinggi dan kemandirian siswa rendah, serta hasil belajar siswa dibatasi hanya pada hasil belajar kognitif dan psikomotorik pada mata diklat kelistrikan sistem penerangan otomotif, di program keahlian teknik mekanik otomotif SMK HKBP Pangururan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek lebih


(30)

14

tinggi dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif?

b. Apakah hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemandirian rendah?

c. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran (pembelajaran berbasis proyek dan kooperatif) dengan kemandirian siswa dalam mempengaruhi hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

a. Hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif.

b. Hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang memiliki kemandirian siswa tinggi dan siswa yang memiliki kemandirian siswa rendah.

c. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa dalam

mempengaruhi hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah khasanah pengetahuan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran (berbasis proyek dan kooperatif) dan hubungannya dengan kemandirian siswa


(31)

15

serta pengaruhnya terhadap hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif siswa SMK rumpun teknologi mekanik otomotif.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terutama kepada pihak sekolah tentang ada tidaknya pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran kooperatif serta kemandirian siswa terhadap hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif. Bila hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi pembelajaran (berbasis proyek dan kooperatif) memberi pengaruh terhadap hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, maka pihak sekolah dan guru dapat menerapkannya dalam pembelajaran terutama untuk pembelajaran mata diklat kelistrikan sistem penerangan otomotif di SMK rumpun teknologi mekanik otomotif khususnya di SMK HKBP Pangururan.


(32)

162

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar Kelistrikan penerangan otomotif siswa dengan strategi pembelajaran berbasis proyek lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran kooperatif. Dalam hal ini siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif.

2. Hasil belajar siswa yang memiliki kemandirrian tinggi lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian rendah. Dengan demikian siswa yang memiliki kemandirian tinggi memperoleh hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemandirian rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kontekstual dan kemandirian dalam mempengaruhi hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif. Untuk siswa yang memiliki kemandirian tinggi akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif jika menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek, sedangkan untuk siswa yang memiliki 125


(33)

163

kemandirian rendah lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis proyek, memiliki hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif yang lebih tinggi dibandingkan jika diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif. Dengan demikian para guru di SMK HKBP Pangururan selayaknya mempunyai pengetahuan dan pemahaman serta wawasan yang luas dalam memilih dan menyusun strategi pembelajaran, khususnya strategi pembelajaran pada mata diklat kelistrikan penerangan otomotif. Dengan memiliki pengetahuan dan wawasan, guru mampu merancang suatu desain pembelajaran kelistrikan penerangan otomotif dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek.

Penggunaan strategi pembelajaran berbasis proyek sangat tepat untuk pembelajaran mata diklat kelistrikan penerangan otomotif, karena dengan menggunakan strategi pembelajaran ini akan meningkatkan akuntabilitas indvidual.

Dalam memilih strategi pembelajaran, salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran mata diklat kelistrikan penerangan otomotif adalah kemandirian. Dengan adanya kemandirian pada diri siswa akan sangat membantunya dalam meningkatkan prestasinya dan berbuat lebih baik dari yang sebelumnya untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dalam mempelajari materi kelistrikan penerangan otomotif, semua pengetahuan harus


(34)

164

terangkai dalam suatu sistem yang saling berhubungan. Untuk memahami materi tersebut, dibutuhkan kemandirian yang tinggi sehingga adanya kemampuan untuk berusaha menguasai materi pelajaran tersebut dengan dirangkai sesuai dengan kebutuhan dan memiliki hubungan satu sama lain. Kemandirian yang tinggi akan memberikan peluang kepada siswa untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi dalam mencari informasi tentang belajarnya yang pada gilirannya bertujuan untuk meningkatkan hasil belajarnya.

Kemandirian dalam diri siswa merupakan salah satu bentuk karakteristik siswa yang merupakan dorongan yang ada dalam diri peserta didik untuk berbuat lebih baik, lebih efektif dan lebih efisien dari pekerjaan sebelumnya. Daya pendorong untuk berbuat lebih baik merupakan suatu informasi penting yang diperlukan guru sebagai dasar untuk menentukan strategi pembelajaran yang sesuai sehingga dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar.

Siswa yang memiliki kemandirian tinggi apabila diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis proyek akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, karena siswa yang memiliki kemandirian tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memanfaatkan sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan menggunakan berbagai alternatif dalam memecahkan masalah belajarnya.

Sedangkan siswa yang memiliki kemandirian rendah kurang mampu memanfaatkan sumber belajar yang ada dan tidak mampu untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien untuk memecahkan permasalahan, sehingga dengan kemandirian siswa yang rendah juga akan mempengaruhi peningkatan prestasi


(35)

165

belajar siswa yang rendah. Oleh karena itu apabila siswa memiliki kemandirian rendah maka siswa itu diduga akan mempunyai prestasi yang rendah.

Pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik siswa, terbukti memberi pengaruh terhadap perolehan hasil belajar. Guru yang menempatkan kemandirian tinggi sebagai salah satu karakteristik siswa, karena itu guru perlu mengetahui kemandirian yang dimiliki siswa sebagai salah satu karakteristik yang turut mempengaruhi hasil belajar, dengan demikian guru dapat menggunakan strategi yang berbeda untuk setiap siswa.

Dalam pembelajaran mata diklat kelisrikan penerangan otomotif, akan diperoleh hasil belajar yang baik apabila dalam menyampaikan materi pelajaran, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Oleh karenanya guru yang profesional adalah guru yang terus meramu dan merancang strategi pembelajaran yang menarik dan efektif untuk mencapai tujuan belajar. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran (baik strategi pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kooperatif) pada kelompok subyek yang berbeda karakteristiknya, akan memberikan hasil belajar yang berbeda pula.

Berdasarkan simpulan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif. Perolehan hasil belajar siswa yang mempunyai kemandirian tinggi, menunjukkan hasil belajarnya lebih tinggi dari pada siswa yang mempunyai kemandirian rendah, walau diajar dengan strategi pembelajaran yang bervariasi, baik diajar dengan strategi pembelajaran berbasis proyek maupun kooperatif, kelompok ini


(36)

166

tetap mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang mempunyai kemandirian rendah. Sebaliknya bagi siswa yang mempunyai kemandirian rendah, hasil belajar yang diperoleh lebih baik bila diajar dengan strategi pembelajaran koperatif. Walaupun demikian, agar pemerolehan hasil belajar lebih efektif, penggunaan strategi pembelajaran dan kemandirian, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Guru harus memperhatikan kemandirian yang dimiliki siswa untuk merancang strategi pembelajaran.

2. Guru dapat memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, yang sesuai dengan karakter siswa, kondisi serta sistem prasarana dan prasarana yang ada di sekolah.

3. Guru dapat melakukan penilaian terhadap strategi pembelajaran yang

digunakan, dan apabila ternyata tidak efektif, dapat melakukan revisi, atau tidak menggunakannya dan selanjutnya mengembangkan sendiri strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan kondisi sekolah, siswa dan sistem pendukung lainnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru perlu memperhatikan karakteristik siswa, karena kemandirian yang merupakan aspek kognitif memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa.


(37)

167

2. Strategi pembelajaran kooperatif berbasis proyek sesuai dan sangat menolong siswa yang memiliki kemandirian tinggi dalam meningkatkan hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif, maka disarankan khususnya pada para guru kelistrikan penerangan otomotif untuk menggunakannya dalam membelajarkan kelistrikan penerangan otomotif.

3. Karakteristik siswa yang dijadikan variabel moderator dalam penelitian ini adalah kemandirian siswa. Disarankan untuk penelitian lanjut, melibatkan karakteristik siswa yang lain guna melengkapi kajian penelitian ini, seperti minat, bakat, tingkat kreativitas, dan lain sebagainya.

4. Hendaknya disediakan praktek pembelajaran kelistrikan penerangan otomotif di sekolah dengan mendirikan unit produksi pada masing masing bidang keahlian sehingga ilmu yang dipelajari dapat langsung diterapkan.

5. Diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemapuan kemampuan dalam merancang strategi pembelajaran.

6. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dalam penggunaan strategi pembelajaran untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.


(38)

167

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad, Asrosi Mohammad, (2005), Psikologi Remaja. Jakarta. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, (2003), Dasar-dasar Evalusi Pendidikan (Ed. Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto. (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Aunurrahman, (2009), Belajar Dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.

Badan Pusaaat Statistik, No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011, Keadaan Ketenagakerjaan.

Budiningsih, C. Asri, (2005), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Dahar, R. W., (1989), Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas, (2008), Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Kependidikan Nasional.

Depdiknas, (2010), Pembelajaran Kontekstual Materi Penguatan Pelatihan

Penguatan Pengawas sekolah. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan.

Kementerian Pendidikan Naional.

Depdiknas, (2012), Pedoman Pelaksanaan Ujian Kompetensi. Jakarta. Depdiknas. Dick W., Carey L., Carey O. J., (2005), The Systematic Design of Instruction. United

States of America.

Dimyati, Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Dokumen Kumpulan Nilai (DKN) SMK HKBP. Pangururan. Kab. Samosir.

Fadhillah Azmi, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)

dalam Upaya Meningkatkan Tingkat Pemahaman dan Hasil Belajar Membuat Halaman Web Dinamis Tingkat l Lanjut di kelas XI TKJ-2 SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis. Medan. Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana


(39)

168

Gregory J. Robert, (2000), Psyclogical Testing Hystory, Principles, and Aplications. United States of America. Allyn and Bacon, Inc.

Hamalik, Oemar, (2009), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta. Bumi Aksara.

Hidayati Kana, Listyani Endang, (2010), Pengembanngan Instrumen Kemandirian

Belajar Mahasiswa

Indrawati, dan Setiawan Wawan, (2009), Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan, Untuk Guru SD, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Untuk Program Bermutu. Jakarta. Dirjen. Pengembangan Mmutu Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Johnson. B. Eline, (2002), Contextual Teaching and Learning: what it is and why

it’shereto stay. Californea. Corwin Perss, Inc.

Miarso, Yusufhadi, (2005), Menyemaih Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta. Kecana.

Munadi Sudji (2008), Transformasi Teknologi pada Pendidikan Kejuruan. Makalah

disampaikan dalam Seminar Internasional Optimasi Pendidikan Kejuruan

dalam Pembangunan SDM Nasional dan Konvensi Nasional. Universitas

Negeri Padang.

Nasution, S., (2009), Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuraeni Siska Desy Fatmaryanti, Ashari (2012), Radiasi. Vol.1.No.1. Peningkatan

Kemandirian Belajar IPA melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) di Kelas VIII SMP Negeri 33. Purworejo. Universitas

Muhammadiyah.

Reigeluth, C. M., (1983), Instructional Design Theories and Models: an Overview of

their Current Status, Instructional Design: What is it? New Jersey. Publishers

Hildshale.

Riduan, (2010), Metoda dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung Alfabeta. Riyanto Yatim, (2010), Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta. Kencana.


(40)

169

Sanjaya, Wina, (2010), Strategi Pembelajaran Berorietasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Prenada.

Santayasa I. Wayan, (2006), Pembelajaran Inovatif Model Kolaboratif, Berbasis

Proyek, dan Orientasi Nos, Disajikan dalam Seminar Di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Semarapura Tanggal 27 Desember 2006, Semarapura. Universitas Pendidikan Ganesha.

Sibuea Abdul Muin, (2010). Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan. Bahan Ajar. Medan. Program Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Silaban R., (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motif

Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa SMK Negeri 1 Lumbanjulu Kabupaten Toba Samosir. Tesis. Medan. Program

Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Slavin R. E., (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung. Nusa Media.

Sudira P., (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK. Jakarta. Depdiknas. Sudjana, (2005), Metoda Statistika. Bandung. Tarsito

Sugyiono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif,

dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Suhendri H., (2012), Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis, Rasa Percaya Diri dan

Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika . Yokjakarta. UNY Sungkono, (2010), Majalah Ilmiah Pembelajaran No. 2 Volume 6 UNY.

Suryo B. (2008), Kadin: Kualitas Tenaga Kerja Masih Rendah Kompas, jumat 25 januari 2013.

Susanti . E., Muchtar. Z, (2008), Pendekatan Project Based Learning Untuk

Pembelajaran Kimia Koloid di SMA, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains

ISSN: 1907-7157 Universitas Negeri Medan.

Tahar Irzan. (2006), Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada


(41)

170

Tampubolon, L., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 4 Medan. Tesis.

Medan. Program Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Innovatif Progresif. Jakarta. Kencana.

Trianto, (2010), Model Pembelajaran Terpadu Konsep, strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Jakarta. Bumi Aksara.

Tsailing Liang, (2002), Implementing Cooperative Learning In EFL Teaching:

Process and Effects.Thesis. Institute of English National Taiwan Normal

University.

Umar Tirtarahardja, & La Sulo, (2005), Pengantar Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Uno Hamzah B., (2010), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno Hamzah B., (2008), Profesi Kependidikan (problema, solusi, dan reformasi

pendidikan di Indonesia). Jakarta. Bumi Aksara.

Wikipedia, (2011), Project Based Learning.

Wiyarsi A., dan Partana F. C., (2007), Penerapan Pembelajaran Berbasis Projek

pada Perkuliahan Pendidikan Kimia untuk Meningkatkan Kemandirian dan Prestasi Belajar Mahasiswa. UNY.


(1)

tetap mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang mempunyai kemandirian rendah. Sebaliknya bagi siswa yang mempunyai kemandirian rendah, hasil belajar yang diperoleh lebih baik bila diajar dengan strategi pembelajaran koperatif. Walaupun demikian, agar pemerolehan hasil belajar lebih efektif, penggunaan strategi pembelajaran dan kemandirian, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Guru harus memperhatikan kemandirian yang dimiliki siswa untuk merancang strategi pembelajaran.

2. Guru dapat memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, yang sesuai dengan karakter siswa, kondisi serta sistem prasarana dan prasarana yang ada di sekolah.

3. Guru dapat melakukan penilaian terhadap strategi pembelajaran yang digunakan, dan apabila ternyata tidak efektif, dapat melakukan revisi, atau tidak menggunakannya dan selanjutnya mengembangkan sendiri strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan kondisi sekolah, siswa dan sistem pendukung lainnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru perlu memperhatikan karakteristik siswa, karena kemandirian yang merupakan aspek kognitif memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa.


(2)

2. Strategi pembelajaran kooperatif berbasis proyek sesuai dan sangat menolong siswa yang memiliki kemandirian tinggi dalam meningkatkan hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif, maka disarankan khususnya pada para guru kelistrikan penerangan otomotif untuk menggunakannya dalam membelajarkan kelistrikan penerangan otomotif.

3. Karakteristik siswa yang dijadikan variabel moderator dalam penelitian ini adalah kemandirian siswa. Disarankan untuk penelitian lanjut, melibatkan karakteristik siswa yang lain guna melengkapi kajian penelitian ini, seperti minat, bakat, tingkat kreativitas, dan lain sebagainya.

4. Hendaknya disediakan praktek pembelajaran kelistrikan penerangan otomotif di sekolah dengan mendirikan unit produksi pada masing masing bidang keahlian sehingga ilmu yang dipelajari dapat langsung diterapkan.

5. Diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemapuan kemampuan dalam merancang strategi pembelajaran.

6. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dalam penggunaan strategi pembelajaran untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad, Asrosi Mohammad, (2005), Psikologi Remaja. Jakarta. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, (2003), Dasar-dasar Evalusi Pendidikan (Ed. Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto. (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Aunurrahman, (2009), Belajar Dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.

Badan Pusaaat Statistik, No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011, Keadaan Ketenagakerjaan.

Budiningsih, C. Asri, (2005), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Dahar, R. W., (1989), Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas, (2008), Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Kependidikan Nasional.

Depdiknas, (2010), Pembelajaran Kontekstual Materi Penguatan Pelatihan

Penguatan Pengawas sekolah. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan.

Kementerian Pendidikan Naional.

Depdiknas, (2012), Pedoman Pelaksanaan Ujian Kompetensi. Jakarta. Depdiknas. Dick W., Carey L., Carey O. J., (2005), The Systematic Design of Instruction. United

States of America.

Dimyati, Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Dokumen Kumpulan Nilai (DKN) SMK HKBP. Pangururan. Kab. Samosir.

Fadhillah Azmi, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)

dalam Upaya Meningkatkan Tingkat Pemahaman dan Hasil Belajar Membuat Halaman Web Dinamis Tingkat l Lanjut di kelas XI TKJ-2 SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis. Medan. Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana


(4)

Gregory J. Robert, (2000), Psyclogical Testing Hystory, Principles, and Aplications. United States of America. Allyn and Bacon, Inc.

Hamalik, Oemar, (2009), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta. Bumi Aksara.

Hidayati Kana, Listyani Endang, (2010), Pengembanngan Instrumen Kemandirian

Belajar Mahasiswa

Indrawati, dan Setiawan Wawan, (2009), Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan, Untuk Guru SD, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Untuk Program Bermutu. Jakarta. Dirjen. Pengembangan Mmutu Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Johnson. B. Eline, (2002), Contextual Teaching and Learning: what it is and why

it’shereto stay. Californea. Corwin Perss, Inc.

Miarso, Yusufhadi, (2005), Menyemaih Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta. Kecana.

Munadi Sudji (2008), Transformasi Teknologi pada Pendidikan Kejuruan. Makalah disampaikan dalam Seminar Internasional Optimasi Pendidikan Kejuruan dalam Pembangunan SDM Nasional dan Konvensi Nasional. Universitas Negeri Padang.

Nasution, S., (2009), Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuraeni Siska Desy Fatmaryanti, Ashari (2012), Radiasi. Vol.1.No.1. Peningkatan

Kemandirian Belajar IPA melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) di Kelas VIII SMP Negeri 33. Purworejo. Universitas

Muhammadiyah.

Reigeluth, C. M., (1983), Instructional Design Theories and Models: an Overview of

their Current Status, Instructional Design: What is it? New Jersey. Publishers

Hildshale.

Riduan, (2010), Metoda dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung Alfabeta. Riyanto Yatim, (2010), Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta. Kencana.


(5)

Sanjaya, Wina, (2010), Strategi Pembelajaran Berorietasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Prenada.

Santayasa I. Wayan, (2006), Pembelajaran Inovatif Model Kolaboratif, Berbasis

Proyek, dan Orientasi Nos, Disajikan dalam Seminar Di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Semarapura Tanggal 27 Desember 2006, Semarapura. Universitas Pendidikan Ganesha.

Sibuea Abdul Muin, (2010). Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan. Bahan Ajar. Medan. Program Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Silaban R., (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motif

Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa SMK Negeri 1 Lumbanjulu Kabupaten Toba Samosir. Tesis. Medan. Program

Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Slavin R. E., (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung. Nusa Media.

Sudira P., (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK. Jakarta. Depdiknas. Sudjana, (2005), Metoda Statistika. Bandung. Tarsito

Sugyiono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif,

dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Suhendri H., (2012), Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis, Rasa Percaya Diri dan

Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika . Yokjakarta. UNY Sungkono, (2010), Majalah Ilmiah Pembelajaran No. 2 Volume 6 UNY.

Suryo B. (2008), Kadin: Kualitas Tenaga Kerja Masih Rendah Kompas, jumat 25 januari 2013.

Susanti . E., Muchtar. Z, (2008), Pendekatan Project Based Learning Untuk

Pembelajaran Kimia Koloid di SMA, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains

ISSN: 1907-7157 Universitas Negeri Medan.

Tahar Irzan. (2006), Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada


(6)

Tampubolon, L., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 4 Medan. Tesis.

Medan. Program Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Innovatif Progresif. Jakarta. Kencana.

Trianto, (2010), Model Pembelajaran Terpadu Konsep, strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Jakarta. Bumi Aksara.

Tsailing Liang, (2002), Implementing Cooperative Learning In EFL Teaching:

Process and Effects.Thesis. Institute of English National Taiwan Normal

University.

Umar Tirtarahardja, & La Sulo, (2005), Pengantar Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Uno Hamzah B., (2010), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno Hamzah B., (2008), Profesi Kependidikan (problema, solusi, dan reformasi

pendidikan di Indonesia). Jakarta. Bumi Aksara.

Wikipedia, (2011), Project Based Learning.

Wiyarsi A., dan Partana F. C., (2007), Penerapan Pembelajaran Berbasis Projek

pada Perkuliahan Pendidikan Kimia untuk Meningkatkan Kemandirian dan Prestasi Belajar Mahasiswa. UNY.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KELISTRIKAN OTOMOTIF PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 PATI TAHUN AJARAN 2008 2009

1 11 133

PENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF

2 31 99

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF.

0 1 17

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF.

0 1 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT DASAR KELISTRIKAN TEKNIK REFRIGERASI.

0 2 49

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KELISTRIKAN OTOMOTIF PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 PATI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 2

PENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF.

0 5 1

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL RESITASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 168

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATA DIKLAT PERAWATAN DAN PERBAIKAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK PIRI SLEMAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 140