Studi Deskriptif Penggunaan Media Simulator Sistem Penerangan Pada Mata Kuliah Sistem Kelistrikan Bodi Mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin DPTM FPTK UPI.
STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR SISTEM PENERANGAN PADA MATA KULIAH SISTEM KELISTRIKAN BODI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA TEKNIK MESIN DPTM FPTK UPI
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin
oleh
Andrianus Mardona NIM 0809463
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
ANDRIANUS MARDONA
STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR SISTEM PENERANGAN PADA MATA KULIAH SISTEM KELISTRIKAN BODI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA TEKNIK MESIN DPTM FPTK UPI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. Tatang Permana, M. Pd. NIP 19651110 199203 1 007
Pembimbing II
Dr. H. Wahid Munawar, M. Pd. NIP 19630520 198901 1 001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Dr. Bambang Darmawan, MM. NIP 19620118 198903 1 003
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 2
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan ... 3
E. Manfaat ... 3
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Simulator Sistem Penerangan ... 5
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 5
a. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 7
b. Pengelompokan Media Pembelajaran ... 8
c. Strategi Penggunaan Media Pembelajaran ... 9
2. Pengertian Simulator ... 9
a. Tujuan Penggunaan Simulator... 10
b. Kelebihan Dan Keterbatasan menggunaan Simulator ... 10
3. Cara Membuat Simulator Sistem Penerangan ... 11
a. Persiapan Alat Dan Bahan ... 11
b. Pembuatan Rangka Simulator ... 11
c. Pembuatan Dudukan Komponen ... 13
d. Pemasangan Komponen Sistem Penerangan ... 14
e. Perakitan/Pemasangan Jaringan Kabel ... 15
4. Contoh Simulator Sistem Penerangan ... 16
B. Materi Pembelajaran Sistem Penerangan ... 17
1. Pengertian Sistem Penerangan ... 17
2. Kabel ... 17
3. Komponen-Komponen Pelindung ... 18
4. Komponen-Komponen Penghubung ... 19
a. Junction Block (J/B) dan Relay Block (R/B) ... 19
b. Connector ... 19
c. Baut Massa ... 20
5. Pengaman Sirkuit ... 21
a. Sekring (fuse) ... 21
(4)
viii
c. Circuit Breaker ... 23
6. Switch dan Relay ... 24
a. Switch ... 24
b. Relay ... 27
7. Flasher ... 28
8. Lampu-Lampu Tanda ... 29
a. Lampu Besar ... 29
b. Lampu Jarak (Lampu Kota) dan Lampu Belakang ... 31
c. Lampu Rem ... 32
d. Lampu Tanda Belok ... 32
e. Lampu Hazard ... 33
f. Lampu Plat Nomor ... 33
g. Lampu Mundur ... 34
h. Lampu Instrumen Panel ... 34
i. Lampu Ruangan ... 34
j. Lampu Kabut ... 35
9. Macam-Macam Bola Lampu ... 35
a. Bola Lampu Model Single-End ... 35
b. Bola Lampu widge-Base (socket gepeng) ... 36
c. Bola Lampu Dengan Ujung Ganda ... 37
10. Warna Nyala Lampu ... 37
11. Cara Mencari Gangguan ... 38
C. Tinjauan Hasil Belajar ... 38
1. Pengertian Hasil Belajar ... 38
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 38
D. Penelitian Terdahulu ... 39
E. Kerangka Berpikir ... 40
F. Pertanyaan Penelitian ... 40
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 42
B. Metode Deskriptif dan Desain Penelitian ... 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43
D. Definisi Operasional ... 43
1. Media Simulator ... 43
2. Hasil Belajar ... 44
E. Variabel Penelitian ... 44
F. Instrumen Penelitian ... 44
1. Uji Validitas Soal ... 44
2. Uji Realibilitas Soal ... 45
3. Daya Pembeda ... 45
G. Teknik Pengumpulan Data ... 46
H. Teknik Analisis Data ... 47
1. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest ... 47
2. Uji t (Pretest-Posttest) ... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 50
(5)
1. Hasil pretest berdasarkan indikator materi pelajaran pada
kisi-kisi instrumen ... 50
2. Hasil Posttest berdasarkan indikator materi pelajaran pada kisi-kisi instrumen ... 52
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 54
1. Hasil Uji Validitas ... 54
2. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 54
3. Hasil Uji Daya Pembeda ... 54
C. Analisis Dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
1. Hasil Data (%) ... 55
2. Hasil Uji t (Pretest – Posttest) ... 57
3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
(6)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa dalam proses belajarnya dibantu, dibimbing, dan difasilitasi oleh seorang dosen untuk mencapai tujuannya. Namun dalam pelaksanaannya terkadang dosen terlalu aktif, dominan, dan penyampaian materi yang belum didukung dengan media pembelajaran yang tepat, hal ini dapat menyebabkan mahasiswa menjadi pasif, bosan, mengobrol dengan teman sebelahnya dan semangat belajarnya menjadi berkurang. Kejadian yang seperti ini tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja dan dosen diharapkan untuk berupaya dengan berbagai strategi, termasuk diantaranya ialah dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi mahasiswa. Agar media pembelajaran yang digunakan tepat sasaran dengan materi yang sedang diberikan, juga dapat meningkatkan kreaktifitas berpikir, minat serta semangat belajar mahasiswa. Maka pemilihan media yang tepat menjadi hal yang sangat penting, agar harapan yang ingin di capai dari penggunaan media pembelajaran tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Media pembelajaran ini juga merupakan sarana bagi dosen untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran kepada peserta didiknya dan merupakan sarana bagi mahasiswa untuk mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkan. Menurut Arsyad (2013, hlm. 19) “pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan berpengaruh secara psikologis kepada siswa.”
Hasil tanya jawab dengan dosen yang menggajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi di Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung, yaitu rata-rata nilai evaluasi mahasiswa program diploma teknik mesin masih jauh dari hasil yang diharapkan. Hal ini terlihat dari masih banyaknya mahasiswa yang mendapat nilai C pada mata kuliah ini dan terlihat juga pada saat membantu pelaksanaan praktek sistem penerangan di workshop otomotif pada mahasiswa diploma teknik mesin, ada beberapa mahasiswa yang masih belum memahami komponen-komponen dari sistem penerangan. Sehingga peneliti merasa penting
(7)
untuk menggunakan simulator sistem penerangan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk membantu pemahaman mahasiswa dan meningkatkan hasil belajarnya. Mata kuliah sistem kelistrikan bodi ini mempunyai alokasi waktu yang cukup panjang, sehingga jika suasana kelas membosankan dan dosen tidak bisa menarik perhatian mahasiswa untuk belajar maka proses pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Sebagaimana menurut Arsyad (2013, hlm. 79) “media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.”
Pemanfaatan media simulator dalam media pembelajaran merupakan salah satu cara agar minat belajar mahasiswa menjadi meningkat dan dapat membantu mahasiswa dalam memahami mata kuliah sistem kelistrikan bodi di Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Banyaknya media pembelajaran yang dapat digunakan pada proses pembelajaran, kompetensi dan ketepatan dosen dalam merancang atau memilih media pembelajaran serta menentukan media yang tepat guna dalam proses pembelajaran akan menentukan kualitas dari proses pembelajaran. Pentingnya kompetensi guru terhadap kualitas proses belajar peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasannya, dapat kita lihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudjana (2010) bahwa :
Faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pengajaran (meliputi tiga unsur : kompetensi guru, karakteristik kelas, dan karakteristik guru), dan diantara ketiga unsur tersebut, kompetensi guru memberikan kontribusi yang paling besar yaitu 76,60% dengan rincian 32,34% dari kemampuan mengajar, 32,58% dari penguasaan materi pelajaran, dan 8,60% dari sikap guru. (hlm. 40-43)
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Studi Deskriptif Penggunaan Media Simulator Sistem Penerangan Pada Mata Kuliah Sistem Kelistrikan Bodi Mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin DPTM FPTK UPI.”
B. Pembatasan Masalah
Agar dalam pembahasan atau penulisan skripsi ini dapat mengarah pada tujuan yang telah direncanakan, serta untuk menghindari adanya ketidakjelasan
(8)
3
arah dan salah persepsi, maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa program diploma teknik mesin Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Penelitian ini dilakukan pada mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan.
3. Aspek yang diteliti ranah kognitif.
C. Perumusan Masalah
Bagaimana hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang menggunakan media simulator sistem penerangan?
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar Mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia pada ranah kognitif mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan menggunakan media simulator sistem penerangan.
E. Manfaat
Untuk Dosen :
1. Dapat dijadikan media pembelajaran pada saat peoses pembelajaran sistem penerangan.
2. Dapat dijadikan sebagai alat evaluasi untuk mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan.
Untuk Mahasiswa :
1. Dapat dijadikan sebagai media belajar untuk memahami materi tentang sistem penerangan.
2. Dapat dijadikan sebagai media belajar untuk memahami dan mensimulasikan sistem lampu pada sistem penerangan.
(9)
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi sikripsi adalah pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematis, berikut adalah struktur organisasi skripsi ini:
BAB I Pendahuluan
Bab ini mengemukakan latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, pembatasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori umum yang dipakai untuk mendukung penelitian, teori yang diambil dari literatur yang berkaitan dengan pembahasan dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang metode dan desain penelitian yang digunakan, definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrument penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, prosedur dan alur penelitian serta waktu penelitian.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi gambaran umum penelitian yang dilakukan, hasil uji coba instrument penelitian, desain media pembelajaran, analisis dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari uraian keseluruhan isi bab dan saran-saran yang perlu dikemukakan untuk pengembangan dimasa mendatang.
(10)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitiian
Lokasi pada penelitian ini bertempat di Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang beralamat di Jalan Dr. Setiabudi No. 207 Bandung 40154 Telepon (022) 2010611 / (022) 2013163-2013164 Pes. 34001/34006 Fax. (022) 2011576 yang merupakan tempat perkuliahan penulis selama ini. Objek pada penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
B. Metode Deskriptif Dan Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 29) “deskriptif adalah untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melelui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum.”
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design, yang merupakan pengembangan dari one-shot case study. Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaan simulator sistem penerangan sebagai media pembelajaran, setelah itu diberikan posttest.
Secara sederhana desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian one-group pretest-posttest design
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
(Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 111)
O1 : Nilai Tes awal (pretest) yang dilakukan terhadap kelompok eksperimen
(11)
X : Perlakuan (treatment) kegiatan pembelajaran menggunakan simulator sebagai media pembelajaran.
O2 : Nilai Tes akhir (posttest) yang dilakukan terhadap kelompok eksperimen
setelah menggunakan media pembelajaran simulator.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014, hlm. 61). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang sedang menempuh mata kuliah sistem kelistrikan bodi.
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2014, hlm. 62). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik “sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2014, hlm. 68). Pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian dan jumlah kelas mahasiswa program diploma teknik mesin pada Departemen Pendidikan Teknik Mesin yang hanya terdiri dari satu kelas. Melalui pertimbangan tersebut maka seluruh anggota populasi kelas mahasiswa program diploma teknik mesin pada Departemen Pendidikan Teknik Mesin yang berjumlah 10 orang dijadikan sampel.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah perlu dijelaskan adalah sebagai berikut :
1. Media Simulator
Media simulator adalah suatu alat atau media yang mirip dengan aslinya, yang kegunaannya dalam pendidikan adalah untuk membantu seorang pendidik
(12)
44
dalam menyampaikan suatu pengetahuan kepada peserta didik baik dijadikan materi maupun replika penggunaan suatu alat yang skalanya lebih besar atau skalanya lebih kecil
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya.
E. Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014, hlm. 2).
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : Variabel X : Simulator Sistem Penerangan
Variabel Y : Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem kelistrikan bodi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar yang berupa tes pilihan ganda. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data primer (hasil belajar ranah kognitif).
1. Uji Validitas Soal
Menurut Arikunto (2012, hlm 222) “soal yang baik adalah soal yang tida
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.” Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus:
� =��� (3.1)
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 223) P : indeks kesukaran
(13)
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes 2. Uji Realibilitas Soal
“Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama” (Sugiyono, 2012, hlm. 121).
Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus KR 21 sebagai berikut:
=
(3.2)
(Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 132) Keterangan :
ri : reliabilitas instrumen
k : jumlah item dalam instrumen M : mean skor total
S2t : varians total
Jika r hitung > r tabel, hal itu menunjukan bahwa koefisien ada artinya hingga tidak diabaikan.Artinya instrumen ini reliabel pada taraf yang telah ditentukan yaitu 95 %. Adapun interpretasi derajat realibilitas instrumen ditunjukan oleh Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Realibilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Realibilitas
0,81 - 1,00 Sangat Tinggi
0,61 - 0,80 Tinggi
0,41 - 0,60 Cukup
0,21 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 89) 3. Uji Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2012, hlm. 226) “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).” Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(14)
46
a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.
b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.
d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
=�� �� = � �� (3.3)
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 228) Keterangan :
D : daya pembeda
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indek
kesukaran)
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00
Negatif
Jelek Cukup
Baik Baik Sekali
Tidak Baik, Harus Dibuang
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 230)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
Tes, adalah “suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang
(15)
seseorang, dengan cara yang tepat” (Arikunto, 2013, hlm. 46). Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif setelah digunakannya simulator sistem penerangan sebagai media pembelajaran pada sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan.
H. Teknik Analisis Data (%)
1. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest a. Menentukan hasil nilai Pretest dan Posttest
b. Menghitung Jumlah Kelas Interval K = 1 + 3,3 log n
c. Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1. d. Menghitung Panjang Kelas
Rentang data dibagi jumlah kelas e. Menyusun Interval Kelas
Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil f. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi
No. Kelas Kelas Interval Frekuensi
Jumlah
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 33) g. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Pretest dan Nilai Posttest
Penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen (%). Penyajian data yang merubah frekuensi menjadi persen, dinamakan Tabel
(16)
48
Distribusi Frekuensi Relatif. Cara pembuatannya adalah dengan merubah frekuensi menjadi persen.
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Relatif
No. Kelas Kelas Interval Frekuensi Relatif (%)
Jumlah
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 39) h. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Nilai Pretest dan
Nilai Posttest
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
Kurang Dari Frekuensi Kumulatif Relatif
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 40) 2. Uji t (Pretest-Posttest)
Testing signifikansi, maka diggunakan t-test. Menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan pretest dan posttest one group design, maka rumusnya adalah :
=
√
(3.4)
(Sumber : Arikunto, 2010, hlm. 349) Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest (posttest - pretest) Xd = deviasi masing-masing subjek (d – Md)
= jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel d.b. = ditentukan dengan N-1
(17)
Menentukan Xd dan dapat menggunakan tabel berikut ini
Tabel 3.7 Jumlah Kuadrat Deviasi
Subjek d Xd
(d - Md)
245
( ∑d ) = 1.162,5
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem
penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang menggunakan media simulator sistem penerangan mengalami peningkatan dilihat dari hasil pretest dan posttest.
2. Hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang menggunakan media simulator sistem penerangan dilihat dari hasil uji t (pretest-posttest), di dapat nilai thitung > nilai ttabel yaitu nilai thitung = 6,816 dan
nilai ttabel = 2,26 jadi hasilnya signifikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas maka terdapat beberapa saran baik untuk dosen dan mahasiswa. Berikut adalah saran dari hasil penelitian ini :
Untuk Dosen :
1. Gunkanlah simulator sistem penerangan ini sebagai media pembelajaran pada proses pembelajaran sistem penerangan.
2. Gunakanlah simulator sistem penerangan ini sebagai media pembelajaran untuk melihat pemahaman dan menguji hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Untuk Mahasiswa :
1. Gunakan simulator sistem penerangan ini sebagai media belajar untuk memahami materi pelajaran tentang sistem penerangan.
2. Gunakan simulator sistem penerangan ini sebagai media belajar untuk mensimulasikan sistem penerangan pada saat melakukan praktek di workshop.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Anderson, Ronald H. (1987). Penilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Terjemahan Yusuf Hadi Miarso, dkk. Jakarta : PAU-UT Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Pazarudin. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kelistrikan Teknik Refrigasi Smk Negeri Cimahi. Bandung: UPI Bandung
Setiawan. (2012). Penerapan Multimedia Interaktif (MMI) Model Simulasi Pada Materi Fungsi Kode G Mesin CNC Frais Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Bandung: UPI Bandung
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA
Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA
Sumarna. N. (2006). Sistem penerangan Sebagai Unit Penyinaran Pada Kendaraan Automobile. Bandung
Toyota. (1986). Pedoman Reparasi Chasis & Bodi. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta
Toyota. (1989). New Step 1 Training Manual. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
(1)
a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.
b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.
d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
=�� �� = � �� (3.3)
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 228) Keterangan :
D : daya pembeda
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indek kesukaran)
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00
Negatif
Jelek Cukup
Baik Baik Sekali
Tidak Baik, Harus Dibuang
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 230)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
(2)
47
Andrianus Mardona, 2015
Studi Deskriptif Penggunaan Media Simulator Sistem Penerangan Pada Mata Kuliah Sistem Kelistrikan Bodi Mahasiswa Program Diploma Teknik MesiN DPTM FPTK UPI
seseorang, dengan cara yang tepat” (Arikunto, 2013, hlm. 46). Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif setelah digunakannya simulator sistem penerangan sebagai media pembelajaran pada sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan.
H. Teknik Analisis Data (%)
1. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest a. Menentukan hasil nilai Pretest dan Posttest
b. Menghitung Jumlah Kelas Interval K = 1 + 3,3 log n
c. Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1. d. Menghitung Panjang Kelas
Rentang data dibagi jumlah kelas e. Menyusun Interval Kelas
Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil f. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi
No. Kelas Kelas Interval Frekuensi
Jumlah
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 33) g. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Pretest dan Nilai Posttest
Penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen (%). Penyajian data yang merubah frekuensi menjadi persen, dinamakan Tabel
(3)
Distribusi Frekuensi Relatif. Cara pembuatannya adalah dengan merubah frekuensi menjadi persen.
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Relatif
No. Kelas Kelas Interval Frekuensi Relatif (%)
Jumlah
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 39) h. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Nilai Pretest dan
Nilai Posttest
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
Kurang Dari Frekuensi Kumulatif Relatif
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 40) 2. Uji t (Pretest-Posttest)
Testing signifikansi, maka diggunakan t-test. Menganalisis hasil eksperimen
yang menggunakan pretest dan posttest one group design, maka rumusnya adalah :
=
√
(3.4)
(Sumber : Arikunto, 2010, hlm. 349) Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest (posttest - pretest) Xd = deviasi masing-masing subjek (d – Md)
= jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel
(4)
49
Andrianus Mardona, 2015
Studi Deskriptif Penggunaan Media Simulator Sistem Penerangan Pada Mata Kuliah Sistem Kelistrikan Bodi Mahasiswa Program Diploma Teknik MesiN DPTM FPTK UPI
Menentukan Xd dan dapat menggunakan tabel berikut ini
Tabel 3.7 Jumlah Kuadrat Deviasi
Subjek d Xd
(d - Md)
245
( ∑d ) = 1.162,5
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem
penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang menggunakan media simulator sistem penerangan mengalami peningkatan dilihat dari hasil pretest dan posttest.
2. Hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang menggunakan media simulator sistem penerangan dilihat dari hasil uji t (pretest-posttest), di dapat nilai thitung > nilai ttabel yaitu nilai thitung = 6,816 dan nilai ttabel = 2,26 jadi hasilnya signifikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas maka terdapat beberapa saran baik untuk dosen dan mahasiswa. Berikut adalah saran dari hasil penelitian ini :
Untuk Dosen :
1. Gunkanlah simulator sistem penerangan ini sebagai media pembelajaran pada proses pembelajaran sistem penerangan.
2. Gunakanlah simulator sistem penerangan ini sebagai media pembelajaran untuk melihat pemahaman dan menguji hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Untuk Mahasiswa :
1. Gunakan simulator sistem penerangan ini sebagai media belajar untuk memahami materi pelajaran tentang sistem penerangan.
2. Gunakan simulator sistem penerangan ini sebagai media belajar untuk mensimulasikan sistem penerangan pada saat melakukan praktek di
(6)
65
Andrianus Mardona, 2015
Studi Deskriptif Penggunaan Media Simulator Sistem Penerangan Pada Mata Kuliah Sistem Kelistrikan Bodi Mahasiswa Program Diploma Teknik MesiN DPTM FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Anderson, Ronald H. (1987). Penilihan Dan Pengembangan Media Untuk
Pembelajaran. Terjemahan Yusuf Hadi Miarso, dkk. Jakarta : PAU-UT
Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Pazarudin. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kelistrikan Teknik Refrigasi Smk Negeri Cimahi. Bandung: UPI Bandung
Setiawan. (2012). Penerapan Multimedia Interaktif (MMI) Model Simulasi Pada
Materi Fungsi Kode G Mesin CNC Frais Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Bandung: UPI Bandung
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA
Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA
Sumarna. N. (2006). Sistem penerangan Sebagai Unit Penyinaran Pada
Kendaraan Automobile. Bandung
Toyota. (1986). Pedoman Reparasi Chasis & Bodi. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta
Toyota. (1989). New Step 1 Training Manual. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.