HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dan Asupan Zat Gizi Makro pada Anak Usia 2-5 Tahun di Posyandu Gonilan Kartasura.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG
DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
DI POSYANDU GONILAN KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :
Alfiana Kusuma Rahmawati
J500120037

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG
DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
DI POSYANDU GONILAN KARTASURA
Alfiana Kusuma Rahmawati, Mohammad Shoim Dasuki, Anika Candrasari
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Latar Belakang : Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks baik

persoalan kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Di Jawa Tengah dari 2.736.543 balita
yang tercatat, ada 481.632 balita (17,6%) yang mengalami gizi buruk dan gizi sedang.
Kekurangan asupan zat gizi makro rentan pada usia 2-5 tahun. Kurangnya pengetahuan
orang tua, khususnya ibu merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada
balita.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu
tentang gizi seimbang dengan protein, lemak dan karbohidrat pada anak usia 2-5 tahun di
Posyandu Gonilan Kartasura.
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Besar sampel berjumlah 39 anak usia 2-5 tahun dan 39 ibu
balita yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling dengan wawancara menggunakan kuesioner food recall 24 jam serta
kuesioner pengetahuan ibu.
Hasil : Berdasarkan hasil uji Fisher Exact Test didapatkan nilai p sebesar 0,044 pada
pengetahuan ibu dengan asupan protein .Chi-Square didapatkan nilai p sebesar 0,006
pada pengetahuan ibu dengan asupan lemak dan p sebesar 0,010 pada pengetahuan ibu
dengan asupan karbohidrat yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang
gizi seimbang dengan protein, lemak dan karbohidrat pada anak usia 2-5 tahun di
Posyandu Gonilan Kartasura.
Kesimpulan : Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan

protein, lemak dan karbohidrat pada anak usia 2-5 tahun di Posyandu Gonilan Kartasura.

Kata Kunci : pengetahuan ibu, asupan zat gizi makro, anak usia 2-5 tahun

Relationship Between Mother’s Knowledge about Balanced Nutrition and
Macro Nutrient Substances Intake in Children Age 2-5 Years
in Posyandu Gonilan Kartasura
Alfiana Kusuma Rahmawati, Mohammad Shoim Dasuki, Anika Candrasari
Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT

Background: The development of nutritional problems in Indonesia become more
complex issues both malnutrition and excess nutrients. In Central Java, 2,736,543
toddlers, there are 481 632 children (17.6%) malnourished and moderate
nutrient. Macro nutrient intake deficiency vulnerable at the age of 2-5 years. Lack
of parent’s knowledge, especially mothers is one of the malnutrition causes in
children under five.
Objective: To analyze relationship between mother's knowledge about balanced
nutrition with protein, fat and carbohydrates in children aged 2-5 years in
Posyandu Gonilan Kartasura.

Methods: This study is observational analytic with a cross-sectional approach.
The samples are 39 mothers with children aged 2-5 years with purposive
sampling. Using a questionnaire 24-hour food recall and questionnaire mother's
knowledge.
Results: Fisher Exact Test found an association between mother's knowledge
about balanced nutrition with protein intake (p 0.044). Chi-Square test found an
association between mother's knowledge about balanced nutrition with fat (p
0.006) and carbohydrates (p 0.010) in children aged 2-5 years in Posyandu
Gonilan Kartasura. Good mother’s knowledge likely to provide a good intake
(protein 9.692 times, 6.533 times fats, carbohydrates 8,100 times) in children
aged 2-5 years compared with mother with less knowledge.
Conclusions: There is a relationship between mother's knowledge about balanced
nutrition with protein, fat and carbohydrates in children aged 2-5 years in
Posyandu Gonilan Kartasura.

Keywords: mother's knowledge, macro nutrient intake, children aged 2-5 years

tua, khususnya ibu merupakan salah

PENDAHULUAN

Perkembangan masalah gizi di
Indonesia

semakin

kompleks

baik

persoalan kekurangan gizi maupun

satu penyebab terjadinya kekurangan
gizi pada balita (Frost & Michelle,
2005).

kelebihan gizi. Anak yang menderita

Pengetahuan dan sikap ibu akan

gizi kurang akan mengalami gangguan


mempengaruhi asupan makanan yang

pertumbuhan fisik dan perkembangan

ada di dalam keluarga terutama anak

mental, dimana anak mempunyai IQ

(Rakhmawati,

2014).

lebih rendah dan mudah terserang

berpendidikan

dapat

infeksi


berbagai

(Departemen

Kesehatan

informasi

Ibu

dari

yang

menerima
luar

dan


(Depkes), 2007). Anak-anak usia 2-5

meningkatkan

tahun

pengetahuan termasuk tentang pola

merupakan

kelompok

yang

rentan karena terdapat pertumbuhan

pemahaman

dan


asuh anak ( Sartika, 2010).

yang cepat sehingga membutuhkan zat

Hasil penelitian Astuti ( 2013 )

gizi yang lebih banyak (Wardlaw and

menunjukkan tidak adanya hubungan

Hampl, 2007). Anak usia 2-5 tahun

antara tingkat pendidikan ibu dengan

merupakan periode keemasan (golden

status

age) dalam proses perkembangan, yang


hubungan pendidikan dengan status

artinya

aspek

gizi dapat dikarenakan perkembangan

kognitif, fisik, motorik, dan psikososial

teknologi yang ada saat ini. Ibu dengan

seorang anak berkembangan secara

tingkat

pesat (Zaviera & Ferdinand, 2008).

adanya perkembangan teknologi saat


Anak

ini dapat dengan mudah mengakses

pada

usia

usia

tersebut

2-5

tahun

apabila

gizi


anak.

pendidikan

Tidak

rendah

adanya

dengan

kekurangan zat gizi maka akan terjadi

informasi

gangguan

sehingga mereka dapat meningkatkan

gizi

atau

kesehatannya

(Notoatmodjo, 2007).
Kekurangan

dari

berbagai

media,

pengetahuannya.
gizi

disebabkan

Di Indonesia, tercatat 4,5% dari

kurangnya

persediaan

22 juta balita atau 900 ribu balita

pangan, kurangnya pengetahuan ibu

mengalami gizi kurang atau gizi buruk

tentang

(Almatsier,

dan mengakibatkan lebih dari 80%

2010). Kurangnya pengetahuan orang

kematian anak (Kemenkes RI, 2012).

kemiskinan,

gizi

seimbang

Hasil Riskesdas 2013 dibandingkan

wawancara dengan 15 ibu di posyandu

tahun 2010, pravelensi gizi kurang

gonilan kartasura, 9 diantaranya tidak

meningkat dari 17,9 % menjadi 19,6 %

memahami

dan gizi buruk meningkat dari 4,9%

makanan gizi seimbang pada balita,

menjadi 5,7% , stunting (balita pendek)

mereka

juga meningkat dari 36,8% menjadi

pekerjaannya, sehingga waktu untuk

37,2%. Di Jawa Tengah dari 2.736.543

memperhatikan makanan untuk balita

balita yang tercatat, ada 481.632 balita

lebih

(17,6%) yang mengalami gizi buruk

berpengaruh pada perilaku ibu dalam

dan gizi sedang (Kemenkes RI, 2015).

pemberian makanan gizi seimbang

tentang

juga

pemberian

disibukkan

sedikit,

dan

dengan

dimungkinkan

Kekurangan asupan zat gizi

kurang baik. Berdasarkan uraian di atas

makro rentan pada usia 2-5 tahun.

maka perlu dilakukan penelitian untuk

Kekurangan asupan zat gizi makro

mengetahui

pada tahap kronis akan tercermin pada

pengetahuan ibu tentang gizi seimbang

status gizi yang kurang. Gizi kurang

dengan asupan zat gizi makro pada

pada anak usia 2-5 tahun disebabkan

anak usia 2-5 tahun di Posyandu

karena pada usia ini anak sudah tidak

Gonilan Kartasura.

mendapat air susu ibu (ASI) dari
ibunya, sehingga pemenuhan zat gizi
mutlak harus didapat dari asupan
makanan harian dan biasanya sudah
mempunyai selera khusus terhadap cita
rasa

dan

kesukaan

makanan

(Vijayaraghavan, 2008).
Hasil studi pendahuluan pada
tanggal 12 Mei 2015, berdasarkan
rekap data kader di Posyandu Gonilan
dari 70 anak usia 2-5 tahun terdapat 1,4
% yang dibawah garis merah. Keadaan
ini mencerminkan bahwa gizi kurang
dan gizi buruk tinggi. Selain itu, hasil

hubungan

antara

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan

ibu

tentang

gizi

seimbang dan asupan zat gizi
makro pada anak usia 2-5 tahun di
Posyandu Gonilan Kartasura.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan

ibu

tentang

gizi

seimbang dengan asupan protein,
asupan

lemak

dan

asupan

karbohidrat pada anak usia 2-5

tahun

di

Posyandu

Gonilan

Kartasura.

tentang

Jenis penelitian ini merupakan
observasional

rancangan

cross

studi

dengan
sectional.

Penelitian ini dilakukan di Posyandu
Gonilan Kartasura.
penelitian

Adapun waktu

dilakukan

pada

bulan

November 2015 sampai dengan bulan
Desember 2015. Populasi target pada
penelitian ini adalah seluruh ibu yang
mempunyai anak balita di desa Gonilan
Kartasura. Sedangkan populasi aktual
pada penelitian ini adalah Ibu yang
mempunyai balita usia 2-5 tahun yang
tercatat di posyandu di desa Gonilan
Kartasura.

Jumlah

sampel

yang

digunakan dalam penelitian ini minimal
adalah sebesar 39 responden yang
diperoleh

dengan

sampling.

Kriteria

penelitian

ini

cara

purposive

inklusi

adalah

Ibu

dalam
yang

mempunyai anak usia 2-5 tahun yang
berada di desa Gonilan Kartasura dan
tercatat di buku Posyandu Gonilan
Kartasura. Kriteria eksklusi adalah
subjek tidak bersedia berpartisipasi
dalam penelitian
sedang sakit.

independen

dalam

penelitian ini yaitu pengetahuan ibu

METODE PENELITIAN

penelitian

Variabel

dan

anak balita

gizi

seimbang

sedangkan

variabel dependen dalam penelitian ini
yaitu asupan zat gizi makro pada anak
usia

2-5

tahun.

Pengetahuan

ibu

tentang gizi seimbang adalah segala
sesuatu yang diketahui oleh ibu yang
mempunyai anak usia 2 – 5 tahun
berkenaan

dengan

gizi

seimbang

meliputi : pengertian, manfaat, jenis,
frekuensi, porsi, cara pemberian serta
penyakit yang dapat ditimbulkan akibat
kurang

gizi

yang

diukur

dengan

menghitung jumlah jawaban responden
yang

diisi

Dikategorikan

dalam

kuesioner.

menjadi

tingkat

pengetahuan baik jika skor atau nilai >
50% dan kurang jika skor nilai ≤50%
dengan skala data ordinal. Asupan zat
gizi makro pada anak usia 2-5 tahun
adalah tindakan ibu dalam memberikan
makanan

yang

mengandung

karbohidrat, protein dan lemak pada
anak usia 2 - 5 tahun yang terdiri dari
pola makan dalam sehari dibandingkan
dengan angka kecukupan gizi (AKG)
yang diukur dengan dengan wawancara
menggunakan kuesioner food recall 24
jam,

selanjutnya

dianalisis

menggunakan nutri survey. Sedangkan

pola makan lainnya dengan mengisi

jam dilakukan dengan cara wawancara

kuesioner.

menjadi

terhadap responden. Pengumpulan data

asupan zat gizi makro baik jika skor ≥

menggunakan kuesioner food recall 24

100% AKG dan asupan zat gizi makro

jam

tidak baik jika skor 35 tahun

Total
Sumber : Data Primer Diolah (2016)

7
17
15
39

Persentase
(%)
18
43,6
38,4
100

Tabel 2. Karakteristik Pendidikan Responden Penelitian
Karakteristik
Jumlah
Persentase
(%)
Pendidikan Responden
Tidak tamat SD
2
5,1
Tamat SD
2
5,1
Tamat SLTP
12
30,8
Tamat SLTA
20
51,3
S1/S2/S3
3
7,7
Total
39
100
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Tabel 3. Karakteristik Pekerjaan Responden Penelitian
Karakteristik
Jumlah
Pekerjaan utama

Pegawai negeri
Pegawai swasta
Wiraswasta
Ibu rumah tangga
Buruh

1
7
2
26
3
39

Total
Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Persentase
(%)
2,6
17,9
5,1
66,7
7,7
100

Tabel 4. Karakteristik Pendapatan Responden Penelitian
Karakteristik
Jumlah
Persentase
(%)
Pendapatan rumah
< Rp. 1 Juta
19
48.7
Tangga/bulan
Rp. 1 Juta – Rp. 2 Juta
17
43,6
> 2 Juta
3
7,7
Total
276
100
Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Tabel 1 menunjukkan bahwa
dari 39 orang responden yang
diteliti yang semuanya adalah ibuibu,

usia

responden

terbanyak

orang (30,8%) dan hanya 2 orang
(5,1%) yang tidak tamat SD.
Tabel 3 menunjukkan bahwa
dari 39 orang responden yang

adalah kelompok usia 28-35 tahun

diteliti,

jenis

sebesar 17 orang (43,6 %).

didominasi

ibu

pekerjaan
rumah

yang
tangga

Tabel 2 menunjukkan bahwa

sebanyak 26 orang (66,7%) dan

dari 39 orang responden yang

paling sedikit 1 (2,6%) orang yang

diteliti,

bekerja sebagai PNS.

mayoritas

tingkat
Tamat

Tabel 4 menunjukkan bahwa

SLTA dengan jumlah 20 orang

dari 39 orang responden yang

(51,3%) kemudian diikuti oleh

diteliti,

tamat SLTP dengan jumlah 12

Tangga/bulan

pendidikan

ibu

adalah

pendapatan
yang

rumah
terbanyak

adalah kurang dari 1 juta sebanyak

19

(48,7%),

disusul

yang

penelitian

untuk

mendapatkan

berpenghasilan antara 1 juta sampai

gambaran

tiap

2 juta sebanyak 17 (43,6%) dan

meliputi tingkat pengetahuan ibu

hanya 3 (7,7%) responden dengan

tentang gizi seimbang dan asupan

penghasilan lebih dari 2 juta.

zat gizi makro yang terdiri dari

variabel

yang

protein, lemak dan karbohidrat
yang terlihat pada tabel berikut :

B. Analisis Univariat
Analisis
analisis

univariat

deskriptif

yaitu
variabel

Tabel 5. Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang di Posyandu Gonilan, Kartasura.
Pengetahuan Ibu
Jumlah (n)
Prosentase (%)
Baik
19
48,7
Kurang
20
51,3
Total
39
100,0
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 6. Asupan Protein Anak Usia 2-5 tahun di Posyandu Gonilan, Kartasura.
Asupan Protein
Jumlah (n)
Prosentase (%)
Baik
31
79,5
Tidak Baik
8
20,5
Total
39
100,0
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 7. Asupan Lemak Anak Usia 2-5 tahun di Posyandu Gonilan, Kartasura.
Asupan Lemak
Jumlah (n)
Prosentase (%)
Baik
20
51,3
Tidak Baik
19
48,7
Total
39
100,0
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 8. Asupan Karbohidrat Anak Usia 2-5 tahun di Posyandu Gonilan, Kartasura.
Asupan Karbohidrat
Baik
Tidak Baik
Total
Sumber : Data primer diolah, 2016

Hasil

analisis

menunjukkan
pengetahuan

tabel

Jumlah (n)
11
28
39

5

bahwa
ibu-ibu

tentang

gizi seimbang lebih banyak
adalah kategori kurang sebesar

Prosentase (%)
28,2
71,8
100,0

mempunyai pengetahuan yang
kurang

dalam

pengetahuan

penguasaan
tentang

gizi

seimbang.
Hasil

analisis

tabel

6

20 orang (51,3). Dalam hal ini

menunjukkan asupan protein

berarti

anak usia 2-5 tahun di Posyandu

sebagian

besar

ibu

gonilan

mayoritas

dalam

di Posyandu gonilan mayoritas

kategori baik sebesar 31 orang

dalam kategori tidak baik yaitu

(79,5 %).

sebesar 28 orang (71,8 %).

Hasil

analisis

menunjukkan

tabel

asupan

7

C. Analisis Bivariat

lemak

Hasil Analisis Bivariat pada

anak usia 2-5 tahun di Posyandu

penelitian ini dapat dideskripsikan

gonilan

seperti yang terlihat pada tabel

lebih

banyak

yang

dalam kategori baik sebesar 20

berikut :

orang (51,3 %).
Hasil
menunjukkan

analisis

tabel

8

asupan

karbohidrat anak usia 2-5 tahun
Tabel 9. Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dengan Asupan
Protein pada Anak Usia 2-5 Tahun di Posyandu Gonilan, Kartasura.
Pengetahuan Ibu
Asupan Protein
tentang Gizi
PBaik
Tidak Baik Jumlah
Seimbang
Value
Baik
18 (95%)
1 (5%)
19 (100%)
0,044
Kurang
13 (65%)
7 (35%)
20 (100%)
Jumlah
31 (79%)
8 (21%)
39 (100%)
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 10. Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dengan Asupan
Lemak pada Anak Usia 2-5 Tahun di Posyandu Gonilan, Kartasura.
Pengetahuan
Asupan Lemak
Ibu tentang Gizi Baik
P-Value
Tidak Baik Jumlah
Seimbang
Baik
14 (74%)
5 (26%)
19 (100%)
0,006
Kurang
6 (30%)
14 (70%)
20 (100%)
Jumlah
20 (51%)
19 (49%)
39 (100%)
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 11. Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dengan Asupan
Karbohidrat pada Anak Usia 2-5 Tahun di Posyandu Gonilan, Kartasura.
Pengetahuan Ibu
Asupan Karbohidrat
tentang Gizi
Jumlah
P-Value
Baik
Tidak
Seimbang
Baik
Baik
9 (47%)
10 (54%)
19 (100%)
0,010
Kurang
2 (10%)
18 (90%)
20 (100%)
Jumlah
11 (28%)
28 (72%)
39 (100%)
Sumber : Data primer diolah, 2016

Hasil analisis pada tabel 9
menunjukkan dari 20 ibu yang

mempunyai

pengetahuan

tentang gizi seimbang kurang

baik, terdapat 7 diantaranya

5 tahun dengan asupan lemak

(35%) mempunyai anak usia 2-

masuk kategori tidak baik. Dari

5 tahun dengan asupan protein

19

masuk kategori tidak baik. Dari

pengetahuan

19

seimbang baik, terdapat 14

ibu

yang

pengetahuan

mempunyai

tentang

ibu

yang

mempunyai

tentang

gizi

gizi

diantaranya (74%) mempunyai

seimbang baik, terdapat 18

anak usia 2-5 tahun dengan

diantaranya (95%) mempunyai

asupan protein masuk kategori

anak usia 2-5 tahun dengan

baik. Hasil pengujian hipotesis

asupan protein masuk kategori

pertama dengan uji Chi-Square

baik. Hasil pengujian hipotesis

dikarenakan

pertama

penelitian ini berjenis ordinal

menggunakan

uji

variabel

pada

alternatif Fisher Exact Test

ordinal

dikarenakan tidak memenuhi

menggunakan tabel 2x2 dan

syarat untuk uji Chi-Square

tidak ada nilai expected yang

yaitu terdapat 2 sel (50%) yang

kurang dari lima. Hasil uji Chi-

mempunyai nilai expected-nya

Square

kurang dari lima. Hasil uji

ada hubungan yang signifikan

alternatif Fisher Exact Test

antara pengetahuan ibu tentang

membuktikan

ada

gizi seimbang terhadap asupan

signifikan

lemak anak usia 2-5 tahun (nilai

hubungan

bahwa
yang

antara pengetahuan ibu tentang

(kategorik),

membuktikan

bahwa

p-value 0,006).

gizi seimbang terhadap asupan

Hasil analisis pada tabel

protein anak usia 2-5 tahun

11 menunjukkan dari 20 ibu

(nilai p-value 0,044).

yang mempunyai pengetahuan

Hasil analisis pada tabel

tentang gizi seimbang kurang

10 menunjukkan dari 20 ibu

baik, terdapat 18 diantaranya

yang mempunyai pengetahuan

(90%) mempunyai anak usia 2-

tentang gizi seimbang kurang

5

baik, terdapat 14 diantaranya

karbohidrat

(70%) mempunyai anak usia 2-

tidak baik. Dari 19 ibu yang

tahun

dengan

asupan

masuk

kategori

mempunyai

pengetahuan

berarti responden pada usia

tentang gizi seimbang baik,

produktif

terdapat 9 diantaranya (47%)

menerima informasi yang baru

mempunyai anak usia 2-5 tahun

yang

dengan

asupan

kesehatan yang akan menjadi

masuk

kategori

karbohidrat
baik.

pengujian

hipotesis

dengan

uji

dikarenakan

Hasil

variabel

pada

mudah

berhubungan

dengan

pengetahuan responden.

pertama

Chi-Square

sehingga

Hasil penelitian tingkat
pendidikan

ibu

mayoritas

adalah Tamat SLTA dengan

penelitian ini berjenis ordinal

jumlah

ordinal

(kategorik),

sehingga

menggunakan tabel 2x2 dan

kategori

tidak ada nilai expected yang

tinggi.

kurang dari lima (lampiran 6).

(2006) bahwa unsur pendidikan

Hasil

Chi-Square

uji

membuktikan
hubungan

bahwa
yang

erat

20

orang

(51,3%)

termasuk

dalam

tingkat

pendidikan

Menurut

Soekirman

hubungannya

dengan

ada

pengetahuan tentang kesehatan

signifikan

dan praktik gizi. Selain itu,

antara pengetahuan ibu tentang

pendidikan

gizi seimbang terhadap asupan

mempengaruhi proses belajar

karbohidrat anak usia 2-5 tahun

seseorang,

semakin

(nilai p-value 0,010).

pendidikan

seseorang

mudah

D. Pembahasan
1. Karakteristik responden.

dapat

dalam

akan

menerima

informasi yang ada. Semakin

Hasil penelitian tentang

banyak informasi yang masuk

karakteristik ibu yang meliputi

maka

usia

pengetahuan

responden,

tinggi

pendidikan

semakin
yang

banyak
didapat

responden, pekerjaan utama dan

termasuk informasi mengenai

pendapatan rumah tangga. Usia

kesehatan.

responden

terbanyak

adalah

Jenis

pekerjaan

kelompok usia 28-35 tahun

didominasi ibu rumah tangga

sebesar 17 orang (43,6 %)

sebanyak 26 orang (66,7%).

Dalam

penelitian

yang

Asupan Protein pada Anak Usia

dilakukan oleh Purwaningrum

2-5 Tahun di Posyandu Gonilan

(2012) bahwa pekerjaan sebagai

Kartasura

ibu rumah tangga tentunya akan
memberikan

banyak

waktu

Hasil penelitian (tabel 9)
menunjukkan adanya hubungan

untuk menemani dan merawat

yang

balitanya.

pengetahuan ibu tentang gizi

Pendapatan

rumah

signifikan

seimbang

antara

terhadap

asupan

Tangga/bulan yang terbanyak

protein anak usia 2-5 tahun

adalah

juta

(nilai p-value 0,044). Hal ini

(48,7%),

sesuai dengan Ernawati (2006)

sementara upah minimum kota

bahwa pengetahuan ibu tentang

(UMK)

Solo

gizi mempunyai peranan dalam

adalah

Rp

kurang dari

sebanyak

19

1

Tahun

2016

1.418.218/bulan

meningkatkan

konsumsi

rumah

protein. Ibu rumah tangga yang

tangga/bulan termasuk dalam

memiliki pengetahuan gizi yang

kategori

baik maka ia akan mampu

sehingga

pendapatan

rendah.

Potts

Mandleco

&

(2007)

mengemukakan

pendapatan

keluarga mempunyai efek yang
signifikan

memilih

makanan-makanan

yang bergizi untuk dikonsumsi
(Suhardjo, 2003).
Pada hasil penelitian ini

terhadap

kesejahteraan pada masa balita.

(tabel

Kondisi sosial ekonomi orang

pengetahuan ibu tentang gizi

tua juga dapat mempengaruhi

seimbang

status

dengan

asupan protein pada anak tidak

terbatas,

baik sebanyak 1 (5%), hal itu

gizi

kondisi

balita,

ekonomi

9)

juga

yang

terdapat

baik

tetapi

pemenuhan gizi pada balita

kemungkinan

menjadi

karena faktor kebudayaan di

terabaikan

disebabkan

daerah setempat. Di pedesaan

(Istiono,2009).
Ibu

makanan banyak dipengaruhi

tentang Gizi Seimbang dengan

oleh keadaan sosial ekonomi

2. Hubungan

Pengetahuan

dan

kebudayaan.

Terdapat

pantangan makan pada balita

2-5 Tahun di Posyandu Gonilan
Kartasura

misalnya anak tidak diberikan

Hasil penelitian (tabel 10)

ikan karena bisa mendapatkan

menunjukkan adanya hubungan

cacingan,

yang

kacang-kacangan

signifikan

antara

tidak diberikan karena dapat

pengetahuan ibu tentang gizi

menyebabkan

seimbang

sakit

perut

terhadap

asupan

dan kembung (Baliwati, 2004).

lemak anak usia 2-5 tahun (nilai

Padahal,

tersebut

p-value 0,006). Hal ini sejalan

merupakan sumber protein yang

dengan penelitian oleh Handono

baik bagi balita.

(2010)

makanan

Pada hasil penelitian ini
(tabel

9)

juga

terdapat

bahwa

terdapat

hubungan antara pengetahuan
gizi ibu dengan status gizi

pengetahuan ibu tentang gizi

balita,

seimbang yang kurang tetapi

gizi ibu baik maka status gizi

asupan protein pada anak baik

balita

sebanyak 13 (65%), hal itu

akhirnya

kemungkinan

mendorong

disebabkan

semakin

semakin

pengetahuan

baik.

Pada

pengetahuan

akan

seseorang

untuk

karena sebagian besar pekerjaan

menyediakan makanan sehari-

ibu adalah ibu rumah tangga

hari dalam jumlah dan kualitas

yaitu sebanyak 26 (66,7%).

gizi

Pada umumnya, ibu yang tidak

kebutuhan.

untuk

perhatian

memberikan

kepada

anaknya,

sesuai

dengan

Pada hasil penelitian ini

bekerja akan mempunyai waktu
lebih

yang

(tabel

10)

juga

terdapat

pengetahuan ibu tentang gizi

dibandingkan ibu yang bekerja

seimbang

(Notoadmodjo, 2003).

asupan lemak pada anak tidak

3. Hubungan

Pengetahuan

Ibu

yang

baik

tetapi

baik sebanyak 5 (26%), hal itu

tentang Gizi Seimbang dengan

kemungkinan

Asupan Lemak pada Anak Usia

karena faktor pendapatan rumah
tangga/bulan.

disebabkan

Pendapatan

responden jika di kelompokkan,

berbagai jenis makanan yang

sebagian

besar

responden

lain (Sjahmien, 2003).

memiliki

tingkat

pendapatan

4. Hubungan

Pengetahuan

Ibu

yang rendah 48,7%. Pendapatan

tentang Gizi Seimbang dengan

keluarga sangat mempengaruhi

Asupan Karbohidrat pada Anak

terhadap

Usia 2-5 Tahun di Posyandu

konsumsi

makanan

sehari-hari. Apabila pendapatan

Gonilan Kartasura
Hasil penelitian (tabel 11)

rendah maka makanan yang
dikonsumsi

tidak

menunjukkan adanya hubungan

mempertimbangkan nilai gizi,

yang

signifikan

antara

tetapi nilai materi lebih menjadi

pengetahuan ibu tentang gizi

pertimbangan (Lutviana,2010).

seimbang

terhadap

asupan

Pada hasil penelitian ini

karbohidrat anak usia 2-5 tahun

(tabel 10) juga masih ada

(nilai p-value 0,010). Hal ini

pengetahuan ibu tentang gizi

sejalan

seimbang yang kurang tetapi

Krekling

asupan lemak pada anak baik

pengetahuan

sebanyak 6 (30%), hal itu

berhubungan dengan status gizi

kemungkinan

disebabkan

balita, yang menunjukkan ibu

karena pengaruh peningkatan

yang memiliki balita dengan

dari

status

penghasilan

berdampak

pada

akan
perbaikan

dengan

Apooh

&

(2005)

bahwa

ibu

sangat

gizi

yang

baik

mendapatkan pengetahuan yang

status gizi dan kondisi keluarga.

tinggi

Umumnya

Penelitian yang dilakukan oleh

bila

pendapatan

dan

sebaliknya.

meningkat maka jumlah dan

Rakhmawati

jenis makanan cenderung akan

adanya

membaik juga. Semakin tinggi

pengetahuan dengan perilaku

penghasilan,

ibu.

semakin

tinggi

(2014)

hubungan

Dengan

bahwa
antara

pengetahuan

pula persentase yang digunakan

tentang gizi yang baik, seorang

untuk membeli buah, sayur dan

ibu

dapat

memilih

dan

memberikan makan bagi balita

baik dari segi kualitas maupun

yang mayoritas sebagai ibu

kuantitas yang memenuhi angka

rumah tangga (66,7%). Dalam

kecukupan gizi.

penelitian yang dilakukan oleh

Pada hasil penelitian ini
(tabel

11)

juga

terdapat

Purwaningrum (2012) bahwa
pekerjaan sebagai ibu rumah

pengetahuan ibu tentang gizi

tangga

seimbang

memberikan

yang

baik

tetapi

tentunya

akan

banyak

waktu

asupan karbohidrat pada anak

untuk menemani dan merawat

tidak baik sebanyak 10 (54%),

balitanya.

hal itu kemungkinan disebabkan
karena
jumlah

karena

terbatasnya

makanan

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

yang

Ada

hubungan

yang

dikonsumsi atau makanannya

signifikan antara pengetahuan ibu

tidak memenuhi unsur gizi yang

tentang

gizi

dibutuhkan. Faktor malas dan

asupan

protein,

status ekonomi pada keluarga

karbohidrat pada anak usia 2-5

kemungkinan merupakan alasan

tahun

utama

Kartasura.

ibu

menghidangkan

dalam
makanan

di

keluarga sehingga anak akan
mendapatkan

makanan

yang

di

seimbang

dengan

lemak

Posyandu

dan

Gonilan

B. Saran
1. Bagi Posyandu Gonilan
Kartasura

sama atau mendapatkan dalam

Peningkatan kerja sama dengan

porsi kecil (Zuraida, 2014).

Puskesmas

Pada hasil penelitian ini

setempat

untuk

memberikan pembinaan berupa

(tabel 11) juga masih ada

penyuluhan

pengetahuan ibu tentang gizi

Posyandu,

seimbang yang kurang tetapi

memiliki anak usia 2-5 tahun

asupan karbohidrat pada anak

tentang pentingnya asupan zat

baik sebanyak 2 (10%), hal itu

gizi makro (protein, lemak,

kemungkinan

karbohidrat) pada anak usia 2-5

disebabkan

karena faktor pekerjaan ibu

tahun.

pada
terutama

anggota
yang

2. Bagi Ibu yang memiliki anak

tingkat pendidikan, pekerjaan

usia 2-5 tahun di desa Gonilan

dan tingkat pendapatan rumah

Kartasura

tangga.

Hendaknya para ibu mengikuti
perkembangan

informasi

UCAPAN TERIMA KASIH

khususnya

Penulis mengucapkan puji dan syukur

menyangkut perkembangan dan

kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

kesehatan anak usia 2-5 tahun

rahmatNya dalam penyusunan naskah

baik

kegiatan

publikasi ini. Penulis mengucapkan

penyuluhan maupun dari media

terima kasih kepada dr. M. Shoim

cetak

elektronik.

Dasuki, M.Kes selaku pembimbing

ibu

aktif

utama dan dr. Anika Candrasari, M.Kes

mengikuti Posyandu sehingga

selaku pembimbing pendamping dalam

dapat diketahui perkembangan

penelitian

status gizi balitanya.

membimbing dan mengarahkan penulis

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

dalam mengerjakan penelitian. Terima

kesehatan

melalui

Diharapkan

dan
para

ini

yang

senantiasa

Diharapkan pada penelitian lain

kasih kepada Posyandu Gonilan yang

bisa diperhatikan faktor-faktor

telah

memberikan

lain yang mempengaruhi asupan

kepada

penulis

zat gizi makro pada anak balita

penelitian di wilayah kerjanya. Dan

usia 2-5 tahun selain dari

kepada semua pihak yang tidak dapat

pengetahuan ibu, seperti usia,

penulis sebutkan, penulis mengucapkan

untuk

kesempatan
melakukan

terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka.
Apooh, L.Y & Krekling, S., 2005. Maternal Nutritional Knowledge and Child
Nutritional Status In the Volta Region Of Ghana. Blackwell Publising.
Astuti, FD., 2013. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Pendapatan
Keluarga dengan Status Gizi Anak Prasekolah dan Sekolah Dasar di
Kecamatan Godean. Jurnal Kesmas. 7 : 15-20.
Baliwati, Yayuk Farida., 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penerbit
Swadaya.
Departemen Kesehatan RI., 2007. Buku Panduan Kesehatan Ibu dan Anak
Program Departemen Kesehatan RI. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Ernawati, Aeda., 2006. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Higiene Sanitasi
Lingkungan, Tingkat Konsumsi Dan Infeksi Dengan Status Gizi Anak Usia
2-5 Tahun Di Kabupaten Semarang Tahun 2003. Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro Semarang. Tesis.
Firdaus, A., 2008. Deskripsi Pengetahuan, Karakteristik, Pelayanan Kesehatan
Dan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Makanan Pada Balita Gizi Kurang Di
Kecamatan Meral Kabupaten Karimun. Universitas Gadjah Mada. Tesis
Frost & Michelle B., 2005. Maternal Education and Child Nutritional Status in
Bolivia: finding the links. Social Science & Medicine. 395-407
Handono, Nugroho P., 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Pada Nutrisi, Pola
Makan, Dan Energi Tingkat Konsumsi Dengan Status Gizi Anak Usia Lima
Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Selogiri, Wonogiri. Jurnal
Keperawatan. 1 : 1-7.
Lutviana dan Budiono.,2010. Prevalensi dan determinan kejadian gizi kurang
Pada balita (studi kasus pada keluarga nelayan di Desa bajomulyo
kecamatan juwana kabupaten pati). Jurnal Kesmas. 5 (2):165-172.
Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
----------------------., 2007. Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.
Kemenkes RI., 2012. Pedoman Kegiatan Gizi dalam Penanggulangan Bencana.
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

------------------., 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI.
-------------------., 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20152019. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Potts, N., & Mandleco,B., 2007. Pediatric Nursing : Caring for Children and
Their Families ( Second Edition ). Canada : Thomson Delmar Learning.
Purwaningrum, Sari, Yuniar W., 2012. Hubungan Antara Asupan Makanan Dan
Status Kesadaran Gizi Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sewon I, Bantul. Jurnal KESMAS. 6 : 144-21.
Rakhmawati, N.Z., 2014. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perilaku
Pemberian Makanan Anak Usia 12-24 bulan. Journal of Nutrition College.
3 : 43 – 50.
Sartika, R.A.D., 2010. Analisis Pemanfaatan Program Pelayanan Kesehatan Status
Gizi Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 5 : 77 - 83.
Sjahmien M., 2003. Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti.
Soekirman, et al., 2006. Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan
Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Suhardjo., 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Vijayaraghavan,K., 2008. Anemia Karena Defisiensi Zat Besi. dalam Gizi
Kesehatan Masyarakat / editor Micchael, J.G et al; alih bahasa Andry
Hartono. Jakarta : EGC.
Wahyudi Istiono, Heri. S, Muhamad. H, Irnizarifka, Andre. D, Adrian. H, dkk.,
2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita. Berita
Kedokteran Masyarakat. 25 : 150-155.
Wardlow and Hampl., 2007. Perspective in Nutrition Seventh Edition. New York
America : McGraw-Hill Companies, Inc.
Zaviera, dan Ferdinand., 2008. Mengenali dan Memahami Tumbuh Kembang
Anak. Yogjakarta: Katahati.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dan Asupan Zat Gizi Makro pada Anak Usia 2-5 Tahun di Posyandu Gonilan Kartasura.

0 2 12

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dan Asupan Zat Gizi Makro pada Anak Usia 2-5 Tahun di Posyandu Gonilan Kartasura.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dan Asupan Zat Gizi Makro pada Anak Usia 2-5 Tahun di Posyandu Gonilan Kartasura.

0 2 4

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DAN STATUS GIZI ANAK USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH POSYANDU GONILAN Hubungan Asupan Mikronutrien dan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Posyandu Gonilan.

0 4 17

HUBUNGAN ASUHUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DAN STATUSGIZI ANAK USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH POSYANDU GONILAN Hubungan Asupan Mikronutrien dan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Posyandu Gonilan.

0 3 12

KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO ANTARA ANAK USIA 1-3 TAHUN Perbedaan Asupan Zat Gizi Makro Antara Anak Usia 1-3 Tahun (Batita) Yang Berstatus Gizi Kurang Dan Gizi Normal Di Desa Sangge Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

0 2 16

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Pengetahuan Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Siswa-Siswi Di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Pengetahuan Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Siswa-Siswi Di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 0 5

NASKAH PUBLIKASI Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Pengetahuan Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Siswa-Siswi Di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita Usia 2- 5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten.

0 0 11