ringkasan - PENGENDALIAN Fusarium oxysporum f. sp. cubense PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN Trichoderma spp. INDIGENUS RIZOSFIR PISANG.
Bidang Ilmu Pertanian
RINGKASAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING
TAHUN ANGGARAN 2009
PENGENDALIAN Fusarium oxysporum f. sp. cubense
PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG
DENGAN Trichoderma spp. INDIGENUS RIZOSFIR PISANG
Oleh
DR. Ir. NURBAILIS, MS
Ir. MARTINIUS, MS
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan Penelitian Nomor 126.a/H.16/PL/HB-PHB/IV/2009
tanggal 24 April 2009
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
NOVEMBER , 2009
Pengendalian Fusarium oxysporum f. sp. cubense Penyebab Penyakit Layu Fusarium
pada Pisang dengan Trichoderma spp Indigenus Rizosfir Pisang
Oleh : Nurbailis dan Martinius
RINGKASAN
Penyakit layu Fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cubense
(Foc) merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman pisang.
Penyakit ini
tergolong sulit dikendalikan. Beberapa metode pengendalian yang disarankan untuk
pengendalian Foc adalah : penggunaan bibit sehat yang berasal dari kultur jaringan,
eradikasi dan penggunaan pestisida, namun cara tersebut belum memberikan hasil yang
memuaskan.
Salah satu alternatif pengendalian yang memberikan harapan untuk dikembangkan
adalah
pengendalian
hayati
menggunakan
jamur
antagonis
Trichoderma
spp.
Keberhasilan penggunaan Trichoderma untuk pengendalian penyakit yang disebabkan
oleh patogen tular tanah telah banyak dilaporkan. Salah satu kendala dalam pemanfaatan
Trichoderma sebagai agen pengendalian hayati penyakit tanaman adalah rendahnya
kemampuan kolonisasi dan persistensi akibat faktor lingkungan yang kompleks dan tidak
tersedianya isolat yang cukup virulen sehingga pengendalian tidak dapat berkelanjutan.
Penelitian mengenai kemampuan kolonisasi akar oleh Trichoderma spp kurang
mendapat perhatian. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan tingkat kolonisasi akar
oleh Trichoderma spp sangat menentukan keberhasilan pengendalian patogen tanaman.
Dalam program pemanfaatan strain Trichoderma spp yang efektif menekan
penyakit layu Fusarium pada pisang maka perlu dilakukan serangkaian penelitian.
Tahun pertama dari penelitian ini bertujuan untuk :
Mendapatkan strain unggul
Trichoderma yang mampu mengkolonisasi akar dan bersifat endofit pada tanaman
pisang sehingga efektif dalam pengendalian penyakit layu Fusarium.
Rancangan yang digunakan adalah Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok,
yang terdiri atas 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor I Trichoderma spp : A. Trichoderma
koningii strain S6sh (TK-S6sh), B Trichoderma viride strain T1sk (TV-T1sk) dan
Trichoderma harzianum strain S10sh (TH-S10sh). Faktor II Jenis pisang : a.Cavendis, b.
Barangan dan c. Kepok. Data diolah secara statistik menggunakan analisis ragam dan uji
Tukey pada taraf nyata 5%.
Bibit pisang yang digunakan adalah jenis Cavendish, kepok dan Barangan yang
telah diaklimatisasi 1 bulan.
Sebelum bibit
ditanam dalam pot plastik (polibag)
diaplikasi dengan suspensi Trichoderma. Tehnik aplikasi adalah dengan perendaman
akar bibit pisang dalam suspensi Trichoderma selama 3 menit.
Bibit yang telah
diperlakukan ditanam pada tanah steril dalam polibag dan ditempatkan di rumah kawat.
Kemampuan kolonisasi Trichoderma pada akar bibit pisang ditentukan dengan
metode yang dikemukan oleh Ozbay and Newman (2004). Keberadaan endofit
Trichoderma di dalam jaringan
akar diamati dengan metode Giovanetti and Mosse
(1980).
Efek kolonisasi Trichoderma pada akar bibit pisang terhadap perkembangan
penyakit layu Fusarium ditentukan dengan mengamati
tingkat serangan penyakit
meliputi : munculnya gejala pertama, persentase daun bergejala dan intensitas kerusakan
bonggol. Sedangkan terhadap peningkatan pertumbuhan bibit pisang ditentukan dengan
mengamati jumlah daun dan berat basah bibit pisang
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Trichoderma viride strain T1sk merupakan
strain yang terbaik dalam mengkolonisasi semua jenis pisang. Kolonisasi yang tertinggi
adalah pada pisang Barangan yang mencapai 80% dan Cavendis 73.33%. Ketiga spesies
Trichoderma yang diuji bersifat endofit pada semua jenis pisang, keberadaan endofit
yang tertinggi didapat pada interaksi TK-S6sh dengan Barangan yaitu mencapai 70%
Kemampuan kolonisasi Trichoderma pada akar bibit pisang berkaitan erat dengan
penekanan penyakit layu Fusarium. Semakin tinggi kemampuan kolonisasi semakin
rendah tingkat serangan penyakit layu Fusarium. Hal ini juga didukung oleh keberadaan
endofit Trichoderma pada jaringan akar bibit pisang
Kemampuan kolonisasi dan keberadaan endofit Trichoderma pada akar bibit
pisang belum relefan dengan peningkatan jumlah daun bibit pisang, tetapi ada
kecendrungan interaksi Trichoderma spp dengan ketiga jenis pisang dapat meningkatkan
jumlah daun bibit pisang. Sedangkan pada berat basah terlihat ada kaitan kemampuan
kolonisasi dengan peningkatan berat basah bibit pisang.
Trichoderma viride strain T1sk merupakan yang terbaik dalam mengkolonisi akar,
bersifat endofit dan
dapat menekan tingkat serangan penyakit layu Fusarium serta
meningkatkan berat basah tanaman.
RINGKASAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING
TAHUN ANGGARAN 2009
PENGENDALIAN Fusarium oxysporum f. sp. cubense
PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG
DENGAN Trichoderma spp. INDIGENUS RIZOSFIR PISANG
Oleh
DR. Ir. NURBAILIS, MS
Ir. MARTINIUS, MS
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan Penelitian Nomor 126.a/H.16/PL/HB-PHB/IV/2009
tanggal 24 April 2009
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
NOVEMBER , 2009
Pengendalian Fusarium oxysporum f. sp. cubense Penyebab Penyakit Layu Fusarium
pada Pisang dengan Trichoderma spp Indigenus Rizosfir Pisang
Oleh : Nurbailis dan Martinius
RINGKASAN
Penyakit layu Fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cubense
(Foc) merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman pisang.
Penyakit ini
tergolong sulit dikendalikan. Beberapa metode pengendalian yang disarankan untuk
pengendalian Foc adalah : penggunaan bibit sehat yang berasal dari kultur jaringan,
eradikasi dan penggunaan pestisida, namun cara tersebut belum memberikan hasil yang
memuaskan.
Salah satu alternatif pengendalian yang memberikan harapan untuk dikembangkan
adalah
pengendalian
hayati
menggunakan
jamur
antagonis
Trichoderma
spp.
Keberhasilan penggunaan Trichoderma untuk pengendalian penyakit yang disebabkan
oleh patogen tular tanah telah banyak dilaporkan. Salah satu kendala dalam pemanfaatan
Trichoderma sebagai agen pengendalian hayati penyakit tanaman adalah rendahnya
kemampuan kolonisasi dan persistensi akibat faktor lingkungan yang kompleks dan tidak
tersedianya isolat yang cukup virulen sehingga pengendalian tidak dapat berkelanjutan.
Penelitian mengenai kemampuan kolonisasi akar oleh Trichoderma spp kurang
mendapat perhatian. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan tingkat kolonisasi akar
oleh Trichoderma spp sangat menentukan keberhasilan pengendalian patogen tanaman.
Dalam program pemanfaatan strain Trichoderma spp yang efektif menekan
penyakit layu Fusarium pada pisang maka perlu dilakukan serangkaian penelitian.
Tahun pertama dari penelitian ini bertujuan untuk :
Mendapatkan strain unggul
Trichoderma yang mampu mengkolonisasi akar dan bersifat endofit pada tanaman
pisang sehingga efektif dalam pengendalian penyakit layu Fusarium.
Rancangan yang digunakan adalah Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok,
yang terdiri atas 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor I Trichoderma spp : A. Trichoderma
koningii strain S6sh (TK-S6sh), B Trichoderma viride strain T1sk (TV-T1sk) dan
Trichoderma harzianum strain S10sh (TH-S10sh). Faktor II Jenis pisang : a.Cavendis, b.
Barangan dan c. Kepok. Data diolah secara statistik menggunakan analisis ragam dan uji
Tukey pada taraf nyata 5%.
Bibit pisang yang digunakan adalah jenis Cavendish, kepok dan Barangan yang
telah diaklimatisasi 1 bulan.
Sebelum bibit
ditanam dalam pot plastik (polibag)
diaplikasi dengan suspensi Trichoderma. Tehnik aplikasi adalah dengan perendaman
akar bibit pisang dalam suspensi Trichoderma selama 3 menit.
Bibit yang telah
diperlakukan ditanam pada tanah steril dalam polibag dan ditempatkan di rumah kawat.
Kemampuan kolonisasi Trichoderma pada akar bibit pisang ditentukan dengan
metode yang dikemukan oleh Ozbay and Newman (2004). Keberadaan endofit
Trichoderma di dalam jaringan
akar diamati dengan metode Giovanetti and Mosse
(1980).
Efek kolonisasi Trichoderma pada akar bibit pisang terhadap perkembangan
penyakit layu Fusarium ditentukan dengan mengamati
tingkat serangan penyakit
meliputi : munculnya gejala pertama, persentase daun bergejala dan intensitas kerusakan
bonggol. Sedangkan terhadap peningkatan pertumbuhan bibit pisang ditentukan dengan
mengamati jumlah daun dan berat basah bibit pisang
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Trichoderma viride strain T1sk merupakan
strain yang terbaik dalam mengkolonisasi semua jenis pisang. Kolonisasi yang tertinggi
adalah pada pisang Barangan yang mencapai 80% dan Cavendis 73.33%. Ketiga spesies
Trichoderma yang diuji bersifat endofit pada semua jenis pisang, keberadaan endofit
yang tertinggi didapat pada interaksi TK-S6sh dengan Barangan yaitu mencapai 70%
Kemampuan kolonisasi Trichoderma pada akar bibit pisang berkaitan erat dengan
penekanan penyakit layu Fusarium. Semakin tinggi kemampuan kolonisasi semakin
rendah tingkat serangan penyakit layu Fusarium. Hal ini juga didukung oleh keberadaan
endofit Trichoderma pada jaringan akar bibit pisang
Kemampuan kolonisasi dan keberadaan endofit Trichoderma pada akar bibit
pisang belum relefan dengan peningkatan jumlah daun bibit pisang, tetapi ada
kecendrungan interaksi Trichoderma spp dengan ketiga jenis pisang dapat meningkatkan
jumlah daun bibit pisang. Sedangkan pada berat basah terlihat ada kaitan kemampuan
kolonisasi dengan peningkatan berat basah bibit pisang.
Trichoderma viride strain T1sk merupakan yang terbaik dalam mengkolonisi akar,
bersifat endofit dan
dapat menekan tingkat serangan penyakit layu Fusarium serta
meningkatkan berat basah tanaman.